You are on page 1of 20

FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA Jl. Terusan Arjuna No.6, Kebon Jeruk.

Jakarta-Barat KEPANITERAAN KLINIK STATUS ILMU JIWA FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA SMF ILMU JIWA RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI JAWA BARAT

Nama :

Stefano Leatemia(11.2012.031)

Tanda tangan

Dr. pembimbing / penguji

:dr Susi W, SpKJ

NOMOR REKAM MEDIS Nama pasien Masuk RS pada tanggal Rujukan/datang sendiri/keluarga Riwayat Perawatan

: 0488xx : Tn.N S :25 Desember 2012 : Keluarga : Dirawat 18 hari di RSJ Bogor

I.

IDENTITAS PASIEN Nama (inisial) Tempat tanggal lahir Umur Jenis kelamin Suku bangsa Agama Pendidikan Pekerjaan Status perkawinan : Tn. N S : Sukabumi, 31Desember1970 : 42 Tahun : Laki-laki : Sunda : Islam : SMA : Tidak bekerja : Belum Menikah
1

Alamat

:Dusun Cilimus RT 04/02 Desa Mekarmulya Situraja

II.

RIWAYAT PSIKIATRIK Alloanamnesis Autoanamnesis : 30 Januari 2013 Pukul 18.30 WIB :30 Januari 2013 Pukul 13.50 WIB

A. KELUHAN UTAMA Pasienmarah-marah dan mengamuk

B. RIWAYAT GANGGUAN SEKARANG Os dibawa oleh bibi os ke RSJ Prov. Jawa Barat karena marah-marah dan mengamuk (agresifitas), memukul kaca (agresifitas motorik), melemparlempar alat rumah tangga( agresifitas motorik ), berbicara kasar (koprolalia), suka berbicara sendiri, tertawa sendiri(autistik).Pasien juga mudah tersinggung (irritable), suka BAK sembarang tempat(abulia), tidur kurang (sleep disorder), dan malas beraktivitas/bekerja(hipoaktivitas) , dan os jarang mandi(kemampuan menolong diri sendiri kurang).Menurut bibi os,dalam 6 bulan terakir os jarang minum obat dan karena gejala sudah berkurang os tidak pernah kontrol ke dokter Tujuh hari SMRS os terlihat sering murung dan menyendiri. Os sering menangis sendiri dan suka menyendiri di pojok rumah(depresi) .Os juga jarang mandi dan makan.Os sering marah-marah dan berbicara sendiri(autistik).Menurut bibi os, os adalah orang yang pemarah, oleh sebab itu os sering mengamuk(agresif) ketika disuruh untuk mandi atau makan.Bibi os sering dilaporkan warga, bahwa os sering berteriak-teriak dijalan sendiri(autistik) dan sering BAK di sembarang tempat (abulia) Tiga hari SMRS os suka masuk-masuk ke dalam rumah orang. Os juga sering masuk ke dalam warung orang dan mengambil rokok serta makanan
2

ringan dengan cara memaksa dan tidak mau membayar(agresifitas motorik).Os juga malas melakukan pekerjaan(hipoaktivitas) serta tidak tidur malam (sleep disorder). Satu hari SMRS os terlihat memaksa tetangga-tetangga os untuk memberikan os alat-alat tajam, seperti golok atau kapak.Os juga suka larilarian dan berteriak-teriak(autistik) di dalam kampung sambil membawa golok.Akibat ketakutan, warga beserta petugas puskesmas menyarankan bibi os untuk dibawa ke RSJ prov. Jawa Barat untuk dirawat (25 Januari 2013 dirawat).

RIWAYAT GANGGUAN SEBELUMNYA 1. Gangguan Psikiatrik Os pernah menderita gangguan yang sama ketika berusia 22 tahun(20 tahun yang lalu).Bermula ketika os melihat adik os yang juga mengalami gangguan kejiwaan membunuh kakek os. Keluarga besar os marah dan memukuli adik os sampai meninggal.Semenjak kejadian itu os sering terlihat murung dan sedih( depresi). Menurut bibi os, os pernah bercerita bahwa os sering melihat bayangan adiknya dalam wujud bayangan hitam(halusinasi visual) dan os mengaku juga sering mendengar suara bisikan-bisikan(halusinasi auditorik) mengancam bahwa os juga akan dibunuh. Os selalu mencurigai orang bahwa setiap orang yang dekat dengannya berusaha ingin membunuh os(waham curiga).Oleh sebab itu os sering membawa senjata-senjata tajam dan mengancam orang serta mempertahankan dirinya. Bibi os membawa os untuk dirawat di RSJ Bogor selama 18 hari dengan diagnosis Skizofrenia Hebifrenik.Setelah 18 hari dirawat os dibawa pulang ke sukabumi dan masuk panti rehabilitasi palamarta dan diberikan terapi Haloperidol, THD, dan CPZ sesuai dengan terapi sebelumnya ketika dirawat di RSJ Bogor serta diberikan tanggung jawab bekerja sebagai OB disitu.

