Professional Documents
Culture Documents
Algino Surya F1D211001 Angga Dwi F1D211003 Dina Amalia F1D211004 Indah Ade F1D211005 Irvan Ferdiansyah F1D211006 Merly F1D211007 Mita Rizkiana F1D211008 Muh. Satria Agung F1D211009 Mulianto Rumaf F1D211010
Nurul Ilmi F1D211014 Resty Novianingtiyas F1D211015 Salma Indah F1D211016 Sufiana F1D211017 Umarfan F1D211018 Venia Oktafiani F1D211020 Waode Helmina F1D211021 Waode Meliyana F1D211022 Lilis Maesaroh F1D211024
KELOMPOK 1
POKOK BAHASAN
OBAT TB
PENGOBATAN SAMPING
JENIS-JENIS OBAT TB
1. Isoniasid ( H ) Dikenal dengan INH, bersifat baktresid. Dapat membunuh 90% populasi kuman dalam beberapa hari pertama pengobatan.
Rifampisin ( R ) Bersifat baktresid. Dapat membunuh kuman yang tidak dapat dibunuh oleh isoniasid. Pirasinamid ( Z ) Bersifat baktresid. Dapat membunuh kuman yang berada dalam sel dengan suasana asam.
2.
3.
JENIS-JENIS OBAT TB
4. Streptomisin ( S ) Bersifat baktresid.
Etambulol ( E ) Bersifat sebagai bakteriostatik.
5,
Dosis 3x/Minggu (mg/kgbb/hari) 15-40 (maks 900 mg) 15-20 (maks 600 mg) 15-30 (maks 3 mg)
10-20 (maks 600 mg) 10-20 (maks 600 mg) 15-40 (maks 2 mg) 50-70 (maks 4 mg)
Streptomisin
Etambulol
PRINSIP PENGOBATAN
Obat TBC diberikan dalam bentuk kombinasi dari beberapa jenis, dalam jumlah cukup dan dosis tepat selama 6-8 bulan, supaya semua kuman dapat dibunuh. pengobatan TBC diberikan dalam 2 tahap yaitu : Tahap Intensif Pengawasan ketat dalam tahap intensif sangat penting untuk mencegah terjadinya kekebalan obat.
Tahap Lanjutan Tahap lanjutan penting untuk membunuh kuman persister (dormant) sehingga mencegah terjadinya kekambuhan.
1.
2.
KATEGORI 1 : 2HRZE / 4H3R3 Diberikan kepada : 1. Penderita baru TBC paru BTA positif 2. Penderita TBC ekstra paru (TBC diluar paru-paru) berat
KATEGORI 2 : HRZE / 5H3R3E3 Diberikan kepada : 1. Penderita kambuh 2. Penderita gagal terapi 3. Penderita dengan pengobatan setelah lalai minum obat
KATEGORI 3 : 2HRZ / 4H3R3 Diberikan kepada : 1. Penderita BTA (+) 2. Rontgen paru mendukung aktif
2HR / 7H2R2 INH + Rifampisin setiap hari selama 2 bulan pertama, kemudian INH + Rifampisin setiap hari atau 2 kali seminggu selama 7 bulan.
2HRZ / 4H2R2 INH + Rifampisin + Pirazinamid setiap hari selama 2 bulan pertama, kemudian INH + Rifampisin setiap hari atau 2 kali seminggu selama 4 bulan .
EFEK SAMPING
Petugas kesehatan dapat memantau adanya efek samping dengan dua cara. Pertama, dengan menerangkan kepada pasien untuk mengenal tanda-tanda efek samping obat dan segera melaporkannya kepada dokter. Kedua, dengan menanyakan secara khusus kepada pasien tentang gejala yang dialaminya.
Efek samping obat tuberkulosis dapat dibagi menjadi 2, yaitu : Efek samping minor Efek samping mayor
1.
2.
10
PENYEBAB
PENANGANAN
Teruskan obat, periksa Berikan obat pada malam hari atau sesudah makanan yang lain Aspirin Piridoksin 100 mg/hari Terangkan pada pasien
11
PENYEBAB
PENANGANAN
Hentikan pemberian obat penyebab Hentikan pemberian obat yang bersangkutan Hentikan streptomisin ganti dengan etambutol Hentikan etambutol Hentikan rifampisin
12
13