You are on page 1of 10

Kuliah ELDA 2012 : Salklar Statis BA B 12 S A KLA R STA TIS

1. PENDAHULUAN 2. SAKLAR AC SATU FASA 3. SAKLAR AC TIGA FASA 4. SAKLAR PEMBALIK ARUS BOLAK BALIK TIGA FASA 5. SAKLAR AC UNTUK PERPINDAHAN BUS 6. SAKLAR DC 7. RELE SOLID STATE 8. DESAIN SAKLAR STATIS

Aryulius Jasuan @ revisi 2012 1

Kuliah ELDA 2012 : Salklar Statis BA B 12 SA KLA R S TA TI S 1. Pendahuluan Transistor daya dapat digunakan sebagai saklar untuk aplikasi dc-daya rendah. Saklar statis mempunyai keuntungan antara lain kecepatan pensaklaran yang tinggi, tidak ada bagian yang bergerak, dan tidak terhubung kembali saat tertutup. Saklar statis dapat diklasifikasikan menjadi 2 tipe: a. b. ac switch : satu fasa dan tiga fasa dc switch

Pada saklar ac, thyristor dikomutasi secara natural atau line dan kecepatan pensaklaran dibatasi oleh frekuensi dan waktu turn-off dari thyristor. Sedangkan pada saklar dc terkomutasi paksa dan kecepatan pensaklaran tergantung pada siklus komutasi dan waktu off thyristor yang cepat. 2. Saklar AC Satu Fasa Prinsip kerjanya adalah dimana 2 thyristor dihubungkan terbalik paralel. Thyristor T1 dinyalakan pada t = 0 dan thyristor T2 dinyalakan saat t = . Tegangan output sama dengan tegangan input. Thyristor berfungsi sebagai saklar dan terkomutasi line. Bentuk gelombang untuk tegangan input, tegangan keluaran, dan arus keluaran ditunjukkan pada gambar 5-1b. Dengan beban induktif, thyristor T1 seharusnya dinyalakan ketika arus melewati beban nol selama siklus positif dari tegangan input dan thyristor T 2 seharusnya dinyalakan ketika arus melalui beban nol selama siklus negatif dari tegangan input. Pulsa penyalaan untuk T1 dan T2 ditunjukkan dalam gambar 5-1c. TRIAC mungkin juga digunakan disamping 2 thyristor ditunjukkan dalam gambar 5-2.

Aryulius Jasuan @ revisi 2012 2

Kuliah ELDA 2012 : Salklar Statis

Gambar1. Saklar AC thyristor Satu Fasa

Gambar 2. Saklar AC TRIAC 1 Fasa

Jika arus line seketika adalah i(t) = Im sin t, arus line rms adalah

Karena tiap thyristor membawa arus hanya untuk 1 siklus, arus rata-rata melalui tiap thyristor adalah

Aryulius Jasuan @ revisi 2012 3

Kuliah ELDA 2012 : Salklar Statis dan arus rms tiap thyristor

Rangkaian 5-1.a dapat dimodifikasi seperti gambar 5-3.a dimana 2 thyristor mempunyai katoda bersama dan sinyal gate mmepunyai terminal bersama. Thyristor T 1 dan dioda D1 konduksi untuk 1 siklus dan thyristor T2 dan dioda D2 konduksi untuk siklus lainnya.

Gambar. Saklar AC 1 Fasa dengan Jembatan Dioda dan Thyristor

Penyearah jembatan dioda dan thyristor T 1 ditunjukkan pada gambar 5-4. a dapat menunjukkan fungsi yang sama seperti gambar 5-1.a. Arus yang melalui beban adalah ac dan yang melalui thyristor T 1 adalah dc. Transistor dapat menggantikan thyristor T 1. Unit yang terdiri dari transistor atau thyristor dan penyearah jembatan dikenal sebagai saklar bidirectional.

