You are on page 1of 16

DRAF PEDOMAN DASAR ORGANISASI BULETIN KELAM MAYA (BKM)

A. Profil BKM Buletin Kelam Maya (BKM) merupakan wadah yang berorentasi pada karya sastra. Khusus karya sastra Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMRAH. Hal ini mengingat banyaknya karya-karya yang tidak tersalurkan kepermukaan, sementara sebagian FKIP mengacu pada sastra. BKM didirikan pada tanggal 20 Februari 2012, di bawah pimpinan Unyil dan kawan-kawan. Nama Buletin kami namai Buletin Kelam Maya (BKM) Buletin menunjukkan ukuran media yang kami sediakan berukuran kecil-mungil dengan satu lembar kertas yang dilipat menjadi tiga bagian di tulis penuh depan belakang . Sedangkan Kelam Maya itu sendiri berangkat dari (BD) Bahasa Daerah yang artinya Cahaya Kuning Di Sore Hari. BKM kami terbitkan setiap senin, selain kami bagikan langsung ke Mahasiswa kami juga menempel di papan madding Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Selama setahun BKM berdiri BKM telah menerbitkan Dua Buah Buku. Kedua buah buku tersebut merupakan hasil karya-karya temanteman yang di terbit pada Buletin. Buku yang judulnya LANGKAH BERSAMA MENELUSUR JEJAK adalah kumpulan puisi, syair, dan gurindam. LUKISAN CINTA adalah kumpulan Cerpen. Yang perlu saudara ketahui sebuah organisasi hanya dapat diwujudkan dengan usaha-usaha yang teratur, terencana dan besar mata kuliah di

berkesinambungan. Untuk itu mari kita mensinergikan kekuatan, satukan ide, dalam membangun wadah ini. Bagaimana kita menciptakan yang kecil menjadi besar, yang biasa-biasa menjadi luar biasa, yang dianggap tidak bernilai menjadi bernilai. Kreativitas saudara sangat diperlukan, Orang tidak akan pernah mengenal saudara, jika saudara sendiri tidak pernah mengenalkan diri anda.

B. Pendiri BKM 1. Unyil 2. Junaida 3. Azmi 4. Devita Ciana Sari 5. Hasan Mardi Walisfa 6. Jakaria 7. Zuhaimi

C. Visi - Misi Buletin Kelam Maya

VISI Unggul, Kreatif dan Berbudaya MISI Meningkatkan Mutu suatu karya sehingga menjadi suatu karya yang Unggul. Menumbuh kembangkan Kreatifitas dalam berkarya. Mengedepankan Kredebilitas, Kejujuran, Kesetia kawanan. Menjalin kerja sama yang harmonis baik Ketua dan anggota ataupun sesama anggota. Menumbuhkan kesadaran dan kepedulian terhadap Organisasi ( BKM )
Menjalin kerja sama yang harmonis antara BKM dengan lingkungan. Meningkatkan dan mengembangkan seni budaya melayu. Mengembangkan budaya disiplin dan bertanggung jawab.

D. Definisi, Alasan, dan Kompoen Penyelenggaraan Rapat Rapat adalah berkumpulnya sekelompok orang untuk menyatukan pemikiran guna melaksanakan urusan Organisasi. Rapat merupakan sarana komunikasi dalam organisasi. Meskipun demikian, rapat tidak selalu menghasilkan keputusan yang efektif. Oleh karena itu, rapat perlu diselenggarakan dengan efisien mengingat pentingnya arti waktu bagi pelaku rapat itu sendiri.
2

Beberapa alasan kenapa rapat harus dilakukan di antaranya : 1. Sebagai sarana pertukaran informasi, 2. Untuk menjalankan peran dan fungsi dalam organisasi, 3. Untuk menyeragamkan informasi yang didapat oleh anggota organisasi, 4. Untuk menyatukan prespektif yang berbeda, 5. Untuk pemecahan masalah/kerjasama/koordinasi antar personal/ tim atau bidang. 6. dan lainnya Oleh karena itu, rapat harus dapat dikelola secara efektif sehingga rapat dapat berhasil. Komponen-komponen dalam penyelenggaran rapat, adalah : 1. Pemimpin rapat 2. Anggota rapat 3. Pembuat notulen rapat 4. Tujuan rapat 5. Agenda rapat yang jelas 6. Tata tertib rapat 7. Sarana dan prasarana rapat (tempat, waktu, undangan rapat) 8. Dan lainnya E. Jenis Rapat Sekali rapat sangat urgensi bagi sebuah organisasi bahkan termasuk agenda yang sering dilakukan sehingga keberadaan rapat ini sangat luas bukan hanya jenjang administrasi semata, tapi rapat bisa lebih luas ruang lingkupnya. Secara garis besar rapat bisa dilihat dari tujuan, wilayah dan Menurut Rapat dibedakan menjadi beberapa macam, tergantung pada segi

