You are on page 1of 18

Faktor-faktor kualitas lingkungan

Populasi dan Penggunaan Sumberdaya Alam. Dalam proses tersebut air, makanan, tanah dan udara digunakan dalam aktivitas manusia tersebut. Hal ini akan dapat merubah keseimbangan ekologi. Dengan cepatnya peningkatan penduduk dunia dan laju percepatan penggunaan SDA akan menimbulkan konsekuensi yang lebih drastis, lebih luas dan lebih banyaknya kejadian terhadap sejumlah besar manusia.

Hubungan populasi penduduk dan kemiskinan

Populasi penduduk
Gambaran populasi dunia pada tanggal 12 Oktober 1999 telah mencapai 6 milyar orang. Pada tahun 1960 1990 telah bertambah 3 milyar orang, dan semenjak 19902000 penduduk dunia bertambah sebanyak rata-rata 97 juta per tahun dan 94 % dari jumlah ini berasal dari negara berkembang. Abad 21 jumlah penduduk dunia akan mencapai 10 14 milyar dan diharapkan zero growth akan terjadi pada 2050. Penduduk Indonesia pada tanggal 12 Oktober 1999 berjumlah 206 juta dengan pertumbuhan 1,98 % dan zero growth diperkirakan dicapai tahun 2075. Kecepatan pertumbuhan penduduk ini akan berakibat kepada penggunaan SDA yang tetap lajunya perkapita, maka produksi limbah juga akan berlipat-lipat walaupun pertumbuhan teknologi dan produksi tetap.

Penggunaan SDA
Data produksi batuan besi yang diolah (AS dan negara lainnya) menunjukkan peningkatan dari kurang 50 juta ton pada tahun 1880 dan mencapai 460 juta ton tahun 1960. Selanjutnya proyeksi penggunaan SDA dari 1960 sampai kebutuhan th 2000 juga menunjukkan peningkatan yang tinggi. Sebagai contoh penggunaan minyak bumi meningkat dari 3,2 109 barrel menjadi kirakira 1010 barrel dan batubara dari 436 106 ton menjadi 718 106 ton. Hal ini akan selalu meningkat sesuai dengan bertumbuhnya standar hidup manusia. Untuk kenaikan 3,6 milyar orang di dunia untuk standar AS akan membutuhkan 75 x kebutuhan besi dibanding saat itu, 100 x tembaga, 200 x timah hitam, 75 x seng, dan 250 x timah putih.

Urbanisasi
Urbanisasi juga memperlihatkan peningkatan pada negara yang sedang berkembang seperti India dan Pakistan dari tahun 1901 sampai 1960. Sebagai contoh di India pada tahun 1901 mempunyai penduduk di kota 0,4 juta orang yang meningkat pada tahun 1960 menjadi 26,4 juta orang, demikian juga Pakistan meningkat dari 8,5 juta menjadi 56,4 juta, sedangkan bila dibandingkan dengan AS menurun dari 39,3 juta menjadi 10,9 juta. Di negara tersebut terjadi pergeseran lebih cepat dan dalam kenyataannya sangat terbatas dalam kapasitas finansial dan kurang dalam pengalaman teknik untuk menyediakan jasa kebutuhan air, disposal, pengendalian pencemaran, dan makanan bergizi. Dampak pergeseran dari daerah ke kota pada jasa sanitasi terlihat baik kuantitatif maupun kualitatif. Hasil-hasil yang penting dapat kelihatan sebagai contoh adalah di Delhi India, berjangkit infeksi oleh hepatitis akibat terkontaminasinya kebutuhan air bersih oleh virus penyebab penyakit tersebut yang berasal dari air buangan yang diperkirakan 29300 kasus dalam periode 3 bulan antara tahun 1955-1956. Urbanisasi mengakibatkan defisiensi terhadap perumahan, transportasi, dan distribusi serta penyediaan makanan yang akan mengakibatkan defisiensi terhadap kesehatan dan kualitas lingkungan.

WHY, WHAT, HOW TO


Kalau ditinjau secara mendalam pembahasan lingkungan berhubungan dengan pertanyaan WHY, WHAT, dan HOW TO yang mencoba memberikan gambaran menyeluruh tentang sistem lingkungan yang mana manusia berada dalam sistem tersebut dan peranan apa yang harus dilakukannya dan bagaimana peranan itu seyogyanya dibawa untuk menjaga kesinambungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk lain yang terdapat disekitarnya. Kualitas lingkungan kita ditentukan oleh aktivitas manusia Dalam prosesnya yang digunakan adalah air, makanan, tanah, dan udara Manusia akan menimbulkan perubahan-perubahan. Penggunaan keempat kebutuhan dasar terhadap kehidupan akan mempengaruhi dinamika semua kehidupan manusia, tumbuhan, dan binatang di bumi yang dapat merubah keseimbangan ekologi.

P Games
Penggunaan tanah, air dan udara sebagai tempat pembuangan limbah telah mengganggu atau merusak kualitas lingkungan dan tempat tersebut dalam waktu singkat akan tidak dapat digunakan untuk tujuan dan keperluannya. Pengujian perubahan ekologi dan penggunaan sumberdaya tanah, air, dan udara sangat membutuhkan pendekatan yang bersamaan. P GAMES adalah suatu istilah yang berhubungan dengan kenaikan secara eksponensial dari penduduk (people), produksi (production), tenaga (power), tempat tinggal (places), dan pencemaran (pollution).

Pertumbuhan dan penurunan penduduk perkotaan


Pertumbuhan ekonomi AS dalam 13 tahunan seperti berikut ini; 1944-1957 $100 milyar 1957-1969 $300 milyar 1969-1981 $500 milyar Peningkatan penduduk juga akan meningkatkan penggunaan tenaga listrik menjadi sebanyak 1,5 milyar kWh dan naik sebanyak 7 % pertahun.

