You are on page 1of 102

Bab I : Hand Tools Bab II : Marking Bab III : Drilling Bab IV : Taping

Hand Tools
Perkakas tangan telah dirancang, dibuat dan digunakan selama berabad-abad. Dalam bab ini kita akan dihadapkan dengan perkakas itu yang biasa ditemukan di bengkelbengkel mesin.

Hand Tools
File ( Kikir ) Chisel ( Pahat ) Saw ( Gergaji ) Dll.

File ( Kikir )
Bagian kikir

Panjang kikir diukur dari ujung kikir ( point ) hingga pangkal kikir ( heel /shoulder ), tidak termasuk tang. Secara umum panjang kikir dibuat dalam berbagai ukuran.

Jenis-jenis sisi potong kikir


Single-Cut File Double-cut file Dreadnought-cut file

Jenis sisi potong kikir


Single-Cut File

Menghasilkan finishing yang halus, karena tidak dapat mengurangi material dengan cepat seperti double-cut file. Single Cut digunakan untuk draw filing, mengikir di mesin bubut, mengikir kuningan dan metal lunak, menajamkan gergaji dan pada baja lunak.

Jenis sisi potong kikir


Double-cut file

Mempunyai dua alur pemotongan menyudut yang saling bersilangan. Kikir ini digunakan secara umum seperti mengikir baja lunak dan besi cor.

Jenis sisi potong kikir


Dreadnought-cut file

Mempunyai gigi kasar yang dibengkokkan dan digunakan untuk memotong logam lunak seperti aluminium, timah hitam dan logam campuran seperti besi putih.

Bentuk-bentuk kikir
Bentukan kikir pada umumnya sisi tebalnya sedikit taper di ujungnya kira-kira sepanjang sepertiga bagian dari panjang kikir Nama kikir biasanya diperoleh dari bentuk potongan kikir itu atau dari jenis pekerjaan yang sering dikerjakan.

10 bentuk kikir
Flat File Hand File Pillar File Warding File Millsaw File Square File Three Angle File Round File Half Round File Lathe File

Bentuk kikir
Flat File

Berbentuk segi-empat dalam irisan melintang dan mempunyai lebar serta ketebalan yang cenderung meruncing

Bentuk kikir
Hand File

Berbentuk segi-empat dalam irisan melintang tetapi memiliki lebar yang paralel dan lebih besar dari pada flat file serta ketebalannya cenderung meruncing dan memiliki satu sisi yang tidak terdapat mata potong. Ini digunakan untuk membuat permukaan yang rata

Bentuk kikir
Pillar File

Berbentuk seperti Hand File, tetapi lebih halus, lebih tebal dan lebih dangkal alur mata potongnya. Digunakan untuk mengikir alur atau slot dari pasak.

Bentuk kikir
Warding File

Berbentuk segi-empat dan mempunyai ketebalan yang parallel, tetapi mempunyai bentukan taper pada sisi lebarnya. Digunakan untuk mengikir pasak dan alur pengunci.

Bentuk kikir
Millsaw File

Bentuknya hampir sama dengan kebanyakan kikir rata, tetapi mempunyai mata potong tunggal (Single Cut) dan tidak terlalu tebal

Bentuk kikir
Square File

Berbentuk bujur sangkar dan pada umumnya pada ujungnya berbentuk taper. Digunakan untuk mengikir bentukan bujur sangkar atau lobang yang berbentuk kotak serta bentuk-bentuk lain yang memungkinkan.

Bentuk kikir
Three Angle File

Berbentuk segi tiga sama sisi dan meruncing pada ujungnya serta mempunyai alur gigi kikir double, ini yang membedakan dengan kikir segitiga yang digunakan untuk menajamkan gigi gergaji yang mana mempunyai alur gigi tunggal. Kikir ini digunakan untuk mengikir sudut tajam sebesar 60 atau lebih.

Bentuk kikir
Round File

Memiliki penampang yang bulat dan alur giginya membentuk spiral serta biasanya meruncing pada ujungnya. Kikir ini digunakan untuk memperbesar lobang yang bulat serta membuat radius dalam, dll.

Bentuk kikir
Half Round File

Mempunyai bentuk penampang lurus pada satu sisi dan sisi yang lain melengkung (cembung). Digunakan untuk mengikir lobang butat yang relative besar serta bidang cekung.