peninjauannya. Menurut tujuannya, rapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu: a. Rapat Penjelasan adalah rapat yang bertujuan memberikan penjelasan kepada para peserta. Dalam rapat penjelasan, seorang pemimpin rapat memberikan penjelasan kepada para peserta rapat. b. Rapat Pemecahan merupakan rapat yang bertujuan mencari pemecahan suatu masalah. Pada rapat pemecahan masalah, peran peserta rapat sangat besar untuk memberikan masukan berupa saran atau pendapat yang akan disimpulkan bersama yang merupakan jalan untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi.

c. Rapat Perundingan adalah rapat yang bertujuan menghindari adanya suatu perselisihan. Rapat menurut sifatnya dibedakan menjadi 4, antara lain: (a) Rapat resmi (formal meeting) Rapat resmi adalah rapat yang diselenggarakan untuk membahas masalah-masalah yang sangat penting dan berlaku peraturan keprotokolan yang mengatur kelancaran jalannya rapat. Peserta rapat akan mendapatkan pemberitahuan terlebih dahulu yang biasanya dilengkapi dengan agenda rapat. (b) Rapat tidak resmi (informal meeting) Rapat tidak resmi adalah rapat yang diadakan tidak berdasarkan perencanaan yang formal. Rapat tidak memerlukan persiapan istimewa dan rapat ini mendiskusikan suatu hal yang terjadi tiba-tiba. (c) Rapat terbuka Rapat terbuka adalah rapat yang dapat dihadiri oleh semua anggota dan materi yang dibahas tidak merupakan masalah yang bersifat tidak rahasia.

(d) Rapat tertutup Rapat tertutup adalah rapat yang dihadiri oleh peserta rapat tertentu saja dan masalah yang dibahas merupakan masalah-masalah yang masih bersifat rahasia. Menurut jangka waktunya, rapat dibedakan menjadi sebagi berikut : 1. Rapat mingguan Rapat mingguan adalah rapat yang diadakan seminggu sekali dan biasanya membahas masalah-masalah yang bersifat rutin. 2. Rapat bulanan Rapat bulanan adalah rapat yang diadakan setiap bulan sekali dan membahas masalah-masalah yang terjadi selama sebulan yang lalu. 3. Rapat semesteran Rapat semesteran adalah rapat yang diadakan setiap enam bulan sekali yang membahas masalah-masalah yang terjadi selama enam bulan

yang lalu dan program-program selanjutnya untuk enam bulan ke depan. 4. Rapat tahunan Rapat tahunan adalah rapat yang diadakan setahun sekali. Menurut frekuensinya, rapat dibedakan menjadi sebagai berikut : 1. Rapat rutin Rapat rutin adalah rapat yang sudah ditentukan waktunya. 2. Rapat insidentil Rapat insidentil adalah rapat tidak terjadwal. Biasanya rapat ini membahas masalah yang sifatnya penting dan harus diseleseikan bersama. Menurut saluran hubungan dalam organisasi, rapat dibedakan menjadi dua macam yaitu: a. Rapat Vertikal yaitu rapat antara pimpinan dengan para bawahan dalam rangka pemberian informasi tentang berbagai peraturan atau kebijakan pemimpin, atau dalam rangka pengambilan keputusan. Dalam rapat ini para bawahan diberi kesempatan untuk memberikan saran-saran sehingga dengan demikian pimpinan dapat memberikan motivasi kepada para bawahan untuk berpikir secara kreatif. b. Rapat Horizontal yaitu rapat yang berlangsung antara pejabat atau pegawai yang setingkat. Rapat ini diselenggarakan terutama dalam rangka untuk mendapatkan koordinasi dan kerjasama di antara unit yang ada dalam organisasi untuk menghindari adanya duplikasi pekerjaan dan adanya ingkar tanggung jawab dari masing-masing pejabat dalam pelaksanaan tugas. 3. Berdasarkan pelaksanaannya, rapat kerja dibedakan menjadi dua macam antara lain: a. Rapat kerja Terpimpin yaitu rapat dimana pimpinan rapat memegang peran utama dalam pengambilan keputusan. Rapat kerja pimpinan juga dapat berlangsung dalam rangka pemberian penjelasan tentang peraturan

