You are on page 1of 7

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian untuk menemukan atau mengembangkan pengetahuan yang memerlukan

keterlibatan peneliti dalam mengidentifikasi pengertian atau relevansi fenomena tertentu terhadap individu (Brockopp, 2000) Penelitian ini dimulai dari pengumpulan data secara wawancara (indepth interview) kemudian dilanjutkan dengan pengambilan kesimpulan secara umum Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan fenomenologi, yaitu sebuah pendekatan yang diarahkan untuk memahami dukungan keluarga secara utuh untuk membaca pengalaman dan pendapat responden dalam kehidupan mereka, dan fakta tersebut nantinya akan digambarkan secara apa adanya sesuai dengan realita yang ditemukan di lapangan (Moleong ,2004). Tujuan digunakan pendekatan ini adalah untuk mendeskripsikan secara akurat dari sebuah fenomena yang sedang dipelajari mengenai dukungan keluarga pada penderita stroke. Pendekatan ini tidaklah bertujuan untuk menggeneralisasikan suatu penjelasan, teori atau model. Model penelitian kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini berangkat dari pertimbangan-pertimbangan, di antaranya: pertama, metode ini dipilih karena pengumpulan data tidak hanya dibatasi pada kategori-kategori

tertentu saja; kedua, peneliti tidak memanipulasi latar belakang penelitian; ketiga, metode ini secara khusus berorientasi pada eksplorasi, penemuan dan logika induktif yaitu peneliti tidak memaksa diri dengan membatasi penelitian pada upaya menolak atau menerima dugaan-dugaan penulis, melainkan mencoba memahami situasi sesuai dengan kenyataan yang ada; keempat, kontak personal langsung antara peneliti dengan orang yang sedang diteliti; kelima, secara khusus menekankan unsur subjektivitas sebagai ciri penelitian, yaitu mengungkap data dari kacamata subjek yang sedang diteliti; keenam, fleksibilitas desain, yaitu desain kualitatif yang dimaksud dapat berkembang sejalan dengan berkembangnya penelitian (Dempsey, 2002).

B. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dari penelitian ini adalah semua keluarga pasien yang ada di ruang B1 Saraf, 84 pasien tiap bulannya dengan rata-ratanya 3 pasien perharinya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan strategi purposive sampling atau disebut juga judgment sampling. Peneliti mengembangkan kriteria tertentu yang dianggap representatif bagi populasi target dan dengan sengaja memilih unit sampling yang sesuai dengan kriteria ini (Dempsey, 2002). Pemilihan subjek penelitian dilakukan secara berantai yaitu dengan meminta informasi pada key informant (informan kunci) dengan cara wawancara. Adapun kriteria dari responden yang sedang diteliti antara lain adalah:

1. 2. 3.

Pasangan/keluarga penderita stroke Dirawat di ruang B I Saraf Bersedia menjadi responden

Jumlah sample dalam penelitian sebanyak 5 orang, adapun pertimbangan peneliti sudah dianggap cukup mewakili dan cukup luas untuk mendapatkan pendapat yang berbeda- beda. Adapun pertimbangan lain yaitu mengingat efisiensi dan keterbatasan peneliti.

C. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di ruang B I Saraf RS Dr Kariadi Semarang Bulan April 2010.

D. Definisi Istilah 1. Stroke merupakan kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak oleh karena perdarahan ataupun non perdarahan, yang menyebabkan defisit neurologis. . 2. Keluarga adalah dua atau lebih individu yang terdiri atas suami, istri dan anak atau disatukan oleh hubungan darah yang berada dalam satu rumah, yang hidupnya saling ketergantungan untuk mencapai tujuan bersama. 3. Dukungan keluarga merupakan suatu bentuk perhatian dan kepedulian keluarga tarhadap anggota keluarga lainnnya yang diwujudkan dalam suatu tindakan untuk memberikan pertolongan atau bantuan terhadap penderita yang sakit.

E. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan melalui wawancara mendalam (indepth interview) yang karena metode ini memungkinkan mengeksplorasi

didapatkannya

pengetahuan

dibutuhkan

dengan

responden yang disesuaikan dengan tujuan penelitian. Alat pengumpul data yang paling utama adalah peneliti sendiri, selain itu digunakan pedoman wawancara yang telah disusun peneliti yang disesuaikan dengan tujuan penelitian, alat tulis, dan alat perekam (tape recorder). Proses pengumpulan data dilaksanakan melalui beberapa tahap yaitu: 1. Tahap orientasi Peneliti memperkenalkan diri, kemudian melakukan pendekatan kepada responden dan menjelaskan maksud dan tujuan penelitian, kerahasiaan data yang diberikan dan menjelaskan hak responden serta manfaat penelitian. Kemudian peneliti menanyakan kepada responden tentang kesediaan untuk berpartisipasi pada penelitian. Responden dapat membatalkan bila tidak setuju dengan suatu hal alasan selama proses wawancara belum berakhir. 2. Tahap pelaksanaan Wawancara dilaksanakan sesuai kesepakatan responden dan peneliti. Sebelum wawancara dilaksanakan dijelaskan kembali tujuan penelitian, ditentukan kontrak waktu dan tempat. menurut (Morse dan

Field, 1996), lama wawancara disarankan kurang dari satu jam, karena wawancara dalam waktu yang singkat lebih efektif daripada wawancara dalam jangka waktu yang lama. Namun mengenai lama wawancara tergantung kesediaan responden. Pengambilan data dilaksanakan bulan April 2010 . Sebelum wawancara dilaksanakan, peneliti melakukan persiapan instrumen penelitian yaitu tape recorder, kaset kosong, buku catatan dan alat tulis, kamera untuk dokumentasi (kroscek data apakah keluarga melakukan dukungan terhadap pasien stroke). Setelah itu wawancara dilakukan dalam rentang waktu 20 menit sampai 30 menit sesuai dengan kesepakatan responden. Waktu pelaksanaan wawancara dilaksanakan disela waktu senggang saat menunggu pasien. Tempat pelaksanaan wawancara dilaksanakan di ruang B1 Saraf RSUP Kariadi Semarang Peneliti mencatat hal-hal yang peneliti anggap penting. Proses wawancara direkam selama wawancara berlangsung. Bila jawaban atau penjelasan responden melenceng dari pertanyaan yang diajukan maka peneliti mengarahkan kembali responden pada pertanyaan penelitian.

F. Metode Pengolahan dan Analisis Data Pada prinsipnya penelitian kualitatif ini adalah menemukan teori dan data. Penelitian kualitatif menggunakan analisa data secara content analysis. Dalam menganalisa data, peneliti memerlukan pemusatan perhatian secara penuh, pergerakan tenaga, fisik dan pikiran. Analisa data adalah proses

mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema tertentu (Moleong, 2004). Pada penelitian ini data akan dianalisa secara manual dengan langkahlangkah sebagai berikut : 1. Hasil rekaman baik berupa catatan, maupun tape recorder ketik secara lengkap dengan menggunakan komputer secara lengkap kata demi kata. 2. Hasil ketikan kemudian dilihat keseluruhan secara utuh menurut pengalaman responden. 3. Peneliti menyusun kata-kata kunci dan kategori-kategori untuk

mengidentifikasi prevalensi terbanyak atau prioritas terbesar. 4. Membuat kesimpulan dengan menginterpretasikan data yang diperoleh bila semua data terkumpul.

G. Validitas Menurut (Moleong, 2004), untuk menentukan keabsahan suatu data maka diperlukan teknik pemeriksaan yang didasarkan atas derajat

kepercayaan, keteralihan, ketergantungan dan kepastian. Dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang ada diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data yang diperoleh. Ada empat macam teknik triangulasi yaitu teknik pemeriksaan yang memanfaatkan sumber, metode, penyidik dan teori. Teknik triangulasi dalam penelitian ini

dilakukan dengan penggunaan sumber, melalui observasi atau pengamatan dan wawancara.

H. Etika Penelitian Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu peneliti membuat proposal untuk diajukan kepada Ketua Prodi Ilmu Keperawatan. Setelah ada rekomendasi, peneliti kemudian mengajukan izin kepada pihak-pihak terkait antara lain: RSUP Dokter Kariadi Semarang, dan terakhir pada calon responden yang akan diwawancarai sebagai izin untuk mengetahui kesediannya menjadi calon responden peneliti. Kecuali itu pula, peneliti sadar bahwa dalam melakukan sebuah penelitian, hendaknya seorang penulis memperhatikan aspek etika dalam hal ini etika keperawatan di antaranya yaitu anominity yang merupakan aspek etika dengan tidak menyebutkan nama responden tapi hanya menggunakan kode inisial. Informed consent yaitu lembar persetujuan antara peneliti dengan responden. Peneliti juga memperhatikan confidentiality responden dengan menjamin kerahasiaan responden yang diteliti, informasi yang diberikan oleh responden tidak akan disebar luaskan atau diberikan kepada orang lain tanpa seijin yang bersangkutan

You might also like