Professional Documents
Culture Documents
DENGAN LUKA BAKAR (COMBUSTIO) GR II A-B 45 % DAN CEDERA INHALASI POST BULECTOMY RUANG BEDAH G RSUD DR. SOETOMO SURABAYA PERIODE TANGGAL 21 S/D 25 OKTOBER 2002
DISUSUN SEBAGAI BAHAN LAPORAN KASUS PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESI DI RUANG BEDAH G, RSUD DR. SOETOMO SURABAYA
NIM 010030170 B
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA PROGRAM STUSI S.1 ILMU KEPERAWATAN SURABAYA 2002
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN NY.SLF. DENGAN LUKA BAKAR COMBUSTIO GR II A-B 45 % DAN CEDERA INHALASI POST BULECTOMY DI RUANG BEDAH G RSUD DR. SOETOMO SURABAYA.
Mahasiswa,
Pembimbing Ruangan
Pembimbing Akademik
T J u T j u k, S.KP NIP.
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NY.SLF . DENGAN COMBUSTIO GR. II A-B 45 % DENGAN CEDERA INHALASI POST BULECTOMY DI RUANG BEDAH G, RSUD DR. SOETOMO SURABAYA TANGGAL 11 13 MARET 2002
PENGKAJIAN
A. PRA OPERASI Pengkajian dilaksanakan pada tanggal 11 Maret 2002 pada pukul 09.00 WIB. 1. Identitas Nama Umur Jenis kelamin 45% dengan Suku Bangsa bulectomy. Agama Pekerjaan Pendidikan Alamat : SMA. :. : Kristen Protestan : swasta : Jawa cedera inhalasi post : Ny.SLF : 40 tahun : Perempuan Tgl MRS Register Diagnose : 2 - 3 - 2002 : 10138088 : Combustio gr II A-B
Keluhan utama : Luka bakar kena ledakan kompor pada wajah, badan, punggung dan kedua tangan. sebelumnya : Pada tanggal 2 Maret 2002 pukul 04.00, klien mengalami ledakan kompor minyak tanah di rumah. Ledakan mengenai wajah, leher, badan, punggung dan kedua tangan. Pasien merasakan nyeri serta panas pada sekujur area yang terbakar. Keluarga langsung membawa pasien ke RS swasta di Jl. Diponegoro untuk mendapat penanganan lebih lanjut, kemudian setelah menadpat pemeriksaan, pasien disarankan untuk dirujuk ke RSUD Dr. Soetomo Surabaya untuk mendapat pengobatan dan perawatan yang lebih maksimal. Pada hari itu juga pasien dilakukan bulectomy untuk mengangkat bula pada luka bakar, dilakukan pemasangan infus (terapi baxter), CVP, kateter
urine, pencucian luka di IRD. Kemudian pasien dirawat di unit luka bakar di GBPT, hingga pada tanggal 7 Maret pasien dipindahkan ke Ruang Bedah G untuk mendapat perawatan lanjutan. II Riwayat Keperawatan 2.1 Riwayat penyakit sebelumnya : Dm dan riwayat HT disangkal, luka bakar sebelumnya (-), epilepsi (-). 2.2 Riwayat penyakit sekarang : Pada saat pengkajian tanggal 11 Maret 2002 pukul 09.00 WIB, pasien dalam keadaan sadar baik (CM) GCS E4V5M6, keluhan nyeri dan panas pada luka bakar, suara serak, sulit menelan (-), pasien mengeluh haus. Total luas luka bakar: K/L Th ant Post Ext sup S D Total : gr II A-B : gr II A-B : gr II A-B : 6% : 16% : 10% : 8% : 5%
rumah cukup bersih, karena kebiasaan warga sekitar membersihkan lingkungan rumah masing-masing setiap minggu secara teratur. 2.5 Riwayat kesehatan lainnya 2.6 Alat bantu yang dipakai Gigi palsu Kaca mata Lain-lain : -: taa :taa : taa
Pendengaran :taa
III. Observasi dan Pemeriksaan Fisik 1. Keadaan umum : sadar CM. 2. Tanda vital 3. Body System 3.1 Pernafasan Hidung Trachea : taa : taa, bulu hidung terbakar. :S: 36,8 0C, N: 92 x/mnt, TD: 100/70 mmHg, RR: 16 x/mnt, BB: 50 kg, TB: 157 cm.
