You are on page 1of 43

Kelompok 8

SIFAT-SIFAT UMUM
GELOMBANG
Ahmad Fahri Taha Odilia Valentine Ninin Kurniati Zulkifli
Palinrungi
Gelombang adalah
Gelombang adalah bentuk dari getaran yang merambat pada
suatu medium. Pada proses terjadinya gelombang, yang
merambat adalah gelombang, bukan zat medium
perantaranya. Sifat gelombang adalah dapat dipantulkan
(refleksi) , dibiaskan (refraksi), dipadukan (interferensi),
dilenturkan (defraksi), dan polarisasi.
Gelombang dapat Dipantulkan
Gelombang memantul disebabkan oleh
gelombang tersebut menabrak penghalang.


Sudut pantul sama dengan sudut datang
Jenis-Jenis pemantulan :
a. Pemantulan satu dimensi
b. Pemantulan dua dimensi
c. Pemantulan tiga dimensi

i r
Contoh Soal Pemantulan Satu Dimensi
Seutas tali AB mempunyai panjang 2,4 m
dengan ujung B terikat pada suatu tiang. Ujung
A digetarkan transversal dengan frekuensi 12
Hz. Gelombang yang terbentuk mempunyai
amplitudo 8 cm dengan kecepatan 4 m/s.
Hitunglah simpangan yang terjadi di titik C yang
berada sejauh 0,6 m dari titik B setelah A
digetarkan selama 5 s!
Contoh Soal Pemantulan Dua Dimensi
Sebuah pembangkit bola digetarkan naik dan turun
pada permukaan air dalam tangki riak dengan
frekuensi tertentu, menghasilkan gelombang
lingkaran. Suatu keping logam bertindak sebagai
perintang gelombang. Semua muka gelombang
dihasilkan oleh pembangkit bola dalam waktu 0,6 s.
Perintang keping logam berjarak 0,015m dari
sumber gelombang. Hitung
(a) panjang gelombang,
(b) frekuensi, dan
(c) cepat rambat gelombang
Tangki riak adalah sebuah tangki berisi air
yang diberikan usikan atau gangguan
sehingga akan menimbulkan riak gelombang
yang merambat ke dinding tangki. Riak
gelombang yang timbul kemudian dipantulkan
kembali oleh dinding tangki.


Gelombang datang pada tangki riak berupa
gelombang lingkaran dengan sudut pusat
adalah sumber gelombang S. Gelombang
pantul yang dihasilkan oleh bidang lurus juga
berupa gelombang lingkaran dengan S
sebagai pusat lingkaran. Jarak S ke bidang
pantul dengan jarak S ke bidang pantul.
Menurut Hukum Snellius, gelombang datang,
gelombang pantul, dan garis normal berada
pada satu bidang dan sudut datang akan
sama dengan sudut pantul.

Gelombang dapat Dibiaskan
Pembelokkan arah perambatan gelombang dapat terjadi jika
gelombang tersebut melewati bidang dua medium yang
memiliki indeks bias yang berbeda. Contohnya
gelombang cahaya yang merambat dari udara ke air akan
mengalami pembelokkan. Pembelokkan arah perambatan
gelombang disebut pembiasan gelombang. Menurut Hukum
Snelliustentang pembiasan menyatakan sebagai berikut.
a) Sinar datang, garis normal, dan sinar bias, terletak pada satu
bidang datar.
b) Sinar yang datang dari medium dengan indeks bias kecil ke
medium dengan indeks bias yang lebih besar dibiaskan
mendekati garis normal dan sebaliknya.
c) Perbandingan sinus sudut (sin i) terhadap sinus sudut bias
(sin r) dari satu medium ke medium lainnya selalu tetap.
Perbandingan ini disebut sebagai indeks bias relatif suatu
medium terhadap medium lain.

Hukum Snellius dapat ditulis persamaannya
sebagai berikut.
n
1
sin i = n
2
sin r
dengan n
1
adalah indeks bias medium
pertama, n
2
adalah indeks bias medium
kedua, i adalah sudut datang, dan r adalah sudut
bias. Indeks bias mutlak suatu medium didefinsikan
sebagai berikut.
n = c/v
dengan:
c = laju cahaya di ruang hampa
v = laju cahaya dalam suatu medium


Indeks bias relatif suatu medium (n
2
) terhadap
medium lainnya (n
1
) didefinisikan sebagai
perbandingan tetap antara sinus sudut datang
terhadapsinus sudut bias pada peralihan cahaya
dari medium 1 (n
1
) ke medium 2 (n
2
).

dengan n
21
didefinisikan sebagai indeks bias
medium (2) relatif terhadap indeks bias medium
(1). Apabila cahaya datang dari ruang hampa
(n
1
= 1) ke dalam air (n
2
), indeks bias n
2
menjadi
indeks mutlak dan dapat ditulis persamaannya
sebagai berikut.
Pada peristiwa pembiasan juga mengalami
perbedaan panjang gelombang.
Persamaannya dapat diturunkan sebagai
berikut.


