You are on page 1of 9

TUGAS GEOLOGI STRUKTUR

NAMA

: ADHIKA ALAM W

STAMBUK : F3G2 12 044

TEKNIK PERTAMBANGAN FISIKA MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI 2013

1. Sesar/Patahan (Fault) Adalah kekar/retakan batuan yang telah mengalami perpindahan atau pergeseran. Beberapa bukti adanya sesar adalah: Cermin sesar dan gores garis Pergeseran bidang pelapisan batuan, urat, dsb. Zona hancuran atau breksiasi Perulangan lapisan yang sama Hilangnya lapisan yang seharusnya ada (disebut hiatus) Bukti-bukti fisiografi, misalnya kelurusan sungai, gawir sesar, dsb.

Macam-macam Sesar : 1. Berdasarkan Gerak Hanging Wall Terhadap Foot Wall a. Sesar Turun/Normal = cirinya adalah adanya pemanjangan, ada lapisan hilang b. Sesar Naik = cirinya adanya pemendekan, ada lapisan yang menumpuk 2. Berdasarkan Ada Tidaknya Gerakan Rotasi a. Sesar Translasi, Masing-masing blok tidak ada gerak rotasi. Garis yang sejajar dengan blok lain tetap sejajar. b. Sesar Rotasi, Terdapat gerak rotasi antara blok yang satu dengan yang lainnya. Ada titik yang tidak mengalami pergeseran. 3. Berdasarkan Rake Net Slip a. Strike Slip Fault : Arah gerakan sejajar bidang sesar b. Dip Slip Fault : Arah gerakan tegak lurus bidang sesar c. Diagonal Fault 4. Berdasarkan Pergerakan Sesar a. Stick slip (tidak kontinyu), Sesar yang bergerak secara tiba-tiba dengan menyimpan energi besar seperti ini menyebabkan terjadinya gempa bumi. b. Stable sliding (kontinyu), Disebabkan oleh adanya fluida yang menyebabkan gerakan terus berlangsung.

Secara umum bentang alam yang dikontrol oleh struktur patahan sulit untuk menentukan jenis patahannya secara langsung. Untuk itu, dalam hal ini hanya akan diberikan ciri umum dari kenampakan morfologi bentang alam struktural patahan, yaitu :

a. Beda tinggi yang menyolok pada daerah yang sempit. b. Mempunyai resistensi terhadap erosi yang sangat berbeda pada posisi/elevasi yang hampir sama. c. Adanya kenampakan dataran/depresi yang sempit memanjang. d. Dijumpai sistem gawir yang lurus(pola kontur yang lurus dan rapat). e. Adanya batas yang curam antara perbukitan/ pegunungan dengan dataran yang rendah. f. Adanya kelurusan sungai melalui zona patahan, dan membelok tiba-tiba dan menyimpang dari arah umum. g. Sering dijumpai(kelurusan) mata air pada bagian yang naik/terangkat h. Pola penyaluran yang umum dijumpai berupa rectangular, trellis, concorted serta modifikasi ketiganya. i. Adanya penjajaran triangular facet pada gawir yang lurus.

