You are on page 1of 6

TUJUH PENEMUAN 15 TAHUN TERAKHIR

UNTUK MEMENUHI TUGAS FILSAFAT ILMU DAN METODOLOGI PENELITIAN

Disusun oleh : ANANG DIANTO 09/285335/TK/35742

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN DAN INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA 2013

1. Tetahedrites material tanah penghasil listrik. Sejarah Penemuan : Pada tahun 2012 lalu Donald Morelli seorang profesor teknik kimia sekaligus ilmu material dari Michigan University bersama timnya mempublikasikan penemuan barunya. Penemuan ini memanfaatkan material-material yang ada di dalam tanah untuk dijadikan sebagai pembangkit listrik, yaitu dengan memanfaatkan limbah-limbah panas seperti polusi , pencemaran industri dan lain-lain. Cara kerja dan Aplikasinya : Bahan ini dapat disebut sebagai terobosan termoelektrik, di mana bertugas untuk mengambil panas dari panas yang dihasilkan mesin mobil, mesin pabrik, dan lainnya untuk diubah menjadi tenaga listrik yang lebih berguna. Dengan kata lain, bahan termoelektrik adalah bahan yang dapat langsung mengubah perbedaan suhu dengan tegangan listrik, ataupun sebaliknya. Manfaat : Tentu dengan kemampuan mengubah panas seperti itu, bahan termoelektrik ini mampu mengatasi tingkat polusi dunia dan pemanasan global, karena sebagian besar panas Bumi ini dihasilkan oleh mesin-mesin kendaraan bermotor, mesin berat, mesin pabrik, dan sebagainya. Ke depan jika bahan ini dapat dikembangkan secara efektif maka sangat membantu sekali dalam pengurangan resiko global warming. Hal yang bisa dikembangkan : Dengan memodifikasi komposisi dengan cara yang sangat sederhana, mereka sudah dapat menghasilkan material termoelektrik yang efesien. 2. Kompor oven dengan bahan bakar air. Sejarah penemuan : Kompor oven dengan bahan bakar air ini ditemukan oleh Mandra Rama Dwi Surya yang berasal dari NTB. Penemuan kompor berbahan bakar air itu membutuhkan waktu cukup lama, mencapai satu tahun. Uji coba dilakukan selama setahun sehingga bisa menghasilkan kalori cukup tinggi dengan titik didih mencapai 800 derajat celcius. Cara kerja dan aplikasinya : Dengan satu liter minyak dan 1,5 liter air, menurutnya kompor itu bisa menghasilkan kalori 800 derajat celcius, sehingga kompor tersebut cukup menguntungkan kalau digunakan untuk oven tembakau Virginia. Dia menyebutkan, jika menggunakan kompor biasa dibutuhkan 2,5 drum bahan bakar minyak tanah atau solar untuk mengoven tembakau dalam waktu empat hari. Sementara dengan kompor yang diciptakan hanya membutuhkan paling banyak satu drum bahan bakar. Manfaat : Kompor ini diciptakan untuk mengoven tembakau para petani di NTB yang selama ini menggunakan bahan bakar minyak. Lalu, kompor tersebut tidak

