You are on page 1of 3

Pidato Presiden

Pacitan, Jawa Timur, Jumat, 13 Januari 2012

Sambutan saat Meninjau Rumah Ketahanan Pangan Keluarga Lestari


TRANSKRIP SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA MENINJAU RUMAH KETAHANAN PANGAN KELUARGA LESTARI DI PACITAN, JAWA TIMUR TANGGAL 13 JANUARI 2012

Ya, Pak Gubernur, Pak Bupati, Saudara-saudara, Setelah saya lihat dari awal sampai akhir apa yang dilaksanakan di Desa Kayen ini, saya senang karena Pacitan telah berusaha untuk meningkatkan ketahanan pangan keluarga. Apa yang digagas oleh pemerintah pusat, apa yang sering saya sampaikan di berbagai kesempatan ditindaklanjuti oleh provinsi dan kabupaten di Pacitan ini. Satu hal yang ingin saya sampaikan, boleh dikembangkan berbagai jenis tanaman untuk menghasilkan produk makanan atau buah-buahan, begitu, tetapi cocokkan dengan apa yang setiap hari dimasak oleh rumah tanggga-rumah tangga kita. Misalnya, kalau rumah tangga kita hampir pasti menggunakan cabe, atau bawang, atau tomat, atau kacang panjang, apapun, itu tolong diutamakan. Mengapa? Kalau tiba-tiba harga bawang, atau cabe, atau tomat di pasaran melambung, maka tidak perlu cemas karena ibu-ibu di rumah tangga-rumah tangga itu bisa memetik yang dimilikinya sendiri. Pasar ini harganya sering tidak stabil, bergejolak, kadang-kadang naik, kadang-kadang turun. Sementara itu, sekian juta warga negara Indonesia tidak sempat menanam seperti ini, misalkan yang tinggal di perkotaan atau pekerjaannya tidak mungkin menanam seperti ini. Mereka cenderung membeli dari pasar. Ketika hari raya, hari besar yang lain, atau saat-saat tertentu mereka membeli dalam jumlah yang besar, harganya akan sangat melonjak. Petani yang memproduksi pangan itu memang mendapatkan rejeki, alhamdullilah, tetapi kadang-kadang Saudara-saudara juga membelinya menjadi mahal. Oleh karena itu, konsep Rumah Pangan Lestari ini diprioritaskan kepada jenis pangan yang memang sehari-hari diperlukan. Demikian juga buah-buahan. Silakan. Nah kalau itu sudah berkembang, silakan ditambahkan dengan yang lain. Itu tujuan utama, sehingga ketika harga di pasar sangat tinggi, rumah tangga-rumah tangga tidak perlu berteriak-teriak, Harganya mahal, Pak. Kami enggak bisa membeli, dan sebagainya, karena memang sudah dikembangkan. Jadi, itu saja yang ingin saya sampaikan. Dan, ini menjadi gerakan seluruh Indonesia, bukan hanya di Pacitan, bukan hanya di provinsi. Dan pilih, sekali lagi, jenis pangan, produk pangan yang memang diperlukan sehari-hari. Kementerian Pertanian, silakan diberikan penjelasan, bimbingan, penyuluhan, bantuan anggaran. Demikian juga, Pak Gubernur, demikian juga Pak Bupati. Dengan demikian, kehadiran ini akan membawa manfaat yang besar bagi rakyat kita. Saya kira intinya itu. Mudah-mudahan terus menjadi contoh. Dan satu hal, kalau tiap-tiap keluarga misalkan menanam cabe atau menanam apa, tidak perlu khawatir tiba-tiba cabenya hilang, karena yang lain juga nanam, begitu. Betul, kan? Kalau yang nanam hanya tiga rumah di ujung sana, besar, bisa saja kadang-kadang, Kok, kurang ini? Kok, berkurang? begitu. Tapi kalau yang lain menanam, insya Allah akan aman. Tapi, tujuannya, sekali lagi, mari kita bangun ketahanan pangan di semua: di kelurahan-kelurahan, di desa-desa, di negeri kita. Demikian, Bapak-Ibu, terima kasih. Semoga Bapak-Ibu bisa terus mengembangkan Ketahanan Pangan Lestari ini dengan baik untuk kepentingan kita. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. ***** Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden

Pidato Presiden
Ruang Peta Bupati Pacitan, Jawa Timur, Jumat, 13 Januari 2012

Sambutan pada Acara Paparan Gubernur Jawa Timur dan Bupati Pacitan
TRANSKRIP SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PAPARAN GUBERNUR JAWA TIMUR DAN BUPATI PACITAN RUANG PETA BUPATI PACITAN, JAWA TIMUR 13 JANUARI 2012

