You are on page 1of 2

Bismillaahirrahmaanirrahiim Pengusaha Muda? Why not!

Oleh : Putri Novianti

Apa yang akan kamu lakukan tujuh sampai sepuluh tahun ke depan?
Jika ditanya ini, setiap orang dengan gagahnya akan menciptakan rantai panjang keinginan, seperti ingin jadi entrepreneur sukses, ingin jadi business owner, ingin kaya muda, ingin jadi investor, dan sederet profesi ngetop lainnya. Ya iyalah siapa sih orangnya yang gak mau kaya? Selama ini, kaya selalu diukur dari menterengnya rumah, mahalnya mobil, atau gadget terbaru yang dimiliki. Padahal jauh di balik itu, definisi kaya yang sebenarnya adalah sikap mental untuk mandiri, berani menunda kesenangan, mengerahkan seluruh potensi untuk membuat uang mengejarnya. (Passive income maksudnya, serem kalau beneran dikejar uang

hehehe.-pn)
Sebuah ungkapan mengatakan bahwa jangan jadi dokter kalau ingin kaya, jadilah pengusaha. Kenapa harus pengusaha??? Akhir-akhir ini kecenderungan untuk menjadi pengusaha terasa semakin meningkat ditandai dengan adanya berbagai pelatihan dan seminar untuk calon pengusaha muda. Semakin banyak pengusaha, maka semakin banyak lapangan kerja tersedia dan semakin banyak pengangguran yang bisa diserap. Saat ini, pengangguran di Indonesia telah mencapai angka lebih dari 10 juta. Jika kita asumsikan setiap usaha merekrut lima pegawai, maka jika tumbuh 1 juta pengusaha akan tersedia 5 juta lapangan kerja. Dengan tersedianya lapangan kerja, maka daya beli masyarakat akan meningkat dan pada akhirnya akan mengurangi angka kemiskinan. Alasan lain adalah karena sumber teladan kita, Rasulullah SAW adalah seorang pengusaha sukses. Tidak ada catatan yang secara lengkap menggambarkan jumlah kekayaan yang dimiliki Rasulullah SAW, baik pada masa sebelum menjadi rasul maupun pada masa kerasulannya. Meskipun begitu, dari catatan Abu Faris (1997), Rasulullah memberikan mahar kepada Khadijah sebanyak 20 ekor unta dan 12 uqiyah emas. Jumlah yang tergolong sangat banyak jika dikonversi dengan uang pada zaman sekarang. Seperti yang dikutip dalam buku Muhammad SAW : The Super Leader Super Manager karya Pak Muhammad Syafii Antonio, disana dijelaskan alasan mengapa Rasulullah menjadi seorang pengusaha yang kaya.

Allah menghendaki Rasulullah SAW menjadi orang yang sangat kaya agar umatnya yang dianugerahi kekayaan dapat mencontoh beliau tatkala berinteraksi dengan harta : bagaimana cara memperoleh harta yang halal, bagaimana mensyukuri kekayaan, dan bagaimana membelanjakannya di jalan Allah. (Antonio, 2007) Sudah sepantasnya kita mengikuti langkah Rasulullah SAW untuk menjadi seorang pengusaha demi memacu munculnya pengusaha-pengusaha muda di kalangan Muslim. Sebenarnya negeri ini memiliki tokoh-tokoh agama sekaligus pengusaha sukses, sebut saja misalnya, tokoh nasional K.H. Ahmad Dahlan dengan usaha batiknya. Bahkan dalam sejarah gerakan kemerdekaan Indonesia kita mengenal tokoh-tokoh agama yang terhimpun dalam Syarikat Dagang Islam. Dengan adanya pengusaha, pemerintah akan terbantu untuk menyediakan lapangan kerja. Secara tidak langsung pengusaha telah turut menyumbangkan kontribusinya dalam pembangunan. Its show time. Sudah saatnya kita memberikan kontribusi dalam pembangunan. Salah satu caranya adalah dengan menjadi seorang entrepreneur . Sesungguhnya makhluk yang paling rendah adalah manusia yang hanya makan, minum, tidur, yang telah kering sumber-sumber manfaatnya, yang telah longsor lembah-lembah kebaikannya. Gak mau kan jadi makhluk paling rendah? Maka dari itu, mari bergerak dan ambil langkah nyata. hosh! Allah SWT telah menghendaki kemudahan bagi kita dan kita mengupayakan segalanya di tangan kita. Impikan masa depan gemilang, kepalkan tangan, dan teriakkan SAYALAH PENGUSAHA SELANJUTNYA!!!

*****

Cisayong, 20 Mei 2012

Sekarang 20 Mei? Astaghfirullah, baru ngeh sekarang bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional. -__Dengan semangat nyata kebangkitan nasional, semangat yoo! :D

You might also like