Os sempat dinyatakan mengalami perbaikan selama dipanti tersebut sehingga diberikan tanggung jawab kerja sebagai OB. Namun dalam kurun waktu 6 bulan terakhir os tidak patuh meminum obat sehinga terkadang ketika ditanya os sering murung serta menunjukan sikap sedih(depresi) dan kalaupun menjawab os menjawab pertanyaan dengan tidak sesuai dengan pertanyaan (irrelevant). 2. Riwayat Gangguan Medik Os tidak pernah mengalami gangguan medik lainnya yang serius. Os tidak pernah mengalami kecelakaan yang mengakibatkan trauma pada kepala atau patah tulang. Riwayat kejang dan gangguan kesadaran lainnya disangkal oleh bibi os.

3. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif Os tidak pernah menggunakan obat-obatan psikoaktif yang mengakibatkan kecanduan atau mengkonsumsi alcohol.Keluarga menyatakan sejak SMA os sudah mengkonsumsi rokok kretek, sehari 2 bungkus.

Riwayat Gangguan Sebelumnya

S G

1990

2000

2008 2013

2010

2012 4

S : Sakit , G : Gejala mulai terlihat , N : Normal/stabil

C. RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI 1. Riwayat perkembangan fisik: Os lahir cukup bulan dengan kelahiran normal di bantu bidan dan tidak ada trauma lahir dan cacat bawaan.Saat lahir os langsung menangis dan lahir dengan berat 2,7Kg.Selama masa kehamilan,ibu os dalam keadaan sehat secara fisik. 2. Riwayat perkembangan kepribadian: a. Masa Kanak-kanak Pada masa anak-anak, pertumbuhan psikomotor, kognitif dan moral pasien sesuai dengan usianya.Os termasuk anak yang pendiam dan pemalu karena tubuh os lebih pendek dibandingkan dengan anak seusianya.Os tidak pernah mengalami sakit yang serius, tidak ada riwayat kejang, trauma maupun operasi.

b. Masa remaja Pada masa ini os menjadi cepat marah dan suka menyerang orang ketika os dihina karena badannya pendek. Ketika SMA kelas 1, os memukul orang tua murid karena dihina badannya pendek. Os ditegur oleh kepala sekolah dan diberi peringatan.Os tidak mengulang perbuatannya lagi sehingga bisa lulus SMA.

c. Masa dewasa Setelah lulus SMA, os menjadi anak yang lebih pendiam. Os susah bergaul dengan teman seusianya(skizoid). Os pada masa ini mengalami

gangguan kejiwaan yang membuat os dirawat di RSJ Bogor.Os melalui masa dewasanya sampai berusia 42 tahun dalam keadaan sakit jiwa. 3. Riwayat pendidikan Os lulus SD, SMP, dan SMA dengan baik serta tidak pernah tinggal kelas. 4. Riwayat pekerjaan Os pernah bekerja sebagai OB selama 3 bulan 5. Kehidupan beragama Os beragama Islam dan sejak kecil ia belajar tentang agamanya dengan baik. Bibi os mengatakan ia rajin beribadah (sholat) sampai ketika os dirawat di rumah sakit pun masih ingat sholat. 6. Kehidupan sosial dan perkawinan Os tidak mudah bergaul dengan orang di lingkungan os dikarenakan os tidak percaya diri akan tubuhnya yang pendek. Os tidak pernah bergabung dalam organisasi di lingkungan kemasyarakatan.Keluarga os sering dipandang sebelah mata oleh warga sekitar karena ayah os, os dan kedua saudara kandungnya menderita gangguan jiwa.Os belum pernah menikah dan tidak pernah berpacaran.