Dari medium satu ke medium lainnya,
frekuensi gelombang tetap. Jadi, yang
mengalami perubahan adalah kecepatan dan
panjang gelombang.

Contoh Soal Pembiasan Gelombang
Cahaya datang dari udara menuju medium yang
berindeks bias
3
/
2
. Tentukan kecepatan cahaya
dalam medium tersebut!


Difraksi Gelombang
Difraksi merupakan gejala pembelokan
gelombang karena melalui celah sempit. Semakin
sempit celah yang dilalui gelombang, maka
penjalaran akan semakin melebar. Berikut ini
adalah contoh gambarnya:

Difraksi Celah Tunggal
Pola difraksi yang disebabkan oleh celah tunggal
dijelaskan oleh Christian Huygens. Menurut
Huygens, tiap bagian celah berfungsi sebagai
sumber gelombang sehingga cahaya dari satu
bagian celah dapat berinterferensi dengan cahaya
dari bagian celah lainnya.
Interferensi minimum yang menghasilkan garis
gelap pada layar akan terjadi,
jika gelombang 1 dan 3 atau 2 dan 4 berbeda fase
, atau lintasannya sebesar setengah panjang
gelombang ( ). Perhatikan Gambar berikut.


Berdasarkan Gambar tersebut,
diperoleh beda lintasan kedua
gelombang (d sin )/2.
(d sin )/2 = , jadi d sin =

Jika celah tunggal itu dibagi menjadi
empat bagian, pola difraksi
minimumnya menjadi
(d sin )/4 = , jadi d sin = 2 .

Berdasarkan penurunan persamaan
tersebut, maka diperoleh persamaan
pola difraksi minimum sebagai berikut.
d sin = m

Dimana:
m = orde (1, 2, 3, )
d = Lebar celah (m)
Untuk mendapatkan pola difraksi maksimum, maka
setiap cahaya yang melewati celah harus sefase.
Beda lintasan dari interferensi minimum tadi harus
dikurangi dengan sehingga beda fase keduanya
mejadi 360. Persamaan difraksi maksimum dari
pola difraksinya akan menjadi :

d sin = m - d sin = (m - )
d sin = (2m - 1)

Dengan (2m 1) adalah bilangan ganjil, m = 1, 2, 3,

Contoh Soal
Untuk pola difraksi maksimum, tentukanlah lebar celah minimum yang dibutuhkan pada
difraksi celah tunggal bila diinginkan sudut difraksinya 30, dan panjang gelombang
yang digunakan 500 nm.

Dik: - = 500 nm
- d mencapai minimum jika m = 1
- = 30
0
Dit: d minimum =?

Penyelesaian:
Dengan menggunakan persamaan difraksi maksimum diperoleh:
d sin = (2m - 1)
d sin 30
0
= (2.1 1).500
d. = 250
d = 500 nm
Jadi, lebar celahnya 500 nm
Difraksi Pada Kisi
Jika semakin banyak celah pada kisi yang memiliki lebar sama,
maka semakin tajam pola difraksi dihasilkan pada layar.
Misalkan, pada sebuah kisi, untuk setiap daerah selebar 1 cm
terdapat N = 5.000 celah. Artinya, kisi tersebut terdiri atas 5.000
celah per cm. dengan demikian, jarak antar celah sama dengan
tetapan kisi, yaitu:




Pola difraksi maksimum pada layar akan tampak berupa garis-
garis terang atau yang disebut dengan interferensi maksimum
yang dihasilkan oleh dua celah. Jika beda lintasan yang dilewati
cahaya datang dari dua celah yang berdekatan, maka
interferensi maksimum terjadi ketika beda lintasan tersebut
bernilai 0, , 2, 3, ,

Karena pada difraksi maksimum pada kisi beda lintasannya , maka
rumusnya menjadi:
d sin = m

Dan pada difraksi minimum rumusnya:
d sin = (2m - 1)
Dimana:
d= jarak antar celah (m)
m= orde (1, 2, 3, )

catatan:
bila diperhatikan, rumus di atas (kisi) merupakan kebalikan dari celah
tunggal.