Bentuk kikir
Lathe File Mempunyai gigi pemotong tunggal dan mempunyai sudut yang besar, Kikir ini dapat memakan dengan cepat serta dapat membersihkan diri sendiri karena mempunyai sudut yang besar dan tersedia dalam ukuran panjang 12 dan 14.

Efek Belly
Mengeliminir penyimpangan pada saat proses hardening Memungkinkan kikir itu memotong dengan mudah Memudahkan dalam membuat permukaan yang rata Mempermudah dalam mengarahkan saat mengikir permukaan yang tinggi.

Penggunaan kikir
Jika kikir yang kita pilih sudah benar, hasil dari kwalitas permukaan kikiran tergantung dari cara penggunaan yang benar yang meliputi posisi, cara berdiri dan memegang serta mengontrol kikir tersebut. Secara umum dalam mengikir, permukaan benda diletakkan setinggi siku saat kita berdiri dalam melakukan pengikiran karena dengan begitu lengan atas akan menjadi vertical sedangkan lengan bawah menjadi horizontal hal ini bertujuan untuk mendapatkan pengendalian yang baik dan tidak mudah lelah. Untuk mengikir dengan gaya yang besar, benda kerja diletakkan sedikit dibawah siku agar didapatkan gaya yang lebih besar pada permukaan benda kerja yang kita kerjakan.

Dua metoda pengkikiran

Cross-filing

Draw-filing

Cross-filing

Metode Pengkikiran

Kikir digerakkan menyilang dalam panjang dari benda kerja. Hal ini dapat menghasilkan permukaan yang rata jika kita menggeser sedikit dalam setiap langkah pemakanan
.

Posisi berdiri merupakan kunci pokok ketika kita mengikir. Kaki kiri diletakkan didepan dan segaris dengan arah pemakanan dan kaki kanan berada di belakang. Posisi badan dibuat senyaman mungkin dengan berat badan seimbang pada kedua kaki. Posisi menggenggam tangkai kikir juga harus benar yaitu ibu jari diatas dan keempat jari yang lain menangkup dibawahnya.

Metode Pengkikiran
Draw-filing
Draw-filing hanya boleh digunakan sebagai metoda menyelesaikan pekerjaan karena suatu kendala karena metoda ini tidak efisien. Kikir harus dipegang diantara ibu jari dan keempat jari yang lain pada kedua tangan. Jari telunjuk berada diatas kikir guna untuk memberikan tekanan dan menjaga keseimbangan ke benda kerja dan ibu jari memberikan tekanan maju sedang jari yang lain untuk mendorong kikir mundur. Kikir harus diletakkan melintang 90 derajat dari arah pemakanan dan pemakanan terjadi saat langkah maju, harus dijaga juga agar kikir tidak bergoyang.

Cara memegang kikir


Pemegangan untuk pengkikiran berat

Cara memegang kikir


Pemegangan untuk pengkikiran ringan

Cara memegang kikir


Pemegangan untuk pengikiran bidang yang luas dan panjang

Merawat Kikir
Umur pakai dari kikir dapat diperpanjang jika kita benar dalam cara pemilihan kikir, cara penyimpanan dan cara penggunaannya.

Jangan menggunakan kikir untuk mengkikir permukaan dari benda casting dan forging, lebih baik digunakan chisel atau batu gerinda. Jika mungkin kikir baru hanya digunakan untuk mengkikir permukaan kuningan yang luas, perunggu dan besi tuang dan hindarkan untuk mengkikir permukaan yang sempit. Jangan menggunakan kikir dengan gigi kasar untuk mengkikir permukaan dengan arah melintang pada bidang yang sempit. Jangan biarkan kikir tergelincir hal ini terutama disebabkan oleh minyak atau tangan yang menyentuh permukaan besi tuang. Jangan menekan kikir saat langkah mundur. Saat penyimpanan Jangan biarkan kikir saling bertumpukan atau bersinggungan dengan material lain.

Safety
Jangan pernah menggunakan kikir tanpa handel atau pemegang. Yakinkan handel tidak retak atau pecah serta melekat dengan baik. Memegang kikir dengan hati-hati, jangan sampai tangan terlepas dari handel pada saat proses pengikiran. Jari-jari disekitar kikir dapat terjadi cidera yang disebabkan oleh sudut dari benda kerja atau ragum.