atau petunjuk agar dalam pelaksanaannya dapat berlangsung secara serentak dan seragam. b. Rapat kerja terbuka yaitu lawan dari rapat kerja terpimpin, dimana pimpinan tidak memegang peranan utama dan para peserta diberi kesempatan untuk memberikan saran-saran positif yang dimilikinya. Rapat semacam ini diselenggarakan untuk mendapatkan sumbangan pikiran. Menurut hasilnya rapat dibagi dua macam: 1. Bersifat mengikat : a. Kongres : Suatu rapat yang diadakan oleh orang-orang tertentu b. Muktamar : Musyawarah untuk memutuskan sesuatu yang hasilnya mengikat peserta Rapat c. Konferensi : Suatu rapat yang diadakan oleh suatu organisasi d. Musyawarah kerja membicarakan masalah-masalah program kerja e. Konperensi kerja yang sudah dilaksanakan dan menentukan langkah Lanjutan. f. Perundingan : suatu rapat yang membicarakan secara mendalam

2. Bersifat tidak mengikat a. Debat : Diskusi yang dilakukan secara mendetail tentang suatu masalah. Contoh : perbedaan pendapat tentang kasus Ambon b. Polemik : Diskusi yang dilakukan tentang hal bertentangan dan biasanya dilakukan secara tertulis. Contoh : Polemik tentang pealarangn siswa ber-Jilbab di SMK Negeri 3 Denpasar. c. Diskusi Panel : Suatu diskusi yang dilakukan oleh beberapa orang dan diikuti oleh sejumlah masa. Yang dibahas tentang sesuatu topik, pembahasannya dari berbagai aspek. Contoh : Diskusi panel tentang pengembangan universitas. Dapat ditinjau dari segi kemahasiswaan. Pendidikan dan pengabdian masyarakat. d. Simposium : Sama dengan diskusi panel tapi jangkauannya lebih luas. e. Tidak mengambil keputusan tapi mengumpulkan pandanganpandangan,

F. Notula Rapat Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka dijelaskan bahwa notula adalah catatan singkat mengenai jalannya persidagan (rapat) serta hal yang dibicarakan dan diputuskan. Orang yang melakukan pekerjaan notula disebut juga sebagai notulis. Apakah notulis dengan sekretaris sama? Dalam situasi tertentu sekretaris dapat pula menjadi seorang notulis, namun seorang notulis tidaklah otomatis menjadi seorang sekretaris. Notulen merupakan sumber informasi atau sebagai dokumen otentik, karena notulen harus ditulis dengan teliti, tepat dan jelas. Penyusunan notulen memerlukan kemampuan menulis secara jalas dan singkat. Penulisan notulen harus didahului dengan judul yang menyatakan dengan jelas badan yang mengadakan rapat, serta dimana rapat tersebut diselenggarakan. Setelah itu menyusun daftar nama peserta rapat beserta jabatannya dan yang terakhir adalah peserta rapat yang berhalangan hadir juga harus ditulis.

Kemudian notuis mencatat apa yang terjadi dalam rapat. Yang pertama dicatat ialah pengesahan notulen rapat sebelumnya bila rapat yang diadakan waktu itu adalah lanjutan dari rapat terdahulu. Selanjutnya yang perlu dicatat adalah pembahasan-pembahasan serta keputusa-keputusan yang dambil mengenai hal-hal yang tercantum didalam agenda rapat. Dan yang terakhir adalah mencatat pukul berapa rapat tersebut ditutup. Fungsi notula : 1. Sebagai Alat Bukti Apabila ada kasus, maka notula dapat digunakan sebagai bahan pembuktian di pengadilan. Sebagai contoh: pendaftaran suatu organisasi, bila ada perubahan bentuk atau penutupan suatu organisasi, membuktikan adanya pelaksanaan tugas atau tidak dilaksanakan tugas tersebut. 2. Sebagai Sumber Informasi Untuk peserta Rapat Yang Tidak Hadir Meskipun peserta berhalangan hadir, sebaiknya peserta tersebut tetap mengetahui materi rapat yang dibahas dan mengetahui hasil rapat. 3. Sebagai Pedoman Untuk Rapat Berikutnya Rapat terdahulu yang memerlukan tindak lanjut, direlisasikan dalam rapat berikutnya sehingga notula dapat dijadikan pedoman. 4. Sebagai Alat Pengingat Untuk Peserta Rapat

