You are on page 1of 10

KATA PENGANTAR Puji serta syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga

kami dapat menyelesaikan makalah pemasaran ini yang kami beri judul PRICE. Pembuatan makalah ini bertujuan untuk menambah pengetahuan kami mengenai ilmu pemasaran, selain itu makalah ini untuk menambah nilai mata kuliah lanjutan kami. Kita menyadari bahwa price tidak dapat dipisahkan dari suatu barang/produk. Penetepan harga mempengaruhi tingkat permintan dan penawaran barang. Jika harga naik maka tingkat permintaan akan menurun. Jika harga turun maka tingkat permintaan akan naik, semuanya ini mempengaruhi tingkat penawaran barang. Ini adalah ulasan sedikit tentang makalah yang telah kami buat. Kami tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penyelesaian makalah ini dari awal hingga akhir dengan bantuan materi maupun non materi. Ucapan Terima kasih ini kami sampaikan kepada: 1. Sabar Sutia, SE, MM selaku dosen pembimbing 2. Orang tua kami yang telah memberikan dukungan materi 3. Teman-teman sekalian yang memberikan bantuan berupa dukungan non materi Semoga makalah ini dapat berguna bagi kami khusunya dan bagi pembaca pada umumnya. Kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini, karena kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Akhir kata kami ucapkan wassalamualaikum.

Penulis

PENDAHULUAN Masalah kebijaksanaan penetapan harga merupakan hal yang kompleks dan cukup rumit. Untuk itu dibutuhkan suatu pendekatan yang sistematis, yang melibatkan penetapan tujuan dan mengembangkan suatu struktur penetapan harga yang tepat. Karenanya akan dibahas terlebih dahulu mengenai prosedur tahap penetapan harga yaitu: 1. Perusahaan memilih tujuan penetapan harga 2. Perusahaan memperkirakan kurva permintaan, probabilitas kuantitas yang akan terjual pada tiap kemungkinan harga. 3. Perusahaan memperkirakan bagaimana biaya bervariasi pada berbagai level produksi dan berbagai level akumulasi pengalaman produksi. 4. Perusahaan menganalisa biaya, harga dan tawaran penting 5. Perusahaan menyeleksi metode penetapan harga 6. Perusahaan memilih harga akhir TUJUAN PENETAPAN HARGA Pertama-tama perusahaan harus memutuskan dimana ia ingin memposisikan tawaran pasarnya, semakin jelas tujuan perusahaan, semakin mudah untuk menetapkan harga. Perusahaan dapat mengejar salah satu dari lima tujuan utama melalui penetapan harga: 1. Kelangsungan hidup 2. Laba sekarang maksimum 3. Pangsa sekarang maksimum 4. Skimming pasar maksimum 5. Kepemimpinan mutu produk. Perusahaan dapat mengejar kelangsungan hidup sebagai tujuan utama jika mengalami kelebihan kapasitas, persaingan yang ketat, atau keinginan konsumen yang berubah-ubah. Untuk menjaga agar pabrik tetap beroperasi

dan persediaan terus berputar, perusahaan akan menurunkan harga. Laba kurang penting dibandingkan kelangsungan hidup. Selama harga dapat menutupi biaya variable dan sebagian biaya tetap, perusahaan dapat terus berjalan. Akan tetapi, kelangsungan hidup hanyalah tujuan jangka pendek. Dalam jangka panjang, perusahaan harus belajar meningkatkan nilainya. Banyak perusahaan mencoba untuk menetapkan harga yang akan memaksimumkan laba sekarang. Mereka memperkirakan permintaan dan biaya yang berkaitan dengan berbagai alternative harga dan memilih harga yang akan menghasilkan laba sekarang, arus kas, atau tingkat pengembalian investasi yang maksimum. Strategi itu mengasumsikan bahwa perusahaan mengetahui fungsi permintaan dan biayanya. Dengan menekankan kinerja keuangan sekarang perusahaan mungkin mengorbankan kinerja jangka panjang, mengabaikan pengaruh berbagai variable bauran pemasaran lain. Beberapa perusahaan ingin memaksimumkan pangsa pasar mereka. Mereka yakin bahwa volume penjualan yang lebih tinggi akan menghasilkan biaya perumit yang lebih rendah dan laba jangka panjang yang lebih tinggi. Mereka menetapkan harga terendah dengan berasumsi bahwa pasar peka terhadap harga.

