You are on page 1of 41

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Menurut World Health Organization (WHO), kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia. Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) mendefinisikan kesehatan lingkungan sebagai suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia.1 Menurut Hendrik L. Blum (1974), derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh empat faktor utama yaitu : faktor lingkungan, perilaku manusia, pelayanan kesehatan dan keturunan. Keempat faktor tersebut saling terkait dengan beberapa faktor lain, yaitu sumber daya alam, keseimbangan ekologi, kesehatan mental, system budaya, dan populasi sebagai satu kesatuan. Lingkungan mempunyai pengaruh yang paling besar terhadap derajat kesehatan masyarakat. Faktor lingkungan meliputi lingkungan fisik, lingkungan biologik dan lingkungan sosio kultural.1 Menurut pasal 22 Undang-undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan menyebutkan antara lain : 1. Kesehatan lingkungan diselenggarakan untuk mewujudkan kualitas

lingkungan yang sehat.

2. Kesehatan lingkungan dilaksanakan terhadap tempat umum, lingkungan pemukiman, lingkungan kerja, angkutan umum dan lingkungan lainnya. 3. Kesehatan lingkungan meliputi: a) Penyehatan air, tanah dan udara b) Pengamanan limbah padat, limbah cair, limbah gas, radiasi dan kebisingan c) Pengendalian vektor penyakit d) Penyehatan atau pengamanan lainnya 4. Setiap tempat atau sarana pelayanan umum wajib memelihara dan meningkatkan lingkungan yang sehat sesuai dengan standar dan persyaratan Permasalahan sampai saat ini diketahui bahwa penyakit terbanyak yang terdapat di wilayah kerja puskesmas didominasi oleh penyakit-penyakit yang berhubungan dengan masalah kesehatan lingkungan. Peranan Puskesmas sangat strategis, karena puskesmas berada pada tingkat terdekat dengan tempat di mana masalah yang menyangkut kesehatan itu terjadi. Sehingga kemampuan untuk mendeteksi adanya masalah serta kemampuan untuk menganalisa besarnya masalah akan menentukan keberhasilan upaya pemecahannya. Masalah pada derajat yang tidak terlalu besar dimana masih dalam lingkup jangkauan kemampuan puskesmas maka masalah tersebut dapat cepat ditangani. Puskesmas Alalak Selatan Banjarmasin merupakan salah satu unit pelayanan kesehatan masyarakat yang berada di bawah Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin yang bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan kesehatan masyarakat tingkat dasar di wilayah kerjanya. Wilayah kerja kerja dari Puskesmas

Alalak Selatan Banjarmasin meliputi Kelurahan Alalak Selatan, Kuin Utara dan Pangeran. Dalam pelaksanaan kewajibannya sebagai unit pelayanan kesehatan masyarakat, Puskesmas Alalak Selatan Banjarmasin tidak dapat terlepas dari peran serta keberadaan kesehatan lingkungan sebagai salah satu poin vital dari terlaksananya suatu pelayanan kesehatan. Keadaan lingkungan fisik dan biologis pemukiman penduduk Indonesia belum baik, baru sebagian kecil penduduk yang menikmati air bersih dan fasilitas penyehatan lingkungan. Hal ini berakibat masih tingginya angka kesakitan dan kematian karena berbagai macam penyakit. Peningkatan kesehatan lingkungan dimaksudkan untuk perbaikan mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan, melalui kegiatan peningkatan sanitasi dasar serta pencegahan dan penanggulangan kondisi fisik dan biologis yang tidak baik, termasuk berbagai akibat sampingan pembangunan. Semua kegiatan penyehatan lingkungan dan pemukiman yang dilakukan oleh staf Puskesmas, sebaiknya dilaksanakan dengan mengikutsertakan

masyarakat secara bergotong-royong. Upaya penyehatan lingkungan pemukiman adalah upaya untuk

meningkatkan kesehatan lingkungan pemukiman melalui upaya sanitasi dasar, pengawasan mutu lingkungan dan tempat umum, termasuk pengendalian pencemaran lingkungan dengan meningkatkan peran serta masyarakat dan keterpaduan pengelolaan lingkungan melalui analisis dampak lingkungan. Kesehatan lingkungan di dalam suatu pelayanan kesehatan mutlak diperlukan, karenanya pelayanan dan pengelolaan lingkungan yang efisien, efektif

dan benar sangat diperlukan untuk diterapkan di Puskesmas Alalak Selatan Banjarmasin. Pelayanan kesehatan lingkungan dalam pelayanan kesehatan di Kelurahan Alalak Selatan, Kuin Utara dan Pangeran secara keseluruhan menjadi tanggung jawab bersama antara Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin dan Puskesmas Alalak Selatan Banjarmasin sebagai pelaksana teknis sehari harinya. Adanya rasa tanggung jawab diperlukan dalam sejumlah evaluasi terhadap kebijakankebijakan yang telah ada, khususnya kebijakan terkait dengan pelayanan kesehatan lingkungan di Puskesmas Alalak Selatan Banjarmasin. Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam menyusun dan memperbaharui kebijakan kebijakan yang telah ada dalam meningkatkan kualitas pelayanankesehatan lingkungan yang optimal di wilayah kerja Puskesmas Alalak Selatan Banjarmasin.

