Professional Documents
Culture Documents
23
Apa Itu
IMPI?
Berbicara mengedai wadah bagi mahasiswa perencanaan di tingkat nasional selalu muncul topik yang tetap hangat untuk didebatkan, yaitu IMPI. Apalagi setiap kali kegiatan forum komunikasi mahasiswa Planologi se-Jawa Timur (Forkom Plano Jatim) dilaksanakan hampir selalu terdengar perdebatan mengenai IMPI. Apa sebenarnya IMPI dan apa hubungannya dengan Forkom Plano Jatim?. Lets Check this out !!! Ikatan Mahasiswa Perencanaan Indonesia atau IMPI adalah sebuah organisasi yang didirikan dengan tujuan untuk mewadahi seluruh himpunanhimpunan mahasiswa perencanaan di tingkat Nasional. Pada awalnya organisasi ini bernama FMPI (Forum Mahasiswa Perencanaan Indonesia), berdiri pada tanggal 2 Desember 1984 yang lebih bersifat forum kekeluargaan dan wadah silaturrahmi serta kerja sama antar himpunan planologi. Ide untuk mendirikan forum ini dicetuskan dari teman-teman Planologi Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Islam Bandung (UNISBA), dan ATPU Bandung.
IMPI
Perubahan FMPI menjadi IMPI terjadi pada kongres FMPI yang keVII, tanggal 22 24 Desember 1997 di Ciburial, Bandung. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan untuk memperkuat jaringan antar himpunan serta eksistensi wadah mahasiswa planologi ditingkat nasional baik bagi anggota ataupun masyarakat luas. Selain itu perubahan ini didasari atas keinginan agar forum ini bukan hanya sekedar forum atau hanya ajang untuk diskusi saja namun ingin menjadi ikatan yang memiliki komitmen. Ketika FMPI berubah menjadi IMPI, menuntut adanya rekonstruksi anggota yang terbagi dalam koordinator-koordinator wilayah atau Korwil. Siapa saja Korwil IMPI yang pertama??? Ini dia:
22 1
3 1
Korwil I mewakili Sumatra, dengan anggota Universitas Bung Hatta dari Padang, Universitas TD Pardede, dari Medan dan Institut Teknologi Medan, dari Medan Korwil II mewakili JABOTABEK, dengan anggota, Institut Teknologi Indonesia (Tangerang), Universitas Krisnadwiapayan (Jakarta), Universitas Trisakti (Jakarta), Universitas Tarumanegara (Jakarta), Universitas Pakua dan Universitas Indonesia Esa Unggul (Jakarta).
Korwil III mewakili Bandung dan sekitarnya, dengan anggota Institut T e k no l o g i B a n d un g , I n st it ut Teknologi Nasional Bandung, Universitas Pasundan, Universitas Islam Bandung dan Universitas Winayamukti Korwil IV mewakili Jawa Tengah, den gan angota Universitas Diponegoro (Semarang), Universitas Islam Sultan Agung (Semarang), dan Univer sitas Gadjah Mada (Yogjakarta) Korwil V mewakili Jawa Timur dan Bali, dengan anggota Institut Teknologi Nasional Malang dan Uni- versitas Brawijaya Korwil VI mewakili Sulawesi, dengan anggota Universitas 45
4 2
Universitas Tarumanegara (Jakarta) Universtas Trisakti (Jakarta) Universitas Indonusa Esa Unggul (Jakarta) Universitas Pakuan ( Bogor) Universitas Gadjah Mada (Yogyakarta) Universitas Diponegoro ( Semarang Universitas Islam Sultan Agung (Semarang) Institut Teknologi Nasional (Malang) Universitas 45 (Ujung Pandang Universitas Brawijaya (Malang)
dimana hadir sebagai pembicaraIr. Jonannes Tutung dari Bumi Serpong Damai (BSD) mewakili pihak swasta. Ir. Lukman Hakim AS (PT Teknoplan) mewakili pihak konsultan, Ir. Haryanto Kunto mewakili pihak pemerintah. 20 2 5 3
November 199, menyelenggarakan Seminar Nasional di Bandung dan berbagai kegiatan lain seperti : Lomba Karya Ilmiah, Sidang tahunan, Malam apresiasi, seni, audensi ke DPRD Tk. I Jawa Barat dengan pernyataan sikap untuk menolak segala bentuk monopoli di Indonesia. Desember 1996 , menggelar Seminar Nasional di Semarang yang menghadirkan pembicara dan Bappenas, IAP pusat, dan Akademisi
Peluang dan Tantangan Profesi Perencanaan Dalam Berperan Aktif Bagi Proses Pembangunan Nasional
yang diadakan 5 April 1999 di Ujung Pandang.
