You are on page 1of 8

Kluster Posko A.

Pendahuluan

Salah satu persoalan penanggulangan bencana yang menonjol adalah lemahnya sumber informasi dengan data yang kurang akurat sehingga sering menghambat pengambilan keputusan untuk menentukan tindakan. Untuk mempermudah perolehan data dan informasi dapat dihimpun dari berbagai sumber secara parsial yang selanjutnya dihimpun dalam suatu manajemen informasi pada unit pengolah. Selanjutnya unit pengolah akan menentukan atau membuat klasifikasi informasi melalui proses identifikasi yang cermat untuk memberi dukungan dalam pengambilan keputusan. Unit pengolah tersebut dapat disebut Posko ( Pos Komando ). Peran Posko dalam kegiataan penanggulangan bencana sangat strategis dan penting, sehingga sering dianonimkan sebagai sentral komando. Mengingat pentingnya suatu Posko dalam kegiatan penanggulangan bencana bantuan sosial yang memiliki muatan operasional informasi dan komunikasi pada penanggulangan bencana, maka dianggap perlu disusun Pedoman tentang Posko Penanggulangan Bencana sebagai acuan Universal. Penanggulangan bencana pada dasarnya merupakan fungsi manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian dalam siklus penanggulangan bencana pada sebelu, saat dan setelah bencana berupa : a. Kesiapsiagaan dan Mitigasi b. Penanggulangan Bencana c. Rehabilitasi d. Rekontruksi Keseluruhan kegiatan tersebut semestinya dilaksanakan secara terpadu dan terkoordinasi. Selanjutnya untuk mendukung percepatan penanggulangan bencana perlu dibentuk unit pelaksana khusus yang berfungsi untuk mendapatkan data dan informasi dini secara, cepat dan akurat guna mendukung pengambilan keputusan dalam menentukan tindakan, penyelamatan, pemberian bantuan dan rujukan. Mengacu pada alas an tersebut diatas, maka unit Pelaksana Khusus yang disarankan adalah Posko Penanggulangan Bencana.

B.

POSKO

Posko atau Pos Komando merupakan pusat pengendalian manajemen dan pengorganisasian setiap stakeholders penanggulangan bencana, pusat informasi dan media, serta pusat pengendalian pelayanan pengungsi dan upaya penanggulangan bencana alam lainnya. Posko akan diatur melalui organisasi sesuai situasi dan kondisi serta dipimpin oleh komandan Posko atau Chief Commander.

C.

Macam macam POSKO 1. Posko Induk

Posko Induk adalah posko sentral yaitu muara dari keseluruhan sub posko yang menjadi sub jaringan pada skala yang terkecil. Ciri ciri posko induk, antara lain : a. Sarana dan prasarana bersifat permanent (menetap) b. Kapasitas kewenangan lebih besar c. Daya jangkau lebih luas d. Komposisi dan jumlah personel lebih lengkap dan banyak e. Sebagai penentu atau pengambialn keputusan pada tahap akhir f. Sumber dari segala sumber g. Didukung dana operasinal yang memadai 2. Posko Lapangan Posko Lapangan adalah unit posko yang dibentuk untuk suatu kebutuhan sesaat atau tertentu sebagai Kepanjangan Tangan posko induk dan bersifat sementara. Ciri ciri posko lapangan, antara lain : a. Sarana dan Prasarana bersifat terbatas (tidak menetap dalam jangka waktu lama) b. Dibentuk untuk mendukung posko induk c. Jangka waktu tergantung kebutuhan d. Jumlah personel terbatas e. Dana Operasional terbatas f. Sumber Informasi berasal dari personel personel dilapangan 3. Posko Taktis Posko Taktis adalah posko yang tidak menetap pada suatu tempat tertentu saja tetapi bergerak dari satu tempat ke tempat lain. Ciri ciri posko taktis, antara lain : a. Bergerak/selalu berpindah-pindah dari satu titik ke titik yang lain b. Kewenangan terbatas c. Informasi dapat disampaikan langsung ke Posko Induk atau Posko Lapangan d. Bukan penentu pengambilan keputusan e. Jumlah personil sangat terbatas tapi memiliki kemampuan multi guna f. Didukung anggaran terbatas g. Perlatan terbatas

D.

Fungsi POSKO

Posko memiliki beberapa fungsi, diantara nya : 1. Membantu percepatan arus data dan informasi tentang peristiwa suatu bencana 2. Menciptakan jaringan/akses dengan institusi sejenis dan atau pemerintah dan masyarakat 3. Meningkatkan kualitas dan efektifitas pelayanan kepada masyarakat terutama korban bencana 4. Sebagai upaya deteksi dini untuk membantu pengambilan keputusan guna menentukan pemberian bantuan tindakan darurat

E.

