You are on page 1of 15

BELLS PALSY

Ashwin M. Rumawas Bag. Saraf FK Univ. Tarumanagara UPF Saraf RS Persahabatan, Jakarta

Pendahuluan
Penyebab tersering lesi pada N. VII Penyebab / causa belum jelas / tak diketahui (idiopatik) Biasa timbul tiba-tiba berupa kelemahan otot wajah 1 sisi (unilateral), 85-90 % menunjukkan total paresis dalam beberapa hari setelah gejala pertama timbul. Gejala yang timbul berhubungan erat dengan lokasi anatomi / letak lesi dalam perjalanan N VII.

Lokasi anatomis
Gambaran anatomis secara sederhana sbb: N. VII perifer keluar dari pons pada cerebellopontin angle masuk ke dalam os petrosus melalui meatus acusticus internus Dalam os petrosus : bercabang
saraf otonom eferent ke gl.lacrimalis dan gl. Salivarius Menerima aferent sensorik dari 2/3 anterior lidah. Inervasi m. stapedius di telinga tengah

Keluar dari os petrosus melalui foramen stylomastoideus (belakang telinga) : inervasi otot-otot wajah

Gejala klinis lesi N VII perifer


1. Lesi saraf setelah keluar foramen stylomastoideus : gejala motorik kelumpuhan otot wajah 1 sisi. 2. Lesi pada canalis facialis : gejala motorik spt no 1 diatas + hilangnya sensasi 2/3 anterior lidah, penurunan produksi saliva, hiperacusis (efek persarafan m. stapedius) 3. Lesi pada ganglion geniculatum : semua gejala no 1 & 2 diatas + rasa nyeri dibelakang telinga 4. Lesi intrakranial atau dekat meatus acusticus internus : gejala no 1, 2, 3 diatas + ketulian (deafness) karena terkenanya N VIII

Gejala lain Bells palsy : Hiperlakrimasi (epiphora) ipsilateral karena kelopak mata tak bisa menutup (lagophthalmos) iritasi pada konjungtiva konjungtivitis, keratitis. Mata sebaiknya ditutup dari luar. Gangguan bicara, makan, minum karena kelumpuhan otot wajah, kehilangan sensasi lidah. Synkinesis : gerakan ikutan yg tak dikehendaki : misal usaha menutup kelopak mata yang lumpuh, tampak sudut mulut ipsilateral terangkat, timbul biasanya setelah lewat fase akut. Tic Facialis : timbul setelah lewat fase akut / saat penyembuhan tak sempurna.

Etiologi lain Bells palsy :


Ramsay Hunt syndrome : infeksi herpes zosster : menyerang ggl. Geniculatum. Tampak vesikel di meatus acusticus externus atau langit-langit mulut (soft palate). Efek pd N VII menyerupai Bells palsy idiopatik. Trauma : fraktur pd os petrosus / os temporal. Infeksi telinga tengah akut / kronik Diabetes mellitus Sarcoidosis Neuroma acustik (tumor cerebellopontin angle). Pasca bedah pd telinga atau glandula parotis Lyme disease

Neuroma acustic

Tatalaksana
Idiopatik Bells palsy : Kortikosteroid : mengurangi lama dan derajat kelumpuhan, mengurangi kemungkinan kelumpuhan permanen. Diberikan : prednison / metil prednisolon saat onset akut hingga 1-3 minggu. Acyclovir : digunakan kombinasi dengan steroid memperbesar angka perbaikan komplit dibandingkan steroid saja. Dosis 2000 mg/hari selama 10 hari. Mecobalamin, golongan vitamin B Terapi bedah : dekompresi, terutama pada kasus yang disebabkan tumor / trauma.

Sindroma Ramsay Hunt Reaktivasi virus varicella zoster dalam ganglion geniculatum Gejala : paresis facial, neuralgia, vesikel herpetik di canalis acusticus externus, langit-langit, 2/3 anterior lidah. Prognosis lebih buruk dari Bells palsi idiopatik Terapi acyclovir : 750 mgIV atau 4000 mg oral.

Tatalaksana lain Bells palsy : Fisioterapi : pemanasan paradisasi massage. Gerakan mulut / wajah secara aktif di depan kaca Terapi bedah : dekompresi, terutama pada kasus yang disebabkan tumor / trauma.

TERIMA KASIH

You might also like