Gambar. Saklar ac 1 Fasa dengan Penyearah Jembatan dan Thyristor

Aryulius Jasuan @ revisi 2012 4

Kuliah ELDA 2012 : Salklar Statis 3 Saklar AC Tiga Fasa 3 saklar Satu fasa dalam gambar dapat dihubungkan membentuk saklar tiga fasa seperti gambar . Sinyal gate untuk thyristor dan arus melalui T 1 ditunjukkan pada gambar . Beban dapat dihubungkan secara Wye atau Delta. Untuk mengurangi jumlah thyristor dan biaya, sirkuit dengan diode dan thyristor yang sama sperti ditunjukkan pada gambar 5-3.a dapat digunakan untuk bentuk 3 fasa saklar seperti gambar 5-6. Pada kasus 2 thyristor dihubungkan (back to back) berbalik ada kemungkinan untuk menghentikan aliran arus tiap siklus. Tapi dengan sebuah dioda dan thyristor, aliran arus hanya dapat dihentikan tiap siklus dari tegangan input dan waktu reaksi menjadi lambat. 4. Saklar Pembalik Arus Bolak Balik Tiga Fasa Pulsa gate dan thyristor T1 melalui T6 dihidupkan. Line A mengisi terminal a, line B mengisi terminal b, dan line c mengisi terminal c.Pembalikan daya 3 fasa yang disuplai untuk beban dapat dilakukan dengan 3 fasa dan dengan menambah 2 saklar 1 Di bawah operasi phasa-berlawanan, thyristor T2, T3, T5, dan T6 dimatikan oleh pulsa gerbang dan thyristor T7 melalui T10 yang beroperasi. Line B mengisi terminal c dan line C mengisi terminal b, menghasilkan phasa yang berlawanan dari tegangan beban. Untuk memperoleh phasa yang berlawanan, semua peralatan harus thyristor. Komutasi thyristor dan diode ditunjukkan pada gambar 5-6 tidak dapat digunakan; sebaliknya, short circuit phasa ke phasa akan terjadi.

Gambar 5-6. Saklar ac Tiga Fasa dengan Diode dan Thyristor

Aryulius Jasuan @ revisi 2012 5

Kuliah ELDA 2012 : Salklar Statis 5. Saklar AC Untuk Perpindahan Bus Saklar statis dapat digunakan untuk perpindahan bus dari sumber catu ke lainnya. Pada sistem yang mensuplai secara praktis, itu kadang-kadang dibutuhkan untuk saklar beban dari sumber normal dan ke sumber alternatif dalam kasus: 1) Tidak terdapatnya sumber normal 2) Kondisi tegangan jatuh/tegangan lebih dari sumber normal

Gambar 5-8. Saklar 1 Fasa Perpindahan Bus

Ketika thyristor T 1 dan T2 beroperasi, beban yang dihubungkan ke sumber normal dan untuk perpindahan ke sumber alternatif, thyristor T 1 dan T 2 beroperasi, sementara T 1 dan T2 dimatikan dengan menghambat pulsa gate.

6. Saklar DC Pada kasus saklar dc, tegangan input adalah dc dan transistor daya atau thyristor fastswitching dapat digunakan. Sekali thyristor dihidupkan, itu harus dimatikan dengan komutasi paksa dan saklar. Transistor berkutub tunggal ditunjukkan pada gambar 5-10 dengan beban resistif; dan pada kasus beban induktif, sebuah diode harus dihubungkan melalui beban untuk melindungi transistor selama saklar mati. Saklar satu kutub dapat dilanjutkan untuk perpindahan bus dari sumber satu ke sumber lainnya.

Aryulius Jasuan @ revisi 2012 6

Kuliah ELDA 2012 : Salklar Statis

Gambar 5-10. Saklar DC 1 Kutub Dengan Transistor

Jika thyristor yang dikomutasikan paksa digunakan, sirkuit komutasi adalah bagian yang terintegral dari saklar dan saklar dc tipikal untuk aplikasi daya tinggi ditunjukkan pada gambar 5-11. Jika thyristor T3 dinyalakan, kapasitor C diisi melalui suplai, L dan T 3. Dari persamaan (3-2) dan (3-3), pengisian arus dan tegangan kapasitor dinyatakan sebagai

dimana:

Setelah waktu t = to LC = , pengisian arus menjadi nol dan kapasitor diisi hingga 2 Vs. Jika thyristor T1 sedang konduksi untuk power supply ke beban, thyristor T 2 dinyalakan hingga T1 mati. Penyalaan T2 menyebabkan pulsa resonansi dari arus yang melalui kapasitor C, induktor L, dan thyristor T2. Sebagaimana arus resonansi yang meningkat, arus melalui thyristor T1 berkurang. Ketika arus resonansi naik untuk arus beban, IL, arus thyristor T1 turun hingga nol dan thyristor T1 dimatikan. Kapasitor melepaskan muatan melalui resistansi beban, RL.Diode freewheeling, Dm melalui beban adalah diperlukan untuk beban induktif. Kapsitor harus melepaskan muatan dengan lengkap setiap aktivitas pensaklaran dan tegangan negatif pada kapasitor dapat dicegah dengan menghubungkan satu resistor dan satu dioda seperti gambar 5-11. Itu tidaklah mudah, untuk mematikan rangkaian dc dari saklar dc statis membutuhkan sirkuit tambahan untuk kondisi turn-off. Aryulius Jasuan @ revisi 2012 7

Kuliah ELDA 2012 : Salklar Statis Saklar dc dapat dipakai untuk mengatur aliran daya pada tegangan yang sangat tinggi dan aplikasi arus tinggi (misal reaktor fusi) dan dapat juga digunakan untuk pemutus arus fastdering. Di samping transistor, GTO dapat digunakan. GTO dihidupkan dengan mengaplikasikan pulsa positif singkat sehingga gerbangnya sama pada thyristor normal. Bagaimanapun juga, GTO dapat dimatikan dengan memakai pulsa negatif singkat hingga gerbangnya tidak membutuhkan pengulangan komutasi lagi.