Lokasi POSKO Sebelum mendirikan posko terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dalam semua strata, antara lain : 1. Menyusun rencana pengelolaan posko, meliputi : a. Perencanaan tempat b. Perencanaan sarana dan prasarana c. Perncanaan personil d. Perencanaan biaya e. Perencanaan target f. Perncanaan jejaring (akses) g. Perencanaan format pelaporan 2. Pengorganisasian, meliputi : a. Menentukan pengelolaan posko secara manajerial b. Menentukan jangkauan kewenangan c. Menentukan rentang kendali d. Menyusun analisa kebutuhan e. Menentukan jumlah dan kualifikasi personil f. Menentukan anggaran g. Menyusun pembagian tugas 3. Penggerakan, meliputi : a. Pengaktifan fungsi fungsi posko b. Menentukan target c. Menentukan jadwal/waktu

d. Menentukan penempatan personil e. Menentukan penempatan lokasi posko lapangan 4. Pengawasan, meliputi : a. Melakukan pengawasan personil b. Melakukan pengawasan keuangan c. Melakukan pengawasan target d. Melakukan pengawasan materi/substansi e. Melakukan pengawasan kinerja f. Melakukan pengawasan hasil-hasil Adapun kriteria/syarat pendirian lokasi posko adalah sebagai berikut : 1. Lokasi berdasarkan Rentang Kewenangan a. Posko Pusat (Nasional) b. Posko Daerah (Provinsi) c. Posko Wilayah (Kabupaten/Kota) d. Posko Pelaksana (Desa/Kelurahan) 2. Lokasi berdasarkan Strategis a. Alamat Posko harus jelas b. Terletak di tempat strategis c. Mudah dijangkau d. Memiliki identitas atau ciri tertentu

F.

Jaringan POSKO

Yang dimaksud jaringan posko adalah seluruh akses yang dapat ditempuh atau dilakukan kontak serta pendekatan langsung (melalui ceraka/kurir) untuk mendapatkjan berita atau informasi. Jaringan posko terbagi dalam 3(tiga) bentuk yaitu : 1. Jaringan tetap Jaringan tetap adalah jaringan yang memiliki kontribusi regular dan secara periodic pada kurun waktu tertentu (terjadwal) saling berinteraksi. 2. Jaringan tidak tetap Jaringan tidak tetap adalah pengembangan jaringan tetap/regular atau diluar hubungan interksi biasa karena hubungan mendesak atau diperlukannya tambahan iniformasi yang tidak diperoleh dari jaringan tetap.

3. Jaringan luar biasa Jaringan luar biasa adalah akses jaringan untuk hal-hal yang bersifat sangat mendesak atas suatu kebutuhan dari suatu peristiwa yang luar biasa. Jaringan posko dapat bersifat vertical yaitu hubungan secara berjenjang dan bersifat horizontal yaitu hubungan setara. Hubungan jaringan antar posko sering disebut hubungan Antar dan Inter Sektor. Yang dimaksud Antar Sektor adalah hubungan antar institusi pemerintah, sedangkan Inter Sektor adalah hubungan antar sektor sektor pemerintah dengan non pemerintah.

G.

Pengelolaan POSKO

Suatu posko penanggulangan bencana sekecil apapun cakupan wilayahnya adalah suatu unit organisasi kecil atau unit pelaksana teknis yang harus dikelola secara professional dengan menggunakan prinsip-prinsip manajemen seperti : Perencanaan (Planning) Pengorganisasiaan (Organizing) Pengerahan (Actuating) Pengawasan (Controling)

Untuk mendukung itu semua perlu dilengkapi dengan : a. Struktur Organisasi Untuk mempermudah pengaturan dan pendelegasian wewenang b. Personil Personil posko penanggulangan bencana adalah merupakan asset yang maha penting karena sangat menentukan kinerja dan mutu posko penanggulangan bencana. Seorang personil posko penanggulangan bencana pada dasarnya adalah berperan pula sebagai caraka atau penghubung. Mengacu pada struktur organisasi yang ada maka diuraikan tugas-tugas personil posko sebagai berikut : 1. Penanggung jawab/Koordinator/Komandan adalah tanggung jawab yang diberi pembinaan manajerial. personil yang diberikan

2. Koordinator dan Wakil coordinator dalah personil yang diberi tanggung jawab untuk menyusun perencanaan program kegiatan, pengorganisasian dan pengerahan kegiatan, pengawasan dan melakukan evaluasi seluruh kegiatan posko penanggulangan bencana. 3. Sekretaris adalah personil yang diberi tugas untuk melakukan seluruh kegiatan administrasi dan keuangan serta urusan umum posko penanggulangan bencana.