2. Kekar (Joint) Kekar adalah suatu retakan pada batuan yang tidak/belum mengalami pergerakan. Kekar dapat menjadi tempat tersimpannya sumber mineral industri tertentu, atau sebagai jalan bagi aliran air tanah. Kekar dapat terbentuk sebagai: 1. Kekar pengkerutan, disebabkan oleh gaya pengkerutan yang timbul karena pendinginan atau pengeringan, biasanya berbentuk poligonal yang memanjang. 2. Kekar lembaran, sekumpulan kekar yang sejajar dengan permukaan tanah, terutama pada batuan beku. Terbentuk karena hilangnya beban di atasnya. 3. Kekar tektonik, terbentuk karena proses tektonik, atau gaya-gaya akibat pergerakan permukaan bumi. a. Berdasarkan genesanya 1. Kekar gerus: kekar yang terbentuk oleh gaya kompresi. Biasanya berpasangan, pada breksi memotong fragmen, bidang kekar lurus dan rata. Batuan akan menjadi terkoyak atau menjadi rapuh. 2. Kekar tarik : terbentuk oleh gaya tarik. Biasanya tidak berpasangan, tiak memotong fragmen pada breksi, bidang kekar biasanya tidak lurus dan tidak rata. Batuan menjadi terbuka b. Kedudukan terhadap bidang lain 1. Dip joint, Jurusnya relatif sejajar dengan arah kemiringan lapisan batuan 2. Strike joint, Jurusnya sejajar dengan arah kemiringan lapisan batuan 3. Bedding joint, Bidangnya sejajar dengan bidang perlapisan batuan di sekitarnya 4. Diagonal joint, Jurusnya memotong miring bidang perlapisan batuan sekitarnya Manfaat dai analisis Struktur kekar Analisis kekar pada suatu daerah, sangat bermanfaat dalam berbagai bidang, beberapa diantaranya : 1. Explorasi Dalam beberapa hal, analisis kekar dapat bermanfaat pula dalam pengidentifikasian suatu reservoir. Pada hal ini, yang lebih berpengaruh adalah system kekarnya, dimana system kekar tersebut bisa mempengaruhi proses-proses mineralisasi yang terjadi, yang merupakan saluran dan tempat berkumpulnya mineral-mineral berharga (seperti misalnya endapan hydrothermal : Au, Cu, Pb, Zn, dll).

2.

Proyek pembangunan Setiap waktu, manusia selalu melekukan pembangunan, yang pastinya akan memakanlebih banyak lahan lagi. Disinilah analisis kekar juga berperan penting, dimana kita akan melihat bagaimana struktur geologi daerah tersebut. Misal daerah tersebut berkekar banyak, berarti bisa dikategorikan dalam daerah yang rawan, kareana adanya kekar-kekar (retakan-retakan_ tersebut, yang menyebabkan struktur tersebut labil, dan mudah bergeser apabila ada gaya yang bekerja, missal damal pembuatan jalan raya di daerah pegunungan, maka apabila daerah yang akan dibangun ditemui banyak kekar, maka sangat berbahaya karena guncanganguncangan yang diberikan dari kendaraan yang lewat akan mempengaruhi pergeseran kekar-kekar tersebut.

3.

Analisis geologi suatu daerah Dari analisis kekar tersebut, kita dapat menganilisis juga bagaimana geologi daerah tersebut. Salah satunya, dari analisis kekar, bisa diketahui gaya-gaya yang bekerja pada saat pembentukan kekar tersebut, dan itu berarti dapat dijadikan sebagai salah satu acuan untuk bisa mngidentifikasi proses-proses geologi yang dahulu pernah terjadi, entah itu secara local maupun regional, dan ini bisa membantu dalam membuat genesa suatu daerah. Dari analisis ini, juga bisa diselidiki lebih lanjut, untuk perkiraan adanya lipatan yang terbentuk, karena biasanya kekar terbentuk dari suati proses pelipatan suatu bahan, yang dimana bahan tersebut tidak mampu lagi menahan gaya, maka terbentuklah kekar, dan juga dapat menjadi bahan acuan adanya zona sesar yang sudah terjadi setelah kekar ini (,eskipun kadang tidak selalu).

4.

Lain-lain Selain itu semua, dari analisis kekar, kita juga bisa menyelidiki akan adanya suatu jalan bagi aliran air tanah, karena kita tahu, apabila suatu kekar yang terusmenerus dialiri oleh air, maka kekar itu bisa berkembang menjadi suatu aliran air (bisa jadi itu merupakan sungai).

3. Lipatan (Fold) Adalah permukaan pada batuan, baik dalam batuan sedimen maupun batuan metamorf. Bila penekukan membentuk busur, dinamakan antiklin. Jika berbentuk palung disebut sinklin. Lipatan terjadi karena adanya lapisan kulit bumi yang mengalami gaya kompresi (gaya tekan). Pada suatu lipatan yang sederhana, bagian punggungan disebut dengan antiklin, sedangkan bagian lembah disebut sinklin. Unsur-unsur yang terdapat pada struktur ini dapat diketahui dengan menafsirkan kedudukan lapisan batuannya. Kedudukan lapisan batuan(dalam hal ini arah kemiringan lapisan batuan) pada peta topografi, akan berlawanan arah dengan bagian garis kontur.

a.

