You are on page 1of 24

DRAFT RENCANA STRATEGIS 2010-2014

DirektoratJenderalPendidikanTinggi KementerianPendidikanNasional

DRAFTRenstraDiktiversi2Maret2010

Visi,Misi,TujuandanStrategi DirektoratJenderalPendidikanTinggi 20102014


LatarBelakangAnalisaSituasi
Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, globalisasi, dan semakin bergesernya perekonomian dunia pada ekonomi berbasis pengetahuan, maka pendidikan tinggi semakin dibutuhkan oleh masyarakat luas maupun negara. Pendidikan tinggi di Indonesia dalam beberapa dasawarsa terahir terus tumbuh dengan cukup signifikan. Kemajuan pembangunan membutuhkan kualifikasi tenaga kerja yang semakin tinggi sehingga kebutuhan akan pendidikan tinggi terus meningkat. Pada tahun 2001 jumlah mahasiswa sekitar3,4jutaorang,padaakhirtahun2009jumlahmahasiswadiIndonesiatelahlebihdari 4,5 juta orang. Meskipun pertumbuhan partisipasi pendidikan tinggi terus meningkat, namun secara relatif APK pendidikan tinggi di Indonesia (18%) masih jauh tertinggal dibanding negaranegara tetangga. Sementara kualitas dan relevansi pendidikan tinggi masih menjadi salah satu kelemahan kita. Rendahnya jumlah publikasi ilmiah secara internasional, jumlah paten dan kekayaan intelektual lainnya, serta tingginya angka sarjana yangmenganggurmerupakansebagianindikasirendahnyakualitasdanrelevansi. Di sisi lain, perguruan tinggi dipandang sebagai salah satu sumber inovasi dan solusi bagi kemajuan bangsa baik melalui temuan di bidang industri, pertanian, kesehatan, infrastruktur, maupun sosialekonomi secara luas. Pada saat yang sama, globalisasi mendorong setiap negara untuk semakin kompetitif dalam merebut pasar dunia dan mempertahankan pertumbuhan ekonominya. Kesejahteraan masyarakat tak lagi ditentukan olehkekayaansumberdayaalammaupunketersediaantenagakerja,tetapilebihditentukan oleh kualitas manusia, oleh daya saing dan produktivitas warga masyarakatnya. Daya saing bangsa semakin ditentukan oleh tata pemerintahan yang baik (good government dan good governance) yang bisa memberi kerangka pertumbuhan pembangunan yang sehat, kualitas sumberdaya manusia, penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kemampuan inovasinya. Modal insani menjadi kunci utama kemajuan bangsa. Oleh karenanya peran pendidikan tinggi menjadi sangat sentral dalam membangun daya saing bangsa dan meningkatkankesejahteraanmasyarakat. Perkembangan demokrasi dalam sepuluh tahun terahir telah menjadikan Indonesia sebagai negara demokratis terbesar ke tiga di dunia. Desentralisasi dan otonomisasi telah pula merubah peta sosialpolitik di Indonesia, dari pola sentralistik ke arah lebih partisipatoris dan mendaerah. Dalam konteks tersebut, perguruan tinggi diharapkan memegang peran sebagai pemersatu bangsa sekaligus mengawal demokratisasi melalui pencerdasan dan pembelajaran kepada masyarakat luas. Perguruan tinggi juga diharapkan menjadi contoh bagi terbentuknya tatakelola yang sehat, efisien, dan akuntabel. Demokratisasi dan globalisasi membawa ekses perubahan tata nilai dan karakter anak bangsa. Nilainilai luhur luntur oleh nilainilai asing yang masih superfisial karena belum berakulturasi dan beradaptasi dengan baik. Dalam kondisi tersebut, maka karakter bangsa menjadi isu yang mencemaskan masyarakat. Pendidikan tidak saja diharapkan menghasilkan insan yang cerdasdanterampil(cerdaskomprehensif),tetapijugamampumembanguninsanIndonesia yangberkarakter;menjadiwarganegarayangproduktif,inklusifdanmenghargaikeragaman budaya,sekaligusmenjadiwargaduniayangmenghargainilainilaiuniversal.
1|H a l a m a n

DRAFTRenstraDiktiversi2Maret2010

Dalam konteks tersebut maka pendidikan tinggi di Indonesia diharapkan menjadi kunci bagi kemajuan bangsa dengan menghasilkan lulusan yang berkarakter, cerdas, dan terampil; memajukan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni baik melalui adaptasi kemajuan ipteks untuk kemakmuran bangsa, maupun melalui penciptaan inovasi yang relevan bagi pembangunan. Pada saat yang sama perguruan tinggi juga diharapkan menjadi suluh bagi demokratisasi dan perkembangan sosial masyarakat serta pemersatu bangsa. Agar perguruan tinggi bisa menjalankan perannya secara optimal merespons perubahan dengan cepat dan menggunakan sumberdayanya secara efisien dan efektif, maka otonomi perguruan tinggi merupakan salah satu prasyarat yang utama. Otonomi perguruan tinggi yang sehat harus disertai dengan akuntabilitas yang baik. Keluarnya UU No 9 tahun 2009 tentang Badan Hukum Pendidikan (BHP) mengamanahkan perguruan tinggi untuk menjadi BHP. Dalam 5 tahun ke depan akan terjadi transformasi besar peta pendidikan tinggi di Indonesia. Perubahan tersebut memerlukan reposisi dan transformasi pemerintah dari pengatur, pengendali seluruh sistem pendidikan tinggi menuju peran yang lebih memfasilitasi kemajuan dan pencapaian visi dan misi pendidikan tinggi tanpa meninggalkan mandatnya untuk melindungi kepentingan masyarakat dan bangsa.

2|H a l a m a n

DRAFTRenstraDiktiversi2Maret2010

1. VisiDirektoratJenderalPendidikanTinggi
Terwujudnya sistem pendidikan tinggi yang menghasilkan insan yang berkarakter, cerdas, dan terampil untuk membangun bangsa Indonesia yang bermartabat dan berdaya saing melalui pengembangan ilmu, teknologi, dan seni untuk kesejahteraan umatmanusiayangberkelanjutan. Insan Indonesia yang berkarakter yaitu mereka yang bertaqwa kepada Tuhan YME, memilikiintegritas,jujur,toleran,bersemangatkebangsaan,sertamenjunjungtingginilai dan norma universal; cerdas dalam hal ini dimaksudkan adalah insan yang memiliki kecerdasan komprehensif yang meliputi kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan sosial, kecerdasan spiritual, dan kecerdasan kinestetik. Di samping itu terampil dimaksudkan bahwa lulusan perguruan tinggi memiliki keterampilan baik yang secara langsung terkait dengan bidang ilmu yang dipelajari (hard skills) maupun keterampilan pelengkap (soft skills) yang menjadikan mereka sebagai sumber daya manusia(humancapital)yangunggul.

