Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
PROGRAM STUDI PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2012
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan Laporan Akhir Praktikum Pengaruh Nikotin & Alkohol Pada Laju Alir Darah Benih Ikan Mas (Cyprinus Carpio) yang merupakan bagian dari tugas Mata Kuliah Fisiologi Hewan Air. Kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen Mata Kuliah Fisiologi Hewan Air yang telah membantu dan membimbing kami selama penyusunan Laporan Akhir Praktikum ini. Tidak lupa teman-teman dan semua pihak yang ikut berpartisipasi dalam menyelesaikan tugas makalah ini. Dalam penulisan makalah ini mungkin masih terdapat banyak kesalahan, oleh karena itu kritik dan saran sangat diperlukan untuk memperbaiki kesalahan agar dapat lebih baik lagi kedepannya. Kami berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi semua civitas akademika yang membutuhkannya.
Penyusun
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.i DAFTAR ISI...ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Tujuan....2 1.3 Manfaat..2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ikan Mas....3 2.2 Klasifikasi Ikan Mas......3 2.3 Morfologi Ikan Mas.......3 2.4 Biologi Ikan Mas...4 2.5 Sistem Peredaran Darah Pada Ikan Mas ..5 2.6 Nikotin ..............................................................................................................7 2.7 Alkohol ( Fasa dilatasi ) 7 BAB III. BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat8 3.2. Alat dan Bahan..8 3.3. Prosedur Kerja...8 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil ...............................................................................................................10 4.2. Pembahasan11 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan..12 5.2 Saran12 DAFTAR PUSTAKA..13
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Darah merupakan medium dalam sistem sirkulasi, dimana fungsinya mengedarkan nutrisi esensial ke seluruh tubuh dan membawa sisa-sisa hasil metabolisme dan patogen sebelum mencapai konsentrasi yang berbahaya. Darah ikan tersusun dari sel-sel darah yang tersuspensi di dalam plasma yang diedarkan ke seluruh jaringan tubuh. Volume darah ikan teleostei, heleostei, dan chondrostei sebanyak 3% dari bobot tubuh, sedangkan ikan chondrocthyes 6.6% dari bobot tubuh. Ikan mempunyai sistem peredaran darah tunggal. Jantung terdiri atas dua ruang yaitu serambi dan bilik. Jantung berisi darah yang miskin oksigen. Darah yang berasal dari bilik jantung dipompa melalui aorta menuju insang. Dalam insang karbon dioksida dilepaskan dan oksigen diikat oleh darah. Setelah melewati insang, darah yang banyak mengandung oksigen dialirkan ke seluruh tubuh. Sistem peredaran darah pada ikan terdiri dari: jantung beruang dua, yaitu sebuah-bilik (ventrikel) dan sebuah serambi (atrium). Jantung terletak dibawah faring di dalam rongga pericardium, yaitu bagian dari rongga tubuh yang terletak dianterior (muka). Selain itu, terdapat organ sinus venosus, yaitu struktur penghubung berupa rongga yang menerima darah dari vena dan terbuka di ruang depan jantung. Darah ikan tampak pucat dan relatif sedikit bila dibanding dengan vertebrata darat. Plasma darah mengandung sel darah merah yang berinti dan sel darah putih. Lien (limpa) sebagai bagian dari sistem peredaran terdapat di dekat lambung dan dilengkapi dengan pembuluh-pembuluh limpa.
1.2 Tujuan Mengamati pengaruh penambahan larutan alkohol dan nikotin pada pembuluh arteri atau vena sirip ekor benih ikan mas terhadap laju alir darah dibandingkan dengan penambahan aquades sebagai kontrol.
1.3 Manfaat
Mengetahui akibat yang terjadi pada laju peredaran darah sirip caudal akibat pengaruh dari nikotin dan alkohol serta pengaruh dari aquades.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ikan Mas Ikan mas termasuk famili Cyprinidae yang mempunyai ciri-ciri umum, badan ikan mas berbentuk memanjang dan sedikit pipih ke samping (Compresed) dan mulutnya terletak di ujung tengah (terminal), di bagian mulut di hiasi dua pasang sungut, yang kadang-kadang satu pasang di antaranya kurang sempurna dan warna badan sangat beragam.
