You are on page 1of 4

Teori Belajar Gagne Menurut Gagne, belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah

perilakunya sebagai akibat dari pengalaman. Ada lima bentuk belajar yang diungkapkan oleh Gagne yaitu: (a) belajar responden, (b) belajar kontinguitas, (c) belajar operant, (d) belajar observasional, dan (e) belajar kognitif. Pada belajar responden terjadi perubahan emosional yang paling primitif dan terjadi perubahan perilaku diakibatkan dari perpasangan suatu stimulus tak terkondisi dengan suatu stimulus terkondisi. Bentuk belajar seperti ini dapat membantu kita memahami bagaimana siswa dapat menyenangi dan tidak menyenangi sekolah atau bidang studi tertentu. Bentuk belajar kontinguitas yaitu bagaimana dua peristiwa dipasangkan dengan yang lain pada suatu waktu. Belajar operant berarti kita belajar bahwa konsekuensi-konsekuensi perilaku mempengaruhi apakah perilaku itu akan diulangi atau tidak, dan berapa besar pengulangan itu. Belajar observasional berarti pengalaman belajar sebagai hasil observasi manusia dan kejadian-kejadian. Sedangkan belajar kognitif berarti kita dapat melihat dan memahami peristiwa-peristiwa di sekitar kita dan dapat menyelami pengertian (Ratna Wilis Dahar, 1989: 12-18). Beberapa tokoh yang mengemukakan tentang teori belajar kognitif, diantaranya yaitu : a) Ausubel
David Ausubel menyatakan bahwa teori belajar merupakan titik berangkat untuk menemukan prinsip-prinsip umum tentang mengajar yang efektif. Belajar merupakan asimilasi yang bermakna bagi siswa. Materi yang dipelajari diasimilasikan dan dihubungkan dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa dalam bentuk struktur kognitif. Oleh karena itu diperlukan suatu upaya untuk mengorganisasi isi atau materi pelajaran serta penataan kondisi pembelajaran agar dapat memudahkan proses asimilasi pengetahuan baru ke dalam struktur kognitif orang yang belajar. b) Piaget Menurut Piaget, perkembangan kognitif merupakan suatu proses genetik, yaitu suatu proses yang didasarkan atas mekanisme biologis perkembangan syaraf. Semakin bertambah umurnya, maka kemampuan seseorang akan semakin meningkat. Piaget tidak melihat perkembangan kognitif sebagai sesuatu yang dapat didefinisikan secara kuantitatif. Ia menyimpulkan bahwa daya pikir atau kekuatan mental anak yang berbeda usia akan berbeda pula secara kualitatif.

c) Gagne
Menurut Gagne (1984), belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman. Ada lima bentuk belajar yang diungkapkan oleh Gagne yaitu: (a) belajar responden, (b) belajar kontiguitas, (c) belajar operant, (d) belajar observasional, (e) belajar kognitif. Pada belajar responden terjadi perubahan emosional yang

paling primitif, terjadi perubahan perilaku diakibatkan dari perpasangan suatu stimulus tak terkondisi dengan suatu stimulus terkondisi. Bentuk belajar seperti ini dapat membantu kita memahami bagaimana siswa dapat menyenangi dan tidak menyenangi sekolah atau bidang studi tertentu. Bentuk belajar kontinguitas yaitu bagaimana dua peristiwa dipasangkan dengan yang lain pada suatu waktu. Belajar operant berarti kita belajar bahwa konsekuensi-konsekuensi perilaku mempengaruhi apakah perilaku itu akan diulangi atau tidak, dan berapa besar pengulangan itu. Belajar observasional berarti pengalaman belajar sebagai hasil observasi manusia dan kejadiankejadian. Sedangkan belajar kognitif berarti kita dapat melihat dan memahami peristiwa-peristiwa di sekitar kita dan dapat menyelami pengertian. (Ratna Wilis Dahar, 1989: 12-18)

E = q + w

KERJA EKSPANSI DAN KOMPRESI Kerja (w) adalah akibat aksi melawan gaya luar. Kerja tergantung pada 2 faktor yaitu faktor intensitas dan faktor kapasitas, yang dinyatakan : dw = F dh F (gaya luar) dan dh (jarak perpindahan) Suatu Kerja dilakukan oleh sistem apabila terjadi perubahan volume pada tekanan tetap. Kerja yang dilakukan oleh sistem dw = F dh (F=gaya dh = jarak) Pluar A

Kerja terhadap sistem dw = -F dh F = P (tekanan) x A (luas) maka : dw = -Pluar A dh Atau : dw = -Pluar dV dh

dE = dq + dw Jadi dE = dq - pdV Integrasinya adalah E = q P(V2 V1) Atau E = q - P.V P = tekanan V = perubahan volume Jika sistim berlangsung pada V dan P tetap, maka V = 0 dan w = 0, maka E = qv (pada P dan V tetap)
V2

dE dq PdV
V1

Hubungannya dengan entalpi (H) Definisi entalpi : H = E + P.V Jika P tetap, maka H : H = H2 - H1 = (E2 + P2. V2) ( E1 + P1.V1) = (E2 - E1) (P2.V2 - P1.V1) = (E2 - E1) + P (V2 V1) H = E + P.V

Karena E = qp P.V, maka : H = qp- P.V + P.V H = qp Jadi perubahan entalpi = perubahan panas yang terjadi Pada (P,T tetap) Jika V tetap (V = 0), maka H : H = H2 - H1 =(E2 + P2. V2) ( E1 + P1.V1) = (E2 - E1) (P2.V2 - P1.V1) = (E2 - E1) + P (V2 V1)

= E + P.V H = qv

Karena : E = qv dan V = 0, maka

Jadi perubahan entalpi sama dengan perubahan panas Yang terjadi pada (V,T tetap).

You might also like