You are on page 1of 18

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PENGKAJIAN I. Data Umum 1. Nama Keluarga (KK) : Bapak S 2. Usia 3. Pendidikan 4. Pekerjaan 5.

Alamat No Nama 1 Ibu Sr 2 3 Anak Da Anak Dn : 37 tahun : SMU : Pedagang tanaman : Rt 03, Rw 01, Dusun I, Desa Waru Jaya Gender Hub dgn KK Istri Anak Anak TTL/Umur 35 tahun 10 tahun 6 tahun Pendidikan SD Pekerjaan IRT Pelajar Pelajar

6. Komposisi anggota keluarga :

Genogram :

Keterangan :

7. Tipe keluarga Keluarga bapak S adalah Nuclear Family (keluarga inti) yang beranggotakan Bapak S, Ibu Sr, Anak Da dan Anak Dn. Saat ini, ibu Sr tengah mengandung 8 bulan. Tidak ada anggota keluarga yang lain yang ikut serta. Tidak ada keluhanterhadap tipe keluarga ini. 8. Suku :

Bapak S dan Ibu Sr berasal dari Jawa tengah. Bahasa yang digunakan bahasa Indonesia. Ada keyakinan yang berhubungan dengan kesehatan yaitu makanan yang bergetah seperti nangka sayur tidak perlu dicuci bila akan dimasak. 9. Agama : Agama yang dianut adalah Islam. Melakukan ibadah sesuai ketentuan dalam agama. Ibu Sr tidak mengikuti pengajian didaerah tempat tinggalnya. Pengajian anak anak ?. Kepercayaan agama berhubungan dengan kesehatan ? 10. Status Sosial Ekonomi Keluarga : Pencari nafkah dalam keluarga adalah Bapak S yang bekerja sebagai pedagang tanaman di..Penghasilan ? Pengeluaran ? 11. Aktifitas Rekreasi keluarga : Keluarga jarang berekreasi. Keluarga sering ngobrol dan bercanda dengan anaknya. Keluarga juga senang menonton TV bersama. II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga 12. Tahap perkembangan keluarga saat ini : Tahap perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah Mensosialisasikan anak anak dengan banyak memperkenalkan anak anaknya pada tetangga sekitar. Keluarga juga memberi kesempatan pada anak anaknya untuk bermain dengan teman sebaya Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan. Memenuhi kebutuhan kesehatan fisik keluarganya Bila ada anggota keluarga yang sakit ringan seperti batuk, biasanya keluarganya mendiamkan saja karena yakin penyakit tersebut dapat sembuh dengan sendirinya. Jika sakitnya bertambah parah baru dibawa ke Puskesmas. 13. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi : Semua tugas pada tahap perkembangan keluarga sebelumnya sudah terpenuhi. 14. Riwayat keluarga inti : Bapak S dan Ibu Sr menikah setelah sebelumnya berpacaran selama 3 bulan. Keduanya bertemu ditempat kerja

15. Riwayat keluarga sebelumnya : Sebelum menikah, masing masing pihak (Bapak S dan Ibu Sr) belum pernah menikah sebelumnya. III. Lingkungan 16. Karakteristik rumah : Ukuran rumah 3x4 meter. Rumah yang ditempati adalah milik sendiri, terdiri dari satu kamar tidur, sebuah ruang tamu, dapur dan kamar mandi. Lantai rumah dari ubin, kecuali lantai dapur dan kamar mandi masih tanah. Jendela kamar ada 1 buah dan selalu dibuka. Perabotan dalam rumah kurang tertata dengan baik. Banyak baju bergantungan di sembarang tempat dan lemari pakaian tampak tidak terawat. Keadaan meja makan kurang rapi, terdapat makanan yang tidak ditutup dengan tudung saji. Keluarga masih menggunakan kompor minyak tanah. Keluarga tidak mempunyai jamban dalam rumah. Jadi kamar mandi hanya berfungsi untuk mandi dan BAK, untuk BAB keluarga biasa menggunakan koya yang terletak didekat sumur. Denah :
DAPUR KM