BAB I LANDASAN TEORI 1.1PENGERTIAN HARGA Menurut Philip Kotler bahwa harga ada disekeliling kita. Anda membayar sewa untuk apartemen, uang kuliah dan uang untuk jasa dokter. Perusahaan penerbangan, kereta api, taxi, dan bis mengenakan ongkos. Perusahaan pelayanan umum mengenakan tariff, dan bank mengenakan bunga atas uang yang anda pinjam. Menurut BASU Swastha pengertian harga adalah harga merupakan jumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi daei barang beserta pelayanannya. Dari kedua definisi tentang harga tersebut, dapat disimpulkan bahwa harga adalah nilai suatu barang atau jasa yang diukur dengan sejumlah uang yang dikeluarkan oleh pembeli untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang dan jasa berikut pelayanannya. 1.2FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT HARGA Perusahaan hanya mempertimbangkan berbagai faktor dalam menetapkan kebijakan harga. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi perusahaan dalam menetapkan tingkat harga bagi produknya. Apapun tujuan spesifiknya, Perusahaan yang menggunakan harga sebagai alat strategis akan menghasilkan lebih banyak laba daripada perusahaan yang hanya membiarkan harga atau pasar menetapkan harga mereka. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat harga antara lain: a. KURVA PERMINTAAN Kurva yang menunjukkan tingkat pembelian pasar pada berbagai harga. Kurva tersebut menjumlahkan reaksi berbagai individu yang memiliki

kepekaan pasar yang beragam. Perusahaan umumnya berusaha mengukur kurva permintaan mereka. Dalam melakukannya, mereka dapat menggunakan beberapa metode. Yang pertama melibatkan analisis secara statistik atas data harga masa lalu, jumlah yang terjual dan faktor-faktor lain sebagai dasar untuk memperkiraka hubungannya. Data dapat bersifat longitudinal (dari waktu ke waktu) atau cross sectional (berbagai lokasi pada saat yang sama). Membentuk model yang tepat dan menyesuaikan data dengan teknik statistic yang tepat memerlukan keahlian yang tinggi. Pendekatan kedua adalah melakukan eksperimen harga. Bennet dan Wilkinson secara sistematis mengubah harga bebagai produk yang dijual di toko diskon dan mengamati hasilnya. Suatu pendekatan alternative adalah mengenakan berbagai harga dalam wilayah yang serupa untuk melihat bgaimana pengaruhnya terhadap penjualan. Pendekatan ketiga adalah meminta pembeli untuk menyatakan berapa banyak unit yang akan mereka beli pada berbagai harga yang disusulkan. Namun, pembeli cendrung merendahkan minat mereka pada harga yang lebih tinggi untuk mencegah perusahaan mengenakan harga yang lebih tinggi. Dalam mengukur hubungan harga permintaan, periset pasar harus mengendalikan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi permintaan. Tanggapan pesaing akan membuat perbedaan. Juga, jika perusahaan mengubah faktor-faktor bauran pemasaran lain disamping harga, dampak dari perubahan harga itu sendiri akan sukar diisolasi. Nagle telah menyajikan ringkasan yang baik mengenai berbagai metode untuk memperkirakan kepekaanharga dan permintaan. b. ELASTISITAS HARGA DAN PERMINTAN Pemasar perlu mengetahui seberapa responsive, atau elastic, permintaan dalam menanggapi perubahan harga. Permintaan akan menjadi kurang elastis dalam kondisi-kondisi berikut: 1. Terdapat hanya sedikit atau bahkan tidak ada barang pengganti atau pesaing. 2. Pembeli tidak segera menyadari harga yang lebih tinggi tersebut.

