You are on page 1of 61

SEJARAH KEHUTANAN PAPUA

BAB-VI
PERIODISASI PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN

Sejarah Kehutanan Papua tidak terlepas dari peraturan perundang-


undangan yang mendasarinya. Peraturan perundang-undangan ini saling
terkait antara satu dengan lainnya, mulai dari Peraturan Daerah,
Keputusan Menteri Kehutanan, Keputusan Presiden, Peraturan
Pemerintah sampai kepada Undang-undang, seluruhnya merupakan satu
system yang tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu di dalam bab ini
peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan pengelolaan hutan
dipaparkan secara menyeluruh dengan skala nasional (Indonesia).
Keseluruhan proses pengelolaan hutan didasarkan kepada peraturan
perundang-undangan yang ditetapkan oleh pemerintah baik dalam bentuk
UU, PP, Keppres, SK Menteri, maupun SK Dirjen. Aspek peraturan
perundang-undangan ini menjadi titik acuan struktural seluruh kinerja
pengelolaan hutan yang secara fundamental sudah mulai dibangun
semenjak Indonesia Merdeka.

Sebagai sebuah acuan struktural maka melalui peraturan perundang-


undangan akan tampak bagaimana kebijakan pemerintah pada sektor
kehutanan yang dijalankan pada setiap periodisasi pemerintahan. Dalam
dimensi waktu, kinerja pengelolaan hutan berkembang dari waktu-ke waktu
seiring dengan pergantian struktur pemerintahan maupun pergeseran
wacana yang berkembang di sektor kehutanan. Oleh karena itu tepat
kiranya jika dalam bab ini dikemukakan berbagai peraturan perundang-
undangan yang telah dihasilkan oleh Pemerintah RI. Melalui penyampaian
berbagai peraturan perundang-undangan ini maka sedikit banyak akan
dapat dilihat bahwa sektor kehutanan selalu berkembang dari waktu ke
waktu khususnya dalam mekanime kinerjanya. Perkembangan ini tidak
saja menyangkut pola-pola teknis pengelolaan hutan tetapi juga
menyangkut pemaknaan terhadap sumberdaya hutan itu sendiri.
Secara garis besar peraturan perundang-undangan ini akan
dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu peraturan perundangan
bidang manajemen kawasan –tata ruang, peraturan perundangan bidang
manajemen hutan dan peraturan perundangan bidang kelembagaan.
Meskipun secara kategori peraturan perundang-undangan ini dapat
PERKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN VI - 1
SEJARAH KEHUTANAN PAPUA

dikelompokkan menjadi tiga tetapi secara substansial antara satu produk


perundang-undangan dengan produk perundang-undangan lain saling
terkait sehingga tidak dapat dilihat secara dikotomis. Pemisahan menjadi
tiga kelompok lebih sebagai sebuah upaya untuk mempermudah
pemahaman jika dikaitkan dengan upaya perwujudan PHL. Artinya dengan
pengelompokan ini akan dapat dianalisis lebih lanjut bagaimana
sebenarnya visi misi pemerintah terhadap PHL sudah tercermin secara
struktural dalam bentuk peraturan perundang-undangan. Analisis ini
sangat penting karena ke depan diharapkan seluruh produk peraturan
perundang-undangan kehutanan memfokuskan pada upaya perwujudan
PHL dalam satu mekanisme kerja GCG.
Meskipun peraturan perundang-undangan yang tertuang dalam bab itu
belum mencerminkan seluruh produk peraturan perundang-undangan di
bidang kehutanan, namun diharapkan sudah mampu mewakili seluruh
dimensi pengelolaan hutan yang pernah terjadi dan berlaku di Indonesia.

6.1. PERATURAN PERUNDANGAN KEHUTANAN BIDANG


MANAJEMEN KAWASAN –TATA RUANG

Peraturan perundang-undangan bidang manajemen kawasan merupakan


peraturan yang menjadi landasan hukum dalam setiap aspek pengelolaan
kawasan. Terdapat tiga hal yang menjadi fokus dalam manajemen
kawasan, yaitu aspek pemantapan kawasan, aspek penataan kawasan
dan aspek pengamanan kawasan. Ketiga aspek ini berujung kepada
upaya penciptaan kondisi kawasan yang aman konflik untuk jangka
panjang lintas generasi.

Dengan adanya landasan hukum yang kuat ini diharapkan seluruh aspek
yang berkaitan dengan manajemen kawasan seperti tata ruang, penataan
batas, pengukuhan areal memiliki kekuatan hukum yang kuat dan
dihormati oleh seluruh pelaku pembangunan baik pemerintah, swasta
maupun masyarakat.

Pemantapan Kawasan

Beberapa peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang


pemantapan kawasan antara lain :

PERKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN VI - 2


SEJARAH KEHUTANAN PAPUA

1. PP No 71 Tahun 1951 tentang Pembentukan Dewan Pengukuran dan


Penggambaran Peta dan Direkterum Untuk Pengukuran dan
penggambaran Peta
2. UU No. 20 tahun 1961 Tentang Pencabutan Hak-Hak Tanah dan
Benda-Benda di Atasnya
3. PP No 33 Tahun 1970 tentang Perencanaan Hutan

4. SK Mentan No 291/Kpt/Um/1970 tentang Penetapan Areal Kerja


Pengusahaan Hutan Sebagai Kawasan Hutan Produksi

5. PP No. 39 Tahun 1973 tentang Acara Penetapan Ganti Kerugian Oleh


Pengadilan Tinggi Sehubungan Dengan Pencabutan Hak-Hak Atas
Tanah dengan Benda-Benda yang Ada di Atasnya
6. UU No 11 Tahun 1974 tentang Pengairan
7. SK Mentan No 837/Kpts/Um/11/1980 tentang Kriteria dan Tata Cara
Penetapan Hutan Lindung

8. SK Mentan No 680/kpts/Um/8/1981 tentang Pedoman Penatagunaan


Hutan Kesepakatan

9. SK Mentan No 681/Kpts/Um/8/1981 tentang Kriteria dan Tata Cara


Penetapan Hutan Suaka Alam dan Hutan Wisata

10. SK Mentan No 682/Kpts/Um/8/1981 tentang Pengertian dan Tata Cara


Penentuan Luas Hutan Optimal dan Hutan Produksi yang Dapat di-
Konversi serta Hutan Produksi Tetap
11. SK Mentan No 683/Kpts/Um/8/1981 tentang Kriteria dan Tata Cara
Penetapan Hutan Produksi
12. SK Mentan No 684/Kpts/Um/8/1981 tentang Pedoman Pencadangan
dan Penyediaan Areal Hutan dengan Tata Guna Hutan dan dengan
Pelaksanaan SK Mentan di Bidang Perkayuan

13. SK Menhut No 399/Kpts-II/1990 tentang Pedoman Pengukuhan Hutan


14. PP 27 Tahun 1991 tentang Rawa

15. PP No 35 Tahun 1991 tentang Sungai


16. SK Menhut No 200/Kpts-II/1991 tentang Pedoman Pembentukan
Kesatuan Pengusahaan Hutan Produksi
17. UU No 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang

PERKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN VI - 3


SEJARAH KEHUTANAN PAPUA

18. SK Menhut No 442/Kpts-II/1992 tentang Pedoman Penetapan Areal


HPHTI

19. SK Menhut No 254/Kpts-II/1993 tentang Pencabutan SK Menhut No


442/Kpts-II/1992 tentang Pedoman Penetapan Areal HTI Pulp

20. SK Menhut No 480/Kpts-II/1993 tentang Penetapan Tambahan


Persyaratan Pelepasan Kawasan Hutan untuk Pengembangan Usaha
Pertanian
21. SK Menhut No 528/Kpts-II/1993 tentang Kewajiban Pemegang HPH
dan HPHTI untuk Memasang Jaringan Titik Pasti GPS
22. SK Menhut No 164/Kpts-II/1994 tentang Pedoman Tukar Menukar
Kawasan Hutan
23. SK Menhut No 419/Kpts-II/1994 tentang Perubahan SK Menhut No
164/Kpts-II/1994 tentang Pedoman Tukar Menukar Kawasan Hutan
24. SK Menhut No 422/Kpts-II/1994 tentang Pelepasan Areal Hutan untuk
Pemukiman Transmigrasi
25. SK Menhut No 292/Kpts-II/1995 tentang Tukar Menukar Kawasan
Hutan
26. UU No 6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia

27. PP No 40 Tahun 1996 Tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna


Bangunan dan hak Pakai Atas Tanah

28. SK Menhut No 41/Kpts-II/1996 tentang Perubahan pasal 16 SK Menhut


No 55/kpts-II/94 tentang Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan

29. SK Menhut No 250/Kpts-II/1996 tentang Perubahan SK Menhut No


418/Kpts-II/1993 tentang Tambahan Persyaratan Pelepasan Kawasan
Hutan Untuk Pengembangan Usaha Pertanian
30. SK Menhut No593/Kpts-II/1996 tentang Lokasi Buru di Areal Buru

31. SK Menhut No 634/Kpts-II/1996 tentang Perubahan SK Menhut No


399/Kpts-II/1990 tentang Pedoman Pengukuhan Hutan

32. PP No 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional


33. SK Menhut No 613/Kpts-II/1997 tentang Pedoman Pengukuhan
Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam Perairan

PERKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN VI - 4


SEJARAH KEHUTANAN PAPUA

34. SK Menhut No 628/Kpts-II/1997 tentang Pembuatan Pemeriksaan dan


Pengesahan Peta Kehutanan

35. PP No 68 Tahun 1998 tentang Kawasan Suaka Alam dan Kawasan


Pelestarian Alam

36. SK Menhut No 140/Kpts-II/1998 tentang Perubahan SK Menhut No


464/kpts-II/1995 tentang Perubahan Hutan Lindung

37. SK Menhutbun No 376/Kpts-II/1998 tentang Kriteria Penyediaan Areal


Hutan Untuk Perkebunan Budidaya Kelapa Sawit

38. SK Menhutbun No 308/Kpts-II/1999 tentang Kesatuan Pengelolaan


Hutan Produksi

39. SK Menhutbun No 730/Kpts-II/1999 tentang Standarisasi Peta Dasar


Digital
40. SK Menhutbun No 27/Kpts-II-kum/2001 tentang Pembebanan Titel hak
dalam rangka Tukar menukar Kawasan Hutan dan Pinjam Pakai
Kawasan Hutan
41. SK Menhutbun No 32/Kpts-II/2001 tentang Kriteria dan Standar
Pengukuhan Kawasan Hutan
42. SK Menhutbun No 70/Kpts-II/2001 tentang Penetapan Kawasan Hutan
Perubahan Status dan Fungsi Hutan
43. SK Menhutbun No 48/Kpts-II/2001 tentang Perubahan SK Menhut No
70/Kpts-II/2001 Penetapan Kawasan Hutan Perubahan Status dan
Fungsi Hutan

44. Keppres No 34 Tahun 2003 tentang Kebijakan Nasional di Bidang


Pertanahan

45. PP No 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah


46. Keppres No 41 tahun 2004 tentang Perijinan/Perjanjian di Bidang
Pertambangan yang Berada di Dalam Kawasan Hutan
Penataan Kawasan

Beberapa peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang


penataan kawasan antara lain :

1. SK Mentan No 291/Kpts/UM/5/1970 tentang Penataan Areal kerja


pengusahaan Hutan Sebagai Kawasan Hutan Produksi

PERKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN VI - 5


SEJARAH KEHUTANAN PAPUA

2. Kepmendagri No 34 Tahun 1986 tentang Pelaksanaan Permendagri No


7 Tahun 1986 tentang Penetapan Batas-Batas Wilayah Kota di Seluruh
Indonesia
3. Kepmen PU No 640 Tahun 1986 tentang Perencanaan Tata Ruang
Kota
4. Permendagri No 2 Tahun 1987 Pedoman Penyusunan Rencana Kota

5. Kepmendagri No 14 tahun 1988 tentang Penataan Ruang Terbuka


Hijau di Wilayah Perkotaan

6. SK Menhut No 494/Kpts-II/1988 tentang Ketentuan-Ketentuan Untuk


Pembatalan Pencadangan Areal HPH

7. Permen PU No 39 Tahun 1989 tentang Pembagian Wilayah Sungai


8. SK Menhut No 400/Kpts-II/1990 tentang Pembentukan Panitia Tata
batas
9. UU No 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman

10. UU No. 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang


11. SK Menhut No 795/Kpts-II/1993 tentang Perubahan SK Menhut No
316/Kpts-VII/1993 tentang Tata Cara dan Pelaksanaan Pengukuran
Batas Dalam Rangka HPH

12. SK Menhut No 57/Kpts-II/1994 tentang Pedoman Penataan Batas


Fungsi Hutan

13. SK Menhut No 70/Kpts-II/1995 tentang Pengaturan Tata Ruang HTI


14. PP No. 69 Tahun 1996 Tanggal 3 Desember 1996 Tentang Pelaksanan
Hak dan Kewajiban, Serta bentuk dan tata Cara Peran Serta
Masyarakat Dalam Penataan Ruang

15. SK Menhut No 246/Kpts-II/1996 tentang Peubahan SK Menhut No


70/Kpts-II/1995 tentang Pengaturan Tata Ruang HTI

16. SK Menhut No 635/Kpts-II/1996 tentang Perubahan SK Menhut No


400/Kpts-II/1990 tentang Pembentukan Panitia Tata Batas

17. SK Menhut No 688/Kpts-II/1996 tentang Tata Cara Pembiayaan


Pelaksanaan Penataan Batas Areal Kerja HPH, HPHTI, HPPA dan
Kegiatan Survey Pencadangan Areal HPH

PERKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN VI - 6


SEJARAH KEHUTANAN PAPUA

18. PP No. 47 Tahun 1997 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah


Nasional

19. SK Menhut No 221/Kpts-II/1997 tentang Pedoman Kompartemenisasi


HTI

20. SK Menhutbun No 900/kpts-II/1999 tentang Tata Cara Pelaksanaan


Kegiatan Survey Potensi Pengukuran Dan Penataan Batas Di Areal
Kerja HP Di Bidang Kehutanan
21. Keppres No 114 Tahun 1999 tentang Penatan Ruang Kawasan Bogor,
Puncak, Cianjur
22. PP No. 10 Tahun 2000 Tanggal 21 Februari 2000 Tentang Tingkat
Ketelitian Peta untuk Penataan Ruang Wilayah
23. Kepmen Permukiman dan Prasarana Wilayah No 327/Kpts/M/2002
tentang Penetapan 6 (enam) Pedoman Bidang Penataan Ruang
24. Keppres No 34 Tahun 2003 tentang Kebijakan Nasional di Bidang
Pertanahan
25. Keppres No 41 tahun 2004 tentang Perijinan/Perjanjian di Bidang
Pertambangan yang Berada di Dalam Kawasan Hutan
Pengamanan Kawasan

Beberapa peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang


pengamanan kawasan antara lain :

1. SK Menhut No 195/Kpts-II/1986 tentang Usaha Pencegahan dan


Pemadaman Kebakaran Hutan

2. SK Menhut No 523/Kpts-II/1993 tentang Pedoman Perlindungan Hutan


di Areal Pengusahaan Hutan

3. SK Menhut No 245/Kpts-II/1996 tentang Perubahan SK Menhut No


506/Kpts-II/1996 tentang Petunjuk Teknis Pengamanan Hutan Secara
Fungsional di Daerah TK-II
4. SK Menhutbun No 450/Kpts-II/1996 tentang Pelaksanaan Inventarisasi
Pemetaan dan Pengamanan Lokasi Perambahan Hutan dan
Perladangan Berpindah

5. SK Menhutbun No 333/Kpts-II/1999 tentang Pedoman Pemeliharaan


dan Pengamanan Batas Hutan

PERKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN VI - 7


SEJARAH KEHUTANAN PAPUA

6.2. PERATURAN PERUNDANGAN KEHUTANAN BIDANG


MANAJEMEN HUTAN

Peraturan perundang-undangan bidang manajemen hutan dimaksudkan


untuk memberikan koridor pelaksanaan pengelolaan hutan sehingga
tercipta keteraturan dalam mekanisme proses pelaksanaan pengelolaan
hutan.

Aspek manajemen hutan dapat diorganisir menjadi tiga aspek, yaitu 1)


kelola produksi –ekonomi, 2) kelola ekologi –lingkungan dan 3) kelola
sosial – budaya. Ketiga kelola tersebut merupakan tiga aspek yang
menjadi tiang pembangun PHL di Indonesia. Melalui pelaksanaan ketiga
kelola itu diharapkan dalam setiap pengelolaan hutan di Indonesia akan
tercapai kelestarian fungsi produksi, kelestarian fungsi ekologi dan
kelestarian fungsi sosial.
Kelola Produksi –Ekonomi

1. UU No 5 tahun 1967 Tentang Pokok-Pokok Kehutanan


2. SK Mentan No 57/8/1967 tentang Syarat-Syarat dan Cara
Penyelesaian Permohonan HPH
3. SK Mentan No 25/4/1968 tentang Pelimpahan Kewenangan
Penandatanganan Surat Keputusan Pemberian HPH Kepada Dirjen
Kehutanan.