Kikir untuk penggunaan khusus


Riffler File

Needle File

Chisel ( Pahat )
Chisel (Pahat) untuk besi dibuat dari 0.9% carbon tool steel atau alloy tool steel. Pahat ditempa dan dibentuk sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan, kemudian diharden (dikeraskan) dan ditemper untuk mendapatkan kekerasan dan keuletan agar mampu menerima pukulan tetapi sisi potongnya tetap keras.

Jenis-jenis Chisel
Flat Chisel
Cross-cut Chisel Round-nose Chisel Diamond-point Chisel Side-cutting Chisel

Jenis Chisel
Flat Chisel

Digunakan untuk membuat permukaan yang rata, meratakan hasil coran dan tempa, memotong bagian yang tipis dari besi, dan untuk banyak keperluan yang lain seperti memotong kepala keling, kepala baut atau mur ketika melakukan pembongkaran mesin.

Jenis Chisel
Cross-cut Chisel

Digunakan untuk memotong alur pengunci dan alur lain yang menuntut dasar yang rata dan dindingdinding yang kotak. Untuk mencegah agar pahat tidak terjepit saat digunakan, maka lebar sisi potongnya dibuat lebih lebar daripada lebar pundaknya.

Jenis Chisel
Round-nose Chisel

Digunakan untuk membuat alur oli pada permukaan bearing dan juga alur-alur yang lain yang menuntut dasar yang berbentuk cekungan.

Jenis Chisel
Diamond-point Chisel

Digunakan untuk memotong bentukan alur-v dan sudut-sudut tajam seperti menyiapkan permukaan yang retak untuk dilas. Pada bagian sisi potong ditempa berbentuk kotak dan berbentuk taper ke bagian pundaknya. Ujung diamond dibentuk dengan mengerinda miring pada ujungnya.

Jenis Chisel
Side-cutting Chisel

Penggunaanya hampir sama dengan flat chisel, tetapi hanya mempunyai satu sisi miring pada sisi potongnya. Digunakan untuk memotong rata pada tempat-tempat yang sulit

Sudut-sudut potong chisel


Sudut potong chisel ini rata-rata sebesar 65, tetapi mungkin berfariasi antara 55 hingga 85 disesuaikan dengan jenis logam yang dikerjakan. Untuk memotong logam yang lebih keras, dibutuhkan sudut potong dan kekuatan yang besar.

Penggunaan Chisel
Jika memungkinkan gunakan blok penumpu atau tanggem untuk memegang benda kerja dengan kuat. Berdiri didepan benda kerja segaris dengan arah pemotongan dengan kaki kiri didepan kaki kanan dengan jarak kira-kira 200mm dan berat badan usahakan seimbang antara kedua kaki. Jika anda tidak kidal, pegang chisel dengan tangan kiri, usahakan dekat dengan kepala untuk memberikan control yang baik dan pandangan yang bebas untuk melihat sisi potong chisel.Genggam chisel sedemikian rupa dengan telunjuk agak longer tetapi ibu jari dan ketiga jari yang lain harus kencang. Pegang hammer dengan tangan kanan, dekat dengan ujung dari handel. Lihat sisi potong chisel dan garis bantuan pada benda kerja. Buat pukulan dengan mengayunkan hammer membentuk busur dari bahu kanan menuju kepala chisel dengan perlahan. Untuk menghasilkan potongan yang bagus, jaga chisel dari goyangan yang menyebabkan berubahnya sudut pemotongan sehingga akan dihasilkan kedalaman yang seragam.

Gergaji
Bagian-bagian gergaji:
Hawk Saw Frame. Hawk Saw Blade Mur Penegang Handel.

Hawk Saw Frame


Berfungsi untuk menegangkan Hawk Saw Blade dengan cara mengencangkan Mur Penegang. Karena fungsinya sebagai penegang, maka frame harus dibuat dari bahan yang kokoh atau kaku. Ada banyak bentuk dan bahan dalam pembuatan frame ini.

Hawk Saw Blade


Berfungsi sebagai mata potong untuk memotong material. Pemasangan Hawk Saw Blade pada frame harus memperhatikan arah dari mata potong. Pemasangan yang benar adalah mata potong menghadap kedepan karena pemotongan dilakukan saat gergaji melakukan langkah maju

Pemilihan Bilah Gergaji ( Hawk Saw Blade )


Dalam pemilihan Bilah gergaji ada 2 hal yang perlu diperhatikan yaitu :

Bahan Bilah Gergaji. Jarak Kisar.