Bismillahirrahmanirrahim, Salam sejahtera untuk kita semua, Yang saya hormati para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, Saudara Gubernur Jawa Timur, Saudara Bupati Pacitan, Saudara-saudara sekalian, Alhamdulillah, pada hari ini, kita dapat bersama-sama untuk membahas perkembangan pembangunan di Kabupaten Pacitan pada khususnya dan di Jawa Timur pada umumnya. Sebagaimana Saudara ketahui, 7 tahun yang lalu, ketika saya mulai memimpin negeri dan pemerintahan ini, Pacitan dikategorikan sebagai salah satu dari 100 lebih daerah tertinggal. Setelah itu, kita lakukan berbagai aksi pembangunan di Pacitan sebagaimana pula yang dilaksanakan percepatan dan perluasan pembangunan di kabupaten-kabupaten lain di seluruh Indonesia yang juga berkategori daerah tertinggal. Alhamdulillah, pada periode kedua pemerintahan yang saya pimpin ini, Pacitan bersama sekitar 50 kabupaten yang lain sudah terbebas dari kategori daerah tertinggal. Tentu ini kita syukuri dan saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras, pemerintah pusat, pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten yang bisa mengangkat status kabupaten ini dari daerah tertinggal ke bukan daerah tertinggal lagi. Sebagaimana Saudara ketahui, yang diukur untuk menentukan sejauh mana tingkat kemajuan dari sebuah daerah adalah taraf kehidupan rakyatnya, pendidikannya, kesehatannya yang juga sering dikenal dengan indeks pembangunan manusia, human development index, keadaan infrastruktur dan hal-hal yang berkaitan dengan kemajuan perekonomian, serta kesejahteraan rakyat di daerah itu. Kalau sudah terbebas dari kategori daerah tertinggal, berarti aspek-aspek itu sudah meningkat. Meskipun, meskipun, dibandingkan dengan kabupaten lain yang sudah lebih maju, tentu masih banyak yang harus dilakukan di kabupaten ini. Oleh karena itu, saya selalu mendukung rencana, komitmen, dan upaya, baik dari pemerintahan provinsi maupun kabupaten dengan bantuan pemerintah pusat untuk meningkatkan terus-menerus pembangunan di Kabupaten Pacitan ini. Saya berharap pembangunan yang langsung menyentuh aspirasi rakyat, kebutuhan hidup rakyat kita terus dijalankan dengan gigih, misalnya di bidang pengurangan kemiskinan, penciptaan lapangan pekerjaan, pendidikan, kesehatan, perikanan, kepariwisataan, transportasi dan sebagainya. Daerah ini memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan secara bertahap dan berlanjut. Oleh karena itu, saya ingin mulai dari Pak Bupati ke bawah harus sungguh bekerja keras. Bekerja keras bisa dibuktikan dulu dari tertinggal menjadi tidak tertinggal, maka kalau ditekuni 5 tahun lagi, 5 tahun berikutnya lagi, kabupaten ini akan lebih maju dan lebih berkembang. Ajak semuanya, berikan penjelasan kepada masyarakat luas tentang keinginan pemerintah, pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten untuk terus memajukan taraf hidup dan kehidupan masyarakat Kabupaten Pacitan ini. Ajak semuanya, bicarakan baik-baik, jangan sampai ada rencana yang baik tidak bisa berjalan karena belum selesai urusan dengan kelompok tertentu, ajak bicara baik-baik kelompok itu. Kemudian kalau memang ada kewajiban pemerintah untuk memenuhinya ganti rugi misalnya, berikanlah ganti rugi yang pantas dan adil, sebagaimana yang berlaku bagi semua, jangan sampai tidak adil, itu tidak baik. Tetapi jangan pula rencana yang akan memberikan kemajuan kabupaten ini, masyarakat Pacitan lebih baik lagi kehidupannya tidak bisa berjalan karena satu, dua kelompok yang barangkali keinginannya tidak wajar. Itu tidak boleh terjadi juga, sebagaimana yang terjadi di provinsi-provinsi lain, di kabupaten-kabupaten lain di seluruh Indonesia. Jelaskan kepada rakyat apa saja yang sedang dibangun di Pacitan ini, untuk apa sehingga rakyat juga tahu kalau ada satu program tidak bisa berjalan karena ada hambatanhambatan tertentu. Intinya komunikasi. Ajaklah bicara semua, ini keluarga besar Pacitan ini, kalau komunikasinya baik, insya Allah, ada jalan keluar. Itu pengantar saya. Setelah ini nanti, saya persilakan Pak Gubernur dulu, kemudian dilanjutkan Pak Bupati dan nanti saya respon. Sebelum saya persilakan Gubernur Jawa Timur, tadi pagi saya sempat melihat atau meninjau proses pembangunan kawasan olahraga yaitu stadion dan GOR di kecamatan, bukan kecamatan di desa Kelurahan Sidoarjo. Saya ingin, itu menjadi tempat yang bisa mengembangkan olahraga. Saya pesan, keunggulan Pacitan inivolley, volleyball, bola voli, satu lagi sepak bola. Jadi kalau, apa namanya tadi stadion dan GOR itu, di samping bisa untuk