4. SK Mentan No. 76/Kpts/EKKU/3/1969 tentang Pedoman Umum


Eksploitasi Hutan

5. PP No 21 Tahun 1970 tentang Hak Pengusahaan Hutan dan Hak


Pemungutan Hasil Hutan

6. SK Mentan No 6/Ins/Um/6/1972 tentang Kewajiban Menyerahkan


Laporan Pengusahaan Hutan yang Disertai dengan sanksi
Pengurangan Target Produksi
7. PP No 18 Tahun 1975 tentang Perubahan Pasal 9 PP No 21 Tahun
1970 tentang Hak Pengusahaan Hutan dan Pemungutan Hasil Hutan
8. SK Dirjen Kehutanan No 138/Kpts/DJ/I/1974 tentang Kewajiban Bagi
HPH untuk Menjual Sebagian hasil Produksinya untuk Penghara
Industri dan/atau Penyediaan Kayu Logs untuk Keperluan
Masyarakat Dalam Negeri
9. PP No 26 Tahun 1980 tentang Jalan
PERKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN VI - 8
SEJARAH KEHUTANAN PAPUA

10. SKB Menteri Pertanian, Menteri Perdagangan dan Koperasi Menteri


Perindustrian No 290/Kpts/Um/5/1979, No 79/M/SK/5/1979, No
370/Kpb/5/1979 tentang Pengaturan Penyediaan kayu Bulat Untuk
Kebutuhan Dalam Negeri

11. SKB Menteri Pertanian dan Menteri Perindustrian No


291/Kpts/Um/5/1979, No 80/M/SK/5/1979 mengatur mengenai
ketentuan alokasi kayu bulat/gelondongan untuk industri kayu dalam
negeri

12. SKB Menteri Pertanian dan Menteri Perindustrian No


292/Kpts/Um/5/1979 dan No 81/M/SK/5/1979 mengatur mengenai
kewajiban penyediaan kayu olahan oleh pengusaha industri
pengolahan kayu primer
13. SKB Menteri Pertanian, Menteri Perdagangan dan Koperasi serta
Menteri Perindustrian No 317/kpts/Um/5/1980, No 196/kpb/V/1980,
No. 182/m/SK/5/1980 tanggal 8 Mei 1980 tentang Kewajiban
Penyediaan Kayu untuk Kebutuhan Dalam Negeri Dikaitkan dengan
Ekspor Kayu Bulat.
14. SKB Dirjen Kehutanan, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, dan
Dirjen Aneka Industri No. 092/Kpts/DJ/I/80; No. 152/DAGRI/KP/V/80;
No. 066/DJAI/SK/V/80 tanggal 8 Mei 1980 tentang Pengaturan
Pelaksanaan Bukti Realisasi Penyediaan Kayu untuk Kebutuhan
Dalam Negeri

15. SKB Dirjen Kehutanan, Dirjen Perdagangan Luar Negeri, dan Dirjen
Aneka Industri No. 093/Kpts/DJ/I/80; No. 09/DAGLU/Kp./V/80; No.
067/DJAI/SK/V/80 tanggal 8 Mei 1980 tentang Besarnya
Jumlah/Volume Ekspor Kayu Bulat

16. UU No 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian


17. Keppres No 49 Tahun 1984 tentang Pengesahan International
Tropical Timber Agreement 1982.

18. SK Menhut No 069/Kpts-II/1984 tentang Pencabutan Beberapa


Perizinan di Bidang Kehutanan
19. SK Menhut No 195/Kpts-IV/1984 tentang Pengelompokan HPH dan
Industri Hasil Hutan Dalam Rangka Membentuk Kesatuan
Pengusahaan Hutan Produksi

PERKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN VI - 9


SEJARAH KEHUTANAN PAPUA

20. Sk Menhut No 54/kpts-II/1985 tentang Standar Kehutanan Indonesia


21. SK Menhut No 224/Kpts-II/1985 tentang Penyelenggaraan
Pembangun HTI dengan Dana Jaminan Reboisasi dan Permudaan
Hutan

22. SK Menhut No 196/kpts-II/1986 tentang Petunjuk Tentang


Penggembalaan Ternak Dalam Hutan, Pengambilan Rumput dan
Makanan Ternak lainnya serta Seresah dari Dalam Hutan
23. SK Menhut No 320/Kpts-II/1986 tentang Pembangunan Hutan
Tanaman Industri
24. SK Menhut No 327/Kpts-II/1986 tentang Penetapan Kriteria
Pemegang HPH yang Mampu atau Dinilai Tidak Mampu
Melaksanakan Reboisasi dan Permudaan Hutan
25. SK Menhut No 149/Kpts-II/1989 tentang Tata Cara Permohonan HPH
Tanaman Rotan

26. SK Menhut No 62/Kpts-II/1995 tentang Pemberian HPH Kepada


Perusahaan Patungan

27. SK Menhut No 208/kpts-II/1989 tentang Hak Pemungutan Hasil


Hutan Rotan

28. SK Menhut No 269/Kpts-II/1989 tentang Ketentuan Tata Cara


Pelaksanaan Permohonan HPH dan Perpanjangan HPH

29. SK Menhut No 493/Kpts-II/1989 tentang Sanksi Atas Pelanggaran di


Bidang Eksploitasi Hutan

30. SK Menhut No 494/Kpts-II/1989 tentang Tata Cara Pengenaan


Sanksi Atas Pelanggaran di Bidang Eksploitasi Hutan dan
Pencabutan HPH
31. Sk Menhut No 148/Kpts-II/1989 tentang HPH Tanaman Rotan

32. SK Menhut No 274/Kpts-II/1989 tentang Kewajiban HPH untuk


Membuat RKPH yang Meliputi Seluruh Jangka Waktu Pengusahaan
Hutan
33. SK Menhut No 377/Kpts-II/1989 tentang Penutupan Sementara Untuk
Permohonan HPH Baru
34. SK Menhut No 485/Kpts-II/1989 tentang Sistem Silvikultur
Pengelolaan Hutan Alam Produksi di Indonesia
PERKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN VI - 10
SEJARAH KEHUTANAN PAPUA

35. SK Menhut No 495/Kpts-II/1989 tentang Ketentuan dan Tata Cara


Pemanfaatan Kayu

36. SK Menhut No 228/Kpts-II/1989 tentang Tata Cara dan Persyaratan


Permohonan HPHTI

37. SK Menhut No 417/Kpts-II/1989 tentang Pengusahaan HTI


38. SK Menhut No 418/Kpts-II/1989 tentang Tata Cara Permohonan
HPHTI
39. SK Menhut No 204/Kpts-II/1989 tentang Perubahan Keputusan
Menhut No 269/kpts-II/1989 tentang Ketentuan Tata Cara
Permohonan HPH dan Perpanjangan HPH

40. PP No 7 Tahun 1990 tentang Hak Pengusahaan Hutan Tanaman


Industri
41. SK Menhut No 402/Kpts-II/1990 tentang Tata Usaha Kayu
42. SK Menhut No 55/Kpts-II/1990 tentang Petunjuk Teknis Rencana
Pembangunan Lima Tahun Kelima Kehutanan Provinsi Tahun
1989/1990, 1993/1994

43. SK Menhut No 650/Kpts-II/1990 tentang Pengukuran dan Pengujian


Hasil Hutan

44. SK Menhut No 685/Kpts-II/1990 tentang Hubungan Kontrak di Bidang


Pemungutan Hasil Hutan

45. SK Menhut No 688/Kpts-II/1990 tentang Peraturan Pembuatan dan


Penggunaan Koridor (Jalan Angkutan Kayu)

46. SK Menhut No 230/Kpts-II/1990 tentang Pencabutan SK Menhut No


417/Kpts-II/1989 tentang Pengusahaan HTI

47. SKB Menhut dan Mentrans No 376/Kpts-II/1990 dan No 81/Men/1990


tentang Pedoman Pelaksnaan Pembangunan Transmigrasi HTI

48. PP No 27 Tahun 1991 tentang Irigasi


49. SK Menhut No 295/Kpts-II/1991 tentang Pedoman Pengelolaan dan
Data dan Informasi Kehutanan
50. SK Menhut No 525/Kpts-II/1991 tentang Perubahan SK Menhut No
402/Kpts-II/1990 tentang Tata Usaha Kayu
51. SK Menhut No 840/Kpts-II/1991 tentang HPH Sagu dan Nipah

PERKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN VI - 11


SEJARAH KEHUTANAN PAPUA

52. SK Menhut No 841/Kpts-II/1991 tentang Tata Kerja Permohonan


HPH Sagu dan Nipah

53. SK Menhut No 842/Kpts-II/1991 tentang Penetapan IHPH Sagu dan


Nipah

54. SK Menhut No 114/Kpts-II/1992 tentang RKL dan RKT Pengusahaan


Hutan

55. SK Menhut No 830/Kpts-II/1992 tentang Sistem Perencanaan


Kehutanan

56. SK Menhut No 684/Kpts-II/1992 tentang Tata Cara dan Persyaratan


Permohonan HPHTI

57. SK Menhut No 1032/kpts-II/1992 tentang Pedoman Penyusunan


Neraca SDH Nasional
58. SK Menhut No 7/Kpts-II/1993 tentang Penetapan Pilot Proyek KPHP
59. SK Menhut No 252/Kpts-II/1993 tentang Kriteria dan Indikator
Pengelolaan Hutan Produksi Alam Indonesia Secara Lestari
60. SK Menhut No 276/Kpts-IV/1993 tentang Penetapan Industri
Pengolahan Kayu Hulu yang Melakukan Penyetoran Dana Reboisasi
dan IHH dengan Cara Pemotongan Hasil Ekspor Melalu Bank Devisa

61. SK Menhut No 308/Kpts-II/1993 tentang Tata Usaha Hasil Hutan di


Wilayah Jawa

62. SK Menhut No 358/Kpts-II/1993 tentang Tata Cara dan Persyaratan


Permohonan HPHTI

63. SK Menhut No 362/Kpts-II/1993 tentang Pengusahaan Hutan Areal


eks HPH oleh BUMN

64. SK Menhut No 576/Kpts-II/1993 tentang Perubahan SK Menhut No


252/Kpts-II/1993 tentang Kriteria dan Indikator Pengelolaan Hutan
Produksi Indonesia Secara Lestari
65. SK Menhut No 610/Kpts-II/1993 tentang Kriterian dan Indikator
Pengelolaan Hutan Produksi Alam Indonesia Secara Lestari Pada
Tingkat Manajemen Unit

66. SK Menhut No 667/Kpts-II/1993 tentang Perubahan SK Menhut No


495/Kpts-II/1989 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemanfaatan
Kayu
PERKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN VI - 12
SEJARAH KEHUTANAN PAPUA

67. SK Menhut No 684/Kpts-II/1993 tentang Bentuk Pemilikan dan


Keterkaitan HPH dengan IPKH

68. SK Menhut No 813/Kpts-II/1993 tentang Perubahan SK Menhut No


308/Kpts-II/1993 tentang Tata Usaha Hasil Hutan di Wilayah Jawa

69. SK Menhut No 822/Kpts-II/1993 tentang Perubahan SK Menhut No


493/Kpts-II/1989 tentang Sanksi Atas Pelanggaran di Bidang
Eksploitasi Hutan
70. UU No 12 Tahun 1994 tentang Perubahan UU No 12 Tahun 1985
tentang Pajak Bumi dan Bangunan
71. PP No 13 Tahun 1994 tentang Perburuan Satwa Buru

72. PP No 18 Tahun 1994 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di


Zona Pemanfaatan Taman nasional, Taman Hutan Raya dan Taman
Wisata Alam
73. SK Menhut No 200/Kpts-VI/1994 tentang Kriteria Hutan Produksi
Alam yang Tidak Produktif
74. SK Menhut No 23/Kpts-II/1994 tentang Perpanjangan HPH

75. SK Menhut No 393/Kpts-II/1994 tentang Perubahan Pasal 5 SK


Menhut No 493/Kpts-II/1989 tentang Sanksi Atas pelanggaran di
Bidang Eksploitasi Hutan
76. SK Menhut No 68/Kpts-II/1994 tentang Tata Cara Pengajuan dan
Penanganan Permohonan Ijin Pengangkatan dan Pemanfaatan
Benda Berharga di Dalam Kawasan Hutan

77. SK Menhut No 206/Kpts-II/1994 tentang Pencabutan SK Menhut No


377/Kpts-II/1989 tentang Penutupan Untuk Sementara Permohonan
HPH
78. SK Menhut No 590/Kpts-II/1994 tentang Perubahan SK Menhut No
688/Kpts-II/1990 tentang Peraturan Pembuatan dan Penggunaan
Koridor

79. PP No 44 Tahun 1995 tentang Perbenihan Tanaman


80. SK Menhut No 206/Kpts-II/1995 tentang Pedoman Teknis
Penyelenggaraan Pembuatan HTI
81. SK Menhut No 236/Kpts-II/1995 tentang Tata Cara dan Persyaratan
Permohonan HPH
PERKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN VI - 13
SEJARAH KEHUTANAN PAPUA

82. SK Menhut No 237/Kpts-II/1995 tentang Pemantauan Tumbuhan dan


Riap Tegakan Hutan

83. SK Menhut No 480/Kpts-II/1995 tentang Penilaian HPH yang


Memperoleh Persetujuan Perpanjangan Sebelum Terbitnya
Keputusan Menhut No 64/Kpts-II/1995
84. SK Menhut No 486/Kpts-II/1995 tentang Tata Usaha Hasil Hutan di
Wilayah Jawa
85. SK Menhut No 532/Kpts-II/1995 tentang Perubahan Pasal 10 Ayat 5
butir c SK Menhut No 486/kpts-II/1995 tentang Tata Usaha Kayu di
Wilayah Jawa

86. SK Menhut No 536/Kpts-II/1995 tentang Perubahan SK Menhut No


358/Kpts-II/1993 tentang Tata Cara dan Persyaratan Permohonan
HPHTI
87. SK Menhut No 59/Kpts-II/1995 tentang Perubahan SK Menhut No
610/kpts-II/1993 tentang Kriteria dan Indikator Pegelolaan Hutan
Produksi Alam Secara Lestari pada Tingkat Manajemen Unit

88. SK Menhut No 98/Kpts-II/1995 tentang Pedoman Perstatistikan


Kehutanan

89. SK Menhut No 417/Kpts-II/1996 tentang Penerbitan Dokumen SAKB


dan SAKO Secara Official Assesment untuk HPH dan IPKH Bumi
Raya Utara Group
90. SK Menhut No 447/Kpts-II/1996 tentang Pembinaan dan
Pengawasan Perusahaan Pariwisata Alam
91. SK Menhut No 142/Kpts-II/1996 tentang Perubahan SK Menhut No
650/Kpts-II/1990 tentang Pengukuran dan Pengujian Hasil Hutan
92. SK Menhut No 178/Kpts-II/1996 tentang Ijin Pemanfaatan Kayu
Berdiameter 29 cm ke bawah untuk Perusahaan HTI Patungan dan
PT Inhutani

93. SK Menhut No 594/Kpts-II/1996 tentang Rencana Pemenuhan Bahan


Baku Industri Kayu Hulu

94. SK Menhut No 335/Kpts-II/1997 tentang RKPHTI

PERKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN VI - 14


SEJARAH KEHUTANAN PAPUA

95. SK Menhut No 348/Kpts-II/1997 tentang Perubahan SK Menhut No


446/Kpts-II/1996 tentang Tata Cara Permohonan dan Pencabutan Ijin
Pengusahaan Pariwisata Alam
96. SK Menhut No 435/Kpts-II/1997 tentang Sistem Silvikultur dalam
Pengelolaan HTI
97. SK Menhut No 522/Kpts-II/1997 tentang Pemanfaatan jenis
Tumbuhan dan Satwa Liar
98. SK Menhut No 629/Kpts-II/1997 tentang Pemberian Ijin Kepada
Perum Perhutani untuk Mengimpor Stump Jati Asal Kultur Jaringan
dari Tailand

99. SK Menhut No 673/Kpts-II/1997 tentang Pembenihan Tanaman


Hutan
100. SK Menhut No 707/Kpts-II/1997 tentang Penyempurnaan lampiran
SK Menhut No 574/kpts-II/1997 tentang Pengelompokan Jenis Kayu
Sebagai Dasar Pengenaan Iuran Kehutanan
101. SK Menhut No 240/Kpts/IV-PPH/1997 tentang Pedoman Penyusunan
Penilaian dan Pengesahan RKPHTI
102. SK Menhut No 335/Kpts-II/1997 tentang RKPHTI

103. SK Menhut No 143/Kpts-II/1998 tentang Penetapan Target Produksi


Tebangan Tahunan Pengusahaan Hutan Alam

104. SK Menperindag No 185/MPP/Kep/4/1998 tentang Ketentuan Eksport


Kayu Bulat

105. SK Menhutbun No 227/Kpts-II/1998 tentang Tata Cara Persyaratan


Permohonan Ijin Pemanfaatan Kayu

106. SK Menhutbun No 338/Kpts-II/1998 tentang Perubahan SK Menhut


No 435/Kpts-II/1997 tentang Sistem Silvikultur dan Pengelolaan HTI

107. SK Menhutbun No 510/Kpts-II/1998 tentang Ketentuan Pelaksanaan


Ekspor Kayu Bulat dan Bahan Baku Serpih

108. SK Menhutbun No 511/Kpts-II/1998 tentang Ketentuan Pelaksanaan


Ekspor Kayu Gergajian dan Kayu Olahan

109. SK Menhutbun No 512/Kpts-II/1998 tentang Ketentuan Pelaksanaan


Ekspor Rotan

PERKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN VI - 15


SEJARAH KEHUTANAN PAPUA

110. SK Menhutbun No 620/Kpts-II/1998 tentang Pencabutan SK Menhut


No 684/Kpts-II/1993 tentang Bentuk Pemilikan dan Keterkaitan HPH
Dengan IPKH
111. SK Menhutbun No 625/Kpts-II/1998 tentang Sistem Silvikultur TPTJ
dalam pengelolaan Hutan Produksi Alam
112. SK Menhutbun No 728/Kpts-II/1998 tentang Luas Maksimum
Pengusahaan Hutan dan Pelepasan Kawasan Hutan Untuk Budidaya
Perkebunan