Contoh Soal
Sebuah kisi memiliki 10.000 celah per cm. Pada kisi
dilewatkan cahaya tegaklurus dengan panjang
gelombang . Garis terang difraksi maksimum orde
pertama membentuk sudut 30
o
terhadap garis normal.
Tentukanlah l.
Penyelesaian:


Ditanya : = .?
Jawab:
Berdasarkan hubungan d sin = m , diperoleh:




Polarisasi Gelombang
1. cahaya terpolarisasi linier,
2. polarisasi karena pemantulan (Hukum
Brewster)
3. bias kembar karena medium yang tak
isotrop
4. Hukum Malus
5. polarisasi lingkaran dan ellips serta
hamburan cahaya .

POLARISASI GELOMBANG
Menurut Maxwell, cahaya merupakan
gelombang eletromagnetik yang merambat secara
transversal yaitu ; gerak / getaran medium adalah
tegak lurus arah rambatan.
Bila gerak medium yang tegak lurus arah
rambatannya , dan hanya terdapat dalam arah
suatu garis tertentu , yang biasa disebut dengan:
gelombang terpolarisasi linier atau terpolarisasi
bidang.
Masalah polarisasi hanya berhubungan
dengan gelombang transversal.


Gelombang cahaya biasa
arah rambatan menuju mata
Cahaya terpolarisasi linier
arah rambatan menuju mata
Cahaya sebagai gelombang elektromagnetik terdiri
atas dua komponen yaitu : gelombang medan listrik dan
gelombang medan magnet.
Keduanya saling tegak lurus terhadap arah
rambatannya ( gel. transversal ) .

POLARISASI CAHAYA KARENA
PEMANTULAN
Bagian yang memantul pada cahaya adalah medan listrik yang
tegak lurus bidang datang (bidang yang dibentuk sinar datang dan
normal bidang ).
Untuk sudut datang (sudut polarisasi =
P
) cahaya yang
dipantulkan hanya bagian medan listrik yang tegak lurus bidang
datang (polarisasi linier / bidang)

Sinar yang sudut datangnya tidak sama
dengan
P
tidak akan terpolarisasi .

PEMBIASAN KEMBAR
Sebagian kristal ( misal: kuarsa , turmalin
, kalsit ) bersifat non-isotrop , artinya :
kecepatan cahaya tidak sama ke semua
arah yang disebut : pembiasan kembar.
/2

P

P

n
1

n
2

Sudut polarisasi
P
memenuhi hubungan :

Sinar Biasa ( sinar ordiner )
Sinar yang kecepatan rambatnya pada suatu
medium sama ke segala arah .

Sinar Luar Biasa
Sinar yang kecepatan rambatnya pada suatu
medium tidak sama ke semua arah .

Sumbu Optik
Suatu arah pada kristal, dimana sinar biasa dan
sinar luar biasa merambat dengan kecepatan yang
sama
Jenis-Jenis Pembiasan
Kembar
HUKUM MALUS
Ketika suatu berkas cahaya tidak
terpolarisasi dengan intensitas I
o
dilewatkan
melalui dua lembar polaroid yang
digandeng, intensitas yang ditransmisikan I
bervariasi sebagai kuadrat kosinus sudut
antara dua sumbu transmisi, yaitu:
Hubungan antara dan pertama kali ditemukan oleh
insinyur AD Prancis E. L. Malus secara kebetulan
pada tahun 1809.
I = I
0

cos
2


Transmission
axis
Transmission
axis
I
0
I

Polarizing sheets
E
0
E

POLARISASI LINGKARAN DAN POLARISASI
ELLIPS
Pada kondisi kristal tertentu , sinar biasa dan sinar luar biasa
melalui jalan yang sama, tapi dengan kecepatan yang berbeda.
Setelah keluar dari kristal , kedua sinar akan berselisih fase yang akan
menghasilkan sinar terpolarisasi yang bentuknya tergantung dari beda
fase.

Untuk beda fasenya : /2 , 3/2 , atau kelipatan ganjil dari /2
getaran yng dihasilkan akan berupa lingkaran.

Untuk selisih fasenya : 0 , , 2, 3 , atau setiap kelipatan bulat
dari , getaran yang dihasilkan akan linier .
Untuk semua selisih fasa lainnya, getaran yang dihasilkan
akan berupa ellips.


