You are on page 1of 9

RANCANGAN PERCOBAAN OSILATOR

1. Tujuan a. Menentukan besar frekuensi (f) yang dihantarkan pada rangkaian osilator. b. Menjelaskan hubungan antara besar kapasitas kapasitor (C) dengan frekuensi yang dihasilkan pada eksperimen. c. Membandingkan besar frekuensi berdasarkan hasil eksperimen dengan besar frekuensi hasil perhitungan.

2. Landasan Teori Osilator adalah suatu rangkaian yang menghasilkan keluaran yang amplitudonya berubah-ubah secara periodik dengan waktu. Keluarannya bisa berupa gelombang sinusoida, gelombang persegi, gelombang pulsa, gelombang segitiga atau gelombang gigi gergaji. Osilator RC adalah osilator yang menggunakan tahanan dan kapasitor sebagai penentu frekuensinya. Osilator ini sangat mudah untuk dibangun namun memiliki ketelitian frekuensi yang rendah. Rangkaian osilator RC yang paling sederhana dapat dibangun dengan menggunakan satu gerbang seperti yang diperlihatkan pada gambar berikut.

Osilator

Suatu osilator memberikan tegangan keluaran dari suatu bentuk gelombang yang diketahui tanpa penggunaan sinyal masuk dari luar. Osilator mengubah daya arus searah (dc) dari catu daya ke daya arus bolak-balik (AC) dalam beban. Dengan demikian fungsi osilator berlawanan dengan penyearah yang mengubah daya searah ke daya bolak-balik. Suatu osilator dapat membangkitkan bentuk gelombang pada suatu frekuensi dalam batas beberapa siklus tiap jam sampai beberapa ratus juta siklus tiap detik. Osilator dapat hamper secara murni menghasikan gelombang sinusoidal dengan frekuensi tetap, ataupun gelombang yang hanya dengan harmonic. Osilator umumnya digunakan dalam pemancar dan penerima radio dan televise, dalam radar dan dalam berbagai sistem komunikasi. Osilator dapat diklasifikasikan dalam berbagai cara. Berdasarkan pada bentuk gelombang yang dibangkitkan, osilator dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu osilator sinusoidal atau osilator harmonik dan osilator relaksasi. Osilator sinusoidal menghasilkan bentuk gelombang sinusoidal atau mendekati sinusoidal pada frekuensi tertentu. Osilator relaksasi menghasilkan bentuk gelombang bukan sinusoidal seperti gelombang segiempat dan gelombang gigigergaji.

3. Alat dan Bahan a. Papan rangkaian b. Transistor (npn) c. 3 buah resistor dengan hambatan R1=R2=R3=3K3 d. 1 buah resistor dengan hambatan R4=1K e. 1 buah resistor dengan hambatan R5=47K f. 1 buah resistor dengan hambatan R6=470 g. 3 buah kapasitor 0,01F h. 3 buah kapasitor 0,1F i. 3 buah kapasitor 0,47F

Osilator

j. Potensiometer k. Multimeter l. CRO (Oscilloscope) m. Kabel-kabel penghubung

4. Langkah Kerja a. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. b. Mengukur nilai dari transistor yang akan digunakan dengan menggunakan multimeter digital. c. Merangkai alat dan bahan seperti pada gambar berikut (dengan nilai kapasitor yang digunakan sebesar 0,47F). + 6 Volt 47 K 470 1M C 3K3 C C 3K3 Ck BC = 550 3K3 CRO Ck = 100 F 1K

Gambar Rangkaian praktikum d. Mengamati frekuensi yang dihasilkan dari rangkaian tersebut pada osilator. e. Mengulangi percobaan dengan menggunakan kapasitor 0,1F dan 0,01F.

Osilator

f. Mencatat hasil pengamatan pada tabel.

5. Hasil Pengamatan Tabel 1. Data Hasil Pengamatan VCC = 1400K VCE = 3K3 = 311
f = 1 T

No. 1. 2. 3.

Kapasitas Kapasitor (F) 0,47 0,1 0,01

Teksperimen (s) 25 x 10-3 5,2 x 10-3 0,54 x 10-3

feksperimen (Hz) 40 192,3077 1851,8519

6. Analisis Data Analisis data pada percobaan ini dilakukan secara kuantitatif dan kualititatif. Analisis data secara kuantitatif dilakukan untuk menentukan nilai frekuensi hasil perhitungan dengan persamaan:
f perhitungan = 1 Hz 2 6 RC

Analisis data secara kualitatif dilakukan untuk menjelaskan hubungan antara besar kapasitas kapasitor (C) dengan frekuensi yang dihasilkan pada eksperimen. Selain itu

Osilator

juga dilakukan untuk membandingkan antara frekuensi yang diperoleh berdasarkan ekperimen dengan frekuensi yang diperoleh berdasarkan hasil perhitungan.

7. Hasil Analisis Data Dengan C=0,47F=0,47x10-6F


f perhitungan = f perhitungan = f perhitungan f perhitungan f perhitungan 1 2 6 RC Hz 1 Hz

2( 3,14) ) 6 (3,3 x10 3 )(0,47 x10 6 F ) 1 = Hz 15,386(1,551x10 3 ) 1 = Hz 23,864 x10 3 =41,9 Hz

Dengan C=0,1F=0,1x10-6F
f perhitungan = f perhitungan = f perhitungan f perhitungan f perhitungan 1 2 6 RC Hz 1 Hz

2( 3,14) ) 6 (3,3 x10 3 )(0,1x10 6 F ) 1 = Hz 15,386(0,33 x10 3 ) 1 = Hz 5,077 x10 3 =196,97 Hz

