You are on page 1of 18

FIBROADENOMA MAMMAE

I. Definisi

Fibroadenoma mammae adalah suatu neoplasma jinak yang berbatas tegas, padat, berkapsul. Merupakan lesi payudara paling umum pada wanita berusia dibawah 25 tahun, sebagian besar (80%) bersifat tunggal. Biasanya bentuk neoplasma ini tampil sebagai massa payudara yang bersifat mobile, tidak nyeri, kenyal seperti karet berukuran 1-4cm. Benjolan dapat dipengaruhi oleh hormon dan dapat berfluktuasi dalam diameter yaitu 1 cm dibawah pengaruh estrogen pada saat menstruasi normal, kehamilan, laktasi atau penggunaan kontrasepsi oral. Pertumbuhan dapat jelas terlihat selama kehamilan atau laktasi. Terapi FAM dengan cara biopsi eksisi dan jarang regresi involusional. Penampilan makroskopik berbeda dari tumor payudara lainnya, pada FAM tepi benjolan tajam dan permukaan potongannya putih keabu-abuan sampai merah muda dan homogen. Secara histologi ada susunan lobus perikanalikuler yang mengandung stroma padat dan epitel proliferatif. Varian FAM bisa memperlihatkan proliferasi epitel yang jelas dari kelenjar dan epitel sekresi.

II.

Etiologi dan Faktor Predisposisi FAM merupakan penyakit payudara tersering kedua yang menyebabkan benjolan di payudara. Muncul paling sering pada usia antara 20-35 tahun, fibroadenoma mammae jarang terdapat pada pada wanita setelah menopause. Lesi-lesi ini dapat tumbuh lambat selama kehamilan.

III.

Patogenesis Belum ada patogenesis yang pasti dari fibroadenoma tetapi dapat dikaitkan dengan rangsangan hormon estrogen yang tinggi. Pada masa remaja, fibroadenoma mammae bisa terdapat dalam ukuran yang besar. Pertumbuhan bisa cepat sekali selama kehamilan dan laktasi atau menjelang menopause, saat rangsang estrogen yang tinggi.

IV.

Manifestasi Klinis Fibroadenoma mammae biasanya tidak menimbulkan gejala dan ditemukan secara kebetulan. Pada 10-15% kasus, fibroadenoma mammae bersifat majemuk. Benjolannya bersifat keras, kenyal, dan tidak nyeri tekan, bulat, berbatas tegas dan pada palpasi terkesan mobile. Pemikiran kita yang pertama, adalah untuk membedakan fibroadenoma dengan kanker. Diperlukan eksisi tumor, atau memastikan diagnosa dengan aspirasi jarum halus. Resiko utama adalah, bila fibroadenoma yang tidak tereksisi bertumbuh dan menimbulkan nyeri, khususnya selama kehamilan. Umumnya tidak ditemukan adanya kanker yang tumbuh menginvasi fibroadenoma, dan pula sangat jarang (satu per seribu) untuk menemukan kanker yang berasal dari jaringan fibroid (sebagian besar karena kanker in situ). Karena resiko kanker meningkat menjadi 1 dalam 30, kemungkinan adanya kanker pada fibroadenoma menjadi lebihsedikit, dari pada tidak adanya fibroadenoma.

V.

Penegakan Diagnosis Fibroadenoma dapat didiagnosis dengan tiga cara, yaitu dengan pemeriksaan fisik, dengan mammography atau USG, dengan Fine Needle Aspiration Cytology (FNAC).

Pada pemeriksaan fisik diperiksa benjolan yang ada dengan inspeksi pada saat berbaring, duduk, dan membungkuk apakah terlihat benjolan, kerutan pada kulit payudara (peau dorange), dan dengan palpasi pada daerah tersebut, dari palpasi itu dapat diketahui ukurannya, jumlahnya, apakah mobil atau tidak, kenyal atau keras, bernodul atau tidak, dan mengeluarkan cairan dari putting susu atau tidak.
Mammography digunakan untuk membantu diagnosis, mammography sangat berguna untuk mendiagnosis wanita dengan usia tua sekitar 60 atau 70 tahun, sedangkan pada wanita usia muda tidak digunakan mammography, sebagai gantinya digunakan USG, hal ini karena fibroadenoma pada wanita muda tebal, sehingga tidak terlihat dengan baik bila menggunakan mammography. Mammography merupakan suatu teknik pemeriksaan soft tissue. Adanya proses keganasan akan memberikan tanda-tanda primer dan sekunder. Tanda primer yaitu jaringan berfibrosis reaktif, comet sign, adanya perbedaan yang nyata ukuran VE dan rontgenologik dan adanya mikrokalsifikasi. Tanda-tanda sekunder berupa retraksi, penebalan kulit, bertambahnya vaskularisasi, perubahan posisi palpila dan areola adanya bridge of tumor, keadaan daerah dan jaringan fibroglanduler tidak teratur, infiltrasi dalam jaringan lunak di belakang mammae dan adanya metastis ke kelenjar. Mammografi ini dapat mendeteksi tumor-tumor yang secara palpasi tidak teraba, jadi sangat baik untuk diagnosis dini dan screening. Hanya saja untuk skrining masal cara ini adalah cara yang mahal dan dianjurkan digunakan secara selektif saja misalnya pada wanita dengan adanya faktor resiko. Ketetapan 83-95%, tergantung dari teknis dan ahli radiologinya.