Kebutuhan SDA
Dan untuk menghasilkan tenaga per tahun dibakar 300 juta ton Batubara, 9 milyar gallon minyak dan 3 triliyun kubik kaki gas. Listrik tenaga air adalah sedikit dan tenaga nuklir masih kecil. Jumlah tempat tinggal adalah faktor yang penting sebagai kebijakkan kualitas lingkungan dan jumlah zat pencemar dapat dihitung dengan melihat jumlah penduduk. Misalnya 5 pon sampah per hari, 50 gallon air dan saluran membutuhkan 0,2 pon oksigen terlarut.

Contoh di AS
Tercatat laju kematian akibat penyakit tipus di Chicago dari tahun 1860 1942 yang mencapai puncak antara tahun 1890 dan 1900 dengan laju kematian 174 orang per 100.000 penduduk. Hal ini disebabkan oleh defisiensi Air Bersih, saluran drainase terbuka, stasiun pompa tercemar dll.

DAMPAK BAHAN KIMIA


Bahan-bahan kimia toksin telah mencapai manusia melalui udara, kontak kulit dan absorpsi, makanan, dan air melalui pencatatan sejarah pengobatan. Dalam studi epidemi telah ditetapkan kandungan Pb, Hg, Si bebas, dan Mn dapat menimbulkan penyakit setelah beberapa tahun. Sebagai fakta bahwa kontaminasi udara yang terjadi di London, Lembah Meuse Belgia , dan Newyork AS menunjukkan bahwa pencemaran udara yang berakibat meninggalnya orang. Jenis sumber ditentukan oleh komponen dan konsentrasi campurannya yang di hirup. Kemudian kejadian pencemaran udara di Donora AS adalah didramatisasi adanya dan dampak residu pestisida sintentik organik dalam lingkungan umumnya.

PESTISIDA
Organoklorin, organofosfor, dan senyawa karbamat Sifat residu-residu pestisida ini ada yang perlu digarisbawahi yang masuk kedalam rantai makanan yaitu DDT terdapat dalam lemak burung penguin di Antartika. Orang dapat menyimpan sebanyak 270 mg DDT per kg lemak untuk jangka waktu 18 bulan tanpa mengakibatkan dampak kesehatan yang nyata. Simpanan ini didapat dari masukan 35 mg/hari, yang dapat dianggap sebagai suatu keadaan yang menunjukkan bahwa DDT adalah mempunyai toksisitas sangat rendah. Berita selanjutnya menyatakan bahwa DDT adalah senyawa klorinasi karbon yang tidak terurai di lingkungan yang tentu dapat terdistribusi secara global melalui jalur binatang dan tanaman. Dengan kata lain DDT dapat berakumulasi melalui rantai makanan atau yang lebih umum dikenal dengan biomagnifikasi. Demikian juga senyawa organoklorin lainnya yang juga terkenal dengan sifatnya sebagai senyawa karsinogen. Bila diikuti secara seksama banyak senyawa kimia yang berdampak terhadap kehidupan seperti As, Cd, Zn, dan senyawa-senyawa pestisida / herbisida yang sangat perlu diperhatikan penggunaannya.

SARANA PENINGKATAN/ PERBAIKAN LINGKUNGAN


1. Upaya pengadaan air bersih, a.l. dengan : 2. Penjernihan air, secara fisik (dengan berbagai macam saringan, sistem aerasi, sedimentasi), kimiawi (klorinasi) dan pemanasan (sterilisasi dengan Ultra High Temperature / UHT, Ozon, radio-aktif). 3. Desalinasi membuat air laut menjadi tawar. 4. Program pembuatan Hidran Umum (HU) dan Sambungan Rumah (SR) oleh PAM. 5. Penampungan Air Hujan (PAH). 6. Pembuatan sumur untuk masyarakat.

Beberapa upaya lainnya, seperti : 1. Penanganan drainase terutama di daerah genangan yang kritis. 2. Penyediaan sarana persampahan & pemilahan sampah. 3. Pembangunan perumahan sederhana (RS) dan rumah sangat sederhana (RSS) oleh PERUMNAS. 4. Program Perbaikan Lingkungan Pemukiman. 5. Pembangunan sumur, MCK. 6. Listrikisasi. 7. Pengurangan pemakaian unsur Pb (dalam BBM) dan CFC.

DAERAH KUMUH PERKOTAAN


1. Pengertian : adalah kawasan permukiman yang mempunyai karakteristik sebagai berikut : Sebagian besar penduduknya berpenghasilan dan berpendidikan rendah, serta memiliki sistem sosial yang rentan Sebagian besar penduduk yang bekerja, berusaha di bidang informal Lingkungan permukiman, rumah, fasilitas dan prasarananya di bawah standar minimal sebagai tempat bermukim, misalnya : Kepadatan penduduk tinggi 200 jiwa/ha Kepadatan bangunan 110 bangunan/ha Kondisi prasarana buruk (jalan, air bersih, sanitase, drainase, persampahan) dan terbangun 20% luas kawasan Kondisi fasilitas lingkungan terbatas dan buruk, terbangun 20% luas kawasan Kondisi bangunan rumah tidak/semi permanen dan tidak memenuhi syarat minimal, dan Rawan terhadap banjir, keba-karan, penyakit dan keamanan

2. 3.
4. 5. 6. 7. 8. 9.

Upaya pemberdayaan masyarakat di daerah kumuh perkotaan, dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan sistem sosial masyarakat, meningkatkan kegiatan dan kesempatan usaha masyarakat, serta meningkatkan kualitas lingkungan di daerah kumuh perkotaan.

You might also like