D. RIWAYAT KELUARGA Os merupakan anak kedua dari ketiga bersaudara saudara os sudah meninggal ayah ibu serta kedua

: Pasien : Perempuan : Laki-laki X : Meninggal

SITUASI KEHIDUPAN SOSIAL SEKARANG Os tinggal di rumah bersama bibi os dikarenakan ayah ibu beserta adik dan kakaknya sudah meninggal.Orang di lingkungan os tau riwayat penyakit keluarga os dan memaklumi. Tetapi orang di lingkungan os takut akan sifat agresif os. Tulang punggung untuk mecari nafkah di keluarga os adalah bibi os. III. STATUS MENTAL A. DESKRIPSI UMUM 1. Penampilan Os laki-laki 42 tahun, penampilan fisik terlihat sesuai usianya, rambut terlihat agak jarang,berwana hitam, bertubuh pendek, kulit sawo matang, berpakaina tidak rapih dan terlihat kurang bersih Pada saat wawancara pasien memakai kaos lengan panjang berwarna hijau, celana panjang warna hijau dan tidak memakai alas kaki sendal. Os tampak curiga. 2. Kesadaran Kesadaran Neurologis Kesadaran Psikiatri : Compos mentis : Terganggu

3. Perilaku dan aktivitas psikomotor

1. Sebelum wawancara :Os tampak mondar mandir dan selalu memberi hormat pada setiap orang yang lewat. 2. Selama wawancara :Os berdiri dan melihat pewawancara,berbicara cepat dan menjawab pertanyaan dengan tidak relevan 3. Sesudah wawancara :Os kembali mondar mandir dan seperti sebelu diwawancarai . 4. Sikap terhadap pemeriksa Pada saat dilakukan wawancara os cukup kooperatif, pandangan os ke arah pemeriksa gampang dibuyarkan karena orang atau benda-benda disekitar 5. Pembicaraan Cara berbicara Gangguan berbicara : Suara jelas dan cepat, irrelevan. : Tidak ada.

B. ALAM PERASAAN 1. Suasana perasaan (mood) : Euforia 2. Afek ekspresi afektif a. Arus b. Stabilitas c. Kedalaman d. Skala Diferensiasi e. Keserasian : Cepat : Stabil : Dangkal : Luas : Serasi

f. Pengendalian impuls : Kurang g. Ekspresi h. Dramatisasi : Wajar : Tidak ada


8

i. Empati

: Tidak dapat di raba rasakan

C. GANGGUAN PERSEPSI a. Halusinasi b. Ilusi c. Depersonalisasi d. Derealisasi :Ada- Auditorik ( mendengar bisikan-bisikan) : Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada

D. SENSORIUM DAN KOGNITIF (FUNGSI INTELEKTUAL) 1. Taraf pendidikan 2. Pengetahuan umum 3. Kecerdasan 4. Perhatian 5. Orientasi a. Waktu b. Tempat c. Orang 6. Situasi 7. Daya ingat a. Tingkat Jangka panjang Jangka pendek Segera : Baik (dapat menybutkan waktu siang) : Baik (mengetahui ini di RSJ) : Baik (dapat mengenali wajah pemeriksa) : Baik : : : Baik (dapat mengingat nama bibinya-Aminah) : Baik (dapat mengingat sarapan apa tadi pagi) : Baik(dapat mengingat nama pemeriksa)
9

: Lulus SMA : Cukup : (tidak dilakukan tes IQ) : Distraktibilitas

b. Gangguan 8. Pikiran abstraktif 9. Visuospatial 10. Bakat kreatif

: Tidak ada : Buruk : Baik (dapat menggambar jam 1) : Tidak didapatkan informasi

11. Kemampuan menolong diri sendiri: Buruk (tidak mau mandi,tidak minum obat)

E. PROSES PIKIR 1. Arus pikir a. Produktifitas b. Kontinuitas c. Hendaya bahasa 2. Isi pikir a. Preokupasi dalam pikiran b. Waham c. Obsesi d. Fobia e. Gagasan rujukan f. Gagasan pengaruh : Tidak ada :Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada :Flight of Idea :Inkoherensi : Tidak ada

F. PENGENDALIAN IMPULS

10

Buruk (os suka meminta rokok,atau mau melihat papan nama pemeriksamemegang saat diwawancara,os tidak fokus saat wawancara)

G. DAYA NILAI 1. Daya nilai sosial senjata tajam berbahaya) 2. Uji daya nilai ia temukan) 3. Daya nilai reabilitas : Buruk : Baik(mau mengembalikan dompet orang yang : Baik (tahu menggangu orang lain dengan

H. TILIKAN Derajat I : Penyangkalan total terhadap penyakitnya

I. RELIABILITAS Baik (dapat dipercaya)

IV.