B. Tujuan 1. Tujuan Umum Memberikan gambaran kegiatan peningkatan kesehatan lingkungan dan pemukiman bertujuan berubahnya, terkendalinya atau hilangnya semua unsur fisik dan lingkungan yang terdapat di masyarakat, yang dapat memberi pengaruh jelek terhadap kesehatan mereka pada daerah kerja Puskesmas Alalak Selatan Banjarmasin tahun 2012. 2. Tujuan Khusus Meningkatnya mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin masyarakat mencapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal

Terwujudnya kesadaran dan keikutsertaan masyarakat, dan sektor lain yang berkaitan serta bertanggung jawab atas upaya peningkatan dan pelestarian lingkungan hidup Terlaksananya peraturan perundangan, tentang penyehatan

lingkungan dan pemukiman yang berlaku Terselenggarannya kegiatan dalam pendidikan peningkatan kesehatan kesehatan guna menunjang dan

lingkungan

pemukiman Terlaksannya pengawasan secara teratur pada sarana sanitasi perumahan, kelompok masyarakat, tempat pembuatan/ penjualan makanan, perusahaan dan tempat-tempat umum

BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS ALALAK SELATAN

2.1 Data Umum Puskesmas Alalak Selatan berada di Kecamatan Banjarmasin Utara Kota di Kelurahan Alalak Selatan dengan wilayah kerja sebanyak 3 Kelurahan yaitu Kelurahan Alalak Selatan, Kelurahan Kuin Utara dan Kelurahan Pangeran. Batas-batas wilayah kerja Puskesmas Alalak Selatan sebagai berikut : 1. Kelurahan Alalak Selatan Sebelah utara Sebelah barat Sebelah selatan Sebelah timur : Kelurahan Alalak Utara : Kab.Batola : Kelurahan Kuin Cerucuk : Kelurahan Kuin Utara

2. Kelurahan Kuin Utara Sebelah utara Sebelah barat Sebelah selatan Sebelah timur : Kelurahan Alalak Utara : Kelurahan Alalak Selatan : Kelurahan Kuin Selatan : Kelurahan Pangeran

3. Kelurahan Pangeran Sebelah utara Sebelah barat Sebelah selatan : Kelurahan Alalak Utara : Kelurahan Kuin Utara : Kelurahan Kuin Selatan

Sebelah timur

: Kelurahan Kuin raya

Luas wilayah kerja Puskesmas Alalak Selatan adalah 464,75 Ha dengan perincian luas Kelurahan Alalak Selatan 158,80 Ha dengan persentase terhadap wilayah kerja PKM Alalak selatan sebesar 35%, Kuin Utara 104,45 Ha (23%), dan Pangeran 191,51 Ha (42%).

Gambar 1. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Alalak Selatan

Sebagian besar wilayah Kelurahan Alalak Selatan, Kuin Utara dan Pangeran merupakan dataran rendah dan dilalui sungai-sungai. Iklim yang berpengaruh adalah musim penghujan dan musim kemarau.

Seluruh wilayah kerja puskesmas dapat dijangkau dengan menggunakan kendaraan roda 4 maupun roda 2 sepanjang musim. Terdapat banyak akses jalan dan beberapa jembatan yang menghubungkan antar wilayah yang dilalui sungai. Wilayah kerja Puskesmas Alalak Selatan memiliki dengan luas Wilayah 464,75 Hajumlah penduduk sebanyak 32.693 jiwa. Di Kelurahan Alalak Selatan jumlah penduduk 11.646 jiwa, di Kuin Utara sebanyak 10.281 jiwa dan Pangeran 10.766 jiwa. Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Kerja Puskesrnas Alalak Selatan Tahun 2011 No 1 Kelurahan Laki-laki (jiwa) 5.923 Wanita (jiwa) 5.723 Jumlah (jiwa) 11.646 Kepadatan (jiwa/Ha) 73,3

Alalak Selatan 2 Kuin utara 5.232 5.049 10.281 98,4 3 Pangeran 4.929 5.837 10.766 56,2 Jumlah 16.084 16.609 32.693 Sumber: Laporan Tahunan Puskesmas Alalak Selatan Tahun 2011

Kepadatan penduduk dapat dihitung dengan jumlah penduduk yang dibagi atas luas wilayah sehingga di dapat jumlah penduduk tiap 1 Km 2. Menurut Undang-undang No.5 Tahun 1960, tingkat kepadatan penduduk di suatu daerah dapat dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu : a. Tidak padat : kepadatan penduduk mencapai 50 orang/km2

b. Kurang padat : kepadatan penduduk mencapai 51 - 250 orang/km2 c. Padat d. Sangat padat : kepadatan penduduk mencapai 250 - 400 orang/km2 :kepadatan penduduk melebihi 401 orang/km2

Konverter dari satuan Ha kedalam satuan Km2 adalah 1Ha sama dengan 0,01Km2.

Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Kerja Puskesrnas Alalak Selatan Tahun 2011 No 1 2 3 Kelurahan Alalak Selatan Kuin utara Pangeran Jumlah (jiwa) 11.646 10.281 10.766 Kepadatan Kategori (jiwa/km2) 7.370 Sangat padat 9.886 Sangat padat 5.636 Sangat padat

Jumlah 32.693 Sumber: Laporan Tahunan Puskesmas Alalak Selatan Tahun 2011

Tabel 2.3. Distribusi Penduduk Berdasarkan Usia di Kelurahan Alalak Selatan Juni 2012
Usia Laki-laki Perempuan JUMLAH 0-1 203 313 516 4.04% 1-5 469 522 991 7.77% 5-6 350 312 662 5.19% 7-15 1040 1163 2203 17.27% 16-21 861 701 1562 12.24% 22-59 3402 3059 6461 50.64% >60 113 251 364 2.85% JUMLAH 6438 6321 12759 100%

Sumber: Laporan Bulan Juli Kelurahan Alalak Selatan Tahun 2012 Tabel 2.4 Distribusi Penduduk Berdasarkan Usia di Kelurahan Pangeran Tahun 2010
Usia Jumlah Persentase 0-4 773 7.11 % 5-6 416 3.83% 7-12 1.266 11.65% 13-15 774 7.13% 16-18 815 7.50% 19-25 1.084 9.98% 26-60 5.142 47.34 % >60 519 4.78% Jumlah 10.861 100%

Sumber: Laporan Kelurahan Pangeran Tahun 2011

Tabel 2.5 Distribusi Penduduk Berdasarkan Usia di Kelurahan Kuin Utara Tahun 2010
Usia Jumlah Persentas e 0-5 1272 12.1% 6-12 1639 15.5% 13-15 801 7.57% 16-18 848 8.01% 19-25 1487 14.1% 26-44 2263 21.38 % 45-60 1323 12.5% >60 947 8.95% JUMLAH 10.580 100%

Sumber: Laporan Kelurahan Kuin Utara Tahun 2011

Menurut Peraturan Pemerintah nomor 104 tahun 2000 usia 15-64 tahun termasuk dalam golongan usia produktif, dari tabel 2.2, 2.3, dan 2.4 dapat dilihat bahwa distribusi penduduk dari ketiga kelurahan tersebut terbanyak pada usia produktif. Grafik 2.1 Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kelurahan Alalak Selatan Juni 2012

Sumber:Laporan Bulan Juli Kelurahan Alalak Selatan Tahun 2012 Grafik 2.2 Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kelurahan Pangeran Tahun 2010

Sumber: Laporan Tahunan Kelurahan Pangeran Tahun 2010

10

Grafik 2.3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kelurahan Kuin Utara Tahun 2012

Sumber: Laporan Tahunan Kelurahan Kuin Utara Bulan Juli Tahun 2012 Berdasarkan ketiga grafik ini, terlihat sebagian besar penduduk kelurahan Alalak Selatan hanya merupakan lulusan SD, disusul kelurahan Kuin Uara dimana pendidikan terakhir terbanyak adalah SMP, sedagkan Kelurahan

Pangeran dimana pendidikan terakhir terbanyak adalah SMA. Tabel 2.5. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan di Kelurahan Alalak Selatan Tahun 2012

11

Tabel 2.6. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan di Kelurahan Kuin Utara Tahun 2012

Tabel 2.7. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan di Kelurahan Pangeran Tahun 2012

12

Tabel 2.8. Jumlah Sarana Umum di Wilayah Puskesmas Alalak Selatan Tahun 2011 Sekolah No Kelurahan TK SD SMP SMA Univ 1 Kuin utara 8 8 2 0 0 2 Alalak selatan 3 4 1 0 0 3 Pangeran 5 6 0 1 1 Jumlah 16 18 3 1 1 Sumber:Laporan Tahunan Puskesmas Alalak Selatan Tahun 2011 Grafik 2.4 .Jumlah Sarana Kesehatan Pribadi Warga di Wilayah Kerja Puskesmas Alalak Selatan Tahun 2012
9000 8500 8000 7500 7000 Rumah Jam ban Leher Angsa Jum lah Sarana Air bersih 7911 8790 8350

Sumber: Data dinding bagian Kesehatan Lingkungan Puskesmas Alalak Selatan Tahun 2012 2.2 Gambaran Puskesmas Alalak Selatan Puskesmas Alalak Selatan merupakan tempat pelayanan kesehatan dalam wilayah kerjanya mempunyai sarana kesehatan masyarakat sebagai berikut:

13

1.

Gedung Induk Pelayanan Puskesmas a). Gedung Pelayanan Puskesmas Lantai 1 Ruangan Loket Umum Ruangan Poli Gigi Ruangan BP Anak/MTBS Ruangan BP Umum Ruangan Apotik Ruangan KIA Ruangan Laboratorium Ruangan Radiologi Ruangan Konsultasi TB Paru

b) Gedung Puskesmas Lantai 2 Ruangan Kepala Puskesmas Ruangan Komputer dan Tata Usaha Ruangan Imunisasi Ruangan Konsultasi Gizi Perpustakaan Mini

14

Gambar 2. Gedung Induk Puskesmas Alalak Selatan

Gambar 3. Bagian Dalam Dari Gedung Induk Puskesmas Alalak Selatan Lantai I 2. Gedung Rawat Inap / PONED

15

Instalasi Gawat Darurat Ruangan Bersalin Ruangan USG Ruangan Rawat Inap Ruangan linen, scrub, dan steril Ruangan TFC

