You are on page 1of 6

PUSKESMAS Pengertian Kepmenkes RI No.

128/Menkes/SK/II/2004 UPTD (Unit Pelaksana Teknis Dinas) kesehatan kab/kota yg bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan di suatu wilayah kerja. Menurut Depkes 1991 Suatu kesatuan organisasi fungsional yg merupakan pusat pengembangan kesmas yg juga membina PSM disamping memberikan yankes secara menyeluruh & terpadu kpd masy. di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Tujuan Mendukung tercapainya tujuan pembangunan kes nasional, yakni meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yg bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas agar terwujud derajat kes yg setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan indonesia sehat 2025. Fungsi 1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan pusat pemberdayaan 2. Masyarakat dan keluarga dalam pembangunan kesehatan 3. Pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama Peran Sebagai lembaga kesehatan yg menjangkau masyarakat di wilayah terkecil dalam hal pengorganisasian masyarakat serta peran aktif masyarakat dalam penyelenggaraan kesehatan secara mandiri. Sejarah Perkembangan Sejarah perkembangan kesehatan masyarakat di Indonesia dimulai sejak pemerintahan Belanda pada abad ke-16. Kesehatan masyarakat di Indonesia pada waktu itu dimulai dengan adanya upaya pemberantasan cacar dan kolera yang sangat ditakuti masyarakat pada waktu itu. Kolera masuk di Indonesia tahun 1927 dan tahun 1937 terjadi wabah kolera eltor di Indonesia. Kemudian pada tahun 1948 cacar masuk ke Indonesia melalui Singapura dan ternyata efek yang ditimbulkan penyakit tersebut sangat mengkhawatirkan. Berawal dari wabah kolera tersebut, pemerintah Belanda pada waktu itu melakukan upaya-upaya kesehatan masyarakat. Kemudian pada September 1959, wabah malaria masuk ke Malang. Dengan tekad yang kuat, malaria ditargetkan terberantas pada tahun 1970. Puskesmas telah menjadi tonggak periode perjalanan sejarah Dinas Kesehatan Kabupaten di Indonesia. Konsep Puskesmas sendiri diterapkan di Indonesia pada tahun 1969. Perihal diterapkannya konsep Puskesmas ini, pada awal berdirinya, sedikit sekali perhatian yang dicurahkan Pemerintah di Kabupaten pada pembangunan di bidang Kesehatan. Sebelum konsep Puskesmas diterapkan, dalam rangka memberikan pelayanan terhadap masyarakat maka dibangunlah Balai Pengobatan (BP), Balai Kesejahteraan Ibu dan Anak (BKIA), yang tersebar di kecamatan-kecamatan. Unit tersebut berdiri sendiri-sendiri tidak saling berhubungan dan langsung melaporkan kegiatannya kepada Kepala Dinas Kesehatan, umumnya unit tersebut dipimpin oleh seorang Mantri (perawat) senior yang pendidikannya bisa Pembantu Perawat atau Perawat.

Sejalan dengan diterapkannya konsep Puskesmas di Indonesia tahun 1969, maka mulailah dibangun Puskesmas di beberapa wilayah yang dipimpin oleh seorang Dokter Wilayah (Dokwil) yang membawahi beberapa Kecamatan, sedang di tingkat kabupaten ada Dokter Kabupaten (Dukabu) yang membawahi Dokwil. Pelayanan kesehatan yang diberikan Puskesmas tersebut adalah pelayanan kesehatan menyeluruh (komprehensif) yang meliputi pelayanan: pengobatan (kuratif), upaya pencegahan (preventif), peningkatan kesehatan (promotif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif).

Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Kepadatan penduduk Luas daerah Keadaan geografik Infrastruktur Sasaran penduduk : 30.000 jiwa

Struktur Organisasi/Tata Kerja

Sistem Rujukan Adalah suatu jaringan sistem pelayanan kesehatan yang memungkinkan terjadi penyerahan tanggung jawab secara timbal balik baik vertikal / horizontal kepada yg lebih kompeten, terjangkau & dilakukan secara rasional. Jenis rujukan : 1. Rujukan Medik a. Konsultasi penderita untuk keperluan diagnospti, pengobatan, tindakan operatif

b. Pengiriman bahan spesimen untuk pemeriksaan laborattorium c. mendatangkan atau mengirim tenaga yang lebih kompeten atau yang lebih ahli untuk pelayanan kesehatan 2. Rujukan Kesehatan adalah rujuan yang menyangkut masalah kesehatan masyarakat yang bersifat preventif, promotif Stratifikasi Puskesmas Stratifikasi puskesmas adalah upaya untuk melakukan penilaian prestasi kerja puskesmas, dalam rangka perkembangan fungsi puskesmas sehingga dalam rangka fungsi puskesmas dapat dilaksanakan lebih terarah. Hal ini diharapkan dapat menimbulkan gairah kerja, rasa tanggung jawab dan kreatifitas kerja yang dinamis melalui pengembangan falsafah mawas diri. Tujuan Mendapatkan gambaran tentang tingkat pengembangan fungsi puskesmas secara berkala dalam rangka pembinaan dan pengembanganya. Pengelompokan Strata dibagi menjadi 3 yaitu : 1. Strata I Puskesmas dengan Prestasi kerja Baik (warna hijau) 2. Strata II Puskesmas dengan Prestasi kerja Cukup (warna kuning) 3. Strata III Puskesmas dengan Prestasi kerja Kurang(warna merah) Sasaran dari stratifikasi puskesmas adalah : 1. 2. 3. 4. Puskesmas tingkat kecamatan Puskesmas tingkat ke;urahan ( puskesmas pembantu ) Unit-unit kesehatan lain Pembinaan peran serta masyarakat

Tahap-Tahap Stratifikasi Dilakukan dalam 3 tahap, sebagai berikut : 1. Tahap I Pendataan dan pemetaan dalam tiga kelompok strata I, II, dan III 2. Tahap II Analisa hasil pendataan dan pemetaan serta sektor-sektor yang menghambat dan menunjan 3. Tahap III Rencana pemecahan masalah pada semua tingkat yaitu rencana kerja atau rencana pembinaan untuk meningkatkan kemampuan puskesmas berdasar hasil analisa dan masalah yang dijumpai di semua tingkat. Manfaat stratifikasi 1) Bagi Puskesmas Mendapat gambaran tingkat perkembangan prestasi kerja secara menyeluruh sehingga dapat diambil berbagai upaya untuk memperbaikinya dalam rangka mawas diri. 2) Bagi dinas kesehatan dati II a. Mendapat gambaran prestasi kerja puskesmas dalam wilayah dati II yang bersangkutan tiap tahun

b. Mengetahui masalah dan hambatan dalam penyelenggaraan puskesmas yang disebabkan oleh sumber daya maupun lingkngan c. Menentukan langkah serta bantuan yg diperlukan dalam mengatasi masalah yang dihadapi puskesmas melalui penyusunan rencana tahunan d. Mendapat gambaran mengenai kemampuan managemen tiap puskesmas wilayah Dati II 3) Bagi dinas kesehatan dati I / Kanwil Propinsi Mendapat gambaran mengenai masalah dan hambatan yangg dialami oleh dinkes dati I Kandep selama setahun dalam pembinaan dan pengembangan puskesmas di wilayah kerjanya yang perlu mendapatkan bantuan penyelesaian oleh Dinas dati I/Kanwil propinsi melalui penyusunan rencana tahunan 4) Depkes Pusat Mendapat gambaran mengenai masalah dan hambatan yg dialami dinkes dati I/Kanwil selama setahun dalam pembinaan dan pengembangan puskesmas di wilayah kerjanya yang perlu mendapatkan bantuan penyelesaian oleh pusat antara lain melalui penyusunan rencana tahunan

Perencanaan Mikro Puskesmas Perencanaan mikro tingkat puskesmas adalah penyusunan rencana tingkat puskesmas untuk 5 tahun, termasuk rincian tiap tahunnya. Tujuan Meningkatkan cakupan pelayanan program prioritas sesuai dengan masalah yang dihadapi oleh puskesmas, sehingga dapat meningkatkan fungsi puskesmas.