hanya dapat digunakan untuk oven tembakau, tetapi juga keperluan lain, seperti pengering gabah dan oven kopra. Dari beberapa kali uji coba kompor tersebut bisa mendidihkan aluminium, karena titik didihnya cukup tinggi dan kalorinya bisa diatur sesuai dengan kebutuhan, sehingga bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Hal yang bisa dikembangkan : Setelah mendapatkan hak paten, kompor serbaguna berbahan bakar air akan segera diproduksi massal, karena banyak permintaan dari petani tembakau Virginia di Pulau Lombok, NTB, untuk mengoven tembakau. Di masa depan mungkin kompor ini dapat dimodifikasi untuk keperluan-keperluan yang lebih kecil seperti kompor rumah tangga di tengah isu kompor gas yang tidak aman dan naik harganya. 3. Pelumas dari botol plastik bekas Sejarah penemuan : Penelitian dalam mengubah limbah plastik menjadi minyak pelumas telah terbukti berhasil dari penelitian yang dilakukan oleh Stephen J. Miller, Ph.D., seorang ilmuwan senior dan konsultan peneliti di Chevron. Bersama rekan rekannya di Pusat penelitian Chevron Energy Technology Company, Richmond, California, Amerika Serikat dan University of Kentucky. Dalam penelitiannya yang dipublikasikan dalam Jurnal American Chemical Society bagian Energi dan Bahan Bakar (Energy and Fuel) edisi 20 Juli 2005, Miller memanaskan polietilena menggunakan metode pirolisis, lalu menyelidiki zat hasil pemanasan tersebut. Cara Kerja dan aplikasinya : Ketika polietilena dipanaskan akan terbentuk suatu senyawa hidrokarbon cair. Senyawa ini mempunyai bentuk mirip lilin (wax). Banyaknya plastik yang terurai adalah sekitar 60%, suatu jumlah yang cukup banyak. Struktur kimia yang dimiliki senyawa hidrokarbon cair mirip lilin ini memungkinkannya untuk diolah menjadi minyak pelumas berkualitas tinggi. Sekadar informasi, minyak pelumas yang saat ini beredar di pasaran berasal dari pengolahan minyak bumi. Sifat kimia senyawa hidrokarbon cair dari hasil pemanasan limbah plastik mirip dengan senyawa hidrokarbon yang terkandung dalam minyak mentah sehingga dapat diolah menjadi minyak pelumas. Pengubahan hidrokarbon cair hasil pirolisis limbah plastik menjadi minyak pelumas menggunakan metode hidroisomerisasi. Manfaat : Asil dari pengolahan limbah plastik melalui proses penguraian adalah minyak pelumas mesin atau yang lebih dikenal dengan nama oli atau oli mesin. Saat ini, sekitar 129 juta ton plastik setiap tahunnya diproduksi, dan 60% dari jumlah itu diproduksi dari bahan minyak bumi. Jika dari jumlah tersebut dapat diolah kembali maka akan diperoleh sebesar 69 juta minyak bumi yang dapat

dimanfaatkan. Jepang sendiri telah menerapkan undang-undang pengolahan sampah sejak 1997 dan khususnya bagi sampah plastik sejak tahun 2000. Hal yang bisa dekembangkan : Minyak pelumas buatan ini diharapkan dapat digunakan untuk kendaraan bermotor dengan kualitas yang sama dengan minyak bumi hasil penyulingan minyak mentah, ramah lingkungan, sekaligus ekonomis. 4. Batu Bata dan Keramik dari Kotoran Sapi Sejarah Penemuan : Batu Bata ini mendapat Juara 1 tingkat International dalam Global Social Competition Venture yang diadakan oleh Universitas Berkley, California, AS 2009. Batu bata yang ditemukan Syammahfuz Chazali mahasiswa Fakultas Pertanian, UGM ini 90 persen dari kotoran sapi. Cara kerja dan aplikasi : Batu bata ini 90 persen dari kotoran sapi. Sisanya dari tanah. Waktu mengubah kotoran sapi menjadi bahan batu bata selama tiga minggu. Selebihnya diolah seperti batu bata pada umumnya. Dari batu bata biasa, dapat menghemat 30% biaya. Namun yang lebih istimewa dari batu bata ini adalah dia sangat kuat dan ringan. Kuat karena di dalam kotoran sapi terdapat serat-serat serta ringan karena kotoran sapi masa jenisnya lebih kecil dari tanah. Manfaat : Manfaat batu bata dari kotoran sapi ini adalah untuk menghasilkan kualitas batu bata yang lebih bagus, selain itu untuk menghemat biaya. Selain itu pula, dapat mengurangi penggunaan tanah sebagai media utama batu bata yang bisa menyebabkan erosi dan merusak lingkungan. Hal yang bisa dikembangkan : Jika kotoran sapi dapat dijadikan sebagai batu bata yang kuat dan ringan, tidak menutup kemungkinan kotoran sapi ini dijadikan sebgai material untuk alatalat atau bahan yang lai baik di bidang teknik sipil maupun teknik material. 5. Senjata Solar Death Ray Sejarah penemuan : Dulu, ilmuwan besar AS yang sempat menjadi asisten Thomas Alva Edison, Nikola Tesla, sempat mengajukan konsep senjata Death Ray yang sangat mematikan. Namun, hingga Tesla meninggal, belum ada yang benar-benar menemukan prototipe Death Ray besutan Tesla, yang diklaim mampu menghancurkan obyek musuh dari jarak yang sangat jauh, tanpa bekas. Belum lama ini seorang remaja asal AS berhasil membuat sebuah senjata Death Ray dalam skala yang lebih kecil. Eric Jacqmain, pemuda 19 tahun asal Indiana AS, berhasil membuat sebuah alat yang ia namakan Solar Death Ray 5800. Cara kerja dan aplikasi : Ia memang memiliki konsep yang agak berbeda dengan Death Ray besutan Tesla, karena temuan Jacqmain tidak menggunakan elektromagnet, melainkan