113. SK Menhutbun No 731/Kpts-II/1998 tentang Tata Cara Pelelangan


HPH

114. SK Menhutbun No 732/Kpts-II/1998 tentang Pesyaratan dan Tata


Cara Pembaharuan HPH
115. SK Menhutbun No 797/Kpts-II/1998 tentang Pedoman Penghapusan
Tanaman Gagal atau Rusak Pada Kawasan Hutan

116. UU No 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan


117. PP No 6 Tahun 1999 tentang Pengusahaan Hutan dan Pemungutan
Hasil Hutan Pada Hutan Produksi
118. PP No 8 Tahun 1999 tentang Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dan
Satwa Liar
119. SK Menhutbun No 107/Kpts-II/1999 tentang Perijinan Usaha
Perkebunan
120. SK Menhutbun No 195/Kpts-II/1999 tentang Percepatan Kegiatan
Lapangan Redesain HPH
121. SK Menhutbun No 273/Kpts-II/1999 tentang Standar Biaya
Rehabilitasi Areal Eks HPH
122. SK Menhutbun No. 307/Kpts-II/1999 tentang Persyaratan dan Tata
Cara Pembaharuan Hak Pengusahaan Hutan
123. SK Menhutbun No 309/Kpts-II/1999 tentang Sistem Silvikultur dan
Daur Tanaman Pokok dalam Pengelolaan Hutan Produksi
124. SK Menhutbun No 310/Kpts-II/1999 tentang Pedoman pemberian
HPHH
125. SK Menhutbun No 312/Kpts-II/1999 tentang Tata Cara Pemberian
HPH Melalui Permohonan
PERKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN VI - 16
SEJARAH KEHUTANAN PAPUA

126. SK Menhutbun No 313/Kpts-II/1999 tentang Tata Cara Pelelangan


HPH

127. SK Menhutbun No 314/Kpts-II/1999 tentang RKPT, RKL, RKT dan


Bagan Kerja Pengusahaan Hutan

128. SK Menhutbun No 315/Kpts-II/1999 tentang Tata Cara Pengenaan,


Penetapan dan Pelaksanaan Sanksi Atas Pelanggaran di Bidang
Pengusahaan Hutan dan Pemungutan Hasil Hutan
129. SK Menhutbun No 316/Kpts-II/1999 tentang Tata Usaha Hasil Hutan

130. SK Menhutbun No 465/Kpts-II/1999 tentang Hak Pemanfaatan Hutan


Untuk Pendidikan Pelatihan dan Penelitian

131. SK Menhutbun No 535/Kpts-II/1999 tentang Prosedur Pemberian


HPH Dalam Rangka Land-Grant College untuk Lembaga Pendidikan

132. SK Menhutbun No 538/Kpts-II/1999 tentang Ijin Pemanfaatan Kayu


133. SK Menhutbun No 614/Kpts-II/1999 tentang Pedoman Pembangunan
Hutan Tanaman Campuran
134. SK Menhutbun No 893/kpts-II/1999 tentang Perubahan Keputusan
Menhutbun No 523/Kpts-II/1999 Tentang Pedoman Perlindungan
Hutan Di Areal HPH

135. SK Menhutbun No 951/kpts-II/1999 tentang Percepatan Kegiatan


Operasional Lapangan Hasil Redesign HPH

136. SK Menhutbun No 05-1/kpts-II/2000 tentang Kriteria Dan Standar


Perizinan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Pada Hutan Produksi
Alam.
137. SK Menhutbun No 061/Kpts-II/2000 Tentang Kriteria dan Standar
Izin Usaha pemanfaatan Kawasan (IUP-K) di HP.
138. SK Menhutbun 08 1/Kpts-II/2000 Tentang Kriteria dan Standar Izin
Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Produksi secara Lestari.
139. SK Menhutbun No 084/kpts-II/2000 Tentang Penangguhan
Pemberlakuan Keputusan Menhutbun No 310/Kpts-Ii/1999 Tentang
Pemberian HPHH.

140. SK Menhutbun No 091/kpts-II/2000 tentang Kriteria Dan Standar


Pengelolaan Hutan Produksi Secara Lestari.

PERKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN VI - 17


SEJARAH KEHUTANAN PAPUA

141. SK Menhutbun No 101/kpts-II/2000 tentang Podoman Pemberian Izin


Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman.

142. SK Menhutbun No 131/kpts-II/2000 tentang Kriteria Dan Standar


Peredaran Dan Pemasaran Hasil Hutan

143. SK Menhutbun No 132/kpts-II/2000 tentang Pemberlakuan Surat


Keterangan Sahnya Hasil Hutan (SKSHH) Sebagai Peganti Dokumen
Sakb Sako Dan Surat Angkutan Hasil Hutan Bukan Kayu (SAHHBK).
144. SK Menhutbun No 101/kpts-II/2000 tentang Pedoman Pemberian Izin
Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman.
145. SK Menhut No 102/Kpts-II/2001tentang sistem silvikultur pengelolaan
hutan alam Produksi di indonesia.
146. SKB Menhut dan Meperindag No 1132/kpts-II/2001;
292/MPP/Kep/10/2001 tentang Penghentian Ekspor Kayu
Bulat/Bahan Baku Serpih.

147. SK Menhut No 1133/kpts-II/2001 tentang Pencabutan Keputusan


Menhutbun No 501/Kpts-Ii/1998 Tentang Ketentuan Pelaksanaan
Ekspor Kayu Bulat Dan Bahan Baku Serpih Berikut Perubahannya
148. SK Menhut No 127/Kpts-II/2001 Penghentian sementara
(Morantorium) Kegiatan Penebangan dan Perdagangan Ramin
(Gonystylus spp)

149. SK No. 168/Kpts-IV/2001 tentang Pemanfaatan dan Peredaran Kayu


Ramin

150. SK Menhut No 1613/Kpts-II/2001 Perubahan atas keputusan No.


168/Kpts-IV/2001 tentang Pemanafaatan dan Peredaran Kayu Ramin

151. SK Menhut No 166/Kpts-II/2001 Penetapan Daerah Penghasil dan


Dasar Perhitungan Bagian Daerah Penghasil Sumberdaya Alam
Sektor Kehutanan untuk tahun 2001
152. SK Menhut No 168/Kpts-IV/2001 Pemanfaatan dan Peredaran kayu
Ramin (Conttylus spp)
153. SK Menhut No 21/Kpts-II/2001 Kreteria dan Izin Standar Usaha
Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman pada Hutan
Produksi

PERKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN VI - 18


SEJARAH KEHUTANAN PAPUA

154. SK Menhut No 292/MPP/Kep/10/2001 Penghentian Ekspor Kayu


Bulat/Bahan Baku Serpih

155. SK Menhut No 85/Kpts-II/2001 Perubahan Tanaman Hutan


156. keputusan No. 168/Kpts-IV/2001 tentang Pemanafaatan dan
Peredaran Kayu Ramin
157. PP No 14 Tahun 2002 tentang Karantina Tumbuhan

158. PP No 34 Tahun 2002 tentang Tata Hutan Dan Penyusunan


Rencana Pengelolaan Hutan, Pemanfaatan Hutan Dan Penggunaan
Kawasan Hutan
159. PP No 63 Tahun 2002 tentang Hutan Kota

160. SK Menhut No 208/Kpts-II/2002 tentang Tata Cara Penilaian Kinerja


UPHHK pada Hutan Alam di Unit Manajemen Dalam Rangka
Pengelolaan Hutan Alam Secara Lestari.
161. SK Menhut No 10172/Kpts-II/2002 tentang Perubahan keputusan
Menhutbun No. 309/Kpts-II/1999 tanggal 7-5-1999 Tentang Sistem
Silvikultur dan Daur Tanaman Pokok dalam Pengelolan Hutan
Produksi
162. SK Menhut No 4795/Kpts-II/2002 Kriteria dan Indikator Pengelolaan
Hutan Alam Produksi Lestari pada unit pengelolaan
163. SK Menhut No 4796/Kpts-II/2002 Tata Cara Penilaian Kinerja
Pengelolaan Hutan Alam Produksi Lestari pada Unit Pengelolaan
164. SK Menhut No 4895/Kpts-II/2002 Kriteria dan Indikator Penilaian
Kelangsungan Usaha Perusahaan HTI Patungan dan HTI BUMN
165. SK Menhut No 4896/Kpts-II/2002 Penangan Perusahaan HTI
Patungan dan HTI BUMN
166. SK Menhut No 6092/Kpts-II/2002 tentang Standar Biaya
Pembangunan HTI
167. SK Menhut No 541/Kpts-II/2002 tentang Pencabutan SK Menhut No
05-1/Kpts-II/2002 tentang Kriteria dan Standar Perizinan Usaha
Pemanfaatan Hasil Hutan pada Hutan dan Perizinan Pemungutan
Hasil Hutan Pada Hutan Alam
168. SK Menhut No 6884/Kpts-II/2002 tentang Kriteria dan Tata Cara
Evaluasi Terhadap Indutri Primer Hasil Hutan Kayu
PERKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN VI - 19
SEJARAH KEHUTANAN PAPUA

169. SK Menhut No 6885/Kpts-II/2002 tentang Tata Cara dan Persyaratan


Perpanjangan IUPHHK

170. SK Menhut No 6886/Kpts-II/2002 tentang Pedoman dan Tata Cara


Pemberian Ijin Pemungutan Hasil Hutan (IPHH) pada Hutan Produksi

171. SK Menhut No 6887/Kpts-II/2002 tentang Tata Cara Pengenaan


Sanksi Administrasi atas Pelanggaran IUPHHK, IPHH dan Ijin Usaha
Industri Primer Hasil Hutan
172. SK Menhut No 6950/Kpts-II/2002 tentang Standar Biaya Penilaian
Kinerja Pengelolaan Hutan Alam Produksi Lestari
173. SK Menhut No 7501/Kpts-II/2002 tentang Lima Kebijakan Prioritas
Bidang Kehutanan dalam Program Pembangunan Nasional
174. SK Menhut No 8037/Kpts-II/2002 tentang Pedoman Teknis
Pembangunan Hutan Tanaman Meranti
175. SK Menhut No 8171/Kpts-II/2002 tentang Kriteria Potensi Hutan Alam
pada Hutan Produksi yang Dapat diberi IUPHHK pada Hutan Alam
176. SK Menhut No 8678/Kpts-II/2002 tentang Perubahan SK Menhut No
4895/kpts-II/2002 tentang Kriteria dan Indikator Penilaian
Kelangsungan Usaha Perusahaan HTI Patungan dan HTI BUMN

177. SK Menhut No 8679/Kpts-II/2002 tentang Perubahan SK Menhut No


4896/Kpts-II/2002 tentang Penanganan HTI Patungan dan HTI
BUMN
178. SK Menhut No 10031/Kpts-II/2002 tentang Perubahan SK Menhutbun
No 6887/Kpts-II/2002 tentang Cara pengenaan sanksi Administratif
Atas Pelanggaran Ijin Usaha Pemanfaatan hasil Hutan, Ijin Usaha
pemungutan Hasil Hutan dan Ijin Usaha Industri Primer Hasil Hutan
179. SK Menhut No 10172/Kpts-II/2002 tentang Perubahan SK Menhutbun
No 309/Kpts-II/1999 tentang Sistem Silvikultur dan Daur Tanaman
Pokok Dalam Pengelolaan Hutan Produksi

180. SKB Menhut, Menhub dan Menperindag No KM3/2003, No 22/Kpts-


II/2003 No 33/MPP/Kep/2003 tentang Pengawasan Pengangkutan
Kayu Melalui Pelabuhan
181. SK Menhut No 16/Kpts-II/2003 tentang Rencana Kerja RKL RKT dan
Bagan Kerja IUPHHK Pada Hutan Alam

PERKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN VI - 20


SEJARAH KEHUTANAN PAPUA

182. SK Menhut No 19/Kpts-II/2003 tentang Penetapan Jatah Produksi


Hasil Hutan Secara Nasional Periode 2003 yang Berasal dari
Pemanfaatan Hutan Alam Produksi
183. SK Menhut No 32/Kpts-II/2003 tentang Pemberian Ijin IUPHHK pada
Hutan Alam atau Hutan Tanaman Melalui Penawaran dalam
Pelelangan

184. SK Menhut No 33/Kpts-II/2003 tentang Tata Cara Penyelesaian HPH


atau HPH Tanaman yang Telah Mendapatkan Persetujuan Prinsip
Berdasarkan Permohonan
185. SK Menhut No 59/Kpts-II/2003 tentang SK Menhut No 6887/Kpts-
II/2002 tentang Tata Cara Pengenaan Sanksi Administrasi atas
Pelanggaran IUPHHK, IPHH dan Ijin Usaha Industri Primer Hasil
Hutan
186. SK Menhut No 87/Kpts-II/2003 tentang Pengukuran dan Pengujian
Hasil Hutan di Indonesia
187. SK Menhut No 88/Kpts-II/2003 tentang Kriteria Potensi Hutan Alam
pada Hutan Produksi yang Dapat Dilakukan Pemanfaatan Hutan
Secara Lestari

188. SK Menhut No 149/Kpts-II/2003 tentang Tata Cara Penilaian


Kelangsungan IUPHHK Pada Hutan Alam

189. SK Menhut No 126/Kpts-II/2003 tentang Penatausahaan Hasil Hutan


190. SK Menhut No 150/Kpts-II/2003 tentang Tata Cara Penyerahan dan
Penerimaan IUPHHK pada Hutan Alam Sebelum Jangka Waktu Izin
Berakhir

191. SK Menhut No 151/Kpts-II/2003 tentang Rencana Kerja, RKT, RKL


dan Bagan Kerja IUPHHK pada Hutan Tanaman

192. SK Menhut No 156/Kpts-II/2003 tentang Penetapan Jatah Produksi


Hasil Hutan Secara Nasional Periode 2004 yang Berasal dari
Pemanfaatan Hutan Alam Produksi
193. SK Menhut No 177/Kpts-II/2003 tentang Kriteria dan Indikator
Pengelolaan Hutan Secara Lestari Pada Unit Manajemen Usaha
Pemanfaatan Hutan Tanaman.

PERKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN VI - 21


SEJARAH KEHUTANAN PAPUA

194. SK Menhut No 178/Kpts-II/2003 tentang Tata Cara Penilaian Kinerja


Usaha Pemanfaatan Hutan Tanaman Pada Unit Manajemen Dalam
Rangka Pengelolaan Hutan Secara Lestari
195. SK Menhut No 207/Kpts-II/2003 tentang Penetapan Jatah Produksi
Hasil Hutan Secara Nasional Periode 2005 yang Berasal dari
Pemanfaatan Hutan Alam Produksi

196. SK Menhut No 326/Kpts-II/2003 tentang Jaminan Pasokan Bahan


Baku Yang Berkelanjutan Dan Rencana Pemenuhan Bahan Baku
Industri Primer Hasil Hutan
197. SK Menhut No 230/Kpts-II/2003 tentang Pembentukan Kesatuan
Pengelolaan Hutan Produksi
198. SK Menhut No 280/Kpts-II/2003 tentang perubahan SK Menhut No
16/Kpts-II/2003 tentang Rencana Kerja RKL RKT dan Bagan Kerja
IUPHHK Pada Hutan Alam

199. SK Menhut No 300/Kpts-II/2003 tentang Pendaftaran Ulang Ijin


Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu

200. SK Menhut No 303/Kpts-II/2003 tentang Tata Cara Penilaian Kinerja


Industri Primer Hasil Hutan Kayu

201. SK Menhut No 307/Kpts-II/2003 tentang Percepatan Proses


Penyelesaian Permohonan IUPHHK Pada Hutan Tanaman

202. SK Menhut No 428/Kpts-II/2003 tentang Ijin Peralatan Untuk


Kegiatan IUPHHK pada Hutan Alam/Hutan Tanaman dan IPK

203. PP No 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Hutan


204. SK Menhut No 43/Kpts-II/2004 tentang Pencabutan SK No
8678/2002 tentang Perubahan SK No 4895/2002 tentang Kriteria dan
Indikator Penilaian Kelangsungan Usaha Perusahaan HTI Patungan
dan HTI BUMN
205. SK Menhut No 44/Kpts-II/2004 tentang Perubahan SK Menhut No
33/Kpts-II/2003 tentang Tata Cara penyelesaian HPH atau HPH
Tanaman yang telah Mendapatkan Persetujuan Prinsip Berdasarkan
Permohonan
206. SK Menhut No 45/Kpts-II/2004 tentang Perubahan SK Menhut No
151/Kpts-II/2003 tentang Rencana Kerja, RKT, RKL dan Bagan Kerja
IUPHHK pada Hutan Tanaman
PERKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN VI - 22
SEJARAH KEHUTANAN PAPUA

207. SK Menhut No 46/Kpts-II/2004 tentang Komposisi Pendanaan


Perusahaan HTI Patungan

208. SK Menhut No 47/Kpts-II/2004 tentang Kebijakan Tata Cara dan


Persyaratan Pengambilalihan Saham IUPHHK yang Berbentuk PT

209. SK Menhut No 56/Menhut-II/2004 tentang perubahan SK Menhut No


326/Kpts-II/2003 tentang Jaminan Pasokan Bahan Baku Yang
Berkelanjutan Dan Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri Primer
Hasil Hutan

