You are on page 1of 9

STUDI KELAYAKAN BISNIS UNTUK PENGEMBANGAN USAHA KACANG TANAH DI PURWOSARI PASURUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara agraris yang mana sebagian besar penduduknya hidup dari hasil bercocok tanam atau bertani, sehingga pertanian merupakan sektor yang memegang peranan penting dalam kesejahteraan kehidupan penduduk Indonesia.Sebagai salah satu pilar ekonomi negara, sektor pertanian diharapkan dapat meningkatkan pendapatan terutama dari penduduk pedesaan yang masih di bawah garis kemiskinan.Untuk itu, berbagai investasi dan kebijakan telah dilakukan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan di sektor pertanian.Investasi di sektor pertanian seringkali sangat mahal, ditambah lagi tingkat pengembaliannya sangat rendah dan waktu investasinya juga panjang sehingga tidak terlalu menarik swasta. Peranan sektor pertanian selalu menjadi sector dengan pertumbuhan tertinggi memiliki kontribusi bagi pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 15,3% pada tahun 2009 berdasarkan harga berlaku seperti yang dilansir oleh Badan Pusat Statistik Indonesia dimana pada triwulan ke III tahun 2012 dimana sector pertanian mengalami peningkatan sebesar 6,15% Kontribusi sektor pertanian masih relatif lebih besar dari pada sektor-sektor lainnya. Seperti pada

Tabel 1.1 dibawah ini yang menunjukkan posisi sector pertanian tetap berada di peringkat teratas sebagai penyumbang terbesar dalam Produk Domestik Bruto 20

GDP By Industrial Origin At Current Market Price, 2012 (Billion Rupiahs) Tabel 1.1 Produk Domestik Bruto2012(Miliar Rupiah) Industrial Origin 1.Agriculture,Livestock,Forestry,Fishery a. Food Crops b. Estate Crops c. Livestock and Its Product d. Forestry e. Fishery Source : http://www.bps.go.id/eng/pdb.php Tahun 2012 (***) 1 2 3 4 Total 300 304 327 257 1 190 373.00 543.80 932.40 563.20 412.40 166 149 156 102 574 395.50 104.10 122.60 707.80 330.00 28 43 53 33 159 891.60 825.50 272.80 764.00 753.90 34 35 37 38 146 802.70 508.00 111.40 667.60 089.70 11 14 14 14 54 650.40 011.70 297.80 946.60 906.50 58 62 67 67 255 632.80 094.50 127.80 477.20 332.30

Berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) tahun 2010, sektor pertanian menyumbang tenaga kerja sebanyak 42 juta orang lebih dari jumlah penduduk 15 tahun keatas yang bekerja menurut lapangan kerja utama yang hampir mencapai 110 juta orang. Jika dilihat dari nilai absolutnya, maka kontribusi sektor pertanian terhadap PDB merupakan jumlah yang besar, sehingga seharusnya dapat dianalogikan bahwa petani seharusnya menerima pendapatan yang memadai untuk dapat hidup sejahtera. Namun pada kenyataannya, apabila dilihat melalui peta kemiskinan di Indonesia, kiranya dapat dipastikan bahwa bagian terbesar penduduk yang miskin adalah yang bekerja di sektor pertanian (Tambunan, 2003 : 23-24). Hal ini menyebabkan bidang pertanian harus dapat memacu diri untuk dapat meningkatkan produk pertaniannya, khususnya produk pertanian tanaman pangan. Salah satu komoditi tanaman pangan potensial untuk dikembangkan adalah tanaman kacang. Dilihat dari peran sector pertanian Indonesia, Indonesia mampu untuk melakukan pengembangan kacang tanah dibeberapa wilayah Provinsi.Jika melihat data bahwa selama Januari-April 2012, realisasi impor kacang tanah telah mencapai 50.378 ton.Kebutuhan kacang tanah dalam negeri mencapai 799.194 ton sedangkan kemampuan produksi atau yang kita targetkan 706 ribu ton, masih ada kekurangan 92 ribu ton (Purba 2012). Di Indonesia, tanaman Kacang Tanah cocok ditanam didataran rendah yang berketinggian dibawah 500 m diatas permukaan laut. lklim yang dibutuhkan tanaman Kacang Tanah adalah bersuhu tinggi antara 25C - 32C, sedikit lembab ( rH 65 % - 75 % ), curah hujan 800 mm -1300 mm per tahun, tempat terbuka.

