Professional Documents
Culture Documents
A 211 03 746
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
TAHUN 2008
1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
3.1.2. Modal............................................................................... 23
3.1.3. Manajemen....................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................27
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
tumpuhan bagi
daya manusia
Walaupun didukung
tetapi tanpa
tidak akan
manusia
kebutuhannya.
keberhasilan
memperoleh,
berkualitas
3
semakin mendesak sesuai dengan dinamika lingkungan yang selalu
berubah.
sebagai langkah
pertama yang penting untuk dilakukan bukan hanya sekedar lip service
saja.
harus dapat
utama.
esensial
kinerja
keahlian
sasarannya
namun juga
4
Sumber daya manusia sebagai penggerak organisasi banyak
dipengaruhi
Keikutsertaan sumber
wewenang dan
harus dicapai
karyawan dengan standar atau tolak ukur yang telah ditetapkan dan
disepakati
dapat
serta menilai
mendorong kinerja
kenaikan
produktifitas.
merupakan
5
suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dengan perusahaan. Dukungan
dari tiap
memberikan
pencapaian tujuan
obyektif.
nyata dan
sebagainya.
menyerupai
subyektif
kejadian-kejadian
diatas maka
mengukur
6
kinerja karyawan yang sesungguhnya atau mengevaluasi perilaku yang
yang
perilaku ke
performance
sasaran dan
menggunakan informasi
pencapaian
pengertian
mengerjakan
pekerjaan dengan baik dan analisa lebih luas terhadap attributes dan
perilaku
dimensi
7
perilaku individu dalam menyesuaikan suatu pekerjaan dengan baik.
Attributes
yang
konsisten dan
Menurut
memprediksikan kinerja
untuk
manajerial atau
tugas tersebut
berikutnya.
8
Perusahaan sendiri hanya akan mempromosikan karyawan-karyawan
yang
dipersyaratkan oleh
Perusahaan perlu
ukur penilaian
Manusia.
perusahaan
daya yang
Manusia di
kemampuan
direncanakan
mempunyai
9
perbedaan dalam sikap (attitude) dan pengalaman (experimen).
Perbedaan tersebut
masing-masing
berbeda juga.
penilaian kinerja
adalah proses penilaian hasil kerja yang akan digunakan oleh pihak
manajemen
tentang mutu
arti baik,
atau
tinggi dan
organisasi.
10
Karena itu pimpinan harus dapat menetapkan sasaran kerja yang akan
produktif.
hanya bersifat
pengembangan diri
pekerjaan
dengan
Standar penilaian
kinerja para
dilakukan secara
terus menerus agar tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan
efisien.
periodik yang
11
berorientasi pada masa lalu atau masa yang akan datang. Perusahaan
perlu
landasan untuk
meningkatkan
produktivitas karyawan.
kelompok
kemampuan
kinerja
berhubungan dengan
kepemimpinan dan
dalam penilaian
karyawan. Bagi
yang mampu
12
berinteraksi dengan worker dan manajemen puncak.
BAB II
Keberadaan tenaga kerja sebagai salah satu faktor produksi sangat penting artinya
13
tenaga kerja yang semakin kompleks, dengan demikian pengelolaan sumber daya
manusia harus dilakukan secara profesional oleh departemen tersendiri dalam suatu
SDM sebagai salah satu unsur penunjang organisasi, dapat diartikan sebagai
manusia yang bekerja di lingkungan suatu organisasi (disebut personil, tenaga kerja,
mewujudkan eksistensinya; atau potensi yang merupakan asset & berfungsi sebagai
modal non-material dalam organisasi bisnis, yang dpt diwujudkan menjadi potensi nyata
secara fisik dan non-fisik dalam mewujudkan eksistensi organisasi (Nawawi, 2000).
Pada organisasi yang masih bersifat tradisional, fokus terhadap SDM belum
keuangan, dan pemasaran yang cenderung berorientasi jangka pendek. Mengingat betapa
pentingnya peran SDM untuk kemajuan organisasi, maka organisasi dengan model yang
lebih moderat menekankan pada fungsi SDM dengan orientasi jangka panjang.