210. SK Menhut No 58/Kpts-II/2004 tentang Perubahan SK Menhut No


44/Kpts-II/2004 tentang Perubahan SK Menhut No 33/Kpts-II/2003
tentang Tata Cara Penyelesaian HPH atau HPH Tanaman yang telah
Mendapatkan Persetujuan Prinsip Berdasarkan Permohonan
211. SK Menhut No 61/Menhut-II/2004 tentang Perubahan SK Menhut No
16/Kpts-II/2003 tentang Rencana Kerja RKL RKT dan Bagan Kerja
IUPHHK Pada Hutan Alam
212. SK Menhut No 101/Kpts-II/2004 tentang Percepatan Pembangunan
HTI untuk Pemenuhan Bahan Baku Pulp dan Kertas
213. Peraturan Menhut No 207/Menhut-II/2004 tentang Penetapan Jatah
Produksi Hasil Hutan Kayu Secara Nasional Untuk Tahun 2005 yang
Berasal dari PHPA

214. SK Menhut No 456/Menhut-II/2004 tentang 5 (lima) Kebijakan


Prioritas Bidang Kehutanan Dalam Program Pembangunan Nasional
Kabinet Indonesia Bersatu
215. SKB Menhut dan Memperindag No 350/Menhut-II/2004 dan
598/MPP/Kep/9/2004 tentang Larangan Ekspor Bantalan Rel Kereta
Api dan Kayu dan Kayu Gergajian

216. Peraturan Menhut No P.08/Menhut-II/2004 tentang Perubahan Kedua


atas SK Menhut No 151/Kpts-II/2003 tentang Rencana Kerja, RKT,
RKL dan Bagan Kerja IUPHHK pada Hutan Tanaman
Kelola Ekologi - Lingkungan

1. SK Mentan No 54/Kpts/UM/2/1972 tentang Pohon-Pohon di dalam


Kawasan Hutan di Lindungi

2. SK Mentan No 66/Kpts/UM/2/1973 tentang Penetapan tambahan


Jenis-Jenis Binatang Liar
PERKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN VI - 23
SEJARAH KEHUTANAN PAPUA

3. SK Mentan No 251/Kpts/UM/6/1975 tentang Perlindungan terhadap


pohon unggul (selected Tress) dan Pohon Induk (Seed Tress) Pinus
Merkusii
4. SK Mentan No 35/Kpts/UM/1/1975 tentang Penetapan Tambahan
Jenis-Jenis Binatang Liar Yang Telah di Lindungi disamping Jenis-
Jenis Binatang Liar yang Telah Dilindungi berdasarkan SK Mentan
No 421/Kpts/UM/8/1970 dan No 66/Kpts/UM/3/1973
5. SK Mentan No 90/Kpts/UM/2/1977 tentang Penetapan Tambahan
Jenis-Jenis Binatang Liar yang Telah Dilindungi disamping Jenis-
Jenis Binatang Liar yang Telah Dilindungi Berdasarkan SK Mentan
No 66/Kpts/UM/1973 dan No 35/Kpts/UM/1975
6. SK Mentan No 327/Kpts/UM/5/1978 tentang Penetapan Tambahan
Jenis-Jenis Binatang Liar yang Telah Dilindungi disamping Jenis-
Jenis Binatang Liar yang Telah Dilindungi Berdasarkan SK Mentan
No 421/Kpts/UM/1970, No 327/Kpts/UM/1972, No
66/Kpts/UM/273/1973, No 35/Kpts/UM/1/1975, No
90/Kpts/UM/2/1977 dan No 537/Kpts/UM/12/1977
7. SK Mentan No 83/Kpts/Um/11/1980 tentang Kriteria dan Tata Cara
Penetapan Hutan Lindung
8. UU No 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok
Pengelolaan Lingkungan Hidup
9. PP No 22 Tahun 1982 tentang Tata Pengaturan Air

10. PP No 23 Tahun 1982 tentang Irigasi


11. PP No 15 Tahun 1984 tentang Pengelolaan Sumberdaya Alam
Hayati di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia
12. PP No 28 Tahun 1985 tentang Perlindungan Hutan

13. PP No 29 Tahun 1986 tentang Analisis Mengenai Dampak


Lingkungan

14. Kepmen PU No 458/kpts/1986 tentang Ketentuan Pengamanan


Sungai dalam Hubungan dengan Penambangan Galian Golongan C

15. Kepmen PU No 458/kpts/1986 tentang Ketentuan Pengamanan


Sungai dalam Hubungan dengan Penambangan Galian Golongan C
di Daerah TK 1 Jawa Barat

PERKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN VI - 24


SEJARAH KEHUTANAN PAPUA

16. SK Menteri Kependudukan dan Lingkungan Hidup No. Kep-


49/MENKLH/6/1987 tentang Pedoman Penentuan Dampak Penting

17. SK Menteri Kependudukan dan Lingkungan Hidup Kep-


50/MENKLH/6/1987 tentang Pedoman Penyusunan Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan
18. SK Menteri Kependudukan dan Lingkungan Hidup No. Kep-
51/MENKLH/6/1987 tentang Pedoman Penyusunan Studi Mengenai
Dampak Lingkungan

19. SK Menteri Kependudukan dan Lingkungan Hidup No. Kep-


52/MENKLH/6/1987 tentang Batas Waktu Penyusunan SEMDAL

20. SK Menteri Kependudukan dan Lingkungan Hidup No. Kep-


02/MENKLH/1988 tentang Pedoman Penetapan Baku Mutu
Lingkungan
21. SK Menteri Kehutanan No. 500/Kpts-II/1989 tentang Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan dan Studi Evaluasi Mengenai
Dampak Lingkungan Pembangunan Kehutanan

22. UU No 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati


dan Ekosistemnya

23. PP No 20 tahun 1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air


24. Keppres No 32 Tahun 1990 Pengelolaan Kawasan Lindung

25. Permen PU No 42/PRT/1990 tentang Pengelolaan Atas Air dan atau


Sumber Air pada Wilayah Sungai

26. Permen PU No 45/PRT/1990 tentang Pengendalian Mutu Air pada


Sumber-sumber Air

27. Permen PU No 48/PRT/1990 tentang Pengelolaan Atas Air dan atau


Sumber Air pada Wilayah Sungai

28. Permen PU No 49/PRT/1990 tentang Tata Cara dan Persyaratan Ijin


Penggunaan Air dan atau Sumber Air

29. PP No 35 Tahun 1991 tentang Sungai


30. PP No 51 Tahun 1993 tentang Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan
31. Kepres No 29 Tahun 1992 tentang Pembangunan Kelompok Hutan
Arjuno Lalijiwo Sebagai Taman Hutan Raya
PERKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN VI - 25
SEJARAH KEHUTANAN PAPUA

32. Kepres No 4 Tahun 1993 tentang Satwa dan Bunga Nasional


33. Permen PU No 63/PRT/1993 tentang Garis Sempadan Sungai,
Daerah Manfaat Sungai, Daerah Penguasaan Sungai
34. Permen PU No 64/PRT/1993 tentang Raklamasi Rawa

35. UU No 5 Tahun 1994 tentang Konvensi PBB mengenai


Keanekaragaman Hayati

36. UU No 6 Tahun 1994 tentang Konvensi Kerangka Kerja PBB


Mengenai Perubahan Iklim

37. SK Menhut No 167/Kpts-II/1994 tentang Sarana dan Prasarana PPA


di Kawasan Pelestarian Alam

38. SK Menhut No 218/Kpts-II/1994 tentang Analisis Mengenai Dampak


Lingkungan

39. SK Menhut No 26/Kpts-II/1994 tentang Pemanfaatan Jenis Kera Ekor


Panjang Beruk dan Ikan Arwana untuk Keperluan Eksport

40. SK Menteri Negara Lingkungan Hidup No. Kep-12/MENLH/3/1994


tentang Pedoman Umum Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya
Pemantauan Lingkungan
41. SK Menteri Negara Lingkungan Hidup No. Kep-14/MENLH/3/1994
tentang Pedoman Umum Penyusunan Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan

42. SK Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedal) No.


Kep-056 Tahun 1994 tentang Pedoman Mengenai Ukuran Dampak
Penting
43. SK Menhut No 260/Kpts-II/1995 tentang Petunjuk tentang Usaha
Pencegahan dan Pemadaman Kebakaran Hutan
44. SK Menhut No 276/Kpts-II/1995 tentang Pembangunan Stasiun
Pengamat Arus Sungai di Areal Pengusahaan Hutan
45. SK Menhut No 28/Kpts-II/1995 tentang Pendayagunaan Satwa Gajah
Binaan dari Pusat Latihan Gajah pada perusahaan Pemegang HPH
dan/atau HPHTI di Wilayah Sumatera

46. SK Menhut No 280/Kpts-II/1995 tentang Pedoman Rehabilitasi Orang


Utan ke Habitat Alamnya atau ke Dalam Kawasan Hutan

PERKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN VI - 26


SEJARAH KEHUTANAN PAPUA

47. SK Menhut No 305/Kpts-II/1995 tentang Perubahan SK Menhut No


218/Kpts-II/1994 tentang AMDAL Pembangunan Hutan

48. SK Menhut No 464/Kpts-II/1995 tentang Pengelolaan Hutan Lindung


49. SK Menhut No 58/Kpts-II/1996 tentang Perubahan SK Mentan No
54/kpts/UM/II/1972 jo SK Menhut No 261/Kpts-IV/1990 tentang
Pohon-Pohon di Dalam Kawasan Hutan Yang Dilindungi

50. SK Menhut No 591/Kpts-II/1996 tentang Tata Cara Permohonan


Pemberian dan Pencabutan Ijin Taman Buru

51. SK Menhut No 592/Kpts-II/1996 tentang Tata Cara Permohonan


Pemberian dan Pencabutan Ijin Kebun Buru

52. SK Menhut No 616/Kpts-II/1996 tentang Pengawasan Perburuan


Satwa Buru
53. SK Menhut No 618/Kpts-II/1996 tentang Tata Cara Pengendalian
Peledakan Populasi Satwa Liar yang Tidak Dilindungi

54. SK Menhut No 771/Kpts-II/1996 tentang Pemanfaatan Jenis


Tumbuhan dan Satwa Liar dari Alam maupun dari Hasil Penangkaran

55. UU No 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup


56. SK Menhut No 350/Kpts-II/1997 tentang Penetapan Kakatua Kecil
Jambul Kuning Sebagai Satwa yang Dilindungi
57. SK Menhut No 519/Kpts-II/1997 tentang AMDAL, Upaya pengelolaan
Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Pembangunan
Kehutanan

58. SK Menhut No 543/Kpts-II/1997 tentang Surat Ijin Berburu dan Tata


Cara Memperoleh Ijin Berburu

59. SK Menhut No 544/Kpts-II/1997 tentang Akta Buru dan Tata Cara


Memperoleh Akta Buru

60. SK Menhut No 771/Kpts-II/1997 tentang Pemanfaatan Jenis


Tumbuhan dan Satwa Liar di Alam maupun dari Hasil Penangkaran

61. SK Menhutbun No 44/Kpts-II/1998 tentang Pemanfaatan Potensi


Kawasan Dalam Wilayah Leuser

62. SK Menhutbun No 140/Kpts-II/1998 tentang Perubahan SK Menhut


No 464/Kpts-II/1995 tentang Pengelolaan Hutan Lindung

PERKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN VI - 27


SEJARAH KEHUTANAN PAPUA

63. SK Menhutbun No 141/Kpts-II/1998 tentang Perubahan SK Menhut


tentang Pemberian Hak Pengusahaan Pariwisata Alam pada 13
Lokasi Kawasan Pelestarian Alam di Pulau Jawa kepada Perum
Perhutani

64. SK Menhutbun No 375/Kpts-II/1998 tentang Pengelolaan dan


pemanfaatan Kawasan Pelastarian Plama Nutfah di Hutan Produksi

65. SK Menhutbun No 460/Kpts-II/1998 tentang Perubahan SK Menhut


No 62/Kpts-II/1998 tentang Tata Usaha Peredaran Tumbuhan dan
Satwa Liar
66. SK Menhutbun No 602/Kpts-II/1998 tentang AMDAL, UKL, UPL
Pembangunan Kehutanan dan Perkebunan
67. SK Menhutbun No 62/Kpts-II/1998 tentang Tata Usaha Peredaran
Tumbuhan Dan Satwa Liar
68. SK Menhutbun No 682/Kpts-II/1998 tentang Penetapan Rusa Timor
Sebagai Satwa Buru dan pemanfaatan Tandak Rusa Timor yang
Tanggal Secara Alami di Prov. Papua

69. SK Menhutbun No 97/Kpts-II/1998 tentang Prosedur Penanganan


Kebakaran Hutan

70. PP No 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan


Satwa

71. PP No 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak


Lingkungan Hidup

72. SK Menhutbun No 146/Kpts-II/1999 tentang Peedoman Reklamasi


Bekas Tambang Dalam Kawasan Hutan

73. SK Menhutbun No 284/Kpts-II/1999 tentang Penetapan Urutan


Prioritas DAS

74. SK Menhutbun No 449/Kpts-II/1999 tentang Pengelolaan Burung


Walet di Habitat Alam (insitu) maupun Habitat Buatan (exsitu)

75. SK Menhutbun No 460/Kpts-II/1999 tentang Penggolongan dan Tata


Cara Penetapan Jumlah Satwa Buru

76. SK Menhutbun No 461/Kpts-II/1999 tentang Penetapan Musim


Berburu di Taman Buru dan Areal Buru

PERKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN VI - 28


SEJARAH KEHUTANAN PAPUA

77. SK Menhutbun No 622/Kpts-II/1999 tentang Perubahan SK


Menhutbun No 602/Kpts-II/1998 tentang AMDAL

78. SK Menhutbun No 733/Kpts-II/1999 tentang Penetapan Lutung Jawa


Sebagai Satwa yang di Lindungi.

79. SK Menhutbun No 751/kpts-II/1999 tentang Tata Cara Permohonan


Pemberian Dan Pencabutan Izin Usaha Berburu Telur Penyu Hijau
Dan Penyu Sisik
80. SK Menhutbun No 07 1/Kpts-II/2000 Tentang Kriteria dan Standar
Izin Usaha pemanfaatan Lingkungan (IUP-JL) di HP
81. SK MenLH No 03/MenLH/8/2000 tentang Jenis Usaha dan/atau
Kegiatan yang Wajib Dilengkapi Dengan Dokumen AMDAL
82. SK Menhutbun No 104/kpts-II/2000 tentang Tata Cara Mengambil
Tumbuhan Liar Dan Menangkap Satwa Liar.
83. PP No 4 Tahun 2001 tentang Pengendalian Kebakaran dan atau
Pencemaran Lingkungan Hidup yang Berkaitan Dengan Kebakaran
Hutan dan Lahan Lain

84. SK MenLH No 17/MenLH/8/2001 tentang Perubahan SK MenLH No


03/MenLH/8/2000 tentang Jenis Usaha dan/atau Kegiatan yang
Wajib Dilengkapi Dengan Dokumen AMDAL
85. SK Menhut No 20/Kpts-II/2001 Pola Umum dan Standar serta
Kreteria Rehabilitasi Hutan dan Lahan
86. SK Menhut No 255/Kpts-II/2001 Pelepasan Secara Terbatas bibit
Ulat Sutera Hibrid BS-02 dan BS-04
87. SK Menhut No 52/Kpts-II/2001 Pedoman Penyelenggaraan
Pengelolaan DAS
88. SK Menhut No 1213/Kpts-II/2002 Rencana Pengelolaan TN Kayan
Mentarang
89. SK Menhut No 1214/Kpts-II/2002 Pengelolaan Kolaboratif TN Kayan
Mentarang
90. SK Menhut No 7211/Kpts-II/2002 tentang Pedoman penyusunan
Master-Plan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (MP-RHL) Daerah

91. SK Menhut No 8205/Kpts-II/2002 tentang Pedoman Rehabilitasi di


Kawasan Taman Nasional
PERKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN VI - 29
SEJARAH KEHUTANAN PAPUA

92. UU No 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya Air


93. Perpu No 1 Tahun 2004 tentang Perubahan UU No 41 Tahun 1999
tentang Kehutanan
94. PP No 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan

95. Keppres No 41 Tahun 2004 tentang Perizinan atau Perjanjian di


Bidang Pertambangan yang Berada di Kawasan Hutan

96. Peraturan Menhut No P.12/Menhut-II/2004 tentang Penggunaan


Kawasan Hutan Lindung untuk Kegiatan Pertambangan

Kelola Sosial - Budaya


1. SK Menhut No 691/Kpts-II/1991 tentang Peranan Pemegang HPH
dalam Pembinaan Masyarakat di Dalam dan Sekitar Hutan
2. UU No 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

3. SK Menhut No 251/Kpts-II/1993 tentang Ketentuan Pemungutan


Hasil Hutan Oleh Masyarakat Hukum Adat atau Anggotanya di Dalam
Areal HPH
4. SK Menhut No 480/Kpts-II/1993 tentang Penanganan Perambahan
Hutan dan Perladangan Berpindah
5. SK Menhut No 622/Kpts-II/1995 tentang Pedoman Hutan
Kemasyarakatan
6. SK Menhut No 69/Kpts-II/1995 tentang Kewajiban Pemegang HPH
dan HPHTI dalam PMDH
7. SKB Menhut No 147/MEN/1995 tentang Pembangunan Transmigrasi
Hutan Rakyat
8. SK Menhut No 12/Kpts-II/1996 tentang Kewajiban pemegang HPH
Menyediakan dan Menjual Sebagian Hasil Produksi Untuk Keperluan
Pembangunan Daerah dan/atau Masyarakat

9. SK Menhut No 363/Kpts-II/1996 tentang Uji Coba dan Alih IPTEK


Pedoman Survey Sosial Ekonomi Kehutanan Indonesia

10. SK Menhut No 316/Kpts-II/1997 tentang Kewajiban Pemegang Ijin


Pemanfaatan kayu (IPK) Menyediakan dan Menjual Sebagian Hasil
Produksinya untuk Keperluan Masyarakat

PERKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN VI - 30


SEJARAH KEHUTANAN PAPUA

11. SK Menhut No 523/Kpts-II/1997 tentang PMDH oleh Pemegang HPH


dan Pemegang HPHTI

12. SK Kepala Bapedal No 124/12/1997 tentang Panduang Kajian Aspek


Kesehatan Masyarakat dalam Penyusunan AMDAL

13. SK Menhutbun No 677/Kpts-II/1998 tentang HKm


14. SK Menhutbun No 317/Kpts-II/1999 tentang Hak Pemungutan Hasil
Hutan Masyarakat Hukum Adat Pada Areal HP
15. SK Menhutbun No 318/Kpts-II/1999 tentang Peran Serta Masyarakat
Dalam Pengusahaan Hutan
16. SK Menhutbun No 685/Kpts-II/1999 tentang Hkm

17. SK Menhut No 31/Kpts-II/2001 Penyelenggaran Hutan


Kemasyarakatan

18. SK Menhut No P.01/Menhut-II/2004 tentang Pemberdayaan


Masyarakat Setempat di Dalam dan atau Sekitar Hutan Dalam
rabgka Social Forestry

19. Peraturan Menhut No P.12/Menhut-II/2004 tentang Pencabutan SK


Menhut No 523/Kpts-II/1997 tentang PMDH oleh Pemegang HPH
dan Pemegang HPHTI dan SK Menhut No 165/Kpts-II/1998 tentang
Biaya Satuan PMDH bagi Pemegang HPH

6.3. PERATURAN PERUNDANGAN KEHUTANAN BIDANG


MANAJEMEN KELEMBAGAAN
Peraturan perundang-undangan bidang manajemen kelembagaan
merupakan peraturan perundang-undangan yang menjadi landasan hukum
pelaksanaan pengaturan kelembagaan yang meliputi tiga aspek, yaitu
aspek organisasi pelaksana, aspek SDM dan aspek pendanaan. Melalui
peraturan ini diharapkan tercipta tertib organisasi, tertib SDM dan tertib
pendanaan. Di bawah ini disajikan berbagai peraturan yang terkait dengan
bidang manajemen kelembagaan yang meliputi peraturan terkait
organisasi kehutanan, Sumberdaya Manusia dan Pendanaan Kehutanan.
Organisasi Kehutanan

1. PP No 64 Tahun 1957 tentang Penyerahan Sebagian dari Urusan di


lapangan Perikanan Laut, Kehutanan dan Karet Rakyat Kepada
Daerah-Daerah Swatantra Tk I
PERKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN VI - 31
SEJARAH KEHUTANAN PAPUA

2. PP No 17 Tahun 1961 tentang Pembentukan Badan Pimpinan Umum


Perusahaan Kehutanan Negara (BPU Perhutani)

3. PP No 18 – 30 Tahun 1961 Tentang Pendirian Perusahaan


Kehutanan Negara di Jatim, Jateng, Sumsel, Riau, Sumut, Aceh,
Kalbar, Kalteng, Kalsel, Kaltim, Sulsel, Maluku
4. PP No 27 Tahun 1964 tentang Pembentukan Perhutani Kalimantan
Timur
5. PP No 6 Tahun 1968 tentang Penarikan Urusan Kehutanan dari
Daerah Kebupaten ke Provinsi di Wilayah Indonesia Bagian Timur
6. PP No 12 Tahun 1969 tentang Pengalihan Bentuk Perhutani di Luar
Jawa Sebagai Persero
7. SK Mentan No 284/Kpts/Org/8/1969 tentang Susunan Organisasi
Departemen Pertanian
8. SM Mentan No 168/Kpts/Org/4/1971 mengatur tentang susunan
organisasi dan tata kerja Dirjen Kehutanan
9. PP No 15 Tahun 1972 tentang Pendirian Perusahaan Umum
Kehutanan Negara
10. PP No 21 Tahun 1972 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan
Negara di Kalimantan Timur Menjadi Persero
11. Keppres No 25 Tahun 1974 tentang Susunan Organisasi
Departemen Pertanian
12. SK Mentan No 190/Kpts/Org/7/1975 tentang Pembentukan Badan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian
13. SK Mendagri No 363/1977 tentang Pembentukan Dinas Kehutanan
Daerah Tingkat I
14. PP No 2 Tahun 1978 tentang Penambahan Unit Produksi
Perusahaan Umum Kehutanan Negara
15. SK Mentan No 31/Kpts/Um/1/1978 tentang Pembentukan MPI

16. SK Mentan No 429/Kpts/Org/7/1978 tentang Pembentukan BKSDA


17. SK Mentan No 430/Kpts/Org/7/1978 tentang Pembentukan BLK

PERKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN VI - 32


SEJARAH KEHUTANAN PAPUA

18. SK Mentan No 405/Kpts/Um/6/1979 mengatur mengenai


pembentukan team koordinasi pelaksanaan kebijakan penyediaan
kayu untuk dalam negeri
19. SK Mentan No 336/Kpts/Um/5/1980 tentang perubahan SK Mentan
No 405/Kpts/Um/6/1979 mengatur mengenai pembentukan team
koordinasi pelaksanaan kebijakan penyediaan kayu untuk dalam
negeri Keppres No 45/M/1983 tentang Kabinet Pembangunan IV
(Departemen Kehutanan dihidupkan kembali)

20. SK Menhut No 20/Kpts-II/1983 tentang Organisasi dan Tata Kerja


Dephut

21. SK Menhut No 21/Kpts-II/1983 tentang Organisasi dan tata Kerja Staf


Ahli di Lingkungan Dephut
22. SK Menhut No 34/Kpts-II/1983 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kantor Wilayah Dephut di Provinsi

23. SK Menhut No 68/Kpts-II/1983 tentang Organisasi dan Tata Kerja


SKMA

24. SK Menhut No 98/Kpts-II/1983 tentang Organisasi dan Tata Kerja


BRLKT

25. SK Menhut No 99/Kpts-II/1983 tentang Masyarakat Perhutanan


Indonesia

26. Keppres No 15 Tahun 1984 tentang Susunan Organisasi


Departemen Kehutanan

27. SK Menhut No 036/Kpts-II/1984 tentang Pola Program Hubungan


Masyarakat di Lingkungan Dephut

28. SK Menhut No 93/Kpts-II/1984 tentang Organisasi dan Tata Kerja


BIPHUT

29. SK Menhut No 94/Kpts-II/1984 tentang Organisasi dan Tata Kerja


BLK

30. SK Menhut No 95/Kpts-II/1984 tentang Organisasi dan Tata Kerja


Balai Penelitian Kehutanan

31. SK Menhut No 96/Kpts-II/1984 tentang Organisasi dan Tata Kerja


Taman Nasional

PERKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN VI - 33


SEJARAH KEHUTANAN PAPUA

32. SK Menhut No 97/kpts-II/1984 tentang Organisasi dan Tata Kerja


Balai Persuteraan Alam

33. SK Menhut No 98/Kpts-II/1984 tentang Organisasi dan Tata Kerja


Balai Teknologi Pengelolaan DAS

34. SK Menhut No 99/Kpts-II/1984 tentang Organisasi dan Tata Kerja


Balai Teknologi Reboisasi

35. SK Menhut No 100/Kpts-II/1984 tentang organisasi dan Tata Kerja


Balai Teknologi Pembenihan

36. SK Menhut No 101/Kpts-II/1984 tentang Organisasi dan Tata Kerja


Balai Informasi dan Sertifikasi Hasil Hutan

37. SK Menhut No 102/Kpts-II/1984 tentang Organisasi dan Tata Kerja


Balai Produksi dan Pengujian Benih
38. SK Menhut No 379/Kpts-II/1985 tentang Tata Hubungan Kerja
Instansi Kehutanan di Daerah

39. PP No 36 Tahun 1986 tentang Perusahaan Umum Kehutanan


Negara (Perum Perhutani)

40. SK Menhut No 334/Kpts-II/1986 tentang Pelimpahan Wewenang


Pengangkatan Pejabat Penagih SPP IHH dan Pejabat Pemungut IHH
kepada Kanwil Dephut
41. SK Menteri Kependudukan dan Lingkungan Hidup No. Kep-
53/MENKLH/1987 tentang Pedoman Susunan Keanggotaan dan Tata
Kerja Komisi Amdal

42. SK Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 16/MENPAN/1988


tentang Pembentukan Jabatan Fungsional Penyuluh Kehutanan

43. SK Menhut No 116/Kpts-II/1989 tentang Organisasi dan Tata Kerja


Departemen Kehutanan

44. SK Menpan No. 131/MENPAN/1989 tentang Pembentukan Jabatan


Fungsional Jagawana

45. SK Menhut No 701/Kpts-II/1989 tentang Badan Pembinaan


Perlebahan Nasional

46. SK Menhut No 702/Kpts-II/1989 tentang Badan Pembinaan


Persuteraan Alam

PERKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN VI - 34


SEJARAH KEHUTANAN PAPUA

47. SK Menhut & Mendagri No 679A/Kpts/1989 dan 67/1989 tentang


Gerakan Penghijauan Nasional

48. PP No 5 Tahun 1990 tentang Perum Jasa Tirta


49. PP No 42 tahun 1990 tentang Perum Otorita Jatiluhur

50. Keppres No 23 Tahun 1990 tentang Badan Pengendali Dampak


Lingkungan

51. SK Menpan No. 123/menpan/1990 tentang Pembentukan Jabatan


Fungsional Teknisi Kehutanan

52. SK Menhut No 77/Kpts-II/1990 tentang Penugasan Kepada Dirjen


PHPA dan Kakanwil Dephut Propinsi untuk Memberi Ijin Survey
Bahan Galian Tambang di Dalam Kawasan Hutan
53. SK Menhut No. 034/Kpts-II/1990 mengatur mengenai Pengalihan
kedudukan BRLKT wilayah V dari Solo ke Semarang dan BRLKT
Wilayah VI dari Malang ke Surabaya

54. SK Menhut No 195/Kpts-II/1990 tentang Perubahan SK Menhut No


68/Kpts-II/1983 tentang Organisasi dan Tata Kerja SKMA. SK ini
berubah lagi dengan keluarnya SK Menhut No 630/Kpts-II/1992
55. SK Menhut No 231/Kpts-II/1990 tentang Pembentukan Tim
Pertimbangan Permohonan HPHTI
56. SK Menhut No. 694/Kpts-II/1990 mengatur mengenai Pembentukan
BKSDA Wilayah IV berkedudukan di Surabaya dengan wilayah kerja
mencakup Jawa Tengah, Jawa Timur dan Yogyakarta

57. SK Menhut No 774/Kpts-II/1990 tentang Pedoman Pembakuan


Prasarana dan Sarana di Lingkup Dephut

58. SK Menhut No. 1048/Kpts-II/1992 Mengatur mengenai penambahaan


BTPDAS di Ujung Pandang

59. SK Menhut No 117/Kpts-II/1991 tentang Pembinaan Wilayah di


Bidang Kehutanan

60. SK Menhut No. 141/kpts-II/1991 tentang Organisasi dan Tata Kerja


BISHH

61. SK Menhut No 144/Kpts-II/1991 tentang Organisasi dan Tata Kerja


BKSDA

PERKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN VI - 35


SEJARAH KEHUTANAN PAPUA

62. SK Menhut No. 145/Kpts-II/1991 tentang Organisasi dan Tata Kerja


BRLKT

63. SK Menhut No. 169/Kpts-II/1991 tentang Organisasi dan Tata Kerja


Balai Teknologi Reboisasi

64. SK Menhut No. 170/Kpts-II/1991 tentang Organisasi dan Tata Kerja


Balai Teknologi Perbenihan

65. SK Menhut No. 171/Kpts-II/1991 tentang Organisasi dan Tata Kerja


Balai Teknologi Pengelolaan Batas

66. SK Menhut No 216/Kpts-II/1991 tentang Pedoman Penyusunan


Prosedur Kerja Lingkup Dephut

67. SK Menhut No 255/Kpts-II/1991 tentang Tata Cara Pedoman Teknis


Pembentukan Perusahaan Patungan Dalam Rangka Kerjasama
Pengusahaan HTI
68. SK Menhut No 577/Kpts-II/1991 tntang Pelimpahan Wewenang
Kepada Kakanwil Dephut untuk dan Atas nama Menhut Menerbitkan
Keputusan Pelepasan Kawasan Hutan Produksi Konservasi yang
Tidak Dibebani HPH dengan Luas Maksimal 100 ha.
69. SK Menhut No. 096/Kpts-II/1992 mengatur mengenai Penambahan 2
Unit Pelaksana Teknis Taman Nasional, yaitu TN Kerinci Seblat di
Jambi dan TN Bro Tengger Semeru di Malang

70. PP No 45 Tahun 1992 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah


dengan Titik Berat Pada Daerah Tingkat II

71. SK Menhut No 402/Kpts-II/1992 tentang Tugas Pokok Fungsi dan


Rincian Tugas Pembina Wilayah di Bidang Kehutanan

72. SK Menhut No 403/Kpts-II/1992 tentang Pedoman dan Tata Kerja


Pembentukan Perusahaan Patungan Dalam Rangka Kerjasama
Pengusahaan HTI
73. SK Menhut No 680/Kpts-II/1992 tentang Tambahan Persyaratan Bagi
Perusahaan Perseroan Terbatas (PT) Pemohon HPH
74. Keppres No 75 tahun 1993 tentang Koordinasi pengelolaan Tata
Ruang Nasional
75. SK Menhut No 10/Kpts-II/1993 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Jagawana

PERKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN VI - 36


SEJARAH KEHUTANAN PAPUA

76. Kepmen PU No 98/Kpts/1993 tentang Organisasi Keamanan


Bendungan

77. SK Menhut No 267/Kpts-II/1993 tentang Pembentukan Tim


Pertimbangan Permohonan HPHTI

78. SK Menhut No 534/Kpts-II/1993 tentang Tim Penilai Studi Kelayakan


HTI

79. SK Menhut No 640/Kpts-II/1993 Tentang Organisasi dan Tata Kerja


BKSDA

80. SK Menhut No 641/Kpts-II/1993 Tentang Organisasi dan Tata Kerja


BRLKT

81. SK Menhut No 642/Kpts-II/1993, Tentang Organisasi dan Tata Kerja


BTR
82. SK Menhut No 677/Kpts-II/1993 tentang Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Pegawai dan Sumberdaya Manusia Kehutanan

83. Keppres No 77 Tahun 1994 tentang Badan pengendali Dampak


Lingkungan

84. SK MenLH No 15/MenLH/3/1994 tentang Pembentukan Komisi


AMDAL Terpadu

85. SK Menhut No 100/Kpts-II/1994 tentang Badan Pembinaan


Persuteraan Alam Nasional

86. SK Menhut No 20/Kpts-II/1994 tentang Penyempurnaan Tim


Pengkajian Tata Ruang Dephut

87. SK Menhut No 25/Kpts-II/1994 tentang Pembentukan Tim Akreditasi


Penangkaran Satwa Liar dan Hasilnya

88. SK Menhut No 53/Kpts-II/1994 tentang Organisasi dan Tata Kerja


Balai Penelitian dan Pengembangan Pemuliaan Benih Tanaman
Hutan
89. SK Menhut No 56/Kpts-II/1994 tentang Pelimpahan Wewenang
kepada Dirut Peum Perhutani atau Kakanwil Dephut untuk dan
Menerbitkan Surat Persetujuan Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk
Keperluan Tertentu
90. SK Menhut No 273/Kpts-II/1994 tentang Pembentukan Komisi Pusat
AMDAL Dephut
PERKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN VI - 37
SEJARAH KEHUTANAN PAPUA

91. SK Menhut No 276/Kpts-II/1994 tentang Badan Pembinaan


Perlebahan Nasional

92. SK Menhut No 390/Kpts-II/1994 tentang Panitia Kerja Penanganan


Masalah Kehutanan yang Berkaitan dengan Masalah Pertanahan

93. Kepres No 22 Tahun 1995 tentang Pembentukan Tim Pengamanan


Hutan Terpadu

94. SK Menhut No 34/Kpts-II/1995 tentang Penilaian Areal HPH yang


Perusahaan Industri Pengolahan Kayu Hutannya akan Melalui
Penawaran Umum Saham (go public)

95. SK Menhut No 44/Kpts-II/1995 tentang Pedoman Laporan


Perusahaan BUMN di Lingkungan Dephut
96. SK MenLH No 55/MenLH/8/1995 tentang AMDAL Regional
97. SK Menhut No 167/Kpts-VI/1995 tentang Pembentukan Panitia Kerja
Tetap Konservasi SDA Hayati dan Ekosistemnya

98. SK Menhut No 188/Kpts-II/1995 tentang Pembentukan Pusat


Pengendalian Kebakaran Hutan Nasional

99. SK Menhut No 339/Kpts-II/1995 tentang Pembentukan Dewan


Pertimbangan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan

100. SK Menhut No 375/Kpts-II/1995 tentang Kedudukan dan Tata Kerja


Penyuluhan Kehutanan

101. SK Menhut No 28/Kpts-II/1996 tentang Pembentukan Badan


Konsultasi Orang Utan

102. Kepres No 80 Tahun 1996 tentang Pembangunan Kelompok Hutan


Sisinemi Sasan Sebagai Taman Hutan Raya Prof.Ir. Herman
Yohanes
103. SK Menhut No 90/Kpts-II/1996 tentang Pembentukan Tim Penelitian
dan Pemeriksaan (TPP) DR dan IHH
104. SK Menhut No 172/Kpts-II/1996 tentang Penunjukan BUMN Lingkup
Dephut untuk Melaksanakan Pekerjaan Proyek bidang Rehabilitasi
Hutan/reboisasi dan Pembangunan Hutan Kemasyarakatan