Biasanya setelah pembukaan rapat, dibacakan notula hasil rapat sebelumnya sehingga dapat mengingatkan para peserta rapat. 5. Sebagai Dokumen Notula sebagai dokumen sehingga harus disusun dengan rapi menurut kronologis dan dijilid secara rapi lalu dismpan engan baik sesuai dengan sistem pengarsipan. Untuk menjadi notulis yang handal, diperlukan beberapa keahlian yang harus dimiliki seorang notulis. Seorang notulis harus terampil atau mampu: a. Mendengarkan dan menulis b. Memilah dan memilih hal yang penting dan yang tidak penting c. Konsentrasi yang tinggi d. Menulis cepat e. Bersikap obyektif dan jujur f. Menguasai bahsa teknis baku dan menguasai materi pembahasan g. Mengetahui dan memenuhi kebutuhan pembaca notula h. Menguasai metode pencatatan secara sistematis i. Menguasai metode pengolahan data j. Menguasai berbagi hal yang berhubungan dengan rapat. k. Menyimpulkan hasil rapat Seorang notulis memiliki beberapa fasilitas penunjang untuk membantu dalam menyelesaikan tugasnya. Beberapa fasilitas dan

keistimewaan yang harus diperoleh seorang notulis adalah sebagai berikut: 1. Notulis diberi informasi mengenai perihal latar belakang rapat, tujuan rapat, pokok masalah rapat, dan jenis rapat sebelum rapat dilaksanakan. Notulis harus mengetahui susunan acara beserta pokok masalah atau materi yang akan dirapatkan agar dapat dipelajari sehingga memudahkan dalam menyusun notula. 2. Notulis diberi dokumen atau makalah yang dibagikan kepada para peserta rapat yang lain pada saat pelaksanaan rapat. 3. Notulis diperbolehkan untuk meminta agar peserta rapat menjelaskan atau menyempurnakan kesimpulan yang dikemukakan notulis.

4. Notulis mempunyai kesempatan untuk mengajukan pertanyaan pada saat rapat berlangsung. 5. Setiap sesi berakhir, notulis mempunyai hak untuk memperoleh rangkuman dan kesimpulan rapat. 6. Agar dapat menyempurnakan notulanya, notulis berhak berbicara pada setiap sesi. 7. Notulis duduk disebelah pemimpin rapat, agar mudah berkomunikasi dan memperoleh informasi secara maksimal. 8. Apabila rapat berlangsung terlalu lama, maka perlu disiapkan beberapa orang untuk menulis notulis. 9. Ketika menyusun notula, seorang notulis tidak boleh mengerjakan hal lain karena menyusun notula memerlukan konsentrasi yang penuh. 10. Jika rapat membutuhkan waktu pengkajian yang lebih lama dan berlagsung alot dan rumit, maka notulis berhak memperoleh keleluasaan waktu untuk meyusun notula akhir. Telah dikemkakan bahwa notula adalah catatan singkat mengenai jalannya persidanga (rapat) serta hal yang dibicarakan dan diputuskan. Notula ini dapat disusun sebelum rapat, pada saat rapat berlangsung atau sesudah rapat. Notula terbagi menjadi dua jenis yaitu: 1. Notula Harfiah Yang dimaksud dengan notula harfiah adalah laporan atau pencatatan secara kata demi kata seluruh pembicaraan dalam rapat, tanpa menghilangkan atau menambahka kata lain (kata dari notulis). Notula harfiah biasanya berbentuk dikte atau catatan stenografi, menulis kembali hasil rekaman, dan gabungan dari keduanya. 2. Notula Rangkuman Notula rangkuman adalah laporan ringkas tentang pembicaraan dalam rapat. Oleh karena itu, notulis harus terampil menilai isi pembicaraan setiap peserta rapat. Notulis harus dapat memilah dan memilih setiap pembicaraan. Hal-hal yang ditulis oleh seorang notulis adalah yang sesuai dengan tema rapat da tujuan rapat. Apabila pembicaraannya tidak seseuai dengantema dan tujuan rapat, maka notulis tidak perlu menulis di dalam notula rapat.