(Data Wikipedia, data media, data BPS, data diolah F. Hero K. Purba) Kacang tanah (Arachis hypogaea L.), mengandung Omega 3 yang merupakan lemak tak jenuh ganda dan Omega 9 yang merupakan lemak tak jenuh tunggal. Dalam 1 0ns kacang tanah terdapat 18 gram Omega 3 dan 17 gram Omega 9. Kacang tanah mengandung fitosterol yang justru dapat menurunkan kadar kolesterol dan level trigliserida, dengan cara menahan penyerapan kolesterol dari makanan yang disirkulasikan dalam darah dan mengurangi penyerapan kembali kolesterol dari hati, serta tetap menjaga HDL kolesterol. Untuk budi daya kacang tanah memberikan keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman palawija lain seperti jagung, kedelai, dan kacang hijau. Di samping itu, kacang tanah merupakan tanaman komersial dan sebagai sumber pendapatan penting bagi petani di lahan kering dan lahan bekas sawah. Risiko kegagalan panen kacang tanah akibat serangan hama dan penyakit lebih kecil dibandingkan dengan kedelai. Sentra kacang tanah terpusat di Pulau Jawa, Sumatra Utara, Sulawesi dan kini telah ditanam di seluruh Indonesia. Dari data yang di peroleh dari BPS (Badan Pusat Statistik) di tiap provinsi di Indonesa pada tahun 2009, menunjukan bahwa di Indonesia luas areal pertanaman kacang tanah sekitar 628.660 ha dan produksinya sekitar 763.507 Ton. Dari tahun ke tahun luas areal pertanaman kacang tanah di Indonesia semakin menyempit, pada tahun 2006 seluas 706.753 hektar menjadi 660.480 hektar pada tahun 2007 Konsumsi kacang tanah di Indonesia sebesar 4,2 kg per kapita pada tahun 2011. Dengan jumlah penduduk 237 juta jiwa pada tahun yang diperlukan kacang tanah sebanyak 1 juta ton.kacang tanah termasuk komoditas pangan yang mempunyai

nilai ekonomi cukup tinggi, hal itu terlihat dari kontribusi komoditas ini terhadap pendapatan petani di Kabupaten Tuban yang merupakan penghasil utama kacang tanah di Jawa Timur mencapai 65%. Pada tahun 2006 produksi hasil sekitar 838.096 ton, pada tahun 2009 sekitar 763.507 ton selama tahun 2006 sampai 2009 produksi hasil kacang tanah berkurang 74.569 ton, tidak sebanding dengan makin bertambahnya penduduk dari tahun ke tahun di Indonesia yang mengakibatkan volume impor kacang meningkat. Diharapkan dari setiap daerah lebih menggali potensi produk unggulan yang ada seperti kacang tanah ini, sehingga Indonesia tidak hanya terus ketergantungan impor. Kebutuhan akan kacang tanah (Arachis hypogaea) sebagi salah satu produk pertanian tanaman pangan setahun, diduga masih perlu ditingkatkan sejalan sengan kenaikan pendapatan dan atau jumlah penduduk. Besarnya factor terjadinya peningkatan permintaan dicerminkan dari adanya kecendrungan meningkatnya kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi langsung dan untuk memenuhi kebutuhan pasokan bahan baku industri hilirnya, antara lain untuk industri kacang kering, industri produk olahan lain yang siap dikonsumsi baik dalam bentuk asal olahan kacang, dalam campuran makanan dan dalam bentuk pasta. Unsur strategis yang unik dari mata dagangan kacang tanah dapat diikuti dari semakin meningkatnya permintaan turunannya sejalan dengan impor ini, dapat ditempatkan sebagai kesempatan yang sangat luas bagi Indonesia untuk meningkatkan produksi dalam negeri sekaligus sebagai upaya untuk memperkecil pembelanjaan devisa untuk impor mata dagangan kacang tanah.