2. MisiDirektoratJenderalPendidikanTinggi
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, dalam rangka mewujudkan visi sebagaimana disebutkandiatas,mengembanmisi: a. Menetapkan, memantau, dan mengendalikan sistem pendidikan tinggi secara nasional; b. Menyelaraskan sistem pendidikan tinggi dengan dunia kerja, perubahan sosial, dan perkembanganglobal; c. Memfasilitasi, menguatkan, dan memberdayakan perguruan tinggi yang bermutu, efisien,transparandanakuntabel; d. Menjaga terlayaninya kepentingan masyarakat dan mendorong peran serta masyarakatdalammeningkatkankualitasdanketersediaanlayananpendidikantinggi.

3.Tujuan
DirektoratJenderalPendidikanTinggibertujuanuntukmewujudkan: a. Ketersediaan pendidikan tinggi Indonesia yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan pembangunan nasional sehingga berkontribusi secara nyata kepada peningkatandayasaingbangsa; b. Keterjangkauan, kesetaraan, dan keterjaminan akses untuk memperoleh pendidikan tinggi; c. Perguruan tinggi yang otonom dan akuntabel sejalan dengan semangat Undang UndangNo9/2009tentangBadanHukumPendidikan; d. Interaksi perguruan tinggi dengan masyarakat yang mencerminkan hubungan timbal balikyangselarasdansalingmenguntungkan.

4. Strategi
0. MereposisidanmentransformasistrukturdanfungsiDirektoratJenderal PendidikanTinggi: DalamupayaDiktiuntukbisamengembanmisidanperannyauntukmencapaitujuan pengembangan sistem pendidikan tinggi seperti diuraikan di atas, maka peran dan fungsi Ditjen Dikti maka perlu dilakukan reformasi secara sistematis dan terprogram
3|H a l a m a n

DRAFTRenstraDiktiversi2Maret2010

terhadap struktur dan fungsi Ditjen Dikti sebagai pengelola sektor pendidikan tinggi di tingkat nasional. Struktur dan fungsi yang ada saat ini perlu diselaraskan dengan misi Ditjen yang lebih diposisikan sebagai fasilitator, penguat dan pemberdaya bagi pengembangan pendidikan tinggi di Indonesia. Fungsi regulator dan pengambil tindakan korektif tentu saja akan tetap dilakukan dalam batas dan kewenangan sesuai dengan prinsip otonomi dimaksud dan lebih ditekankan pada perlindungan bagimasyarakatdankepentinganbangsa.

Strategi Tujuan1: Ketersediaan pendidikan tinggi Indonesia yang bermutu dan relevan 1. Melakukandiferensiasimandatdanmisiperguruantinggi Perkembangan perguruan tinggi dilandasi oleh tujuan, fungsi dan lingkungan yang berbedabeda. Institusi pendidikan tinggi di Indonesia perlu didorong pengembangannya dengan memperhatikan keragaman dimaksud sehingga setiap institusi mengarah pada pencapaian keunggulan yang mencerminkan keunikan masingmasing. Ditjen Dikti memfasilitasi dan memberikan insentif kepada perguruan tinggi sesuai dengan kekhasan dan tingkat kemajuan, potensi dan niche yang miliki masingmasing perguruan tinggi. Kebutuhan pembangunan nasional dan/atau pembangunan daerah di mana suatu institusi pendidikan tinggi berdomisili juga perlu dijadikan sebagai aspek yang dipertimbangkan dalam menentukan mandate dan misi suatu perguruan tinggi. Sebagian perguruan tinggi didorong sebagai universitas riset yang secara bertahap dipromosikan sebagai pembawa kepentingan bangsa di ajang internasional, sementara kelompok perguruan tinggi yang lain didorong perkembangannya untuk memenuhi kebutuhan pembangunan daerah. 2. Mengembangkan sumber daya dan memfasilitasi program akademik perguruan tinggi Dalam rangka mendorong dan memfasilitasi peningkatan mutu dan relevansi perguruan tinggi, sumber daya dan program akademik di perguruan tinggi perlu difasilitasi pengembangannya, khususnya dalam rangka meningkatkan kapasitas perguruan tinggi dalam memberikan pelayanan pendidikan tinggi yang bermutu dan relevan. Perluasan akses (ekspansi) perlu diikuti oleh penambahan sumber daya dan program yang dilandasi oleh kebutuhan nyata baik dari sisi perguruan tinggi sebagai penyedia layanan (supply side) maupun dari sisi masyarakat pengguna layanan (demand side). Meliputi sumberdaya manusia, sumberdaya saranaprasarana, sumberdayakeuangan,sumberdayainformasi,sumberdayamanajemen. 3. Meningkatkankeselarasanhasilperguruantinggidengankebutuhanmasyarakat Relevansidalamhalinidapatdiartikansebagaitingkatsensitivitassistempendidikan tinggi terhadap kebutuhan pemangku kepentingan. Ditjen Dikti perlu memfasilitasi dan mendorong perguruan tinggi untuk senantiasa meningkatkan relevansi program dan hasil luarannya terhadap kebutuhan pembangunan bangsa baik kebutuhan saat ini maupun di masa yang akan datang. Fasilitasi dimaksud meliputi penyiapan sumber daya, koordinasi dan pengembangan sinergi antar instansi pemerintah, pemerintah daerah, serta pihak industri, di dalam maupun luar negeri. Agar terwujud kegayutan hasil pendidikan tinggi, maka Dikti berupaya menyelaraskan
4|H a l a m a n

DRAFTRenstraDiktiversi2Maret2010

antara perguruan tinggi dengan dunia profesi melalui penguatan organisasi profesi sertamembangunsisteminformasipasarkerja. 4. Mendorong proses pendidikan dan pembelajaran yang kondusif untuk menghasilkanlulusanyangcerdas,terampil,danberkarakter Proses pendidikan direncanakan senantiasa untuk memenuhi kompetensi secara menyeluruh dan seimbang, ilmu, keterampilan dan soft skills. Unsurunsur soft skills sangat menentukan pencapaian dan fungsionalisasi dari ranah kognitif dan psikomotorik. Untuk menghasilkan lulusan yang cerdas, terampil dan berkarakter diperlukan upaya menyeluruh (holistic) dari berbagai pihak dan melibatkan seluruh jenjangpendidikan.DitjenDiktimemberikanarahdanmemfasilitasiperguruantinggi untuk mengembangkan inovasi pembelajaran yang memungkinkan dikembangkannya atribut lulusan dimaksud. Inovasi dimaksud meliputi baik dalam kaitandenganmuatankurikulummaupundiluarkurikulumyangsecarakeseluruhan menciptakan suasana akademik yang kondusif untuk terbentuknya lulusan yang ungguldankompetitif. 5. Mengembangkanpusatunggulanberbasisriset. Menyadari pentingnya peran riset di perguruan tinggi, Ditjen Dikti perlu mendorong terbangunnya sistem inovasi nasional dan daerah yang dapat memberikan jawaban atas berbagai persoalan daerah, nasional maupun global. Sesuai dengan kapasitasnya dan dilandasi oleh kepentingan nasional, Ditjen Dikti mengembangkan pusatpusat unggulan nasional dengan memanfaatkan kepakaran yang ada di berbagai perguruan tinggi. Pusat unggulan dimaksud diarahpan pada fokus tertentu, baik berbasis (sub) sektor, komoditas, maupun issue strategis nasional, dan melibatkan berbagai disiplin keilmuan agar kajian tuntas dari hulu hingga hilir. Strategi pengembangan pusat unggulan berbasis riset disertai dengan pengembangan sistem terpadu yang dapat menumbuhkan hubungan akademik dan hubungan industrial. Upayaupaya yang dilakukan tidak saja menjadikan hasil pusat unggulan mendukung program nasional/daerah, namun dikti juga secara aktif menfasilitasi proses peningkatan daya guna dari hasil riset yang strategis, untuk memperkuatdayasaingnasional/daerah. 6. Mengawalimplementasiprogramstrategisnasionalsecaraberkelanjutan Pengembangan sektor pendidikan tinggi tidak dapat dilepaskan dari program strategis nasional yang membutuhkan dukungan sumber daya terdidik dan trampil yang utamanya tersedia di perguruan tinggi. Ditjen Dikti mendorong dan memfasilitasi perguruan tinggi untuk berada di garis depan dalam melaksanakan programstrategisnasional.Dalamhalriset,DitjenDiktiberperansebagaipenyelaras dengan agenda dewan riset nasional, lembaga riset departemen dan non departemen,lembagarisetdaerah,maupunrisetdiduniaindustri. 7. Mendorongdanmemfasilitasiinternasionalisasipendidikantinggi Sejalan dengan arus globalisasi, pendidikan tinggi di Indonesia harus siap untuk menghadapai persaingan global. Ditjen Dikti bekerjasama dengan kementrian lain yang berwenang menyiapkan peraturan perundangan yang diperlukan untuk memungkinkan terjadinya internasionalisasi pendidikan tinggi Indonesia termasuk
5|H a l a m a n

