Professional Documents
Culture Documents
Struktur Presenta si
Pada 2010 total populasi sapi perah betina mencapai 500.000 ekor Total produksi susu mencapai 930.000 ton 97 % produksi susu dihasilkan di P.Jawa 57 % produksi susu nasional dihasilkan dari propinsi JATIM Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir pertumbuhan populasi dan produksi susu masing-2 sebesar7,4 % dan 14,6 %. Propinsi JATIM merupakan penyumbang terbesar dg pertumbuhan populasi dan produksi susu masing-2 sebesar 14,6 % dan 24,3 %.
Populasi
Prod.Susu (ton)
*Sumber: Phillip Morrey (2011) Report for International TOTALS 495.23 100 927.83 100 Finance Coorporation 1 8 on Indonesia Dairy Industry Development,May 2011. Morelink Asia Pacific.
57 % populasi sapi perah dan 50 % produksi susu segar berasal dari 5 daerah sentra produksi susu, yaitu: Sentra Produksi Malang Raya, Pasuruan ,Boyolali,Semarang dan Bandung
Populasi (ekor)
Meskipun demikian di Jawa Timur, peranan perusahaan sapi perah lebih besar dibandingkan pemilikan individu dalam pertumbuhan jumlah populasi dan produksi susu.
Meskipun dari waktu ke waktu harga susu segar mengalami peningkatan cukup signifikan, namun biaya produksi khususnya pakan juga mengalami kenaikan sangat besar Saat ini biaya pakan/L susu telah mencapai antara Rp.2.400,- - Rp. 2.800,Apalagi dengan merosotnya harga jual sapi hidup akhir-akhir ini, maka pendapatan peternak sapi perah semakin merosot.
Perusahaan Lokal
Perusahaan Asing
Pada tahun 2009 menghasilkan 870 metrik ton produk susu Tahun 2010 total impor susu sebesar 302.158 ton senilai US$ 925 juta Tahun 2010 Indonesia mengexport 48.229 ton produk susu senilai US$89 juta 2/3 nilai ekspor diperoleh dari export SKM
Jenis Produk
Jumlah Perusahaan
Cair
13
Indomilk,Ultra Jaya, Frisian Flag, Greenfield Frisian Flag, Indolakto Nestle, Sari Husada, Frisian Flag, Indomilk Unilever,Campina,I ndomilk, Diamond Yakult, Yummy, Danone, Diamond, Cimory
4 27
4 6
Kelemahan
1. Iklim tropis basah menjadi kendala sapi perah 2. Skala pemilikan ternak kecil 3. Kurang bibit unggul 4. Harga pakan mahal 5. Tidak memiliki lahan khusus untuk menanam hijauan 6. Dukungan modal usaha belum memadai 7. Integrasi lintas sektoral belum terpadu 8. Tidak menguasai sektor hilir 9. SDM peternak relatif rendah 10. Daya saing global harga & mutu susu masih lemah 11. Kedaulautan politik perdagangan masih lemah
Ancaman
1. Berlakunya pasar bebas 2. Banyak pesaing yg tumbuh di bidang sapi perah
Disarikan dari Hasil FGD tetang Persusuan Nasional Di Hotel Garden Palace, Surabaya Tgl. 26 Mei 2011
Hulu
Tengah
Hilir
Produltivitas rendah Bibit sapi kurang Biaya Pakan Tinggi Skala pemilikan kecil Mutu SDM
Harga susu tdk menarik saat ini Konsumen susu segar rendah Harga jual pedet /sapi perah merosot drastis
.Kelembagaan
Ketersediaan lahan untuk produksi pakan menurun Konversi lahan pertanian ke non-pertanian Modal usaha dari perbankan msh rendah Kerjasama lintas sektoral blm terpadu
Hulu
Tengah
Hilir
Pengadaan bibit unggul Perlu peran pemerintah dlm pengadaan bibit DN Subsidi & pengembangan wilayah baru sesuai KT Meningkatkan skala usaha (kolektif dlsb) Pelatihan-2/Bimbingan teknis
Membuat industri susu sendiri Menetapkan harga susu sesuai BEP Kampanye minum susu segar Menjaga Kompetitiveness IPS
Penataan Tata Ruang & komitmen penegakan hukum Modal usaha dari perbankan perlu ditingkatkan
Rencana Aksi
STAGE :
1.
Penyusunan Program Aksi untuk solusi problematik Hulu Penyusunan Program Aksi untuk solusi problematik Tengah Penyusunan Program Aksi untuk solusi problematik Hilir Rakor dg Kementerian Terkait Advokasi dg DPR Pelaksanaan Program Persusuan Nasional
2.
3.
4. 5. 6.