PEMERIKSAAN FISIK A. STATUS INTERNUS 1. Keadaan umum 2. Kesadaran 3. Tensi 4. Nadi 5. Suhu badan : Baik : Compos mentis : 110/80 mmHg : 80 kali/menit : afebris
11

6. Frekuensi pernafasan 7. Bentuk tubuh 8. System kardiovaskular

: 22 kali/menit : Atletikus : Auskultasi: BJ I-II regular murni, murmur ( - ), gallop ( - )

9. System respiratorius

: Auskultasi: kiri: vesikuler, rhonki -/-, wheezing: -/-, kanan: vesikuler, rhonki -/-, wheezing: -/-

10. System gastro-intestinas : Bising usus ( + ) normal 11. System musculo-sceletal : Tidak dilakukan pemeriksaan 12. System urogenital : Tidak dilakukan pemeriksaan

B. STATUS NEUROLOGIK Dalam batas normal

V.

PEMERIKSAAN PENUNJANG Hasil pemerikasaan laboratorium pada tanggal 26 Januari 2013 Hb Leukosit LED SGOT SGPT : 14,7 g/dL : 11.600/mm2 : 28 mm/jam : 33,9 IU/I : 51,9 IU/I

Hasil pemeriksaan EKG : DBN

12

VI.

IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA Os laki-laki berusia 42 tahun belum menikah, dengan penampilan wajah sesuai dengan usianya, perawakan pendek, kulit berwarna sawo matang, rambut hitam agak botak, memakai kaos lengan panjang hijau yang digulung lengannya serta celana panjang hijau yang digulung sampai batas lutut. Pendidikan os sampai lulus SMA.Os dibawa oleh bibi dan paman nya karena marah-marah(agresifitas), memukul dan mengancam orang(agresifitas motorik),suka berbicara sendiri, tertawa sendiri(autistik). Pasien juga mudah tersinggung (irritable),suka BAK sembarang tempat(abulia), tidur kurang (sleep disorder), dan malas beraktivitas, bekerja(hipoaktivitas) , dan pasien jarang mandi(kemampuan menolong diri sendiri kurang). Os lahir cukup bulan dengan kelahiran normal(langsung menangis) di bantu bidan dan tidak ada trauma lahir dan cacat bawaan.Os belum menikah. Di keluarga inti os merupakan anak yang yang diharapkan,namun dalam keluarga os,hanya ibu os yang tidak mengalami gangguan kejiwaan.Ayah adik dan kakak os semua menderita skizofrenia.Dan os juga menderita skizofrenia.

Setelah lulus SMA, os menjadi anak yang lebih pendiam. Os susah bergaul dengan teman seusianya(skizoid). Os pada masa ini mengalami gangguan kejiwaan yang membuat os dirawat di RSJ Bogor.Os melalui masa dewasanya sampai berusia 42 tahun dalam keadaan sakit jiwa.

Selama wawancara os terlihat euforia, tidak menjawab pertanyaan yang diajukan sesuai topik pembicaraan. Afeknya datar, tidak serasi, artikulasi jelas,volume suara dalam batas normal.Tidak terdapat waham,terdapat halusinasi auitorik(suka mendengar bisikan-bisikan), tidak ada depersonalisasi dan derealisasi. Kesadaran compos mentis dan tidak ada gangguan fungsi kognitif. Pada pasien ini ditemukan tilikan derajat 1 dimana terdapat penyangkalan total terhadap penyakitnya.

13

VII.

FORMULASI DIAGNOSTIK Aksis I Aksis II : Skizofrenia Hebefrenik : Kepribadian Skizoid

Aksis III :Peningkatan SGPT Aksis IV :Keturunan dan faktor depresi melihat adiknya membunuh kakeknya Aksis V :GAF 50-41

VIII.