Bahan Bilah Gergaji


Carbon Steel
Bilah dari bahan carbon steel ini keras tapi rapuh (mudah patah) kalau sampai terbengkokkan, hal ini terjadi karena seluruh bagian dari blade dikeraskan (pengerasan menyeluruh).

High Speed Steel (HSS)


Bilah dari bahan HSS ini lebih keras dari pada carbon steel tetapi mempunyai keuletan yang juga lebih baik dari carbon steel, hal ini karena proses pengerasannya tidak menyeluruh (pengerasan hanya pada mata potong)

Jarak Kisar
Pemilihan jarak kisar mata potong pada bilah gergaji ini tergantung dari jenis material yang dipotong dan bentuk penampang material yang dipotong.

Kalau dilihat lebih detail, bentuk dari mata potong gergaji itu dibuat bergelombang atau ziq-zag

Bertujuan untuk memberikan Free Cutting Action sehingga bilah gergaji tidak terjepit oleh benda kerja sewaktu melakukan proses pemotongan, karena dengan demikian lebar celah yang dihasilkan oleh hasil pemotongan akan lebih lebar dari tebal bilah itu sendiri.

Mur Penegang
Berfungsi untuk mengatur ketegangan dari Blade / Bilah gergaji. Pada saat gergaji akan dipakai, mur penegang ini harus dikencangkan hingga mencapai ketegangan terentu, sebaliknya pada saat gergaji tidak dipakai dalam jangka waktu yang lama, mur ini harus dikendorkan.

Handel
Berfungsi sebagai pegangan pada saat menggergaji. Handel ini banyak macamnya dari yang sederhana serupa handel kikir sampai dengan yang bagus dari aluminium casting yang dilapisi karet.

Posisi Pemotongan
Posisi pemotongan disesuaikan dengan bentuk penampang dari material yang dipotong

Marking
Marking atau penandaan adalah salah satu penunjang ketelitian dan dapat juga menghindarkan kita dari kesalahan yang fatal. Untuk itu kita perlu mengenal peralatan yang biasa dipergunakaan dalam proses marking dan mengerti bagaimana cara menggunakan perlalatan tersebut.

Marking Tools
Scriber Dividers Hermaphrodite Caliper Trammels Surface Gauge Punch Parallel Block / Strip V-Block Square Block Screw Jack

Scriber
Scriber atau penggores digunakan untuk membuat garis atau tanda dipermukaan logam dengan cara digores. Scriber dibuat dari baja yang dikeraskan serta Dua tipe penggores yaitu straight dan bent memiliki ujung yang runcing sebagai scriber. penggores. Tipe bent scriber digunakan untuk menggores Untuk menajamkan kembali scriber perlu lubang atau celah dimana tidak dapat digerinda lalu digosok dengan oilstone. dijangkau oleh tipe straight scriber.

Cara penggunaan Scriber

Dividers
Dividers atau jangka digunakan untuk membuat lingkaran dan busur, membagi garis dan lingkaran serta memindahkan dimensi dari penggaris ke benda kerja.

Hermaphrodite Calipers
Digunakan untuk membuat garis sejajar dari suatu sisi dalam atau luar serta untuk mencari pusat dari suatu benda bulat.

Trammels
Penggunaannya hampir sama seperti jangka tetapi untuk ukuran yang besar dan ujung ujungnya dapat diganti-ganti sesuai keperluan.

Surface Gauge
Bagian utama dari surface gauge ini adalah dasarnya yang dibuat dari besi cor atau baja yang dikeraskan sebagai tumpuan utama saat menggores.

Dua tipe surface gauge


Round Base surface gauge

Universal surface gauge

Cara setting surface gauge

Penggunaan surface gauge

Penggunaan surface gauge

Penggunaan surface gauge

Penggunaan surface gauge

Punch
Jenis-jenis penitik : Center Punch Prick Punch Bell Punch Automatic Center punch

Parallel block / strip


Parallel block ini dibuat dari baja yang dikeraskan serta memiliki kerataan dan keparalellan yang presisi. Digunakan untuk mengganjal benda kerja agar dapat diletakkan sejajar dengan meja rata sehingga memudahkan langkah marking.

V-Block
V-block biasanya dibuat dari besi tuang atau baja yang dikeraskan. Digunakan untuk setting dan memegang benda silindris agar dapat sejajar dengan meja rata.