Gambar 4. Gedung Rawat Inap (PONED) Puskesmas Alalak Selatan

16

Gambar 5. Tampak Depan Dari Gedung Rawat Inap (PONED) Puskesmas Alalak Selatan

Gambar 6. Bagian Dalam Dari Gedung Rawat Inap (PONED) Puskesmas Alalak Selatan

17

3. Puskesmas Pembantu (Pustu) Pustu Rahmatullah Pustu Pangeran Pustu Kuin Utara

4. Posyandu Balita Kelurahan Kuin Utara : 6 posyandu Kelurahan Alalak Selatan : 10 posyandu Kelurahan Pangeran : 7 posyandu

5. Posyandu Lansia Kelurahan Kuin Utara : 2 posyandu Kelurahan Alalak Selatan : 0 posyandu Kelurahan Pangeran : 1 posyandu

6. Poskesdes Kelurahan Kuin Utara : 1 poskesdes Kelurahan Alalak Selatan : 1 poskesdes Kelurahan Pangeran : 1 poskesdes

Tabel 2.6 Nama dan Alamat Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Alalak Selatan Kelurahan Kuin Utara Kumala Sari (RT 7) Indah sari (RT 6) Surya Gemilang (RT 26) Intan Sari (RT 16) Karmila Sari (RT 14) Mayang Sari (RT 8) Kelurahan Alalak Selatan Gelatik (RT 9) Merpati (RT 1) Cendrawasih (RT 5) Rajawali (RT 6) Garuda (RT 7) Kasuari (RT 8) Nuri (RT 10) Kutilang (RT 12) Dasamaya (RT 16) Walet (RT 26) Kelurahan Pangeran Sari Melati (RT 11) Kemuning (RT 13) Mawar (RT 5) Adyaksa (RT 16) Anggrek (RT 9) Kaca Piring (RT 25) Kamboja

18

Tabel 2.7 Jumlah Karyawan Puskesmas Alalak Selatan No. Sumber Daya Tenaga Kerja Jumlah (orang) 1 Dokter Umum 2 2 Dokter Gigi 1 3 Sarjana Kesehatan Masyarakat 0 4 Bidan -S1 1 -D3 (AKBID) 7 -Dl 2 5 Perawat -S1 0 -D3 (AKPER) 7 -SPK 3 6 Perawat Gigi 4 7 Apoteker 1 8 Asisten Apoteker 2 9 Petugas Kesling 2 10 Petugas Laboratorium 2 11 Pekarya Kesehatan 3 12 Petugas Gizi 4 13 Fisioterafis 0 14 Refraksionis 0 15 Verifikator Keuangan 1 16 Radiographer 1 JUMLAH 43 Sumber: Arsip Kepegawaian Puskesmas Alalak Selatan Tabel 2.8 Jabatan Pegawai Puskesmas Alalak Selatan 2011 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Nama drg. R. Toriq F.C Kusuma Hj. Karmini S.KM Hj. Nilawati Hamidah, AMKg Anisah Huzainah Idaliani Sri Ningsih Siti Bulkis Said Mahdi Sugeng, AMKg Maria Ulfah, Apt dr. Ella Isedora S. dr. Santi Indri Y. A. Nirawati Jabatan Kepala Puskesmas Pelaksana Kebidanan Pelaksana Perawatan Pelaksana Prawat Gigi Pelaksana Kebidanan Pelaksana Perawat Gigi Pelaksana Pekarya Kesehatan Pelaksana Perawatan Pelaksana Farmasi Pelaksana Perawatan Pelaksana Perawat Gigi Pelaksana Farmasi Pelaksana Pengobatan Pelaksana Pengobatan Pelaksana Gizi

19

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33

Fahriah, AMG Herwan M. Baihaki, S. KM Lisdawati Amd. M. Rafiie Al-Arif, AMK Mohd Didi R, AMKg Eni Adriani Nawaitul Nur, AMD Suparti, A. MD Amalia Haqueena, AMG Harry Fadli, AMG Rini Hendriaty, AMKL Mariatul Qibtiah Khairunnikmah, AMK Novia Maulidina, AMD Ika Rifana, AMKeb Nursafarina Putri, AMK Rizka Noor Amaliah

Pelaksana Gizi Pelaksana Perawatan Pelaksana Sanitasi Pelaksana Analis Pelaksana Perawatan Pelaksana Perawat Gigi Pelaksana Kebidanan Pelaksana Rongent Verifikator Keuangan Pelaksana Gizi Pelaksana Gizi Pelaksana Sanitarian Pelaksana Perawatan Pelaksana Perawatan Pelaksana Analis Pelaksana Bidan Pelaksana Perawatan Pelaksana Perawatan

Dengan jumlah karyawan di atas, tersusunlah struktur organisasi Puskesmas Alalak selatan

Gambar 7.Struktur Organisasi Puskesmas Alalak Selatan

20

Program yang dilaksanakan di Puskesmas Alalak Selatan terdiri dari program kesehatan wajib dan program kesehatan pengembangan, yaitu : 1. Upaya Kesehatan Wajib a. Promosi Kesehatan b. Kesehatan Lingkungan c. Kesehatan Ibu dan Anak -KB d. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat e. P2M f. Pengobatan 2. Upaya Kesehatan Pengembangan a.Upaya Kesehatan Sekolah b. Upaya Kesehatan Usia Lanjut c. Upaya Kesehatan Mata/Pencegahan Kebutaan d. Upaya Kesehatan Olah Raga e. Kesehatan Jiwa f. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Gigi g. Perawatan Kesehatan Masyarakat h. Bina Kesehatan Tradisional (BATRA) i. Bina Kesehatan Kerja Program-program tersebut dilaksanakan di dalam gedung dan di luar gedung puskesmas, yaitu dengan melaksanakan pelayanan dan pencatatan kegiatan serta pelaporan hasil kegiatan. 1. Poli Umum dan Anak