3. Pembeli lambat dalam mengubah kebiasaan membelinya dan dalam mencari harga yang lebih rendah. 4. Pembeli berfikir bahwa harga yang lebih tinggi itu pantas karena ada perbaikan mutu. Jika permintaan itu elastis, penjual akan mempertimbangkan untuk menurunkan harga. Harga yang lebih rendah akan menghasilkan penerimaan total yang lebih besar. Hal itu benar-benar terjadi jika biaya untuk memproduksi dan menjual lebih banyak unit tidak meningkat melebihi proporsinya. Elastisitas harga tergantung pada besaran dan arah perubahan harga yang akan dibuat. Elastisitas itu mungkin dapat diabaikan jika perubahan harganya kecil, tapi mungkin penting jika perubahan harganya besar.

Elastisitas itu mungkin berbeda pengaruhnya untuk penurunan harga dan untuk kenaikan harga. Akhirnya elastisitas harga jangka panjang mungkin berbeda dengan elastisitas jangka pendek. Para pembeli mungkin terus membeli dari pemasok yang sekarang setelah terjadi kenaikan harga, karena mereka tidak memperhatikan kenaikan harga. Akhirnya elsatisitas harga jangka panjang mungkin berbeda dengan elastisitas jangka pendek. Para pembeli mungkin terus membeli dari pemasok yang sekarang setelah terjadi kenaikan harga, karena mereka tidak memperhatikan kenaikan tsb, atau kenaikan tsb terlalu kecil, atau perhatian mereka terganggu oleh hal lain, dan untuk mendapatkan pemasok baru membutuhkan waktu lama, tetapi mereka akhirnya akan beralih ke pemasok lain Gambar permintaan yang inelastic dan elastic a.

b.

C. Tingkat Kepekaan Harga Kurva permintaan menunjukan jumlah pembelian pasar yang mungkin pada berbagai harga. Kurva tersebut menjumlahkan reaksi sebagai individu yang memiliki kepekaan pasar yang beragam, langkah pertama Dalam memperkirakan permintaa adalah memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kepekaan harga. Nagle elah mengidentifikasi Sembilan faktor : 1. Pengaruh nilai unik Para pembali kurang peka terhadap harga jika produk tersebut bersifat unik 2. Pengaruh kesadaran atas produk pengganti. Para pembeli semakin kurang peka terhadap harga jika mereka tidak menyadari adanya produk pengganti. 3. Pengaruh perbandingan yang sulit Para pembeli semakin kurang peka terhada harga jika mereka tidak menyadari harganya produk pengganti. 4. Pengaruh pengeluaran total. Pembeli semakin kurang peka terhada p harga jika pengeluaran tersebut semakin rendah disbanding pendapatan totalnya. 5. Pengaruh manfaat terakhir Para pembeli semakin kurang peka terhadap harga jika pengeluaran tsb semakin kecil dibandingkan biaya total produk akhir. 6. Pengaruh biaya bersama Para pembeli semakin kurang peka terhadap harga jika sebagian biaya itu ditanggung pihak lain. 7. Pengaruh investasi tertanam Pola pembelian semakin kurang peka terhadap harga jika produk tersebut digunakan bersama dengan aktiva yang telah dibeli sebelumnya. 8. Pengaruh mutu harga.