POLARISASI KARENA HAMBURAN
CAHAYA
Hamburan cahaya: fenomena penyerapan
cahaya dan pemancarannya kembali oleh
suatu medium benda. Cahaya datang pada
medium penghambur ( cahaya datang tak
terpolarisasi ) dalam arah sumbu Z : cahaya
yang dihamburkan pada arah X dipolarisasi
pada arah Y , sedangkan cahaya yang
dihamburkan pada arah Y dipolarisasi pada
arah X

Cahaya tak terpolarisasi
Cahaya
terpolarisasi bidang
Cahaya
terpolarisasi
bidang
Atom-atm penyerap dan
pemancar kembali cahaya
Contoh Soal
Dua pelat polarisator memiliki arah polarisasi yang
sama sehingga intensitas I
m
dari cahaya yg
diteruskan adalah maksimum. Ke sudut berapa
pelat harus diputar supaya intensitas turun menjadi
separohnya.

Jawab:
I = I
m
I
m
= Io cos
2
u
u = cos
-1
(1/\2) = 45
o
, 135
o


Interferensi Gelombang
Jika pada suatu tempat bertemu dua buah
gelombang, maka resultan gelombang di tempat
tersebut sama dengan jumlah dari kedua
gelombang tersebut. Peristwa ini di sebut
sebagai prinsip superposisi linear. Gelombang-
gelombang yang terpadu akan mempengaruhi
medium. Nah, pengaruh yang ditimbulkan oleh
gelombang-gelombang yang terpadu tersebut
disebut interferensi gelombang.
Ketika mempelajari gelombang stasioner
yang dihasilkan oleh superposisi antara
gelombang datang dan gelombang pantul oleh
ujung tetap, Anda mendapatkan bahwa pada
titik-titik tertentu, disebut perut, kedua
gelombang saling memperkuat (interferensi
konstruktif), dan dihasilkan amplitudo paling
besar, yaitu dua kali amplitudo semula.
Sedangkan pada titik-titik tertentu, disebut
simpul, kedua gelombang saling memperlemah
atau meniadakan (interferensi destruktif), dan
dihasilkan amplitudo nol.

Percobaan celah ganda oleh Young (Youngs
double-slit experiment)
Interferensi gelombang dari dua sumber pertama kali didemonstrasikan
oleh Thomas Young in 1801. Skema eksperimen Young ditunjukkan
dalam gambar. Cahaya monokromatik dilewatkan pada suatu celah
sempit S
0
pada penghalang pertama, tiba pada penghalang kedua
mempunyai dua celah sejajar S
1
dan S
2
.

S1 dan S2 berfungsi sebagai
suatu pasangan sumber cahaya koheren dan menghasilkan pada layar
suatu pola interferensi yang terdiri dari pola terang dan gelap.

Frinji terang terbentuk
ketika beda fasa
gelombang dari S
1
dan
S
2
sama dengan 0 ,
2t, 4t, . . . .
Frinji gelap terbentuk
ketika beda fasa
gelombang dari S
1
dan
S
2
sama dengan t,
3t, 5t, . . . .
Posisi frinji yang diamati dalam percobaan Young dengan mudah
dapat dihitung dengan bantuan diagram berikut.

Kondisi untuk interferensi konstruktif :

| = 0, 2t, 4t, . . . . or

o = d sin u = m, m = 0, 1, 2, . . .

Karenanya posisi untuk frinji terang
adalah:
m
d
L
L y
b

~ u = tan , m = 0, 1, 2, . . .
Kondisi untuk interferensi destruktif :

| = t, 3t, 5t . . . . or

o = d sin u = (m+ ) , m = 0, 1, 2, . . .

Karenanya posisi untuk frinji gelap
adalah:

) ( tan
2
1
+

~ u = m
d
L
L y
d
, m = 0, 1, 2, .
Berikut ini adalah contoh illustrasinya.



D
i
a
g
r
a
m

F
a
s
o
r

Penjumlahan gelombang cahaya yang memiliki beda fasa dapat
dilakukan secara aljabar sebagaimana telah ditunjukkan dalam
kasus interferensi celah ganda. Tetapi metode ini menjadi tidak
praktis untuk penjumlahan lebih dari 2 gelombang. Penjumlahan
beberapa gelombang dapat dilakukan dengan lebih mudah
menggunakan metode grafik yang disebut diagram fasor
t E E e = sin
0 1
) sin(
0 2
| + e = t E E
Gambar berikut menunjukkan bagaimana gelombang EM
secara individu direpresentasikan dalam diagram fasor.
Proyeksi dari fasor (vektor E
0
dalam diagram) pada sumbu
vertikal langsung menyatakan fungsi gelombang


