You are on page 1of 13

Analisa Perusahaan PT.

HM Sampoerna

Nama Prodi Nim

: Topan Darma Purwanto : Magister Manajemen : 201210280211023

MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2012/2013

ANALISIS SWOT PT . HM SAMPOERNA

Profil Perusahaan HM Sampoerna adalah salah satu perusahaan rokok terkemuka di Indonesia. Perusahaan adalah produsen sejumlah merek rokok kretek ternama seperti Sampoerna Hijau, Sampoerna A Mild, dan Raja Kretek y ang melegenda, yaitu Dji Sam Soe. Sejak akuisisi perusahaan rokok ini oleh Philip Morris International pada tanggal 18 Mei 2005, kami telah menjadi bagian dari salah satu perusahaan rokok terbesar di dunia. Kini HM Sampoerna juga mendistribusikan merek Marlboro di Indonesia, yang merupakan merek rokok terlaris di dunia. Sejak perusahaan ini didirikan oleh Liem Seeng Tee pada tahun 1913, tujuan perusahaan adalah untuk menawarkan pengalaman merokok yang terbaik kepada para perokok dewasa di Indonesia. Perusahaan meraih tujuan ini dengan terus mencari apa yang diinginkan oleh para konsumen, dan memberikan produk terbaik untuk memenuhi kebutuhan mereka. Perusahaan bangga atas reputasi dalam kualitas, inovasi dan kesempurnaan. Pada tahun 2007, HM Sampoerna memiliki pangsa pasar sebesar 28,0 % di pasar rokok Indonesia,

berdasarkan hasil Audit Ritel AC Nielsen. HM Sampoerna memiliki lebih dari 30.000 karyawan di Indonesia. Visi dan Misi Sampoerna Visi PT HM Sampoerna Tbk ( " S ampoer na" ) terkandung dalam Falsafah Tiga Tangan. Falsafah tersebut mengambil gambaran mengenai lingkungan usaha dan peranan Sampoerna di dalamnya. Masing-masing dari ketiga Tangan , yang mewakili perokok dewasa, karyawan dan mitra bisnis, serta masyarakat luas, merupakan pihak yang harus dirangkul oleh Sampoerna untuk meraih visi menjadi perusahaan paling terkemuka di Indonesia. Misi : Kami meraih ketiga kelompok ini dengan cara sebagai berikut : 1. Memproduksi rokok berkualitas tinggi dengan harga yang wajar bagi perokok dewasa Sampoerna berkomitmen penuh untuk memproduksi sigaret berkualitas tinggi dengan harga yang wajar bagi konsumen dewasa. Ini dicapai melalui penawaran produk yang relevan dan inovatif untuk memenuhi selera konsumen yang dinamis.

2. Memberikan kompensasi dan lingkungan kerja yang baik kepada karyawan dan membina hubungan baik dengan mitra usaha Karyawan adalah aset terpenting Sampoerna. Kompensasi, lingkungan kerja dan peluang yang baik untuk pengembangan adalah kunci utama membangun motivasi dan produktivitas karyawan. Di sisi lain, mitra usaha kami juga berperan penting dalam keberhasilan kami, dan kami mempertahankan kerjasama yang erat dengan mereka untuk memastikan vitalitas dan ketahanan mereka. 3. Memberikan sumbangsih kepada masyarakat luas Kesuksesan Sampoerna tidak terlepas dari dukungan masyarakat diseluruh Indonesia. Dalam memberikan sumbangsih, kami memfokuskan pada kegiatan pengentasan kemiskinan, pendidikan, pelestarian lingkungan, penanggulangan bencana dan kegiatan sosial karyawan.

ANALISIS SWOT
- Strength

1. Kualita Bahan Baku Kualitas bahan baku rokok sampoerna sudah terpercaya, kualitas bahan baku menjadi andalan sampoerna untuk bersaing dengan empat perusahaan rokok besar Indonesia lainnya (Gudang garam, Djarum, Bentoel Prima dan Wismilak ) . 2. Menguasai pangsa pasar Produk - produk rokok sampoerna secara keseluruhan menguasai pangsa pasar rokok

