Professional Documents
Culture Documents
Pendahuluan
Makalah ini membahas : 1. alasan untuk melakukan divestasi, 2. mengidentifikasi empat jenis divestasi, 3. karakteristik dan kondisi umum yang terkait dengan masing jenis divestasi, 4. standar akuntansi dan peraturan pajak yang dengan setiap jenis divestasi , 5. penerapan standar akuntansi untuk setiap jenis dan dampak potensial dari standar akuntansi serta pajak dan peraturan tentang pilihan perusahaan jenis divestasi atas yang lain.
masing -
berkaitan
divestasi peraturan dari satu
perusahaan saat ini adalah kebutuhan untuk fokus pada kompetensi inti.
Contoh
Tipe Divestasi
Divestasi adalah pembuangan divisi atau saham mayoritas di anak perusahaan. Divestasi dapat berupa: Sell-off dengan pertukaran aset divisi atau saham anak perusahaan untuk aset atau dalam penyelesaian utang, Spin-off dengan mendistribusikan saham anak perusahaan pro rata kepada para pemegang saham perusahaan induk sebagai dividen, Split-off dengan mendistribusikan saham anak perusahaan kepada para pemegang saham perusahaan induk dengan imbalan saham orang induk, atau Split-up dengan mendistribusikan saham, dua atau lebih anak perusahaan ke pemegang saham perusahaan induk dalam pertukaran untuk semua saham induk, diikuti oleh likuidasi perusahaan induk.
Selain itu, kondisi yang mendorong perusahaan untuk melakukan divestasi divisi mungkin berasal dari distribusi saham kelas baru kepada pemegang saham mereka (disebut targeted stock) yang dikaitkan dengan kinerja sebuah divisi tertentu atau unit bisnis.
Sell Off
Karakteristik dan kondisi bentuk paling umum dari
saham
terhutang
dari
saham
modal
atau
Exhibit 2 (continued)
SPIN-OFF
Perusahaan melakukan spin-off pada segmen yang undervalues untuk meningkatkan penilaian pasar gabungan pada induk perusahaan. Alasan lain perusahaan melakukan spin-off adalah; 1) mengganti keputusan investasi portfolio perusahaan ke pemegang sahamnya, khususya ketika subsidiary yang dispin-off terlalu banyak mengalami gejolak operasi. 2) memperbaiki hubungan antara kompensasi manajemen divisi dan produktivitasnya 3) meningkatkan kinerja perusahaan dan subsidiary yang dispin-off seperti penurunan agency dan overhead cost dan menajamkan fokus pasar. 4) melindungi perusahaan dari kewajiban hukum yang potensial terjadi dari anak perusahaan yang dispin-off. 5) tidak terdapat pembeli potensial dari segmen yang dispin-off. 6) untuk merealokasikan porsi hutang perusahaan ke subsidari yang dispinoff. 7) Spin-off lebih cepat dan murah dibandingkan split-up dan split-off.
Menurut pasal 355 IRC, lima syarat dasar harus dipenuhi untuk spin-off menjadi bebas pajak : 1. distribusi harus dari saham atau sekuritas dari anak perusahaan yang dikendalikan (saham dimiliki 80 persen atau lebih) 2. Perusahaan induk harus mendistribusikan kepada para pemegang sahamnya baik semua atau sejumlah saham di anak perusahaan yang merupakan kontrol 3. baik perusahaan dikendalikan dan perusahaan induk harus terlibat aktif dalam perdagangan atau bisnis selama periode lima tahun 4. pemisahan perusahaan tidak boleh digunakan sebagai alat untuk mendistribusikan earning & profit untuk menghindari membayar tarif pajak penghasilan 5. tujuan bisnis untuk membentuk sebuah perusahaan baru dan / atau untuk mendistribusikan saham dan surat berharga ke pemegang saham harus sah dan diterima
Targeted stock
Targeted stock adalah sekelompok saham yang menghubungkan pendapatan pemegang saham ke perfoma operasi dari sebuah segmen usaha
Karakteristik dan kondisi 1. Nilai saham dari Targeted Stock itu dipengaruhi secara signifikan oleh Perfomance operasi unit bisnis yang mendasari nilai saham. 2. Targeted stock mewakili kepemilikan di perusahaan secara keseluruhan, bukan kepentingan kepemilikan langsung di segmen bisnis atau unit yang ditargetkan
penerbitan saham ditargetkan kepada pemegang saham secara pro rata harus diperhitungkan dalam cara yang mirip dengan stock split dilakukan dalam bentuk dividen saham
Bagian IRC 305 menyatakan bahwa, secara umum, distribusi proporsional oleh perusahaan untuk pemegang saham dalam saham perusahaan atau dalam hak untuk memperoleh saham perusahaan adalah bebas pajak untuk pemegang saham.
Standar Akuntansi
Sebagai peraturan dasar, paragraph 23 dari APB Opinion No.29, seperti dibahas sebelumnya, menyatakan bahwa split-off pro rata harus dihitung berdasarkan nilai buku.
Clik Here
Keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta termasuk: Keuntungan karena pengalihan harta kepada perseroan, persekutuan, dan badan lainnya sebagai pengganti saham atau penyertaan modal; Keuntungan karena pengalihan harta kepada pemegang saham, sekutu, atau anggota yang diperoleh perderoan, persekutan, dan badan lainnya; Keuntungan karena likuidasi, penggabungan, peleburan, pemekaran, pemecahan, pengambil alihan usaha, atau reorganisasi dengan nama dan dalam bentuk apa pun;
CONCLUSION
Dari berbagai bentuk divestasi tersebut, hanya sell-off yang menghasilkan sumber daya untuk digunakan atau dialokasikan ke segmen lain. Sell-off, bagaimanapun juga, biasanya taxable, dan dihitung berdasarkan nilai wajar dibandingkan dengan nilai buku. Banyak factor yang mempengaruhi pilihan dari jenis divestasi, apakah divestasi tersebut bebas pajak, terkena pajak, dihitung dengan fair value ataukah book value, semuanya menjadi pertimbangan dalam melakukan sellofff, spin off, split off dan split up.