Mengelola SDM di era globalisasi bukan merupakan hal yang mudah. Oleh
karena itu, berbagai macam suprastruktur dan infrastruktur perlu disiapkan untuk
mendukung proses terwujudnya SDM yang berkualitas. Perusahaan yang ingin tetap
eksis dan memiliki citra positif di mata masyarakat tidak akan mengabaikan aspek
pengembangan kualitas SDM-nya. Oleh karena itu peran manajemen sumber daya
manusia dalam organisasi tidak kecil, bahkan sebagai sentral pengelola maupun penyedia
14
pengembangan, kompensasi, integrasi pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja
dengan sumber daya manusia untuk mencapai sasaran perorangan, organisasi dan
masyarakat (Flippo, 1996). Atau dengan kata lain, secara lugas MSDM dapat diartikan
ilmiah (dengan pendekatan mekanis) yang banyak didominasi oleh pemikiran dari F.W.
Taylor. Pandangan-pandangan yang muncul berkaitan dengan SDM dalam era tersebut
adalah :
• SDM sebagai salah satu faktor produksi yang dipacu untuk bekerja lebih
pekerja.
Gerakan human relation (dengan pendekatan paternalis), era ini ditandai dengan
• SDM harus dilindungi dan disayangi, tidak hanya dianggap sebagai faktor
15
• Mulai disediakannya berbagai fasilitas pemenuhan kebutuhan karyawan,
kesejahteraan karyawan.
16
Sejalan dengan adanya pemikiran tentang semakin pentingnya peran SDM dalam
organisasi, maka posisi MSDM dalam organisasi adalah mengelola SDM yang ada di
Mengelola SDM bukan merupakan hal yang mudah, karena manusia merupakan
unsur yang unik dan memiliki karakteristik yang berbeda antara satu dengan lainnya.
organisasi;
SDM dimana kecenderungannya SDM yang puas akan selalu berusaha memenuhi
17
• Membangun kesempatan terhadap SDM untuk berperan aktif dalam perusahaan,
dengan tujuan untuk menciptakan semangat kerja dan memotivasi SDM agar
perusahaan;
berkepentingan;
18
MSDM secara fungsional memiliki beberapa fungsi, dimana fungsi-fungsi
tersebut terkait satu dengan lainnya, dan aktivitas yang dijalankan oleh MSDM sesuai
kehidupan kerja dan pelayanan. Berikut ini ada beberapa fungsi MSDM :
karena menyangkut rencana pengelolaan SDM organisasi baik dalam jangka pendek
maupun jangka panjang dimana hal tersebut berkaitan erat dengan operasionalisasi
memperoleh jenis dan jumlah SDM yang tepat, yang diperlukan untuk mencapai sasaran
organisasi.
pendidikan terhadap SDM yang ada. Juga berbagai bentuk pengembangan diri untuk para
kemauan dan kemampuan kerja karyawan melalui penerapan beberapa program yang
pekerjaan oleh karyawan serta jenjang peningkatan posisi karyawan. Selain itu berkaitan
pula dengan kontraprestasi untuk karyawan yang telah berhenti bekerja, baik yang
19
Pengimplementasian Manajemen SDM akan memberikan berbagai manfaat bagi
terarah.
efisien.
para pekerja
20
• Pekerja memperoleh jaminan keselamatan dan kesehatan kerja.
obyektif.
• Manajemen SDM menciptakan dan memberikan suasana atau iklim kerja yang
dipengaruhi oleh seberapa baik SDM dikelola oleh suatu organisasi melalui penerapan
PEMERINTAH
Kepastian Hukum
PEMASOK INVESTOR
Penilaian kualitas dan kuantitas Pengembalian modal
21
PELANGGAN
• Pemberdayaan
• Pendayagunaan
berikut:
• Menghindari pengaruh negatif berupa perasaan tidak puas pada kondisi yang telah
dicapai perusahaan.