Indonesia dengan pangsa pasar 24,2 %, posisi runner-up Gudang Garam 23,6 dan pada peringkat ketiga Djarum 20,4 %. 3. Kredibilitas Perusahaan Perusahaan yang telah berdiri hampir mencapai seratus tahun pastinya memiliki kredibilitas perusahaan yang baik. Kredibilitas Sampoerna tidak dibangun dalam semalam, tetapi melalui jalan yang panjang dan berbagai prestasi yang telah ditorehkan. Kredibilitas perusahaan inilah yang menjadi dasar terbentuknya trust kepercayaan dari para stakeholder yang terbukti menjadi poin krusial dalam pengembangan suatu bisnis. 4. Budaya Perusahaan

Budaya perusahaan dalam tubuh sampoerna sudah menjadi spirit dcorps sampoerna. Dalam kegiatan sehari-hari budaya perusahaan tersebut menjiwai seluruh aktifitas karyawan sehingga kinerja karyawan menjadi lebih efektif dan efisien. Dengan adanya budaya perusahaan yang baik maka perusahaan akan mampu bertahan dan berkembang lebih baik lagi. 5. Nilai capital yang besar Setelah Philip Morris menjadi pemilik dominan saham perusahaan. Sampoerna memiliki capital yang cukup besar dan jaminan tersedianya modal dibawah naungan perusahaan rokok raksasa dunia. Dengan tersedianya dana yang besar, memudahkan perusahaan untuk menjalankan strategi pemasaran dan kegiatan operasional perusahaan. 6. Sumber daya manusia yang kreatif Rata-rata karyawan di perusahaan ini mempunyai skill yang bagus dan kemampuan yang mumpuni. Dan tidak heran perusahaan ini berjalan dengan baik dan stabil berkat kerja keras para karyawan. 7. Produk yang rata-rata terjual dan di sukai para konsumen di dalam negeri Contohnya rokok Sampurna A mild yang banyak diminati khususnya para remaja karena rokok tersebut terdapat nikotin yang rendah dan bentuknya yang mini hingga banyak remaja yg mengkonsumsinya.

- Weakness

1. Harga yang cukup mahal Harga yang cukup mahal menjadi kelemahan sampoerna yang sangat terlihat dimata competitor. Harga cukup mahal ini beralas dari biaya promosi yang besar dan bahan baku yang mahal. 2. Kurang diminatinya produk rokok SKM mild di Internasional Para perokok luar negeri sudah terbiasa dengan rokok putih dan sudah candu dengan rasa yang diberikan oleh rokok putih, kehadiran rokok kretek mild tidak bias menggeser kedudukan rokok putih sebagai rokok no.1 diluar negeri untuk saat ini. 3. Kalahnya pangsa pasar SKM filtered dari para pesaing.

Walaupun Dji Sam Soe Filtered memilki kualitas tembakau dan cengkeh yang tidak kalah dari para pesaing, tetapi perbedaan harga membuat Dji Sam Soe filter tidak bisa menggeser kedudukan Gudang Garam Internasional dari peringkat pertama, minimnya distribusi dan promosi membuat posisi Gudang Garam Internasional sebagai Champion. 4. Modal yang cukup besar untuk mengadakan event Pengalokasian yang dipakai sampoerna untuk membuat suatu event, terlebih lagi event yang dibuat adalah event berkala (Java Jazz, Jak jazz, IBL, Proliga, COPA, Soundrenaline dan A mild live wanted) dengan jangka waktu setahun sekali event tersebut dilaksanakan, sudah terhitung ada tujuh event besar yang harus didanai setiap tahunnya. Dengan adanya event berkala tersebut sampoerna harus menyediakan dana yang cukup besar .

- Opportunity

1. Trend pasar positif untuk rokok Low Tar Low Nicotine (LTLN) di Indonesia Perlu diketahui lagi bahwa rokok akan menyebabkan kecanduan dan kecanduan tersebut tidak hanya karena rokoknya tetapi juga karena rasa yang diberikan oleh rokok tersebut, kecanduan tersebut membuat seseorang tidak bisa pindah ke produk lain. Dilihat dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa perokok telah menjadi penyumbang laba tetap untuk perusahan rokok. Meningkatnya jumlah anak muda yang merokok dan banyak strategi yang diluncurkan produsen LTLN untuk menarik para anak muda dengan event music menyebabkan banyaknya anak muda yang menggemari rokok LTLN, memberikan angin perubahan untuk industry rokok dimasa mendatang karena anak muda yang merokok LTLN saat ini tidak bisa pindah ke merk lain dikarenakan dia sudah candu dari rasa yang diberikan rokok tersebut. Tingginya kesadaran kesehatan masyarakat dan gaya hidup yang

