Professional Documents
Culture Documents
Di tahun 1994 mulai beroperasi P.T.IndoInternet yang dipimpin oleh Sanjaya. Indonet merupakan ISP komersial pertama Indonesia yang pada awalnya memanfaatkan lisensi dari P.T.Lintas Arta. Pada waktu itu pihak POSTEL belum mengetahui tentang celah-celah bisnis Internet dan masih sedikit sekali pengguna Internet di Indonesia. Sambungan awal ke internet menggunakan dial-up oleh indonet, sebuah langkah yang cukup nekad barangkali. ISP yang tidak lama menyusul Indonet ialah Radnet.
Jaringan IntraNet di kampus-kampus merupakan kunci awal perkembangan Internet di Indonesia. Sebelum ada sambungan ke internet sudah ada jaringan komputer di lingkungan terbatas yang dikenal sebagai Local Area Network (LAN) di sejumlah lembaga pendidikan dan lembaga pemerintah di Indonesia. Pada era 1980 sampai menjelang pertengahan tahun 1990an, di kalangan pendidikan tinggi (universitas) dengan para stake holders yang terdiri dari para akademisi, mahasiswa, dan ilmuwan telah timbul inisiatif untuk mengembangkan berbagai kegiatan seputar teknologi computer dan radio yang semula hanya merupakan hobby, kegiatan amatir, maupun bagian dari proses pendidikan mereka di perguruan tinggi menjadi suatu media telekomunikasi yang akan memudahkan pertukaran data dan informasi, tidak hanya dalam lingkungan kampus/lembaga-nya saja, namun mereka pun telah memiliki imajinasi bahkan keinginan untuk mengembangkan suatu jaringan/network antar kampus dan bahkan antar negara. Hal tersebut dimulai dengan berbagai penelitian di lembaga-lembaga pendidikan dan lembaga pemerintah dengan bidang kerja yang berhubungan dengan teknologi, telekomunikasi khususnya komputer dan networkingnya, ditambah dengan adanya transfer of technology dari sejumlah akademisi selepas studi ataupun penelitian mereka di luar negeri, dimana teknologi jaringan computer sudah mulai berkembang.
[sunting]Linux Linux adalah sistem operasi open source yang paling banyak digunakan di Indonesia pada hari ini. Beberapa situs di Indonesia melakukan mirroring iso dari Linux, sehingga pengguna Indonesia dapat memperoleh-nya secara lokal. Mirror tersebut antara lain http://fedora.cbn.net.id,http://kambing.vlsm.org. Walaupun linux mulai berkembang di tahun 1990-1992-an, pengguna Linux di Indonesia baru mulai berkembang di tahun 1997-1998-an. Perkembangan Linux mulai pesat sekitar tahun 2001-2002-an. Kelompok Pengguna Linux Indonesia (KPLI) dan berbagai Linux User Group di berbagai kota menjamur. Mailing list tanya-jawab@linux.or.di di bantu Web http://www.linux.or.id sangat memberdayakan proses sosialisasi Linux di Indonesia. I Made Wiryana merupakan salah satu tokoh yang mendorong berkembangkanya Linux di Indonesia. InfoLinux[1] barangkali merupakan salah satu majalah autoritif tentang Linux di Indonesia. Pimpinan Redaksi InfoLinux Rusmanto banyak berkontribusi untuk mensosialisasikan dan mendorong penggunaan Linux di masyarakat. Di tahun 2000-an, berkembang Gudang Linux http://www.gudanglinux.com yang dulunya http://www.gudanglinux.co.id merupakan salah satu bentuk usaha sosialisasi open source di Indonesia dengan menjual CD Linux kepada masyarakat melalui Web. Hal ini sangat memudahkan bagi mereka yang tidak mempunyai banyak bandwidth untuk mendownload dari Internet. Dengan semakin berkembangnya Linux, banyak server di jaringan Internet di Indonesia menggunakan Linux. Terutama mengoperasikan Content Management System (CMS) dengan di dukung Apache, MySQL dan PHP.