Professional Documents
Culture Documents
A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan dan kemajuan teknologi, peraingan di segala bidang juga semakin meningkat. Jika hal ini tidak diiringi dengan peningkatan pendidikan dan keterampilan maka kita akan semakin ketinggalan bahkan terlindas oleh zaman. Sehubungan dengan hal ini banyak penduduk bumi baik dari kalangan atas maupun kalagan bawah megalami tekanan batin. Dan apabila mekanisme koping tidak efektif, dapat timbul gangguan kejiwaan pada seseorang. Tentu saja hal ini bukan merupakan satu-satunya penyebab seseorang mengalami gangguan kejiwaan, tetapi banyak faktor lain yang dapat menjadi pencetus dan penentu hal tersebut terjadi. Gangguan jiwa ini cukup banyak macamnya dan setiap gangguan tersebut mempunyai gejala yang berbeda satu sama lain. begitu juga dengan menarik diri. Mengapa bisa sampai seseorang menarik diri atau menghindar dari lingkungannya sendiri ? padahal kita ketahui lingkungan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan seseorang. Seseorang akan semakin merasa bahwa dirinya hidup dan ada karena lingkungannya menganggap demikian. Bagaimana lingkungan jika tidak mengenal kita ? Perilaku menarik diri akan banyak menimbulkan dampak buruk salah satunya ialah halusinasi. Dan jika dibiarkan saja maka akan semakin bertambah parah, dan orang dengan menarik diri ini akan semakin sulit untuk dikembalikan kekeadaan semula yaitu ka dalam keadaan yang sadar diri dan sadar lingkungan. Lalu bagaimanakah cara kita menghadapi atau membantu orang dengan menarik diri agar tidak terjadi halusinasi atau dampak buruk yang lain dan kembali kekeadaan yang lebih baik ?
B. Rumusan Masalah a. Bagaimana cara menyusun konsep dasar teori dan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan hubungan sosial : menarik diri ? b. Bagaimana menerapkan asuhan keperawatan pada klien melalui tahapan proses perawatan yang terdiri dari pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi ? c. Bagaimana cara mendokumentasi hasil asuhan keperawatan ? d. Bagaimana cara membandingkan, mengidentifikasikan serta menyimpulkan dan merumuskan kesenjangan yang ada antara konsep dasar dengan kasus nyata dilapangan ? e. Bagaimana cara memberikan sumbangan pikiran dalam taraf sederhana secara ilmiah untuk mengembangkan asuhan keperawatan dengan kasus medis skizofrenia hebefrenik berkelajutan bagi sama profesi dan diagnosa keperawatan gangguan hubungan sosial : menarik diri ?
Penyebab Skizofrenia diarahkan pada kelainan SSP yaitu pada diensefalon aatau kortek otak, tetapi kelainan patologis yang ditemukan mungkin disebabkan oleh perubahan postmortem atau merupakan artefakt pada waktu membuat sediaan.
Respon Adaptif Menyendiri Otonomi Bekerjasama (Mutualisme) Saling tergantung (Interdependen) B. ETIOLOGI Merasa sendiri (Loneliness) Menarik diri Tergantung (Dependen)
Gangguan hubungan sosial menarik diri dapat terjadi karena adanya berbagai faktor. Berikut adalah faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya gangguan hubungan sosial menarik diri : 1. Faktor Predisposisi (Pendukung) a. Faktor Perkembangan Kemampuan membina hubungan yang sehat tergantung dari pengalaman selama proses tumbuh kembang. Setiap tumbuh kembang memiliki tugas yang harus dilalui oleh individu dengan sukses, karena apabila tugas perkembangan ini tidak dapat dipenuhi, maka akan menghambat perkembangan pada masa selanjutnya. Kurangnya stimulus kasih sayang, perhatian, dan kehangatan dari ibu (pengasuh) pada saat bayiakan memberikan rasa tidak aman yang akan menghambat terbentuknya rasa percaya.
