Professional Documents
Culture Documents
Sahara Effendy
Coass Psikiatri Februari-Maret 2012 / 108103000007
F23.8 Gangguan psikotik akut & sementara lainnya F23.9 Gangguan psikotik akut & sementara YTT .x0 Tanpa stres akut yg terkait .x1 Dengan stres akut yg terkait
Schizophrenia
Kata skizofrenia pertama kali diidentifikasi pada 1908 oleh ahli psikiatri Swiss, Eugen Bleuer, untuk mendeskripsikan sekumpulan gangguan mental yang dikarakteristikkan sebagai pikiran (schizo) yang pecah (phrenia). Suatu sindrom klinis dengan variasi psikopatologi, biasanya berat, berlangsung lama dan ditandai oleh penyimpangan dari pikiran, persepsi serta emosi
Stefan M, Travis M, Murray RM. An Atlas of Schizophrenia. London: The Partenon Publishing Group; 2002
Gejala Positif
Delusi atau waham, yaitu suatu keyakinan yang tidak rasional yang tidak sejalan dengan intelegensia pasien dan latar belakang budaya. Halusinasi. Kekecauan alam pikir, yang dapat dilihat dari isi pembicaraannya. Misalnya bicaranya kacau. Gaduh, gelisah, tidak dapat diam, mondar-mandir, agresif, bicara dengan semangat dan gembira berlebihan.
Gejala Negatif
Alam perasaan (affect) tumpul dan mendatar . Gambaran alam perasaan ini dapat terlihat dari wajahnya yang tidak menunjukkan ekspresi. Menarik diri atau mengasingkan diri (withdrawn) tidak mau bergaul atau kontak dengan orang lain, suka melamun (day dreaming). Kontak emosional amat miskin, sukar diajak bicara, pendiam. Pola pikir stereotip
Epidemiologi
Stefan M, Travis M, Murray RM. An Atlas of Schizophrenia. London: The Partenon Publishing Group; 2002
Epidemiologi
Stefan M, Travis M, Murray RM. An Atlas of Schizophrenia. London: The Partenon Publishing Group; 2002
Faktor risiko
Stefan M, Travis M, Murray RM. An Atlas of Schizophrenia. London: The Partenon Publishing Group; 2002
Jenis Skizofrenia
F20.0 F20.1 F20.2 F20.3 F20.4 F20.5 F20.6 F20.8 F20.9 Skizofrenia paranoid Skizofrenia hebefrenik Skizofrenia katatonik Skizofrenia tak terinci (undifferentiated) Depresi pasca-skizofrenia Skizofrenia residual Skizofrenia simpleks Skizofrenia lainnya Skizofrenia yang tidak tergolongkan
Gangguan afektif, dorongan kehendak dan pembicaraan serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata/tidak menonjol.
Skizofrenia paranoid
Srg mulai sesudah umur 30 thn. Jalannya agak konstan. Gejala: waham primer disertai waham sekunder & halusinasi. Kepribadian penderita sblm sakit srg dpt digolongkan skozoid. Mudah tersinggung, suka menyendiri, agak congkak & krg percaya pd org lain. Dgn pemeriksaan yg teliti baru diketahui adanya ggn proses berpikir, ggn afek, emosi & kemauan.
7. 8. 9.
Persepsi yang tak lazim Pemikiran yang samar-samar Sewaktu-waktu ada episode menyerupai keadaan psikotik yang bersifat sementara dengan ilusi, halusinasi auditorik atau lainnya, dan gagasan mirip waham.
Tidak pernah memenuhi kriteria skizofrenia dalam stadium manapun Ada riwayat skizofrenia memberi bobot tambahan
Onsetnya akut ( 2 minggu) Adanya sindrom yang khas (polimorfik) Adanya stres akut yang terkait *tidak selalu Tidak memenuhi kriteria episode manik atau depresif Tidak ada penyebab organik atau obat-obatan
Disertai gejala-gejala yang memenuhi kriteria untuk diagnosis Skizofrenia yang harus sudah ada untuk sebagian besar waktu sejak munculnya gambaran klinis psikotik itu secara jelas. Apabila gejala-gejala skizofrenia menetap untuk lebih dari 1 bulan maka diagnosis harus diubah menjadi skizofrenia
Terapi Komprehensif
Psikofarmaka ECT Terapi Psikososial Psikoreligius Edukasi kepada publik untuk menurunkan stigma dan diskriminasi Rehabilitasi
Oba-obat antipsikotik
Referensi
Kaplan and Saddock. Synopsis of Psychiatry. 7th ed. Vol 1. New York: SansTache; 1994. Hawari, D : Pendekatan Holistik pada Gangguan Jiwa Skizofrenia edisi 2 cetakan ke-3.Jakarta : Balai Penerbit FKUI, 2006 Maslim,Rusdi. Buku Pedoman Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa III(PPDGJ III).Jakarta : PT Nuh Jaya, 2003.
Terima Kasih