You are on page 1of 8

PENGUKURAN LAJU METABOLISME IKAN

Oleh: Nama NIM Rombongan Kelompok Asisten : Arfian Hananta Ferghany : B1J009035 :I :4 : Prasetyo Ardiansyah

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN I

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS BIOLOGI PURWOKERTO 2010

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Tabel data pengamatan praktikum laju metabolisme Romb I II Bobot ikan 33,8 gr 129 gr Volume ikan 0,03 L 0,13 L DO1 6 ppm 5,8 ppm DO2 5,2 ppm 4,6 ppm Konsumsi O2 0,166 kg/g/jam 0,1057 kg/g/jam

Perhitungan: Bobot ikan Volume ikan Volume tabung Waktu Vol Na2S2O3 (Do awal) Vol Na2S2O3 (Do akhir) Perhitungan: DO = 1000 x N titrasi x V titrasi x 8 100 DO awal (I) = 1000 x N titrasi x V titrasi x 8 100 = 100 x 0,025 x 3 ml x 8 = 6 ppm DO akhir (II) = 1000 x N titrasi x V titrasi x 8 100 = 100 x 0,025 x 2,6 ml x 8 = 5,2 ppm Konsumsi O2 (KO2) = (DOII - DOI) x (Vtabung VIkan) Bi Wp = 6 5,2 x 3,45 0,03 33,8 0,5 = 0,023 x 7,024 = 0,166 mg/g/jam : 33,8 gram : 0,03 liter : 3,5421 liter : 0,5 jam : 3 ml : 2,6 ml

Keterangan:

KO2 Ota

: Konsumsi oksigen (mg/gr/jam) : Oksigen terlarut awal (mg/l)

Otak: : Oksigen terlarut akhir (mg/g) p q Bi Wp : Jumlah ml Na2S2O3 yang terpakai (0,025) : Normalitas larutan Na2S2O3 0,025 N yang digunakan (ml) : Bobot ikan (gr) : Waktu pengamatan (jam)

B. PEMBAHASAN

Kebutuhan oksigen ikan untuk melakukan metabolisme aerobik dan untuk melangsungkan hidupnya yaitu dengan mengkonsumsi udara atau oksigen terlarut dalam air. Oksigen yang di konsumsi secepatnya diolah dan didistribusikan ke seluruh sel secepat mungkin untuk memenuhi kebutuhan metabolisme seluler dan mencegah penumpukan laktat. Ikan tidak langsung mengambil oksigen bebas dari udara tetapi mengambilnya dari air dengan menggunakan alat respirasi utamanya yaitu insang. Menurut Afrianto (1992), Oksigen merupakan salah satu faktor pembatas dalam budidaya ikan. Beberapa jenis ikan mampu bertahan hidup pada perairan dengan konsentrasi oksigen 3 ppm, namun konsntrasi minimum yang masih dapat diterima oleh sebagian besar spesies ikan untuk hidup dengan baik adalah 5 ppm. Ikan masih mampu bertahan hidup dengan konsentrasi oksigen dibawah 4 ppm, akan tetapi nafsu makannya rendah sehingga pertumbuhan menjadi terhambat. Metabolisme ikan sangat tergantung pada oksigen terlarut. Metabolisme yang tinggi menyebabkan konsumsi oksigen tinggi dan sebaliknya, metabolisme yang rendah membutuhkan oksigen yang sedikit. Hal ini mendasari bahwa parameter konsumsi oksigen dapat digunakan untuk menilai 1988). laju metabolisme ikan karena sebagian berasal dari metabolisme aerobik (Ville, Metabolisme hewan poikiloterm dipengaruhi oleh perubahan suhu Laju metabolisme berbanding terbalik dengan lingkungan. Saat suhu rendah metabolisme turun dan akan meningkat ketika suhu lingkungan meningkat. konsentrasi oksigen terlarut dan berkolerasi dengan konsumsi oksigen dan sintesa haemoglobin darah. Saat konsentrasi oksigen rendah dan temperatur meningkat maka laju metabolisme meningkat sedangkan bila konsentrasi oksigen tinggi dan temperatur rendah maka laju metabolisme juga rendah (Graham dalam Sabandiah, 1998). Organisme dalam air memperoleh oksigen jauh lebih sedikit dibandingkan organisme darat. Ikan mendapatkan oksigen dari oksigen terlarut dalam air. Pengambilan oksigen pada ikan dilakukan oleh organ repirasi utama yaitu insang. Besarnya pengambilan oksigen melalui insang dapat diukur dengan metode air statis atau metode air mengalir. Praktikum kali ini mengukur konsumsi oksigen ikan dan mengevaluasi keterkaitan bobot tubuh atau perubahan faktor lingkungan dengan laju metabolisme hewan air. Kadar oksigen terlarut ditentukan melalui titrasi sampel air dengan menggunakan metode Winkler. Langkah pertama sampel air dicampur dengan 1ml larutan KOH. KI dan