memperlihatkan beberapa tingkah laku sebagai berikut : 1. Apatis (Acuh terhadap lingkungan) 2. Ekspresi wajah kurang berseri (cenderung menunjukkan ekspresi sedih) 3. Afek tumpul 4. Tidak merawat dan memperhatikan kebersihan diri 5. Komunikasi verbal menurun atau tiadak ada 6. Klien tampak memisahkan diri dengan orang lain 7. Tidak atau kurang sadar dengan lingkungan sekitarnya 8. Intake makanan dan cairan terganggu 9. Retensi urine dan feces 10. Penurunan aktivitas 11. Tidak bertenaga 13. Haga diri rendah 14. Menolak berhubungan dengan orang lain, misalnya memutus percakapan atau pergi jika diajak untuk bercakap-cakap. 15. Respon kurang spontan. Sedangkan mekanisme koping yang biasa dipakai oleh individu dengan gangguan hubungan sosial menarik diri adalah regresi, represi, dan isolasi.
Proses Keperawatan a. Kondisi kx DS :: Klien tampak menyendiri, melamun, ketika dikaji menjawab singkat/seperlunya, klien pergi apabila ada orang lain yang baru dikenalnya mendekati. b. Diagnosa Keperawatan Resti halusinasi berhubungan dengan menarik diri c. Tujuan Khusus TUK 1 : Kx dapat membina hubungan saling percaya d. Tindakan keperawatan Bina Hubungan Saling Percaya Menyapa klien dengan ramah dan baik Memperkenalkan diri dengan sopan Menanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang disukai klien Menjelaskan tujuan pertemuan Menunjukkan sikap empati dam menerima Memberikan perhatian pada klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien DO
II.
Proses Tindakan Keperawatan 1. Fase orientasi a. Salam terapeutik : Selamat pagi, Pak! b. Evaluasi validasi : Apa yang terjadi pada bapak ?, Kenapa bapak sampai berada disini? c. Kontrak : Bagaimana kalau kita berbincang-bincang ?, Pak B punya waktu khan ? saya ingin kenalan dengan bapak! 2. Fase kerja : Selamat pagi pak!, Perkenalkan nama saya R, saya mahasiswa Poltekkes Malang. Nama bapak siapa ?, Bapak suka dipanggil siapa ?, Bapak asalnya dari mana ? Saya akan merawat bapak kurang lebih 1 minggu, nanti kalau ada apa-apa bapak bisa hubungi saya. 3. Terminasi a. Evaluasi subyektif Bagaimana perasaan bapak setelah ngobrol dengan saya ? b. Evaluasi obyektif Mengamati respon klien ( klien tersenyum, tidak menjawab pertanyaan yang diberikan ) c. Kontrak yang akan datang Nanti sore selesai makan, saya akan menemui bapak lagi. Kita akan ngobrol membicarakan masalah yang sedang bapak hadapi. Bagaimana, Pak?
10
Proses Keperawatan a. Kondisi kx DS : : Kx tampak menyendiri, melamun, ketika dikaji menjawab singkat/ sederhana. Klien pergi apabila ada orang lain yang mendekati. b. Diagnosa Keperawatan Resti halusinasi yang berhubungan dengan menarik diri c. Tujuan Khusus TUK 2 : Kx dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap dan mengungkapkan perasaannya d. Tindakan keperawatan Menyapa klien dengan baik dan ramah Menanyakan kabar klien Memberi kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaannya. Memberi pujian pada klien karena telah mengungkapkan perasaannya. DO
II.
Proses Tindakan Keperawatan 1. Orientasi a. Salam terapeutik : selamat malam, bapak? b. Evaluasi validasi : Tadi sehabis olahraga, saya melihat bapak kok duduk berjauhan dengan teman-teman yang lain, kenapa pak ? c. Kontrak : Ayo Pak duduk di gubug itu, dan kita ngobrol sesuai dengan rencana kemarin. 2. Fase kerja Selamat malam, Pak! Ayo kita duduk di gubug itu. Dan nanti kita akan mendiskusikan tentang bagaimana berkenalan dengan orang lain. Dengan teman saya dulu, bagaimana, Pak? 3. Terminasi a. Evaluasi respon klien S : Bagaimana Pak, teman teman saya baik baik, kan sama bapak? Senag, kan punya banyak teman? O : Klien hanya tersenyum dan mengangguk b. Rencana lanjut klien Tadi kitakan sudah mencoba berkenalan. Bapak uga sudah mencoba berkenalan dengan orang lain yaitu teman teman saya. Sekarang mereka juga menjadi teman bapak. Besok kita akan mencoba berkenalan dengan klien lain di sini. c. Kontrak yang akan datang Besok kita akan bertemu di sini lagi pada jam yang sama. Saya harap, bapak mencoba berkenalan dengan teman yang lain.