Notulis juga harus dapat meringkas setiap pembicaraan dan menuliskannya dalam kalimat yang komunikatif dan efektif. Dalam kata lain notula harus ditulis dengan kalimat yang jelas, singkat, dan tepat serta dapat dipahami oleh orang lain. Untuk itu, seorang notulis harus terampil mendengarkan setiap pembicaraan, meringkas, mencatat sambil

mendengarkan pembicaraan berikutnya.

10

FKIP C.8

TUGAS DAN FUNGSI PENGURUS BULETIN KELAM MAYA TAHUN 2013

TUGAS DAN FUNGSI PENGURUS YANG MESTI DIPERHATIKAN DAN DIJALANKAN SELAMA MENJABAT DI KEPENGURUSAN BULETIN KELAM MAYA

Ketua

: a. Memimpin, membina dan mengembangkan organisasi. b. Menentukan kebijakan dan melaksanakan rencana serta program kerja organisasi sesuai dengan hasil

Musyawarah. c. Memantau kinerja seluruh anggota BKM. d. Mengangkat dan memberhentikan anggota sesuai

kebutuhan organisasi. Wakil Ketua : a. Membantu ketua dalam menyelenggarakan tugas

pimpinan organisasi dan menkoordinasikan bawahan sesuai fungsinya. b. Mewakili ketua sesuai dengan tugasnya bila ketua berhalangan c. Bertanggung jawab kepada ketua Sekretaris : a. Menyelenggarakan tata usaha kepengurusan. b. Menyelenggarakan kearsipan. c. Membuat laporan-laporan atas permintaan Ketua / Wakil Ketua I d. Menyelenggarakan hal-hal yang berkaitan dengan

administrasi organisasi (surat menyurat). e. Menggantikan Ketua / Wakil Ketua ketika Ketua / Wakil Ketua Berhalangan dalam suatu kegiatan.

11

f. Bertanggung jawab kepada Ketua. Wakil Sekretaris : a. Membantu Sekretaris dalam rangka penyelenggaraan tugas sehari-hari. b. Mewakili Sekretaris dalam kegiatan-kegiatan sesuai dengan tugasnya apabila sekretaris berhalangan. c. Bertanggung jawab kepada Ketua Bendahara : a. Menyusun Anggaran Belanja Keuangan sesuai dengan kebijakan ketua dan organisasi. b. Menyimpan dan mengurus keuangan organisasi. c. Mencatat barang inventaris, kekayaan organisasi. d. MelaporkanAudit Keuangan sesuai dengan kebijakan ketua dan organisasi melalui Sekretaris. e. Membuat Laporan Keuangan secara berkala setiap 3 bulan. f. Bertanggung jawab kepada Ketua.

Humas

: a. Menyelenggarakan rencana dan program kerja serta melaksanakannya sesuai dengan Bidangnya. b. Bertindak sebagai Juru bicara organisasi. c. Menyelenggarakan pembinaan hubungan antara

organisasi dan masyarakat, organisasi dan anggota yang bersifat penerangan sesuai dengan tujuan organisasi. d. Berupaya untuk melakukan komunikasi antara organisasi dengan anggota ataupun masyarakat melalui media cetak maupun elektornik yang bersifat informatif dan edukatif. e. Mencetak serta membagikan Buletin sesuai waktu yang telah di tentukan.

