Professional Documents
Culture Documents
OLEH :
WIJAYA
1. Liat Silikat
Liat berstruktur laminer yang terdiri dari lempenglempeng atau serpih, yang saling melekat dengan kekuatan yang berbeda-beda, tergantung dari macam koloidnya. Liat mempunyai dua permukaan, yaitu permukaan luar dan permukaan dalam. Permukaan dalam terletak diantara dua lempeng yang berikatan. Peranan Liat : Menjerap Air Menjerap dan Mempertukarkan ion
1. Liat Silikat
Sifat dan Ciri Liat Silikat: Berbentuk kristal, Mengalami substitusi isomorfik, Bermuatan negatif Mempunyai permukaan yang luas Merupakan suatu garam yang bersifat masam
1. Liat Silikat
Penggolongan Liat Silikat Berdasarkan Sifatnya : Kristalin 1. Tipe 1 : 1 = Kaolinit, Haloisit 2. Tipe 2 : 1 = Montmorilonit, Illit, Vermikulit 3. Tipe 2 : 2 = Clorit Non Kristalin (Amorf) : Alofan dan Imogolit
Ciri-ciri Anggota Struktur Kohesi & Plastisitas Luas Permukaan Luar Luas Permukaan Dalam Permukaan (m2/g) KTK (me/100 g) Peak Substitusi Isomorfik
Tipe 1 : 1 Kaolinit, Haloisit Kisi kaku Rendah Rendah Tidak ada 5 20 3 15 7,2 Tidak ada
Grumosol ; Vertisol
Plastis, Lengket, Kohesif
Montmorilonit
Fisik Baik
Kimia Jelek
Fisik Jelek
Kimia Baik
1. Muatan Tergantung pH
KTK (me / 100 g tanah) adalah banyaknya kationkation (kation asam dan basa) yang dapat dijerap oleh tanah tiap satuan bobot tanah. Kriteria KTK :
NTK (me / 100 g tanah) adalah banyaknya kationkation basa yang dapat dijerap oleh tanah tiap satuan bobot tanah. KTK dipengaruhi oleh : Jumlah Koloid, Jenis Koloid, Tesktur.
Penentuan Kapasitas Tukar Kation (KTK) KTK di laboratorium ditentukan berdasarkan pH larutan yang di buffer (karena adanya muatan tergantung pH), yaitu larutan : NH4OAc pada pH 7, KCl 1 N pada pH Lapang (tanpa buffer), BaCl2 + TEA (Trietanolamin) pH 8,2
Bila KB = 80 %, artinya 80 % dari seluruh KTK tanah ditempati oleh kation basa dan 20 % oleh kation asam.
Kation-kation basa umumnya merupakan unsur hara yang diperlukan oleh tanaman. Basa-basa umumnya mudah tercuci, sehingga tanah dengan kejenuhan basa tinggi menunjukkan tanah tersebut belum banyak mengalami pencucian dan merupakan tanah yang subur.
5.5 pH Tanah
pH tanah menunjukkan konsentrasi ion hidrogen dalam tanah. Semakin tinggi konsentrasi ion H, semakin masam sifat tanah tersebut.
pH = Log [ H+]
pH =
0 Masam Netral
14 Basa
Sumber Kemasaman Tanah Sumber kemasaman tanah : ion H, Ion Al : reaksinya akan menyumbangkan ion H.
Al+3 + H2O Al(OH)+2 + H+ Al(OH)2+ + H+ Al(OH)3 + H+
Gibsit
Jenis Kemasaman Tanah Kemasaman Aktif : Ion H dan Ion Al dalam Larutan Tanah. Kemasaman Pasif (Kemasaman Potensial) : Ion H dan Ion Al pada Koloid Tanah.
Pengapuran Tanah :
1. Jenis-jenis Kapur Pertanian a. Kapur Karbonat Dari penggilingan batu kapur Kalsit (CaCO3) dan Dolomit (Ca.Mg(CO3)2
Pengapuran Tanah :
1. Jenis-jenis Kapur Pertanian b. Kapur Tohor (kapur Oksida) Dari pembakaran batu kapur Kalsium Oksida (CaO)
Pengapuran Tanah :
1. Jenis-jenis Kapur Pertanian c. Kapur Hidroksida (Kapur Tembok) Dari pemberian air pada kapur oksida Kalsium Hidroksida (Ca(OH)2)
Kapur karbonat Batu Kapur Bakar Kapur oksida +Air Kapur hidroksida
Pengapuran Tanah :
2. Peranan Kapur Pertanian a. Perbaikan Sifat Fisik Tanah Granulasi : Kemantapan Struktur Tanah
Pengapuran Tanah :
2. Peranan Kapur Pertanian b. Perbaikan Sifat Kimia Tanah Sumber hara Ca dan Mg Meingkatkan KTK, pH ketersediaan hara Menghilangkan pengaruh buruk unsur mikro
Pengapuran Tanah :
2. Peranan Kapur Pertanian c. Perbaikan Biologi Tanah Sumber hara Ca dan Mg Meingkatkan aktivitas biologi tanah