IMPI II
Kegiatan IMPI yang dilaksanakan pada kesempatan ini lebih condong kepada upaya aktualisasi dan reposisi dan eksistensi IMPI dalam tahun kepengurusan pertamanya yang terdiri atas dua rangkaian kegiatan yaltu: Seminar Nasional Perencanaan Ka-
kan tanggal 8 Mei 2001 bertempat di Gedung PPI Universitas Brawijaya, Malang. Kongres Ikatan Mahasiswa Perencanaan Indonesia tanggal 9-13 Mei 2001 yang diselenggarakan di kampus Institut Teknologi Nasional, Malang.
6 4
19 3
yayasan KEHATI yang bergerak dibidang Lingkungan Hidup dan Departemen Pendidikan Nasional (DEPDIKNAS). Namun Pengajuan legalitas ini ditunda oleh Dirjen Dikti dengan alasan adanya masalah internal di dalam Dirjen Dikti.
Kondisi Eksternal
Kemana IMPI selanjutnya? Koordinasi, komunikasi dan mobilisasi Sampai dengan tahun 2006, IMPI
yang tidak berjalan lancar karena pengaruh faktor geografi, luasnya jaringan institusi dan kondisi kebangsaan yang tidak stabil vakum sampai pada akhirnya diadakan pertemuan untuk forum mahasiswa PWK pada tanggal 29 April 2006 di Universitas Brawijaya Malang. Beberapa anggota yang hadir p a d a p e r t e m ua n i n i a d a l a h STTENAS, UNDIP, ITB, UGM, ITS, ITENAS, dan UNIKOM. Inti dari tujuan para peserta dalam pertemuan ini adalah membicarakan Kita butuh wadah yang bisa
Kondisi Internal Pengurus aktif kurang terlibat secara maksimal karena kurangnya koordinasi dan komunikasi antar Korwil Banyak anggota organisasi yang t ida k m eng et a h u i A D/ A R T organisasi karena tidak adanya Korwil sehingga tidak dapat melaksanakan Rakorwil. Visi dan arah kebijakan organisasi yang kurang jelas. Permasalahan yang paling krusial dari kepengurusan IMPI yang pertama adalah persoalan legalitas yang diajukan kepada Dikti. Pengurus IMPI telah mencoba mensosialisasikan organisasi ini kepada IAP (Ikatan Ahli Perencanaan), 18 2 7 5
Kebutuhan Internal Kumpul-kumpul Saling mengenal dan silaturahmi Bertukar Informasi Berkelanjutan (Regenerasi yang jelas)
Kebutuhan Eksternal Pengabdian kepada masyarakat Forum yang legal Output yang diakui
Forum yang hadir pada malam pertemuan tersebut, atas nama h im p una n ya ng t erg a b ung , membuat surat tekanan ke UBH mengenai IMPI dan diberikan alokasi selama 30 hari (s/d 30 Mei 2006) untuk memberikan tanggapan Apabila tidak ada tanggapan dari UBH, maka Forum bisa m e n g a m b il a l i h m e ng e n a i keberlanjutan IMPI
Hasil dari pertemuan tanggal 29 April Dengan tuntutan mengenai 2006 di Universitas Brawijaya Malang Tindak Lanjut Kongres ini adalah adanya persetujuan dari planologi Regional Bandung, Regional UBH mengirin AD/ART IMPI. Jawa Timur, dan Regional Jawa Tengah bahwa Bila tidak dipenuhi maka Konsekuensinya adalah sebagai IMPI Tetap Ada, asal AD/ berikut: Tujuannya: Mewadahi aspirasi dari seluruh himpunan mahasiswa Planologi seIn d o ne s ia seh i ng g a da p a t menciptakan mahasiswa Planologi yang memiliki jiwa kekeluargaan, semangat keprofesian, serta pengabdian terhadap masyarakat Apabila UBH tidak dapat memenuhi tuntutan untuk menyelenggarakan kong r e s, m a ka For um a ka n membantu/ mengambil alih untuk melaksanakan Kongres di Jawa Lokasi Kongres di Jawa di rencanakan di Yogya dengan penitia dari UGM, jika tidak memungkinkan maka porsi lebih banyak diambil alih Korwil (UNDIP dan STTENAS) dengan UGM membantu menyiapkan Keputusan akhir dari pertemuan ini tempat adalah: Kongres atau kepentingan Forum, maka Forum turut bertanggung 8 6 17 3
ART Direvisi
USTJ Papua Univ. 45 Makasar Kongres pertama tanggal 21 April dibuka oleh ketua ASPI, Dr. Sudaryono .M.Eng dan Bpk. Iwan Aminto dari STTNAS Semarang. Dari sidang ini diketahui bahwa IMPI masih belum berada dibawah l e m b a g a l e g a l . P i h a k IM P I menginginkan hubungan dengan ASPI selayaknya dosen-mahasiswa tetapi ASPI menggapnya sebagai mitrapartner. Dari segi pendanaan, ASPI juga tidak bisa menjadi lembaga donor bagi IMPI.