DRAFTRenstraDiktiversi2Maret2010

dalam hal, namun tidak terbatas pada, mobilitas mahasiswa dan dosen asing, pengakuangelardanprogramstudi,dll. Ditjen Dikti mendorong dan memfasilitasi perguruan tinggi untuk meningkatkan kapasitas dan kualitasnya sebagai perguruan tinggi berkelas dunia. Mengingat keterbatasan sumber daya yang ada, Ditjen Dikti menetapkan beberapa perguruan tinggi yang dipandang paling mampu untuk dijadikan sebagai perguruan tinggi unggulan (apex universities) yang diberikan mandate dan tanggungjawab serta difasilitasikhusussebagaiperguruantinggiberkelasdunia. 8. MemperkuatSistemPenjaminanMutuPerguruanTinggi Ditjen Dikti mendorong dan memfasilitasi perguruan tinggi untuk mengembangkan sistem penjaminan mutu internal sebagai upaya peningkatan mutu secara berkelanjutan (kaizen). Sistem penjaminan mutu melalui Sistem Penjaminan Mutu Internal di perguruan tinggi maupun Sistem Penjaminan Mutu Eksternal melalui sistem akreditasi dikembangkan dengan dukungan Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT) yang baik dan terintegrasi. PDPT diharapkan menjadi pangkalan informasi untukkeperluanmanajemenmaupuninformasipublik. Strategi Tujuan2: Keterjangkauan, kesetaraan, dan keterjaminan akses untuk memperolehpendidikantinggi 1. Meningkatkanbeasiswadanbantuanbiayapendidikan Untuk mewujudkan pencapaian pemerataan pendidikan, maka bersamasama masyarakat Dikti berupaya mengurangi kesenjangan akses pendidikan tinggi pada anakanakusiapendidikantinggi.Halinidilakukanmelaluipenambahansecaraterus menerus jumlah penerima beasiswa serta jenis ketersediaan beasiswa, terutama bagi mahasiswa dari keluarga kurang mampu secara ekonomi; serta pengembangan sistem dan prosedur penyeleksian calon penerima beasiswa agar efektif dan efisien. Penyediaan beasiswa bagi masyarakat kurang mampu hendaknya dikembangkan sejak dari tingkat sekolah menengah, karena saringan terbesar justru terjadi pada lulusanSMPyangtidakmampumelanjutkansekolahkarenabiaya. 2. Mendayagunakan berbagai sumber daya untuk meningkatkan cakupan beasiswa danbantuanbiayapendidikan Dikti mensinergikan dan memobilisasi sumbersumber pendanaan beasiswa dan bantuan biaya pendidikan baik yang berasal dari pemerintah maupun swasta. Selain dari itu Dikti juga senantiasa berupaya meningkatkan partisipasi para pihak yang berkepentingan(stakeholders)untukbersamasamamengembangkanskimbeasiswa dengan memberikan sistem insentif yang tepat. Di antaranya adalah dengan mendorong partisipasi dari kelembagaan sosial dan filantropis, berupaya mengembangkan sistem yang menyebabkan ketersediaan dari beasiswa semakin terjamin tidak saja untuk pendidikan tinggi berkualitas, namun juga untuk pendidikanyangmisipemerataannyadianggapcukuppentingdidaerah. 3. Memperbaiki ekuitas pendidikan tinggi bagi masyarakat dan daerah yang kurang terwakili Mengingat beragamnya kondisi geografis maupun budaya dan tingkat kemajuan sosialekonomimasyarakat,makadaeradaerahyangdianggapmasihtertinggalakan
6|H a l a m a n

DRAFTRenstraDiktiversi2Maret2010

diprioritaskan untuk menerima skim beasiswa. Ini diupayakan oleh Dikti melalui pengembangan sistem beasiswa khusus daerah yang kurang terwakili, diantaranya adalah daerah perbatasan, daerah tertinggal, dan daerah yang lokasinya jauh dari fasilitas pendidikan tinggi. Selain dari itu upaya untuk mencapai pemerataan juga dilakukan dengan pengembangan sistem pembelajaran jarak jauh dengan memanfaatkanperkembanganteknologiinformasidantelekomunikasi. 4. Optimasiperguruantinggiyangdiselenggarakanolehmasyarakat Saat ini jumlah perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh masyarakat sangat banyak, sehingga efisiensinya rendah karena rerata jumlah mahasiswa yang kecil. Dikti mendorong optimasi dari segi jumlah maupun ukuran perguruan tinggi swasta tersebut, di antaranya dengan memfasilitasi dan mendorong penggabungan perguruan tinggiperguruan tinggi yang kecil, right sizing, dan rasionalisasi jumlah perguruan tinggi agar lebih gayut dengan kebutuhan dan kondisi daerah. Dikti akan terus mengoptimalkan dan memobilisasi partisipasi dan sumberdaya dari masyarakat dalam mengembangkan dan meningkatkan akses ke pendidikan tinggi yangbermutu. 5. Meningkatkan peran masyarakat terutama dunia usaha dan pemerintah daerah dalammemperluasaksesdankesetaraan Potensi masyarakat, terutama dunia usaha dan pemerintah daerah dalam memperluas akses dan kesetaraan sangat besar. Dikti memfasilitasi dan mendorong partisipasi dunia usaha dan pemerintah daerah dalam memperluas akses baik melalui beasiswa bagi masyarakat di daerah maupun melalui pendirian atau perluasan daya tampung perguruan tinggi yang lulusannya dijamin bisa diserap oleh dunia usaha yang bersangkutan atau oleh pemerintah daerah sesuai dengan potensi danarahpengembangandaerah. 6. Meningkatkanperanteknologiinformasidankomunikasi Pemanfaatan teknologi informasi dan telekomunikasi (TIK) serta jejaring riset dan pendidikan tinggi seperti INHERENT dan GDLN perlu terus dioptimalkan untuk meningkatkan kesetaraan akses pada pendidikan tinggi yang berkualitas. Pemanfaatan TIK untuk riset dan pembelajaran jarak jauh didorong untuk meningkatkan efisiensi sumberdaya baik dosen maupun saranaprasarana pendidikan seperti kepustakaan digital yang terintegrasi, elaboratory, elearning, dsb. TIK juga dimanfaatkan untuk meningkatkan tata kelola dan transparansi pengelolaanperguruantinggi.

