You are on page 1of 3

Kompetensi yang ingin dicapai : Siswa mampu mengetahui dan membandingkan mekanisme transpor pada membran sel (difusi,

osmosis, transport aktif, endositosis, eksositosis)

Simulasi Metode Pembelajaran Snowball Throwing : Tahap Pertama : Pembukaan, lalu guru menyampaikan materi pembelajaran secara garis besar. Pada tahap ini guru tidak menyampaikan semua isi materi, namun memberikan arahan dan batasan-batasan dari materi yang akan diberikan. Tahap Kedua : Guru membentuk kelompok-kelompok heterogen dan memanggil masing-masing perwakilan/ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi. Tahap Ketiga : Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada teman satu kelompoknya. Pada tahap ini diharapkan siswa mampu mengembangkan kemampuan berfikir dan kooperatif sesama teman satu kelompoknya untuk membahas materi yang disampaikan ketua kelompok. Waktu yang disediakan adalah 3 menit. Tahap Keempat : Masing-masing peserta didik diberi satu lembar kertas, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok. Waktu yang disediakan adalah 1 menit. Tahap Kelima : Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu peserta didik ke peserta didik dari kelompok yang lain selama 1-2 menit Tahap Keenam : Setelah peserta didik dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian. Tahap Ketujuh : Guru memberikan kesimpulan dan Penutup

Membran sel berfungsi membatasi sel dan lingkungan sekitar. Namun demikian, tidak berarti sel menjadi satu sistem tertutup yang tidak dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Tidak ada organisme yang mampu hidup terpisah dari lingkungan sekitarnya. Begitu pula halnya dengan sel. Sel memperoleh bahan-bahan yang dibutuhkan untuk berbagai proses metabolismenya dari lingkungan di luar sel. Beberapa mekanisme sel dalam memperoleh bahan-bahan yang dibutuhkan, antara lain difusi, osmosis, transpor aktif, endositosis, dan eksositosis. Transpor pasif (transpor yang tidak memerlukan energi, berlangsung akibat adanya perbedaan konsentrasi antara zat atau larutan) dibagi tiga yaitu : Difusi, osmosis, dan difusi terbantu. Difusi Difusi merupakan proses perpindahan suatu zat (padat, gas, cair) dengan atau tanpa melewati membran, yang terjadi secara spontan ketika ada perbedaan tekanan difusi, dari tekanan yang tinggi ke arah tekanan yang lebih rendah sehingga konsentrasi menjadi sama. Tekanan difusi berbanding searah dengan konsentrasi zat tersebut. Artinya, semakin tinggi konsentrasinya, semakin tinggi pula tekanan difusi zat tersebut. Osmosis Secara luas, proses osmosis diartikan sebagai proses perpindahan pelarut melewati sebuah membran semipermeabel. Secara sederhana, osmosis dapat diartikan sebagai proses difusi air sebagai pelarut, melewati sebuah membran semipermeabel. Pada osmosis yang bergerak melalui membran semipermeabel adalah air dari larutan hipotonis (konsentrasi zat rendah, konsentrasi air tinggi) ke larutan hipertonis (konsentrasi zat tinggi, konsentrasi air rendah). Masuknya air ini dapat menyebabkan tekanan air yang disebut tekanan osmotik. Difusi Terbantu Difusi terbantu (facilitated diffusion) adalah pelaluan zat melalui rnembran plasrna yang melibatkan protein pembawa atau protein transforter. Protein transporter tergolong protein transmembran yang memliki tempat perlekatan terhadap ion atau molekul yang akan ditransfer ke dalam sel. Setiap molekul atau ion memiliki protein transforter yang khusus

Tranpor Aktif (yaitu transpor yang memerlukan energi untuk memindahkan suatu zat dari dalam atau luar sel. Pada transpor aktif terjadi pemompaan melewati membran yang melawan gradien konsentrasi dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi atau sebaliknya). Transport aktif dapat dibedakan menjadi dua yaitu: Endositosis Endositosis adalah transpor larutan atau materi yang sangat kecil ke dalam sel dengan cara membentuk vesikula (kantong) dari membran plasma. Dibagi menjadi dua : Pinositosis Pinositosis ("pinos=minum" dari bahasa Yunani) merupakan proses di mana sel "meneguk" tetesan fluida ekstraseluler dalam vesikula kecil. Gejala yang umum terjadi pada sel darah putih, sel ginjal, epitelium usus, makrofag hati dan pada sel akar tumbuhan. Fagositosis Fagositosis ("fagos=makan dalam bahasa Yunani") merupakan proses di mana sel menelan suatu partikel dengan kaki semu (pseudopod) yang membalut di sekeliling partikel tersebut dan membungkusnya di dalam kantong berlapis-membran yang cukup besar untuk bisa digolongkan sebagai vakuola. Partikel itu dicerna setelah vakuola bergabung dengan lisosom yang mengandung enzim hidrolitik.

Eksositosis Istilah eksositosis berasal dari bahasa Yunani, exo artinya keluar dan cytos artinya sel. Vakuola atau selubung membran melingkupi sisa zat makanan yang sudah dicerna. Kemudian, bergabung kembali denganmembran sel dan sisa zat makanan untuk di buang keluar sel. Jadi, eksositosis adalah proses mengeluarkan benda dari dalam sel ke luar sel. Cara ini adalah salah satu mekanisme yang digunakan sel-sel kelenjar untuk menyekresikan hasil metabolisme. Misalnya, sel-sel kelenjar di pankreas yang mengeluarkan enzim ke saluran pankreas yang bermuara di usus halus. Sel-sel tersebut mengeluarkan enzim dari dalam sel menggunakan mekanisme eksositosis.

You might also like