You are on page 1of 22

LAPORAN PRAKTIKUM PRODUKSI DOMBA DAN KAMBING Perkandangan

Disusun Oleh : Kelas B Kelompok I

Fitri Suciati Citra Kartika Wuri Shelviani Intan Asih Lestari Indah Permatasari

200110100057 200110100081 200110100094 200110100099 200110100100

LABORATORIUM TERNAK POTONG FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS PADJADJARAN SUMEDANG 2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami penjatkan kehadirat Alloh SWT, yang atas rahmatNya maka kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akhir yang berjudul Perkandangan. Penulisan laporan ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah praktikum produksi ternak domba dan kambing. Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki kami masih terbatas. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Akhir kata semoga Laporan Akhir Praktikum ini dapat memberi manfaat untuk kita semua dan atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

Sumedang, 15 April 2012

Penulis

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Konstruksi kandang adalah salah satu kebutuhan penting dalam bisnis peternakan. Fungsi utama kandang adalah untuk menjaga supaya ternak tidak berkeliaran dan memudahkan pemantauan serta perawatan ternak. Terdapat banyak sekali jenis konstruksi kandang, baik

berdasarkan tipe maupun bahan yang digunakan untuk membuat kandang tersebut, sedangkan penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan. secara tidak langsung kandang juga mempengaruhi kualitas dan kuantitas hasil peternakan. Jadi dengan demikian, konstruksi perkandangan adalah segala aspek fisik yang berkaitan dengan kandang dan sarana maupun prasarana yang bersifat sebagai penunjang kelengkapan dalam suatu peternakan yang akan berbengaruh besar terhadap produksi ternak. Kandang yang fungsional akan menambah pendapatan bagi para pemiliknya maka untuk itu peternak harus memperhitungkan jumlah,jenis ternak, serta skema perkandangan.

1.2 Maksud dan Tujuan Tujuan umum dari perkandangan domba adalah untuk

menyeimbangkan mulai dari fisis, kimiawi, kompetisi biologis pada ternak agar terdapat korelasi positif antara sistem metabolisme ternak dengan konstruksi kandang ternak.

1.3 Waktu dan Tempat Hari/Tanggal : Selasa, 10 April 2013 Waktu Tempat : 07.30 09.30 WIB : Kandang Domba dan Kambing Laboratorium Ternak Potong Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Domba Bangsa domba secara umum diklasifikasikan berdasarkan atas hal hal tertentu diantaranya perbandingan persentase daging dan wool, ada tidaknya tanduk, atau asal usul ternak. Klasifikasi domba sebagai berikut : Kingdom : Animalia Phylum : Chordata Klas : Mamalia Ordo : Artiodactyla Family : Bovidae Genus : Ovis Spesies : Ovis aries ( Purbowati, 2009) Jika kita hendak memelihara ternak, maka terlebih dahulu kita perlu mengetahui sifat sifat dan seluk-beluknya. Dengan memahami semua sifat itu, berarti peternak sudah belajar dari ternak-ternak tersebut. Jangan sekali-sekali peternak ingin memaksakan kehendaknya sendiri kepada ternaknya. Jika ia bertindak demikian, maka peternak tersebut akan mengalami kegagalan total terhadap peternaknya ( Sumoprastowo, 1993 ).

Peternak harus tahu dan yakin betul bagaimana dan apa keinginan ternaknya. Misalnya, dengan jalan mempelajari tentang makanan kesukaan ternak yang akan kita pelihara tersebut, kemudian tempat dan iklim manakah yang cocok bagi ternaknya. Bagaimanakah ternak tersebut berkembang biak dansebagainya. Semboyan peternak yang jitu

sebenarnya adalah Belajar dari ternak bukan Ternak belajar dari peternak. Apabila semua sifat dan keinginan ternak yang akan dipelihara telah di tangan peternak, maka segalanya akan sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh ternak itu. Oleh karena itu peternak yang demikian berarti telah seia sekata menyatu dan serasi dalam memacu