StrategiTujuan3:Mewujudkanperguruantinggiyangotonomdanakuntabel 1. Mendorongpembangunansistemkelembagaanmandiri Dengan bergesernya peran Ditjen Dikti sebagai aktor sentral pengembangan sektor, maka peran pemangku kepentingan perlu ditingkatkan melalui ditumbuhkannya sistem kelembagaan yang melibatkan badan mandiri baik bentukan pemerintah maupun masyarakat. Peran badan seperti BANPT, BSNP, dan organisasi profesi, perlu diposisikan sebagai mitra sinergis yang mendorong pengembangan sektor pendidikantinggisecarakeseluruhan.Sebelumadanyalembagamandiri,pemerintah harus berperan aktif dalam membentuk lembaga tersebut, mengembangkan kapasitasnyahinggapadasaatnyamenjadilembagayangbetulbetulmandiri.Peran,
7|H a l a m a n

DRAFTRenstraDiktiversi2Maret2010

fungsi dan kewenangan lembaga mandiri tersebut harus diselaraskan antara satu dan lainnya sehingga terbentuk sistem yang sehat, efisien, dan efektif dalam mencapaikualitassistempendidikantinggisecarakeseluruhan. 2. MemfasilitasitransformasiPTmenjadiBHP Sebagaimana diamanatkan oleh UU No 09/2009, perguruan tinggi akan dikembangkan sistem tatakelolanya sebagai suatu Badan Hukum Pendidikan. Untuk ituDiktiakanmemfasilitasi:PTN,PTS,dst. 3. Menguatkandanmenyehatkanperguruantinggibadanhukumpendidikan Tatakelolabadanhukumpendidikanmengedepankanprinsipprinsipgooduniversity governance. Menyadari signifikansi perubahan yang akan terjadi dan mengingat disparitas tingkat perkembangan institusi pendidikan tinggi yang ada, maka Ditjen Dikti perlu meningkatkan kapasitas perguruan tinggi yang ada dalam pengelolaan institusi sebagai badan hukum pendidikan serta membangun sistem pendidikan tinggi yang sehat (enabling environment). Perubahan tata kelola yang diharapkan adalah adanya kemandirian yang dibarengi dengan akuntabilitas yang tinggi untuk meningkatkankualitasdanrelevansisecaraberkelanjutan. 4. MemperkuatSistemPenjaminanMutuPerguruanTinggi Upaya peningkatan mutu secara berkelanjutan perlu dikembangkan sebagai suatu sistem yang efektif dan terpercaya (credible) baik dalam format internal (SPMI) maupun eksternal (SPME). Sistem dimaksud perlu didukung oleh data/Informasi yang sahih dan uptodate serta secara comprehensive memuat Informasi yang terkait dengan standar pengembangan pendidikan tinggi. Standar nasional pendidikan tinggi yang dikembangkan selaras dengan kerangka kualifikasi nasional menjadi acuan dalam pengembangan layanan pendidikan tinggi secara periodik diakreditasi melalui sistem akreditasi nasional yang terpercaya dan profesional. Untuk menjamin kegayutan antara peningktan kualitas dan relevansi, maka peran organisasi profesi dalam pengembangan sistem penjaminan mutu eksternal dan peningkatanrelevansipendidikantinggi. StrategiTujuan4:Interaksiperguruantinggidanmasyarakat 1. Memberdayakan masyarakat dalam memberikan kontribusi dalam pengembanganpendidikantinggi Pendidikan Tinggi merupakan bagian dari masyarakat. Kemajuan pendidikan tinggi merupakan cerminan kemajuan masyarakat dan sebaliknya. Kontribusi dan peran serta masyarakat dalam mengembangkan pendidikan tinggi baik secara langsung/tangible maupun tidak langsung/intangible harus terus didorong. Dikti mendorong agar masyarakat semakin sadar akan fungsinya dalam mengembangkan dan menjaga eksistensi pendidikan tinggi yang berkualitas. Dikti juga mendorong agar paratisipasi masyarakat pada peningkatan kualitas dan relevansi pendidikan tinggi semakin besar, melalui pemberdayaan masyarakat, peningkatan peran aktif kelembagaankelembagaanlabadannirlabayangnantidapatdirasakanmanfaatnya oleh pendidikan tinggi. Dikti juga mendorong fungsi akuntabilitas pendidikan tinggi melaluiperankontrolmasyarakat.

8|H a l a m a n

DRAFTRenstraDiktiversi2Maret2010

2. Meningkatkan kontribusi perguruan tinggi pada pembangunan masyarakat dan pencapaianMDGs Peran perguruan tinggi pada pembangunan masyarakat di sekelilingnya sangat besar. Diharapkan PT dapat berperan aktif dalam membangun masyarakat, kampus menjadi contoh dalam pengelolaan lingkungan yang sehat, menjadi contoh dalam tatakelola yang sehat dan akuntabel, dan menjadi suluh bagi masyarakat. Dikti mendorong dan memfasilitasi aktualisasi peran perguruan tinggi tersebut baik melaluipendanaanmaupunmelaluiprogramyangrelevan.Komitmenpembangunan milenium menyisakan masa kerja sekitar 5 tahun dari sekarang. Hampir keseluruhan darikomponenyangmenjaditargetpencapaianmileniumtidakdapatberdirisendiri. Peran pendidikan tinggi dalam pencapaian MDGs sangat besar baik dengan menghasilkan lulusan yang kompeten dan relevan dengan sasaran MDGs maupun melalui penelitian dan pengabdian kepada masyarakatnya. Diseminasi Ipteks yang dapat memanfaatkan hasil temuan terkini terhadap berbagai persoalan utama pembangunan manusia. Agenda riset di perguruan tinggi, selain mengeksplorasi ranahranahbarukeilmuan,jugaharusrelevandenganupayapencapaianMDGsdan pembangunan manusia dan kelestarian lingkungan melalui pendidikan untuk pembangunanberkelanjutan.