Dengan pemeriksaan USG hanya dapat dibedakan lesi solid dan kistik pemeriksaan lain dapat berupa: termografi, xerografi. Dilakukan untuk mencari jauhnya ekstensi tumor atau mencari metastasis jauh. Pemeriksaan ini umumnya hanya dilakukan apabila diperlukan (atas indikasi) pemeriksaan laboratorium untuk melihat toleransi penderita, juga dapat melihat kemungkinan adanya metastasis misalnya alkali fosfatase. Pada FNAC kita akan mengambil sel dari fibroadenoma dengan menggunakan penghisap berupa sebuah jarum yang dimasukkan pada suntikan. Dari alat tersebut kita dapat memperoleh sel yang terdapat pada fibroadenoma, lalu hasil pengambilan tersebut dikirim ke laboratorium patologi anatomi (PA) untuk diperiksa di bawah mikroskop apakah terdapat sel-sel ganas atau tidak. Dibawah mikroskop tumor tersebut tampak seperti berikut : a. Tampak jaringan tumor yang berasal dari mesenkim (jaringan ikat fibrosa) dan berasal dari epitel (epitel kelenjar) yang berbentuk lobus-lobus

b. Lobuli terdiri atas jaringan ikat kolagen dan saluran kelenjar yang berbentuk bulat (perikanalikuler) atau bercabang (intrakanalikuler) c. Saluran tersebut dibatasi sel-sel yang berbentuk kuboid atau kolumnar pendek uniform

VI.

Penatalaksanaan dan Prognosis Terapi fibroadenoma mammae adalah eksisi dengan anastesi lokal. Bila penderita muda dengan lesi kecil, diagnosa dapat ditegakkan dengan aspirasi jarum halus, bila penderita tidak menginginkan biopsi dengan eksisi. (samapai kini belum ada publikasi ilmiah tentang penyelidikan terhadap fibroadenoma, yang tetap dibiarkan tanpa tindakan, hal ini harus diberitahukan kepada penderita yang menolak pembedahan). Fibroadenoma yang lebih besar (lebih dari 2 cm) harus diangkat, karena dapat menyebabkan nyeri, dan dapat bertumbuh terus. Prognosis dari fibroadenoma mammae adalah baik, bila diangkat dengan sempurna, tetapi bila masih tertapat jaringan sisa pada saat operasi dapat kambuh kembali.

Fibroadenoma Mammae
A. Defenisi Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak yang sering terjadi di payudara. Benjolan tersebut berasal dari jaringan fibrosa (mesenkim) dan jaringan glanduler (epitel) yang berada di payudara, sehingga tumor ini disebut sebagai tumor campur (mix tumor), tumor tersebut dapat berbentuk bulat atau oval, bertekstur kenyal atau padat, dan biasanya nyeri. Fibroadenoma ini dapat kita gerakkan dengan mudah karena pada tumor ini terbentuk kapsul sehingga dapat mobil, sehingga sering disebut sebagai breast mouse. A. Defenisi Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak yang sering terjadi di payudara. Benjolan tersebut berasal dari jaringan fibrosa (mesenkim) dan jaringan glanduler (epitel) yang berada di payudara, sehingga tumor ini disebut sebagai tumor campur (mix tumor), tumor tersebut dapat berbentuk bulat atau oval, bertekstur kenyal atau padat, dan biasanya nyeri. Fibroadenoma ini dapat kita gerakkan dengan mudah karena pada tumor ini terbentuk kapsul sehingga dapat mobil, sehingga sering disebut sebagai breast mouse. B. Epidemiologi Fibroadenoma mammae biasanya terjadi pada wanita usia muda, yaitu pada usia sekitar remaja atau sekitar 20 tahun. Berdasarkan laporan dari NSW Breats Cancer Institute, fibroadenoma umumnya terjadi pada wanita dengan usia 21-25 tahun, kurang dari 5% terjadi pada usia di atas 50, sedangkan prevalensinya lebih dari 9% populasi wanita terkena fibroadenoma. Sedangkan laporan dari Western Breast Services Alliance, fibroadenoma terjadi pada wanita dengan umur antara 15 dan 25 tahun, dan lebih dari satu dari enam (15%) wanita mengalami fibroadenoma dalam hidupnya. Namun, kejadian fibroadenoma dapat terjadi pula wanita dengan usia yang lebih tua atau bahkan setelah menopause, tentunya dengan jumlah kejadian yang lebih kecil disbanding pada usia muda. C. Etiologi Penelitian saat ini belum dapat mengungkap secara pasti apa penyebab sesungguhnya dari fibroadenoma mammae, namun diketahui bahwa pengaruh hormonal sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dari fibroadenoma mammae, hal ini diketahui karena ukuran fibroadenoma dapat berubah pada siklus menstruasi atau pada saat kehamilan. Perlu diingat bahwa tumor ini adalah tumor jinak, dan fibroadenoma ini sangat jarang atau bahkan sama sekali tidak dapat menjadi kanker atau tumor ganas. D. Gejala Pertumbuhan fibroadenoma mammae umumnya tidak menimbulkan rasa sakit, hanya ukuran dan tempat pertumbuhannya yang menyebabkan nyeri pada mammae. Pada saat disentuh kenyal seperti karet.