Keterangan : 1 = Lemari pakaian 2 = Meja makan 3 = Rak sepatu 4 = Koya 5 = Sumur 6 = Kolam

< 10 m
K A M A R R U A N G T A M U

ikan 17. Karakteristik tetangga dan komunitas : Penduduk Rt 03, Rw 01 cukup padat, jarak antar rumah berdekatan. Tetangga terdekat membuka warung yang berjualan jajanan anak anak dan sayuran. 18. Mobilitas geografis keluarga :

Keluarga menempati rumah yang sekarang sejak. Keluarga belum ada rencana pindah rumah akhir akhir ini. 19. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat : Keluarga bapak S tidak aktif terlibat dalam perkumpulan masyarakat. Ibu Sr tidak mengikuti pengajian dan arisan di lingkungannya. Bapak S sibuk bekerja dan jarang berinteraksi dengan tetangga. 20. Sistem Pendukung keluarga : Bila ada masalah dalam keluarga, Bapak S dan Ibu Sr cenderung menyelesaikannya masing masing. Ibu Sr mengatakan bahwa bapak S tertutup terhadap dirinya. IV. Struktur keluarga 21. Pola komunikasi keluarga : Komunikasi dalam keluarga tertutup. Bapak S cenderung tidak mau mengungkapkan perasaan dan keinginannya kepada Ibu Sr, dan Ibu Sr cenderung menurut terhadap perintah suaminya. Ibu Sr mengatakan dirinya kadang kesal karena tidak boleh mengemukakan pendapat. Jika pergi, bapak S tidak pernah bilang kepada Ibu Sr kemana ia akan pergi dan apa tujuannya. Bila ada masalah, Ibu S jarang berkomunikasi dengan suaminya dan berusaha menyelesaikannya sendiri. 22. Struktur kekuatan keluarga : Keluarga sangat memperhatikan pendidikan dan kesehatan anaknya. Ibu Sr mempunyai rasa keingintahuan yang besar terhadap kesehatan. Namun bila ada anggota keluarga yang sakit, keluarga masih mendiamkan atau membiarkannya bila menurut keluarga sakit yang diderita tergolong ringan. Hal ini terjadi karena keluarga tidak mengenal tentang penyakit tersebut. 23. Struktur peran : Bapak S sebagai kepala keluarga, ayah, pencari nafkah dan pelindung keluarga. Saat ini bapak S sudah menjalankan fungsinya namun bapak S belum mampu menjalankan fungsi komunikasi keluarga secara efektif (adanya superioritas dalam keluarga). Pengambilan keputusan masih dipegang sepenuhnya oleh bapak S. pendapat dari anggota keluarga yag lain jarang didengarkan.

Ibu Sr berperan sebagai ibu, pengatur rumah tangga, pendidik dan pengasuh. Ibu Sr cenderung pasif dan tidak berani mengungkapkan perasaan dan pendapatnya didepan suami (bapak S). Anal Da sebagai anak pertama, kakak dan pelajar kelas empat sekolah dasar. Saat ini anak Da sangat gemar bermain dengan teman sebayanya. Anak Dn sebagai anak kedua, adik, pelajar kelas satu sekolah dasar. Anak Dn lebih sering dirumah menemani Ibu Sr. anak Dn mengatakan senang karena akan mempunyai adik baru. 24. Nilai dan norma budaya : Keluarga mengetahui pentingnya keehatan dan pendidikan bagi anak anaknya dan menyadari pentingnya mengatur jarak kehamilan. V. Fungsi keluarga 25. Fungsi Afektif : Keluarga saling menyayangi baik bapak S, Ibu Sr, Anak Da dan Anak Dn. Anak Dn tampak manja 26. Fungsi Sosialisasi : Keluarga tidak melarang anak anaknya untuk berteman dengan siapapun. Hanya Ibu Sr mengkhawatirkan anak Da yang sering dijahili teman temannya saat bermain. 27. Fungsi Perawatan Kesehatan : Kaji tentang kalau anak sakit, tindakan keluarga ? kapan memutuskan membawa ke RS ? VI. Stress dan koping keluarga 28. Stressor jangka pendek : Stressor keluarga jangka pendek adalah menghadapi kelahiran anak ketiga. Keluarga berharap anak ketiga lahir melalui persalinan normal dan lancar. Keluarga juga mengharapkan anak yang dilahirkan sehat dan tidak cacat. Stressor jangka panjang : saat ini stressor jangka panjang adalah mengenai biaya pendidikan anak anaknya yang semakin mahal. 29. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah :

Bila ada masalah pada masing masing individu biasanya diselesaikan masing masing. Bila masalah tersebut berdampak pada keluarga, pengambil keputusan untuk menyelesaikan masalah tersebut adalah bapak S dan jarang melibatkan Ibu Sr untuk mengemukakan pendapatnya terhadap masalah yang sedang terjadi. 30. Strategi koping yang digunakan : Strategi koping yang digunakan adalah memendam masalah tersebut (supresi). 31. Strategi adaptasi disfungsional : tidak ditemukan 32. Pemeriksaan fisik (terlampir) VII. Harapan keluarga terhadap Asuhan Keperawatan Keluarga : Keluarga berharap dengan adanya kunjungan mahasiswa, pengetahuan keluarga terhadap kesehatan dapat meningkat dan keluarga dapat merawat anggota keluarganya bila ada yang sakit.

Lampiran Pemeriksaan fisik 1. Bapak S 2. Ibu Sr a. Kepala dan leher keadaan dan penampilan umum kepala : kepala bulat, simetris (normocephalic), tidak terdapat lesi keadaan dan penampilan umum rambut : rambut tebal, warna rambut hitam, tidak mudah dicabut, kulit kepala dan rambut bersih, rambut ikal, tidak bercabang, terdistribusi secara merata pada kulit kepala, tidak ada lesi pada kulit kepala pada leher, tidak ada pembesaran KGB dan vena jugularis. Terdapat bekas luka garukan. b. Mata keadaan dan penampilan umum struktur mata : alis mata simetris, sejajar keadaan konjungtiva dan sklera : konjungtiva berwarna merah muda (tidak anemis), sclera tidak ikterik. Tidak terdapat edema di sekitar mata (area preorbital) c. Telinga keadaan dan penampilan umum struktur telinga : telinga sejajar mata, warna telinga sama dengan kulit wajah, lesi tidak ada, nyeri tidak ada, tidak terdapat pengeluaran cairan dan tidak ada edema pada aurikel dan mastoid. Pandangan mata agak kabur d. Hidung keadaan dan penampilan umum : telinga sejajar mata, warna telinga sama dengan kulit wajah, lesi tidak ada, tidak ada peradangan, tidak terdapat pengeluaran cairan

e. Dada Keadaan umum : bentuk dada simetris, keadaan payudara bersih, putting susu 1). Kardiovaskuler : TD = 110/80 mmHg. Inspeksi (I) : warna kulit sama, penonjolan mata disekitar preorbital tidak ada, sclera putih, bibir merah muda, konjungtiva tidak anemis, tidak ada pembesaran KGB dan vena jugularis Palpasi (P) : tidak terasa pulsasi pada intercosta ke 2 kiri, pada apeks jantung terasa vibrasi lembut, sensasi ketukan pada setiap denyut jantung (ictus cordis) Perkusi (P) : bunyi resonance pada area jantung yang ditutupi paru paru Auskultasi (A) : BJ I II normal murni, murmur tidak ada, gallop tidak ada 2). Pernafasan : I : dada simetris P : Tactil Fremitus antara toraks posterior dan anterior sama. Bagian anterior vibrasinya rendah P : bunyi resonance A : Suara paru vesikuler.