memanfaatkan kekuatan panas matahari. Solar Death Ray terbuat dari antena parabola berbahan fiberglass, yang memiliki 5800 potongan cermin kecil yang mampu merefleksikan sinar matahari ke satu titik fokus yang sama. Hasilnya, alat itu mampu melelehkan baja, aluminium, melubangi beton, dan membakar segala benda yang diletakkan di titik fokusnya. Jacqmain mengklaim, panas yang bisa dihasilkan oleh alat itu adalah 5000 kali dari panas matahari di permukaan bumi. Manfaat : Jika temuan ini ditindaklanjuti maka manfaatnya sangat besar sekali terutama dalam industri metalurgi. Untuk melelehkan material-material yang sangat keras ini bisa menjadi solusi. Selain itu alat ini juga bisa dijadikan energi alternatif dan bahkan bisa dijadikan sebagai senjata dalam dunia kemiliteran. Hal yang bisa dikembangkan : Jika ini dikembangkan maka manfaatnya bisa digunakan dalam industri baja, karena bisa meleburkan baja dengan mudah. Selain itu konsep senjata ini juga dapat digunakan dalam bidang energi alternatif, dengan panas yang sangat besar sekali seperti itu tentu dapat dikembangkan energi alternatif tenaga surya yang lebih efektif dari yang ada selama ini. 6. Senjata Unik Agar Orang Lain Diam Sejarah penemuan : Penemu alat ini adalah dua orang ilmuwan berasal dari Jepang yaitu Kazutaka Kurihara dan Koji Tsukada. Alat ini diciptakan karena banyak kasus seseorang sering kesal karena seseorang terlalu berisik di bioskop atau perpustakaan. Secara otomatis senjata khusus ini dapat membuat mereka malas bicara lagi untuk sesaat. Cara kerja dan aplikasi : Cukup arahkan 'moncong' senjata tersebut ke arah mulut target dengan bantuan sinar laser. Klik pelatuk dan alat directional mike (lihat gambar bawah) akan merekam apa yang mereka ucapkan dan directional speaker akan mengembalikan ucapan mereka ke arahnya dalam rentang waktu cuma 0,2 detik. Dan ternyata hal itu sudah cukup untuk membuat siapapun target menjadi kebingungan dan menghentikan omongannya. Manfaat : Manfaat alat ini sangat banyak, untuk membuat orang berbicara tidak pada tempatnya dan mengganggu. Alat ini juga amat cocok untuk digunakan oleh petugas perpus, dosen, guru, mahasiswa, politikus, dan para suami/istri yang memiliki pasangan sedikit comel. Kita tunggu saja kapan alat ini bakal hadir di pajangan toko terdekat. Hal yang bisa dikembangkan : Mungkin alat ini bisa dikembangkan lagi agar bisa bekerja otomatis, jika alat ini bekerja otomatis dan dipasang di ruang kelas atau perpustakaan atau tempat ibadah bisa membuat tenang suasana.

7. Senar Biola dari Jaring Laba-laba Sejarah penemuan : Shigeyoshi Osaki, seorang pengajar di bidang kimia polimer pada Nara Medical University, Jepang, ia merangkai ribuan serat jaring laba-laba untuk membuat senar yang cocok untuk biola itu. Osaki, yang telah menggeluti jaring laba-laba selama 35 tahun, sebelumnya pernah mengatakan bahan itu bisa digunakan dalam operasi medis atau untuk bahan pakaian antipeluru. Dalam proses untuk menenun senar-senar itu Osaki menemukan bahwa senar yang dibentuknya berubah dari bentuk selinder menjadi poligon, yang artinya jaring-jaring itu lebih cocok dan tidak meninggalkan ruang kosong. Cara penggunaan dan aplikasi : Tehnik yang kami kembangkan tidak meninggalkan ruang di antara filamen. Hasilnya senar lebih kuat dan ini bisa digunakan di banyak aplikasi dalam keseharian kita. Ada pun kekuatan dan daya tahan dari jaring laba-laba bukan penemuan baru serta daya tahannya telah terbukti mumpuni karena bisa bertahan dari sengatan sinar ultraviolet. Manfaat : Manfaat senar biola dari jaring laba-laba ini tentunya dari segi ekonomi lebih hemat karena bahannya mudah didapat, sedangkan manfaat lainnya adalah bahan dari jaring laba-laba ini lebih kuat. Hal yang bisa dikembangkan : Sesuatu yang bisa dikembangkan dari jaring laba-laba ini sebenarnya banyak sekali, dia antaranya bisa digunakan sebagai bahan pakaian antipeluru, atau dalam bidang medis serta menjadi alternatif bahan pengganti di bidang yang lain.

You might also like