menganggap rokok LTLN lebih keren memungkinkan perubahan trend pada industry rokok. 2. Banyaknya spot yang terdapat pada event untuk mempromosikan produk baru Banyaknya event yang diadakan sampoerna menjadi kesempatan bagi sampoerna untuk mempromosikan produk baru tanpa dipungut biaya advertising. Dengan banyaknya event, akan meningkatkan brand awareness yang dimiliki produk tersebut sehingga memudahkan produk itu dikenal dan diingat customer. 3. Kemungkinan produk baru

Besarnya modal yang dimiliki sampoerna dan kerjasamanya dengan Philip Morris, memungkinkan Sampoerna untuk mengembangkan produk baru apabila ada pasar yang cocok. 4. Beralihnya customer rokok competitor kerokok LTLN Sampoerna. Tingginya kesadaran akan kesehatan masyarakat memungkinkan pindahnya customer rokok GG dan Djarum kerokok LTLN Sampoerna atau A mild. Besarnya kemungkinan pindah sangat tinggi karena tingginya kesadaran akan kesehatan dan rasa dari rokok sampoerna memiliki kemiripan dengan rokok SKM GG Internasional dan Djarum Super.

- Threats

1. Regulasi dan perda mengenai anti-rokok Perda ini memungkinkan penurunan jumlah perokok dan permintaan atas rokok yang terjadi disuatu daerah yang memiliki perda anti-rokok. 2. Kompetitor dari rokok jenis Mild Dilihat dari trend positif rokok mild, banyak dari produsen rokok mulai merambah pangsa pasar rokok mild. Untuk saat ini produsen rokok besar sudah memproduksi rokok mild,Gudang Garam ada Surya Signature, dari pihak Djarum lahir LA Light, yang cukup mengancam Sampoerna saat ini, dari kubu Bentoel Prima ada Starmild yang berada di posisi ketiga pangsa pasar rokok mild, bahkan produsen rokok kecil seperti Nojorono Tobacco Indonesia ikut meramaikan industry rokok Indonesia dengan mengusung produk Class Mild yang menduduki peringkat runner-up. Bertambahnya competitor menambah ketatnya persaingan rokok di Indonesia, akhirnya ada yang tersingkir dari persaingan tersebut . 3. Bertambahnya competitor rokok jenis mild Pangsa pasar rokok mild yang menjanjikan di masa depan memungkinkan munculnya pendatang baru dalam persaingan industry rokok mild. 4. Tingginya pajak rokok Tingginya pajak rokok membuat rendahnya daya beli masyarakat terhadap rokok sehingga terjadi penurunan permintaan rokok. 5. Berkurangnya event yang disponsori perusahaan rokok.

Berkurangnya event yang disponsori rokok merupakan impact dari mindset masyarakat yang mendukung anti-rokok dan ingin mengurangi promosi rokok yang terdapat pada event khususnya event anak muda. Dengan berkurangnya event yang disponsori perusahaan rokok membuat perusahaan rokok sulit untuk mempromosikan produknya dan seiring berjalannya waktu tingkat awareness akan berkurang. Jadi kesimpulan dari analisis PT SAMPOERNA tersebut menurut dari S W O T, bisa kita

lihat dari analisis dan grafiknya, perusahaan ini mempunyai kekuatan yang. Sedangkan kelemahan dari perusahaan tersebut tidak terlalu buruk, perkembangannya cukup bagus bila di lihat dari produk yang baru di keluarkan untuk konsumen dan untuk menstabilkan perusahaan, dan yang terakhir yaitu masalah atau kendala perusahaan sedikit berat, karena adanya regulasi dari pemerintah daerah dan pusat, kemudian banyak pesaing pesaing yg kuat dari perusahaan rokok yang ada .