f. Abdomen I : Simetris, tidak ada kemerahan, terdapat bekas luka garukan dan Ibu Sr mengatakan masih gatal gatal, Ibu Sr tidak mengenal tentang penyakit yang diderita sehingga mendiamkan gatal gatalnya (tidak diobati). Saat ini Ibu Sr sedang mengandung 8 bulan dan mengatakan sering nyeri di daerah ulu hati akibat desakan bayi. A : BU Normal P : suara timpani, nyeri tekan abdomen sebelah kanan tidak ada, nyeri ketuk pada ginjal tidak ada P : abdomen sebelah kanan (hepar) tidak teraba, limfa tidak teraba, ginjal tidak teraba g. Ekstremitas

I : kulit tidak pucat, warna kulit sama dengan warna tubuh, terdapat varises di kaki sebelah kiri. Klien mengatakan mudah pegal pegal, edema tidak ada

P : Turgor kulit elastis, kembalinya cepat, capillary refill time kurang dari 2 detik P : Reflek fisologis ++, Reflek Patologis -/-

++ ++ _

++ ++ _

3. Anak Da 4. Anak Dn

ANALISA DATA

Data

Masalah Keperawatan

S = Ibu Sr mengatakan seluruh keluarga Gangguan integritas kulit pada keluarga Bapak badannya pada gatal gatal kecuali S khususnya Ibu Sr, Anak Da dan Anak Dn bapak S, terutama anak Dn. Ibu Sr b.d. KMK merawat anggota keluarga dengan mengatakan tidak mengerti tentang sakit penyakit kulit kulit dan cara perawatannya. Anak Dn mengatakan gatal gatal di daerah punggung O = Badan Ibu Sr tampak banyak bekas luka garukan dan bekas bentol isi cairan yang pecah terutama daerah leher dan perut bagian bawah Anak Da tampak banyak bekas luka garuk di betis Punggung anak Dn banyak bentol bentol berisi cairan dan bekas luka garukan, dan bekas bentol yang pecah Saat berinteraksi, Ibu Sr dan anak Dn tampak sibuk menggaruk garuk tubuhnya. S = Ibu Sr mengatakan pada kehamilan anak Potensial peningkatan pengetahuan keluarga ketiga ini ia lebih cepat merasa pegal Bapak S tentang perawatan bayi baru lahir pegal, mungkin karena adanya benjolan kehitaman dibetisnya. Ulu hati juga sakit seperti kedorong oleh kaki bayi. Ibu Sr tidak mengerti mengapa hal tersebut terjadi. Saat ini Ibu Sr ingin

mengetahui cara perawatan bayi baru lahir dengan benar. Saat ini Ibu Sr mengatakan berusia 35 tahun. O = Ibu Sr gravida 8 bulan, anak ketiga Pada betis kaki sebelah kiri terdapat varises. BB saat ini 50 kg, sebelum hamil 43 kg. TD : 110/80 mmHg. Sesak nafas S = tidak ada, pusing tidak ada. Ibu Sr mengatakan sekeluarga sedang Resiko bersihan jalan nafas tidak efektif pada kena batuk pilek.. keluarga mendiamkan keluarga Bapak S khususnya Bapak S, Anak saja penyakit tersebut karena yakin dapat Da dan anak Dn b.d. KMK merawat anggota sembuh dengan sendirinya. Ibu Sr keluarga dengan penyakit ISPA mengatakan bila dirumah, bapak S lebih sering tiduran karena pusing akibat pileknya. O = Anak Dn tampak batuk dan keluar ingus dari hidung. Anak Da tampak ingusan. S = Ibu Sr mengatakan ia cenderung Resiko Pola komunikasi tidak efektif pada menyelesaikan sendiri masalah yang ia keluarga Bapak S khususnya Bapak S dan Ibu hadapi bahwa karena bapak ia S malas cerita ke Sr b.d. KMK menciptakan komunikasi yang mau suaminya (Bapak S) . Ibu Sr mengatakan efektif didalam keluarga jarang mendengarkan pendapatnya. Bila pergi sering tidak mau bilang akan kemana dan mau apa, kecuali bila ada pesan yang yang memang harus ia tinggalkan dirumah. Ibu Sr kadang kesal dengan sikap suaminya namun tidak bias berbuat apa apa, hanya memendam perasaannya O = Bapak S tampak jarang berada di rumah. Dari hasil obeservasi, bila sedang di rumah, bapak S lebih banyak tidur