E. Patologi Makroskopi : tampak bulat, elastis dan nodular, permukaan berwarna putih keabuan. Mikroskopi : epitel proliferasi tampak seperti kelenjar yang dikelilingi oleh stroma fibroblastic yang khas (intracanalicular fibroadenoma dan pericanalicular fibroadenoma). Intracanalicular fibroadenoma, yaitu fibroadenoma pada payudara yang secara tidak teratur dibentuk dari pemecahan antara stroma fibrosa yang mengandung serat jaringan epitel. Pericanalicular fibroadenoma, yaitu fibroadenoma pada payudara yang menyerupai kelenjar atau kista yang dilingkari oleh jaringan epitel pada satu atau banyak lapisan. F. Diagnosis Fibroadenoma dapat didiagnosis dengan tiga cara, yaitu dengan pemeriksaan fisik (phisycal examination), dengan mammography atau ultrasound, dengan Fine Needle Aspiration Cytology (FNAC). Pada pemeriksaan fisik dokter akan memeriksa benjolan yang ada dengan palpasi pada daerah tersebut, dari palpasi itu dapat diketahui apakah mobil atau tidak, kenyal atau keras,dll. Mammography digunakan untuk membantu diagnosis, mammography sangat berguna untuk mendiagnosis wanita dengan usia tua sekitar 60 atau 70 tahun, sedangkan pada wanita usia muda tidak digunakan mammography, sebagai gantinya digunakan ultrasound, hal ini karena fibroadenoma pada wanita muda tebal, sehingga tidak terlihat dengan baik bila menggunakan mammography. Pada FNAC kita akan mengambil sel dari fibroadenoma dengan menggunakan penghisap berupa sebuah jarum yang dimasukkan pada suntikan. Dari alat tersebut kita dapat memperoleh sel yang terdapat pada fibroadenoma, lalu hasil pengambilan tersebut dikirim ke laboratorium patologi untuk diperiksa di bawah mikroskop. Dibawah mikroskop tumpor tersebut tampak seperti berikut : a. Tampak jaringan tumor yang berasal dari mesenkim (jaringan ikat fibrosa) dan berasal dari epitel (epitel kelenjar) yang berbentuk lobus-lobus; b. Lobuli terdiri atas jaringan ikat kolagen dan saluran kelenjar yang berbentuk bular (perikanalikuler) atau bercabang (intrakanalikuler); c. Saluran tersebut dibatasi sel-sel yang berbentuk kuboid atau kolumnar pendek uniform G. Penatalaksanaan Terapi untuk fibroadenoma tergantuk dari beberapa hal sebagai berikut: 1. Ukuran 2. Terdapat rasa nyeri atau tidak 3. Usia pasien 4. Hasil biopsy Karena fibroadenoma mammae adalah tumor jinak maka pengobatan yang dilakukan tidak perlu dengan pengangkatan mammae. Yang perlu diperhatikan adalah bentuk dan

ukurannya saja. Pengangkatan mammae harus memperhatikan beberapa faktor yaitu faktor fisik dan psikologi pasien. Apabila ukuran dan lokasi tumor tersebut menyebabkan rasa sakit dan tidak nyaman pada pasien maka diperlukan pengangkatan. Terapi dari fibroadenoma mammae dapat dilakukan dengan operasi pengangkatan tumor tersebut, biasanya dilakukan general anaesthetic pada operasi ini. Operasi ini tidak akan merubah bentuk dari payudara, tetapi hanya akan meninggalkan luka atau jaringan parut yang nanti akan diganti oleh jaringan normal secara perlahan. H. Pengobatan Alternatif Pengobatan alternatif untuk fibroadenoma mamma, yaitu mengkonsumsi makanan rendah lemak, tinggi serat, diet jenis vegetarian, pengurangan takaran kafein; kematian malam dengan warna kuning minyak (Oenothera biennis), lenan minyak, atau minyak ikan dan vitamin E dan C; dan aplikasi dari panas compresses ke payudara. Selain itu, fokus pada hati sangat penting pembasuh untuk membantu badan di konjugasi dan penghapusan kelebihan estrogens. Lintas solusi dapat berguna dalam menjaga keseimbangan hormon, sebagai dapat Akupunktur dan homoeopati. Massaging di dada dengan minyak jarak, atau memasukan lurus dengan tumbuh-tumbuhan atau minyak esensial, dapat membantu mengurangi fibroadenomas dan menghilang, serta menjaga perempuan berhubungan dengan perubahan dalam jaringan payudara. I. Prognosis Fibroadenoma mamma tidak termasuk kanker kanker. Fibroadenoma mamma dapat

terulang hingga 20% pada perempuan. Sebuah jumlah kecil dapat hilang dengan sendirinya. J. Pencegahan Fibroadenoma mamma tidak dapat dicegah. Fibroadenoma mamma dapat ditemukan lebih awal melalui pemeriksaan payudara sendiri.

Fibroadenoma Mammae
Fibroadenoma Mammae ( FAM ) adalah suatu kelainan struktur anatomis yang disebabkan oleh tumbuhnya jaringan, atau neoplasma jinak yang terutama pada wanita muda (R.Sjamsuhidajat, 1998 : 541) FAM adalah suatu tumor yang terdapat pada payudara dengan konsistensi padat, kenyal, dapat digerakkan dari jaringan sekitarnya, yang mempunyai bentuk bulat atau lonjong, dan berbatas tegas ( Soelarto R, 1995 : 355 ). Fibroadenoma mammae (FAM), umumnya menyerang para remaja dan wanita dengan usia di bawah 30 tahun. Adanya fibroadenoma atau yang biasa dikenal dengan tumor payudara membuat kaum wanita selalu cemas tentang keadaan pada dirinya. Terkadang mereka beranggapan bahwa tumor ini adalah sama dengan kanker. Yang perlu ditekankan adalah kecil kemungkinan dari fibroadenoma ini untuk menjadi kanker yang ganas. Fibroadenoma ini dapat kita gerakkan dengan mudah karena pada tumor ini terbentuk kapsul sehingga dapat mobil, sehingga sering disebut sebagaibreast mouse.

