You are on page 1of 15

PERKEMBANGAN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

* Pemikiran Awal Manajemen * Manajemen di Era Manajemen Ilmiah

* Manajemen di Era Manusia Sosial


* Manajemen di Era Moderen

Sebelum abad ke-20, pada tahun 1776, ketika Adam Smith menerbitkan sebuah doktrin ekonomi klasik, The Wealth of Nation. Dalam bukunya itu, ia mengemukakan keunggulan ekonomis yang akan diperoleh organisasi dari pembagian kerja (division of labor), yaitu perincian pekerjaan ke dalam tugas-tugas yang spesifik dan berulang. Smith menyimpulkan bahwa pembagian kerja dapat meningkatkan produntukivitas dengan meningkatnya keterampilan dan kecekatan tiap-tiap pekerja, menghemat waktu yang terbuang dalam pergantian tugas, dan menciptakan mesin dan penemuan lain yang dapat menghemat tenaga kerja.

Era ini ditandai dengan berkembangan perkembangan ilmu manajemen dari kalangan insinyur seperti Henry Towne, Frederick Winslow Taylor, Frederick A. Halsey, dan Harrington Emerson. Pada awal abad ke-20, seorang industriawan Perancis bernama Henry Fayol mengajukan gagasan 5 fungsi utama manajemen: merancang, mengorganisasi, memerintah, mengoordinasi, dan mengendalikan. Gagasan Fayol itu kemudian mulai digunakan sebagai kerangka kerja buku ajar ilmu manajemen pada pertengahan tahun 1950, dan terus berlangsung hingga sekarang. Selain itu, Henry Fayol juga mengagas 14 prinsip manajemen yang merupakan dasar-dasar dan nilai yang menjadi inti dari keberhasilan sebuah manajemen

Era manusia sosial ditandai dengan lahirnya mahzab perilaku (behavioral school) dalam pemikiran manajemen di akhir era manajemen ilmiah. Mahzab perilaku tidak mendapatkan pengakuan luas sampai tahun 1930-an. Katalis utama dari kelahiran mahzab perilaku adalah serangkaian studi penelitian yang dikenal sebagai eksperimen Hawthrone. Pada tahun 1938, Chester Barnard (18861961) menulis buku berjudul The Functions of the Executive yang menggambarkan sebuah teori organisasi dalam rangka untuk merangsang orang lain memeriksa sifat sistem koperasi. Melihat perbedaan antara motif pribadi dan organisasi, Barnard menjelaskan dikotonomi efektif-efisien.

Era moderen ditandai dengan hadirnya konsep manajemen kualitas total (total quality management) di abad ke-20 yang diperkenalkan oleh beberapa guru manajemen, yang paling terkenal di antaranya W. Edwards Deming (19001993) and Joseph Juran (lahir

1904).
Deming, orang Amerika, dianggap sebagai Bapak Kontrol Kualitas di Jepang. Deming berpendapat bahwa kebanyakan permasalahan dalam kualitas bukan berasal dari kesalahan pekerja, melainkan sistemnya. Ia menekankan pentingnya meningatkan kualitas dengan mengajukan teori 5 langkah reaksi berantai. Ia berpendapat bila kualitas dapat ditingkatkan, (1) biaya akan berkurang karena berkurangnya biaya perbaikan, sedikitnya kesalahan, minimnya penundaan, dan pemanfaatan yang lebih baik atas waktu

dan material; (2) produntukivitas meningkat; (3) market share meningkat karena
peningkatan kualitas dan harga; (4) profitabilitas perusahaan peningkat sehingga dapat bertahan dalam bisnis; (5) jumlah pekerjaan meningkat.

Pengertian
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SIM adalah kumpulan dari subsistem-subsistem yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai suatu tujuan, yaitu mengolah data

menjadi suatu informasi yang diperlukan oleh manajemen dalam proses pengambilan
keputuasan saat melaksanakan fungsinya.

SIM didefinisikan sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa.

SIM adalah sebagai sesuatu sistem berbasis komputer yang meyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan serupa. Output informasi digunakan oleh manajer maupun non manajer dalam perusahaan untuk membuat keputusan dalam memecahkan masalah.

SIM adalah pendekatan yang terorganisir dan terencana untuk memberikan eksekutif bantuan informasi yang tepat, yang memberikan kemudahan bagi proses manajemen. SIM berfungsi sebagai penyedia informasi bagi pemakai(manajemen) dalam perusahaan untuk digunakan oleh manajer maupun non- manajer saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah, dikarenakan SIM juga dapa membantu mengidentifikasikan masalah dan memahaminya.

Pentingnya
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Perancangan, penerapan dan pengoperasian SIM adalah mahal dan sulit. Upaya ini dan
biaya yang diperlukan harus ditimbang-timbang. Ada beberapa faktor yang membuat SIM menjadi semakin diperlukan, antara lain bahwa manajer harus berhadapan dengan lingkungan bisnis yang semakin rumit. Salah satu alasan dari kerumitan ini adalah semakin meningkatnya dengan munculnya peraturan dari pemerintah, Lingkungan bisnis bukan hanya rumit tetapi juga dinamis.

Pengembangan SIM canggih berbasis komputer memerlukan sejumlah orang yang

berketrampilan tinggi dan berpengalaman lama dan memerlukan partisipasi dari para
manajer organisasi. Banyak organisasi yang gagal membangun SIM karena : 1. Kurang organisasi yang wajar 2. Kurangnya perencanaan yang memadai 3. Kurang personil yang handal 4. Kurangnya partisipasi manajemen dalam bentuk keikutsertaan para manajer dalam merancang sistem, mengendalikan upaya pengembangan sistem dan memotivasi

seluruh personil yang terlibat.

Contoh penerapan
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

PT LG Electronics Indonesia memiliki sebuah portal yang dapat diakses oleh para

karyawan PT LG indonesia tersebut yang berada di seluruh indonesia, yang dinamanakan


LG Electronics Enterprise Portal atau biasa disebut LGEP. seluruh karyawan memiliki akses untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan di portal ini. Akses tersebut berupa email resmi dari PT.LG yang dapat dipakai untuk log in ke dalam portal untuk mendapatkan atau memberikan informasi terbaru mengenai data perusahaan. Sistem yang digunakan oleh PT.LG Electronics Indonesia ini ialah Global Digital Logistic System (GDLS) yang digunakan untuk mengendalikan invertori milik

perusahaan

Fungsi dari sistem GLDC :

1. Mengetahui pengiriman barang dari pusat ke cabang atau sebaliknya.


2. membuat jadwal - jadwal pengiriman barang meliputi tujuan, rute perjalanan, dan no.Truk yang digunakan. 3. Mendapat informasi mengenai persediaan barang yang tersedia. 4. Mengetahui adanya pengembalian barang yang dikarenakan tidak laku atau barang rusak. 5. Mengetahui nilai barang yang telah dikirim / diterima termasuk biaya tambahan

lainnya.

You might also like