You are on page 1of 3

TUGAS RESUME AUDIT 2 Nama NIM Jurusan : Intan Hanafi : 10102119 : Akuntansi

Audit terhadap siklus pendapatan mencakup dua pendekatan yaitu pengujian kepatuhan dan pengujian substansi. Pengujian kepatuhan bertujuan untuk memahami struktur pengendalian intern terhadap siklus penjualan, yang selanjutnya digunakan sebagai dasar pengujian substansi. Pengujian substansi dimaksudkan untuk melakukan verifikasi terhadap kelayakan jumlah rupiah serta kesesuaian penyajiannya dengan prinsip akuntansi yang lazim diterapkan di Indonesia. A. Sifat Siklus Pendapatan Iklus pendapatan terdiri dari aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan pertukaran barang dan jasa dengan pelanggan dan penagihan pendapatan dalam bentuk kas. Untuk perusahaan dagang, kelompok transaksi yang termasuk dalam siklus ini adalah: o Penjualan kredit; o Penerimaan kas dari penagihan piutang dan penjualan tunai; o Penyesuaian-penyesuaian penjualan. Tujuan audit terhadap transaksi siklus pendapatan adalah untuk memperoleh bukti bahwa saldo-saldo dan transaksi yang terkait dengan siklus pendapatan memperoleh asersi yang berkecukupan (significant assertion) dari manajemen. B. Aktivitas Pengendalian Terhadap Transaksi Penjualan Kredit Dalam upaya memahami sistem pengendalian intern terhadap transaksi penjualan kredit ada empat hal yang harus senantiasa diperhatikan, yaitu: 1) Catatan dan Dokumen kunci dalam Siklus Pendapatan Dalam sistem penjualan kredit digunakan berbagai dokumen maupun catatan akuntansi guna mendokumentasikan setiap informasi yang terbentuk dalam transaksi penjualan. Dalam sistem ini terdapat beberapa dokumen ataupun catatan yang pada umumnya digunakan guna membentuk sistem pengolahan informasi akuntansi yang memadai. Dokumen-dokumen maupun catatan-catatan akuntansi tersebut antara lain: Customer order, sales order, shipping document, sales invoice, authorized pricelist, account receivable subsidiary ledger, sales journal dan customer monthly statement. 2) Fungsi yang Terkait Beberapa fungsi yang terkait dalam transaksi penjualan kredit, yaitu: penerimaan pesanan dari pelanggan (Accepting customer orders), Peretujuan kredit (Approving credit), penanganan penjualan barang (Filling sales orders), pengiriman barang (Shipping sales orders), penagihan (Billing customers) dan Pencatatan Penjualan ( Recording the sales). 3) Resiko Pengendalian Untuk memahami terhadap munculnya risiko pengendalian, auditor harus merujuk tiga langkah, antara lain: o Mengidentifikasikan kemungkinan salah saji; o Identifikasi pengawasan yang dapat melindungi dan mendeteksi terhadap salah saji; dan o Memperoleh pembuktian terhadap pengujian pengendalian. C. Aktivitas Pengendalian Terhadap Penerimaan Kas

Transaksi penerimaan kas terbentuk karena adanya operasi penjualan tunai dan pelunasan hutang dari para debitur. Disamping ada sumber penerimaan kas dari berbagai transaksi nonoperasional, misalnya penerimaan dari penjualan aktiva tetap, penerimaan bunga deposito, penerimaan kas dari aktivitas sekunder, dll. Semua penerimaan yang berasal dari aktivitas nonoperasional diakui berdasarkan pendekatan netto, artinya cost yang membentuk penerimaan tersebut langsung diperhitungkan dan dibebankan dalam penerimaan kas tersebut. Memahami dan menilai Risiko Pengendalian Banyak prosedur pengendalian yang terlibat dalam pemrosesan penerimaan kas merupakan pengendalian manual, bukan prosedur pengendalian yang terprogram. Auditor biasanya akan menggunakan kombinasi dari pengajuan pertanyaan, observasi, dan inspeksi dokumen untuk mengumpulkan bukti bahwa prosedur pengendalian manual merupakan fungsi yang paling efektif. D. Aktivitas Pengendalian Terhadap Transaksi Penyesuaian Penjualan Transaksi penyesuaian penjualan meliputi: o Pemberian potongan tunai; o Pemberian retur penjualan dan potongan harga; o Penentuan piutang tak tertagih. Aktivitas pengendalian bermanfaat dalam mengurangi risiko penyelewengan yang berfokus pada penetapan validitas, atau eksistensi atau kejadian transaksi dan mencakup hal-hal berikut: 1) Otorisasi yang tepat atas seluruh transaksi penyesuaian penjualan; 2) Perhitungan independen atas barang-barang yang diretur; 3) Penggunaan dokumen dan catatan yang tepat; 4) Pemisahan tugas untuk mengotorisasi transaksi penyesuaian penjualan dan penanganan serta pencatatan penerimaan kas. Apabila terdapat potensi salah saji yang material dari transaksi penyesuaian penjualan, maka auditor harus memperolah pemahaman atas seluruh aspek yang relevan dari komponen struktur pengendalian internal dan mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi risiko salah saji semacam itu. Pengujian Atas Pengendalian Intern Tujuan audit siklus pendapatan adalah untuk memperoleh bukti kompeten yang cukup tentang tiap asersi manajemen yang signifikan dalam laporan keuangan. Pada siklus pendapatan risiko pengendalian yang muncul umumnya karena tekanan pada manajemen untuk menampilkan performa pendapatan yang lebih baik dari entitas lain, keinginan melebihsajikan atau merendahsajikan kas, piutang, atau piutang tak tertagih untuk kepentingan likuiditas. Selain itu kesalahan karena tingginya transaksi dalam siklus pendapatan, standar akuntansi dan klasifikasi akun-akun dalam siklus pendapatan yang tidak tepat memungkinkan munculnya risiko pengendalian. Dokumen-dokumen yang sering digunakan dalam memproses transaksi penjualan, khususnya yang kredit antara lain order pelanggan, arder penjualan, dokumen pengiriman, faktur penjualan, daftar harga yang diotorisasi, buku besar pembantu piutang, berkas transaksi penjualan, jurnal penjualan dan laporan penjualan bulanan. Fungsi-fungsi yang terlibat dalam transaksi penjualan kredit adalah bagian penerimaan order pelanggan, persetujuan kredit, pemenuhan order penjualan, pengiriman order penjualan, penagihan pelanggan, dan pencatatan transaksi penjualan.

You might also like