meningkatkan produksi peternakannya ( Sumoprastowo, 1993 ). Domba seperti halnya kambing, kerbau dan sapi, tergolong dalam famili Bovidae. Domba dan kambing pada hakikatnya merupakan 2 genus berdekatan meskipun demikian ada perbedaan yang mencolok yakni domba dan kambing tidak dapat dikawin silangkan. Hal ini berkaitan dengan domba yang memiliki kelenjar yang terdapat dibawah mata yang terbuka serta menghasilkan sekresi yang ada kalanya berlebihan, sehingga domba sering mengeluarkan air mata. Disamping itu juga terdapat kelenjar dicelah celah kukunya yang menghasilkan bau yang khas. Kelenjar tersebut akan terus bereaksi apabila domba sedang berjalan. Kelenjar ini untuk memberi petunjuk bagi domba yang tersesat dari kawan kawannya. Ciri khas yang lain dari domba adalah tanduk

berpenampang segitiga yang tumbuh melilit seperti spiral ( Murtidjo, 1993). 4.2. Perkandangan Perkandangan merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan tingkat keberhasilan suatu usaha peternakan kambing dan domba. Perkandangan yang sering tidak memenuhi kaidah dan fungsi yang sesungguhnya, cenderung akan merugikan baik terhadap ternak itu sendiri, manusia dan lingkungan. Oleh sebab itu, pengetahuan yang komprehensif tentang perkandangan perlu diketahui sebagai upaya bagi peningkatan produktivitas ternak kambing dan domba yang dipelihara sekaligus mengurangi dampak negatif pecemaran lingkungan sekitarnya. ( Deddy, 2010 ) Membangun kandang untuk ternak kambing dan domba sama seperti membangun rumah untuk tempat tinggal manusia, sehingga secara hakekat normative harus sama. Pembangunan kandang

memerlukan keterampilan dan keseriusan. Tujuannya adalah untuk menciptakan desain kandang yang sempurna bagi kambing dan domba yang dipelihara atau akan dipelihara agar benar-benar menjadi tempat yang nyaman bagi ternak kambing dan domba itu sendiri. Prinsipnya adalah konstruksi kandang harus dapat membuat kambing merasa nyaman dan aman. Kondisi ini tentunya akan menjadikan kambing dan domba berproduksi secara normal. ( Deddy,2010 )

Daerah yang cocok untuk mengembangbiakan domba sebagai sumber bibit adalah di daerah pegunungan, sedangkan bila ingin menggemukkan domba untuk segera dipasarkan adalah di daerah dataran rendah. Untuk kebutuhan pasar domba dapat dijual pada umur masih muda. Domba yang cocok untuk keperluan ini adalah hasil persilangan antara dua bangsa atau lebih keturunannya lebih cepat pertumbuhannya dan lebih subur ( Sodiq, 2009 ). Setelah lokasi peternakan ditentukan sesuai dengan persyaratan teknis, langkah berikutnya adalah membangun kandang. Kandang mempunyai fungsi yang sangat vital sebagai berikut : 1. Melindungi ternak dari hewan pemangsa 2. Melindungi ternak dari panasnya sinar matahari , hujan, udara yang dingin dan angin kencang 3. Mencegah ternak merusak tanaman lain yang ada disekitar peternakan 4. Membuat ternak dapat istirahat dan tidur dengan tenang 5. Menampung ternak piaraan kawin dan beranak dengan baik 6. Menampung kotoran ternak dengan baik sehingga dapat dibersihkan dan dikumpulkan untuk dijadikan pupuk kandang bagi tanaman 7. Memudahkan pemeliharaan sehari hari misalnya memberi pakan, minum, pengawasan terhadap penyakit dan seleksi (Cahyono, 1998 )

Jenis-jenis Kandang Domba

Umumnya kandang domba didesain sebagai kandang koloni, bukan kandang individual. Hal ini didasarkan pada sifat domba yang

senang hidup berkelompok. Namun, berdasarkan tipe alasnya kandang domba dibagi menjadi dua tipe yaitu kandang lemprak dan kandang panggung.

1. Kandang Lemprak Kandang lemprak dicirikan dengan lantai yang menggunakan tanah sebagai alasnya. Kandang jenis ini hanya beralaskan kotoran dan sisasisa hijauan pakan. Selain itu, kandang juga tidak dilengkapi dengan tempat pakan. Kandang hanya dilengkapi keranjang rumput yang diletakkan diatas alas. Pakan sengaja diberikan berlebihan agar menghasilkan kotoran yang banyak. Kotoran akan dibongkar setelah sekitar 1 6 bulan. Lantai kandang lemprak yang terbuat dari tanah tidak dianjurkan karena tidak memenuhi syarat kesehatan. Kotoran domba maupun air minum yang tumpah dapat membuat lantai tanah menjadi basah dan becek. Karena itu, alas yang disarankan untuk kandang lemprak adalah alas yang terbuat dari bahan semen. Agar lantai tidak licin, tekstur semen dibuat agak kasar dengan cara tidak diberi semen penghalus atau memberi corak semen dengan batang lidi. Lantai juga perlu dibuat miring