Gbr 1. Fibroadenoma Mammae A. Etiologi Penyebab FAM belum diketahui secara pasti, namun ada beberapa yang mempengaruhi timbulnya tumor ini antara lain : 1. Konstitusi genetika Adanya kecenderungan pada keluarga tertentu yang menderita kanker. Pada kembar monozigot terdapat kanker yang sama. Terdapat kesamaan lateralis kanker payudara keluarga dekat dari penderita kanker payudara. FAM umumnya pada wanita, biasanya ukuran akan meningkat pada saat menstruasi atau pada saat hamil karena produksi hormone estrogen meningkat. Pada laki-laki kemungkinannya sangat rendah. Pengobatan hormonal banyak yang memberikan hasil pada kanker. 2. Makanan. Makanan yang banyak mengandung lemak dan zat kimia. 3. Radiasi daerah dada. Radiasi dapat menyebabkan mutasi gen B. Patofisiologi FAM bukan merupakan satu-satunya penyakit pada payudara, namun insiden kasus tersebut tinggi, tergantung pada jaringan payudara yang terkena, estrogen dan usia permulaan. Tumor dapat terjadi karena mutasi dalam DNA sel. Penimbunan mutasi merupakan pemicu munculnya tumor. Penimbunan mutasi di jaringan fibrosa dan jaringan epitel dapat menyebabkan proliferasi sel yang abnormal sehingga akan tampak tumor yang membentuk lobus-lobus hal ini dikarenakan terjadi gangguan pada nukleus sel yang menyebabkan sel kehilangan fungsi deferensiasi yang disebutanaplasia. Dengan rangsangan estrogen FAM ukurannya akan lebih meningkat hal ini terlihat saat menstruasi dan hamil. Nyeri pada payudara disebabkan karena ukuran dan tempat pertumbuhan FAM. Karena FAM tumor jinak maka pengobatan yang dilakukan adalah dengan mengangkat tumor tersebut, untuk mengetahui apakah tumor itu ganas atau tidak tumor yang sudah di ambil akan di bawa ke laboratorium patologi untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Pembagian fibroadenoma berdasarkan histologik yaitu : 1. Fibroadenoma Pericanaliculare Yakni kelenjar berbentuk bulat dan lonjong dilapisi epitel selapis atau beberapa lapis 2. Fibroadenoma intracanaliculare Yakni jaringan ikat mengalami proliferasi lebih banyak sehingga kelenjar berbentuk panjang-panjang (tidak teratur) dengan lumen yang sempit atau menghilang. Pada saat menjelang haid dan kehamilan tampak pembesaran sedikit dan pada saat menopause terjadi regresi. C. Manifestasi Klinik 1. Secara makroskopik : tumor bersimpai, berwarna putih keabu-abuan, pada penampang tampak jaringan ikat berwarna putih, kenyal 2. Ada bagian yang menonjol ke permukaan 3. Ada penekanan pada jaringan sekitar 4. Ada batas yang tegas 5. Bila diameter mencapai 10 15 cm muncul Fibroadenoma raksasa (Giant Fibroadenoma) 6. Memiliki kapsul dan soliter 7. Benjolan dapat digerakkan 8. Pertumbuhannya lambat 9. Mudah diangkat dengan lokal surgery 10. Bila segera ditangani tidak menyebabkan kematian Melalui pemeriksaan mikroskopi fibroadenoma mammae akan terlihat : Tampak jaringan tumor yang berasal dari masenkim (jaringan ikat fibrosa) dan berasal dari epitel (kelenjar epitel) yang berbentuk lobus-lobus. Lobuli terdiri dari jaringan ikat kolagen dan saluran kelenjar yang berbentuk bular (perikanalikuler) atau bercabang (intrakanalikuler) Saluran tersebut dibatasi sel-sel yang berbentuk kuboid atau kolumnar pendek uniform. D. Pemeriksaan penunjang 1. Mammography Pemeriksaan mammografy terutama berperan pada payudara yang mempunyai jaringan lemak yang dominan serta jaringan fibroglanduler yang relatif sedikit. Pada mammografy, keganasan dapat memberi tanda-tanda primer dan skunder. Tanda primer berupa fibrosis reaktif, comet sign (Stelata), adanya perbedaan yang nyata antara ukuran klinis dan radiologis, adanya mikroklasifikasi, adanya spikulae, dan distensi pada struktur arsitektur payudara. Tanda skunder berupa retraksi, penebalan kulit, bertambahnya vaskularisasi, perubahan posisi papila dan areola, adanya bridge of tumor, keadaan daerah tumor dan jaringan fibroglandular tidak teratur, infiltrasi dalam jaringan lunak di belakang mamma, dan adanya metastasis ke kelenjar (gambaran ini tidak khas) (Mansjoer A, 2000:284). Mammografi di gunakan untuk mendiagnosis wanita dengan usia tua sekitar 60 tahun atau 70 tahun. 2. Ultrasonography (USG) payudara Untuk mendeteksi luka-luka pada daerah-daerah padat pada payudara usia muda karena fibroadenoma pada wanita muda tebal, sehingga tidak terlihat dengan baik jika menggunakan mammografi. Pemeriksaan ini hanya membedakan antara lesi atau tumor yang solid dan kistik. Pemeriksaan gabungan antara USG dan mammografi memberikan ketepatan diagnostik yang lebih tinggi (Mansjoer A, 2000:284). 3. Aspirasi

Mengambil kandungan breast yang menggunakan Fine Needle Aspiration Cytologi (FNAC). Pada FNAC akan diambil sel dari FAM dengan menggunakan penghisap berupa sebuah jarum yang dimasukkan pada suntikan. Dari alat tersebut akan diperoleh sel yang terdapat pada fibroadenoma dan hasil pengambilan akan di kirim ke laboratorium patologi untuk diperiksa dibawah mikroskop. 4. Xeroradiography Sama dengan mammography kecuali adanya suatu plat aluminium dengan suatu pelapis selenium bermuatan listrik digunakan pada tempat dimana tempatkan film hitam putih sinar X mammography. 5. Thermograpy Merupakan teknik mengukur dan mencatat emisi panas yang berasal dari payudara dengan menggunakan sinar infra merah. 6. Biopsi Payudara Merupakan suatu cara untuk meyakinkan apakah tumor jinak atau tidak, berbahaya atau tidak berbahaya dengan mengambil jaringan dari penderita secara bedah untuk dilakukan pemeriksaan mikroskopik. E. Penatalaksanaan 1. Biopsi eksisi Dilaksanakan dengan mengangkat seluruh jaringan tumor beserta sedikit jaringan sehat di sekitarnya bila tumor < 5cm 2. Eksterfasi FAM Adalah suatu tindakan pembedahan yang dilakukan untuk pengangkatan tumor yang terdapat pada payudara. Dimana tumor ini sifatnya masih jinak namun jika dibiarkan maka akan terjadi penambahan pada masa tumor dan tumor ini terdapat dibawah kulit dan mempunyai selaput atau seperti kapsul, mudah digoyangkan, dan lunak. Terapi dari FAM dengan operasi pengangkatan tumor ini tidak akan merubah bentuk payudara, tetapi hanya akan meninggalkan jaringan parut yang nanti akan di ganti oleh jaringan normal secara perlahan. 3. Biopsi insisi Dengan mengangkat sebagian jaringan tumor dan sedikit jaringan sehat, dilakukan untuk tumor yang inoperabel atau lebih besar dari 5 cm Tujuan dilakukan tindakan pembedahan ini adalah : 1. Untuk menegakkan diagnosa. 2. Untuk memperkecil penyebaran tumor. 3. Untuk mengetahui apakah tumor ini ganas atau tidak dengan cara pemeriksaan Patologi Anatomi terlebih dahulu.