Dengan C=0,01F=0,01x10-6F

Osilator

f perhitungan = f perhitungan = f perhitungan f perhitungan f perhitungan

1 2 6 RC

Hz 1 Hz

2( 3,14) ) 6 (3,3 x10 3 )(0,01x10 6 F ) 1 = Hz 15,386(0,033 x10 3 ) 1 = Hz 0,5077 x10 3 =1969,67 Hz

Dengan demikian, akan diperoleh tabel perbandingan sebagai berikut. No. 1. 2. 3. Kapasitas Kapasitor (F) 0,47 0,1 0,01 Teksperimen (s) 25 x 10-3 5,2 x 10-3 0,54 x 10-3 feksperimen (Hz) 40 192,3077 1851,8519 fperhitungan (Hz) 41,9 196,97 1969,67

8. Pembahasan Berdasarkan hasil percobaan diperoleh bahwa: Dengan menggunakan kapasitas kapasitor sebesar 0,47F, maka diperoleh frekuensi pada hasil eksperimen sebesar 40 Hz. Dengan menggunakan kapasitas kapasitor sebesar 0,1F, maka diperoleh frekuensi pada hasil eksperimen sebesar 192,3077 Hz. Dengan menggunakan kapasitas kapasitor sebesar 0,01F, maka diperoleh frekuensi pada hasil eksperimen sebesar 1851,8519 Hz. Dengan demikian, berdasarkan hasil percobaan di atas diperoleh bahwa semakin besar kapasitas kapasitor yang digunakan, maka akan semakin kecil frekuensi yang dihasilkan pada rangkaian osilator. Begitu pula sebaliknya, semakin kecil kapasitas kapasitor yang digunakan, maka akan semakin besar frekuensi yang dihasilkan pada rangkaian osilator.

Osilator

Berikut merupakan grafik hubungan antara besar kapasitas kapasitor dengan frekuensi yang dihasilkan pada eksperimen. f eksperimen (Hz)

C(F)

Sementara itu, berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan persamaan


f perhitungan = 1 Hz 2 6 RC , diperoleh bahwa:

Dengan menggunakan kapasitas kapasitor sebesar 0,47F, maka diperoleh frekuensi pada hasil perhitungan sebesar 41,9 Hz.

Dengan menggunakan kapasitas kapasitor sebesar 0,1F, maka diperoleh frekuensi pada hasil perhitungan sebesar 196,97Hz.

Dengan menggunakan kapasitas kapasitor sebesar 0,01F, maka diperoleh frekuensi pada hasil perhitungan sebesar 1969,67Hz. Dengan demikian, tampak bahwa nilai frekuensi hasil perhitungan pada setiap kapasitas

kapasitor yang digunakan lebih besar dari nilai frekuensi yang dihasilkan pada eksperimen.

Osilator

Seharusnya, besar frekuensi yang dihasilkan berdasarkan hasil eksperimen maupun perhitungan adalah sama. Terjadinya perbedaan nilai frekuensi yang cukup besar ini tidak terlepas dari kesalahan-kesalahan yang terjadi selama eksperimen yaitu: 1. Kesalahan umum yaitu kesalahan yang terjadi sebagai akibat dari kekeliruan praktikum oleh praktikan, yaitu kesalahan dalam menentukan periode hasil eksperimen pada osiloskop. Hal ini merupakan kendala yang dihadapi oleh praktikan dalam percobaan ini. 2. Kesalahan sistematis yaitu kesalahan yang disebabkan oleh alat ukur atau instrumen dan disebabkan oleh pengaruh lingkungan pada saat melakukan percobaan. Misalnya, kesalahan pada instrumen yang tidak terkalibrasi dengan baik, sehingga menyebabkan data yang diperoleh menjadi kurang akurat. 3. Kesalahan-kesalahan acak, yaitu kesalahan yang terjadi terlalu cepat dan disebabkan oleh hal-hal yang tidak diketahui secara pasti sehingga pengontrolannya diluar jangkauan praktikan Perbedaan nilai frekuensi yang cukup besar antara hasil eksperimen dan hasil perhitungan juga dapat disebabkan oleh pembulatan angka yang diperoleh pada hasil perhitungan. Adapun kendala-kendala yang dialami pada saat pelaksanaan praktikum yaitu kesulitan dalam merangkai alat dan bahan sehingga membutuhkan waktu praktikum yang cukup lama.

9. Kesimpulan a. Besar frekuensi (f) yang dihantarkan pada rangkaian osilator dapat dicari melalui eksperimen dan melalui perhitungan dengan persamaan f perhitungan = Adapun hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut. No. 1. 2. 3. Kapasitas Kapasitor (F) 0,47 0,1 0,01 Teksperimen (s) 25 x 10-3 5,2 x 10-3 0,54 x 10-3 feksperimen (Hz) 40 192,3077 1851,8519 fperhitungan (Hz) 41,9 196,97 1969,67
1 Hz 2 6 RC

Osilator

b. Hubungan antara besar kapasitas kapasitor (C) dengan frekuensi yang dihasilkan pada eksperimen adalah berbanding terbalik. Semakin besar kapasitas kapasitor yang digunakan, maka akan semakin kecil frekuensi yang dihasilkan pada rangkaian osilator. Begitu pula sebaliknya, semakin kecil kapasitas kapasitor yang digunakan, maka akan semakin besar frekuensi yang dihasilkan pada rangkaian osilator. d. Besar frekuensi berdasarkan hasil eksperimen agak berbeda dengan besar frekuensi hasil perhitungan. Seharusnya besar frekuensi berdasarkan hasil eksperimen sama dengan besar frekuensi hasil perhitungan. Hal ini tidak terlepas dari kesalahan-kesalahan dan kendala yang dialami selama melakukan praktikum.

Osilator

You might also like