2.2 Klasifikasi Ikan Mas Menurut Saanin (1984) ikan mas di klasifikasikan sebagai berikut : Kingdom Filum Subfilum Kelas Ordo Subordo Famili Subfamili Genus Spesies Nama Lokal : Animalia : Chordata : Pisces : Teleostei : Ostariophysi : Cyprinoidea : Cyprinidae : Cyprininae : Cyprinus : Cyprinus carpio : Ikan Mas
2.3 Morfologi Ikan Mas Secara morfologi, ikan mas memiliki ciri-ciri bentuk tubuh agak memanjang dan memipih tegak. Mulut terletak di ujung tengah dan dapat disembulkan. Bagian anterior mulut terdapat dua pasang sungut berukuran pendek. Hampir seluruh tubuh ikan mas ditutupi sisik dan hanya sebagian kecil tidak ditutupi sisik. Sisik ikan mas berukuran relatif besar dan digolongkan ke dalam tipe sisik cycloid dengan warna yang sangat beragam.
Jaringan tulang atau tulang rawan yang disebut jari-jari. Sirip-sirip ikan ada yang berpasangan dan ada yang tunggal, sirip yang tunggal merupakan anggota gerak yang bebas. Disamping alat-alat yang terdapat dalam, rongga peritoneum dan pericardium, gelembung renang, ginjal, dan alat reproduksi pada sistem pernapasan ikan umumnya berupa insang.
2.4 Biologi Ikan Mas Nama umum Ikan Mas, nama latin Cyprinus Carpio, nama asing Common Carp. Secara garis besar bentuk dari pada ikan mas yakni badan agak panjang dan pipih dengan warna tubuh keemasan, warna varian lainnya putih, kuning, merah, hitam dan corak kombinasi warna-warna tadi. Mulutnya dapat dilebarkan dengan struktur bibir lunak. Terdapat dua sungut (semacam kumis) yang membedakannya dengan ikan maskoki; Crucian Carp (Carassius Carassius); Gold Fish (Carassius Auratus). Bagian kepala tanpa sisik, seluruh tubuh dipenuhi sisik agak besar kecuali pada varian ikan mas kaca; Mirror Carp dan Leather Carp yang sebagian bahkan nyaris seluruh tubuhnya tidak bersisik. Badannya yang gemuk tersebut dapat mencapai 36 kg dengan panjang 1.5 m. Ikan mas berasal dari daratan Asia dan telah lama dibudidayakan sebagai ikan konsumsi oleh bangsa Cina sejak 400 tahun SM. Penyebarannya merata di daratan Asia juga Eropa sebagian Amerika Utara dan Australia. Ikan mas tergolong jenis omnivora, yakni ikan yang dapat memangsa berbagai jenis makanan, baik yang berasal dari tumbuhan maupun binatang renik. Namun, makanan utamanya adalah tumbuhan dan binatang yang terdapat di dasar dan tepi perairan. Ikan mas menyukai tempat hidup (habitat) di perairan tawar yang airnya tidak terlalu dalam dan alirannya tidak terlalu deras, seperti di pinggiran sungai atau danau. Ikan mas dapat hidup baik di daerah dengan ketinggian 150-600 meter di atas permukaan air laut (dpl) dan pada suhu 25-30 C. Meskipun tergolong ikan air tawar, ikan mas terkadang ditemukan di perairan payau atau muara sungai yang bersalinitas (kadar garam) 25-30%o. Habitat asli di alam meliputi sungai berarus tenang sampai sedang dan di area dangkal danau.
2.5 Sistem Peredaran Darah Pada Ikan Mas Darah terdiri dari cairan plasma dan sel-sel darah yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan keping darah (trombosit). Plasma darah adalah suatu cairan jernih yang mengandung mineral-mineral terlarut, hasil absorbsi dari pencernaan makanan, buangan hasil metabolisme oleh jaringan, enzim, antibodi serta gas terlarut. Di dalam plasma darah terkandung garamgaram anorganik (natrium klorida, natrium bikarbonat dan natrium fosfat), protein (dalam bentuk albumin, globulin dan fibrinogen), lemak (dalam bentuk lesitin dan kolesterol), hormon, vitamin, enzim dan nutrient. Sel darah ikan diproduksi di dalam jaringan hematopoietik yang terletak di ujung anterior ginjal dan limpa. Berbeda dengan mamalia, pada ikan tidak ada sumsum tulang. Namun demikian, ikan memiliki limfonodus. Pada ikan, darah dibentuk di dalam organ ginjal, limpa dan timus. Berdasarkan warna dan fungsi, darah dikelompokkan menjadi sel darah merah (eritrosit) dan sel darah putih (leukosit). Sel darah putih dikelompokkan berdasarkan pada ada tidaknya butir-butir (granul) dalam sitoplasma, yaitu granulosit dan agranulosit. Kelompok granulosit meliputi neutrofil, eosinofil dan