FIBROADENOMA MAMMAE
Posted on 7 November 2009by dinda

Fibroadenoma mammae (FAM), umumnya menyerang para remaja dan wanita dengan usia di bawah 30 tahun. Adanya fibroadenoma atau yang biasa dikenal dengan tumor payudara membuat kaum wanita selalu cemas tentang keadaan pada dirinya. Terkadang mereka beranggapan bahwa tumor ini adalah sama dengan kanker. Yang perlu ditekankan adalah kecil kemungkinan dari fibroadenoma ini untuk menjadi kanker yang ganas.

1. DEFINISI
Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak yang paling sering terjadi pada wanita. Tumor ini terdiri dari gabungan antara kelenjar glandula dan fibrosa. Secara histologi: intracanalicular fibroadenoma; fibroadenoma pada payudara yang secara tidak teratur dibentuk dari pemecahan antara stroma fibrosa yang mengandung serat jaringan epitel. pericanalicular fibroadenoma; fibroadenoma pada payudara yang menyerupai kelenjar atau kista yang dilingkari oleh jaringan epitel pada satu atau banyak lapisan. Tumor ini dibatasi letaknya dengan jaringan mammae oleh suatu jaringan penghubung. Fibroadenoma mammae timbul akibat pengaruh kelebihan hormon estrogen. Fibroadenoma mammae dibedakan menjadi 3 macam: Common Fibroadenoma Giant Fibroadenoma umumnya berdiameter lebih dari 5 cm. Juvenile fibroadenoma pada remaja.

2. PENYEBAB
Fibroadenoma ini terjadi akibat adanya kelebihan hormon estrogen. Biasanya ukurannya akan meningkat pada saat menstruasi atau pada saat hamil karena produksi hormon estrogen meningkat.

3. GEJALA
Pertumbuhan fibroadenoma mammae umumnya tidak menimbulkan rasa sakit, hanya ukuran dan tempat pertumbuhannya yang menyebabkan nyeri pada mammae. Pada saat disentuh kenyal seperti karet

4. PATOLOGI
Makroskopi: tampak bulat, elastis dan nodular, permukaan berwarna putih keabuan. Mikroskopi: epitel proliferasi tampak seperti kelenjar yang dikelilingi oleh stroma fibroblastic yang khas (intracanalicular f. dan pericanalicular,

5. PENEGAKAN DIAGNOSA
Pada awalnya penegakan diagnosa tehadap fibroadenoma mammae ini adalah dilakukan pemeriksaan fisik, kemudian akan dilakukan mammogram (x-ray pada mammae) atau ultrasound pada mammae apabila diperlukan. Yang paling pasti dan tepat dalam diagnosa terhadap fibroadenoma mammae ini adalah penggunaan sample biopsi. Pengambilan sampel biopsi ini dapat dilakukan dengan mengiris bagian mammae atau dengan memasukkan jarum yang kecil dan panjang untuk mengambil sampel sel fibroadenoma tersebut. Diagnosa terhadap FAM ini dapat dibuat dengan penggabungan penilaian klinis, ultrasonografi dan pengambilan sampel dengan penggunaan jarum. Penilaian klinis terhadap benjolan payudara ini harus mempertimbangkan: Umur: Karsinoma: umumnya menyerang pada usia menjelang menopause Fibroadenoma: umumnya menyerang wanita usia di bawah 30 tahun

6. TREATMENT
Karena FAM adalah tumor jinak maka pengobatan yang dilakukan tidak perlu dengan pengangkatan mammae. Yang perlu diperhatikan adalah bentuk dan ukurannya saja. Pengangkatan mammae harus memperhatikan beberapa faktor yaitu faktor fisik dan psikologi pasien. Apabila ukuran dan lokasi tumor tersebut menyebabkan rasa sakit dan tidak nyaman pada pasien maka diperlukan pengangkatan.

7. ANATOMI DAN FISIOLOGI


Seluruh susunan kelenjar payudara berada di bawah kulit di daerah pektoral. Terdiri dari massa payudara yang sebagian besar mengandung jaringan lemak, berlobuslobus (20-40 lobus), tiap lobus terdiri dari 10-100 alveoli, yang di bawah pengaruh hormon prolaktin memproduksi air susu. Dari lobus-lobus, air susu dialirkan melalui duktus yang bermuara di daerah papila / puting. Fungsi utama payudara adalah laktasi, dipengaruhi hormon prolaktin dan oksitosin pascapersalinan.

Kulit daerah payudara sensitif terhadap rangsang, termasuk sebagai sexually responsive organ.