Dada - Bentuk putih pucat merah muda. - Gerakan Jenis nafas Batuk Sputum Cyanosis Frekwensi nafas 3.2 Kardiovaskuler Nyeri dada Pusing Kram kaki Sakit kepala Palpitasi Clubing finger Suara jantung Edema Kapilari refill Lainnya 3.3 Persarafan Kesadaran GCS Kepala dan wajah Mata
terdapat luka bakar gr II A B 10%, bula (-), luka sudah agak mengering, warna : simetris, nyeri dada (-), retraksi (-). : vesikuler +/+, massa (-), rh -/-, wh -/: -: taa : taa : 16 x/mnt. : taa : taa. : --. : -: -:-: S1 S2 tunggal. : taa : 2 dtk. : -: CM : E4V5M6 : terdapat luka bakar gr II A-B 6%. : Konjungtiva merah muda, sklera puith bersih, pupil : hidung
isokor, reflek pupil baik, bulu mata hangus, bulu alis hangus, luka sudah agak mengering, warna merah muda pucat, bula (-). Mulut mukosa bibir (+). Leher Reflek fisiologis Reflek patologis Pendengaran : DVJ (-), pembesaran kelenjar limfe (-). : dbn : taa : dbn : Bibir mengalami luka bakar, sudah agak kering,
Penciuman Pengecapan sensasi pengecapan. Penglihatan Perabaan disentuh (terutama Lainnya Produksi urine Warna urine . Lainnya Mulut Tenggorokan Abdomen Rectum Bab Lavement Lain-lain : dbn : -: --
: dbn : Klien mengatakan tidak mengalmai penurunan rasa : dbn : Pasien mengatakan pada area luka bakar nyeri bila saat merawat luka dan mandi), rasa kesemutan (-), refleks : -: 600-800 cc per 24 jam. : kuning jernih : -: bersih, gigi molar 1 kanan (-), mukosa bibir agak kering. : sakit menelan (-). : distensi (-), peristaltik usus baik.
saraf III, IV, V, VI, VII, tidak ada kelainan. 3.4 Perkemihan Eliminasi Urine
konsistensi lembek warna coklat. 3.6 Tulang Otot Integumen Kemampuan pergerakan sendi: 555 555 555 555 Extremitas - Atas : : pergerakan baik, kekuatan otot baik, terdapat luka bakar gr II
A-B 5% pada tangan kanan, 8% pada tnagn kiri, luka masih basah, warna merah kehitaman, bula (-). - Bawah Kulit: - Warna kulit - Akral - Turgor :sawo matang. :hangat, oedem (--) : baik : pergerakan baik, kekuatan otot baik. :dbn - Tulang belakang
Terapi hormon : -Karakteristik seks sekunder: dbn Riwayat pertumbuhan dan perkembnagan fisik: taa 3.8 Sistem Hematopoietik Diagnosis penyakit hematopoietik yang lalu: -Type darah: O 3.9 Reproduksi . Perempuan : perkembangan organ seks sekunder normal, menopause belum, anak terkecil umur 5 bulan dari pernikahan kedua, menikah umur 20 tahun, menarche umur 15 tahun, nyeri haid (-), darah haid normal, siklus haid kadang maju kadang mundur lebih kurang 2-3 hari. 4.0 Psikososial Konsep diri: -Citra diri: Tanggapan tentang tubuh: taa Bagian tubuh yang disukai: taa Bagian tubuh yang tidak disukai: taa Persepsi thd kehilangan bagian tubuh: pasien bertanya kemungkinan cacat pada wajah bekas luka bakar dan kemungkinan penyembuhannya. Lainnya, sebutkan: (-). Status klien dalam keluarga: istri, ibu rumah tangga Kepuasan klien thd status dan posisi dlm keluarga: puas Kepuasan klien thd jenis kelamin: puas Lainnya, sebutkan: taa tanggapan klien thd perannya: cukup puas. Kemampuan/kesanggupan melaksanakan peran. Kepuasan klien melaksanakan perannya: puas. harapan klien thd: = Tubuh: supaya cepat sembuh. = Posisi (dlm pekerjaan): taa = Status dlm keluarga: taa = Tugas/pekerjaan:taa. Ideal diri/harapan: klien melaksanakan perannya: sanggup Identitas:
Peran:
Harapan klien thd lingkungan: taa Harapan klien thd penyakit yg diderita: penyakitnya dapat segera disembuhkan dan kondisi fisiknya dapat kembali seperti sedia kala.