9|H a l a m a n

DRAFTRenstraDiktiversi2Maret2010

2. TUJUAN Tujuan1:KetersediaanPendidikanTinggiIndonesiayangBermutudanRelevan
Strategi
1. Melakukandiferensiasimandatperguruantinggi 2. Mengembangkansumberdayayangberkualitas 3. Mendorongprosespendidikandanpembelajaranyang berpusatpadamahasiswauntukmenghasilkanlulusanyang cerdas,terampil,danberkarakter 4. Meningkatkankeselarasanhasilperguruantinggidengan kebutuhanmasyarakat. 5. Meningkatkankewirausahaanlulusan. 6. Mengembangkanpusatunggulanberbasisriset. 7. Mengawalimplementasiprogramstrategisnasionalsecara berkelanjutan 8. Mendorongdanmemfasilitasiinternasionalisasipendidikan tinggi 9. Memperkuatsistempenjaminanmutuperguruantinggi IKU3.13 IKU3.14 IKU3.15 JUMLAHPT200TERBAIKASIA VERSITHES JUMLAHPTBERBINTANG45 VERSIQSSTAR JUMLAHPTBERBINTANG13 VERSIQSSTAR JUMLAHPTBERSERTIFIKATISO 17025/SETARA PERSENTASEDOSENPROGRAM S1/DIPLOMABERKUALIFIKASI MINIMALS2 PERSENTASEDOSENPROGRAM PASCABERKUALIFIKASIS3 IKK3.1.6 IKK3.1.7 IKK3.1.8 IKU3.9 IKU3.10

IndikatorKinerjaUtama
PERSENTASEPRODIPT BERAKREDITASIMINIMALB JUMLAHPRODIBERAKREDITASI INTERNASIONAL JUMLAHPT300TERBAIKDUNIA VERSITHES JUMLAHPT500TERBAIKDUNIA VERSITHES IKK3.1.2 IKK3.1.3

IndikatorKinerjaKegiatan
PERSENTASEPRODIVOKASI BERAKREDITASIMINIMALB PERSENTASEPRODIPROFESI BERAKREDITASIMINIMALB PERSENTASEPRODIAKADEMIK BERAKREDITASIMINIMALB JUMLAHPRODIYANG MELAKSANAKANKELASBERTARAF INTERNASIONAL JUMLAHLABSAINSYANG BERSERTIFIKATISO17025 JUMLAHPTBERPERINGKATTOP 1000VERSIWEBOMATRICS JUMLAHPTBERPERINGKATTOP 10004000VERSIWEBOMATRICS JUMLAHPRODIYANG MENGIMPLEMENTASIKANKBK NILAITERTIMBANGMEDALIDALAM KOMPETISIINTERNASIONAL AKADEMIK PERSENTASEDOSENPTN/BHPP PROGRAMS1/DIPLOMAYANG BERKUALIFIKASIS2/SP1 10|H a l a m a n

IKU3.11 IKU3.12

IKK3.1.4 IKK3.1.5

IKU3.17 IKU3.21

IKK3.1.9 IKK3.1.10

IKU3.22

IKK3.2.1

DRAFTRenstraDiktiversi2Maret2010

Tujuan1:KetersediaanPendidikanTinggiIndonesiayangBermutudanRelevan
Strategi IndikatorKinerjaUtama
IKU3.29 ANGKAPENGANGGURAN LULUSANPT IKK3.2.2

IndikatorKinerjaKegiatan
PERSENTASEDOSENPTS/BHPM PROGRAMS1/DIPLOMAYANG BERKUALIFIKASIS2/SP1 PERSENTASEDOSENPTN/BHPP PROGRAMPASCASARJANA/SPESIALIS YANGBERKUALIFIKASIS3/SP2 PERSENTASEDOSENPTS/BHPM PROGRAMPASCASARJANA/SPESIALIS YANGBERKUALIFIKASIS3/SP2 PERSENTASEDOSENPTN/BHPP BERSERTIFIKAT PERSENTASEDOSENPTS/BHPM BERSERTIFIKAT PERSENTASETENAGAPTN/BHPP YANGMEMILIKISERTIFIKAT FUNGSIONAL PERSENTASEMAHASISWAS3DALAM NEGERIYANGMELAKSANAKAN SANDWICHKELUARNEGERI PERSENTASEDOSENYANG MELAKSANAKANACADEMIC RECHARGING(DALAMDANLUAR NEGERI) JUMLAHPTMASUKDALAMQSSTAR 1 2

IKK3.2.3

IKK3.2.4

IKK3.2.5 IKK3.2.6 IKK3.2.7

IKK3.2.8

IKK3.2.9

IKK3.3.4

11|H a l a m a n

DRAFTRenstraDiktiversi2Maret2010

Tujuan1:KetersediaanPendidikanTinggiIndonesiayangBermutudanRelevan
Strategi IndikatorKinerjaUtama
IKK3.3.5 IKK3.3.8 IKK3.3.9

IndikatorKinerjaKegiatan
JUMLAHPTMASUKDALAMQSSTAR 3 5 JUMLAHMEDALIDALAMKOMPETISI OLAHRAGAINTERNASIONAL JUMLAHMAHASISWAPERAIH MEDALIDALAMOLIMPIADESAINS YANGMENERIMABEASISWA PERSENTASEMAHASISWAASING PERSENTASEPTYANG MELAKSANAKANLIFESKILLS PERSENTASEDOSENMELAKUKAN PENELITIAN PERSENTASEDOSENDGPUBLIKASI NASIONAL PERSENTASEDOSENPASCADG PUBLIKASIINTERNASIONAL JUMLAHHAKIYANGDIHASILKAN PERSENTASEPTYANGMEMBERIKAN AKSESINTERNETDANEJOURNAL RASIOSITASITERHADAPJUMLAH DOSEN(KUMULATIF) PERSENTASEMAHASISWAYANG MELAKSANAKANPROGRAM KREATIFITASMAHASISWA

IKK3.3.10 IKK3.3.11 IKK3.4.1 IKK3.4.2 IKK3.4.3 IKK3.4.4 IKK3.4.5 IKK3.4.6 IKK3.4.11

12|H a l a m a n

DRAFTRenstraDiktiversi2Maret2010

Tujuan2:Keterjangkauan,Kesetaraan,danKeterjaminanAksesUntukMemperolehPendidikanTinggi
Strategi
1. Meningkatkan aksesibilitas calon mahasiswa dan mahasiswa yang mempunyai kemampuan akademis tetapi kurang mampu secara ekonomi dan/atau mahasiswa dalam bidang ilmuyangstrategis 2. Mendayagunakan berbagai sumber daya untuk meningkatkan cakupan beasiswa dan bantuan biaya pendidikan 3. Memperbaiki ekuitas pendidikan tinggi bagi masyarakat dan daerahyangkurangterwakili 4. Optimasi perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh masyarakat 5. Meningkatkan peran masyarakat terutama dunia usaha dan pemerintahdaerahdalammemperluasaksesdankesetaraan 6. Meningkatkan peran teknologi informasi dan komunikasi dan pendidikan jarak jauh terkait dengan perluasan akses yang berkualitas, pelatihan untuk meningkatkan profesionalisme danpendidikanberkelanjutan. IKU3.1 IKU3.2 IKU3.19 IKU3.20

IndikatorKinerjaUtama
APKPTDANPTAUSIA1923 THN RASIOKESETARAANGENDERPT RASIOMHSVOKASI:TOTAL MHSVOKASIDANS1 APKPRODISAINSNATURALDAN TEKNOLOGI(USIA1923 TAHUN) PROSENTASEMAHASISWADARI Q1Q2 IKK3.1.1