Segmentasi, Targeting, Positioning

- Segmentasi

Dalam segmentasi pasar rokok A-mild, lebih ke arah Segmentasi Demografi yaitu upaya membagi pasar menjadi sejumlah kelompok berdasarkan variable-variabel seperti usia, gender, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, pendapatan, pekerjaann, pendidikan, agama, ras dan kebangsaan. Sampoerna A-mild membagi masyarakat kedalam segmen masyarakat terdidik yang mengerti benar akan bahaya merokok tetapi tetap memilih untuk merokok. Pada segmen masyarakat terdidik, terdapat konsumen yang sangat potensial bagi produsen rokok, yaitu kalangan anak muda terdidik yang mengetahui dampak rokok, tetapi mengambil resiko untuk merokok. Nantinya dapat menjadi konsumen jangka panjang bagi perusahaan, karena rokok dapat menimbulkan keterikatan. Apabila konsumen anak muda terikat, maka perusahaan akan memiliki potensi konsumen yang akan loyal dalam jangka panjang.

- Targeting

Targeting adalah cara perusahaan untuk mengoptimalkan penetrasi pasar. Berbagai segmen dievaluasi untuk memutuskan berapa banyak serta segmen mana yang harus dilayani. Karena itu,

perusahaan harus dapat jeli menggunakan konsep prioritas, variabilitas, dan fleksibilitas. A Mild sendiri menetapkan target konsumennya pada perokok muda dewasa dengan rentang usia 18-25 tahun. Pria dewasa, dimana saat ini mayoritas perokok LTLN adalah wanita. Dengan dikeluarkan produk rokok kretek baru yang lebih ringan, Sampoerna A-mild mengincar pangsapasar pria yang lebih memilih rokok kretek untuk beralih ke rokok LTLN dengan rasa yang lebih halus. Wanita Modern. Target utama dari Sampoerna A-mild tetap pria. Namun pihak dari PT HM Sampoerna tetap mencoba menggaet perokok wanita lebih banyak lagi.

- Positioning

Positioning, yaitu cara menempatkan produk di benak konsumen agar dipersepsi berbeda dan relatif lebih unggul dibanding produk pesaing. Perusahaan harus dapat menentukan posisi produk berdasarkan atribut produk yang khas, menurut kelas-kelas penggunaan tertentu, atau menurut kelas produk tertentu. Dengan kata lain, setiap perusahaan harus membangun keunggulan bersaing yang khas untuk menarik konsumen. Untuk bisa membuat konsumen mengingat suatu produk, diperlukan kata-kata atau gambar yang menarik yang nantinya bisa melekat dibenak konsumen. A-mild telah melekat dibenak konsumen dengan theme-nya yang selalu berubah-rubah tetapi selalu diingat konsumen. Tema How Low Can You Go merupakan introduction theme, karena saat itu rokok mild merupakan kategori produk yang baru bagi pasar Indonesia. Dengan iklan televisi (TVC) yang begitu unik yaitu animasi icon-icon yang bermain limbo, ditampilkan icon A Mild yang mampu bermain limbo hingga mistar diturunkan sangat rendah. Jelas bahwa pesan positioning yang ingin disampaikan adalah bahwa A Mild memiliki kandungan tar dan nikotin yang paling rendah dibanding brand lain. Lalu positioning How Low Can You Go ini berusaha diperkuat lagi dengan tema Bukan Basa Basi. Dalam iklan-iklan bertema Bukan Basa Basi ini, A Mild sebagai sebuah brand mulai memainkan teknik yang saya sebut sebagai parallel positioning. Seluruh eksekusi dari TVC maupun print ad Bukan Basa Basi begitu jauhnya, bahkan tidak berhubungan sama sekali dengan atribut produk A Mild sendiri. Setelah itu A Mild juga menggunakan tema Others Can Only Follow, yang secara implisit ingin menyampaikan bahwa brands rokok mild yang lain hanya bisa ikut-ikutan A Mild dan bukanlah rokok mild yang orisinil.

Pada pertengahan 2005, A Mild tampil beda dengan tema yang bertahan hingga saat ini, yaitu Tanya Kenapa. Tema ini menarik karena begitu berani menyentuh secara langsung berbagai isu sosial dan memprovokasi audiens dengan pertanyaan Tanya Kenapa. Contohnya adalah print ad dan baliho yang bergambar beberapa oven dengan toga di dalamnya, dan dengan harga di setiap toga. Di setiap toga ada label-label sarjana, sarjana luar negeri dan sejenisnya. Lalu iklan ini memiliki tagline Mau Pintar Kok Mahal. Tanya Kenapa. Berbagai TVC, print ad, dan baliho bertema Tanya Kenapa begitu banyak menghujani publik. Mungkin kita masih ingat TVC ini, Taat Kalo Nggak Ada Yang Liat. Tanya Kenapa, serta Jalan Pantas Dianggap Pantas. Tanya Kenapa. Iklan -iklan A Mild ini cerdas, menggigit, sekaligus engaging karena tema yang diangkat adalah sehari-hari.