ASKEP TEORITIS A. PENGKAJIAN

1. IDENTITAS Meliputi identitas klien dan identitas penanggung jawab. 2. RIWAYAT KESEHATAN a. Riwayat Kesehatan Dahulu Kemungkinan klien pernah mendapat sinar radiasi pada buah dada. Ada kalanya klien pernah memperoleh terapi hormon untuk mendapatkan anak. b. Riwayat Keseahatan Sekarang Klien dengan post FAM akan tersa nyeri karena prosedur pembedahan, aktifitas menurun, nafsu makan menurun, stres/ takut terhadap penyakit dan harapan yang akan datang. c. Riwayat Kesehatan Keluarga Walaupun FAM bukan penyakit turunan tetapi angka statistik akan menunjukan bahwa FAM sering ditemukan pada wanita yang mempunyai hubungan keluarga. 3. RIWAYAT PSIKOSOSIAL Klien akan merasa cemas denngan penyakitnya. Kadang kala klien marah pada tim kesehatan terhadap tindakan operasi yang akan dilakukan. Kadang kadang klien sering bertanya, mengapa saya yang yang sakit, mengapa tidak orang lain saja yang sakit. Ada kalanya klien tidak mau ada orang yang menjenguknya. 4. RIWAYAT SPIRITUAL Biasanya klien dengan FAM tidak mengalami gangguan dalam menjalani ibadah. 5. PEMERIKSAAN PENUNJANG a. Laboratorium LED meningkat. Serum alkali pospalse meningkat. Hipercalsemia. b. Rontgen thorax dan alat lain Untuk menentukan apakah sudah ada metastase atau belum.

B. KEMUNGKINAN DIAGNOSA

1. Gangguan rasa nyaman nyeri b/d efek luka pembedahan. 2. Kecemasan tingkat sedang b/d kurangnya pengetehuan tentang pentingnya operasi. 3. Takut kehilangan fungsi mammae b/d kurangnya pengetahuan tentang tindakan operasi.

C. PERENCANAAN

1. Gangguan rasa nyaman nyeri b/d efek luka pembedahan. Tujuan : nyeri bisa diatasi, rasa nyaman dapat dipenuhi. Dengan kriteria : - Nyeri berkurang. - Rasa nyaman terpenuhi. Intervensi : * Kaji faktor faktor yang dapat menurunkan toleransi klien terhadap nyeri dan diskusikan alasan mengapa klien mengalami peningkatan nyeri. * Alihakan perahatian klien pada waktu serangan nyeri akut, seperti : nafas dalam, membaca koran, mendiskusikan hal hal yang menarik. * Berikan penjelasan tentang penyebab nyeri. * Bantu klien untuk mendapatkan posisi yang menyenangkan. * Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat obat analgetik. 2. Kecemasan tingkat sedang b/d kurangnya pengetehuan tentang pentingnya operasi. Tujuan : kecemasan klien dapat teratasi. Kriteria : - Klien dapat mengungkapkan perasaan cemasnya secara terbuaka. - Klien dapat bekerja sama dalam tindakan. - Klien terlihat tenang. Intervensi : Lakukan pendekatan dengan klien dan keluarga. Gunakan komunikasi efektif dan mudah dipahami. Monitor tingkat kecemasan melalui observasi. Pertahankan lingkungan yang aman dan tenang.

Berikan penjelasan tentang pentingnya operasi. Anjurkan klien untuk mendekatkan diri pada tuhan. 3. Takut kehilangan fungsi mammae b/d kurangnya pengetahuan tentang tindakan operasi. Tujuan : klien mengerti tentang penyakitnya dan manfaat dari operasi. Kriteria : - Klien dapat mengungkapkan penerimaannya tentang penyakit yang dideritanya. - Klien tampak lebih tenang. - Klien berpatisipasi dalam pelaksanaan tindakan. Intervensi : Berikan penjelasan pada klien manfaat dari operasi. Perbaiki persepsi klien yang salah dengan memberikan informasi yang adekuat. Beri contoh pada klien orang yang pernah mengalami operasi yang sama dan mammaenya dapat berfungsi dengan baik.

FIBROADENOMA
Dr. Suparyanto, M.Kes FIBROADENOMA DEFINISI FIBROADENOMA Menurut Sarwono (2005:485) penyakit fibroadenoma adalah penyakit wanita muda dengan frekuensi yang paling tinggi pada wanita yang berumur 20 25 tahun. Sedangkan menurut Hacker (2001:487) fibroadenoma terdiri atas jaringan ikat fibrosa dan kelenjar, fibroadenoma ini adalah tumor benigna yang paling lazim ditemukan pada payudara wanita. GAMBARAN KLINIS Secara klinik tumor ini memiliki batas yang jelas, dapat timbul soliter atau multipel, mudah digerakkan, berbentuk licin atau lobulated, sama sekali bebas dari jaringan payudara sekitarnya, dan tidak berubah-ubah besarnya dengan siklus haid. Puting susu tidak memperlihatkan ada perubahan dan sama sekali tidak nyeri spontan atau nyeri tekan. Fibroadenoma biasanya berdiameter 1 5 cm dan biasanya di buang bila diameternya mencapai 2 sampai 4 cm, meskipun kadang-kadang terjadi bentuk raksasa sampai berdiameter 15 cm (Hacker, 2001:487). Tampilan pada wanita muda biasanya terdapat massa yang teraba sedangkan pada wanita yang lebih tua ditemukan kepadatan mamografis (lihat gambar A) atau klasifikasi mamografis. Pertumbuhan tumor dirangsang oleh kehamilan, dan regresi terjadi pasca menopause (seringkali dengan klasifikasi) (Kumar dkk, 2007:231). ETIOLOGI Menurut Wilson dalam buku Christoper-Davis yang dikutip Sarwono (2005:485), ada hubungan antara kadar hormon wanita dalam darah dan penyakit ini, karena dapat timbul pada binatang percobaan dengan pemberian hormon estrogen. Sedangkan menurut Kumar dkk (2007:231) beberapa fibroadenoma mungkin disebabkan hiperplasia fokal dari stroma lobular. Sebagai contoh, hampir separuh wanita yang menerima cyclosporin A setelah transplantasi ginjal mengidap fibroadenoma. DIAGNOSA Pada awalnya penegakan diagnosa tehadap fibroadenoma mammae ini adalah dilakukan pemeriksaan fisik, kemudian akan dilakukan mammogram (x-ray pada mammae) atau ultrasound pada mammae apabila diperlukan, yang paling pasti dan tepat dalam diagnosa terhadap fibroadenoma mammae ini adalah penggunaan sample biopsy. Pada pemeriksaan fisik dokter akan memeriksa benjolan yang ada dengan palpasi pada daerah tersebut, dari palpasi itu dapat diketahui apakah mobil atau tidak, kenyal atau keras, dll. Mamografi digunakan untuk membantu diagnosis, mamografi sangat berguna untuk mendiagnosis wanita dengan usia tua sekitar 60 atau 70 tahun, sedangkan pada wanita usia muda tidak digunakan mamografi, sebagai gantinya digunakan ultrasound, hal ini karena fibroadenoma pada wanita muda tebal, sehingga tidak terlihat dengan baik bila menggunakan mamografi (Syarif Alhadrami, 2007). TERAPI Tumor ini membutuhkan eksisi pembedahan dengan anestesi lokal untuk diagnosis yang pasti dan pengobatan (Hacker, 2001:487). DETEKSI DINI Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI), sangat penting di anjurkan kepada masyarakat karena hampir 86% benjolan di payudara ditemukan oleh penderita sendiri (Saryono &; Pramitasari, 2009:20). Menurut Benson &; Pernoll (2009:474) wanita yang melakukan SADARI sesuai anjuran akan menemukan penyakit payudara lebih dini. DAFTAR PUSTAKA 1. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek . Jakarta: PT. Rineka Cipta