Relatif tetap tingginya harga kacang tanah pipilan, baik yang datang dari dalam negeri maupun yang datang dari luar negeri, memberikan rangsangan badi upaya-upaya untuk meningkatkan produksi dalam negeri.Upaya peningkatan produksi tersebut masih dihadapkan kepada beberapa macam kendala atau kelemahan-kelemahan.Kacang mengalami kenaikan harga yang relative tinggi setelah panen dikarenakan stock kacang yang menipis dan diperlukan adanya tindakan lanjut oleh produsen untuk mengemas kacang sedemikian rupa agar bisa bertahan lama dan perputaran kacang dipasar tetap stabil. Ini merupakan peluang bisnis yang sangat baik bagi pebisnis dengan memanfaatkan teknologi dan sumber daya yang ada. Menurut Suparta, pembangunan pertanian penting dalam memaksimalkan pemanfaatan geografi dan kekayaan alam Indonesia, memadukannya dengan teknologi agar mampu memperoleh hasil sesuai dengan yang diharapkan. Sektor pertanian berperan penting dalam menyediakan bahan pangan bagi seluruh penduduk maupun menyediakan bahan baku bagi industri, dan untuk perdagangan ekspor (Suparta, 2010 : 10). Dalam pengembangan bisnis kacang, dengan memaksimal dan memadukannya dengan teknologi diharapkan kedepannya meningkatkan rangsangan bagi sector ini untuk meningkatkan produksi dan memenuhi kebutuhan pasar. Dari sini penulis menilik adanya peluang yang besar terhadap berkembangnya kacang tanah sebagai usaha yang memiliki potensi besar ditambah lagi kebutuhan yang makin meningkat akan kacang tanah dari waktu ke

waktu menjadikan bisnis kacang tanah sangat layak untuk dicoba. Berdasarkan pada beberapa fenomena tersebut, dirasa perlu untuk lebih menekuni usaha kacang tanah ini dengan membuka gudang dan pembelian mesin dengan alasan permintaan dari pembeli yang sangat tinggi dan juga untuk mengembangkan bisnis menjadi skala yang lebih besar. Pembukaan bisnis baru ini akan ditinjau dari berbagai macam aspek dengan judul Studi Kelayakan Bisnis Kacang Tanah Di Purwosari,Pasuruan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui segala peluang dan resiko yang ada dalam membangun usaha ini mulai dari pembelian mesin hingga pembangunan gudang. Salah satu cara yang baik untuk melakukan perencanaan adalah dengan cara membuat studi kelayakan bisnis untuk menilai peluang bisnis ini bisa berjalan sesuai dengan rencana dan apakah pembelian mesin dan pembangunan gudang bisnis ini layak untuk dilakukan untuk mengembangkan bisnis ini.

B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dipaparkan, perumusan masalah dalam penelitian ini untuk meninjau kelayakan bisnis ini adalah lewat tinjauan : 1. Aspek pasar dan pemasaran 2. Aspek hukum 3. Aspek teknis dan teknologi

4. Aspek manajemen dan sumber daya manusia 5. Aspek keuangan

C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang sudah dipaparkan, peneliti

merumuskan tujuan penelitian ini adalah untuk menilai apakah pengembangan bisnis kacang ini layak atau tidak setelah ditinjau dari aspek pasar dan pemasaran, hukum, teknis dan teknologi, manajemen dan sumber daya manusia serta keuangan. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi antara lain: 1. Manfaat Teoritis Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan maupun referensi untuk penelitian selanjutnya mengenai kelayakan dan perencanaan dalam pengembangan bisnis serupa. 2. Manfaat Praktis a. Dapat digunakan oleh penulis untuk digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan apakah factor-faktor dalam pengembangan bisnis yang direncanakan ini layak untuk direalisasikan atau tidak.

b. Dapat digunakan oleh pembaca untuk menambah pengetahuan dalam penelitian aspek-aspek dalam pembuatan pabrik.

E. Lingkup Permasalahan Lingkup permasalahan penelitian ini dibatasi pada pengembangan usahapenulis dan dibatasi hingga akhir masa kontrak kerja sama..

You might also like