Differentiation, Marketing Mix, dan Selling

- Differentiation

Diferensiasi adalah usaha untuk membebaskan produk dari komoditas. Komoditas berarti suatu proses di mana konsumen tidak bisa membedakan lagi antara satu produk dengan produk lain yang sejenis. Sampoerna A Mild merupakan hasil sebuah keseimbangan perpaduan antara tembakau jawa, amerika, dan tembakau berkualitas lainnya. Rasa dan aroma Sampoerna adalah hasil dari persembahan tersendiri dari cengkeh alam terbaik. Selain itu diferensiasi yang terdapat pada Sampoerna A-mild juga terletak pada image yang tergambarkan pada produk Sampoerna A-mild itu sendiri, yaitu menggambarkan pribadi yang berjiwa muda, menyukai music dan entertainment.

- Marketing Mix

Bauran pemasaran (marketing mix) adalah variabel-variabel yang dapat dikendalikan dan digunakan oleh sebuah perusahaan untuk memperoleh respons yang diinginkan dari pasar sasaran. Selama ini, bauran pemasaran yang dikenal adalah pendapat Jerome Mc. Carthy, yaitu: produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion). Keempat unsur ini dikombinasikan dan dikoordinir agar pemasaran berjalan seefektif mungkin

1. Product A Mild adalah rokok yang rendah kadar tar dan nikotin nya. Secara resmi, produk A Mild diluncurkan pada 18 Desember 1989 dengan kandungan 14 mg tar dan 1.0 mg nikotin per pak-nya. A Mild juga merupakan rokok pertama yang mendobrak pasar Indonesia dengan penampilannya yang unik, yakni dengan ukuran keliling lingkaran rokok 22 mm dan panjang rokok 90 mm. Produk ini sangat sukses di pasaran karena dapat memenuhi keinginan perokok yang ingin menerapkan pola hidup sehat.

2. Price Dari konteks harga, A Mild terbilang cukup mahal, dengan membandrol harga bagi konsumen akhir sebesar Rp. 12.500,- untuk setiap packnya.

3. Place Strategi distribusi yang digunakan oleh Sampoerna dalam mendistribusikan rokoknya menggunakan distributor tunggal, yaitu melalui PT Panamas. Sedangkan dalam tingkatan saluran distribusi, Sampoerna menggunakan saluran distribusi tiga tingkat, dimana distributor tunggalnya yaitu PT Panamas menyalurkannya ke dua perantara lain, yaitu agen dan pengecer yang didistribusikan ke semua wilayah di Indonesia, bahkan sampai ke daerah-daerah maupun pedesaan.

4. Promotion Beberapa bentuk promosi utama yang dilakukan oleh Sampoerna A-mild untuk konsumen akhir adalah event atau sponsorship. Beberapa bentuk event atau sponsorship yang dilakukan oleh Sampoerna A-mild memang diakui sebagai bentuk promosi yang menarik banyak perhatian misalnya saja kampanye iklan yang berkali-kali meraih penghargaan bergengsi pada skala nasional sebagai iklan terbaik dan event atau sponsorship besar beskala nasional dengan kemasan yang unik dan menarik (Soundrenaline, A-mild live on TV, Java Jazz, dll).

- Value 1. Brand Merek (brand) adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau desain, atau gabungan semuanya yang diharapkan mengidentifikasikan dan membedakan barang atau layanan seseorang atau sekelompok penjual. Sampoerna meluncurkan suatu produk dalam mengembangkan jajaran merek rokok dengan label A yang ditandai dengan peluncuran A-mild sebagai rokok yang berkadar tar dan nicotine rendah (LTLN). 2. Service Salah satu nilai dari value yaitu service yang dilakukan A-mild adalah direct selling yang dilakukan di caf-caf terkemuka di Jakarta. Bentuk direct selling yang dilakukan oleh pemasar Amild ditujukan untuk memberikan service excellent bagi perokok A-mild ataupun bukan perokok Amild agar beralih ke A-mild, selain direct selling service yang dilakukan oleh brand A Mild adalah mengadakan konser musik dimana konsumen di manjakan dengan dipanggil nya band band musik papan atas Indonesia. 3. Process Proses tercipta bila setiap orang dalam perusahaan, baik langsung maupun tidak langsung, terlibat dalam proses pemuasan konsumen. Proses yang dilakukan oleh HM Sampoerna khususnya produk A-mild untuk mencapai kepuasan konsumen adalah dengan sering mengadakan event-event atau sponsorship yang melibatkan konsumen secara langsung. Contohnya Soundrenaline dan A-mild live wanted, karena dengan mengadakan event-event semacam itu perusahaan menginginkan agar konsumen dapat merasa menjadi bagian dari A Mild

