You are on page 1of 7

LAPORAN TUTORIAL MINGGU 4 BLOK 1.2 TUTORIAL HARI I Hari/Tanggal : Senin/ 22 November 2010 1.

TERMINOLOGI Frekuensi : Jumlah kejadian proses periodik dalam satuan waktu Denyut nadi : Gelombang tekana yang merambat 6-9 m/s 15x lebih cepat dari darah Pusing : Sensasi tidak kokoh dengan ke[a;a serasa berputar Keringat : Zat sisa metabolism yang mengandung NaCl diproduksei oleh kelenjar keringat berupa cairan yang keluar melalui pori-pori Pingsan : Kehilangan kesadaran dalam jangka waktu yang singkat Nafas : Menghirup O2 mengeluarkan CO2

2. ANALISIS MASALAH 1) Apa yang terjadi pada system sirkulasi yang menyebabkan penglihatan gelap dan kehilangan keseimbangan dan penyebabnya? 2) Adakah hubungan cuaca & terik dengan rasa pusing? 3) Faktor yang mempengaruhi tekanan darah? 4) Apa yang menyebabkan nafas menjadi cepat dan tangan dingin? 5) Apa yang dimaksud denyut nadi halus? 6) Bagaimana proses pemulihan spontan yang terjadi? 7) Kenapa denyut nadi halus tetapi frekuensi lebih tinggi dibanding normal? 8) Apa yang mempengaruhi frekuensi jantung? 9) Mengapa keringat mengucur deras? 10) Adakah hubungan belum sarapan sehingga menyebabkan pingsan?

3. ANALISIS MASALAH DENGAN BRAINSTORMING 1) Penyebab : a. Adanyan penyempitan pembuluh darag dan kurangnya oksigen b. Paru-paru lebih bekerja berat c. Kadar O2 yang masuk ke otak berkurang d. Adanya turbulensi karena adanya penyempitan pembuluh darah e. Gangguan pada lobus frontal dan otak kecil f. Gangguan homeostasis,yang diseimbangkan dengan adanya pingsan 2) Hubungan : Suhu dan cuaca menigkat homeostasis tubuh Batasan Abnormal Cairan tubuh berkurang 3) Faktor yang mempengaruhi tekanan darah : Curah Jantung Tahanan perifer terhadap pembuluh yaitu, viskositas darahm,panjang pembuluh, radius pembuluh 4) Penyebab : Tubuh banyak membutuhkan O2 ,jadi tubuh membutuhkan pasokan O2 yang cukup juga Kekurangan pasokan darah Adanya pengalihan O2 ke otak karena pengaruh hipotalamus 5) Denyut Nadi halus adalah denyut nadi yang terasa emah karena kurangnya pasokan darah yang akan dipompa.

6) Proses pemulihan : Posisi tubuh horizontal untuk memulihkan kembali system vena Pemulihan energy Perlambatan kerja tubuh selama pingsan hingga normal kembali 7) Denyut nadi halus karena darah yang dipompa kurang dan jantung bekerja lebih giat agar pompanya maksimal sehinggal denyut nadi frekuensinya tinggi 8) Yang mempengaruhi frekuensi jantung: Jumlah darah yang dipompa(curah jantung) Saraf simpatis(norepinefrin) vagus (asetilkolin) 9) Keringat mengucur deras karena aktivitas yang berat sehingga suhu menigkat,maka agar normal kembali ,tubuh mengeluarkan keringat terus-menerus agar suhu tubuh tetap stabil. 10) Ada, karena : Pasokan nutrisi untuk kerja tubuh kurang karena energy yang diperlukan banyak Penyakit jantung gangguan aliran darah

4. SISTEMATIKA

PENGONTRO LAN

DENYUT JANTUNG

TEKANAN DARAH

SIRKULASI DARAH GANGGUAN

SIRKULASI PULMONAL

SIRKULASI SISTEMIK PEMULIHAN MIKROSIRKUL ASI

5. 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9)

LEARNING OBJECTIVE Prinsip hemodinamika Perbedaan sirkulasi pulmonal dan sirkulasi sistemik Mikrosirkulasi Pengontrolan Tekanan darah sera denyut jantung dalam sirkulasi darah Pengontrolan sistem kardiovaskular Venous return pada sistem vena Mekanisme vasokontriksi pembuluh Curah Jantung Gangguan dan korelasi klinis dalam sirkulasi darah

TUTORIAL HARI II 1. Prinsip hemodinamik

Ada 3 prinsip fungsi sirkulasi: Kecepatan aliran darah ke setiap jaringan tubuh hampir selalu diatur sesuai dengan kebutuhan jaringan. Curah jantung terutama dikendalikan oleh penjumlahan seluruh aliran darah setempat. Pada umumnya, tekanan arteri dikendalikan secara mandiri baik dengan pengaturan aliran darah setempat atau pengaturan curah jantung.