Square Block
Square block dibuat dari besi tuang dan biasanya dilengkapi dengan alur-alur untuk baut dan memiliki sudut 90. Digunakan untuk menopang benda kerja agar sejajar atau tegak lurus terhadap permukaan meja rata.

Screw Jack
Srew jack digunakan untuk mengganjal benda kerja pada posisi yang diinginkan pada waktu marking. Srew jack ini dapat dengan mudah diatur ketinggiannya dengan cara memutar baut yang ada.

Drilling & Boring


Drilling Proses menghasilkan adalah proses lubang atau cara dapat menghasilkan pula lubang bulat dihasilkan / dilakukan pada suatu dengan benda cara kerja yang (logam lain atau bukan yaitu dengan logam) proses dengan boringmenggunakan ( proses alat potong yaitu mata memperbesar lubang bor).(twist drill). Hasil yang didapat dari proses drilling ini adalah suatu lubang dengan besar diameter sesuai dengan besar diameter bor atau twist drill yang digunakan.

Perbedaan antara proses drilling dengan proses boring


Drilling
Alat potongnya mata bor

Boring
Alat potongnya pahat

Melobangi dari awal

Dibuat setelah ada lubang awal

Ukuran lubang sesuai dengan ukuran mata bor

Ukuran lubang dapat diatur atau dirubah

Tanpa alat bantu

Dengan alat bantu yaitu boring head

Dasar Kerja Mesin Bor


Mesin bor mempunyai prinsip dasar gerakan yaitu gerakan berputar dari poros utama atau spindle utama dan gerakan penekanan.

Kecepatan Putar (n)

1000xCS n xD
n CS D = kec.putaran (rpm) = Cutting Speed (m/menit) = Diameter benda kerja (mm)

Kecepatan Potong / Cutting Speed


Besarnya Cs. Dipengaruhi oleh :
1. Material alat potong / ketajaman 2. Material Benda Kerja 3. Kedalaman pemakanan 4. Pencekaman Benda Kerja 5. Jenis pengerjaan 6. Kondisi Mesin

Grafik Hubungan Cs. Dan RPM

Ukuran dari mesin bor ditentukan oleh empat hal yaitu


1. 2. 3. 4. Jarak dari tiang ke poros utama. Besarnya mata bor yang dapat dipasang. Panjang langkah poros utama. Jarak dari permukaan meja ke spindel utama.

Jenis-jenis mesin bor


1. Mesin Bor tiang / Coulomb
a. b. c. d. e. f. Dasar Tiang Penggerak utama Spindel Penggerak spindel Meja

Jenis-jenis mesin bor


2. Mesin Bor meja

Jenis-jenis mesin bor


3. Mesin Bor radial
a. b. c. d. Kepala Spindel Lengan Tiang Meja

Jenis-jenis mesin bor


4. Mesin Bor dengan Spindel Ganda

Jenis-jenis mesin bor


5. Mesin Bor bervariasi banyak
a. Mengebor b. Countersink c. Reaming

Jenis-jenis mesin bor


6. Mesin Bor dengan Jig

Jenis-jenis mesin bor


7. Mesin Bor Horisontal
a. b. c. d. e. f. Spindel Utama Kepala tetap Tiang tegak Tiang tambahan Meja Tiang Borring

Drilling & Boring tools


1. Center Tab Digunakan untuk membantu mendapatkan posisi center yang telah ditentukan. Sudut puncak center tab adalah 60 atau 90 Cara penggunaan center tap dengan cara dipasang pada drill chuck lalu diputar sebentar untuk mengetahui kecenteran dari center tab tersebut baru digunakan untuk menepatkan center yang kita inginkan

Drilling & Boring tools


2. NC Drill Digunakan untuk membuat awalan pada saat memulai membuat lobang. Sudut puncak NC drill adalah 60 atau 90

Drilling & Boring tools


3. Twist Drill (Bor) Digunakan untuk membuat lobang pada benda kerja dengan menggunakan mesin bor.

Drilling & Boring tools


4. Countersink Digunakan untuk membuat sisi tirus atau konus pada permukaan lubang. Fungsi:
Awalan ulir Tempat kepala baut Menghilangkan chips

Drilling & Boring tools


5. Reamer Digunakan untuk memperbesar diameter lubang dengan tingkat ketelitian yang tinggi serta kwalitas permukaan yang halus.