• Memberikan imbalan yang cukup tinggi pada pekerja yang mampu melakukan
22
Di Indonesia keragaman tenaga kerja bersifat terbatas, terutama yang agak
menonjol adalah perbedaan berdasarkan jenis kelamin dan usia. Namun perusahaan di
Indonesia harus siap dalam mengantisipasi keragaman tenaga kerja dalam rangka
globalisasi, karena keragaman akan meluas dengan masuknya modal asing yang berarti
juga masuknya tenaga kerja asing dari berbagai etnis atau bangsa.
c. Globalisasi
sebagai berikut :
nilai uang.
• Perusahaan harus berusaha memiliki SDM dengan kemampuan ikut serta dalam
d. Peraturan Pemerintah
Setiap perusahaan harus memiliki SDM yang mampu membuat keputusan dan
keresahan/kegelisahan, komplen, dan lain-lain khususnya dari para pekerja dengan atau
23
Semakin banyak pasangan suami isteri yang bekerja, sehingga sering terjadi
kesulitan untuk bertanggung jawab secara optimal, karena sebagian waktunya digunakan
pekerjaan teknis, maupun untuk pekerjaan manajerial dan pelayanan, yang tidak mudah
kegiatan MSDM yang dapat meningkatkan kemampuan SDM. Usaha itu dapat dilakukan
b. Fleksibilitas
mengurangi secara besar-besaran tenaga kerja, karena berbagai sebab, seperti resessi,
24
berkurangnya aktivitas bisnis, dan lain-lain harus diatasi dengan cara memperbaiki
struktur pekerja lini dari tingkat bawah, dengan mendesain kembali proses produksi.
d. Tantangan Restrukturisasi
e. Bisnis Kecil
Bisnis kecil seperti dikemukakan diatas yang terdiri dari banyak anak perusahaan,
yang saling memiliki ketergantungan dalam produk berupa barang atau jasa yang
dihasilkan sebagai perwujudan net work (jaringan kerja) dalam berbisnis, sebagai
f. Budaya Organisasi
berbisnis secara operasional, yang tanpa disadari akan menjadi kekuatan yang mampu
g. Teknologi
Manajemen SDM hubungannya terkait pada keharusan menyediakan tenaga kerja yang
terampil mempergunakannya, baik dari luar maupun melalui pengembangan tenaga kerja
h. Serikat Pekerja
25
Dengan kerjasama, perusahaan/organisasi setidak-tidaknya harus berusaha agar
serikat pekerja tidak menjadi penghambat proses produksi, dengan tidak menempatkanya
sebagai lawan.
BAB 3
PRODUKTIVITAS
26
Variabel produktivitas adalah sangat perlu diperhatikan terlebih dahulu sebab
Mereka mewakili cakupan yang lebih luas dimana manajer bisa mengambil
pada produktivitas disebabkan tenaga kerja yang lebih sehat, lebih berpendidikan, dan
bergizi baik. Peningkatan ini dapat juga dikaitkan pada pendeknya hari kerja. Sejarahnya,
kualitas tenaga kerja. Tiga variabel pokok yang dapat meningkatkan kualitas tenaga kerja
adalah:
3. Biaya sosial yang membuat tenaga kerja tersedia, seperti transportasi dan
sanitasi.
3.1.2. Modal
27
Inflasi dan pajak meningkatkan modal, membuat investasi menjadi mahal. Saat
Menggunakan lebih banyak tenaga kerja daripada modal dapat mengurangi tingkat
mendorong upah minimum pekerja menjadi lebih rendah pada jangka panjang. Investasi
modal sering merupakan kebutuhan, tetapi lebih sering tidak cukup untuk meningkatkan
produktivitas.
