You are on page 1of 5

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG Berdasarkan Undang-Undang Dasar pasal 28-H, Undang-Undang Nomor 40/2004, tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) menetapkan bahwa setiap orang berhak mendapatkan pelayanan kesehatan. Individu, keluarga dan masyarakat berhak memperoleh perlindungan terhadap kesehatannya, dan negara bertanggung jawab mengatur agar terpenuhinya hak hidup sehat bagi penduduknya termasuk bagi masyarakat miskin dan tidak mampu. Mekanisme sistem pembiayaan yang efektif dan efisien memerlukan jaminan kesehatan yang berbasis asuransi sosial salah satunya adalah program jamkesmas. Penyelenggaraan ini melibatkan beberapa pihak yaitu Pemerintah Pusat (DEPKES) dan Pemerintah Daerah, Pengelola Jaminan Kesehatan PT. ASKES dan Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK) yaitu Puskesmas dan Rumah Sakit, dimana masing-masing pihak memiliki peran dan fungsi yang berbeda dengan tujuan yang sama yaitu mewujudkan pelayanan kesehatan dan biaya serta mutu terkendali. Dalam rangka kendali biaya dan kendali mutu pelayanan, pembayaran dan pertanggung jawaban fasilitas kesehatan pada pelayanan tingkat lanjutan ( Rumah Sakit ) yang sejak tahun 2010 menggunakan suatu sistem pembiayaan dengan paket tarif yang dikenal dengan sistem INADRG (Indonesia Diagnosis Related Group) Versi 1.6 yang lebih sederhana, lebih terintegrasi serta mudah dipahami dan diaplikasikan. Sistem tersebut selanjutnya dikembangkan melalui

perbaikan sehingga pada tanggal 1 Oktober 2010 dilakukan beberapa perubahan software grouper dari INADRG ke INACBG's ( Indonesia Case Base Groups ) dan juga terdapat beberapa perubahan terhadap tarif pelayanan sesuai dengan kelas masing-masing RS penyedia fasilitas pelayanan kesehatan. CBG pada prinsipnya sama dengan DRG merupakan suatu sistem pemberian imbalan jasa pelayanan kesehatan pada penyedia pelayanan kesehatan yang ditetapkan berdasarkan pengelompokkan diagnosis penyakit sebagai upaya pengendalian biaya tanpa mengesampingkan pelayanan kesehatan yang bermutu, sehingga pelayanan kesehatan yang diberikan bersifat efektif dan efisien. Diagnosis yang dituliskan dalam CBG sesuai dengan ICD-10 dan ICD-9-CM. Dengan sistem pembayaran ini, rumah sakit maupun pihak asuransi tidak lagi merinci tagihan dengan membuat daftar pelayanan yang telah diberikan kepada seorang pasien, akan tetapi rumah sakit hanya menyampaikan diagnosis pasien waktu keluar rumah sakit, apakah pasien sembuh atau dirujuk dan memasukkan kode ICD-10 untuk diagnosis tersebut. Besarnya tagihan untuk diagnosis tersebut sudah ditetapkan oleh pemerintah. RSUD Kertosono Kabupaten Nganjuk merupakan salah satu Rumah Sakit Negeri yang telah menggunakan satu sistem pembayaran dengan berdasarkan INA-CBG's untuk pasien rawat jalan dengan jaminan asuransi jamkesmas. Berdasarkan uraian sebelumnya bahwa sistem pembayaran INA-CBG's adalah sistem pembayaran yang ditetapkan berdasarkan pengelompokan diagnosis penyakit, untuk itu sangat penting mengetahui pelaksanaan proses pengajuan klaim jamkesmas rawat jalan dengan sistem pembayaran INA-CBG's di RSUD

Kertosono sebagai pertanggung jawaban dana klaim kepada P2JK. Proses pengajuan klaim dilaksanakan sesuai dengan pedoman pelaksanaan jaminan kesehatan masyarakat. Buku Pedoman Pelaksanaan Jamkesmas (Manlak) dikeluarkan oleh kementerian kesehatan untuk dijadikan sebagai buku panduan dan pegangan bagi rumah sakit sebagai penyedia layanan kesehatan bagi peserta jamkesmas serta petunjuk bagi rumah sakit dalam mempertanggung jawabkan dana klaim kepada P2JK.

1.2 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan disusunnya laporan Kuliah Kerja Magang ini adalah untuk mengetahui prosedur pengajuan klaim jamkesmas rawat jalan dengan sistem pembayaran INA-CBG's di RSUD Kertosono Kabupaten Nganjuk. Adapun manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dalam pelaksanaan kuliah kerja magang antara lain : 1. Bagi Peneliti a. Mendapatkan pengalaman dan keterampilan kerja yang berhubungan dengan bidang ilmu akuntansi. b. Menambah ilmu dan wawasan peneliti terhadap program pemerintah dalam bidang asuransi kesehatan bagi masyarakat miskin. c. Dapat lebih memahami mekanisme prosedur pengajuan klaim jamkesmas rawat jalan dengan sistem pembayaran INACBG's

2. Bagi Rumah Sakit a. Dapat memanfaatkan tenaga terdidik dalam membantu penyelesaian pekerjaan yang ada sesuai kebutuhan pada bagiannya. b. Sebagai transparansi informasi untuk setiap unit pelayanan rawat jalan mengenai mekanisme pengajuan klaim jamkesmas di RSUD Kertosono. c. Sebagai evaluasi untuk melakukan perbaikan terhadap permasalahan yang terjadi pada saat proses pengajuan klaim jamkesmas.

1.3 Lokasi, Waktu dan Tempat Kuliah Kerja Magang. 1.3.1 Lokasi Kuliah kerja magang mahasiswa STIE PGRI Dewantara Jombang dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah Kertosono Kabupaten Nganjuk yang beralamat di Jalan Supriyadi Nomer 29 Kelurahan Banaran Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk.

1.3.2 Waktu Praktek kuliah kerja magang dilaksanakan selama satu bulan yaitu dimulai tanggal 02 Juli 2012 sampai dengan 31 Juli 2012. Penulis melakukan penelitian selama hari Senin s/d Sabtu. Jam kerja disesuaikan dengan kebijakan instansi terkait yaitu Senin sampai dengan Kamis pukul 07.00- 14.00 WIB , Jumat pukul 07.00-11.00 WIB, Sabtu pukul 07.00-12.30

1.3.3. Tempat Kuliah Kerja Magang Penelitian dilakukan pada ruang loket pendaftaran rawat jalan. Penulis melaksanakan tugas secara bergantian tiap harinya yaitu pada pendaftaran pasien, pengentrian data dan administrasi klaim. Tiap bagian pada loket rawat jalan mempunyai fungsi yang saling terkait dengan bagian yang lain dan masingmasing mempunyai peran yang sama penting untuk mendukung kelancaran proses pengajuan klaim jamkesmas. Pendaftaran pasien umum dan pasien dengan penjamin (pasien Askes PNS,KAI, Jamkesda dan Jamkesmas) masih dalam satu ruang yaitu pada ruang loket, tetapi untuk loket pendaftaran tempatnya sudah dipisahkan antara pasien umum dan pasien dengan penjamin. Petugas Verifikator Independen Jamkesmas, petugas administrasi klaim dan petugas pencairan klaim ruangannya belum terpisah sehingga penulis bisa dengan mudah melakukan penelitian dibagian-bagian tersebut dan ilmu yang didapat juga semakin beragam.

You might also like