Harga diri: Tanggapan klien thd harga dirinya: pasien merasa malu dengan keadaan wajah dan tubuhnya bekas luka bakar dan pasien harus memakai balutan pada wajah dan badan sehingga tampak seperti mummy. Lainnya, sebutkan: taa Hubungan dengan klien: tante. Dukungan keluarga: baik Dukungan kelompok/teman/masyarakat: baik Reaksi saat interaksi: kooperatif, komunikasi lancar dan jelas, suaraagak serak semenjak kejadian luka bakar. Konflik yang terjadi terhadap: taa Konsep tentang penguasa kehidupan: Tuhan. Sumber kekuatan/harapan saat sakit: Tuhan, tenaga dokter dan perawat serta dukungan keluarga. Ritual agama yg berarti/diharapkan saat ini: dapat melaksanakan ibadah dengan baik. Sarana/peralatan/orang yg diperlukan dlm melaksanakan ritual agama yg diharapkan saat ini: taa Upaya kesehatan yang bertentangan dgn keyakinan agama: taa Keyakinan/kepercayaan bahwa Tuhan akan menolong dlm menghadapi situasi sakit saat ini: sangat yakin Tuhan akan membantu kesembuhan. Keyakinan/kepercayaan bahwa penyakit dapat disembuhkan: sangat yakin. Persepsi thd penyebab penyakit: luka bakar karena ledakan kompor. 3.11 Spiritual: Sosial/interaksi:
Pemeriksaan penunjang: Tanggal 2- 032002 Jenis Pemeriksaan Darah lengkap Elektrolit AGD GDA Hasil Hb: 17,5 g/dl Leuko: 16,2 x 1000/UL PLT: 486x 10 e9/L PCV: 0,52% BUN: 13 mg/dl SC: 0,76 mg/dl Nilai normal 11,4-15,1 4,3-11,3 150 350x10.e9/L 0,38 0,42% 10-20 mg/dl
SGOT: 60 U/L K serum: 3,71 meq/L Na serum: 130 meq/L GDA: 143 mg/dl PH: 7,373 PCO2: 31,9 PO2: 91,4 HCO3: 18,1 BE: - 7,1, O2 saturasi 96,92. 2-3-2002 Foto thoraks Cor: bentuk dan besar normal. Pulmo: tidak ada kelainan, kedua sinus phrenicocostalis tajam. Kesimpulan: cor dan pulmo 2-3-2002 Darah lengkap dalam batas normal. Hb: 18,8 g/dl Leuko: 12,8 x 1000/UL Trombo: 295x109/L PCV: 0,55 %
< 1,2 mg/dl < 38 U/L 3,8-5,5 meq/L 136-144 meq/L < 200 mg/dl 7,35-7,45 35-45 80-104 21-25 13,3+1,2 Normal
11,4-15,1 g/dl 4,311,3x1000/UL 150350x10.e9/L. 0,38-0,42% < 200 gr/dl 3,8-5,5 meq/L 136-144 meq/L 97-113 mmol/L 3,8-4,4 gr/dl 11,4-15,1 4,3-11,3 38 42 % 150 350x10.e9/L 80-93 fl 27-31 Pg 32-36 g/dl 1-2/0-1/3-5/5462/25-33/3-7
3-3-2002
GDA: 111 gr/dl K: 4,4 meq/L Na: 138 meq/L Cl: 109 meq/L Albumin: 2,11 gr/dl Hb: 16,5 g/dl Leuko: 7,5 x 1000/UL Ery: 4,94 g/dl HCT: 48,9 % PLT: 242 x 10 e9/L MCV: 99,0 fl MCH: 33,4 Pg MCHC: 33,7 g/dl Diff: eos/baso/stab/seg/lym/mono 2/-/3/75/20/-
4-3-2002
BUN: 15 mg/dl SC: 0,6 mg/dl K: 5,0 meq/L Na: 132 meq/L GDA: 116 gr/dl SGOT: 59 U/L SGPT: 39 U/L Albumin: 3,2 gr/dl 6-032002 Darah lengkap Elektrolit RFT LFT Albumin GDA Hb: 12,0 g/dl Leuko: 11,3 x 1000/UL LED: 70 mm/jam Ery: 3,59 gr/dl HCT: 35,8 % PLT: 146 x 10 e9/L MCV: 99,7 fl MCH: 33,4 Pg MCHC: 33,5 g/dl Diff: eos/baso/stab/seg/lym/mono -/-/-/92/8/BUN: 10 mg/dl SC: 0,7 mg/dl SGOT: 47 U/L SGPT: 38 U/L K serum: 3,8 meq/L Na serum: 134 meq/L Cl serum: 104 mmol/L Albumin: 3,3 gr/dl Terapi:
10-20 mg/dl < 1,2 mg/dl 3,8-5,0 meq/L 136-144 meq/L < 200 gr/dl < 38 U/L < 41 U/L 3,8-4,4 gr/dl 11,4-15,1 4,3-11,3 < 20 38 42 % 150 350x10.e9/L 80-93 fl 27-31 Pg 32-36 g/dl 1-2/0-1/3-5/5462/25-33/3-7 10-20 mg/dl < 1,2 mg/dl < 38 U/L < 41 U/L 3,8-5,5 meq/L 136-144 meq/L 97-113 mmol/L 3,8-4,4 gr/dl
Tanggal 11 Maret 2002, diet TKTP ekstra susu, Tarivid 2x400 mg, Mef Acid 3x500 mg, Sucralfat 3xCI, rawat luka tertutup dengan SSD 1% dan Gentamycin zalf 1% untuk wajah. ANALISA DATA: DATA S: Pasien mengeluh ETIOLOGI Cedera luka PATOFISIOLOGI Luka bakar MASALAH Nyeri.
nyeri dan panas pada area luka bakar. O: Pasien mengalami luka bakar gr II A-B 45%, luka masih basah, meringis kesakitan luka saat dirawat, pasien
bakar. Terpajan sampai lapisan dermis Rangsang saraf nosiseptor terputus Rangsang nyeri ke pusat saraf otak Dimanifestasikan sebagai nyeri Kehilangan integritas kulit yang disebabkan oleh luka bakar. Folikel rambut dan lapisan epidermis terkena Epitel pelindung tidak ada Port de entry kuman infeksi Terpajan sampai lapisan dermis Luka bakar luas Resiko infeksi.
skala nyeri 7-8, N: 92 x/mnt. S: Pasien mengeluh luka bakar terasa nyeri dan panas. O: Area luka bakar masih pasien mengalami luka bakar gr II A-B 45%, merah warna muda basah,
pucat, HB: 12 gr/dl, LED: 70 mm/jam, albumin: gr/dl. S: malu Pasien mengatakan dengan luka bakar yang mengenai wajah dan apakah sembuh maksimal dan bertanya dapat Cedera luka bakar luas pada daerah wajah. 33,3
Luka bakar luas Terpajan sampai lapisan dermis Ketidakmampuan pasien beradaptasi dengan kondisi baru
wajah semula. O:
dapat
kembali seperti Pasien mengalami luka bakar gr II A-B 45%, luka bakar pada wajah dan leher 6%, bulu mata, alis, bulu hidung hangus. DIAGNOSA KEPERAWATAN: 1. Nyeri b/d cedera luka bakar. Data penunjang: S: Pasien mengeluh nyeri dan panas pada area luka bakar. O: Pasien mengalami luka bakar gr II A-B 45%, luka masih basah, pasien meringis kesakitan saat luka dirawat, skala nyeri 7-8, N: 92 x/mnt. 2. Resiko infeksi b/d Kehilangan integritas kulit yang disebabkan oleh luka bakar. Data penunjang: S: Pasien mengeluh luka bakar terasa nyeri dan panas. O: Area luka bakar masih basah, pasien mengalami luka bakar gr II A-B 45%, warna merah muda pucat, HB: 12 gr/dl, LED: 70 mm/jam, albumin: 33,3 gr/dl. 3. Perubahan harga diri b/d Cedera luka bakar luas pada daerah wajah. Data penunjang: S: Pasien mengatakan malu dengan luka bakar yang mengenai wajah dan bertanya apakah dapat sembuh maksimal dan wajah dapat kembali seperti semula. O: Pasien mengalami luka bakar gr II A-B 45%, luka bakar pada wajah dan leher 6%, bulu mata, alis, bulu hidung hangus.