2. Azwar, Syaifuddin. 2002. Sikap Manusia Teori pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar 3. Azwar, Syaifuddin. 2007. Sikap Manusia Teori pelaksanaannya. Yogyakarta:Pustaka Pelajar 4. Azwar, Syaifuddin . 2007. Metode Penelitian. Yogyakarta:Pustaka Pelajar 5. Benson, Ralp C & Martin L.Pernol. 2009. Buku Saku Obstetri & Ginekologi.Edisi 9. Jakarta : EGC 6. Budiarto, Eko. 2002. Biostatistika untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC 7. Chyntia, Erlyn. 2009. Akhirnya Aku Sembuh Dari Kanker Payudara . Yogyakarta: Maximus 8. Dixon, J.Michael & Robert C.F. Leonard.2002. Bimbingan Dokter pada Kelainan Payudara . Jakarta: Dian Rakyat 9. Fakultas Ilmu Kesehatan UNIPDU. 2008. Rencana Strategi. Jombang 10. Hacker, Neville F. & J. George Moore. 2001. Esensial Obstetri dan Ginekologi. Edisi 2. Jakarta: Hipokrates 11. Hidayat, A.Aziz alimul. 2007. Metode Penelitian Kebidanan Dan Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika 12. Kumar, Vinay et al. 2007. Robbins and Cotran Pathologic Basis of Disease. 7th edition. Saunders 13. Kusmarjadi, Didi . 2008 . FAM. http://www.drdidispog.com/2008/09/famfibroadenoma-mammae.html (diakses tanggal 25 Februari 2011) 14. Notoatmodjo, Soekidjo. 2003.Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta 15. Notoatmodjo, Soekidjo, 2007. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta 16. Nursalam. 2008. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan : Pedoman Skripsi, Tesis, Dan Instrument Penelitian Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika 17. Riduan, Dr., M.B.A. 2010. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta 18. Romauli, Suryati & Anna Vida V.2009. Kesehatan Reproduksi buat Mahasiswi Kebidanan. Yogyakarta: Mulia Medika 19. Sallika. 2010. Serba-Serbi Kesehatan Perempuan. Jakarta: Bukune 20. Sarwono, Sarlito W. 2011. Psikologi Remaja .Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada 21. Sarwono, Prawirohardjo. 2005. Ilmu Kandungan. Edisi Kedua. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka 22. Saryono & Roischa Dyah Pramitasari. 2009. Perawatan Payudara. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press 23. Syarif Alhadrami. 2007. http://www. ilc@insancendekia.org (diakses tanggal 25 Februari 2011) 24. Sugiono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta 25. BSE .2008. Pemeriksaan Payudara. http://www.Ihea.Info/pemeriksaan payudara (diakses tanggal 3 Maret 2011)