S =

Ibu Sr mengatakan Anak Da kadang Resiko gangguan keseimbangan cairan pada terkena diare karena mungkin jajan keluarga Bapak S khususnya Anak Da b.d. sembarangan disekolahnya. Bila terkena KMK merawat anggota keluarga dengan diare diare biasanya anak Da hanya diberi obat warung. Bila habis main, anak Da tidak mencuci tangan dan langsung makan. Ibu Sr tidak mengerti tentang diare dan cara merubah kebiasaan anaknya

O = Anak Da tampak sering bermain tanah dan ikan cupang bersama teman temannya. Dari hasil observasi, tampak anak Da tidak mencuci tangan saat akan makan

PRIORITAS MASALAH

1. Gangguan integritas kulit pada keluarga Bapak S khususnya Ibu Sr, Anak Da dan Anak Dn b.d. KMK merawat anggota keluarga dengan penyakit kulit Kriteria Sifat masalah : Aktual Perhitungan 3/3 x 1 Skor 1 Pembenaran Masalah sudah aktual karena data subyektif dan data obyektif telah mendukung dan dampaknya terhadap kesehatan keluarga sangat besar bila tidak segera ditangani Kemungkinan masalah 2/2 x 2 2 Keluarga memiliki kemampuan untuk merawat anggota keluarganya, perlu sedikit motivasi. Penyakit kulit sendiri dapat diubah karena berhubungan dengan perubahan perilaku kebersihan diri Potensi masalah untuk 2/3 x 1 0.6 Masalah sudah terjadi. Namun masih cukup dapat dicegah untuk anggota keluarga yang belum terkena penyakit kulit Menonjolnya segera ditangani TOTAL 4.6 masalah : 2/2 x 1 1 Perlu segera ditangani agar tidak terjadi komplikasi lebih serius

untuk diubah : mudah

dicegah : cukup

2. Potensial peningkatan pengetahuan keluarga Bapak S tentang perawatan bayi baru lahir Kriteria Sifat masalah : Potensial Perhitungan 1/3 x 1 Skor 0.3 Masalah adanya Pembenaran bersifat potensial keinginan keluarga karena untuk

mencapai tingkat pengetahuan yang lebih tinggi tentang perawatan bayi baru ini Kemungkinan masalah 2/2 x 2 2 Keluarga memiliki kemampuan untuk mencapai tingkat pengetahuan kesehatan yang lebih tinggi tentang perawatan bayi baru lahir. Potensi masalah untuk 3/3 x 1 1 Masalah bersifat potensial. Jadi lahir. Dan adanya status kesehatan ibu hamil yang efektif saat

untuk diubah : mudah

dicegah : Tinggi

kemungkinan

untuk

mencegah

masalah yang dapat timbul tinggi Menonjolnya segera ditangani masalah : 2/2 x 1 1 Perlu segera ditangani karena saat ini usia kandungan Ibu Sr telah mencapai 8 bulan. Jadi keluarga perlu segera mendapat TOTAL 4.3 intervensi tentang cara perawatan bayi baru lahir

3. Resiko bersihan jalan nafas tidak efektif pada keluarga Bapak S khususnya Bapak S, Anak Da dan anak Dn b.d. KMK merawat anggota keluarga dengan penyakit ISPA Kriteria Sifat masalah : Resiko Perhitungan 2/3 x 1 Skor 0.6 Pembenaran Masalah bersifat risiko karena data yang ditemukan belum sepenuhnya mendukung untuk ditegakan diagnosa masalah aktual. Namun penyakit ISPA sendiri perlu segera ditangani agar tidak terjadi dampak yang lebih serius. Kemungkinan masalah 1/2 x 2 1 Keluarga memiliki kemampuan untuk merawat anggota keluarganya, perlu sedikit motivasi. Potensi masalah untuk 2/3 x 1 0.6 Masalah belum terjadi. Namun

untuk diubah : sebagian

dicegah : cukup

frekuensi terjadinya masalah cukup tinggi karena cara penularan penyakit yang cepat.