IndikatorKinerjaKegiatan
JUMLAHPROGRAMSTUDIBARUPER TAHUN PENURUNANDISPARITASAPK ANTARPROVINSI JUMLAHCONTENTPEMBELAJARAN BERBASISTI JUMLAHPROGRAMSTUDIYANG DISELENGGARAKANSECARA ELEARNING IKK3.3.1 PERSENTASEMAHASISWA PTN/BHPPMENERIMABEASISWA PEMERINTAH PERSENTASEMAHASISWA PTS/BHPMMENERIMABEASISWA PEMERINTAH PERSENTASEMAHASISWA MENERIMABEASISWADUNIA USAHADANDONORLAINNYA(CSR)

IKK3.1.11 IKK3.1.12 IKK3.1.13

IKU3.30

IKK3.3.2

IKK3.3.3

13|H a l a m a n

DRAFTRenstraDiktiversi2Maret2010

Tujuan3:MewujudkanPerguruanTinggiyangOtonomdanAkuntabel
Strategi
1. Mereposisidanmentransformasistrukturdanfungsi DirektoratJenderalPendidikanTinggi 2. Mendorongpembangunansistemkelembagaanperguruan tinggiyangmandiri 3. Memperkuatdanmenyehatkanperguruantinggibadan hukumpendidikan 4. MemperkuatSistemPenjaminanMutuPerguruanTinggi IKU3.6 JUMLAHPTSBHPMBEROPINI WTP JUMLAHPTNSERTIFIKATISO 9001:2008 JUMLAHPTSSERTIFIKATISO 9001:2008 JUMLAHPTANGGOTAGDLN IKK3.5.2

IndikatorKinerjaUtama
IKU3.3 IKU3.4 IKU3.5 JUMLAHPTNMENJADIBHPP IKK3.3.6

IndikatorKinerjaKegiatan
PERSENTASEPTN/BHMNMENJADI BHPP PERSENTASEPTSMENJADIBHP PENYELENGGARA/BHPM JUMLAHDOKUMENPERENCANAAN, LAPORANKINERJADAN KEPEGAWAIAN PENYUSUNAN,PENYAMPAIANDAN IMPLEMENTASIKEBIJAKAN(PERSEN) TINGKATKETERTIBAN PENGELOLAANSAKDANSIMAK BMN(PERSEN) PERSENTASESATKERBERDAYA SERAP>95% PERSENTASESATKERYANGTELAH MENERAPKANSISTEMPENILAIAN BERBASISKINERJA PERSENTASESATKERMENERAPKAN EKEUANGAN PERSENTASESATKERLAPORAN KEUANGANNYASESUAIDENGAN PERATURANPERUNDANG UNDANGANDANTEPATWAKTU 14|H a l a m a n

JUMLAHPTSBHPM JUMLAHPTNBERBADAN HUKUMBEROPINIWTP

IKK3.3.7 IKK3.5.1

IKU3.7

IKK3.5.3

IKU3.8 IKU3.18

IKK3.5.8 IKK3.5.9

IKK3.5.10

IKK3.5.11

DRAFTRenstraDiktiversi2Maret2010

Tujuan3:MewujudkanPerguruanTinggiyangOtonomdanAkuntabel
Strategi IndikatorKinerjaUtama
IKK3.5.12

IndikatorKinerjaKegiatan
PERSENTASESATKERMENERAPKAN EPENGADAAN >50%PAKETPBJ IKK3.5.13 IKK3.5.14 TINGKATKETERTIBAN PENGELOLAANBMN PERSENTASESATKERMENERAPKAN EKEPEGAWAIAN &UMUM IKK3.5.15 IKK3.5.16 IKK3.5.17 RERATAHARIKERJAEFEKTIF PEGAWAI JUMLAHPTBHMNBERBADAN HUKUMBEROPINIWTP JUMLAHPTN (INSTITUT/UNIVERSITAS /SEKOLAHTINGGI)BERBADAN HUKUMBEROPINIWTP

IKK3.5.18 IKK3.5.19

JUMLAHPOLITEKNIKBERBADAN HUKUMBEROPINIWTP JUMLAHPTSBHPM (INSTITUT/UNIVERSITAS /SEKOLAHTINGGI)BEROPINIWTP JUMLAHPTSBHPM (POLITEKNIK/AKADEMI)BEROPINI WTP


15|H a l a m a n

IKK3.5.20

DRAFTRenstraDiktiversi2Maret2010

Tujuan3:MewujudkanPerguruanTinggiyangOtonomdanAkuntabel
Strategi IndikatorKinerjaUtama IKK3.5.21 IKK3.5.22 IndikatorKinerjaKegiatan PERSENTASEPTBHMN BERSERTIFIKATISO9001:2008 PERSENTASEPTN (INSTITUT/UNIVERSITAS /SEKOLAHTINGGI) BERSERTIFIKATISO9001:2008 IKK3.5.23 IKK3.5.24 PERSENTASEPOLITEKNIK BERSERTIFIKATISO9001:2008 PERSENTASEPTS (INSTITUT/UNIVERSITAS /SEKOLAHTINGGI) BERSERTIFIKATISO9001:2008 IKK3.5.25 PERSENTASEPTS (POLITEKNIK/AKADEMI) BERSERTIFIKATISO9001:2008 JUMLAHLAPORANBMN PERGURUANTINGGI/KOPERTIS SESUAISIMAKBMN JUMLAHLAPORANKEUANGAN PT/KOPERTISSESUAISAK

IKK3.5.26

IKK3.5.27

16|H a l a m a n

DRAFTRenstraDiktiversi2Maret2010

Tujuan4:InteraksiPerguruanTinggiDenganMasyarakatyangMencerminkanHubunganTimbalBalikyangSelarasdan SalingMenguntungkan
Strategi
1. Memberdayakanmasyarakatdalammemberikan kontribusidalampengembanganpendidikan tinggi 2. Meningkatkankontribusiperguruantinggipada pembangunanmasyarakatdanpencapaian MDGs

IndikatorKinerjaUtama
IKU3.16 JUMLAHPTBERWAWASAN PUP3B JUMLAHPATENHASILPTYANG DIADOPSIINDUSTRI IKK3.3.12

IndikatorKinerjaKegiatan
JUMLAHPTMENGEMBANGKAN KERJASAMAKELEMBAGAANDALAM DANLUARNEGERI JUMLAHPTYANGMEMPUNYAI INKUBATORBISNIS/INDUSTRI PERSENTASEDOSENYANG MELAKUKANPENGABDIAN MASYARAKAT PERSENTASEPTYANGMEMPUNYAI KERJASAMADENGANINDUSTRI BERBASISPENELITIANDAN PENGEMBANGAN PERSENTASEPTYANGMEMPUNYAI KERJASAMADENGANPEMERINTAH DANPEMERINTAHDAERAH BERBASISPENELITIANDAN KEBIJAKAN PROSENTASEKONTRIBUSI MASYARAKAT(NONSPP)PADA PENDANAANPENDIDIKANTINGGI

IKU3.31

IKK3.4.8 IKK3.4.7

IKK3.4.9

IKK3.4.10

IKK3.4.12

17|H a l a m a n

DRAFTRenstraDiktiversi2Maret2010

3. ARAHKEBIJAKAN
Strategi1 1. UraianStrategiyangDiusulkan

1. Melakukandiferensiasi mandatperguruantinggi

1. Melakukan pemetaan mutu perguruan tinggi sebagai dasar untuk menentukan tingkat pengembangan saatinidanbasisperencanaanpengembangandanpenetapanmandatnya. 2. Melakukan pemetaan kekuatan perguruan tinggi berbasis pengembangan keilmuannya sebagai dasar dariperencanaanpengembangandanpenetapanmandatnya. 3. Menerapkan pola pengembangan, pembinaan, dan pendanaan perguruan tinggi berbasis mandatnya (petaadanb). 4. Membangundanmemfasilitasipusatkeunggulannasional,regional(berbasispulau),danprovinsi.