12

f. Mewarnai Mading Kampus berbagai informasi, baik itu karya per-Edisi ataupun pemberitahuan lainnya yang bersumber dari BKM. g. Membuat laporan secara berkala setiap 3 bulan atas pelaksanaan tugasnya kepada Ketua melalui Wakil Ketua. h. Bertanggung jawab kepada Ketua Desain Grafis : a. Menyelenggarakan rencana dan program kerja serta melaksanakannya sesuai dengan Bidangnya. b. Mendesain wajah Buletin agar terkesan menarik dan menyenangkan. c. Mengupayakan Buletin dikenal disegala kalangan dengan ciri khas desainnya. d. Membuat laporan secara berkala setiap 3 bulan atas pelaksanaan tugasnya kepada ketua melalui wakil ketua e. Bertanggung jawab kepada ketua Blog : f. Menyelenggarakan rencana dan program kerja serta melaksanakannya sesuai dengan Bidangnya. g. Menyediakan karya-karya yang diterbitkan setiap edisi secara online. h. Membuat laporan secara berkala setiap 3 bulan atas pelaksanaan tugasnya kepada ketua melalui wakil ketua i. Bertanggung jawab kepada ketua. Facebook : a. Menyelenggarakan rencana dan program kerja serta melaksanakannya sesuai dengan Bidangnya. b. Menginformasikan karya yang akan diterbitkan edisi berikutnya.

13

c. Mempromosi dan mengajak secara online kepada pengguna Facebook lainnya. d. Membuat laporan secara berkala setiap 3 bula atas pelaksanaan tugasnya kepada ketua melalui wakil ketua. e. Bertanggung jawab kepada ketua. Penanggung Jawab Isi : a. Menyelenggarakan rencana dan program kerja serta melaksanakannya sesuai dengan Bidangnya. b. Bertanggung jawab terhadap kelayakan isi suatu karya apakah karya tersebut layak di terbitkan atau tidak. c. Menganalisa suatu karya terlebih dahulu baru diterbitkan. d. Bertanggung jawab bila di kemudian hari ternyata karya yang diterbitkan melanggar aturan yang berlaku. e. Memantau Kinerja Dewan Redaksi. f. Membuat laporan secara berkala setiap 3 bula atas pelaksanaan tugasnya kepada ketua melalui wakil ketua. g. Bertanggung jawab kepada ketua. Dewan Redaksi : a. Menyelenggarakan rencana dan program kerja serta melaksanakannya sesuai dengan Bidangnya. b. Memimpin rapat Redaksi. c. Memaksimalkan karya Sastra yang akan dimuat di setiap edisi. d. Berkoordinasi kepada Penanggung jawab isi setiap Karya yang akan diterbitkan. e. Mengkoordinir setiap bidang. f. Membuat laporan secara berkala setiap 3 bulan atas pelaksanaan tugasnya kepada ketua melalui wakil ketua. g. Bertanggung jawab kepada ketua. Bidang Puisi :

14

a. Menyelenggarakan rencana dan program kerja serta melaksanakannya sesuai dengan Bidangnya. b. Mendapatkan Karya Puisi baik ciptaan sendiri maupun orang lain. c. Mengutamakan Kualitas suatu karya yang dihasilkan. d. Bertanggung jawab kepada Dewan Redaksi.

Bidang Cerpen

: a. Menyelenggarakan rencana dan program kerja serta melaksanakannya sesuai dengan Bidangnya. b. Mendapatkan Karya Cerpen baik ciptaan sendiri maupun orang lain. c. Mengutamakan Kualitas suatu karya yang dihasilkan. d. Bertanggung jawab kepada Dewan Redaksi.

Bidang Syair

: a. Menyelenggarakan rencana dan program kerja serta melaksanakannya sesuai dengan Bidangnya. b. Mendapatkan Karya Syair baik ciptaan sendiri maupun orang lain. c. Mengutamakan Kualitas suatu karya yang dihasilkan. d. Bertanggung jawab kepada Dewan Redaksi.

Bidang Cerita Rakyat : a. Menyelenggarakan rencana dan program kerja serta melaksanakannya sesuai dengan Bidangnya. b. Mendapatkan Karya Cerita Rakyat baik ciptaan sendiri maupun orang lain. c. Mengutamakan Kualitas suatu karya yang dihasilkan. d. Bertanggung kepada jawab Dewan Redaksi. Bidang Gurindam :

15

a. Menyelenggarakan rencana dan program kerja serta melaksanakannya sesuai dengan Bidangnya. b. Mengupas dan mengolah Gurindam 12 Karya Raja Ali Haji menurut analisa ciptaan sendiri ataupun oranglain. c. Mengutamakan Kualitas suatu karya yang dihasilkan. d. Bertanggung jawab kepada Dewan Redaksi.

16

You might also like