11
Proses Keperawatan a. Kondisi kx DS :: Kx dalam kondisi baik, komunikasi minimal, tetapi lebih baik dari hari kemarin, tersenyum saat disapa, kontak mata dengan pengkaji lebih sering dari hari kemarin. b. Diagnosa Keperawatan Resti halusinasi yang berhubungan dengan menarik diri c. Tujuan Khusus TUK 3 : Kx dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain. d. Tindakan keperawatan Menyapa klien dengan ramah. Memberi kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasan tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain dan mendiskusikannya. Memberi kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang lain dan mendiskusikannya. Memberi pujian kepada klien karena telah mau menjawab. DO
II.
Proses Tindakan Keperawatan 1. Fase orientasi a. Salam terapeutik Selamat sore, pak! b. Evaluasi validasi bagaimana pak, sudah mau ikut kegiatan ? Bagaimana perasaannya hari ini ? c. Kontrak Mari pak kita ngobrol sesuai janji kita kemarin, kita akan membahas keuntungan berhubungan dengan orang lain dan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain. 2. Fase kerja Selamat sore, pak!, sudah persiapan ikut olahraga, marasa nyaman tidak punya banyak teman ? 3. terminasi a. Evaluasi respon klien Bagaimana perasaan bapak setelah mau berkumpul dengan teman? b. Rencana tindak lanjut Coba bapak ceritakan dan besok kenalkan dengan saya. c. Kontrak akan dating Besok kita akan mendiskusikan dan brkenalan dengan pasien lain,Ok.
12
Proses Keperawatan a. Kondisi kx DS :: Klien dalam kondisi baik, komunikasi minimal tetapi lebih baik dari hari kemarin, tersenyum saat disapa, kontak mata dengan pengkaji lebih sering dari hari kemarin, klien masih menyendiri. b. Diagnosa Keperawatan Resti halusinasi yang berhubungan dengan menarik diri c. Tujuan Khusus TUK 4 dan 5 : Kx Klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap dan mengungkapkan perasaannya d. Tindakan keperawatan Mengkaji kemampuan klien berhubungan dengan orang lain Mendorong kemampuan klien berhubungan dengan orang lain. DO
II.
Proses Tindakan Keperawatan 1. Orientasi a. Salam terapeutik : selamat malam, bapak? b. Evaluasi validasi : Tadi sehabis olahraga, saya melihat bapak kok duduk berjauhan dengan teman-teman yang lain, kenapa pak ? c. Kontrak : Ayo Pak duduk di gubug itu, dan kita ngobrol sesuai dengan rencana kemarin. 2. Fase kerja Selamat malam, Pak! Ayo kita duduk di gubug itu. Dan nanti kita akan mendiskusikan tentang bagaimana berkenalan dengan orang lain. Dengan teman saya dulu, bagaimana, Pak? 3. Terminasi a. Evaluasi respon klien S : Bagaimana Pak, teman teman saya baik baik, kan sama bapak? Senag, kan punya banyak teman? O : Klien hanya tersenyum dan mengangguk b. Rencana lanjut klien Tadi kitakan sudah mencoba berkenalan. Bapak uga sudah mencoba berkenalan dengan orang lain yaitu teman teman saya. Sekarang mereka juga menjadi teman bapak. Besok kita akan mencoba berkenalan dengan klien lain di sini. c. Kontrak yang akan datang Besok kita akan bertemu di sini lagi pada jam yang sama. Saya harap, bapak mencoba berkenalan dengan teman yang lain.