21

2. Poli Gigi 3. Klinik Konsultasi (Gizi, KIA dan Kesling) 4. KIA 5. Laboratorium 6. Pemeriksaan Visus Mata 7. Kegiatan lapangan (kunjungan rumah, posyandu, posyandu lansia, pembinaan, penjaringan anak sekolah, dll) 8. Pencatatan dan Pelaporan Tabel 2.9. Sarana dan Prasarana Kegiatan Puskesmas Alalak selatan Tahun 2011 No. Nama Sarana & Prasarana Sepeda Motor Keterangan Kondisi Baik Rusak Rusak Berat V V V V

Digunakan tenaga kesehatan Mobil Digunakan tenaga kesehatan 2 Ambulance Digunakan merujuk Pasien 3 Gedung Puskesmas Induk Tempat Pelayanan Kesehatan 4 Gedung Rawat Inap Tempat Perawatan Ibu bersalin, neonatus dan anak Gizi kurang serta IGD 5 Gedung Puskesmas Tempat pelayanan Pembantu kesehatan Masyarakat 6 Rumah Dinas Sebagai rumah tinggal dokter, kepala puskesmas dan bidan Sumber: Laporan Inventaris Puskesmas Tahun 2012

3 1 1 1

3 3

V V 1

22

Gambar 8. Data 10 Jenis Penyakit Terbanyak Puskesmas Alalak Selatan Tahun 2012 Berdasarkan dari grafik sepuluh penyakit terbanyak pada puskesmas diketahui bahwa ISPA merupakan penyakit terbanyak pertama yaitu 7,024 (30.1%) dan hipertensi merupakan urutan terbanyak ke dua 4,480 (19,2%). Tabel 2.11 Jumlah Kunjungan Pasien Puskesmas No Jenis Kunjungan Jumlah 1 Kunjungan Askes 1.443 2 Kunjungan Umum 12.389 3 Kunjungan Jamkesmas 8.881 Sumber: Laporan tahunan Puskemas Alalak Selatan tahun 2011 Di Puskesmas Alalak Selatan, total kunjungan warga tahun 2011 dengan asuransi kesehatan Jamkesmas sebanyak 8.881 jiwa atau 39 % dari jumlah kunjungan seluruhnya, kunjungan pasien Umum 12.389 jiwa (66 %) dan kunjungan Askes 1.443 jiwa (6 %).

23

BAB III UPAYA POKOK PENGELOLAAN KESEHATAN LINGKUNGAN

Pengelolaan kesehatan lingkungan di PuskesmasAlalak Selatan merupakan salah satu program dari puskesmas. Program ini bertujuan menjamin kelangsungan kesehatan lingkungan, serta keterjangkauan pelayanan yang efisien, efektif dan rasional. Adapun struktur organisasi kesehatan lingkungan PuskesmasAlalak Selatan tertera pada skema berikut :
Struktur Organisasi Kesehatan Lingkungan Puskesmas Alalak Selatan

Nama NIP Jabatan

Top Manager : drg. R. Toriq F.C Kusuma : 19790816 200501 1 016 : Kepala Puskesmas Alalak Selatan Unit Penunjang Kesehatan lingkungan M. Baihaqi, SKM Rini Hendriyanti, AMKL

Gambar 1.

Struktur Organisasi Kesehatan Lingkungan Puskesmas Rawat Jalan Puskesmas Alalak Selatan

Pengelolaan kesehatan lingkungan di Puskesmas bertujuan menjamin kelangsungan, keterjangkauan pelayanan kesehatan lingkungan yang efisien, efektif, dan rasional. Ruang lingkup kesehatan lingkungan secara keseluruhan

24

mencakup : 1. Penyehatan lingkungan 2. Hygiene dan sanitasi makanan dan minuman 3. Penyehatan tempat penampungan sementara (TPS) dan lingkungan pemukiman 4. Pengawasan sanitasi TTU 1. Penyehatan lingkungan Tujuan perencanaan dalam penyehatan lingkungan adalah untuk mendapatkan : a. Inspeksi sanitasi (IS) sarana air bersih b. Pembinaan kelompok pemakai air c. Pengawasan kualitas air bersih Perencanaan pengelolaan kesehatan lingkungan di Puskesmas Alalak Selatan dilakukan setiap tahun dengan mendata obat-obatan yang sering dipakai dan dihubungkan dengan penyakit tersering disekitar wilayah kerja puskesmas tersebut. Pencapaian program kesehatan lingkungan secara keseluruhan adalah 56,08%. Cakupan kegiatan penyehatan air di wilayah kerja Puskesmas Alalak Selatan pada tahun 2011 adalah 29,57% dengan tiga variabel pengukuran. Untuk kegiatan inspeksi sanitasi sarana air berih dan pembinaan kelompok pemakai air sudah mencapai target, sedangkan untuk pengawasan kualitas air bersih (PDAM) belum mencapai target yaitu 65%.