3.1.3. Manajemen
bertanggung jawab untuk memastikan tenaga kerja dan modal digunakan secaraefektif
pengetahuan.
secara akurat dalam peningkatn produktivtas. Kerangka analisis tradisional datri teori
ekonomi hanya berlandaskan pada aktivitas penghasil barang. Karenanya, banyak data
28
Produktivitas di sektor jasa terbukti sulit untuk ditingkatkan karena pekerjaan
disektor jasa :
Semakin intelektual dan pribadi suatu pekerjaan, maka semakin sulit pula
sektor jasa dikaitkan dengan peningkatan aktivitas yang rendah produktivitasnya dalam
sektor jasa. Termasuk didalamnya aktivitas yang sebelumnya bukan merupakan bagian
dari bisnis, seperti tempat penoitipan anak, penyiapan makanan, pembersihan rumah dan
masuk kedalam ekonomi sejalan dengan semakin bertambahnya wanita yang terjun
didunia kerja. Aktivitas ini berdampak pada produktivitas rendah yang terukur pada
dibagidengan satu atau lebih input(seperti tenaga kerja, modal, atau manajemen).
Peningkatan produktivitas dapat dicapai dengan dua cara: pengurangan inputsaat output
mencerminkan peningkatan produktivitas. Dari segi ekonomi, input adalah tenaga kerja,
modal, dan manajemen, yang diintegrasikan dalam suatu sistem produksi. Manajemen
menciptakan sistem produksi yang menghasilkan proses transformasi dari input menjadi
29
output. Output adalah barang dan jasa, termasuk beragam jenis barang seperti senjata,
mentega, sistem pendidikan, sistem peradilan yang lebih baik, dan arena bermain ski.
Produksi adalah proses pembuatan barang dan jasa. Produksi yang tinggi bisa
kemampuan sebuah negara untuk dapat memperbaiki standar hidup rakyatnya. Hanya
dengan peningkatan produktivitasnya, standar hidup dapat diperbaiki. Lebih jauh, hanya
dengan peningkatan produktivitas inilah, tenaga kerja, pemopdal, dan manajemen bisa
menerima penghasilan yang lebih besar. Jika tenaga kerja, modal, dan manajemen
meningkat tanpa disertai dengan meningkatnya produktivitas, maka harga akan menjadi
mahal. Di lain pihak, harga dipaksa turun saat produktivitas meningkat, karena lebih
Gubernur Los Angeles yang baru saja terpilih menghadapi banyak masaalah.
Salah satunya adalah banyaknya kendaraan sebanyak 21.000 buah yang ,menghabiskan
dana dan sulitnya mendapatkan kendaraan. Dala suatu hari, terdapat 30% dari 900 truk
sampah dan 11% mobil polisi berada dibengkel. Termasuk dalam permasalahan adalah
kendaraan, perbaikan yang salah, dan kendaraan ynag tidak pernah dirawat.Pool
kendaraan LA. Dan biaya perawatan sebesar $120 juta per tahun, membutuhkan
peningkatan produktivitas.
30
Sang gubernur menerapkan tujuh inovasi manajemen operasi sederhana:
1. para supir diubah menjadi anggota tim yang mendorong anggota lain agar dapat
memenuhi rutenya;
2. truk ditempatkan pada tempayt parkir yang spesifik, sehingga dapat ditemukan
3. tekanan udara ban pada setiap truk doperiksa setiap malam untuk ,menghindari
4. semua truk dikosongkan setiap malam untuk menghindari bahaya seperti adanya
7. mekanik dipindahkan shift malam, jadi kendaraan tidak berada di bengkel selama
jam kerja.
Sebagai hasil dari perubahan manajemen ini, departemen dapat menghemat 500
kendaraan; persediaan komponen turun 20% yang berarti penghematan $5,4 juta per
tahun; dan truk sampah yang rusak berkurang dari 30% ,menjadi 18%.
Daftar Pustaka
Swasta, Basu Dan Irawan. 1997. manajemen pemasaran modern. Cetakan kelima.
Liberty. Yogyakarta.
Http://Www.Google.com/Peran SDM. 22 Juni 2008
31
Http://Www.Google.com/Produktivitas Nasional. 22 Juni 2008
32