fibroadenoma mammae
fibroadenoma mammae Islam science-fibroadenoma mammae Neoplasma jinak yang menyerang wanita pada usia reproduktif yaitu 25-30 tahun ini disebut fibroadenoma mammae.Fibroadenoma merupakan tumor jinak payudara yang sering ditemukan pada masa reproduksi yang disebabkan oelh beberapa kemungkinan yaitu akibat sensitivitas jaringan setempat yang berlebihan terhadap estrogen sehingga kelainan ini sering digolongkan dalam mamary displasia.Fibroadenoma biasanya ditemukan pada kuadran luar atas, merupakan lobus yang berbatas jelas, mudah digerakkan dari jaringan di sekitarnya. Pada gambaran histologis menunjukkan stroma dengan proliferasi fibroblast yang mengelilingi kelenjar dan rongga kistik yang dilapisi epitel dengan bentuk dan ukuran yang berbeda. Pembagian fibroadenoma berdasarkan histologik yaitu : 1. Fibroadenoma PericanaliculareYakni kelenjar berbentuk bulat dan lonjong dilapisi epitel selapis atau beberapa lapis. 2. Fibroadenoma intracanaliculareYakni jaringan ikat mengalami proliferasi lebih banyak sehingga kelenjar berbentuk panjang-panjang (tidak teratur) dengan lumen yang sempit atau menghilang.Pada saat menjelang haid dan kehamilan tampak pembesaran sedikit dan pada saat menopause terjadi regresi.Tumor ini biasanya bukan tumor sejati melainkan hanya hyperplasia kompensatorik setempat dari jaringan epitel kelenjar . berbagai studi menunjukkan pada sebagian tumor, komponenstromal (fibrous)bersifat clonal dan kemungkinan mempunyai penyimpangan cytogenetic bukan anaplasia tetapi diferensiasi yang komponen epitelialnya bersifat polyclonal dan mengalami proliferasi pada post menstruasi. 1. Fibroadenoma adalah suatu tumor jinak yang merupakan pertumbuhan yang meliputi kelenjar dan stroma jaringan ikat. 2. Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak pada payudara yang bersimpai jelas, berbatas jelas, soliter, berbentuk benjolan yang dapat digerakkan.Benjolan tersebut berasal dari jaringan fibrosa (mesenkim) danjaringan glanduler (epitel) yang berada di payudara, sehingga tumor ini disebutsebagai tumor campur (mix tumor), tumor tersebut dapat berbentuk bulat atauoval, bertekstur kenyal atau padat, dan biasanya nyeri. Fibroadenoma ini dapat kita gerakkan dengan mudah karena pada tumor ini terbentuk kapsul sehingga dapat mobile, olehsebab itu sering disebut sebagai breast mouse. Etiologi dan EpidemiologiPenelitian saat ini belum dapat mengungkap secara pasti apa penyebabsesungguhnya dari fibroadenoma mammae, namun diketahui bahwa pengaruhhormonal sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dari fibroadenomamammae, hal ini diketahui karena ukuran fibroadenoma dapat berubah padasiklus menstruasi atau pada saat kehamilan. Perlu diingat bahwa tumor iniadalah tumor jinak, dan fibroadenoma ini sangat jarang atau bahkan sama sekalitidak dapat menjadi kanker atau tumor ganas.Fibroadenoma mammae biasanya terjadi pada wanita usia muda, yaitupada usia sekitar remaja atau sekitar 20 tahun. Berdasarkan laporan dari NSWBreats Cancer Institute, fibroadenoma umumnya terjadi pada wanita dengan usia21-25 tahun, kurang dari 5% terjadi pada usia di atas 50, sedangkanprevalensinya lebih dari 9% populasi wanita terkena fibroadenoma. Sedangkanlaporan dari Western Breast Services Alliance, fibroadenoma terjadi pada wanitadengan umur antara 15 dan 25 tahun, dan lebih dari satu dari enam (15%)wanita mengalami fibroadenoma dalam hidupnya. Namun, kejadianfibroadenoma dapat terjadi pula wanita dengan usia yang lebih tua atau bahkansetelah menopause, tentunya dengan jumlah kejadian yang lebih kecildisbanding pada usia muda.PENYEBAB GANGGUAN1. Peningkatan aktivitas Estrogen yang absolut atau relatif.2. Genetik : payudara3. Faktor-faktor predisposisi : a. Usia : <> b. Jenis kelamin c. Geografi d. Pekerjaane. Hereditas f. Diet g. Stressh. Lesi prekanker Diagnosis Fibroadenoma dapat didiagnosis dengan tiga cara, yaitu denganpemeriksaan fisik (phisycal examination), dengan mammography atauultrasound, dengan Fine Needle Aspiration Cytology (FNAC). Pada pemeriksaanfisik dokter akan memeriksa benjolan yang ada dengan palpasi pada daerahtersebut, dari palpasi itu

dapat diketahui apakah mobil atau tidak, kenyal ataukeras,dll. Mammography digunakan untuk membantu diagnosis, mammographysangat berguna untuk mendiagnosis wanita dengan usia tua sekitar 60 atau 70tahun, sedangkan pada wanita usia muda tidak digunakan mammography,sebagai gantinya digunakan ultrasound, hal ini karena fibroadenoma pada wanitamuda tebal, sehingga tidak terlihat dengan baik bila menggunakanmammography.Pada FNAC kita akan mengambil sel dari fibroadenoma denganmenggunakan penghisap berupa sebuah jarum yang dimasukkan pada suntikan.Dari alat tersebut kita dapat memperoleh sel yang terdapat pada fibroadenoma,lalu hasil pengambilan tersebut dikirim ke laboratorium patologi untuk diperiksa dibawah mikroskop. Dibawah mikroskop tumpor tersebut tampak seperti berikut : a. Tampak jaringan tumor yang berasal dari mesenkim (jaringan ikat fibrosa) danberasal dari epitel (epitel kelenjar) yang berbentuk lobus-lobus; b. Lobuli terdiriatas jaringan ikat kolagen dan saluran kelenjar yang berbentuk bular(perikanalikuler) atau bercabang (intrakanalikuler); c. Saluran tersebut dibatasisel-sel yang berbentuk kuboid atau kolumnar pendek uniform Terapi (treatment)Terapi untuk fibroadenoma tergantuk dari beberapa hal sebagai berikut: 1. Ukuran 2. Terdapat rasa nyeri atau tidak 3. Usia pasien 4. Hasil biopsyTerapi dari fibroadenoma mammae dapat dilakukan denganoperasipengangkatan tumor tersebut, biasanya dilakukan general anaesthetic padaoperasi ini. Operasi ini tidak akan merubah bentuk dari payudara, tetapi hanyaakan meninggalkan luka atau jaringan parut yang nanti akan diganti oleh jaringannormal secara perlahan. Mikroskopis 10x * Pada perbesaran lemah tampak kelompok-kelompok kelenjar mammae yang dikelilingi oleh stromastroma jaringan ikat padat* stroma diantara kelenjar terdiri dari jaringan ikat fibrokolagen padat yang sangat seluler dengan bagian-bagian yang mempunyai kecendrungan untuk bersifat basofil dan renggang. Bagian ini mengalami degenerasi mixomatosa Mikroskopik 40x

*pada pembesaran kuat ternyata epitel kelenjar tersebut sebagian hiperplastik dengan sel-sel yang tersusun rapat, kadang-kadang dalam lumen terdapat suatu massa asidofil yang merupakan sekresi dari sel-sel tersebut*stroma terdiri dari jaringan ikat fibrokolagen padat Referensi 1. The Ottawa Hospital Womens Braest Health Center 2. http://www.breastcancercare.org.uk/ 3. NSW Breast Cancer Institute(http://www.bci.org.aupublicguides_mar06fibroadenoma%20111005.pdf/ -) 4. Syarif Alhadrami:Faculty of Medicine Gajah Mada University5.ninda, juwita.noprep 681107Fibroadenoma mammae.fk:UKM

You might also like