25

Gambar 3.1: Cakupan kesehatan lingkungan tentang penyehatan lingkunganPuskemas Alalak Selatan 2011

Tabel 2.1 Data Perumahan di Wilayah Kerja Puskesmas Alalak Selatan

Tahun 2012 Rincian kegiatan Pemeriksaan Rumah Diperiksa Memenuhi Syarat Tidak memenuhi syarat Satuan Buah Buah Buah Terdaftar/ Jumlah 7236 Target 1 tahun 6788 Realisasi Jumlah Persentase 1761 25,9% 1761 1620 141 91,9% 8,08%

Persentase Rumah Sehat di Wilayah Kerja Puskesmas S. Parman Tahun 2012


8.08% 0 Rumah Sehat 91.92% Rumah Tidak Sehat

Gambar 2.1 Persentase rumah sehat di wilayah kerja Puskesmas Parman Tahun 2011

S.

26

Dari tabel dan diagram di atas dapat dilihat bahwa jumlah rumah di wilayah kerja Puskesma S. Parman yang telah diperiksa dan memenuhi syarat sebesar 91,92%, sedangkan yang tidak memenuhi syarat sebesar 8,08%. Salah satu indikator yang diperiksa pada kegiatan pemeriksaan rumah sehat ini adalah apakah rumah tersebut ada atau tidak sarana Kesling seperti (Pembuangan Kotoran manusia, Penyediaan Air Bersih, Pembuangan Sampah, Pembuangan Air Limbah), Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), rumah milik sendiri atau bukan serta memenuhi syarat atau tidak. Persyaratan Rumah Sehat menurut Winslow yaitu1: 1. Memenuhi kebutuhan fisiologis antara lain pencahayaan, penghawaan dan ruang gerak yang cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggu. 2. Memenuhi kebutuhan psikologis antara lain penataan ruang cukup baik, aman dan nyaman bagi masing-masing penghuni, kemudahan komunikasi, ruang duduk dapat dipakai ruang makan keluarga, penataan meubel, kebutuhan air bersih berkisar 100 l/orang/hari, ada WC dan kamar mandi bersih, rumah harus ditanami tanaman yang bersih dan rapih. 3. Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antara lain tersedia air minum yang cukup dan memenuhi syarat kesehatan, tidak memberi kesempatan serangga bersarang didalam/sekitar rumah, sistem pembuatan air limbah/tinja memenuhi syarat kesehatan, pembuangan sampah pada tempat yang baik dan sehat, luas kamar tidur/orang sesuai standar, tempat masak/menyimpan makanan bebas dari pencemaran dan gangguan binatang, fasilitas mandi

27

4. Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan antara lain bangunan yang kokoh (tidak curam dan licin), cukup ventilasi dan cahaya (mencegah tersandung, teriris, dll), jarak ujung atap dengan atap tetangga minimal 3 m, jauh dari pohon-pohon yang besar, jarak rumah kejalan sesuai peraturan, lantai selalu basah jangan sampai terlalu licin, didepan pintu utama ditambah lantai tambahan, bagian bangunan yang dekat api/listrik harus terbuat dari bahan tahan api Berdasarkan data diatas, dinyatakan bahwa presentase rumah sehat di wilayah kerja Puskesmas Alalak Selatan mencapai 99,92%. Hal ini sesuai target yang ingin dicapai. Indikator rumah sehat yang digunakan Puskesmas Alalak Selatan sesuai dengan persyaratan rumah sehat menurut Winslow sehingga definisi rumah sehat yang digunakan sudah tepat. Meskipun rumah sehat di wilayah kerja Puskesmas Alalak Selatan sudah mencapai 99,92%, namun hal ini belum tentu menyatakan jumlah rumah sehat yang sebenarnya karena pada saat pengambilan sampel tidak mencakup seluruh rumah yang ada. Dampak rumah tidak sehat atau yang tidak memenuhi syarat dapat mempengaruhi kesehatan penghuni dari rumah tersebut, misalnya pada rumah yang tidak sehat atau yang tidak memenuhi syarat rumah sehat maka apabila di sekitar rumah tersebut terdapat suatu penyakit apalagi penyakit yang menular maka penularan penyakit akan berjalan dengan sangat cepat dan perkembangan vektor-vektor penyakit tersebut dapat berkembangbiak dengan lebih banyak.2,3

28

Jamban Keluarga Tabel 2.2 Jumlah Sarana Jamban Dirinci Menurut Jenisnya Rincian kegiatan Satuan Terdaftar/ Target 1 Realisasi Jumlah tahun Jumlah Persentase Pemeriksaan Buah 6512 6208 1568 25,25% Jamban Keluarga Memenuhi syarat Buah 1421 90,62% Tidak memenuhi Buah 147 9,38% syarat (Sumber : Laporan bagian kesehatan lingkungan puskesmas Alalak Selatan, 2011) Persyaratan penyediaan sarana jamban antara lain1 : 1. Jenis jamban yang harus disediakan dan memenuhi syarat kesehatan, minimal jamban cemplung yang dilengkapi dengan penutup dan bilamana tersedia air cukup banyak dapat digunakan jamban tipe leher angsa 2. Jumlah jamban yang diperlukan untuk tempat pengungsian adalah 1 buah dipakai untuk sekitar 20 orang 3. Diupayakan mempergunakan bahan lokal 4. Tempat atau lokasi jamban harus mempertimbangkan beberapa hal antara lain a. Letak cubluk harus lebih rendah dari lantai jamban sehingga air penyiraman dapat mengalir dengan lancar (kemiringan saluran minimal l2%) b. Agar cubluk tidak cepat penuh, jangan ditempatkan pada tempat yang memungkinkan masuknya air hujan, comberan dan lainl-lain.