Penjumlah dua gelombang cahaya yang memiliki beda fasa |
dengan cara diagram fasor ditunjukkan dalam diagram berikut.
Medan listrik resultan E
P
(proyeksi dari fasor E
R
pada sumbu
vertikal) adalah:

o
( ) o + e = t E E
R P
sin
E
R
dan o diukur langsung dari diagram
fasor.
Untuk kasus yang sederhana ini yang
mana mencakup hanya dua
gelombang, dengan mudah dapat
dilihat dari diagram fasor bahwa o =
|/2 dan E
R
=2E
0
cos (|/2) Hal ini
sesuai dengan hasil yang diperoleh
dari penjumlahan secara aljabar
sebelumnya.
P
e
n
j
u
m
l
a
h
a
n

f
a
s
o
r

d
a
r
i

d
u
a

g
e
l
o
m
b
a
n
g


Diagram fasor untuk t = 0
Karena apa yang kita butuhkan dari suatu diagram fasor adalah
panjang resultan dari fasor E
R
dan sudut antara fasor pertama dengan
E
R
, Orientasi dari fasor pertama dapat dipilih sembarang. Karenanya
kita dapat menggambarkan fasor pertama sepanjang sumbu
horisontal, yang mana sama dengan menset t = 0.

Interferensi dalam selaput
tipis
Macam-macam cahaya dapat dilihat ketika cahaya
dipantulkan dari buih sabun atau dari layar tipis dari
minyak yang mengambang dalam air dihasilkan oleh
pengaruh inteferensi antara dua gelombang cahaya
yang dipantulkan pada permukaan yang berlawanan
dari lapisan tipis larutan sabun atau minyak
I
n
t
e
r
f
e
r
e
n
s
i

d
a
l
a
m

s
e
l
a
p
u
t

t
i
p
i
s

Sinar 1 dan sinar 2 akan sefasa
dan berinterferensi konstruktif
jika:
dimana m = 0, 1,2 ,3, . . . . .
n
m t

+ = ) ( 2
2
1
+ = ) ( 2
2
1
m nt
or
Mereka akan berlawanan fasa dan berinterferensi destruktif jika:
n
m t

= 2 = m nt 2 or
dimana m = 0, 1,2 ,3, . . . . .
Tinjau suatu berkas cahaya
monokromatik dengan panjang
gelombang yang sampai pada
pemukaan selaput tipis yang
tebalnya t, seperti pada gambar.
Indek bias selaput lebih besar dari
indek bias udara
Contoh Soal

Lensa-lensa sering dilapisi dengan material transparan seperti
MgF
2
(n = 1.38) untuk mengurangi pemantulan dari permukaan
gelas. Berapa tebal pelapisan yang diperlukan untuk menghasilkan
pemantulan minimum pada pusat dari cahaya tampak (5500 A)?

Air n
0
= 1.00
MgF
2
n
1
=
1.38
Glass n
2
= 1.50
i
r
1
r
2
d
Karena kedua sinar r
1
dan r
2
mengalami perubahan fasa
180
o
karena pemantulan,
untuk interferensi destruktif,
kita harus mempunyai

|
.
|

\
|
+ =
2
1
2
1
m d n
Pilih m = 0, kita mendapat nilai d yang terkecil.
A
n
d 996
38 . 1 4
5500
4
1
=

= =

Contoh Soal
2. Seberkas cahaya monokromatis dijatuhkan pada
dua celah sempit vertikal berdekatan dengan
jarak d = 0,01 mm. pola interferensi yang terjadi
ditangkap pada jarak 20 cm dari celah. Diketahui
bahwa jarak antara garis gelap pertama
disebelah kiri ke garis gelap pertama di sebelah
kanan adalah 7,2 mm. panjang gelombang
berkas cahaya adalah
A. 180 nm C. 360 nm E. 1800nm
B. 270 nm D. 720 nm

Contoh Soal
3. Percobaan Thomas Young, celah ganda
berjarak 5 mm. Dibelakang celah yang
jaraknya 2m ditempatkan layar , celah
disinari dengan cahaya dengan panjang
gelombang 600 nm., maka jarak pola terang
ke 3 dari pusat terang adalah.
a . 72 mm b. 7,2 mm c. 0,72 mm
d . 0,072 mm e. 0,007 mm

TERIMA
KASIH
Sifat-Sifat Umum Gelombang

You might also like