You are on page 1of 25

PPA Universitas Trisakti LOGO

Accounting for divestitures: A comparison of sell-offs, spin-offs, split-offs, and split-ups

ISTIANINGSIH NELA EVAENGELIST GULTOM SONDANG NAPITUPULU

Pendahuluan
Makalah ini membahas : 1. alasan untuk melakukan divestasi, 2. mengidentifikasi empat jenis divestasi, 3. karakteristik dan kondisi umum yang terkait dengan masing jenis divestasi, 4. standar akuntansi dan peraturan pajak yang dengan setiap jenis divestasi , 5. penerapan standar akuntansi untuk setiap jenis dan dampak potensial dari standar akuntansi serta pajak dan peraturan tentang pilihan perusahaan jenis divestasi atas yang lain.

masing -

berkaitan
divestasi peraturan dari satu

Alasan Divestasi Alasan untuk melakukan divestasi

perusahaan saat ini adalah kebutuhan untuk fokus pada kompetensi inti.

Contoh

Perusahaan yang melakukan divestasi :


Perusahaan Quaker Oats PepsiCo

Tipe Divestasi
Divestasi adalah pembuangan divisi atau saham mayoritas di anak perusahaan. Divestasi dapat berupa: Sell-off dengan pertukaran aset divisi atau saham anak perusahaan untuk aset atau dalam penyelesaian utang, Spin-off dengan mendistribusikan saham anak perusahaan pro rata kepada para pemegang saham perusahaan induk sebagai dividen, Split-off dengan mendistribusikan saham anak perusahaan kepada para pemegang saham perusahaan induk dengan imbalan saham orang induk, atau Split-up dengan mendistribusikan saham, dua atau lebih anak perusahaan ke pemegang saham perusahaan induk dalam pertukaran untuk semua saham induk, diikuti oleh likuidasi perusahaan induk.

Selain itu, kondisi yang mendorong perusahaan untuk melakukan divestasi divisi mungkin berasal dari distribusi saham kelas baru kepada pemegang saham mereka (disebut targeted stock) yang dikaitkan dengan kinerja sebuah divisi tertentu atau unit bisnis.

Sell Off
Karakteristik dan kondisi bentuk paling umum dari

divestasi perusahaan adalah penjualan divisi atau anak


perusahaan kepada pihak ketiga untuk kas atau aktiva lain atau melalui penawaran umum perdana

(IPO). Perusahaan umumnya menggunakan hasil dari


sell-off untuk berinvestasi sumber daya tambahan di segmen usaha lain, melunasi utang, pembelian kembali

saham

terhutang

dari

saham

modal

atau

mendistribusikan dividen kepada pemegang saham.

Exhibit 2 (continued)

Perlakuan Pajak Sell-Off


sell-off adalah transaksi yang terkena pajak. Jika induk perusahaan menjual saham anak perusahaan untuk kas, keuntungan dan kerugian yang terkena pajak adalah selisih antara nilai yang diperoleh dengan nilai tercatat saham induk di anak perusahaan tersebut. Jika transaksi dipertimbangkan sebagai pertukaran sejenis, maka tidak ada gain atau loss dalam pertukaran tersebut.

SPIN-OFF
Perusahaan melakukan spin-off pada segmen yang undervalues untuk meningkatkan penilaian pasar gabungan pada induk perusahaan. Alasan lain perusahaan melakukan spin-off adalah; 1) mengganti keputusan investasi portfolio perusahaan ke pemegang sahamnya, khususya ketika subsidiary yang dispin-off terlalu banyak mengalami gejolak operasi. 2) memperbaiki hubungan antara kompensasi manajemen divisi dan produktivitasnya 3) meningkatkan kinerja perusahaan dan subsidiary yang dispin-off seperti penurunan agency dan overhead cost dan menajamkan fokus pasar. 4) melindungi perusahaan dari kewajiban hukum yang potensial terjadi dari anak perusahaan yang dispin-off. 5) tidak terdapat pembeli potensial dari segmen yang dispin-off. 6) untuk merealokasikan porsi hutang perusahaan ke subsidari yang dispinoff. 7) Spin-off lebih cepat dan murah dibandingkan split-up dan split-off.

Standar Akuntansi Spin-Off


-APB Opinion No.29 , pendistribusian aset non-moneter (termasuk saham) secara pro rata kepada pemilik suatu perusahaan dalam bentuk spin-off harus didasarkan pada jumlah tercatat aset moneter yang didistribusikan (setelah dikurangi penurunan nilai, jika ada) -APB Opinion No.30 Jika anak perusahaan yang di spin-off adalah segmen yang dihentikan, perusahaan induk harus melaporkan, semua keuntungan dan kerugian pelepasan (loss of disposal) dan pendapatan operasi atau kerugian dari segmen yang dihentikan secara terpisah dari pendapatan dari operasi yang dilanjutkan pada laporan laba rugi periode berjalan.