29

c. Tidak mencemari sumber air bersih (sumur gali/SPT) dan air tanah. d. Jarak cubluk dengan sumur gali/SPT Jenis tanah pasir 15 meter Jenis tanah liat 10 meter Jarak dasar cubluk dengan permukaan air tanah paling sedikit 2 meter. Dari data di atas didapatkan bahwa jumlah jamban yang dimiliki oleh setiap kepala keluarga di wilayah kerja Puskesmas Alalak Selatan sebesar 1568 jamban.

30

Gambar 2.2. Bentuk-Bentuk Jamban Penyehatan Tempat Pengelola Makanan (TPM) Secara umum penyehatan TPM bertujuan untuk melakukan pembinaan teknis dan pengawasan terhadap tempat penyehatan makanan dan minuman, kesiap-siagaan dan penanggulangan KLB keracunan, kewaspadaan dini serta penyakit bawaan makanan.1

Hygiene dan sanitasi makanan dan minuman Tujuan hygiene dan sanitasi makanan dan minuman adalah memenuhi kebutuhan kesehatan lingkungan pada tiap unit pelayanan kesehatan sesuai dengan pola penyakit yang ada di wilayah kerja. Kegiatan pada hygiene dan sanitasi makanan dan minuman berupa pemeriksaan sampel makanan, pemeriksaan rutin dilakukan sesuai dengan jadwal yang disusun oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Gambar 3.2: Cakupan kesehatan lingkungan tentang hygiene dan sanitasi Makanan dan minuman Puskemas Alalak Selatan 2011

31

Pencapaian kegiatan hygiene dan sanitasi makanan pada tahun 2011 adalah 66,67%. Dengan 3 kegiatan yang salah satunya belum mencapai target yaitu pemeriksaan sampel makanan. 2. Penyehatan tempat penampungan sementara (TPS) dan lingkungan pemukiman Kegiatan penyehatan TPS dan lingkungan pemukiman bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan di daerah kerja Puskesmas Alalak selatan. Gambar 3.3: Cakupan kesehatan lingkungan tentang penyehatan TPS dan lingkungan pemukiman Puskemas Alalak Selatan 2011

Untuk kegiatan penyehatan TPS tidak ada kegiatan dikarenakan tidak ada TPS diwilayah kerja Puskemas Alalak Selatan, dilakukan penyehatan oleh petugas kesehatan lingkungan. Begitu juga dengan kegiatan penyehatan pemukiman tercapai 100%, karena kegiatan ini non target 3. Pengawasan sanitasi tempat-tempat umum (TTU) Adanya pengawasan sanitasi TTU bertujuan agar pencapaian sesuai dengan intruksi dari bidang P2PL Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, sedangkan untuk klinik sanitasi setiap kunjungan yang datang selalu dikonsultasikan.

32

Gambar 3.4: Cakupan kesehatan lingkungan tentang pengawasan sanitasi TTU Puskemas Alalak Selatan 2011

Pengawasan sanitasi TTU telah mencapai 112,12% dengan 2 variabel. Kegiatan ini dilakukan dengan penghitungan target di awal tahun, tetapi pada pelaksaannya pada tahun 2011 ada penambahan pencapaian sesuai dengan intruksi dari bidang P2PL Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin. Sedangkan untuk Klinik Sanitasi (KS), setiap kunjungan yang datang selalu dikonsultasi (100%). Sistem kesehatan lingkungan di Puskesmas Alalak Selatan dapat dijelaskan melalui diagram berikut :

POLI UMUM

POLI MTBS POLI GIZI Loket POLI GIGI KESEHATAN LINGKUNGAN

KIA/ KB IMUNISASI LABORATORIUM

Gambar 2. Diagram kesehatan lingkungan Puskesmas Rawat Jalan Puskesmas Alalak Selatan

33

Secara umum para pelaksana kesehatan lingkungan di Puskesmas Alalak Selatan memiliki tugas pokok dalam melaksanakan program kesehatan lingkungan yang dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Melaksanakan upaya perbaikan kesehatan lingkungan 2. Pemeriksaan rumah 3. Pemeriksaan jamban keluarga 4. Pemeriksaan kwalitas air 5. Pemeriksaan TTU (tempat-tempat umum) 6. Pemeriksaan institusi 7. Pemeriksaan TPM (tempat pengelolaan makanan) 8. Pengamatan penyakit 9. Penyelidikan KLB 10. Penyuluhan 11. Konsultasi kesehatan 12. Melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi. Pengelolaan kesehatan lingkungan di Puskesmas Rawat Jalan Alalak Selatan dapat dikategorikan baik. Proses kegiatan pengelolaan kesehatan lingkungan sudah mencakup keseluruhan. Tabel 3.1. Realisasi kegiatan program kesehatan lingkungan di Puskesmas Alalak SelatanTahun 201I

34

Sumber :Laporan Puskesmas Alalak Selatan tahun 2011

Tabel 3. 2. Target Kegiatan Program Kesehatan Lingkungan Puskesmas

Sumber: Laporan tahunan Puskemas Alalak Selatan tahun 2011 Di Puskesmas Alalak Selatan, total kunjungan warga tahun 2011 dengan asuransi kesehatan Jamkesmas sebanyak 8.881 jiwa atau 39 % dari jumlah

35

kunjungan seluruhnya, kunjungan pasien Umum 12.389 jiwa (66%) dan kunjungan Askes 1.443 jiwa (6 %).