Gambar 5-12. Saklar DC Kutub Tunggal Dengan GTO

7 Rele Solid State Saklar statis dapat digunakan sebagai Rele Solid State (SSR), yang mana digunakan untuk kontrol daya ac dan dc. SSRs mendapatkan banyak aplikasi pada control industri (eg kontrol dari beban motor, transformer, pemanasan resistansi, dan sebagainya) untuk menggantikan rele elektromekanik. Untuk aplikasi ac, thyristor atau TRIAC dapat digunakan dan untuk dc aplikasi, transistor dapat digunakan. SSRs secara elektrik diisolasi normal antara sirkuit kontrol dan sirkuit beban dengan rele reed, transformator, atau opro coupler. Gambar 5-13 menunjukkan 2 sirkuit dasar untuk SSRs dc, satu dengan isolasi rele reed dan persyaratannya hanya 1 rangkaian gerbang untuk 1 TRIAC. Gambar 5-14 menunjukkan SSRs dengan rele reed, isolasi trafo, dan opto coupler. Jika persyaratan aplikasi membutuhkan thyristor untuk level daya tinggi, rangkaian pada gambar 5-1.a dapat juga digunakan untuk mengoperasikan SSR bahkan pun kompleksitas dari rangkaian gerbang akan meningkat. 1 Fasa pada gambar 5-1.a dapat digunakan untuk menjalankan operasi SSR, rangkaian pada gambar 5-2 dengan TRIAC secara normal digunakan untuk daya ac, karena lainnya dengan optp coupler. Aryulius Jasuan @ revisi 2012 8

Kuliah ELDA 2012 : Salklar Statis 8. Desain Saklar Statis Saklar solid state terdapat secara komersial dengan tegangan yang dibatasi dan range testing arus dari 1 A hingga 50 A dan hingga 440 V jika kebutuhan untuk desain SSRs untuk mengetahui persyaratan yang spesifik, desain sederhana, dan membutuhkan penentuan tegangan dan rating arus dari peralatan semikonduktor daya. Prosedur desainnya dapat dijelaskan pada contoh.
CONTOH 5-1

Saklar ac 1 fasa dengan konfigurasi pada gambar 5-1.a digunakan antara suplai 120 V, 60 Hz, dan beban induktif. Daya beban 5 kW pada pf = 0,88 lagging. Tentukan: a) Rating tegangan dan arus thyristor b) Sudut penyalaan thyristor Penyelesaian: Po = 5000 W, pf = 0,88, dan Vs = 120 V a) Arus beban puncak
Im = 2 x5000 = 66,69 A (120 x0.88

Dari persamaan (5-2), arus rata-rata Iav = 66,96/ = 21,31 A Dari pers (5-3), arus rms, IRMS = 66,96/2 = 33,48 A Tegangan balik puncak, VPIV = 2 x 120 = 169.7 V b) Cos = 0,88 , = 28,36o Jadi sudut penyalaan T1 adalah 1 = 28,36o dan untuk thyristor T2, 2 = 180 o + 28,36 o = 208,36o
Contoh 5-2

Saklar ac 3 fasa dengan konfigurasi pada gambar 5-5.a digunak an an tara tegangan antar fasa 440 V-60 Hz dan beban terhubung wye 3 fasa. Daya beban 20 kW pada pf = 0,707 lagging. Tentukan rating tegan gan dan arus thyristor. Penyelesaian: Po = 20.000 W, pf = 0,707, V1 = 440 V dan Vs = 440/ 3- = 254,03 V. Arus line dihitung dari daya sehingga: Aryulius Jasuan @ revisi 2012 9

Kuliah ELDA 2012 : Salklar Statis

arus puncak dari thyristor, Im = 2 x 37,119 = 52,494 A.arus rata-rata dari thyristor,
I AV = 52,247 52,437 =16.71 A, arus puncak dari thyristor, Irms = = 33.48A 2

Tegangan balik puncak thyristor, PIV = 2 x 440 = 762,1 V

Aryulius Jasuan @ revisi 2012 10

You might also like