You are on page 1of 3

Rangkuman Bioproses Nama : Mukhlis Mustafa Lubis NRP : 114110043 Biochemical Engineering Bioteknologi: penggunaan atau pengembangan metode

manipulasi genetik langsung untuk tujuan sosial yang diinginkan. Biomedical Engineering: rekayasa pada sistem untuk meningkatkan kesehatan manusia Bioengineering / biological engineering : bekerja pada sistem medis atau pertanian, mengacu pada insinyur listrik, mekanik, industri dan kimia. Biochemical Engineering : perpanjangan prinsip teknik kimia untuk sistem yang menggunakan biokatalis untuk membawa transformasi kimia yang diinginkan. Faktor-faktor yang mempengaruhi fermentasi ragi Spesies ragi Suhu Konsentrasi gula PH Vitamin Sulfur Dioksida (SO2) Industri yang sangat membutuhkan sumber daya manusia dengan latar belakang ilmu pengetahuan teknologi bioproses Makanan (Beer, wine, yogurt, soy dll.) Farmasi (Metabolisme, antibiotic, protein, vaksin, antibody) Industri kimia (Asam sitrit asam organic dari Aspergillus Niger untuk pembuatan soft drink) Agricultural (bST untuk peroduksi susu, bioinsektisida untuk pembunuh hama)

Enzym Dalam system biologi reaksi kimia selalu memerlukan katalis. Tanpa katalis sangat lama sehingga diperlukan Enzim yg berfungsi sbg biokatalisator Protein yang berfungsi untuk mempercepat reaksi dengan jalan menurunkan tenaga aktivasi dan tidak mengubah kesetimbangan reaksi, serta bersifat sangat spesifik. Katalis yg paling efisien mampu mempercepat reaksi 1020 kali lebih cepat Enzim bersifat sangat spesifik, baik jenis reaksi maupun substratnya , Enzim tidak ikut bereaksi dengan substrat atau produknya Aktifitas dapat dikontrol sesuai dengan kebutuhan organisme itu sendiri Contoh : enzim yg mengkatalisis reaksi pertama pada suatu siklus biosintesis biasanya di hambat oleh produk akhirnya(feedback inhibition) Beberapa enzim disintesis dlm btk tidak aktif. Dan akan diaktifkan oleh kondisi dan waktu yang sesuai (enzim allosterik) . prekursor yang tidak aktif disebut zymogen Sifat-sifat enzym :

Kemampuan katalitiknya Spesifisitas Kemampuan untuk diatur (regulasi) Bagian-bagian enzym : Seperti halnya protein lain, enzim memiliki BM antara 12,000 1 juta kd Beberapa enzim tidak membutuhkan molekul kimiawi lain untuk aktifitasnya, beberapa membutuhkan kofaktor / koenzim Kofaktor ion-ion inorganik yg dibutuhkan enzim untuk melakukan fungsinya Koenzim molekul organik (komplek) yang dibutuhkan enzim untuk melakukan fungsinya Koenzim atau kofaktor yang terikat sangat kuat bahkan terikat dengan ikatan kovalen dengan enzim gugus prostetik Enzim aktif lengkap dengan semua komponennya holoenzim Bagian yang terdiri dari protein saja pada suatu enzim Apoenzim / apoprotein Fungsi koenzim adalah sebagai karier sementara dari gugus fungsional yg berperan dalam reaksi ensimatis tersebut. Reaksi tanpa enzim: Lambat Membutuhkan suhu yang tinggi Tekanan yang tinggi Reaksi enzimatis (menggunakan enzym) Enzim memberikan suatu lingkungan yang spesifik di dalam sisi aktifnya, sehingga reaksi secara energetik dapat lebih mudah terjadi Karakteristik sisi aktif enzim Merupakan bagian kecil dari enzim Sisi aktif merupakan suatu cekukan yang bersifat 3 dimensi. memberikan linkungan mikro yg sesuai untuk terjadinya suatu reaksi kimia Substrat terikat pada sisi aktif dengan interaksi / ikatan yang lemah. Spesifitas enzim dipengaruhi oleh asam amino yang menyusun sisi aktif suatu enzim Teori untuk menjelaskan kerja enzim: Lock and Key analogy Enzim memiliki struktur sisi spesifik yang cocok dengan substrat. Mampu menerangkan spesifitas ensim ttp tidak dapat menerangkan stabilitas fase transisi ensim Induced Fit theory Mempertimbangkan fleksibilitas protein, sehingga pengikatan suatu substrat pada enzim menyebabkan sisi aktif mengubah konformasinya sehingga cocok dengan substratnya. dapat menerangkan fase transisi ES komplek Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim pH setiap enzim mempunyai pH optimum utk bekerja. contoh : pepsin pH 2, amylase pH 7.0

Temperatur setiap kenaikan suhu 10C (sampai 40C), kecepatan reaksi naik 2 x lipatnya dan reaksi terhambat dan berhenti pada 60C. [S] dan atau [E] Enzim allosterik Enzim allosterik mengalami perubahan konformasi sebagai respon terhadap pengikatan modulator efektor Allosterik enzim biasanya lebih komplek dari non allosterik enzim, memiliki sub unit lebih dari satu Memiliki satu atau lebih sisi allosterik / regulator untuk mengikat modulator. Seperti halnya substrat, setiap regulator memiliki sisi pengikatan yang berbeda Untuk enzim homotropik sisi aktif dan sisi regulator sama Metabolik proses Katabolik = Breakdown: Pembangkit tenaga energi dan mengurangi dari molekul kompleks menghasilkan molekul kecil (CO2, NH3) untuk digunakan dan sebagai produk limbah Anabolic = Biosintesis: Pembangunan molekul besar untuk melayani sebagai komponen seluler seperti: 1. Asam amino untuk protein 2. Asam nukleat 3. Lemak 4. Kolesterol 5. Biasanya mengkonsumsi energi Biosintesis - membangun molekul yang lebih besar dari yang lebih kecil Pembentukan komponen seluler : 1. Asam amino untuk protein 2. Penyimpanan gula (glikogen) 3. Nukleat asam 4. Lipid dan hormone 5. Kolesterol dan vitamin 6. Pertumbuhan dan mineralisasi tulang dan meningkatkan massa otot. Pembentukan produk biologis Sel T, pH, O2, Flow (aliran) Nutrisi (Gula, asam amino) Kontrol skema 1. Nutrien Feeding 2. Product removal 3. Cell Growth Pemisahan produk Rencana integrasi .

You might also like