ke satu arah untuk memudahkan pembuangan kotoran dan mencegah genangan air. Dalam beternak domba secara intensif, kandang ini jarang digunakan karena pembersihannya lebih merepotkan. Kandang lemprak biasanya digunakan para peternak domba pada skala kecil dengan jumlah domba yang tidak terlalu banyak.

2. Kandang Panggung Kandang panggung dicirikan dengan adanya tiang penyangga kandang sehingga lantai kandang terletak diatas tanah (sekitar 0,5 1m) dan berbentuk seperti panggung. Bahan lantai biasanya terbuat dari bilah bambu, kayu, atau papan. Tipe kandang ini memiliki kolong yang bermanfaat sebagai penampung kotoran. Lantai kolong biasanya diberi semen dan dibuat miring ke arah selokan agar lebih memudahkan pekerja ketika membersihkan kotoran. Meskipun pembuatan kandang panggung lebih mahal, tetapi kebersihan lantai kandang ini lebih terjamin. Hal ini disebabkan, lantai kayu atau bilah bambu dipasang dengan sedikit celah sehingga memudahkan kotoran terjatuh ke bawah kandangg. Selain itu, domba terhhindar dari serangan penyakit dan parasit karena kandang lebih mudah dibersihkan. Oleh karena itu, kandang panggung banyak digunakan pada peternakan domba dengan pola intensif. (Ridwan, 2010)

III ALAT, BAHAN DAN PROSEDUR KERJA

3.1 ALAT DAN BAHAN a) Meteran b) Alat tulis c) Kamera 3.2 PROSEDUR a) Mengukur Panjang Kandang menggunakan meteran b) Mencatat hasil pengukuran tersebut c) Foto bagian yang diukur d) Lakukan prosedur a, b, c pada pengukuran panjang dan lebar setiap pan, bak minum, tangga, kolom dopping, kandang koloni, kandang melahirkan, bak pakan . e) Melihat vegetasi yang ada disekitar kandang.

IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAAN 4.1 Hasil Pengamatan

Atap monitor

Kandang panggung a. Kandang Melahirkan

Kandang Skat pemisah Batas kandang 67 cm 307 cm 137 cm 186 cm

617 cm Pintu dalam Pintu keluar Tangga Pintu Halaman

Tempat minum dan mandi

243 cm

Pintu dalam 14 cm Ventilasi 90 cm 89 cm 196 cm 5,5 cm Skat kandang 94 cm Tangga 17 cm 102 cm b. Kandang Individu 374 cm 30 cm 2m 15 cm

Kandang Skat pemisah Batas kandang 68 cm 310 cm 212 cm

617 cm Pintu dalam Pintu keluar Tangga Halaman

Tempat minum dan mandi Pintu 399 cm

c. Alley

P. alley 1361 cm

190 cm

d. Kolam Dipping

184 cm

58 cm 256 cm dalam : 99 cm

148 cm 629 cm 50 cm

4.2 Pembahasan

A. Ukuran kandang melahirkan : Panjang kandang Lebar Kandang : 307 cm = 3,07 m : 137 cm = 1,37 m

Tinggi Kandang ( sampai ventilasi) : 250 cm = 2,5 m Luas Kandang Volume kandang : 4,21 m : 10,51 m

Panjang halaman depan : panjang keseluruhan- panjang kandang : 6,17- 3,07 = 3,1 m

Lebar halaman depan : 2,43 m Luas halaman depan : 3,1 x 2,43 = 7,53 m2 Bak penampung air : Panjang : 1,01 m Lebar : 0,49 m Tinggi : 0,97 m Luas bak penampungan air : 1,01 x 0,49 = 0,49 m 2 Volum bak penampung air : 1,01x0,49x0,97 = 0,47 m3

B. Ukuran kandang individu / koloni: Panjang kandang : 310 cm = 3,1 m Lebar : 3,74 m Tinggi : 2,5 m Luas kandang : 11,60 m2 Volum kandang : 29 m3 Panjang halaman depan : 6,17-3,10 = 3,07 m