Jenis Reamer
Hand Reamer Adjustable Hand Reamer Machine Reamer Chucking Reamer Bridge Reamer Morse Taper Socket Reamer Shell Reamer Adjustable Machine Reamer

Drilling & Boring tools


6. Counter Bore Digunakan untuk membuat lubang yang berundak tetapi dapat juga digunakan untuk meratakan permukaan disekitar lubang (spot facing)

Video Proses pengkikiran lubang kotak

Taping
Taping atau penguliran atau threading adalah suatu proses pembuatan alur yang membentuk spiral dengan jarak tertentu. Jarak puncak dari alur ini disebut PITCH Penguliran ini dapat dilaksanakan dengan dua cara, yaitu:
Dengan tangan (Tap dan Sney) Dengan Mesin (Turning, Milling dll)

Tap
Tap adalah suatu alat potong yang digunakan untuk membuat ulir dalam. Bentuk dari tap ini mirip dengan sebuah baut tetapi pada bagian ulirnya terdapat 3 atau 4 buah alur memanjang yang berfungsi sebagai sisi potong sekaligus sebagai alur pengeluaran chips. Tap ini biasanya terbuat dari baja kecepatan tinggi / Hight Speed Steel (HSS), tetapi ada juga yang dari baja karbon yang dikeraskan.

Bagian-bagian dari Tap. Tap terdiri dari beberapa bagian penting a. Ujung tangkai berbentuk segi empat. b. Tangkai silindris a c. Alur pengeluaran chips b d. Sisi potong c e. Pointing
d e

Dalam satu set tap biasanya terdiri dari 3 buah tap yang masing-masing mempunyai ciri yang berbeda, yaitu:
Nomor 1
Ada satu buah tanda garis atau strip pada tangkainya Pointingnya panjang dgn sudut 4- 6 Bentuk alur sisi potongnya segitiga terpancung / tumpul. Diameternya paling kecil Pemakanan 55%

Nomor 2
Ada dua buah tanda garis atau strip pada tangkainya Pointingnya sedikit lebih pendek dgn sudut 10 Bentuk alur sisi potongnya sedikit lebih tajam. Diameternya lebih besar dari no.1 Pemakanan 25%

Nomor 3
Ada tiga buah tanda garis atau tidak sama sekali pada tangkainya Pointingnya paling pendek dgn sudut 20 Bentuk alur sisi potongnya lancip / segitiga penuh Diameternya sama dengan diameter mayor Pemakanan 20%

Menentukan diameter lubang pengetapan


Biasanya lubang pengetapan atau diameter pre-drill dapat dilihat dari tabel yang sudah ada karena ulir merupakan standart internasional, tetapi apabila kita tidak mempunyai tabelnya, maka kita dapat menghitung diameter lubang pengetapan berdasarkan prosentase dari ulir yang akan kita buat. Prosentase ulir dibuat dengan tujuan supaya proses pengetapan menjadi lebih ringan dan lebih cepat. Selain itu resiko terhadap kerusakan alat potong juga menjadi lebih kecil.

Menentukan diameter lubang pengetapan


Rumus :
lubang = mayor ( f * P * % ) Keterangan: mayor P % f

: terluar ulir : Pitch (jarak puncak ulir) : Prosentase ulir : Faktor ulir metris (M) Faktor ulir UNC / UNF Faktor ulir Whitworth (W) Faktor ulir pipa R/BSP/G

f = 1.08 f = 1.08 f = 1.28 f = 1.28

Cara pengetapan
Untuk mendapatkan hasil yang baik dalam proses pengetapan, maka cara-cara pengetapan haruslah dilakukan dengan benar. Cara pengetapan adalah sebagai berikut :
Pasang Tap nomor 1 pada pemegang tap. Masukkan tap nomor 1 ke lubang pengetapan dalam posisi tegak lurus. Putar handel tap sambil ditekan dan jaga posisi tetap tegak lurus. Setelah terjadi penyayatan, penekanan dikendorkan, cukup diputar dan selalu jaga ketegaklurusan. Pemutaran dilakukan secara bolak-balik sehingga chips terpotong dan tidak menutup alur pengeluaran chips. Teruskan sampai kedalaman yang ditentukan. Lanjutkan pengetapan untuk tap nomor 2 dan 3 seperti pada pengetapan nomor 1. Periksa ulir dengan menggunakan Plug Thread Gauge.

You might also like