Perlakuan Pajak Spin Off

Menurut pasal 355 IRC, lima syarat dasar harus dipenuhi untuk spin-off menjadi bebas pajak : 1. distribusi harus dari saham atau sekuritas dari anak perusahaan yang dikendalikan (saham dimiliki 80 persen atau lebih) 2. Perusahaan induk harus mendistribusikan kepada para pemegang sahamnya baik semua atau sejumlah saham di anak perusahaan yang merupakan kontrol 3. baik perusahaan dikendalikan dan perusahaan induk harus terlibat aktif dalam perdagangan atau bisnis selama periode lima tahun 4. pemisahan perusahaan tidak boleh digunakan sebagai alat untuk mendistribusikan earning & profit untuk menghindari membayar tarif pajak penghasilan 5. tujuan bisnis untuk membentuk sebuah perusahaan baru dan / atau untuk mendistribusikan saham dan surat berharga ke pemegang saham harus sah dan diterima

Targeted stock

Targeted stock adalah sekelompok saham yang menghubungkan pendapatan pemegang saham ke perfoma operasi dari sebuah segmen usaha

Karakteristik dan kondisi 1. Nilai saham dari Targeted Stock itu dipengaruhi secara signifikan oleh Perfomance operasi unit bisnis yang mendasari nilai saham. 2. Targeted stock mewakili kepemilikan di perusahaan secara keseluruhan, bukan kepentingan kepemilikan langsung di segmen bisnis atau unit yang ditargetkan

Pengaruh Targeted Stock:


Meningkatkan hubungan antara kompensasi manajemen dan unit bisnis Perfomance ditargetkan operasi Pengalihan keputusan investasi portfolio yang berhubungan dengan unit bisnis dari perusahaan yang mendistribusikan pada pemegang saham meningkatkan valuasi pasar gabungan dari dua perusahaan yang yang mendistribusikan jenis dari saham biasa, termasuk Targeted Stock yang baru dibuat

Standar akuntansi Targeted Stock

penerbitan saham ditargetkan kepada pemegang saham secara pro rata harus diperhitungkan dalam cara yang mirip dengan stock split dilakukan dalam bentuk dividen saham

Perlakuan Pajak Targeted Stock

Bagian IRC 305 menyatakan bahwa, secara umum, distribusi proporsional oleh perusahaan untuk pemegang saham dalam saham perusahaan atau dalam hak untuk memperoleh saham perusahaan adalah bebas pajak untuk pemegang saham.

SPLIT OFF dan SPLIT UP


Split-off adalah distribusi saham yang dilakukan oleh perusahaan induk kepada pemegang saham perusahaan anak dalam rangka pertukaran kepemilikan perusahaan induk. Distribusi yang dilakukan bisa bersifat pro-rata atau non pro-rata tergantung apakah para pemegang saham ikut berpartisipasi atau tidak. Split-ups adalah distribusi seluruh saham yang dilakukan oleh perusahaan induk kepada pemegang saham perusahaan anak dalam rangka pertukaran kepemilikan seluruh kepemilikan perusahaan induk sekaligus penutupan perusahaan induk.

Standar Akuntansi

Sebagai peraturan dasar, paragraph 23 dari APB Opinion No.29, seperti dibahas sebelumnya, menyatakan bahwa split-off pro rata harus dihitung berdasarkan nilai buku.

Contoh Pengungkapan Divestasi

Bagaimana dengan Aturan IFRS?/ PSAK di Indonesia

Clik Here

Bagaimana aturan pajak di Indonesia???


Mengacu pada UU No.36 Tahun 2008 tentang PPh, Bab III (objek pajak) Pasal , angka 1 huruf d. menyebutkan:

Keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta termasuk: Keuntungan karena pengalihan harta kepada perseroan, persekutuan, dan badan lainnya sebagai pengganti saham atau penyertaan modal; Keuntungan karena pengalihan harta kepada pemegang saham, sekutu, atau anggota yang diperoleh perderoan, persekutan, dan badan lainnya; Keuntungan karena likuidasi, penggabungan, peleburan, pemekaran, pemecahan, pengambil alihan usaha, atau reorganisasi dengan nama dan dalam bentuk apa pun;

CONCLUSION
Dari berbagai bentuk divestasi tersebut, hanya sell-off yang menghasilkan sumber daya untuk digunakan atau dialokasikan ke segmen lain. Sell-off, bagaimanapun juga, biasanya taxable, dan dihitung berdasarkan nilai wajar dibandingkan dengan nilai buku. Banyak factor yang mempengaruhi pilihan dari jenis divestasi, apakah divestasi tersebut bebas pajak, terkena pajak, dihitung dengan fair value ataukah book value, semuanya menjadi pertimbangan dalam melakukan sellofff, spin off, split off dan split up.

Thanks for your attention

You might also like