basofil. Jenis ini memiliki sifat reaksi terhadap zat tertentu yaitu leukosit eosinofil yang bersifat asidofil (berwarna merah oleh eosin), leukosit basofil berwarna basofil (ungu) dan leukosit netrofil bersifat tidak basofil maupun asidofil. Temasuk ke dalam kelompok agranulosit, yaitu monosit dan limfosit. Eritrosit pada ikan merupakan sel dengan jumlah paling banyak, mencapai 4x106 sel/mm3. Jumlah eritrosit bervariasi pada tiap spesies dan biasanya dipengaruhi oleh stres dan suhu lingkungan. Jumlah eritrosit pada teleost berkisar antara 1.05 x 106 sel/mm3 dan 3.0 x 106 sel/mm3. Jumlah eritrosit pada ikan mas (Cyprinu carpio) adalah 1.43 x 106 sel/mm3. Menurut Alifuddin (1993), jumlah eritrosit pada ikan mas adalah 2 x 106 sel/mm3 Eritrosit mengandung haemoglobin yang berfungsi membawa oksigen dari insang ke jaringan tubuh. Kadar haemoglobin dalam darah berhubungan erat dengan jumlah sel darah merah (eritrosit). Konsentrasi haemoglobin diukur berdasarkan pada intensitas warna dan dinyatakan dalam satuan gram haemoglobin/100 ml darah (gr/100 ml)Konsentrasi haemoglobin ikan mas
(Cyprinus carpio) adalah 6.40 % gr/dl dengan volume kapasitas oksigen sebesar 12.50 ml/dl. Alat-alat peredaran darah ikan Mas terdiri dari : Cor (jantung), disebelah posterior dari insang, dibatasi dari ruang perut (cavum abdominalis) oleh septum transversum (sekat rongga badan). Cor terbungkus oleh selaput pericardium. Cor terdiri dari : a. sinus venosus, berdinding tipis b. atrium, merah coklat c. ventrikel, merah coklat. Bulbus arteriosus, warna putih. Arteria (pembuluh nadi ) Vena (pembuluh balik) Lien, warna merah coklat, memanjang di daerah intestinum. Arteria dan vena
Darah kotor dari seluruh tubuh berkumpul melalui ductus cuvieri, kemudian menuju sinus venosus atrium ventrikel bulbus arteriosus dan aorta ventralis. Aorta ventralis bercabang-cabang sesuai dengan banyaknya insang, dan menuju insang, yaitu arteria branchialis afferent. Arteria ini bercabang-cabang lagi menjadi pembuluh-pembuluh yang lebih kecil (kapiler) pada hemibranchii (daun insang) untuk pengambilan oksigen. Kemudian berkumpul lagi menjadi arteria branchialis efferent. Yang menuju kepala bersatu membentuk aorta carotis, dan ke tubuh bagian belakang aorta dorsalis. Aorta dorsalis bercabangcabang menuju organ-organ tubuh. Darah yang kembali ke jantung mengalir kembali melalui : Vena cardialis posterior, dari tubuh bagian belakang. Vena cardialis anterior, dari tubuh bagian depan. Vena hepatica dari hepar (hati).
2.6 Nikotin Nikotin adalah sebuah senyawa kimia organik, sebuah alkaloid yang ditemukan secara alami di berbagai macam tumbuhan seperti tembakau dan tomat. Nikotin merupakan 0.3 sampai 5% dari berat kering tembakau yang berasal dari hasil biosintesis di akar dan diakumulasikan di daun. Nikotin merupakan racun syaraf yang potensial dan digunakan sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida. Pada konsentrasi rendah, zat ini dapat menimbulkan kecanduan. Nikotin memiliki kemampuan karsinogen terbatas yang menjadi penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker, akan tetapi nikotin tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker. Pada penggunaannya, nikotin dapat mempengaruhi syaraf dan peredaran darah, Sehingga aliran darah lebih cepat, begitu juga dengan alcohol merupakan zat penekan susuan syaraf pusat meskipun dalam jumlah kecil mungkin mempunyai efek stimulasi ringan, sehingga aliran darah yang terjadi lebih cepat dibandingkan dengan penambahan nikotin. 2.7 Alkohol ( Fasa dilatasi ) Alkohol adalah zat penekan susuan syaraf pusat meskipun dalam jumlah kecil mungkin mempunyai efek stimulasi ringan. Walaupun pengaruh terhadap individu berbeda beda, terdapat hubungan antarakonsentrasi alkohol di dalam darah (Blood Alkohol Concentration BAC) dan efeknya. Euphoria ringan akan terjadi seiring dengan meningkatnya konsentrasi alkohol di dalam darah. Hasil yang diperoleh membuktikan bahwa penambahan zat-zat kimia tersebut (nikotin dan alkohol) sangat berpengaruh terhadap kecepatan aliran darah.