13
Proses Keperawatan a. Kondisi kx DS :DO : Klien dalam kondisi baik, komunikasi minimal tetapi lebih baik dari hari kemarin, tersenyum saat disapa, kontak mata dengan pengkaji lebih sering dari hari kemarin, klien masih menyendiri. b. Diagnosa Keperawatan Resti halusinasi yang berhubungan dengan menarik diri c. Tujuan Khusus TUK 4 dan 5 : Kx Klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap dan mengungkapkan perasaannya. d. Tindakan keperawatan Mengkaji kemampuan klien berhubungan dengan orang lain Mendorong kemampuan klien berhubungan dengan orang lain.
II.
Proses Tindakan Keperawatan 1. Orientasi a. Salam terapeutik : selamat malam bapak? b. Evaluasi validasi : Bagaimana, Pak? Sudah mencoba berkenalan dengan klien lain? c. Kontrak : Ayo Pak duduk di gubug itu, dan kita ngobrol sesuai dengan rencana kemarin. 2. Fase kerja Selamat malam, Pak! Ayo kita duduk di gubug itu. Dan nanti kita akan mencoba berkenalan dan gobrol dengan klien lain. Bapak mengatakan belum mencoba berkenalan dengan klien lain. Nah,... saya ada kenalan seorang klien yang mungkin bisa bapak ajak ngobrol. 3. Terminasi a. Evaluasi respon klien S : Bagaimana Pak,? Senang, kan punya banyak temamn. Bapak bisa berbagi cerita dengan teman bapak yang baru kenal hari ini. O : Klien tersenyum dan mengangguk b. Rencana lanjut klien Menganjurkan klien untuk tetap berhubungan dengan klien lain yang baru saja dikenalkan padanya, dan menganjurkan klien untuk mau berkenalan dan berhubungan dengan perawat atau petugas panti.
14
RUANGAN RAWAT
Flamboyan
I. IDENTITAS KLIEN Inisial : Tn. B (L) Umur : 28 th Informan : Px dan Perawat Senior
II. ALASAN MASUK Senyum senyum sendiri, acuh terhadap lingkungan (berdasarkan buku status klien) III. FAKTOR PREDISPOSISI 1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ? 2. Pengobatan sebelumnya 3. Pengalaman Aniaya fisik Aniaya seksual Penolakan Kekerasan dalam keluarga Tindakan kriminal : Kx diam saja ketika ditanya tentang pernyataan diatas Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan 4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa Ya Hubungan keluarga _______________ Gejala Riwayat ______________ Tidak Jelaskan No. 1, 2, 3 Pernah Pelaku/Usia
Ya Tidak Pernah
Tidak
Korban/Usia Saksi/Usia
pengobatan/perawaran __________________
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan 5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
RR : 16 x/menit
15
28
Keterangan : Perempuan Laki- laki Perempuan Meninggal Laki- Laki Meninggal Px Orang Terdekat Px ___ Satu Rumah
Jelaskan
: Px mengatakan anak ke 2 dari 3 bersaudara, px belum menikah, px paling dekat dengan bapaknya. : Klien mengatakan bahwa ia menyukai seluruh bagian tubuhnya dan tidak ada bagian tubuhnya yang tidak disukainya. : Klien mengatakan bahwa namanya T. B dan dia bangga sebagai laki - laki : Klien mengatakan dulu pernah bekerja di PT. freport Papua : Pada saat ditanya harapan klien ingin segera sembuh dan cepat pulang dan bertemu dengan keluarganya : Klien mengatakan dulu hubungannya dengan orang lain baik. Klien sering mengikuti acara kerja bakti di lingkungannya. Pada saat pengkajian klien duduk tidak mau menatap pengkaji, saat ditanya bagaimana kalau klien pulang, klien mengatakan ingin sembuh dulu dan ada perasaan takut dan minder jika bertemu dengan keluarganya. : Harga diri rendah. : Saat di rumah dia sangat dekat dengan bapaknya.