Bagaimana kelanjutannya?
Akhirnya pada tanggal 21 24 April 2007 diadakan kongres IMPI di UGM, Yogjakarta. Korwil yang hadir yaitu Korwil Jawa Tengah, Korwil Sumatra, Wil a ya h Tim ur, JAB O TAB EK , Bandung Raya, dan Jawa Timur yang diwakili oleh perguruan-perguruan tinggi berikut: ITM Medan UBH Padang Untar Jakarta Unkris Jakarta Univ. Indonusa Esa Unggul ITI Usakti Unpak Bogor Unpas Bandung Itenas Bandung Unwim Sumedang Unikom Bandung Unisba Bandung ITB Bandung UNS Solo Undip Semarang UGM Jogja STTnas Unibraw Malang ITN Malang ITS Sby Unhas Makasar UIN Alaudin Makasar 16 2
pada
ITB mengajukan peninjauan ulang Anggaran Dasar BAB VISI dan MISI IMPI Forum tidak menyutujui usulan ITB, Pengesahan AD langsung dilakukan tanpa menunggu pembentukan aggaran rumah tangga selesai dilakukan. ITB dan UNISBA mewakili Bandung Raya walked out dari sidang. 2 KORWIL tidak menyetujui hasil siding (Bandung Raya dan Jatim)
9 7
Struktur organisasi MPM dnegan Pengurus Pusat MPM : Majelis perwakilan Mahasiswa
10 8
15 3
Besar
Perwakilan
Mahasiswa
Wilayah II :Muhammad IsnaeniUniv.Pakuan Wilayah III : Wilayah IV : Kartini - UGM Wilayah V :Wigbertus Beo - ITN H.D.L
Wilayah II : Korwil JABOTABEK Wilayah III : Korwil Bandung Raya Wilayah IV : Korwil Jawa Tengah dan DIY Wilayah V : Korwil Jawa Timur
se-Indonesia. Sedangkan poin yang dibahas/didiskusikan pada forum Yogya adalah sama yaitu: (a) Urgensi keberadaan organisasi IMPI, (b) Melanjutkan IMPI atau membuat organisasi baru, (c) Apabila membuat organisasi baru, kita merancang sistem yang akan diterapkan di dalamnya 9. Mengenai sumber dana, dalam hal ini kami mempertanyakan bagaimana sistem pendanaannya? Ketika IMPI berkutat dengan kegiatan harus ada supply dana tentunya. Nah, sekarang yang perlu dipertanyakan apakah IMPI memahami dengan jelas kondisi HIMPUNAN anggota IMPI? 10.Menurut literatur yang kami dapat komunitas adalah sekelompok makhluk yang memiliki karakteristik yang sama dan ciri yang relatif sama pula. Yang jadi pertanyaan disini adalah IMPI ini apa? Apakah komunitas mahasiswa planologi atau hanya kumpulan mahasiswa planologi saja? Mengingat kita semua belum duduk bersama dan belum membicarakan tujuan kita bersama terhadap IMPI, yang diinginkan dari IMPI, pandangan terhadap IMPI, seberapa penting IMPI, dan bagaimana mekanisme/system yang tepat dalam menjalankan IMPI ini dalam menghadapi issu matinya IMPI sebelumnya. Tetapi kita semua tidak akan mengetahui mengenai semua itu apabila kita tidak bisa menemukan fosil hidup IMPI sebelumnya.
3. Legalitas bukan main-main, legalitas yang benar memiliki kekuatan hukum yang perlu ditanyakan lebih lanjut adalah siapa yang mengesahkan, proses legitimasinya seperti apa, pembentukan MPM oleh siapa (dalam Rakernas Bogor), pelantikan ketua IMPI dihadiri kurang dari setengah anggota IMPI, posisi IMPI dimana apakah berdiri sendiri/dibawah ASPI/ato dibawah organisasi apa? 4. Tidak ada arah tujuan yang jelas terhadap pergerakan IMPI. 5. Apakah IMPI sudah dapat menampung aspirasi semua anggota sejauh ini sebagai buktinya tidak ada gerakan yang berarti selama setahun setelah kongres Nasional tahun 2006. 6. Selama setahun tidak ada strategi khusus merekatkan hubungan antar anggota. 7. Kita semua pasti merasa follow up kongnas tidak ada. Sampai pada akhirnya setiap himpunan berganti kepungurusan dan keberlanjutan IMPI dimulai dari pengurusan yang baru. Hal ini seharusnya menjadi ukuran betapa lamanya gerakan kita. Dilihat dari ukuran tersebut masihkah kita memaksakan organisasi yang hanya beranggotakan nama nama universitas saja? 8. Terjadi kesalahpahaman ketika forum Yogya yang mana forum ini sebagai tidak lanjut forum Malang dengan peserta forum yang lebih besar yaitu 12 10