olahraga apa pun, tapi ada kekhususan sepak bola dan bola voli dengan pelatihan-pelatihan yang tepat, insyaAllah akan bisa dilahirkan tim-tim yang handal. Pertahankan tetap hijau dan lestari lingkungannya, bikin tata ruang yang baik, ada GOR, ada stadion, ada coach-nya untuk kegiatan fisik, kemudian ada perumahan atlet, kemudian ada ya semacam markasnya dan tempat pelatih dan coach-nya. Dengan demikian, siapa pun yang melaksanakan pelatihan terpusat, training center di tempat tadi, itu bisa berjalan dengan baik. Banyak cerita di banyak negara, tempat latihan yang tidak terlalu ramai, tidak di kota-kota besar, justru bisa berkonsentrasi dengan baik dalam pelatihan itu dan hasilnya banyak yang sangat-sangat memuaskan, lakukan dengan sebaik-baiknya. Kemudian saya juga akan meninjau nanti kegiatan Pangan Lestari. Ini sangat penting berkali-kali saya katakan, dunia ini menghadap tantangan besar, yaitu pangan dan energi. Bangsa-bangsa sedunia sudah merasakan. Oleh karena itu, sebagai bangsa yang cerdas dan yang menjemput masa depan, kita harus melakukan semua cara, untuk meningkatkan ketahanan pangan, baik secara nasional, secara provinsial maupun pada tingkat yang lebih rendah, bahkan sampai rumah tangga. Itu bisa dilakukan dan ternyata di banyak tempat berhasil, saya ingin lihat nanti di Desa Kayen, Kecamatan Pacitan, kita lihat nanti. Dan saya masih melihat potensi kepariwisataan yang bisa dikembangkan di masa depan. Satu lagi, banyak di kabupaten-kabupaten atau kota, kota kecil yang menginginkan didirikannya universitas. Saya pikir tidak perlu masing-masing kabupaten, kota berlomba-lomba untuk mendirikan universitas, karena kalau tidak dipikirkan dengan baik belum tentu lulusan universitas itu segera bisa mendapatkan lapangan pekerjaan, bahkan kalau salah konsepnya, salah perencanaannya bisa menimbulkan pengangguran-pengangguran baru. Oleh karena itu, direncanakan dengan baik dan saya mendukung dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan dukungan semua, untuk mendirikan SMK unggulan begitu kurang lebihnya, semacam community collegekalau di luar negeri. Itu khas, unique, lulusannya itu akan lebih mudah diserap oleh pasar, oleh pengguna, karena ada kerja sama, ada connection. Itu yang menurut saya sangat diperlukan di Pacitan. Dan disesuaikan dengan keperluan tenaga kerja. Menurut saya dalam hal-hal tertentu, keberadaan community college seperti itu, jauh lebih tepat dibandingkan sekedar mendirikan universitas yang belum tentu tepat dan belum tentu segera mendapatkan lapangan pekerjaan. Itu juga hal yang penting. Dan air bersih nanti, itu tidak boleh menjadi masalah. Saya pernah, bukan-bukan, saya telah mengunjungi semua kecamatan di sini para menteri. Masa kecil saya, masa remaja saya juga pernah tinggal di beberapa kecamatan, mulai dari Pacitan, Kebonagung, Arjosari, Tulakan, Ngadirojo, Sudimoro, Nawangan, Bandar, Tegalombo, Pringkuku, Punung, Donorojo, dari sekian kecamatan itu mungkin separuh atau sepertiga yang sulit air. Di Punung itu, bahkan mengambil air dua, tiga kilo baru ketemu sumber air. Tentu di Indonesia, di era merdeka kita, di era pembangunan tidak adil kalau masih ada seperti itu. Oleh karena itu, program air bersih harus terus ditingkatkan sehingga pada saatnya nanti tidak menjadi masalah lagi. Demikian juga infrastruktur lain yang diperlukan di daerah ini. Demikianlah sekilas dari apa yang perlu kita ubah dan bangun di kabupaten ini dan selebihnya saya akan mendengar dari Pak Gubernur dan Pak Bupati nanti apa saja yang akan dilakukan, yang sudah direncanakan untuk kita bisa dukung di dalam implementasinya. Saya persilakan.

*****

Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden

You might also like