16
Gagap Membisu
Inkoheren
Tidak mampu memulai pembicaraan : Klien memerlukan waktu yang lama untuk menjawab pertanyaan dari pengkaji, dan jawaban yang diberikan klien ialah jawaban yang singkat singkat (satu dua patah kata) : Kerusakan Komunikasi Verbal
Tegang Grimasen
Gelisah Tremor
Agitasi Kompulsif
: Pada acara olah raga yang diadakan setiap sore, klien tidak pernah mau mengikutinya. Waktu kliuen banyak
17
Labil
Tidak sesuai
Masalah Keperawatan
: Afek pada klien adalah dangkal/ datar. Karena pada saat diajak bicara respon wajah klien datar, dan kadang kadang tertawa. Selain itu, pada saat bertemu dengan perawat, klien hanya diam dan melihat saja. : Kerusakan komunikasi verbal
6. lnteraksi selama wawancara Bermusuhan Kontak mata (-) Jelaskan Masalah Keperawatan 7. Persepsi Pendengaran Pengecapan Jelaskan Masalah Keperawatan 8. Proses Pikir Sirkumtansial Flight of idea Jelaskan Masalah Keperawatan 9. Isi Pikir Obsesi Depersonalisasi Fobia Ide yang terkait Hipokondria Pikiran magis Tangensial Blocking Kehilangan asosiasi Penglihatan Penghidu :: Tidak ada masalah keperawatan Perabaan Tidak kooperatif Defensif Mudah tersinggung Curiga
: ketika diajak bicara px tidak melihat pengkaji,dan menjawab pertanyaan perlu waktu yang lama : Gangguan Komunikasi Verbal
Pengulangan pembicaraan/persevarasi : Px tidak mengalami gangguan proses pikir : Tidak ada masalah Keperawatan
18
Jelaskan : Klien memiliki ide aneh mengenai dirinya, yaitu ia beranggapan bahwa dirinya masih anak anak yang berumur 31 tahun dan pantas menikah ketika sudah berusia 60 tahun ke atas, karena pada saat itu, ia sudah menjadi bapak bapak. Masalah Keperawatan : Gangguan Proses Pikir 10. Tingkat kesadaran Bingung Disorientasi Waktu Jelaskan Masalah Keperawatan 11. Memori Gangguan daya ingat jangka panjang Gangguan daya ingat jangka pendek Konfabulasi Sedasi Tempat Stupor Orang
: Px menyadari bahwa saat ini dia berada di RSJ Menur : Tidak ada masalah Keperawatan
: Px mampu menjelaskan perjalanan dari RSJ Menur ke rumahnya, px juga dapat menceritakan masa lalunya : Tidak ada masalah Keperawatan
Tingkat konsentrasi dan berhitung Mudah beralih Tidak mampu konsentrasi Tidak mampu berhitung sederhana
: Px mampu berhitung jika ditanya 10 + 10, px menjawab 20 : Tidak ada masalah Keperawatan
Gangguan bermakna : Saat diberi pilihan antara menuruti bisikan bisikan atau menghardiknya px lebih memilih menghardiknya karena takut dirinya akan marah marah lagi : Tidak ada masalah Keperawatan
19
Masalah Keperawatan
VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG 1. Kemampuan klien memenuhi / menyediakan kebutuhan : Ya Tidak Makan Keamanan Perawatan Kesehatan Pakaiaan Transportasi Tempat Tinggal Uang Jelaskan Masalah Keperawatan
Ya 0
Tidak
2. Kegiatan Hidup Sehari- hari a. Perawatan diri Bantuan minimal Bantual total Mandi Kebersihan Makan BAB/BAK Ganti pakaiaan Jelaskan Masalah Keperawatan b. Nutrisi Ya Tidak Apakah anda puas dengan pola makan anda? Apakah anda makan memisahkan diri? Jika ya, jelaskan alasanya : Px senang dapat makan enak dan teratur 3x sehari dan makan bersama temannya Frekuensi makan sehari 3 kali Frekuensi udapan sehari 1 kali Nafsu makan meningkat Diet khusus : Tidak ada diet khusus Jelaskan : Px dapat memenuhi kebutuhannya secara mandiri Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah Keperawatan c. Tidur Ya Apakah ada masalah ? Apakah anda merasa segar setelah bangun tidur ? Apakah ada kebiasaan tidur siang ? Tidak : Px dapat memenuhi kebutuhannya secara mandiri : Tidak ada masalah Keperawatan
Lamanya 7- 8 jam Apa yang menolong anda untuk tidur ? suasana yang tenang dan nyaman Waktu tidur malam : jam 21.00 wib waktu bangun tidur : jam 04.30 wib
20
Jelaskan : Px mampu melakukan itu semua Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah Keperawatan 4. Klien memiliki sistem pendukung Ya Tidak Ya Keluarga Teman sejawat Profesional/ terapis Kelompok sosial Jelaskan Masalah Keperawatan