- Competitor

Kompetitor adalah orang atau lembaga yang menjadi saingan kita yang mungkin di balik itu mereka mempunyai niat yang sama seperti kita. Dimensi general menggambarkan jumlah pesaing yang berada dalam industri, termasuk produk subtitusi. Selain itu, dimensi ini juga mencakup pesaing potensial pada masa yang akan datang. Untuk itu, yang perlu dilakukan adalah menganalisis berapa jumlah pesaing perusahaan. Jika kandungan tar dan nikotin A Mild adalah 14 mg dan 1,0 mg sehingga berani keluar dengan kampanye How low can you go?, Star Mild lebih rendah lagi, yaitu 12 mg dan 0,9 mg. Ini dijadikan senjata untuk menantang A Mild lewat kampanye bertema: Lower than low.Dan,

karena pasar sudah relatif terbentuk, Star Mild dapat lebih cepat diterima pasar. Apalagi posisi harga Star Mild yang berada di bawah A Mild juga sangat cocok dengan kondisi saat itu, di mana krisis ekonomi mulai melanda negeri ini. Tahun 2000, menurut data ritel AC Nielsen, Star Mild telah menguasai 3% pangsa pasar rokok secara keseluruhan, dan semakin dekat dengan A Mild yang menguasai 4,1% pasar rokok nasional. Dibanding rokok mild lainnya, Clas Mild menyasar konsumen yang lebih bawah. Dengan Harga yang sedikit murah Clas Mild pun mendapatkan sambutan yang sangat baik dari konsumen. Kehadiran Clas Mild ternyata cukup mengusik posisi Star Mild. Untuk menghambat Clas Mild, BP pun mengambil manuver berani dengan meluncurkan rokok mildketiganya, X Mild yang dari posisi harga sengaja dirancang setara dengan Clas Mild.

- Market Share

Di bisnis rokok Indonesia, Sampoerna A Mild merupakan pionir rokok rendah tar dan nikotin di Indonesia yang menjadi pemimpin pasar (market leader) rokok jenis mild dengan penguasaan pasar sejumlah 50% pada produk sejenis yang dikeluarkan perusahaan lain. Dalam kontek pemasaran A Mild telah meraih equitas merek dalam pandangan masyarakat kita. A Mild meraih equitas merek tersebut karena keberhasilannya dalam memadukan konten, konteks dan infrastruktur yang dimiliki, mendapatkan mind share, heart share dan market share pada masyarakat. Ketiga hal yang didapatkan tersebut pada akhirnya membawa A Mild mencapai pada equitas merek. Dalam pencapaian tersebut A Mild juga tidak terlepas dari saluran komunikasi yang selalu tampil nyleneh namun terbukti sangat efektif, kekreatifan dan keinovatifan yang selalu dihadirkan menjadi ciri khas tersendiri, baik dari iklan yang ditampilkan di media elektronik televisi maupun promosi-promosi penjualan yang dilakukan melalui event-event.

- Product Life Cycle

Dalam prakteknya produk A-Mild termasuk PLC dalam tempo cepat dikarenakan banyak pembelinya kira-kira 3 Bulan setelah produksi dan dipasarkan. Produk A-Mild akan ditarik kembali oleh salesnya untuk di Refresh (PenSauce-an kembali) dan dipasarkan kembali. Setelah 3 bulan berikutnya produk A-Mild akan ditarik kembali untuk di Disposal (dihancurkan). Dengan melakukan hal ini perusahaan ingin memberikan rasa yang fresh dalam setiap batang rokok A Mild.

Demikan hasil analisis SWOT, VISI MISI, STP, Marketing MIX dari saya tentang PT HM Sampoerna yang notabene merupakan salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia.

You might also like