C. Alley -

Lebar halaman depan : 3,99 m Luas halaman depan : 3,07x3,99 = 12,25 m2

Panjang alley 1361 cm = 13,61 m Lebar alley : 1,90 m Luas alley : 13,61x1,90 = 25,86 m2

D. Ukuran kolam dipping Luas kolam setelah anak tangga : 1,48x0,58 = 0,86 m 2 Volum kolam : 1,48x0,58x0,99 = 0,85 m3

Luas kandang total adalah 13,6 m x 9,3 m. Kandang yang diukur termasuk tipe kandang panggung dengan atap tipe monitor. Kandang terdiri dari 8 kandang kecil terdiri dari kandang individu, kandang koloni dan 2 kandang melahirkan. Pada bagian luar, terdapat halaman untuk execise dan mandi. Di bagian belakang kandang terdapat kolam dipping. Kandang sangat berpengaruh terhadap produktivitas ternak. Produktivitas ternak dapat menjadi tinggi apabila tata laksana baik, efisien, dan sistem perkandangan yang baik dapat membuat ternak menjadi lebih aman dan nyaman. Sedangkan produktivitas ternak yang rendah dapat disebabkan karena konstruksi kandang yang tidak tepat dan manajemen kesehatan yang kurang baik. Dapat kita ketahui bahwa kandang memiliki beberapa fungsi, yaitu : Melindungi ternak dari berbagai faktor yang merugikan Menjaga kenyamanan ternak Menghemat tempat Dan memudahkan tata laksana pemeliharaan

Oleh sebab itu, untuk mendirikan sebuah kandang, harus memenuhi beberapa syarat, yaitu : Pilih lahan yang kering dan tidak tergenang air

Untuk memudahkan pengawasan, tempatkan kandang dekat rumah peternak atau penjaga

Jarak kandang agak jauh dari perumahan atau sumber air Cukup mendapat sinar matahri pagi secara merata dan udara segar

Harus terlindung dari angin langsung Sebaiknya kandang dibuat menghadap kearah timur

Model kandang : Kandang Panggung Kandang berlantai tanah Kandang berlantai semen (beton tembok), banyak digunakan di negara negara beriklim musim

Bangunan kandang domba hasil pengamatan adalah kandang panggung, kelebihannya yaitu : Kandang relatif lebih bersih Kebersihan kandang lebih terjamin Lantai kandang lebih kering dan tidak becek Dapat menekan perkembangan parasit, mikroorganisme, dan jamur Kekurangannya yaitu : Biaya pembanguna relatif lebih mahal Resiko kecelakaan lebih besar Kandang memikul beban berat dari ternak yang diatasnya.

V KESIMPULAN

Kandang domba ini merupakan kandang panggung dengan tipe atap monitor. Terdiri dari beberapa bagian kandang, antaralain, kandang melahirkan, kandang individu dan kandang koloni. Ukuran kandang koloni dan individu kurang lebih sama. Luas kandang 13,6 m x 9,3 m. Kandang panggung memiliki kelebihan antaralain kandang relatif lebih bersih, kebersihan kandang lebih terjamin dan lain-lain. Sedangkan

kekurangannya adalah biaya pembanguna relatif lebih mahal, resiko kecelakaan lebih besar dan lain-lain.

DAFTAR PUSTAKA

Deddy Randu. 2010. Perkandangan Ternak Kambing dan Domba. Available at http://deddyrandu.blogspot.com/2010/03/perkandangan-

ternak-kambing-dan-domba.htmll (diakses 14 Apri 2012 pukul 12.53)

repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20389/.../Chapter%20II.pdf (diakses pada hari sabtu tanggal 14 Apri 2012 pukul 12.03)

Ridwan.

2010.

Jenis-jenis

Kandang

Domba.

Available

at

http://www.kambingakikah.com/tag/kandang-domba/ 2012 pukul 17.46).

(diakses 15 April

LAMPIRAN

Kandang Melahirkan

Tangga dan Pintu kandang melahirkan

Tangga dan Pintu kandang melahirkan

Bak Mandi

Pintu Halaman

Kandang Individu

Kandang Koloni Alley

Kolam Dipping

Kandang Individu tampak dari dalam

Kandang Tampak dari Samping

Tampak Depan Kandang

You might also like