3.1 Alat 1. Beaker glass 2. Hand counter 3. Mikroskop 4. Petridish 5. Pipet tetes 6. Stop watch / jam tangan
3.2 Bahan 1. Aquades 2. Benih ikan mas 3. Kapas 4. Larutan alcohol 70% 5. Larutan nikotin
3.3 Prosedur Kerja 1. Menyiapkan mikroskop dalam posisi sudah fokus 2. Mengambil seekor benih ikan mas, kemudian meletakkannya dalam petridish, insangnya ditutup dengan kapas basah, lalu mengamati aliran darah pada bagian sirip ekor yang akan terlihat aliran darah ikan tersebut. 3. Membasahi sirip ekor dengan aquades, lalu dihitung berapa jumlah aliran darah per menit yang melalui satu tempat tertentu, diulangi sebanyak tiga kali 4. Setelah selesai point 3, meneteskan larutan nikotin secukupnya pada sirip ekor ikan mas lalu diamati dan dihitung berapa jumlah aliran per menit yang melalui satu saluran tertentu, diulangi sebanyak tiga kali
5. Sirip ekor kemudian dibilas dengan aquades agar terbebas dari pengaruh nikotin, lalu diteteskan alkohol 70% secukupnya pada sirip ekor, lalu diamati dan dihitung jumlah aliran darah seperti sebelumnya, dan diulangi sebanyak tiga kali 6. Point 2-5 diulangi perlakuannya pada ikan yang kedua
Alkohol 2 3
Nikotin 2 3
10
2 3 15 1 2 17 1 2 3
456 276 156 148 240 300 283 278 265 230 271 261 148 360 235 264 258
456 276 194 258 235 278 267 160 156 210 257 244 225 402 205 250 239 178 180 246 246 235 188 246 220 251 239 180 180 178 165 177 358 69 160 333 358 160 164 230 299 136 163
4.2. Pembahasan Laju peredaran darah ikan dapatdipengaruhi oleh berbagai media larutan. Pada praktikum kali ini media larutan yang digunakan adalah aquades, nikotin dan alkohol. Dari hasil praktikium yang didapat, ketika larutan aquades diteteskan aliran darah pada ikan berjalan normal. Tetapi ketika ditetesi larutan nikotin aliran darah pada ikan berjalan sangat cepat. Hal ini dikarenakan sifat dari larutan nikotin itu sendiri yang dapat memacu kerja jantung sehingga membuat aliran darah yang menuju ke jantung berjalan lebih cepat. Sedangkan ketika ikan ditetesi larutan alkohol aliran darah pada ikan semakin melambat dan melemah sampai akhirnya tidak bergerak sama sekali. Hal ini dikarenakan sifat alkohol yang keras dan dapat langsung mematikan kerja sistem peredaran darah. Dari hasil pengamatan yang didapat terlihat bahwa data sangat bervariasi di masing-masing kelompok, hal ini dikarenakan sulitnya penghitungan aliran darah menggunakan handcounter. Kadang kala tidak terhitung aliran darah ikan secara sempurna karena peredaran darah berjalan sangat cepat. Data yang didapat juga tidak lengkap karena ada beberapa kelompok yang tidak menyerahkan data yang didapat.
11
5.1 Kesimpulan Laju peredaran darah dipengaruhi oleh perlakuan yang dapat mempercepat dan memperlambat aliran darahnya contohnya penggunaan (nikotin dan alkohol). Laju peredaran darah saat menggunakan aquades adalah laju peredaran darah normal karena ikan tidak mendapat pengaruh besar dari akuades untuk mempercepat atau memperlambat laju peredaran darahnya, sedangkan pada saat penggunaan alcohol 70 % laju peredaran darahnya cenderung lebih lambat karena dipengaruhi oleh pengeruh yang disebabkan alkohol yaitu dapat memperlambat fungsi sistem saraf pusat, dan untuk laju peredaran darah pada saat menggunakan larutan nikotin peredaran darahnya mengalami percepatan mungkin karena dipengaruhi oleh pengaruh yang dapat ditimbulkan oleh nikotin yaitu nikotin dapat meningkatkan tekanan darah sehingga detak jantung menjadi cepat dan laju peredarannya menjadi lebih cepat
5.2 Saran
12
DAFTAR PUSTAKA Affandi, Ridwan dan Usman M. Tang. 2002. Fisiologi Hewan air. Riau: Unri Pres Adelbert Mones, Ronaldo. 2008. Gambaran Darah Pada Ikan Mas (Cyprinus Carpio Linn) Strain Majalaya Yang Berasal Dari Daerah Ciampea Bogor. Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor. Anonim. 2011. Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011, Ikan Mas. Rochmah, Siti Nur. 2006. Biologi. Yogyakarta : Pustaka Insan Madani
13