105. SK Menhut No 182/Kpts-II/1996 tentang Tim Pertimbangan Banding


atas Sanksi Pelanggaran di Bidang Exsploitasi Hutan, TUK, IHH dan
atau DR
PERKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN VI - 38
SEJARAH KEHUTANAN PAPUA

106. SK Menhut No 187/Kpts-II/1996 tentang Mekanisme Penilaian Hasil


Studi AMDAL HPHTI

107. SK Menhut No 323/Kpts-II/1996 tentang Pembakuan Prasaran dan


Sarana Balai latihan Kehutanan dan SKMA

108. SK Menhut No 380/Kpts-II/1996 tentang Pedoman Pembentukan


Perusahaan Patungan Bidang Pengusahaan Hutan Pada Areal Eks
HPH
109. SK Menhut No 615/Kpts-II/1996 tentang Pelimpahan Wewenang
Penetapan kepemilikan dan Keterkaitan HPH dengan IPKH
110. SK Menhut No 764/Kpts-II/1996 tentang Badan Pembinaan
Perlebahan Nasional
111. SK Menhut No 185/Kpts-II/1997 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Balai Taman Nasional dan Unit TN
112. SK Menhut No 520/Kpts-II/1997 tentang Pembentukan Komisi Pusat
AMDAL Dephut
113. SK Menhut No 787/Kpts-II/1997 tentang Tim Pengusul Pohon
Nasional
114. Keppres No 196 Tahun 1998 tentang BAPEDAL

115. Keppres No 62/M Tahun 1998 mengatur mengenai penggabungan


bidang tugas kehutanan dengan perkebunan dalam satu wadah yaitu
Departemen Kehutanan dan Perkebunan
116. Keppres No. 196 Tahun 1998 tentang Badan Pengendalian Dampak
Lingkungan
117. SK Menhutbun No 202/Kpts-II/1998 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Balai Perbenihan Tanaman Hutan
118. SK Menhutbun No 203/Kpts-II/1998 tentang Organisasi dan Tata
Kerja BRLKT
119. SK Menhutbun No 204/Kpts-II/1998 tentang Organisasi dan Tata
Kerja BKSDA dan Unit KSDA
120. SK Menhutbun No 460/Kpts-II/1998 tentang Pembentukan Tim Antar
Departemen Pembahasan rancangan UU Pengganti UU No 5 Tahun
1967

PERKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN VI - 39


SEJARAH KEHUTANAN PAPUA

121. SK Menhutbun No 479/Kpts-II/1998 tentang Lembaga Konservasi


Tumbuhan dan Satwa Liar

122. SK Menhutbun No 521/Kpts-II/1998 tentang Pembentukan Komite


Reformasi Pembangunan Kehutanan dan Perkebunan (Komite
RPKP)
123. SK Menhutbun No 546/Kpts-II/1998 tentang Pembentukan Tim
Optimalisasi Pemanfaatan Hasil Hutan dan Hasil Pekebunan
124. SK Menhutbun No 578/Kpts-II/1998 tentang Pembentukan Tim Antar
Departemen Pembahasan RPP Perlindungan Sistem Penyangga
Kehidupan

125. SK Menhutbun No 579/Kpts-II/1998 tentang Pembentukan Tim Antar


Departemen tentang Peran Serta Rakyat dalam KSDAH dan
Ekosistemnya
126. SK Menhutbun No 621/Kpts-II/1998 tentang Penunjukan Perum
Perhutani untuk Melaksanakan Pekerjaan Proyek Padat Karya Sektor
Kehutanan Bidang Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan

127. SK Menhutbun No 719/Kpts-II/1998 tentang Penyelenggaraan Tugas


Pokok dan Fungsi Bidang HTI

128. SK Menhutbun No 754/Kpts-II/1998 tentang pembentukan Komisi


Pusat AMDAL

129. SK Menhutbun No 1116/Kpts-II/1998 tentang Pembentukan Regu


Kerja Penyusun RUU Penyempurnaan UU No 5 tahun 1967

130. UU N0 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah


131. PP No 53 Tahun 1999 tentang Perusahaan Umum Kehutanan
Negara (Perum Perhutani)
132. Keppres No 48 Tahun 1999 tentang Tim Pengkajian Kebijakan dan
Peraturan Perundang-undangan Dalam Rangka Pelaksanaan Land-
reform

133. SK Menhutbun No 102/Kpts-II/1999 tentang Penambahan Anggota


Tim Fasilitasi Pelaksanaan Otonomi Daerah Dephutbun

134. SK Menhutbun No 138/Kpts-II/1999 tentang Organisasi dan Tata


Kerja Dephutbun

PERKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN VI - 40


SEJARAH KEHUTANAN PAPUA

135. SK Menhutbun No 142/Kpts-II/1999 tentang Tim Pengembangan


Pengusahaan Pariwisata Alam pada Perum Perhutani

136. Kepres No 172 Tahun 1999 tentang Penataan Kembali Tugas dan
Fungsi Departemen Pertanian, dan Departemen Kehutanan dan
Perkebunan.
137. Kepres No 175 Tahun 1999 tentang Pencabutan Kepres No 172
Tahun 1999 Penataan Kembali Tugas dan Fungsi Departemen
Pertanian, dan Departemen Kehutanan dan Perkebunan

138. SK Mendagri No 36A/1999 tentang Pedoman Organisasi dan Tata


Kerja Kehutanan Daerrah TK II

139. SK Menhutbun No 149/Kpts-II/1999 tentang Organisasi dan Tata


Kerja Balai Eksploitasi Hutan, Pengujian Hasil Hutan serta Loka
Eksploitasi Hutan dan Pengujian Hasil Hutan
140. SK Menhutbun No 160/Kpts-II/1999 tentang Pembentukan Forum
Koordinasi HKm
141. SK Menhutbun No 170/Kpts-II/1999 tentang Pembentukan Tim
Pengkaji dan Perumus rusan Pemerintahan di Bidang Kehutanan
yang Direkomendasikan dan Didesentralisasikan kepada Daerah

142. SK Menhutbun No 425/Kpts-II/1999 tentang Tim Persiapan


Penawaran dan Pelelangan HPH

143. SK Menhutbun No 438/Kpts-II/1998 tentang Panitia Pelaksana


Penawaran dan Pelelangan HPH

144. SK Menhutbun No 466/Kpts-II/1999 tentang Tim Evaluasi Proses


Pencairan DR untuk Kepentingan Pembangunan HTI

145. SK Menhutbun No 613/Kpts-II/1998 tentang Pembentukan Tim Tetap


Perdagangan Lintas Batas Indonesia - Malaysia

146. SK Menhutbun No 623/Kpts-II/1999 tentang Pembentukan Komisi


Pusat AMDAL Dephutbun

147. SK Menhutbun No 646/Kpts-II/1999 tentang Tim Penanganan


Budidaya Tanaman Perkebunan Pada Kawasan HKm

148. SK Menhutbun No 729/Kpts-II/1999 tentang Pembentukan Tim


Penyusunan Kriteria Kewenangan Bidang Konservasi Perairan dan
laut yang Dapat dilaksanakan oleh Pemda

PERKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN VI - 41


SEJARAH KEHUTANAN PAPUA

149. SK Menhutbun No 755/kpts-II/1999 tentang Perubahan Keputusan


Menhutbun No 154/Kpts-Iv/1999 Tentang Tim Perumus Insentif
Dalam Rangka Penerapan Sertifikasi Pengelolaan Hutan Produksi
Lestari (S-PHPL)Oleh HPH/HPH Unit Manajement (UM)

150. PP No 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan


kewenangan Provinsi Sebagai Daerah otonom

151. Keppres No 63 Tahun 2000 tentang Koordinasi Penataan Ruang


Nasional

152. Kepres No 10 Tahun 2000 tentang Badan Pengendali Dampak


Lingkungan

153. Keppres No 234/M Tahun 2000 mengatur mengenai bidang tugas


Menteri Muda Kehutanan di Bawah Departemen Pertanian
154. Keppres No 289/M 2000 mengatur mengenai pemisahan kembali
Departemen Kehutanan dengan Departemen Pertanian

155. Keppres No 80 Tahun 2000 tentang Komite Antar Departemen


Bidang Kehutanan

156. Keppres No 84 Tahun 2000 tentang Perubahan Keppres No 49


Tahun 2000 tentang Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah

157. SK Menhut No 002/kpts-II/2000 tentang Organisasi Dan Tata Kerja


Dephutbun

158. SK Menhutbun No 05.1/Kpts-II/2000 tentang Pemberian Kewenangan


Dalam Hal Pengurusan Ijin dan Penyelenggaraan Kehutanan Daerah

159. SK Menhutbun No 10.1/Kpts-II/2000 tentang Pedoman Pemberian Ijin


Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Tanaman

160. SK Menhutbun No 63/Kpts-II/2000 tentang Tata Hubungan Kerja


Instansi Kehutanan dan Perkebunan di Wilayah dengan Unit Perum
Perhutani
161. SK Kepala Bapedal No. 08 Tahun 2000 tentang Keterlibatan
Masyarakat dan Keterbukaan Informasi dalam Proses Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan

162. Kepres No 123 Tahun 2001 tentang Tim Koordinasi Pengelolaan


Sumberdaya Air

PERKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN VI - 42


SEJARAH KEHUTANAN PAPUA

163. Keppres No 10 Tahun 2001 tentang Pelaksanaan Otonomi Daerah


Bidang Pertanahan

164. SK Menhut No 176/Kpts-II/2001 Pembentukan dan Tata Kerja Tim


Penilai dan Sekretariat Tim Penilai Jabatan asparis Dephut

165. SK Menhut No 203/Kpts-II/2001 Pencabutan keputusan Menhutbun


No. 623/Kpts-II/1999 tentang pembentukan komisi Pusat AMDAL
Dephutbun
166. SK Menhut No 2058/Kpts-II/2001 Pelimpahan Wewenang Pemberian
Izin Pengambilan dan atau Pengangkutan Sempel berupa Satwa Liar
dan atau Hasil daripada untuk kepentingan Penelitian kepada Dirjen
PHKA
167. SK Menhut No 66/Kpts-II-kum/2001 tentang Organisasi Pengelolaan
Majalah Hutan
168. SK Menhut No 86/Kpts-II/2001 Penunjukan Perum Perhutani sebagai
Pengelola Hutan di Propinsi NTB dan NTT
169. SK Menhut No 91/Kpts-II/2001 Pembentukan Perum Perhutani
sebagai Pelaksana Pembangunan HTI dan Hutan kemasyarakatan di
Propinsi NTB, NTT dan Timtim

170. SK Menteri Pandayagunaan Aparatur Negara No


130/KEP/M.PAN/12/2002 tentang Jabatan Fungsional Penyuluh
Kehutanan dan Angka Kreditnya
171. SKB Memperindag dan Menhut No 803/MPP/Kep/12/2002; No
10267/Kpts-II/2002 tentang Pembentukan Badan Revitalisasi Industri
Kehutanan (BRIK)

172. SK Menhut 2734/Kpts-II/2002 Pedoman Penyusunan Prosedur Kerja


lingkup Dephut

173. SK Menhut No 3777/Kpts-II/2002 Nama-nama Jabatan dan Uraian


Jabatan Struktural lingkup Dephut

174. SK Menhut No 6173/Kpts-II/2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja


Balai Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan

175. SK Menhut No 6174/Kpts-II/2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja


SKMA

PERKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN VI - 43


SEJARAH KEHUTANAN PAPUA

176. SK Menhut No 6175/Kpts-II/2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja


Loka Penelitian dan Pengembangan Satwa Primata

177. SK Menhut No 6176/Kpts-II/2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja


Loka Penelitian dan Pengembangan Hutan Munsoon

178. SK Menhut No 6177/Kpts-II/2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja


Loka Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan Bukan Kayu

179. SK Menhut No 6186/Kpts-II/2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja


Balai Taman Nasional

180. SK Menhut No 6187/Kpts-II/2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja


BKSDA

181. SK Menhut No 6188/Kpts-II/2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja


Balai Pemantapan Kawasan Hutan
182. SK Menhut No 6341/Kpts-II/2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Balai Sertifikasi Penguji hasil Hutan

183. SK Menhut No 6420/Kpts-II/2002 tentang Persyaratan dan Tata Cara


Penilaian Lembaga Penilai Indipenden (LPI) Mampu

184. SK Menhut No 663/Kpts-II/2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja


Balai Perbenihan Tanaman Hutan

185. SK Menhut No 664/Kpts-II/2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja


Balai Persuteraan Alam

186. SK Menhut No 665/Kpts-II/2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja


Balai Pengelolaan DAS

187. SK Menhut No 6652/Kpts-II/2002 tentang Penugasan Penilaian dan


Pengesahan RKT IUPHHK pada Hutan Alam Atau Hutan Tanaman

188. SK Menhut No 733/Kpts-II/2002 tentang Pencabutan SK Menhut No


34/kpts-II/1983 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kanwil Dephut

189. SK Menhut No 8206/Kpts-II/2002 tentang Kriteria dan Standar


Penyuluhan Kehutanan

190. SK Menteri Pandayagunaan Aparatur Negara Nor


54/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Jabatan Fungsional Pengendali
Ekosistem Hutan dan Angka Kreditnya, sebagai revisi dari Jabatan
Fungsional Teknisi Kehutanan

PERKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN VI - 44


SEJARAH KEHUTANAN PAPUA

191. SK Menteri Pandayagunaan Aparatur Negara No


55/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Jabatan Fungsional Polisi Kehutanan
dan Angka Kreditnya, sebagai revisi dari Jabatan Fungsional
Jagawana

192. SK Menhut No 26/Kpts-II/2003 tentang Pembentukan Pokja


Restrukturisasi HTI

193. SK Menhut No 292/Kpts-II/2003 tentang Penyelenggaraan Kerjasama


Pemegang Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dan Atau
Bukan Kayu Di Hutan Produksi Dengan Koperasi
194. UU No 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional
195. UU No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
196. SK Menhut No 332/Menhut-IV/2004 tentang Pembentukan Tim Kerja
Pengembangan Sistem Prediksi Potensi dan Produksi Tahunan pada
HP
197. Peraturan Menhut No P 02/Menhut-V/2004 tentang Penyelenggaraan
Kegiatan Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan Dan Lahan Tahun
2004

198. Peraturan Menhut No P 03/Menhut-V/2004 tentang Pedoman dan


Petunjuk Penyelenggaraan Kegiatan Gerakan Nasional Rehabilitasi
Hutan Dan Lahan Tahun 2004
Sumberdaya Manusia Kehutanan

1. SK Menhut No 116/Kpts-II/1984 tentang Pendidikan dan Latihan


Pegawai Kehutanan

2. SK Menhut 121/Kpts-II/1984 tentang Pendelegasian Wewenang


Menjatuhkan Hukuman Disiplin Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan
Dephut
3. SK Menhut No 416/Kpts-II/1990 tentang Pedoman Tugas Belajar
Pegawai Lingkup Dephut untuk Mengikuti Pendidikan Pasca Sarjana
Latihan di Luar Negeri

4. SK Menhut No 214/Kpts-II/1991 tentang Pendelegasian Wewenang


Pengangkatan, Pemindahan, Pemberhentian dan Mutasi
Kepegawaian Lainnya PNS Lingkup Dephut

PERKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN VI - 45


SEJARAH KEHUTANAN PAPUA

5. SK Menhut No 272/Kpts-II/1991 tentang Kurikulum SKMA


6. SK Menhut No 684/Kpts-II/1991 tentang Penetapan Kurikulum
Pendidikan Dasar Jagawana
7. SK Menhut No 883/Kpts-II/1992 tentang Pedoman Penyuluh
Kehutanan
8. Keppres No 100 Tahun 1993 tentang Izin Penelitian Bagi Orang
Asing
9. Permen PU No 65/PRT/1993 tentang Penyuluhan Sungai

10. SK Menhut No 323/Kpts-II/1994 tentang Pedoman Pengadaan


Pendidikan dan Pelatihan Jagawana

11. SK Menhut No 282/Kpts-II/1995 tentang Pelatihan SDM Kehutanan


12. SK Menhut No 113/Kpts-II/1996 tentang Pembentukan Forum
Koordinasi dan Konsultasi Penyuluhan Kehutanan
13. SK Menhut No 603/Kpts-II/1996 tentang Penyelenggaraan
Penyuluhan Kehutanan
14. PP No 62 Tahun 1998 tentang penyerahan Sebagian Urusan
Pemerintahan di Bidang Kehutanan Kepada Daerah
15. SK Menhutbun No 852/Kpts-II/1999 tentang Pola Kemitraan
Peningkatan Kualitas SDM Kehutanan dan Perkebunan
16. SK Menhutbun No 853/kpts-II/1999 tentang Pendayagunaan Fasilitas
Pendidikan Dan Pelatihan Dan Biaya Pendidikan Dan Pelatihan Pada
Pusat Diklat Kehutanan Dan Perkebunan Blk

17. SK Menhut No 83/Kpts-II-kum/2001 Penukaran dan Penetapan


Honorarium Tenaga Pelaksana Pembinaan Kesehatan (TPPK)
Pegawai pada Dephut
18. SK Menhut No 123/Kpts-II/2001 tentang Pembentukan Pusat Bina
Penyuluhan Kehutanan
19. AK Menhut NO 132Menhut-II/2004 tentang Pedoman Umum
Penyuluhan Kehutanan
Pendanaan Kehutanan

1. UU No 78 Tahun 1958 tentang Penanaman Modal Asing


2. UU No 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing
PERKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN VI - 46
SEJARAH KEHUTANAN PAPUA

