Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Deteksi pada setiap kemajuan persalinan abnormal, dan pencegahan partus lama, secara bermakna dapat menurunkan risiko terjadinya partus lama, perdarahan pasca persalinan dengan segala komplikasinya
Partograf sebagai rekaman atau catatan kemajuan persalinan, dapat berfungsi sebagai pendeteksi kemajuan persalinan abnormal
dibutuhkan pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk dapat mengisi partograf dalam setiap kehamilan
SEJARAH
1954 (Friedman)
Menemukan pola pembukaan serviks normal.
Kurva Freidman
1988 World Health Organization (WHO) menerbitkan sebuah buku petunjuk berjudul The Partograf: A managerial tool for Prevention of prolonged labour
Prinsip-prinsip partograf model WHO: 1. fase aktif persalinan dimulai pada pembukaan > 3 cm 2. fase laten persalinan harus berlangsung < 8 jam 3. pada fase aktif, kecepatan pembukaan tidak boleh lebih lambat dari 1 cm/jam 4. tidak melakukan pemeriksaan dalam yang terlalu sering (sebaiknya setiap 4 jam) 5. menggunakan partograf yang sudah ada garis waspada dan garis tindakannya
Partograf WHO
untuk mendeteksi jika ada penyimpangan / masalah dari persalinan, sehingga menjadi partus abnormal dan memerlukan tindakan bantuan lain untuk menyelesaikan persalinan
lembaran form dengan berbagai grafik dan kode yang menggambarkan berbagai parameter untuk menilai kemajuan persalinan
Gambaran partograf dinyatakan dengan garis tiap parameter (vertikal) terhadap garis perjalanan waktu (horisontal)
tidak dilakukan akselerasi, terapi suportif (pemberian semangat), hidrasi adekuat yang terdiri dari glukosa dan elektrolit, pengosongan kandung.
1. Pembukaan serviks uteri 2. Penurunan kepala 3. His Rekaman dan catatan kemajuan persalinan
3. His
1. Pembukaan serviks
didapatkan dari hasil pemeriksaan dalam dilakukan pada grafik di bagian tengah partograf yang sepanjang sisi kirinya terdapat angka 0-10 pada setiap kotak. Setiap kotak menunjukkan pembukaan 1 cm dan sepanjang sisi horisontal terdapat angka 0-24 yang setiap kotaknya menunjukkan waktu 1 jam
Komponen grafik memusatkan perhatian pada pembukaan menurut waktu yang terbagi 2: 1. Fase laten persalinan dimulai sejak awal persalinan sampai pembukaan rnencapai 3 cm dengan penipisan bertahap dari serviks dan biasanya berlangsung tidak lebih dari 8 jam. 2. Fase aktif berlangsung dari 3-10 cm (pembukaan lengkap) dengan kecepatan 1 cm/jam bagi primi dan 2 cm/jam bagi multipara.
3. His
Pengamatan his dilakukan setiap 1 jam dalam fase laten dan setiap jam dalam fase aktif dengan mengamati frekuensi (jumlah his/10 menit) dan lamanya (detik) dari permulaan his terasa pada palpasi perut sampai hilang His dicatat pada partograf di bawah garis waktu sesuai dengan penulisan waktu pada partograf, yaitu pada 5 kotak kosong melintang sepanjang partograf yang sisi kirinya tertulis 'his/10 menit'. Satu kotak menggambarkan satu his, dan bila ada 2 his dalam 10 menit, maka ada 2 kotak yang diarsir.
tulang kepala teraba terpisah satu sama lain dan sutura mudah teraba
tulang-tulang kepala saling menyentuh satu sama lain
++
+++
4. Pemberian oksitosin
2. Kala I
Berisi pertanyaan-pertanyaan tentang partograf saat melewati garis waspada, masalah-masalah yang dihadapi, penatalaksanaan, dan hasil dari penatalaksanaan tersebut
3. Kala II
terdiri dari episiotomi, pendamping persalinan, gawat janin, distosia bahu, masalah penyerta, penatalaksanaan, dan hasilnya
4. Kala III
lama kala III, pemberian oksitosin, penegangan tali pusat terkendali, pemijatan fundus, plasenta lahir lengkap, plasenta tidak lahir dalam waktu lebih dari 30 menit, laserasi, atonia uteri, jumlah perdarahan, masalah penyerta, penatalaksanaan, dan hasilnya
5. Kala IV
Pemantauan tekanan darah, nadi, suhu, tinggi fundus, kontraksi uterus, kandung kemih (kosong/isi), dan perdarahan pascapersalinan. dilakukan setiap 15 menit pada 1 jam pertama setelah melahirkan dan setiap 30 menit pada satu jam berikutnya
Jika digunakan dengan tepat dan konsisten, partograf akan membantu penolong persalinan untuk: Mencatat kemajuan persalinan Mencatat kondisi ibu dan janinnya Mencatat asuhan yang diberikan selama persalinan dan kelahiran Menggunakan informasi yang tercatat untuk identifikasi dini penyulit persalinan Menggunakan informasi yang tersedia untuk membuat keputusan klinik yang sesuai dan tepat waktu