Pada dasarnya, hemodinamik diatur oleh 3 komponen penting a. Aliran darah Aliran darah adalah jumlah darah yang melalui suatu titik tertentu di dalam sirkulasi dalam suatu periode. Pada orang dewasa dalam keadaan istirahat biasanya berjumlah 5 liter/menit. Aliran darah yang melalui pembuluh ditentukan oleh 2 faktor: - Perbedaan tekanan darah di antara kedua ujung pembuluh (gradient tekanan) di sepanjang pembuluh darah, yaitu daya yang mendorong darah melalui pembuluh. - Rintangan bagi aliran darah yang melalui pembuluh (resistensi) Dengan demikian, dapat dirumuskan berdasarkan hukum ohm: F = P/R F: aliran darah P: gradient tekanan R: resistensi Jenis aliran darah: - Aliran darah turbulen bila darah mengalir melintang di pembuluh membentuk pusaran. - Aliran darah laminar bila darah mengalir dengan kecepatan tetap melalui suatu pembuluh yang panjang dan licin. b. Tekanan darah

Tekanan darah berarti daya yang dihasilkan oleh darah terhadap setiap satuan luas dinding pembuluh. Biasanya diukur dengan manometer air raksa dengan satuan mmHg. c. Resistensi aliran darah Resistensi adalah hambatan aliran terhadap aliran darah melalui suatu pembuluh yang ditimbulkan oleh gesekan antara cairan yang mengalir dan dinding pembuluh yang stasioner. Resistensi ditentukan oleh beberapa factor: - Viskositas (kekentalan) darah Timbul antara molekul suatu cairan yang saling bergesekan. Semakin besar viskositas maka semakin besar pula resistensi darah. Viskositas ditentukan oleh konsentrasi protein plasma dan jumlah sel darah merah yang beredar. - Luas permukaan pembuluh Karena darah menggesek lapisan pembuluh darah mengalir, semakin besar luas permukaan yang berkontak dengan darah maka semakin besar pula resistensi terhadap aliran darah. Ditentukan oleh panjang (l) dan jari-jari pembuluh (r). Darah akan lebih deras mengalir pada pembuluh besar daripada pembuluh yang lebih kecil karena darah lebih banyak berkontak dengan dinding pembuluh kecil sehingga resistensinya lebih besar. Resistensi berbanding terbalik dengan jari-jari pangkat empat. R ~ 1/r4
2. Sirkulasi Sistemik 1.Mengalirkan darah ke berbagai organ tubuh. 2.Memenuhi kebutuhan organ yang berbeda. 3.Memerlukan tekanan permulaan yang besar. 4.Banyak mengalami tahanan. 5.Kolom hidrostatik panjang. Sirkulasi Pulmonal 1.Hanya mengalirkan darah ke paru. 2.Hanya berfungsi untuk paru-paru. 3.Mempunyai tekanan permulaan yang rendah. 4.Hanya sedikit mengalami tahanan. 5.Kolom hidrostatiknya pendek

3. MIKROSIRKULASI Pertukaran gas, nutrient, dan produk sisa metabolic antara jaringan dan darah yang berlangsung melalui membran kapiler seperti pada proses difusi, osmosis, dan filtrasi. Zat-zat yang larut dalam lemak dapat melewat sel endotellium sedangkan yang tidak larut dalam lemak harus melewati poripori yang terletak antara sel endotellium. Pertukaran air dan zat-zat terlarut bergantung pada: 1. Tekanan hidrostatik darah Mendorong cairan dan zat-zat terlarut keluar kapiler. 2. Tekanan osmotic koloid darah (onkotik) Dibentuk oleh protein plasma Menarik cairan intersisial yang menyelubungi sel ke dalam kapiler. 3. Tekanan osmotic koloid cairan jaringan darah (intersisial)

Terbentuk karena adanya sejumlah kecil protein yang keluar sel. Menarik cairan di dalam kapiler menuju ruang intersisial. 4. Tekanan cairan jaringan Tekanan cairan dalam ruang antar sel. Berlawanan dengan tekanan hidrostatis darah.

Kerja No. 1 dan 3 BERLAWANAN dengan 2 dan 4.