RENCANA TINDAKAN, IMPLEMENTASI DAN EVALUASI: Diagnosa Tujuan Keperawatan Nyeri b/d cedera Setelah luka bakar. Data penunjang: diberikan asuhan Observasi vital sign. Rencana Intervensi Intervensi Kaji skala nyeri. sehingga Implementasi Rasional dapat diberikan 08.00 Inj Novalgin 1 amp. 08.30 atau Mengkaji Alergi (-) meringis dan menolak dilakukan pada luka punggung luka eksternal bakar, hipoetrmia. 10.30 ini ekstra. membantu posisi Obat sudah diminum. Pasien terlihat senang. Pasien merasa nyaman. duduk. dengan menghemat 13.00 neyri Memberi nekrotomy di area dengan Evaluasi
Memantau tingkat nyeri pasien Tgl 11-3-2002 intervensi lebih lanjut. adanya penyimpangan skala Skala nyeri 7-8, pasien
S: Pasien mengeluh keperawatan nyeri dan panas selama 3 hari, pada area luka pasien bakar. O: mengalami dapat mendemonstrasi
Pasien kan hilang dari Pertahankan pintu kamar Panas dan air hilang melalui luka ketidaknyamana tertutup, tingkatkan suhu jaringan ruangan selimut dan ekstra berikan menyebabkan untuk Tindakan membantu
alasan sangat nyeri. Pasien merasa hangat. selimut Pasien merasa nyaman.
bakar gr II A-B n. 45%, luka masih Kriteria basah, meringis kesakitan luka pasien evaluasi: menyangkal saat nyeri, dirawat, melaporkan nyaman,
mempertahankan berat badan Tgl 12-3-2002 jauh dari linen temapat tidur 08.00 Memberi obat oral terhadap luka dan menuurnkan Mef Acid 500 mg.
Memberi
postur Bnatu dengan pengubahan aliran udara. dapat diperlukan. Dapatkan tonjolan tulang selama dependen. gerakan meinimalkan
rileks, posisi setiap 2 jam bila Menghilangkan tekanan pada 10.30 Memberi posisi semi mengikuti lagu. tidur bantuan tambahan sesuai Dukungan adekuat pada luka 13.00 pasien membantu Berikan tak dapat membantu
13.30 Memberi obat oral Obat sudah diminum, Mef Acid 500 mg. mual (-). Pusing berjalan (-), tanpa pasien ragu-
badan sendiri.
acid 3x 500 mg) yang Analgesik diperlukan utnuk Tgl 13-3-2002 diresepkan sedikitnya sebelum keefektifannya. menit nyeri berat. prosedur Mef Acdi 500 mg. kamar mandi. 11.00 Mengukur vital sign.
dan memblok jaras nyeri dengan 08.00 Memberi obat oral ragu. S: 36,30C, N: 80 x/mnt; Obat sudah diminum. Skala nyeri 5-6, pasien 13.30 Memberi obat oral tenang, Mef Acid 500 mg. 14.00 Mengkaji nyeri. skala meringis (-), gelisah (-). 09.00 Membantu pasien ke TD: 110/70 mmHg.