4. Tim operator adalah petugas untuk menerima dan mengirim data, memberikan pelayanan informasi melalui telepon/fax. 5. Tim komunikasi adalah petugas untuk menerima dan mengirim berita, memberikan pelayanan informasi melalui Radio Komunikasi. 6. Tim programmer adalah petugas untuk menerima dan mengirim berita, memberikan pelayanan informasi menggunakan computer melalui website/internet dan email. c. Keuangan Untuk memberikan motivasi dan tanggung jawab personil serta kesinambungan operasi sebuah posko penanggulangan bencana dianggap urgen untuk menyiapkan dukungan keuangan disesuaikan dengan kemampuan masing-masing pengelola posko terutama untuk : Biaya operasional harian untuk personil Biaya kelengkapan (ATK, Kebutuhan umum) Biaya pemeliharaan peralatan (radio komunikasi, komputer, mesin ketik, alat transportasi, dan lain-lain)

d. Waktu Operasi Waktu operasi posko penanggulangan bencana sebaiknya 1x24 jam e. Sistem Pelaporan Pelaporan dilakukan pada setiap hari terutama pada menjelang pergantian petugas pengganti yang dicatat dalam : Buku Induk/Jurnal Form Berita

f. Atribut Atribut posko penanggulangan bencana sangat diperlukan untuk mempermudah tujuan alamta surat dan pihak-pihak dengan cara memasang papan nama yang mencolok. Bagi petugas posko yang sedang piket hendaknya diberi atribut tertentu untuk membedakan tanggung jawab dengan petugas lainnya yang dipasang di lengan sebelah kanan. g. Sarana dan Prasarana 1. Ruangan Suatu posko hendaknya ditempatkan pada suatu ruangan khusus dan tidak dicampur dengan ruang lain atau berada pada satu tenda lapangan di lokasi bencana. Satu posko hendak nya dilengkapi dengan : a. Alat pendingin (AC/Kipas angin) b. Ruang/tempat istirahat

c. Furniture/peralatan yang memadai : Meja, Kursi, Lemari, Arsip, Meja Rapat Kecil, TV, Radio, ATK, Alat Komunikasi, Listrik, Penerangan. 2. Peralatan komunikasi Kata kunci suatu keberhasilan suatu PB adalah tersedianya peralatan komunikasi yang memadai (tidak ketinggalan teknologi dan informasi) diantaranya meliputi : Telepon Faximili Radio Komunikasi RIG dan Handy Talkie (HF, UHF, VHF) KOmputer yang memiliki resolusi tinggi dengan dilengkapi Internet dan mempunyai E-mail/Website

3. Peralatan Administrasi kantor Adalah peralatan yang mendukung utama sangat penting terutama untuk : Mencatat berita jurnal/induk/utama) (Mesin ketik, Komputer+Printer, Buku

Membuat laporan (Laporan harian, mingguan, bulanan, tahunan) Alat tulis, kertas, tipe-ex, dll

4. Peralatan Transportasi Adalah untuk mendukung mobilitas petugas posko terutama untuk distribusi berita jika tidak dapat diakses melalui peralatan komunikasi atau untuk melakukan suatu rujukan lapangan (seperti sepeda motor/mobil/sepeda) H. Kegiatan Posko Kegiatan posko penanggulangan bencana : 1. Menghimpun/mencari data dan informasi tentang peristiwa suatu bencana alam baik pada sebelum, saat dan sesudah bencana melalui berbagai sumber dan akses. 2. Data dan informasi tersebut dihimpun dan di identifikasi serta dicatat dalam suatu buku jurnal/induk. 3. Selanjutnya data dan informasi dituangkan dalam formulir berita menggunakan bahasa yang lugas dengan diberi status tertentu (biasa, segara,kilat) dan setelah diberi pengesahan maka berita tersebut di distribusikan kepada pihakpihak terkait. 4. Pemantauan distribusi berita harus terus dilakukan dan bila perlu diupayakan mendapat umpan balik.

I.

Rekomendasi yang harus diisi oleh peserta

Batasan batasan apa saja yng boleh dan tidak boleh dilakukan oleh relawan dalam pengelolaan posko : 1. . 2. . 3. . 4. 5. dst,,,

J.

REFERENSI 1. Undang-undang No. 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana 2. Pedoman Posko Kementerian Sosial Republik Indonesia tahun 2004 3. Format pelaporan TMTI Prov DKI Jakarta tahun 2007

You might also like