3. PP No 22 Tahun 1967 tentang Iuran hak Pengusahaan Hutan dan


Iuran Hasil Hutan

4. UU No 6 Tahun 1968 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri


5. SK Mentan No 2/1/1968 tentang Penetapan Besarnya Jumlah IHH
dan IHPH
6. SK Menteri Pertanian No. 369 tahun 1972 tentang Penetapan
Besarnya Iuran Hasil Hutan
7. SK Mentan 98/Kpts/DJ/I/1976 tentang Penetapan Berdasarkan IHH
dan IHH Tambahan Jenis Kayu Besi-Lesi
8. PP No 21 Tahun 1980 tentang Perubahan Atas PP No 22 Tahun
1967 tentang Iuran hak Pengusahaan Hutan dan Iuran Hasil Hutan
9. Keppres No 58 Tahun 1977 tentang Dana Simpanan Wajib
Pemegang HPH dan Eksportir Kayu
10. SK Mentan No 710/Kpts/Ekku/12/1977 tentang Penetapan Besarnya
Dana Simpanan Wajib Bagi HPH dan Eksportir Kayu
11. PP No 29 Tahun 1978 tentang Perubahan Besarnya Pajak Ekspor
Sebagaimana Dimaksud Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 16
Tahun 1970 Yang Diubah Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11
Tahun 1976 Dan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1978
12. PP No 31 Tahun 1979 tentang perubahan Besarnya Pajak Ekspor
Sebagaimana Dimaksud dalam PP Nomor 16 Tahun 1970 yang
Diubah dengan PP Nomor 11 Tahun 1976, PP No. 1 Tahun 1978 dan
PP Nomor 29 Tahun 1978
13. SK Mentan No 295/Kpts/Um/5/1979 tentang Persyaratan
Pengambilan Dana Simpanan Wajib Pemegang HPH dan Eksportir
Kayu

14. SK Menperindag No 371/Kp/V/1979 tentang Penetapan Harga dan


Tata Niaga Kayu Bulat dan Kayu Gergajian untuk Keperluan Dalam
Negeri
15. SK Mentan No 451/Kpts/Um/7/1979 tentang Tarif IHPH dan IHH

16. Keppres No 35 Tahun 1980 tentang Dana Jaminan Reboisasi


17. SM Mentan No 729/Kpts-II/1980 tentang Pengelolaan DJR dan
Permudaan Hutan Areal HPH
PERKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN VI - 47
SEJARAH KEHUTANAN PAPUA

18. SK Menhut No 104/Kpts-II/1984 tentang Pengenaan Pungutan


terhadap Eksport Satwa Liar yang Tidak di Lindungi UU

19. SK Menhut 154/Kpts-II/1984 tentang Prosedur Penatausahaan dan


Penggunaan Dana Untuk membiayai Kegiatan Dalam rangka
Pemohonan dan Pelaksanaan HPH atas Beban dan Tanggungjawab
Pihak ketiga

20. SK Menhut No 357/Kpts-II/1984 tentang SK Mentan No


451/Kpts/Um/7/1979 tentang Tarif IHPH dan IHH

21. Keppres No 77 Tahun 1985 tentang Pengenaan, Pemungutan dan


Pembagian IHH

22. SK Menhut No 235/Kpts-II/1985 tentang Penangguhan Menyetor DJR


untuk Pembangunan HTI
23. SK Menhut No 233/Kpts-II/1985 tentang Penangguhan Kewajiban
Menyetor Dana Jaminan Reboisasi dan Permudaan Hutan Untuk
Pembangunan HTI
24. SK Menhut No 365/Kpts-II/1985 tentang Pelaksanaan Keppres No 55
Tahun 1985
25. SK Menhut No 426/Kpts-II/1988 tentang Penetapan Besanya IHH
untuk Benih Tanaman Hutan
26. Kepres No 29 Tahun 1990 tentang Dana Reboisasi

27. Kepres No 30 Tahun 1990 tentang Pengenaan, Pemungutan dan


Pembagian IHH

28. SK Menhut No 539/Kpts-II/1990 tentang Penyisihan Dana Hasil


Lelang Sebagai Dana Insentif Sebagai Pelaksanaan Hutan Terpadu

29. SK Menhut No 752/Kpts-II/1990 tentang Petunjuk Pelaksanaan


Penyaluran Dana Reboisasi dalam Rangka Penyertaan Modal
Pemerintah dan Pinjaman Untuk Pembangunan HTI
30. SKB Menhut dan Menkeu No 21/Kpts-II/1990 dan 931/KMK/013/1990
tentang Ketentuan-Ketentuan Penyertaan Modal Pemerintah dan
Pinjaman yang Berasal Dari Dana Reboisasi dan Pembangunan HTI

31. SKB Menhut dan Menkeu No 69/Kpts-II/1990 dan 456/KMK/013/1990


tentang Mekanisme Penggunaan Dana Reboisasi

PERKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN VI - 48


SEJARAH KEHUTANAN PAPUA

32. SKB Menhut dan Menkeu No 421/Kpts-II/90.931/KMK 013/1990


tentang Ketentuan-Ketentuan Penyertaan Modal Pemerintah dan
Pinjaman yang Berasal dari Dana Reboisasi untuk Pembangunan
HTI

33. Keppres No 28 Tahun 1991 tentang Perubahan Kepres No 29 Tahun


1990 tentang Dana Reboisasi

34. Kepres No 29 Tahun 1991 tentang Perubahan Kepres No 30 Tahun


1990 tentang Pengenaan, Pemungutan dan Pembagian IHH

35. SK Menhut No 19/Kpts-II/1991 tentang Ketentuan Penyaluran Dana


Reboisasi untuk Pembangunan HTI yang Dilakukan Sendiri oleh
BUMN Lingkup Dephut
36. SK Menhut No 195/Kpts-II/1991 tentang Iuran HPHTI
37. SK Menhut No 198/Kpts-II/1991 tentang Pengaturan Pembayaran
IHH dan DR

38. SK Menhut No 620/Kpts-II/1991 tentang Pengenaan Sanksi dan


Penyelesaian Tunggakan IHH dan DR

39. SK Menhut No 685/Kpts-II/1991 tentang Pembebasan Pembayaran


IHPH dalam rangka Rehablitasi Lahan

40. SK Menhut No 839/Kpts-II/1991 tentang Penetapan Iuran HPH


Tanaman Rotan

41. SK Menhut No 935/Kpts-II/1992 tentang Tata Cara Pengenaan


Pembagian dan Penatausahaan Iuran HPHTI

42. Kepres No 41 Tahun 1993 tentang Perubahan Kepres No 30 Tahun


1990 Pengenaan, Pemungutan dan Pembagian IHH Sebagaimana
telah di Ubah dengan Kepres No 29 Tahun 1991
43. Kepres No 40 Tahun 1993 tentang Perubahan Kepres No 29 Tahun
1990 tentang Dana Reboisasi Sebagaimana Telah di Ubah denga
Kepres No 28 Tahun 1991

44. SK Menhut No 752/Kpts-II/1993 tentang Penambahan Pasal 2 (baru)


SK Menhut No 527/Kpst-II/1993 tentang Penyaluran Dana Reboisasi
Dalam Rangka Penyertaan Modal Pemerintah dan Pinjaman Untuk
Pembangunan HTI untuk Selama Satu Tahun

PERKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN VI - 49


SEJARAH KEHUTANAN PAPUA

45. SK Menhut No 935/Kpts-II/1992 tentang Tata Cara Pengenaan


Pembagian dan Penatausahaan Iuran HPHTI

46. SK Menhut No 100/Kpts-II/1993 tentang Ketentuan dan Tata Cara


Penyaluran DR Dalam Rangka Penyertaan Modal Pemerintah dan
Pinjaman Untuk Pembangunan HTI Pada Perusahaan Patungan
47. SK Menhut No 271/Kpts-IV/1993 tentang Tata Cara Pengenaan,
Pemungutan Penyetoran dan pembagian IHH
48. SK Menhut No 272/Kpts-IV/1993 tentang Tata Cara Pengenaan
Pemungutan Penyetoran Peminjaman dan Penggunaan Dana
Reboisasi

49. SK Menhut No 273/Kpts-IV/1993 tentang Pengelompokan Jenis Kayu


Sebagai Dasar Pengenaan Iuran Kehutanan
50. SK Menhut No 274/Kpts-IV/1993 tentang Penetapan Tarif IHH Bukan
Kayu

51. SK Menhut No 275/Kpts-IV/1993 tentang Penetapan Tarif IHH Kayu


Bulat dan/atau Bahan Baku Serpih

52. SK Menhut No 316/Kpts-VII/1993 tentang Tata Cara Pembiayaan dan


Pelaksanaan Kegiatan Permohonan serta Pelaksanan Pengukuran
Batas Dalam Rangka HPH
53. SK Menhut No 363/Kpts-II/1993 tentang Pedoman dan Tata Cara
Permohonan Penggunaan DR untuk Kegiatan Permudaan
Pemeliharaan dan Kegiatan Lainnya pada Areal eks HPH

54. SK Menhut No 527/Kpts-II/1993 tentang Penyaluran DR Dalam


Rangka Penyertaan Modal Pemerintah dan Pinjaman untuk
Pembangunan HTI untuk Selama Satu Tahun
55. SK Menhut No 609/Kpts-II/1993 tentang Pencabutan Pasal 2 SK
Menhut No 527/Kpts-II/1993 tentang Penyaluran DR Dalam Rangka
Penyertaan

56. SK Menhut No 94/Kpts-II/1993 tentang Perubahan Kembali Besarnya


IHPH untuk Seluruh Indonesia

57. SK Menhut No 33/Kpts-II/1994 tentang Penyaluran DR Dalam


Rangka Penyertaan Modal Pemerintah dan Pinjaman untuk
Pembangunan HTI untuk Selama Satu Tahun

PERKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN VI - 50


SEJARAH KEHUTANAN PAPUA

58. SK Menhut No 463/Kpts-II/1994 tentang Penyaluran DR Dalam


Rangka Penyertaan Modal Pemerintah dan Pinjaman untuk
Pembangunan HTI bagi Perusahaan Patungan/BUMN yang Belum
Memiliki SK HPHTI (Tetap)

59. SK Menhut No 496/Kpts-II/1994 tentang Ketentuan-Ketentuan


Penyertaan Modal Negara RI dan Pinjaman yang Berasal dari DR
Dalam Pembangunan HTI
60. SK Menhut No 58/Kpts-II/1994 tentang Perubahan Pasal 6 (7) SK
Menhut No 100/Kpts-II/1993 tentang Ketentuan dan Tata Cara
Penyaluran DR

61. SK Menhut No 581/Kpts-II/1994 tentang Pemberlakuan Pernyataan


Standar Akuntansi Keuangan No 32 tentang Akuntasi Hutan
62. SK Menhut No 33/Kpts-II/1994 tentang Penyaluran DR Dalam
Rangka Penyertaan Modal Pemerintah dan Pinjaman untuk
Pembangunan HTI untuk Selama Satu Tahun
63. SK Menhut No 463/Kpts-II/1994 tentang Penyaluran DR Dalam
Rangka Penyertaan Modal Pemerintah dan Pinjaman Untuk
pembangunan HTI Bagi Perusahaan Patungan atau BUMN yang
Belum Memiliki SK HPH/HTI Tetap
64. SKB Menhut dan Menkeu No 496/Kpts-II/1994, 533/KMK/017/1994
tentang Ketentuan-Ketentuan Penyertaan Modal Negara Indonesia
dan Pinjaman yang Berasal dari DR dalam Pembangunan HTI

65. SK Menhut No 26/Kpts-II/1995 tentang Ketentuan dan Tata Cara


Penyaluran DR Dalam Rangka Penyertaan Modal Negara RI dan
Pinjaman untuk Pembangunan HTI oleh Perusahaan Patungan
66. SK Menhut No 267/Kpts-II/1995 tentang Penyaluran DR Dalam
Rangka Penyertaan Modal Pemerintah dan Pinjaman untuk
Pembangunan HTI bagi Perusahaan patungan atau BUMN yang
Belum Memiliki SK HPHTI Tetap
67. SK Menhut No 26/Kpts-II/1995 tentang Ketentuan dan Tata Cara
Penyaluran DR Dalam rangka Penyertaan Modal Negara RI dan
Pinjaman untuk Pembangunan HTI oleh Perusahaan Patungan

68. SK Menhut No 57/Kpts-II/1996 tentang Perubahan SK Menhut No


26/kpts-II/1995 tentang Kepentingan dan Tata Cara Penyaluran DR

PERKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN VI - 51


SEJARAH KEHUTANAN PAPUA

Dalam rangka Penyertaan Modal Negara RI dan Pinjaman untuk


Pembangunan HTI oleh Perusahaan Patungan

69. SK Menhut No 101/Kpts-V/1996 tentang Ketentuan dan Tata Cara


Penyaluran DR Dalam rangka Pinjaman untuk Usaha Tani
Pesuteraan Alam kepada Mitra Usaha
70. SK Menhut No 160/Kpts-II/1996 tentang Biaya Satuan Pembangunan
HTI Jenis Karet
71. SK Menhut No 345/Kpts-II/1996 tentang Perubahan SK Menhut No
195/Kpts-II/1991 tentang Iuran HPHTI
72. SK Menhut No 346/Kpts-II/1996 tentang Perubahan SK Menhut No
935/kpts-II/1992 tentang Tata Cara Pengenaan Pembagian dan
Penatausahaan Iuran HPHTI
73. SK Menhut No 358/Kpts-II/1996 tentang Perubahan SK Menhut No
271/kpts-II/1993 tentang Tata Cara Pemungutan Penyetoran dan
Pembagian Iuran Hasil Hutan
74. SK Menhut No 359/Kpts-II/1996 tentang Perubahan SK Menhut No
272/Kpts-IV/1993 tentang Tata Cara pemungutan Penyetoran
Penyimpanan dan Penggunaan DR

75. SK Menhut No 375/Kpts-II/1996 tentang Tata Cara Penyaluran DR


Dalam rangka Penyertaan Modal Negara RI dan Pinjaman untuk
Pembangunan HTI oleh Perusahaan Patungan
76. SK Menhut No 381/Kpts-II/1996 tentang Perubahan SK Menhut No
166/Kpts-II/1991 tentang Pedoman Pengurusan Keuangan Dana
Pemerintah lainnya Pada Dephut

77. SK Menhut No 413/Kpts-II/1996 tentang Penetapan Standar Biaya


Pembangunan HKm dan Rehabilitasi Hutan Lindung dengan Sumber
Dana Pemerintah lainnya (DPL) yang Dilaksanakan oleh BUMN atau
Pihak Ketiga

78. SK Menhut No 605/Kpts-II/1996 tentang Penetapan Tarif IHH Kayu


dan bahan baku Serpih untuk Seluruh Indonesia Periode 1 Oktober
1996 s/d 31 Maret 1997
79. SK Menhut No 606/Kpts-II/1996 tentang tentang Penetapan Tarif IHH
Bukan Kayu untuk Seluruh Indonesia Periode 1 Oktober 1996 s/d 31
Maret 1997
PERKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN VI - 52
SEJARAH KEHUTANAN PAPUA

80. SK Menhut No 658/Kpts-II/1996 tentang Perubahan SK Menhut No


442/Kpts-II/1990 tentang Pengenaan Iuran Menangkap atau
Mengambil dan mengangkat Satwa Liar dari Tumbuhan Alam yang
tidak Dilindungi Undang-Undang baik di Dalam Negeri maupun ke
Luar Negeri serta Iuran Jarahan Satwa Buru
81. SK Menhut No 690/Kpts-II/1996 tentang Pagu Kredit Usaha Hutan
Rakyat dan Pagu Kredit Usaha Tani Persuteraan Alam
82. UU No 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak

83. PP No 22 Tahun 1997 tentang Jenis dan Penyetoran Negara Bukan


Pajak

84. Kepres No 24 Tahun 1997 tentang Perubahan Atas Kepres No 29


Tahun 1990 tentang Dana Reboisasi Sebagaimana Telah Beberapa
kali di Ubah, Terakhir dengan Kepres No 40 Tahun 1993
85. Kepres No 53 Tahun 1997 tentang Perubahan Atas Kepres No 29
Tahun 1990 tentang Dana Reboisasi Sebagaimana Telah Beberapa
kali di Ubah, Terakhir dengan Kepres No 24 Tahun 1997

86. PP No 51 Tahun 1998 tentang Provisi Sumberdaya Hutan


87. PP No 52 Tahun 1998 tentang Perubahan PP No 22 Tahun 1997
tentang Jenis dan Penyetoran Negara Bukan Pajak
88. Kepres No 32 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Kepres No 29
Tahun 1990 tentang Dana Reboisasi Sebagaimana Telah Beberapa
kali di Ubah, Terakhir dengan Kepres No 53 Tahun 1997

89. SK Menhut No 304/Kpts-II/1997 tentang Pembagian Dana Hasil


Lelang Kayu

90. SK Menhut No 49/Kpts-II/1997 tentang Pendanaan dan Usaha Hutan


Rakyat

91. SK Menhut No 50/Kpts-II/1997 tentang Pendanaan dan Usaha Tani


Persuteraan Alam

92. PP No 59 Tahun 1998 tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara


Bukan Pajak yang Berlaku Pada Departemen Kehutanan dan
Perkebunan
93. Kepres No 67 Tahun 1998 tentang Perubahan Kepres No 30 Tahun
1990 Pengenaan, Pemungutan dan Pembagian IHH Sebagaimana

PERKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN VI - 53


SEJARAH KEHUTANAN PAPUA

Telah Beberapa kali Diubah, Terakhir dengan Kepres No 41 Tahun


2993

94. SK Menhutbun No 165/Kpts-II/1998 tentang Biaya Satuan


Pembinaan Masyarakat Desa Hutan bagi Pemegang HPH

95. SK Menhutbun No 93/Kpts-II/1998 tentang Perubahan SK Menhut No


375/Kpts-II/1996 tentang Tata Cara Penyaluran Dana Reboisasi
Dalam Rangka Penyertaan Modal negara RI dan Pinjaman untuk
Pembangunan HTI oleh Perusahaan Dephut

