You are on page 1of 15

Oleh : NASRUN Cawas SMP Dinas Dikpora Kota Banda Aceh

Proses pengembangan kinerja guru terbentuk dan terjadi dalam kegiatan belajar mengajar di tempat mereka bekerja. Selain itu kinerja guru dipengaruhi oleh hasil pembinaan dan supervisi kepala sekolah Pada pelaksanaan KTSP menuntut kemampuan baru pada guru untuk dapat mengelola proses pembelajaran secara efektif dan efisien.

Tingkat produktivitas sekolah dalam memberikan pelayanan-pelayanan secara efisien kepada pengguna (peserta didik, masyarakat) akan sangat tergantung pada kualitas gurunya yang terlibat langsung dalam proses pembelajaran dan keefektifan mereka dalam melaksanakan tanggung jawab individual dan kelompok. Pengawas Sekolah, sesuai dengan kedudukan dan fungsinya, berkewajiban mendampingi dan memberikan arahan/bimbingan serta memotivasi sekolah untuk terus menerus meningkatkan kinerjanya.

Meningkatkan kemampuan guru IPS dalam menyusun Silabus dan RPP Meningkatkan kemampuan guru merencanakan dan melaksanakan pembelajaran PAIKEM. Meningkatkan kemampuan guru menyusun proposal PTK. Meningkatkan pemahaman guru/kepala sekolah perihal supervisi akademik.

Pendampingan implementasi Paikem Bimbingan penyusunan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) IPS Bimbingan penyusunan proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Bimbingan perencanaan dan pelaksanaan supervisi akademik

Tahap I : Kegiatan Sosialisasi


No Hari/tgl
Kamis 23-9-2012

Waktu
08.00 15.30

Materi

SMP Peserta

PAIKEM

SMP 12 Banda Aceh, SMP 17 Banda Aceh,

Sabtu 25-9-2012

08.00 15.30

PTK, Supervisi Akademik

Idem

Tahap II : Kegiatan Pembimbingan

No. 1

Tanggal

Materi Bimbingan / Pendampingan

Sasaran

27 28 September Pelaksanaan PAIKEM 2012 29 30 September PTK, Supervisi Akademik 2012 dan Penyusunan RPP 1 2 Oktober 2012 45 Oktober 2012 Penyusunan PTK

SMPN 12 Banda Aceh SMPN 17 Banda Aceh SMPN 12 Banda Aceh SMPN 17 Banda Aceh SMPN 12 Banda Aceh SMPN 17 Banda Aceh SMPN 12 Banda Aceh SMPN 17 Banda Aceh

Supervisi Akademik dan Penyusunan RPP

Pelaksanaan kegiatan on the job learning pada tahapan sosialisasi dilakukan di Ruang Dewan Guru SMP Negeri 12 Banda Aceh
Tahap pelaksanaan (bimbingan dan observasi pembelajaran Paikem) dilaksanakan di sekolah masing-masing.

No 1

Catatan positif Sekolah meyakini melalui EDS akan diperoleh informasi yang nyata tentang kekuatan dan kelemahan sekolah Sekolah meyakini hasil EDS dapat digunakan sebagai dasar penyusunan RKS Sekolah tertarik untuk menetapkan kegiatan EDS sebagai salah satu program kegiatan sekolah Sekolah masih meminta waktu tambahan pelatihan EDS

No 1

Catatan kurang positif Karena hal baru, sekolah masih gamang dalam menggunakan instrumen EDS Sekolah cenderung ragu-ragu dan kesulitan dalam menetapkan tingkat pencapaian indikator Sekolah merasa kesulitan menuliskan ringkasan deskripsi sekolah menurut indikator berdasarkan barang bukti Ada kecenderungan sekolah memilih tingkat pencapaian indikator yang dianggap aman yakni tingkat -2

No
1

Spesifikasi
Silabus

Kelemahan
Belum semua mapel memiliki silabus Silabus belum dikaji ulang secara rutin Sebagian besar silabus bukan dikembangkan sendiri Sebagian besar RPP belum dikaji ulang secara rutin Sebagian besar RPP tidak disusun sendiri oleh guru Sebagian RPP belum berbasis CTL Buku referensi masih sangat terbatas jumlah dan jenisnya Alat peraga macamnya sudah cukup tetapi jumlahnya terbatas.

Kekuatan
Sebagian besar mapel telah memiliki silabus Guru berkemauan kuat untuk mengkaji ulang silabus Guru bersedia mencoba mengembangkan sendiri silabus yang belum ada Guru dapat mengkaji ulang RPP yang sudah ada Kerjasama antarguru dalam satu sekolah sangat baik Guru bersedia mempelajari substansi RPP berbasis CTL Komite Sekolah bersedia menghimpun dana untuk menambah/membeli buku referensi. Guru dapat membuat model/alat peraga sendiri secara sederhana.

RPP

Sumber Belajar

No
4

Spesifikasi
Penerapan Paikem

Kelemahan
Hampir 90% guru belum melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan CTL/Pakem karena belum begitu memahami substansinya. Guru masih lebih suka mengajar secara klasikal sehingga kurang mempertimbangkan kebutuhan individu siswa
Guru masih sangat kurang memberikan umpan balik yang positif

Kekuatan
Guru memiliki keinginan yang kuat untuk dapat menerapkan Pakem dalam kegiatan pembelajaran. Kebutuhan sarana dalam meningkatkan layanan dapat diupayakan bersama komite sekolah/stakeholder Guru bersedia mencoba melayani kebutuhan individu siswa dalam pembelajaran Guru memahami pentingnya umpan balik positif untuk membangkitkan motivasi belajar siswa

Layanan kebutuhan peserta didik

Penguatan dan umpan balik

Langkah-langkah pembinaan menggunakan tahapan sebagai berikut: Guru mengikuti penjelasan tentang substansi pembelajaran PAIKEM yang meliputi komponen PAIKEM, karakteristik PAIKEM dan penyusunan RPP yang berbasis PAIKEM. Dengan bimbingan pengawas, guru menyusun RPP berbasis PAIKEM.

Langkah yang kami tempuh dalam pembinaan ini antara lain dengan melibatkan guru yang pernah melakukan PTK untuk membantu rekan-rekannya yang sama sekali belum pernah mengenal PTK. Dengan cara demikian terjadi interaksi dan pembimbingan teman sejawat, dan hal tersebut lebih efektif karena komunikasi antar mereka lebih akrab dan lebih terbuka.

Sasaran supervisi akademik sengaja kami pilih sebagaian besar adalah guru pemula, dengan maksud menangani mereka sedini mungkin sehingga tidak terjebak pada rutinitas mengajar yang tidak menguntungkan. Kami berkeyakinan bahwa dengan sedini mungkin melakukan upaya bantuan bimbingan makin bisa dipastikan bahwa guru-guru kita dimasa yang akan datang memiliki performace yang lebih baik.

You might also like