1 ml MnSO4, kemudian dikocok dan didiamkan sehingga terbentuk endapan putih (koloid). Larutan H2SO4 1 ml ditambahkan dan dihomogenkan sehingga endapan menghilang dan larutan berubah warna menjadi orange. Amilum diteteskan sebanyak 0,5 ml sehingga menghasilkan warna biru tua. Amilum berfungsi sebagai indikator yang dapat mengikat oksigen terlarut dalam air dalam reaksi. Larutan dititrasi dengan Na2S2O3 hingga warna biru tua hilang dan larutan tidak berwarna (bening). Besarnya volume Na2S2O3 akan diketahui dari titrasi ini dan dapat digunakan untuk menghitung besarnya oksigen terlarut awal dan oksigen terlarut akhir sehingga konsumsi oksigen ikan dapat ditentukan (Hall, T.W, 1980). Jumlah volume Na2S2O3 yang digunakan untuk titrasi larutan setelah lima menit sebanyak 4,1 ml dan setelah 15 menit dibutuhkan 2,9 ml. Metode Winkler untuk menentukan kadar oksigen terlarut pada awal percobaan dilakukan dengan cara sampel yang telah diambil dicampur dengan larutan MnSO4 1 ml, larutan KOH dan larutan KI dengan reaksinya adalah KOH + KI + MnSO4 kemudian dikocok kembali sampai berwarna kuning. Kemudian diambil 100 ml sampel ke dalam erlenmeyer dan ditambah 10 tetes amilum sebagai indikator sehingga berwarna biru. Larutan sampel dititrasi dengan Na2S2O3 pada biuret sampai warna birunya hilang (Quinqurand, 1983). Reaksi kimia yang terjadi pada metode Wingkler adalah sebagai berikut (Seager, 1987) : MnSO4 + 2 OH Mn(OH)2 + SO42Mn(OH)2 + O2 2 MnO (OH)2 2Mn(OH)2 + 2I + H2O Mn(OH)2 + I2 + 2 OH 2 I + 2S2O32- 2 S4O62- + 2IMenurut Sabandiah (1998), laju respirasi atau konsumsi oksigen dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal diantaranya adalah O2 terlarut, temperatur, salinitas, cahaya, status makanan dan CO2. Faktor internal yang mempengaruhi diantaranya adalah jenis spesies, ukuran, aktifitas, jenis kelamin, saat reproduksi dan molting dan jumlah individu ikan. Semakin banyak jumlah ikan yang terdapat pada lingkungan yang sama, semakin banyak pula oksigen yang dibutuhkan oleh masing-masing ikan yang terdapat pada lingkungan tersebut (Zonneveld and Boon, 1991).

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil praktikum maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Besarnya konsumsi oksigen ikan nilem dari hasil percobaan dengan bobot 33,8 gram adalah sebesar 0,166 mg/g/jam. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi oksigen meliputi ukuran tubuh, volume tubuh, aktivitas, suhu, nutrisi, jumlah ikan dan laju metabolisme. 3. Konsumsi oksigen dapat digunakan untuk mengetahui laju metabolisme ikan.

DAFTAR PUSTAKA Afrianto, E dan Evi L. 1992. Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan. Kanisius. Jogjakarta Hall, T.W. 1980. Analitical Chemistry. John Willey Sons Inc. New York. Quinqurand, M. 1983. Experiment of Fish Reseination. C:R Ac Scl 75 Seager, S.L. 1987. Laboratori Experimen In Introductori Chemistry. Publishing Company. St. Paul. West

Sabandiah, E. 1998. Pengaruh Temperatur Lingkungan Terhadap Kehidupan dan Konsumsi Oksigen Ikan Mas (Cyprinus carpio L). Skripsi. Tidak dipublikasikan. Fakultas Biologi. UNSOED. Purwokerto Ville, C. A, F. W. Walter. 1988. Zoologi Umum. Erlangga. Jakarta Zonneveld, N. E. A and Boon J. H. 1991. Prinsip-prinsip Budidaya Ikan. Gramedia. Jakarta Graham dalam Sabandiah, 1998

You might also like