EVALUASI MULTIAKSIAL Aksis I :

Berdasarkan ikhtisar penemuan bermakna, kasus ini dapat dinyatakan mengalami Gangguan jiwa karena adanya: i. Gejala kejiwaan berupa halusinasi auditorik dan inkoherensi

Gangguan jiwa ini sebagai GMNO karena tidak adanya Gangguan atau penurunan kesadaran Gangguan daya ingat Tidak ada faktor organik spesifik GMNO ini termasuk psikosis karena adanya gejala psikosis berupa Terdapat halusinasi auditorik

14

Terdapat inkoherensi GMNO psikosis ini Skizofrenia karena memenuhi Kriteria Diagnostik F 20: -Terdapat 1 gejala yang khas yaitu halusinasi auditorik dan visual -Adanya halusinasi auditorik, visual dalam jangka masa lebih dari 1 bulan -Menganggu sedikitnya beberapa aspek kehidupan dan pekerjaan sehari-hari. -Tdak ada tanda-tanda disebabkan penyakit organic seperti trauma kapitis, delirium dan demensia. - Tidak ada bukti penyalahgunaan alcohol atau obat-obatan. - gejala-gejala negative seperti apatis berbicara jarang dan respons emosional Yang menumpul mengakibatkan penarikan diri dalam pergaulan. Skizofrenia ini termasuk Skizofrenia Tipe Hebefrenik ( F 20.1) 1. Memenuhi criteria umum diagnosis skizofrenia 2. Diagnosis hebefrenia untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau dewasa muda (onset kebiasaannya mulai 15-25 tahun) 3. Adanya perilaku tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan serta mannerism; ada kecenderungan untuk selalu menyendiri dan menunjukkan perilaku hampa tujuan dan hampa perasaan. 4. Afek pasien dangkal (swallow) dan tidak wajar (inappropriate),sering disertai cekikikan atau perasaan puas diri, senyum sendiri atau oleh sikap, tinggi hati, tertawa mnyeringai, mannerism, mengibuli secara bersenda gurau, keluhan hipokondriakal dan ungkapan kata yang diulang-diulang. 5. Proses pikir mengalami disorganisasi dan pembicaraan tak menentu serta inkohenren. 6. Gangguan afektif dan dorongan kehendak, serta gangguan proses pikir umumnya menonjol.Halusinasi dan waham mungkin ada tetapi tidak menonjol.Dorongan kehendak dan yang bertujuan hilang serta sasaran ditinggalkan, sehingga perilaku penderita memperlihatkan ciri khas yaitu perilaku tanpa tujuan dan tanpa maksud.Adanya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat dibuat-buat terhadap agama, filsafat dan tema abstrak lainnya, makin mempersukar orang memahami jalan pikiran pasien.
15

Aksis II

: Kepribadian Skizoid

Aksis III :Peningkatan SGPT Aksis IV :Faktor keturunan,dan trauma melihat kakeknya dibunuh adik sendiri Aksis V : GAF 50-41

Diagnosis Banding
Gangguan Psikotik Polimorfik Akut dengan Gejala Skizofrenia Pedoman Diagnosis berdasarkan PPDGJ III 1. Memenuhi kriteria yang khas untuk gangguan psikotik polimorfik akut yaitu Onset harus akut (dari suatu keadaan nonpsikotik sampai keadaan psikotik yang jelas dalam kurun waktu 2 minggu atau kurang) Harus ada beberapa jenis halusinasi atau waham yang berubah dalam jenis dan intensitasnya dari hari ke hari atau dalam hari yang sama Harus ada keadaan emosional yang sama beraneka ragamnya Walaupun gejalanya beraneka ragam,tidak satupun dari gejala itu ada secara cukup konsisten dapat memenuhi kriteria skizofrenia (F20,-) atau episode manic (F30,-) atau episode depresif (F32,-) 2. Disertai gejala-gejala yang memenuhi kriteria untuk diagnosis skizofrenia (F20,-) yang harus sudah ada untuk sebaggian besar waktu sejak munculnya gambaran klinis psikotik itu secara jelas 3. Apabila gejala-gejala skizofrenia menetap untuk lebih dari 1 bulan maka diagnosis harus diubah menjadi skizofrenia (F20,-)

IX.

PROGNOSIS Functionam : dubia ad malam


16

Vitam Sanationam X.

: bonam : dubia ad malam

DAFTAR PROBLEM Organobiologik Psikologik/psikiatri Sosial budaya : Perubahan neurotransmitter dalam otak : Halusinasi auditorik, : keluarga inti sudah tidak ada,stigma buruk

lingkungan os terhadap keluarga,kesulitan ekonomi

XI.