Tidak
: Px mengatakan bahwa keluarga, terapis, teman sejawatnya mendukung pengobatannya : Tidak ada masalah Keperawatan
5. Apakah klien menikmati saat bekerja kegiatan yang menghasilkan atau hobi Ya Tidak Jelaskan Masalah Keperawatan VIII. MEKANISME KOPING Adaptif Bicara dengan orang lain Mampu menyelesaikan masalah Teknik relaksasi Aktivitas konstruktif Olahraga Lainnya Masalah Keperawatan Maladaptif Minum Alkohol n Reaksi lambat atau berlebih Bekerja berlebihan Menghindar Mencederai diri Lainnya : Koping individu tak efektif : Px tidak suka berinteraksi dengan orang lain : Kerusakan interaksi sosial = Menarik Diri
IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik Selama di RSJ klien sangat jarang dijenguk oleh pihak kluarganya. Klien mengatakan tidak pernah mempunyai masalah dengan suatu kelompok baik di rumah, maupun di RSJ. Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik Klien jarang berhubungan dengan orang orang di Panti, dan lebih suka menyendiri. Masalah dengan pendidikan, spesifik Pendidikan hanya sebatas SMP Masalah dengan pekerjaan, spesifik kx bekerja di PT Freport Papua, dan tidak pernah mengalami kesulitan dalam pekerjaannya.
21
XI. DATA- DATA LAIN Tidak ada XII. Aspek Medik Diagnosa Medik: Sckizophrenia Hebrefenik Terapi Medik: Vitamin B, Haloperidol 2 x 2,5 mg XIII. Daftar Masalah Keperawatan Harga diri rendah. Kerusakan interaksi sosial = Menarik Diri Distres Spiritual Defisit Perawatan Diri Kerusakan Komunikasi Verbal Intoleransi Aktivitas Gangguan Proses Pikir Resiko Regiment Therapy Inefektif Koping individu tak efektif XIV. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. 2. 3. 4. Resti Halusinasi Berhubungan Dengan Menarik Diri Gangguan Komuikasi Verbal Berhubungan Dengan Perubahan Proses Fikir Menarik Diri Berhubungan Dengan Harga Diri Rendah Koping Individu Tidak Efektif Berhubungan Dengan Ketidak mampuan menangani stressor 5. Defisit Perawatan Diri Berhubungan Dengan Penurunan Merawat diri
22
No 1 DS :
Data Klien mengatakan mandi 2x/hari, tidak memakai sabun dan tidak memakai handuk. Klien mengatakan jarang gosok gigi, hanya jika ada sikat gigi saja. Klien mengatakan keramas dua minggu sekali, tidak memakai sampoo dan tidak pernah menyisir rambutnya. Klien mengatakan ganti baju sekali dalam sehari. Klien mengatakan BAK dan BAB di got, dan tidak pernah cebok.
DO: - Penampilan klien tidak rapi dan badannya bau. - Rambut klien tampak kotor dan acak - acakan - Klien duduk di lantai/ di samping got, walaupun kotor. 2 DS : - Klien mengatakan tidak mau berkumpul dengan teman temannya karena malu. - Klien mengatakan lebih senang duduk sendiri di samping got sambil melamun. DO: - Klien selalu tampak menyendiri duduk di samping got sebelah kamarnya, dan jarang mengikuti kegiatan dinamika kelompok. - Klien tidak pernah berkumpul dengan teman temannya. - Klien jarang menjawab pertanyaan. Menjawab pertanyaan dengan jawaban yang singkat, lambat dan terkesan seperlunya saja (bicara hanya 1 2 patah kata). Kadang hanya mengangguk, menggeleng dan tertawa. 3 DS: - Klien mengatakan malas untuk berkumpul dengan teman temannya karena minder. Harga Diri Rendah Menarik Diri
DO: - Pada saat berbicara klien jarang menatap wajah lawan bicaranya. - Klien segera pergi apabila sat dikaji ada orang lain yang datang DS : - Klien mengatakan ia masih anak anak yang Perubahan proses fakir berumur 31 tahun dan pantas menikah ketika ia telah berumur 60 tahun keatas. - Klien mengatakan merasa takut jika di dekati
23
DS: - Klien mengatakan beragama islam, tetapi tidak Distres Spiritual pernah menjalankan sholat lima waktu, baik di rumah maupun di Panti. - Klien mengatakan tidak pernah belajar keagamaan sejak kecil, dan di Panti tidak mau mengikuti kegiatan belajar keagamaan DO: - Klien tidak pernah sholat - Klien tidak pernah mengikuti kegiatan belajar keagamaan, seperti belajar mengaji, belajar sholat, dan lain lain.