Resiko infeksi b/d Setelah Kehilangan integritas yang diberikan kulit asuhan selama 3 hari, pasien bebas
Pantau: Penampilan
indikasi- Tgl 11-3-2002 atau 08.30 Memandikan pasien, Luka pada ext atas merawat luka, masih basah. melakukan nekrotomy, mencuci rambut pasien. 09.30 Merawat luka pasien Serum pada luka wajah dengan bethadine luka pada SSD dan mengerak dan dibersihkan. wajah, yang lain, bersih (+), TD: 100/60 mmHg, N: 92 x/mnt; S: 370C. minum 400 cc. 13.00 Membantu pasien Pasien dan keluarga dan sulit
bakar (area luka bakar, penyimapngan dari hasil yang sisi donor dan status diharapkan. balutan di atas sisi tandur bial tandur kulit dilakukan) setiap 8 jam. tak demam, Suhu setiap 4 jam. Jumlah kali makan. Bersihakn area luka bakar Pembersihan setiap 4 hari dan lepaskan jaringan jarinagn (debridemen) nekrotik meningkatkan sesuai granulasi. dan pelepasan nekrotik makanan yang dikonsumsi setiap
disebabkan keperatan
S: Pasien mengeluh dari infeksi. luka bakar terasa Kriteria nyeri dan panas. masih pasien mengalami 45%, merah bakar gr II A-B warna muda evaluasi: O: Area luka bakar ada jaringan luka granulasi baik.
Gentamycin zalf untuk Luka pada bagian tubuh menuutp luka denga gas bula(-). steril.
basah, pembentukan
pucat,
HB:
12
kolam
sesuai
pesanan, yang
mengatakan
mengerti
13.30. Memberi penjelasan dengan penjelasan yang dan idberikan dan berjanji akan mentaati petunjuk pasien yang diberikan. penunggu tentang: pentingnya yang diberikan. Pentingnya banyak perhari. Pentingnya pasien makan protein tinggi (puith telur, daging, tahu, tempe, ikan, hati) dan buah-buahan yang ini mengandung vit A,C Pasien makan 1 porsi dan E. habis, minum 400 cc. Obat diminum. oral sudah mennadakan infeksi. Kultur mengidentifikasi sehingga Tgl 12-3-2002 Karena makan pagi. penyebab diresepkan. 2-3 minum liter menghabiskna makan
donor, yang dapat ditutup dengan balutan vaseline atau op site. Lepaskan krim lama dari membantu mencegah infeksi. luka sebelum pemberian Mengikuti krim baru. Gunakan melindungi pasien dari infeksi.
sarung tangan steril dan Kulit yang gundul menjadi beriakn krim antibiotika media yang baik untuk kultur topikal yang diresepkan pertumbuhan baketri. pada dengan Berikan Beritahu area luka ujung krim dokter bakar jari. secara Temuan-temuan bila membantu
demam drainase purulen patogen luka bakar, sisi donor atau dapat
atau bau busuk dari area terapi antibiotika yang tepat 08.00 Membantu pasien
balutan berikan
sisi
tandur. balutan
siis
tandur media
hanya 08.30 Memberi obat oral: Linen bersih, tt rapi. Tarivid 400 mg dan Zegavit 1 tab. 09.00 dan Membersihkan menggnati Luka terdapat linen dibersihkan. Kompres PZ sudah serum tt yang mengerak, sulit kultur
Dapatkan kultur luka dan diganti setiap 5-10 hari, sisi ini antibiotika IV memberiakn sesuai ketentuan. untuk pertumbuhan bakteri. Kulit adalah lapisan pertama tubuh ruangan lakukan khusus dan dan untuk tindakan terhadap dan pertahanan perawatan infeksi.
Tempatkan pasien pada terhadap infeksi. Teknik steril 09.30 Merawat luka pada dipasang. zalf Susu 200 cc diminum habis. habis, minum 400 cc. ekstra Pasien nyaman. mengatakan kewaspadaan perlindungan lainmelindungi gentamycin. pada luka wajah. Memberi susu.
yang mengenai area luas Kurangnya berbagai rangsang tempat tidur steril, handuk bergerak mencetuskan pasien dan skort untuk pasien. pada kebosanan. Gunakan sarung skort tangan steril, dan
kebebasan 10.00
13.00 memantau makan Pasien makan porsi siang pasien. PZ. Tgl 13-3-2002 08.00 Membantu pasien Serum yang mnegerak habis, minum 400 cc. oral sudah diminum. 13.30 Memberi kompres Obat
penutup kepala dengan masker bila memberikan perawatan pada pasien. Tempatkan televisis radio atau pada ruangan Melindungi terhadap tetanus.