2. Mengembangkansumber dayadanmemfasilitasi programakademik perguruantinggi

3. Meningkatkan ketergayutanhasil perguruantinggidengan kebutuhanmasyarakat.

1. Mengembangkansistempendanaanyangkompetitif. 2. Memfasilitasipengembanganmutudosendantenagakependidikan. 3. Memfasilitasi investasi sumber daya perguruan tinggi dalam rangka mengimplementasi program strategisnasional. 4. Memfasilitasiperguruantinggiuntukmemanfaatkansumberdayasecarabersamadalamhalfasilitas pendidikandanpenelitian,detasering,dll. 5. Memfasilitasi interkoneksi antar perpustakaan di seluruh perguruan tinggi di Indonesia dalam upaya meningkatkanpemanfaatanbersamasumberbelajar. 1. Mengembangansisteminformasiyangmenjembatanisupplyanddemand. 2. Melakukanpemetaankebutuhanlulusandanprodukperguruantinggilainnyaditingkatlokal,nasional, regional,daninternasional. 3. Mensinergikan dan mensinkronkan programakademik dengan kebutuhan pemangku kepentingan baik Lembaga Penelitian Non Departemen (LPND), Lembaga Penelitian Departemen (LPD), berbagai Research & Development unit di industri yang diharapkan akan memperkaya pengembangan pembelajaran,programpenelitian,maupunpengabdiankepadamasyarakat.

4. Mendorongproses pendidikandan pembelajaranyang kondusifuntuk

1. Membangun institusi yang menjunjung tinggi terjadinya suasana akademik di perguruan tinggi yang sehatdanmencerahkan. 2. Mendorong kegiatan mahasiswa yang bermuara pada peningkatan kecerdasan, ketrampilan, dan karakter(kebebasanakademik,kejujuran,taathukum,bermoral,danmenjadiwarganegarayangbaik,
18|H a l a m a n

DRAFTRenstraDiktiversi2Maret2010

menghasilkanlulusanyang cerdas,terampil,dan berkarakter

berkeadilandanberpihakpadakepentinganmasyarakatluas). 3. Mendorongterciptanyasistemyangmeritokratikdanmasyarakatinklusif(agama,etnis,kultur,dll.) 4. Mengembangkankualitasprosespembelajarandanpendidikanyangmembangunkarakter

5. Mengembangkanpusat unggulanberbasisriset.

1. Berperanaktifdalammengembangkansisteminovasinasional. 2. Memfasilitasi pengembangan IPTEKS berbasis keunggulan sumber daya lokal (alam, sosial, budaya, manusia)yangmemilikidayasaingtinggimelaluipemberianinsentif. 3. Mendorong dan mmfasilitasi aliansi strategis antar perguruan tinggi untuk membangun kualitas (akademikdanpenelitian)pendidikantinggisecarasinergi. 6. Mengawalimplementasi 1. Memperkuat program pendidikan tinggi yang mempunyai relevansi tinggi dengan kepentingan programstrategisnasional nasional. secaraberkelanjutan 2. Mendukung program pendidikan tinggi yang memiliki nilai strategis nasional namun kurang diminati olehmasyarakatluas(astronomi,pertanian,MIPA,sastradanbudayadaerah).

7. Mendorongdan memfasilitasi internasionalisasi pendidikantinggi

1. Memfasilitasipertukaranmahasiswadandosensecaratimbalbalik 2. Mendorong dan memfasilitasi internasionalisasi program studi secara bermartabat (melalui perekrutan mahasiswa asing yang berkualitas dengan skrema kerja sama, proses benchmarking dengan program studi yang lebih berkualitas di luar negeri, akreditasi internasional, dan kolaborasi penelitian internasional, memfasilitasi terjadinya cross cultures, dan peningkatan profisiensi Bahasa Inggrisdanbahasainternasionallainnya). 3. Memperlancar penguruan administrasi keimigrasian terkait dengan pemberian students and or staffs visas. 4. Mendorong dan memfasilitasi pembukaan program pendidikan tinggi khususnya seni dan budaya di luarnegeri.

8. MemperkuatSistem PenjaminanMutu PerguruanTinggi

1. Mengembangkanpangkalandatapenguruantinggi(PDPT)sebagaibasisakuntabilitas penyelenggaraanpendidikantinggiyangbermutu. 2. MemfasilitasitumbuhdanberfungsinyaSPMIpergutuantinggi. 3. MemastikankeselarasanStandardNasionalPendidikanTinggiyangmengacupadaKerangka KualifikasiNasionalIndonesia


19|H a l a m a n

DRAFTRenstraDiktiversi2Maret2010

4. MemastikankeselarasanpenggunaaninstrumenBANPTyangmengacupadaStandardNasional PendidikanTinggidalammelakukanakreditasiprogramdanperguruantinggi.
Strategi2 1. Meningkatkan UraianStrategiyangDiusulkan 1. MendorongDiknasuntukmemastikanpemberdayaancalonmahasiswayangberprestasidari aksesibilitas beasiswa dan masyarakatmiskin. bantuan biaya pendidikan 2. Memastikanketersediaandanabeasiswadanbantuanbiayapendidikanbagimahasiswasesuaidengan bagi calon mahasiswa dan UUBHP. mahasiswa yang kurang 3. Membangunsistemyangakuntabeldantransparanuntukmengalokasikanbeasiswadanbantuanbiaya mampu secara ekonomi pendidikanbagimahasiswasecaratepatsasaran,waktu,jumlah,danprogram. dan/atau mahasiswa dalam bidang ilmu yang strategis 2. Mendayagunakan 1. Memfasilitasi perguruan tinggi untuk mampu menghitung unit cost pendidikan tinggi secara nyata

berbagai sumber daya mengacupadaStandarNasionalPendidikanTinggi. untuk meningkatkan cakupan beasiswa dan 2. Mendorong perguruan tinggi untuk menjalankan kebijakan pemberian beasiswa dan bantuan biaya bantuanbiayapendidikan pendidikanyangberpihakpadacalonmahasiswayangberprestasidarimasyarakatmiskin. 3. Mendorong perguruan tinggi untuk membangun sistem beasiswa dan bantuan biaya pendidikan bagi mahasiswasecaratepatsasaran,waktu,jumlah,danprogram. 4. Mendorong akuntabilitas penerimaan dana beasiswa dari donatur oleh perguruan tinggi dan membentukdanalestariuntukkeperluanbeasiswadanbantuanbiayapendidikan. 5. Mendorong kemitraan dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas beasiswa dan bantuanbiayapendidikanbagimahasiswa
3. Memperbaikiekuitas