36

BAB IV ANALISIS MASALAH KESEHATAN LINGKUNGAN

A. Perumusan Masalah RUMUSAN PENYEBAB MASALAH Hanya ada 2 karyawan di kesehatan lingkungan Puskesmas Alalak Selatan Jumlah rumah yang tidak memenuhi syarat rumah sehat yakni 141 rumah Jumlah jamban keluarga yang tidak memenuhi syarat 137 RUMUSAN MASALAH Bagaimana mengoptimalisasi kinerja dan program kesehatan lingkungan dengan jumlah tenaga yang terbatas di wilayah kerja Puskesmas Alalak Selatan?(sisi tenaga kerja) Kenapa masih ada jumlah rumah yang tidak memenuhi syarat Kenapa masih ada rumah yang tidak memiliki jamban keluarga

B. Perumusan Penyebab Masalah


No 1 Perumusan Penyebab Masalah Kurangnya karyawan di ruang kesehatan lingkungan Intervensi Alternatif Pendekatan Pemecahan Masalah Mengajukan permintaan tenaga tambahan Rumusan Pendekatan Pemecahan Masalah Konsultasi dengan Dinas Kesehatan

Jumlah rumah tidak memenuhi syarat Jumlah jamban keluarga

Mengajukan beberapa syarat yang dipenuhi untuk kriteria rumah sehat Memberikan penyuluhan tentang jamban keluarga yang sehat

Konsultasi dengan pihak-pihak pembangun rumah, misalnya: KPR

Konsultasi dengan pihak RT, RW, dan warga, serta pihak pembangun rumah

C. Perumusan Penyebab Masalah

37

Kesehatan lingkungan di Puskesmas Alalak Selatan

Tenaga kerja (SDM)

Kondisi geografis

Masyarakat

Kesehatan lingkungan efisien, efektif, dan rasional

SWOT dari
A. Tenaga Kerja (SDM)
N o. Strength (Kekuatan)

Weakness (Kelemahan)

Oppurtunity (Kesempatan)

Threat (Hambatan)

Tingkat pendidikan yang sesuai

Jumlah tenaga kerja yang terbatas

Beberapa TTU kooperati f

Sedikitnya tenaga kerja yang berminat pada bidang ini

B. Masyarakat
N o. Strength (Kekuatan)

Weakness (Kelemahan)

Oppurtunity (Kesempatan)

Threat (Hambatan)

Ada beberapa masyarakat yang tingkat pendidikannya tinggi

Kurangnya tempat pembuanga n sampah umum

Penyuluhanpenyuluhan oleh beberapa kader

Tidak adanya . kesesuaian waktu,antara petugas masyarakat dan saat

hendak mberikan palayanan kunjungan dan

38

C. Kondisi Geografis
N o. Strength (Kekuatan)

Weakness (Kelemahan)

Oppurtunity (Kesempatan)

Threat (Hambatan)

Lokasi permukiman bisa dilewati sarana transpotasi baik kendaraan roda dua maupun empat

Beberapa tempat dekat dengan pengolahan industri rumahan, misalnya kayu.

Penyuluhanpenyuluhan oleh beberapa kader Wilayah berdebu Tidak terjaganya sungai baik dengan yang

39

BAB V P ENUTUP

A. Kesimpulan Puskesmas Alalak Selatan berada di Kecamatan Banjarmasin Utara Kota Banjarmasin dengan wilayah kerja sebanyak 3 Kelurahan yaitu Kelurahan Alalak Selatan, Kelurahan Kuin Utara dan Kelurahan Pangeran.Dengan Luas Wilayah 464,75 Ha wilayah kerja Puskesmas Alalak selatan memiliki jumlah penduduk sebanyak 32.693 jiwa. Puskesmas Alalak Selatan sekarang telah memiliki unit-unit kegiatan yang masing-masing unit tersebut memiliki program kesehatan tersendiri dan masingmasing unit yang telah melaksanakan program tersebut. Hasil kegiatan pada umumnya mengalami peningkatan dibanding tahun lalu walaupun masih banyak yang belum memenuhi target.

B. Saran Dari data yang telah didapatkan disarankan: a. Perencanaan dilakukan lebih matang mengenai program dan dengan jumlah tenaga yang tersedia sehingga hambatan berupa kurangnya tenaga kesehatan dapat di minimalisasi serta dilakukan koordinasi antara berbagai sektor yang terkait dalam kegiatan puskesmas agar pelaksanaan kegiatan program dapat tercapai dan berjalan dengan baik.

40

b.

Memanfaatkan organisasi serta tempat-tempat umum yang banyak tersedia di masyarakat sehingga penyampaian informasi menyeluruh dan berkelanjutan.

41

You might also like