untuk
makan pagi
08.30 Memberi obat oral: terkelupas, luka kering Traivid 400 mg, Zegavit dan bersih. diet adalah yang paling pasien diet nutrisi spesialis dapat dan untuk adekuat kebutuhan 1 tab, Mef Acid 500 mg. dengan zalf 1%. pada wajah. Memberi susu. 11.00 sign. 12.00 Memberi posisi Memantau vital Susu 200 cc sudah
Bial riwayat imunisasi tak Ahli adekuat, berikan globulin nutrisi imun tetanus
baik 09.00 Merawat luka wajah diminum. Genatamycin TD: 100/70 mmHg, N: 100 x/mnt; S: 37,40C. Pasien makan 1 porsi ekstra habis, minum 400 cc. Obat diminum. oral sudah
tinggi, diet tinggi kalori. memabntu penyembuhan luka 10.30 Berikan suplemen nutrisi dan seperti sustacal antara ensure dengan makan atau energi. atau bila memenuhi
masukan makanan kurang dari 50%. Anjurkan NPT atau makanan enteral bial pasien tak dapat makan per oral. duduk. 13.00 Membantu makan siang.
13.30 Memebri obat oral: Mef Acid. Perubahan bakar luas harga Setelah pada asuhan keperawatan Sediakan untuk waktu untuk Mengekspresikan perasaan Tgl 11-3-2002 memudahkan 08.00 Menemani pasien Pasien tampak senang makan pagi. hiburan pasien. radio karena ditemani makan. pada dengan gembira. Pasien mengatakan Memberikan Pasien ikut bernyanyi
diri b/d Cedera luka diberikan daerah wajah. Data penunjang: S: dengan bakar dan apakah sembuh maksimal wajah kembali semula. O:
pasien dan orang terdekat membantu perasaannya. pada tentang yang dilakukan. Hindari informasi proses pemberian Interaksi
mengekspresikan koping. Pengetahuan akurat pasien membantu regimen transisi memudahkan melalui proses
11.00 Menemani pasien senang bila ditemani bercakap-cakap tenatng oleh perawat bercakapperasaanya terapi dapat Informasi dapat yang 12.00 dan apsien untuk setelah cakap mengemukakan keinginannya untuk dapat sembuh seperti sedia kala tanpa cacat menganjurakn pada wajah. aktif Pasien mengatakan mau berlatih secara kontinu. contoh gerakan yang dan kejadian luka bakar.
mengenai wajah adaptif. bertanya Kriteria hasil: dapat Pasien murung dapat cakap seperti petugas pasien Pasien kooperatif
bertubi-tubi membantu perubahan individu menerima. berlebihan ansietas frustasi berduka. yang
dan mau bercakap- Jawab pertanyaan dengan menambah dengan jelas. Masukkan informasi menyebabkan dan dan instruksi tambahan depresi. lain, jika pasien menunjukkan kesiapan mempelajari
mengalami
luka dalam
tindakan perawatan diri. Tgl 12-3-2002 09.00 ROM. pasien nyaman dan dalam dalam Melatih
bakar gr II A-B pengobatan dan 45%, luka bakar perawatan yang Bila pasien menyangkal, pada wajah dan diberikan, leher 6%, bulu pasien mata, alis, bulu menerima hidung hangus. baru terima tanpa menguatkan Pendekatan ini menunjukkan dapat penyangkalan. Hindari penerimaan pasien merasakan
berdebat dnegan pasien membuka pintu untuk pasien 10.00 melibatkan keluarga Keluarga ekspresi perasaan jujur. kontinu penting kompres PZ pada luka yang diberikan. wajah pasien. Menerangkan pada keluarga memberikan kesempatan pada pasien utnuk melakukan AKS seperti makan, minum, Pertahankan mendapat keluarga Membantu pasien menyatukan informasi kembali harga diri yang baru. ke kamar mandi secara mandiri. Tgl 13-3-2002 makan. perlunya
adaptasi situasi dan membebani terhadap dnegan realita. perubahan pada Beriakn wajahnya. untuk pada bila ada.
perasaan. Arahkan pasien untuk meningkatkan kemajuan kelompok ke arah penerimaan. pendukung sesuai indikasi
tentang kemajuan pasien. Libatkan keluarga dalam perawatan pasien. Pasien makan sambil tentang anak-anaknya. 08.00 menemani pasien mengobrol
Anjurkan latihan rentang Mencegah jam. Posisikan bagian kontraktur. tubuh yang dapat
Keluarga
mengatakan
gerak sendi aktif setiap 2 jarinagn parut progresif dan 09.00 yang luka bakar pada adalah spaesialis rehabilitatif kesejajaran fungsional. mengevaluasi keluarga dukungan Denagn potensial pemulihan ROM.