24
: Tn.B : 00418 :NO DX 1 DIAGNOSA KEP. Resiko tinggi halusinasi berhubungan dengan menarik diri
TUJUAN
INTERVENSI
TUM: Klien dapat berinteraksi dengan orang lain sehingga tidak terjadi resiko halusinasi TUK: 1.1 Ekspresi wajah bersahabat, 1.1.1Bina hubungan saling percaya 1. Klien dapat membina menunjukkan rasa senang, dengan menggunakan prinsip hubungan saling ada kontak mata, mau komunikasi terapeutik: percaya berjabat tangan, mau a. Sapa klien dengan ramah menyebutkan nama, mau baik verbal maupun menjawab salam, mau duduk nonverbal berdampingan dengan b. Perkenalkan diri dengan perawat, mau mengutarakan sopan masalah yang dihadapi c. Tanyakan nama lengkap klien dengan nama panggilan yang disukai
25
23 Juni 2011
Klien dapat menyebitkan 2.1.1 penyebab menarik diri yang berasal dari: Diri sendiri 2.1.2 Orang lain Lingkungan 2.1.3
2.1.4
24 Juni 2011
3. klien dapat menyebutkan 3.1 Klien dapat menyebutkan 3.1.1 keuntungan keuntungan berhubungan
26
3.2
27
3.2.4
25 Juni 2011
4. Klien dapat 4.1 Klien dapat melaksanakan mendemonstrasikan hubungan social secara hubungan social secara bertahap bertahap antara : K-P K-P-P lain K-P-P-K lain K-kel, masyarakat
4.1.1
4.1.2
4.1.3
4.1.4
28
27 Juni 2011
6.1 Keluarga dapat : 6.1.1 bina hubungan saling percaya Menjelaskan dengan keluarga : perasaannya Salam, perkenalan Menjelaskan cara merawat Jelaskan tujuan klien Buat kontrak Mendemonstrasikan cara Eksplorasi perasaan klien merawat klien menarik 6.1.2 diskusikan dengan keluarga
29
30
POHON MASALAH
Akibat
Masalah Utama/ CP
Penyebab/ ETIOLOGI
31
32
S: Melamun. Jawab klien ketika ditanya apa yang dilakukan saat menyendiri di samping got. Malu. Jawab klien ketika ditanya mengapa jarang berkumpul dengan temantemannya yang lain Di sana. Jawab klien sambiil menunjuk got, ketika ditanya sedang ada di mana saat acara belajar mengaji berlangsung. Senang. Jawab klien ketika ditanya perasaannya setelah ngobrol dengan mahasiswa. Selamat sore. Klien
33
34
S: Klien tersenyum saat ditanya oleh perawat senang, jawab klien saat ditanya senang atau tidak diajak berbincangbincang oleh perawat suka, jawab klien ketika ditanya bagaimana perasaannya jika mempunyai banyak teman. O: Klien tersenyum saat ditanya oleh perawat wajah klien tampak ceria Klien diam saja saat ditanya penyebab ia dibawa ke panti jiwa A: TUK I tercapai TUK II belum tercapai TUK III tercapai P : pertahankan TUK II dan lanjutkan TUK IV
TUK 4 dan 5 1. Mengkaji kemampuan S : berjabat klien berhubungan tangan, jawab dengan orang lain klien ketika Apa yang bapak ditanya apa yang
35
36