Menonjolnya segera ditangani

masalah

: 2/2 x 1

Perlu segera ditangani agar tidak terjadi komplikasi lebih serius

TOTAL

3.2

4. Resiko Pola komunikasi tidak efektif pada keluarga Bapak S khususnya Bapak S dan Ibu Sr b.d. KMK menciptakan komunikasi yang efektif didalam keluarga Kriteria Sifat masalah : Resiko Perhitungan 2/3 x 1 Skor 0.6 Pembenaran Masalah bersifat resiko karena data yang ditemukan belum sepenuhnya mendukung untuk ditegakan diagnosa masalah aktual. Namun bila masalah ini menjadi aktual dapat berdampak negatif bagi keluarga dalam tugas menyelesaikan perkembangannya Kemungkinan masalah 1/2 x 2 1 Keluarga memiliki kemampuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif dalam keluarganya, perlu sedikit motivasi. Potensi masalah untuk 2/3 x 1 0.6 Masalah belum terjadi. Namun cukup sulit untuk dicegah bila masing masing anggota keluarga tidak menyadari munculnya masalah Menonjolnya segera masalah : 1/2 x 1 0.5 Masalah tidak perlu segera ditangani karena masalah ini membutuhkan waktu yang lama untuk dapat diatasi dan membutuhkan hubungan saling percaya yang baik antara keluarga dengan mahasiswa

untuk diubah : sebagian

dicegah : cukup

masalah ada tapi tidak perlu

TOTAL

2.7

5. Resiko gangguan keseimbangan cairan pada keluarga Bapak S khususnya Anak Da b.d. KMK merawat anggota keluarga dengan diare Kriteria Sifat masalah : Resiko Perhitungan 2/3 x 1 Skor 0.6 Pembenaran Masalah bersifat risiko karena data yang ditemukan belum sepenuhnya mendukung untuk ditegakan diagnosa masalah aktual. Namun penyakit Diare sendiri perlu segera ditangani agar tidak terjadi dampak yang lebih serius. Kemungkinan masalah 1/2 x 2 1 Keluarga memiliki kemampuan untuk merawat anggota keluarganya, perlu sedikit motivasi untuk dapat mengenali diare sebagai masalah yang butuh penanganan serius. Potensi masalah untuk 2/3 x 1 0.6 Masalah belum terjadi. Frekuensi

untuk diubah : sebagian

dicegah : cukup

terjadinya dalam keluarga Bapak S cukup rendah atau tidak sering

Menonjolnya

masalah

: 0/2 x 1

Masalah tidak dirasakan oleh keluarga karena menurut keluarga cara mengatasi masalah ini sangat mudah yaitu dapat menggunakan obat warung

masalah tidak dirasakan

TOTAL

2.2

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS 1. 2. 3. 4. 5. Gangguan integritas kulit pada keluarga Bapak S khususnya Ibu Sr, Anak Da dan Anak Dn b.d. KMK merawat anggota keluarga dengan penyakit kulit Potensial peningkatan pengetahuan keluarga Bapak S tentang perawatan bayi baru lahir Resiko bersihan jalan nafas tidak efektif pada keluarga Bapak S khususnya Bapak S, Anak Da dan anak Dn b.d. KMK merawat anggota keluarga dengan penyakit ISPA Resiko Pola komunikasi tidak efektif pada keluarga Bapak S khususnya Bapak S dan Ibu Sr b.d. KMK menciptakan komunikasi yang efektif didalam keluarga Resiko gangguan keseimbangan cairan pada keluarga Bapak S khususnya Anak Da b.d. KMK merawat anggota keluarga dengan diare

You might also like