Mengajarkan paham dnegan petunjuk Suami mengatakan pentingnya mungkin keluarga waktu pasien akan sesering meluangkan untuk
cedera luka bakar luas dan merencanakan program pada ekstremitas, rujuk latihan untuk memaksimalkan pada terapis fisik untuk pemulihan evaluasi alat atau terhadap aktif traksi pasien. Latihan membantu fleksibilitas
terutama suami dalam menunggui pasien di meningkatkan harga diri RS. pasien sehingga pasien dapat lebih nyaman dan tenang.
yang sendi dan tonus otot dan meningkatkan sirkulasi. Melakukan AKS memberikan
Anjurkan
pasien
untuk latihan
aktif,
CATATAN PERKEMBANGAN: Tanggal / jam 13-3-2002 12.00 WIB Diagnosa Keperawatan Nyeri b/d cedera luka bakar. Data penunjang: S: Pasien mengeluh nyeri dan panas pada area luka bakar. O: Pasien mengalami luka bakar gr II A-B 45%, luka masih basah, pasien meringis kesakitan saat luka dirawat, skala nyeri 7-8, N: 92 x/mnt. Evaluasi S: Pasien mengatakan rasa nyeri dan perih pada luka bakar terutama pada daerah wajah sudah jauh berkurang, nyeri masih dirasakan pada daerah lengan kanan atas. Pasien mengatakan malam hari dapat istirahat dnegan nyenyak. O: Skala nyeri 5-6, pasien tidak meringis kesakitan lagi saat diobati, luka pada wajah sudah mengering, luka pada ext atas maish basah N: 100 x/mnt. A: 13-3-2002 12.00 WIB Masalah belum teratasi. P: lanjutkan planning seluruhnya. Resiko infeksi b/d Kehilangan S: Pasien mengatakan rasa nyeri integritas kulit yang disebabkan dan apans pada luka sudah agak oleh luka bakar. Data penunjang: terasa nyeri dan panas. berkurang. O: Area luka bakar pada wajah basah pada area ext atas kanan, rencaa dialkukan
S: Pasien mengeluh luka bakar sudah kering, luka bakar masih O: Area luka bakar masih basah, pasien
pasien mengalami luka bakar pemeriksaan ulang: DL, RFT, LFT, gr II A-B 45%, warna merah FH, SE, albumni pada tanggal 14-3muda pucat, HB: 12 gr/dl, 2002. LED: 70 mm/jam, albumin: A: 33,3 gr/dl. 13-3-2002 12.00 WIB Masalah tidak terjadi. P: Lanjutkan planning sampai luka
bakar kering. Perubahan harga diri b/d Cedera S: Pasien mengatakan sudah pasrah luka bakar luas pada daerah wajah. Data penunjang: S: Pasien mengatakan malu dengan luka bakar yang dnegan keadaan luka pada wajah dan tubuhnya, pasien berjanji akan mentaati semua petunjuk yang diberikan demi kesembuhan lukanya.
mengenai wajah dan bertanya O: Luka bakar pada area wajah apakah dapat sembuh sudah kering, luka bersih, maksimal dan wajah dapat kembali seperti semula. O: Pasien mengalami luka bakar gr II A-B 45%, luka bakar pada wajah dan leher hangus. 6%, bulu mata, alis, bulu hidung pasien mau diajak bercakapcakap, pasien tidak menujukkan gejala murung, menarik diri, pasien semua dilakukan, melakuakn makan, kooperatif perawatn pasien AKS ke terhadap yang mau (mandi, kamar
minum,
mandi) secara mandiri. A: Masalah tidak terjadi. P: Pertahankan keberhasilan yang dicapai.