1.Mengidentifikasiketersediaanaksespendidikantinggibagimasyarakatdandaerahyangkurang
20|H a l a m a n

DRAFTRenstraDiktiversi2Maret2010

terwakili. 2.Mendorongdanmemfasilitasiperguruantinggididaerahtersebutuntukmeningkatkanakses pendidikantinggibagimasyarakatdandaerahyangkurangterwakilidenganmemprioritaskan pembukaanprogramstudiyangrelevandanlulusannyadapatdiserapdengansangatbaikolehdunia usahaditingkatlokal. 3.BersamaDepdagri,melakukankajianlebihlanjuttentangperanpemerintahdaerahdalampendanaan perguruantinggi. 4.Mendorongduniausahadanmasyarakatsecaraumumuntukberkontribusidalammeningkatkanakses pendidikantinggibagimasyarakatdandaerahyangkurangterwakili. 4. Optimasi perguruan tinggi 1. EkpansiaksesolehPTShanyabolehdilakukandenganmempertimbangkankualitasprogramakademik yang diselenggarakan oleh yangdiselenggarakan(akreditasA/B)ataudenganpembinaanolehPTN/PTS/BHMN/BHP/BHPMyang masyarakat berkualitas. 2. RightsizingPTSmelaluiprosespenggabungan(merger) 3. Memfasilitasi PTS untuk memprioritaskan pembukaan program studi yang lulusannya dapat diserap dengansangatbaikolehduniausahaditingkatlokal. 5. Meningkatkanperan 1. Mendorongdanmemfasilitasiduniausahadanmasyarakatsecaraumumuntukberkontribusidalam masyarakatterutamadunia meningkatkanaksespendidikantinggidenganmemprioritaskanpembukaanprogramstudiyang usahadanpemerintah lulusannyadapatdiserapdengansangatbaikolehduniausahayangbersangkutan. daerahdalammemperluas aksesdankesetaraan 2. Meningkatkanperan 1. Menyusunpetajalanpengembanganpendidikanjarakjauhterutamauntukinservicetraining, teknologiinformasidan continuingeducation, komunikasidan 2. MendorongUTuntukmeningkatkankualitaslulusan. pendidikanjarakjauh 3. Meningkatkanpemanfaatanteknologiinformasidankomunikasiuntukmeningkatkankualitas penyelenggaraanpendidikan. terkaitdenganperluasan aksesyangberkualitas, pelatihanuntuk meningkatkan profesionalismedan
21|H a l a m a n

pendidikantinggibagi masyarakatdandaerah yangkurangterwakili

DRAFTRenstraDiktiversi2Maret2010

pendidikanberkelanjutan
Strategi3

UraianStrategiyangDiusulkan

1. Mentransformasistruktur danfungsiDirektorat JenderalPendidikanTinggi dalamkontekspenerapan UUBHP.

1. MenentukanlevelotonomiperguruantinggiterkaitdenganimplementasiUUSisdiknasdanUUBHP. 2. Menyelaraskan struktur organisasi, tugas pokok, fungsi, tanggung jawab, dan kewenangan direktorat danunitunitkerjadanfungsionalyangadadenganberlandaskanprinsipefektivitasdanefisiensi. 3. Mengembangkansystempendanaanpendidikantinggiyangefektif,efisien,transparan,danakuntabel. 4. Harmonisasiperaturanperundangundanganyangterkaitdenganpendidikantinggi. 5. MeningkatankemampuanSDMdansistempengelolaanDitjenDIKTI. 6. MeningkatkankoordinasiintensifdansinergiantardaninterkementrianmaupuninternalDitjenDIKTI. 7. MeningkatkanpemanfaatanTIKuntukinformasipublikdanpengelolaanpendidikantinggi.

2. Mendorongpembangunan sistemkelembagaan mandiri 3. Membinadan menyehatkanperguruan tinggibadanhukum pendidikan 4. MemperkuatSistem PenjaminanMutu PerguruanTinggi

2. Menetapkanblueprint/roadmapuntukmendorongterbangunnyakemandirianlembagalembaga mandiriyangdibentukolehpemerintahataumasyarakatdalampengembangandanpenjaminanmutu pendidikantinggi 3. Melakukaninisisasidalammengembangkandanmeningkatkankapasitasdanintegritaslembaga lembagamandiriyangdibentukolehpemerintahatauasosiasiprofesiagarmandiridalamsistem pengambilankeputusannya. 4. MelakukankoordinasiintensifdenganDepnaker,Deperindag,Deperin,MenPandalammeningkatkan keterserapanlulusandanprodukpendidikantinggiolehkementrianlain,pemerintahdaerah,maupun masyarakat 5. Meningkatkan partisipasi asosiasi profesi agar lebih bereperan aktif dalam pengembangan dan penjaminanmutupendidikantinggi. 6. Meningkatkan peran masyarakat dalam menjaga dan meningkatkan mutu pendidikan tinggi melalui proseskontrolyangaktif. 7. MemfasilitasitransformasipenguruantinggimenjadiBHP 8. Mengembangkanjaringanpembinaanklasterperguruantinggidanbidangilmu.

22|H a l a m a n

DRAFTRenstraDiktiversi2Maret2010 Strategi4 UraianStrategiyangDiusulkan

1. Memberdayakan masyarakatdalam memberikankontribusi dalampengembangan pendidikantinggi 2.Meningkatkankontribusi perguruantinggipada pembangunanmasyarakat (ekonomi,sosialbudaya, kesehatan,pendidikan, kesejahteraan)dan pencapaianMDGs

1. Bersamainstansiterkait,mendorongkebijakantaxexemption(pengecualianpajak)dantaxdeduction (penguranganpajak)bagidonaturuntukmengembangkanaksesdankualitaspendidikantinggi. 2. Mendorongmasyarakatuntukmencintaiprodukpendidikandanrisetdalamnegeri 3. MendorongduniausahauntukmembangununiversitybasedindustrialR&D.

1. Mendorongpeningkatankekuatanmoralperguruantinggidalammengarahkanpembangunanyang berkelanjutandanberpihakpadakepentinganmasyarakatluas. 2. MendorongadanyakebijakanbahwaTRIDHARMAbersifatinstitusional;danbukanindividualtermasuk dalamsistemsanksidanpenghargaankepadadosen. 3. Mendorongadanyakebijakanagarperguruantinggitidakmenjadimenaragading. 4. Mendorongperguruantinggiuntukmelaksanakanpengabdiankepadamasyarakatsecarainstitusional dalamjangkapanjangdanberkelanjutansesuaidengankebutuhan,keunikan,dankeunggulanlokal. 5. MemfasilitasiprogramakademikyangbermuarapadapencapaianMDGs. 6. Mendorongperguruantinggiuntukmengalirkaninformasihasilhasilpendidikandanrisetkepada masyarakat. 7. Mendorongperguruantinggiuntukmembukaklinikaplikasipengetahuanyangdapatdimanfaatkan masyarakatsecramudahdanmurah. 8. Mendorongperguruantinggiuntukmembangundanmemfungsikanpusatinkubatorbisnis.

23|H a l a m a n

You might also like