Antiklin Dan Sinklin Pada prinsipnya penafsiran pada kedua struktur ini berdasarkan atas kenampakan fore slope/antidip slope dan back slope/dipslope yang terdapat secara berpasangan. Bila antidip slope saling berhadapan (infacing scarp), maka terbentuk lembah antiklin, sedangkan apabila yang saling berhadapan adalah back slope/dipslope, disebut lembah sinklin.

b. Lipatan Tertutup Kubah, Bentang alam ini mempunyai ciri-ciri kenampakan sebagai berikut : 1. Kedudukan lapisan miring ke arah luar (fore slope ke arah dalam). 2. Mempunyai pola kontur tertutup 3. Pola penyaluran radier dan berupa bukit cembung pada stadia muda 4. Pada stadia dewasa berbentuk lembah kubah dengan pola penyaluran annular. Cekungan, Bentang alam ini mempunyai kenampakan sebagai berikut : 1. Kedudukan lapisan miring ke dalam (back slope ke arah dalam) 2. Mempunyai pola kontur tertutup 3. Pada stadia muda pola penyalurannya annular.

Dari singkapan sendiri sudah kenampakannya, tapi harus dalam skala besar, dan pengukuran strike/dip yang valid. Lipatan itu sendiri dalam dua sayapnya, dip nya saling berlawanan. Adanya lipatan, bisa dipastikan kekar dan sesar mengikuti. Pada Peta Topografi sendiri, kenampakan lipatan umumnya ditunjukan oleh pola aliran sungai trellis atau parallel, dan adanya bentuk-bentuk dip-slope yaitu suatu kontur yang rapat dibagian depan yang merenggang makin kearah belakang. Jika setiap bentuk dip-slope ini diinterpretasikan untuk seluruh peta, muka sumbu-sumbu lipatan akan dapat diinterpretasikan kemudian. Pola dip-slope seperti ini mempunyai beberapa istilah yang mengacu pada kemiringan perlapisannya.

Ketidakselarasan Adalah suatu bidang erosi yang memisahkan batuan yang lebih muda dari lapisan lain yang telah terbentuk sebelumnya. Proses terbentuknya adalah: 1. 2. 3. Pembentukan batuan tua Adanya erosi dan pengangkatan Pengendapan batuan yang lebih muda

Macam-macam ketidakselarasan 1. Angular uncomformity Ketidakselarasan yang terbentuk akibat adanya sudut antara lapisan yang tua dengan lapisan yang lebih muda. 2. Discomformity Adanya lapisan yang hilang antara lapisan yang tua dengan lapisan yang lebih muda. Sehingga umur kedua lapisan memiliki selisih yang sangat jauh. 3. Noncomformity Adanya batuan kristalin (beku/metamorf) yang berbatasan langsung dengan batuan sedimen.

a.

Antiklin Antiklin merupakan punggung lipatan yang kemiringan kedua sayapnya ke arah saling berlawanan dan saling menjauh (bentuk concav dengan cembung ke atas). Bagian tengah dari antiklin disebut inti antiklin.

b. Sinklin Siklin merupakan lembah lipatan yang kemiringan kedua sayapnya menuju ke suatu arah dan saling mendekat (bentuk concav dengan cekungnya mengarah ke atas. Bagian tengah dari sinklin disebut inti sinklin.

REFERENSI:

http://www.ums.edu.my/sst/geo/Kekar.htm

http://www.ums.edu.my/sst/geo/Mekaniksesar.htm

http://id.wikipedia.org/wiki/Geologi_struktur.htm

http://dennynatalian.blogspot.com/

http://encarta.msn.com/encyclopedia_761587984/Anticline_and_Syncline.html

http://www.freepatentsonline.com/4171599.html

http://eng.upm.edu.my/%7Ehusaini/mou/Nota%20Kuliah/engineering%20geology/bab 4.htm#Lipatan

You might also like