Lokakarya Mini Puskesmas Lokakarya Mini Puskesmas merupakan suatu pertemuan antar petugas Puskesmas dan petugas Puskesmas dengan sektor terkait (lintas sektoral) untuk meningkatkan kerjasama tim, memantau cakupan pelayanan Puskesmas serta membina peran serta masyarakat secara terpadu agar dapat meningkatkan fungsi Puskesmas. Ditinjau dari fungsi manajemen yang terdiri dari perencanaan (P1), Penggerakan Pelaksanaan (P2) dan Pengawasan Pengendalian Penilaian (P3) maka Lokakarya Mini Puskesmas merupakan penerapan Penggerakan Pelaksana (P2). Tujuan Kegiatan Meningkatkan fungsi Puskesmas melalui penggerakan pelaksanaan Puskesmas, bekerjasama dalam tim dan membia kerja sama lintas program serta lintas sektoral.

Supervisi Definisi : adalah upaya pengarahan dengan cara mendengarkan arahan dan keluhan tentang masalah dalam pelaksanaan dan memberikan petunjuk serta saran-saran dalam mengatasi permasalahanyang dihadapi sehingga mencapai daya guna dan hasil guna Tuuan : a. Terselanggaranya program upaya kesehatan puskesmas

b. c. d. e. f.

sesuai dengan pedoman pelaksanaan Kekeliruan dan penyimpangan dalam pelaksanaan dapat diluruskan kembali Meningkatkan mutu pel;ayanan kesehatan Meningkatkan hasil pencapaian pelayanan kesehatan

Supervisi dilakukan terhadapa tenaga teknis dan tenaga masyarakat dalam bentuk : a. Pertemuan di dalam Puskesmas Pembimbingan dilakukan menyangkut kegiatan teknis maupun administrasi dan penambahan pengetahuan b. Kunjungan Lapangan yang dilakukan terhadap : Petugas kesehatan termasuk bidan desa kader kesehatan sarana pelayanan termasuk puskesmas pembantu c. Pelaksanaan Pembimbingan :Dokter Puskkesmas dan Staf Puskesmas d. Sasaran pembinaan Staf puskesmas sebagai pelaksana kegiatan lapangan Tenaga sukarela ( kader, dasa wisma, e. Waktu pelaksanaan: Terhadap staf pelaksana puskesmas dilaksanakan minimal satu buan sekali atau sewaktu-waktu bilamana dibutuhkan. Sistem Pencatatan dan PeLaporan Terpadu Puskesmas ( SP2TP) Definisi : Adalah tata cara pencatatan dan pelaporan yang lenkap untuk pengelolaan puskesmas meliputi keadaan fisik, sarana, dan kegiatan pokok yang dilakuakan serta hasil yang telah dicapai Tujuan : a. Tersedianya data yang meliputi keadaan fisik, tenaga, sarana dan kegiatan pokok puskesmas secara akurat tepat waktu dan mutakir b. Terlaksananya pelaporan data data secara teratur di berbagai jenjang administrasi sesuai dengan peraturan yang berlaku c. Dipergunakan data tersebut untuk pengambilan keputusan dalam ranka pengelolaan program kesehatan masyarakat melalui puskesmas diperbagai tingkat administrasi SP2TP dilakukan oleh semua puskesmas termasuk puskesmas pembantu dan puskesmas keliling 1. Pencatatan dan pelaporan mencakup : a. Data umum dan demografi wilayah kerja puskesmas b. Data ketenagaan di puskesmas c. Data sarana yang dimiliki puskesmas d. Dat kegiatan pokok puskesmas baik dalam / luar gedung Pelaksanaan 1. Pencatatan dengan menggunakan format : 2. Buku regester : rawat jalan dan eawat inap Penimbangan Kohort ibu / anak Persalinan. Laboratorium Penyakit menular , imunisasi dll

You might also like