PENATALAKSANAAN Indikasi rawat inap Pemeriksaan dan evaluasi lebih lanjut terhadap gangguan psikiatrik pasien Keamanan pasien dan lingkungan

Psikofarmaka Anti psikotik : Risperidone Chlorpromazine Anti kolinergik Psikoterapi Psikoterapi suportif dengan cara-cara pendekatan: Ventilasi Persuasi : Supaya pasien bisa menceritakan masalah yang dihadapi sekarang. : Tenangkan pasien secara masuk akal tentang gejala-gelaja penyakitnya yang timbul sebagai akibat cara berpikir, perasaan dan sikapnya terhadap masalah. Sugesti : Menanamkan perasaan percaya kepada pasien
17

2 x 2 mg ( 1 0 1) 1 x 100 mg ( 0 0 1 ) 2 x 2 mg ( 1 0 1)

: Trihexyphenidyl

bahwa gejala-gejala itu akan hilang. Reassurance Bimbingan Penyuluhan/konseling Sosioterapi Melibatkan pasien dalam kegiatan sosial Memberikan penjelasan kepada keluarga pasien mengenai gangguan yang dialami pasien sehingga dapat mendukung pasien kearah kesembuhan Menyarankan kepada keluarga agar rutin dalam pengobatan pasien dengan membawa pasien kontrol secar teratur dan memperhatikan pasien agar minum obat secara teratur dan memberi dukungan agar pasien mempunyai aktifitas yang positif. : Meyakinkan kembali kemampuan pasien dengan menunjukkan hasil pencapaian pasien. : Membimbing dengan cara praktis hubungan antar manusia serta cara berkomunikasi. : Membantu pasien mengerti dirinya sendiri secara lebih baik

18

Dialog Wawancara Dokter-Pasien


D : Dokter Muda P : Pasien
D : Selamat siang pak,perkenalkan saya dr.Stefano,bapak namanya sapa? P : Nano,nano sukarno, mau ngapain? D : Ngobrol-ngobrol aja pak,gimana keadaan sekarang sehat? P : Badan pegel-pegel semua,lutut sakit D : Sudah makan pak? P : Sudah tadi D : Bapak kesini sama sapa? P : Dianter bibi kesini D : Kenapa dianter bibi kesini pak? P : Gak tau,badan pegal-pegal,sakit semua (Insight of Illness buruk-Tilikan Derajat 1) D : Oh gitu pak,disini gimana keadaannya?apa bapak merasa kesepian? P : Gak juga saya sering diajak ngobrol dengan kucing (autistik) D : ooo,disini ada kucing juga pak? P : saya juga sering nonton bola,kamu suka nonton bola?kalo saya main bola senang sikutsikut orang,hahahha (inkoherensi) D : saya suka bola pak.hehehe
19

P : kamu teh dari mana? D: Jakarta pak P : Saya tau disitu banyak perempuan cantik,di bulungan di SMA brapa tuh yang diblok M? saya kurang setuju sama orang yang suka goda-godain perempuan,tapi saya tau mereka ada organisasi khusus perlindungan perempuan di kabupaten,di desa-desa,kecamatan provinsi. Nah kan gini,pemerintah sudah menyediakan dana dan angggaran buat masing-masing desa misalnya anggaran makan sekian,anggaran kebersihan sekian,tapi semuanya harus jelas proposalnya. ( Flight of Idea) D : Wah bapak tau banyak ya P : saya suka bergaul,sama kan kayak kamu, D : pak bapak tau peribahasa ada gula ada semut gak pak? P : wah disini gak ada semut kamu nih..disini adanya domba ayam .disini banyak kambing (irrelevant) D : maksudnya gimana tuh pak banyak domba kambing dan ayam P : (sambil memegang gelas) kamu mau minum gak,sudah minum belum? D : sudah pak terima kasih,pak masi suka dengar bisikan-bisikan di telinga bapak? P : masih sedikit-sedikit,masi ada yang suka ngegossipin saya (halusinasi auditorik) D : gossip apa pak? P :biasalah pada sirik sama saya karna saya orangnya mudah bergaul, D : oke pak,sekarang bapak istirahat ya P : ya ya.

20

You might also like