Para pembeli semakin kurang peka harga jika produk tersebut dianggap memiliki mutu, prestise, atau aksklusivitas yang lebih. 9. Pengaruh persediaan. Para pembeli semakin kurang peka terhadap harga jika mereka tidak terdapat menyimpan produk tsb. Sejumlah kekuatan sepertinya deregulasi dan teknilogi perbandingan harga langsung yang tersedia dalam internet, telah mengubah produk menjadi komoditas dimata para konsumen dan meningkatkan kepekaan mereka terhadap harga. Para pemasar perlu bekerja lebih keras untuk mendiferensiasikan tawaran mereka ketika puluhan pesaing secara virtual menjual produk yang sama dengan harga yang sebanding atau lebih rendah.

3.2.Penetapan harga diskriminasi Perusahaan sering memodifikasi harga dasar untuk mengakomodasi perbedaan pelanggan, produk, lokasi. Penetapan harga diskriminasi juga disebut diskriminasi harga, terjadi jika perusahaan menjual suatu produk jasa dengan 2 harga atau lebih yang telah mencerminkan perbedan biaya secara proposional . bentuk-bentuk penetapan harga diskriminasi adalah : 1. Penetapan harga segmen pelanggan 2. Penetapan harga bentuk produk 3. Penetapan harga citra 4. Penetapan harga lokasi 5. Penetapan harga waktu Penetapan narca bauran produk. Perusahaan mencari sekumpulan harga yang sulit karena berbagai produk memiliki permintaan dan karya yang saling terkait dan dipengaruhi oleh berbagai tingkat persaingan.

1. Peningkatan harga lini produk Perusahaan umumnya mengembangkan beberapa lini produk bukan hanya produk-produk tunggal dan memulai langkah-langkah penetapan harganya. Dalam berbagai saluran perdagangan , penjual menggunakan titik harga yang telah baku untuk produk-produk alam lini 2. Penetapan harga keistimewaan pilihan Banyak perusaan menawarkan produk pilihan (opsi),cikhas (feature) dan juga bersama-sama dengan produk utamanya. Pembeli mobil dapat memesan panel pengendali jendela elektrik, anti kabut, dan lampu kabut dan jaminan yang diperluas menetapkan harga untuk berbagai fasilitas tambahan itu merupakan masalah yang sulit. 3. Penetapan harga produk pelengkap Beberapa produk memerluka penggunaan produk pendukung pelengkap (captive product). Pembuat alat cukur dan camera sering menetapkan harga yang rendah untuk alat cukur dan camera serta menetapkan hargi tinggi untuk pisau dan film. 4. Penetapan harga dua bagian Perusahaan-perusahaan jasa sering menggunakan penetapan harga-harga dua bagian ( two part princing ) hal itu berarti mereka mengenakan tariff. Tetap ditambah tarif pemakaian yang variable. Pemakaian telpon membayar tariff bulanan minuman ditambah biaya-biaya panggilan telepon yang melampaui wilayah tertentu. 5. Penetapan harga produk sampingan. Produksi barang-barang tertentu daging, produk minyak dan bahan kimia lain, misalnya sering menghsilkan produk sampingan, jika produk sampingan memiliki nilai untuk suatu kelompok pelanggan, produk sampingan tersebut harus dikenai harga sesuai dengan ini. 6. Penetapan harga bundle produk Penjual sering membundel produk mereka pada suatu harga tetap. Produsen mobil mungkin menawarkan suatu paket pilihan dengan harga yang lebih rendah dari pada biaya membeli semua pilihan itu satu persatu. Perusahaan-perusahaan kadang-kadang memulai penurunan harga sebagai uasah untuk mendominasi pasar melalui biaya yang lebih rendah.

IV.
PENUTUP.

KESIMPULAN

Untuk menarik dan meraih kinsmen dan para pelanggan, perusahaan biasanya menggunakan strategi harga. Penerapan harga jual bisa digunkan untuk mensiasati para pesaingnya teknik rekayasa baru pada mulanya ditetapkan harga yang tinggi kemudian bila pasar sudah tergantung pada produk penemuan baru tersebut harga tahap demi tahap dikurangi sesuai dengan masa dari hidup produk.

You might also like