96. UU No 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat


dan Daerah

97. PP No 74 Tahun 1999 tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara


Bukan Pajak yang Berlaku Pada Departemen Kehutanan dan
Perkebunan
98. PP No 92 Tahun 1999 tentang Perubahan Kedua Atas PP No 59
Tahun 1998 tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan
Pajak yang Berlaku Pada Departemen Kehutanan dan Perkebunan

99. SK Menhutbun No 220/Kpts-II/1999 tentang Besarnya PSDH Per


Satuan Hasil Hutan Kayu

100. SK Menhutbun No 643/Kpts-II/1999 tentang Pemberlakuan


Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No 32 tentang
Akuntansi Kehutanan
101. SK Menhutbun No 673/Kpts-II/1999 tentang Perubahan SK
Menhutbun No 220/Kpts-II/1999 tentang Besarnya PSDH per Satuan
Hasil Hutan Kayu

102. SK Menhutbun No 700/Kpts-II/1999 tentang Penetapan Kembali


Besarnya IHPH untuk Seluruh Indonesia

103. SK Menhutbun 858/kpts-II/1999 tentang Besarnya Provisi Sumber


Daya Hutan (PSDH) Per Satuan Hasil Hutan Kayu

104. SK Menhutbun 859/kpts-II/1999 tentang Besarnya Privisi Sumber


Daya Hutan (PSDH) Per Satuan Hasil Hutan Bukan Kayu

105. SK Menhutbun 889/kpts-II/1999 tentang Perubahan Atas Keputusan


Menhutbun No 700/Kpts-Ii/1999 Tentang Penetapan Besarnya IHPH
Untuk Seluruh Indonesia

PERKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN VI - 54


SEJARAH KEHUTANAN PAPUA

106. SK Menhutbun No 961/kpts-II/1999 tentang Pendanaan Dan Usaha


Hutan Rakyat Dan Perkebunan Kemasyarakatan Dan Aneka Usaha
Kehutanan
107. SK Menhutbun No 111/kpts-II/2000 tentang Kriteria Dan Standar
Tarif Dana Reboisasi.
108. SK Menhutbun No 121/kpts-II/2000 tentang Kriteria Dan Standar
Tarif Iuran Usaha Pemanfaatan Hutan
109. SK Menhutbun No 141/kpts-II/2000 tentang Kriteria Dan Standar
Tarief Provisi Sumber Daya Hutan.
110. PP No 35 Tahun 2002 tentang Dana Reboisasi

111. SK Menhut No 6301/Kpts-II/2002 tentang Penetapan Daerah


Penghasil dan Dasar Penghitungan Bagian Daerah Penghasil SDA
Sektor Kehutanan untuk Tahun 2002
112. SK Menhut No 148/Kpts-II/2003 tentang Penetapan daaerah
penghasil dan dasar penghitungan bagian daerah penghasil SDA
sektor kehutanan

113. SK Menhut No 87/Kpts-II/2003 tentang Pengukuran dan Pengujian


Hasil Hutan Produksi

114. SK Menhut No 163/Kpts-II/2003 tentang Pengelompokan Jenis Kayu


Sebagai Dasar Pengenaan Iuran Kehutanan

115. SK Menhut No 124/Kpts-II/2003 tentang Petunjuk Teknis Tata Cara


Pengenaan, Pemungutan Dan Pembayaran PSDH

116. SK Menhut No 308/Kpts-II/2003 tentang Denda Atas Keterlambatan


Pengembalian Pinjaman DR oleh Perusahaan HTI Patungan dan HTI
BUMN
117. SK Menhut No 445/Kpts-II/2003 tentang perubahan SK Menhut No
124/Kpts-II/2003 tentang Petunjuk Teknis Tata Cara Pengenaan,
Pemungutan Dan Pembayaran PSDH

118. SK Menhut No 128/Kpts-II/2003 tentang Petunjuk Teknis Tata Cara


Pengenaan, Pembayaran Dan Penyetoran DR

119. SK Menhut No 446/Kpts-II/2003 tentang Perubahan SK Menhut No


128/Kpts-II/2003 tentang Petunjuk Teknis Tata Cara Pengenaan,
Pembayaran Dan Penyetoran DR

PERKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN VI - 55


SEJARAH KEHUTANAN PAPUA

120. UU No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara


Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

121. Keppres No 29 Tahun 2004 Penyelenggaraan Penanaman Modal


Dalam Rangka Penanaman Modal Asing dan Penanaman Modal
dalam Negeri Melalui Sistem Pelayanan Satu Atap
122. SK Menhut No 46/Menhut-II/2004 tentang Penambahan Penyertaan
Modal Swasta pada IUPHHK pada HA/HT
123. SK Menhut No 47/Menhut-II/2004 tentang Tata Cara Persyaratan
Pengambilalihan Saham pada IUPHHK HT/HA yang Berbentuk PT
124. SK Menhut No 123/Kpts-II/2004 tentang Perubahan SK Menhut No
308/Kpts-II/2003 tentang Denda Atas Keterlambatan Pengembalian
Pinjaman DR oleh Perusahaan HTI Patungan dan HTI BUMN
125. Peraturan Menhut No P 06/Menhut-II/2004 tentang Kewajiban
Membayar Biaya Pengganti Tata Batas Dan Pengadaan Citra Lansat
Tm + 7 Bagi Pemegang Hph/Iuphhk Pada Hutan Alam Yang
Menyerahkan Ijinnya Sebelum Jangka Waktu Ijin Berakhir

126. SK Menhut N0 146/Menhut-II/2004 tentang Tata Cara Pengenaan,


Penagihan, Dan Pembayaran Iuran IUPHH Pada Hutan Alam

6.4. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN MENGENAI IRIAN


BARAT/ IRIAN JAYA/PAPUA DAN PERATURAN DAERAH
BIDANG KEHUTANAN
1. Undang-undang Nomor 15 Tahun 1956, tentang Pembentukan
Daerah Otonom Propinsi Irian Barat
2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 1958, tentang Penetapan Undang-
Undang Darurat No. 22 Tahun 1957 Tentang Pembentukan Daerah
Swatantra Tingkat I Maluku Sebagai Undang-Undang

3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-


undang Darurat Nomor 20 tahun 1957, tentang Penambahan
Undang-undang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Irian
Barat sebagai Undang-undang

4. Penetapan Presiden (Pnps) Nomor 1 Tahun 1962, tentang


Pembentukan Propinsi Irian Barat Bentuk Baru

PERKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN VI - 56


SEJARAH KEHUTANAN PAPUA

5. Peraturan Penguasa Perang Tertinggi (Peperti) Nomor 7 Tahun


1962 Perbantuan Komponen Sipil Pada Gubernur Militer Mandala

6. Peraturan Penguasa Perang Tertinggi Nomor 11 Tahun 1962,


tentang Pengerahan Pengiriman Tenaga Pembangunan Irian Barat

7. Peraturan Penguasa Perang Tertinggi Nomor 12 Tahun 1962,


tentang Hak dan Kedudukan Sukarelawan Pembebasan Irian Barat

8. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 3 Tahun


1962, tentang Penerimaan dan Penggunaan Warga Negara Asing
Yang Dengan Sukarela Turut Serta Dalam Perjuangan Pembebasan
Irian Barat

9. Undang-undang Nomor 17 Tahun 1962 tentang Penetapan


Peraturan Pemerintah Penganti Undang-undang Nomor 3 Tahun
1962, tentang Penerimaan dan Penggunaan Warga Negara Asing
Yang Dengan Sukarela Turut-Serta Dalam Perjuangan Pembebasan
Irian Barat Menjadi Undang-Undang
10. Penetapan Presiden Nomor 1 Tahun 1963, tentang Pemerintahan di
Wilayah Irian Barat Segera Setelah Diserahkan Kepada Republik
Indonesia

11. Penetapan Presiden Nomor 2 Tahun 1963, tentang Satuan Rupiah


Yang Khusus Berlaku Untuk Daerah Propinsi Irian Barat

12. Penetapan Presiden Nomor 3 Tahun 1963, tentang Peraturan-


Peraturan Devisen Khusus Untuk Daerah Propinsi Irian Barat

13. Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 1963, tentang Pendirian


Perusahaan Negara Irian Bhakti

14. Penepatan Presiden Nomor 8 Tahun 1963, tentang Kegiatan Politik


di Irian Barat

15. Penetapan Presiden Nomor 14 Tahun 1963, tentang Kebijaksanaan


Pembangunan Propinsi Irian Barat

16. Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 1964 Pencabutan Peraturan


Presiden No. 4 Tahun 1963 Tentang Pendirian Perusahaan Negara
Irian Bhakti
17. Penetapan Presiden Nomor 14 Tahun 1965, tentang Kegiatan Politik
dan Kepartaian di Daerah Propinsi Irian Barat

PERKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN VI - 57


SEJARAH KEHUTANAN PAPUA

18. Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 6 Tahun 1966, tentang


Penghapusan Pengadilan Adat/Swapraja dan Pembentukan
Pengadilan-Pengadilan Negeri di Irian Barat
19. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1969 tentang Pembentukan
Propinsi Otonom Irian Barat dan Kabupaten-kabupaten Otonom
Propinsi Irian Barat

20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 134 jo 135 tahun 1970,
tentang Pembentukan Dinas-dinas Otonomidi Propinsi Irian Jaya

21. Keputusan Gubernur Irian Barat Nomor 177/GIB/1970, tentang


Pembentukan Dinas-dinas Otonom di Tingkat Kabupaten

22. Peraturan Pemerintah Nomor Nomor 5 Tahun 1973, tentang


Perubahan Nama Propinsi Irian Barat menjadi Irian Jaya
23. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974, tentang Pokok-pokok
Kepegawaian

24. Keputusan Gubernur Nomor 92/GIJ/1974, tentang Susunan


Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kehutanan Propinsi Irian Jaya

25. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 1979, tentang Pembentukan


Kota Adminstratif Jayapura

26. Peraturan Daerah Propinsi Irian Jaya Nomor 10 Tahun 1985, tentang
Pembentukan Cabang-cabang Dinas Kehutanan di Tingkat
Kabupaten Propinsi Irian Jaya
27. Peraturan Daerah Propinsi Irian Jaya Nomor 7 Tahun 1986, tentang
Pembentukan Organisasi Kehutanan Propinsi Irian Jaya
28. Keputusan Gubernur KDH Tingkat I Irian Jaya Nomor 300 Tahun
1989 tentang Pembentukan Forum Komunikasi Pendayagunaan
Aparatur Negara Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Irian Jaya

29. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1993, tentang Pembentukan


Kotamadya Daerah Tingkat II Jayapura

30. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1996, tentang Pembentukan


Kota Administratif Sorong

31. Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 1996, tentang Pembentukan


Kabupaten Puncak Jaya, Kabupaten Paniai, Perubahan Nama dan

PERKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN VI - 58


SEJARAH KEHUTANAN PAPUA

Pemindahan Ibukota Kabupaten Daerah Tingkat II Paniai di Wilayah


Propinsi Daerah Tingkat I Irian Jaya

32. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 1996, tentang Pembentukan


Kabupaten Mimika di Wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Irian Jaya

33. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 1996, tentang Pembentukan


Limapuluh Tiga Kecamatan di Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II
Jayawijaya, Sorong, Manokwari, Nabire, Merauke, Jayapura, Yapen
Waropen, Fak-Fak, Biak Numfor, Kotamadya Daerah Tingkat II
Jayapura, Kabupaten Puncak Jaya, dan Kabupaten Paniai Dalam
Wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Irian Jaya

34. Instruksi Gubernur KDH Tingkat I Propinsi Irian Jaya Nomor 6/Instr-
GIJ/1999 tentang penyusunan system dan prosedur kerja bagi
instansi atau unit kerja di lingkungan Pemerintah Propinsi Daerah
Tingkat I Irian Jaya

35. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999, tentang Pemerintahan


Daerah

36. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999, tentang Perimbangan


Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah

37. Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999, tentang Perubahan Undang-


undang Nomor 8 tahun 1974, tentang Pokok-pokok Kepegawaian

38. Undang-undang Nomor 45 Tahun 1999, tentang Pembentukan


Propinsi Irian Jaya Tengah, Propinsi Irian Jaya Barat, Kabupaten
Paniai, Kabupaten Mimika, Kabupaten Puncak Jaya dan Kota
Sorong

39. Keputusan Gubernur KDH Tingkat I Irian Jaya Nomor 141 Tahun
1999 tentang Penerapan Hasil Analisis Jabatan di Lingkungan
Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Irian Jaya
40. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2000 tentang Perubahan atas
Undang-undang Nomor 45 Tahun 1999, tentang Pembentukan
Propinsi Irian Jaya Tengah, Propinsi Irian Jaya Barat, Kabupaten
Paniai, Kabupaten Mimika, Kabupaten Puncak Jaya dan Kota
Sorong

PERKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN VI - 59


SEJARAH KEHUTANAN PAPUA

41. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2000, tentang Pemindahan


Ibukota Kabupaten Jayapura Dari Kota Jayapura Ke Wilayah Sentani
di Kabupaten Jayapura
42. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 tahun 2000 tentang
pedoman susunan organisasi dan tata kerja perangkat daerah
43. Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2000 tentang Pedoman
Organisasi Perangkat Daerah
44. Undang-undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus
Bagi Provinsi Papua
45. Peraturan Daerah Propinsi Irian Jaya Nomor 2 Tahun 2001, tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-dinas Daerah Propinsi
Irian Jaya
46. Keputusan Gubernur no. 8 Tahun 2001 tentang Ketentuan Hari Kerja
dan Pakaian Dinas di lingkungan Pemerintah Propinsi Irian Jaya

47. Keputusan Gubernur KDH Tingkat I Irian Jaya Nomor 100 Tahun
2001 tentang Pedoman Penyusunana dan Bentuk Tata Naskah
Dinas di Lingkungan Pemerintah Propinsi Irian Jaya
48. Keputusan Gubernur KDH Tingkat I Irian Jaya Nomor. 141 Tahun
2001 tentang Pembentukan, susunan organisasi dan tata kerja Unit
Pelaksana Teknis Dinas pada dinas-dinas daerah Propinsi Irian
Jaya
49. Keputusan Gubernur KDH Tingkat I Irian Jaya Nomor 104 tahun
2001 tentang Hari-hari libur resmi di wilayah Propinsi Irian Jaya
tahun 2002

50. Surat Edaran Gubernur Provinsi Papua Nomor 127/4133/SET,


tanggal 31 Desember 2001, perihal Sebutan Nama Daerah Provinsi
Papua
51. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2002, tentang Pembentukan
Kabupaten Sarmi, Kabupaten Keerom, Kabupaten Sorong Selatan,
Kabupaten Raja Ampat, Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten
Yahukimo, Kabupaten Tolikara, Kabupaten Waropen, Kabupaten
Kaimana, Kabupaten Boven Digoel, Kabupaten Mappi, Kabupaten
Asmat, Kabupaten Teluk Bintuni, dan Kabupaten Teluk Wondama di
Provinsi Papua

PERKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN VI - 60


SEJARAH KEHUTANAN PAPUA

52. Surat Edaran Gubernur Provinsi Papua Nomor 522.2/3386/SET


tahun 2002, perihal Pengaturan Pemungutan Hasil Hutan Kayu oleh
Masyarakat Hukum Adat
53. Surat Gubernur Provinsi Papua di atas dengan menerbitkan Surat
Keputusan No. Kep. 622.1/1648, tanggal 22 Agustus 2002 perihal,
Petunjuk Pelaksanaan Ijin Pemungutan Hasil Hutan Kayu Masyarakat
Hukum Adat/Ijin Pemungutan Kayu Masyarakat
54. Keputusan kepala Dinas Kehutanan Provinsi Papua Nomor Kep.
522.1/1648 tahun 2002, tentang Petunjuk Petunjuk Pelaksanaan Ijin
Pemungutan Hasil Hutan Kayu Masyarakat hukum Adat/Ijin
Pemungutan Kayu Masyarakat Adat
55. Surat Kepala Dinas Kehutanan Papua Nomor 522.1/2441, tanggal 22
Desember 2003, perihal Penghentian Sementara Pelayanan Ijin
Pemungutan Kayu Masyarakat Adat terhitung maulai tanggal 1 Januari
2004.
56. Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2003, tentang Percepatan
Pelaksanaan Undang-undang Nomor 45 Tahun 1999, tentang
Pembentukan Propinsi Irian Jaya Tengah, Propinsi Irian Jaya Barat,
Kabupaten Paniai, Kabupaten Mimika, Kabupaten Puncak Jaya dan
Kota Sorong
57. Undang-undang Nomor 35 Tahun 2003 Pembentukan Kabupaten
Supiori di Provinsi Papua
58. Surat Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Papua Nomor 522.1/204,
tanggal 28 Mei 2004 perihal Penghentian Pelayanan Ijin Pemungutan
Kayu Masyarakat Adat.
59. Surat Gubernur Provinsi Papua Nomor 522.2/57/SET tanggal 12
Januari 2005, Pencabutan Kegiatan Ijin Pemungutan Kayu Masyarakat
Adat
60. Surat Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Papua Nomor 522.1/072,
tanggal 12 Januari 2005, perihal Penghentian Ijin Pemungutan Kayu
Masyarakat Adat
61. Peraturan Daerah Provinsi Papua Nomor 2 Tahun 2006, tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-dinas Daerah Provinsi
Irian Jaya
62. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2006,
tentang Pendirian Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Sorong

PERKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN VI - 61

You might also like