4. Pengaturan tekanan darah : Pengaturan saraf

Pusat vasomotorik pada medula otak mengatur tekanan darah. Pusat kardioakselerator dan kardioinhibitor mengatur curah jantung. Pengaturan kimia dan harmonal

1. Hormon medula adrenal ( epinefrin dan norepinefrin ) : vasokonstriktor 2. Hormon antideuretik dan oksitosin : vasokonstriktor 3. Angiotensin : vasokonstriktor 4. Berbagai amina dan peptida (histamin, glukagon, kolesistokin, sekretin, bradikinin) : vasoaktif 5. Prostaglandin : vasokonstriktor
5. Pengaturan sistem kardiovaskular - Pengaturan Instrinsik Jumlah darah yang dipompa jantung : Kecepatan aliran darah ke jantung Darah yang berasal dari vena Jumlah datah yang datang dari jaringan Kemampuan intrinsic ini di sebut mekanisme Frank-Starling - Mekanisme Frank Starling Semakin besar otot jantung teregang Semakin besar kekuatan kontraksi jantung Semakin besar jumlah darah yang di pompa - Pengaturan sistem saraf otonom terhadap pompa jantung Saraf Simpatis meningkatkan: Frekuensi &kekuatan kontraksi jantung Volume darah yang dipompa dan tekanan ejeksi Saraf Parasimpatis: Rangsang kuat menghentikan jantung Menurunkan frekuensi jantung

6. ALIRAN BALIK VENA 1.Vena Mempunyai jari-jari yang beasr, sehingga resistensi terhadap aliran darah Berfungsi sebagai reservoir darah, karena kapasitas penyimpanannya,hal ini disebabkan karena vena mempunyai : dinding yang lebih tipis dan otot polos lebih sedikit dibanding arteri Serat kolagen lebih banyak dibanding serat elastin

Apabila darah yang tersimpan dalam sistem vena terlalu banyak dibandingkan kembali ke jantung, cruah jantung akan berkurang secara abnormal. Kapasitas Vena Yaitu : volume darah yang dapat ditampung oleh vena. Kapasitas vena sangat bergantung pada destensibilitas dinding vena dan semua pengaruh tekanan eksternal ke arah dalam yang memeras vena. Makin banyak darah yang disimpan dalam vena akan menurunkan volume efektif darah. *perubahan Kapasitas Vena secara langsung mempengaruhi ALIRAN BALIK VENA. 2. Aliran Balik Vena (venous return) adalah : mengacu pada volume darah yang masuk tiap-tiap atrium per menit dari vena. Kecepatan aliran darah berbanding lurus dengan gradien tekanan. Faktor-faktor yang mempengaruhi aliran balik vena : Vasokontriksi vena yang diinduksi oleh saraf parasimpatis Aktivitas otot rangka Efek katup vena Aktivitas pernafasan Efek penghisapan oleh jantung

7. VASOKONTRIKSI Adalah : penyempitan pembuluh darah yang menyebabakan berkurangnya liran darah ke bagian tubuh tertentu. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya : Arterosklerosis Sumbatan oleh sel-sel darah yang membeku Penyempitan pembuluh darah akibat kejang terus Infeksi pada pembuluh darah Tanda-tanda vasokontriksi :

Takikardi Takipnu Cold clammy extremitles Kondisi aliran darah pada saat terjadi vasokontriksi ; Mengakibatkan terjadinya aliran turbulensi pada aliran darah, yang aliran darahnya berputar-putar pada lokasi setelah penyempitan sehingga mengakibatkan darah tidak sampai ke jaringan yang di tuju. 8. Cardiac output Cardiac output atau curah jantung adalah jumlah darah yang dipompa ventrikel setiap menitnya. Cardiac output ditentukan dengan mengalikan volum sekuncup (stroke volume dengan frekunsi denyut jantung. Jadi ada dua faktor yang mempengaruhi cardiac output, yaitu frekuensi denyut jantung dan stroke volume 9. KORELASI KLINIS HEMODINAMIKA 1. Aterosklerosis Penumpukan plak plak dalam dinding pembuluh darah koroner, pada akhirnya akan mengakibatkan sumbatan aliran darah. 2. Penyakit jantung iskemik Supply darah ke miokardium tidak mencukupi, biasanya terjadi akibat aterosklerosis pada arteti koroner dan dapat menyebabkan gagal jantung. 3. Infark miokardial Lebih dikenal sebagai serangan jantung, biasanya terjadi akibat suatu penurunan tiba tiba pada supply darah ke miokardium. 4. Penyakit katup jantung Mengurangi curah jantung terutama saat melakukan aktivitas.

You might also like