You are on page 1of 3

Dasar teori Identifikasi Kebutuhan Pelanggan Dalam kegiatan perancangan dan pengembangan produk, kegiatan ini merupakan bagian

yang sangat penting untuk diperhatikan sebab dengan melakukan tahap identifikasi kebutuhan pelanggan maka suatu perusahaan / instansi dapat memahami apa yang diinginkan oleh konsumen terhadap barang atau produk yang akan mereka buat.Tujuan adanya kegiatan identifikasi kebutuhan pelanggan ini sendiri adalah sebagai berikut: 1. Meyakinkan bahwa produk telah fokus terhadap kebutuhan pelanggan. 2. Mengidentifikasi kebutuhan pelanggan yang masih tersembunyi dan tidak sempat terucapkan seperti halnya kebutuhan yang eksplisit. 3. Menjadi basis untuk menyusun spesifikasi produk dalam tahapan perancangan dan pengembangan produk. 4. Memudahkan pembuatan arsip dari aktivitas tersebut untuk proses pengembangan produk selanjutnya. 5. Menjamin bahwa tidak ada kebutuhan pelanggan yang terlupakan. 6. Menumbuhkan pemahaman bersama mengenai kebutuhan pelanggan diantara anggota dalam tim pengembangan. Kegiatan identifikasi kebutuhan pelanggan ini dibagi kedalam 5 tahap yaitu : 1. Mengumpulkan data yang mentah dari pelanggan Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan data mentah yang berasal dari pelanggan terhadap keadaan atau kegunaan produk itu sendiri, kegiatan ini dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu : Wawancara Forum Diskusi Kelompok Observasi produk pada saat digunakan

2. Mengintrepetasikan data mentah menjadi kebutuhan pelanggan.

Kegiatan ini dilaksanakan setelah dilaksanakan tahap pertama yaiut mengumpulkan data mentah dari pelanggan. Dalam kegiatan ini instansi /perusahaan menterjemahkan data mentah tersebut menjadi bentuk pernyataan kebutuhan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan hal ini seperti : Eksperisikan kebutuhan sebagai apa yang harus dilakukan produk, bukan bagaimana melakukannya. Ekspresikan kebutuhan sama spesifiknya seperti data mentah. Gunakan pernyataan positif bukan negatif. Ekspresikan kebutuhan sebagai atribut dari produk. Hindari kata-kata harus dan mesti.

3. Mengorganisasikan kebutuhan menjadi beberapa hierarki yaitu kebutuhan primer, sekunder dan tersier. Adapun petunjuk dalam menyusun kebutuhan ke dalam hierarki : Tulis setiap kebutuhan pada sebuah kartu Eliminasi kebutuhan yang berlebihan Kelompokkan kartu berdasarkan kemiripan kebutuhannya Pilih satu kebutuhan yang mewakili setiap kelompok Buat supergrup yang terdiri dari 2 sampai 5 kelompok berdasarkan kemiripankebutuhannya, kemudian pilih satu kebutuhan yang mewakili setiap supergrup Ulangi dan perbaiki kembali hierarki kebutuhan tersebut.

4. Membuat derajat kepentingan relatif terhadap setiap kebutuhan. Penentuan kepentingan relatif dari kebutuhan dilakukan oleh customer dengan memberikan angka untuk setiap kebutuhan. Angka ini merupakan skala kepentingan dari setiap kebutuhan. Misalnya skala 1 sampai 5 dimana 1 untuk kebutuhan yang paling tidak penting dan 5 untuk kebutuhan yang paling penting. Selanjutnya pihak pengembangan produk

dapat menentukan kepentingan relatif setiap kebutuhan dengan memilih salah satu dari 3 cara, yaitu :

Berdasarkan rata-rata Berdasarkan standar deviasi Berdasarkan jumlah respon dari customer untuk setiap kebutuhan

5. Merefleksikan hasil dan proses. Refleksi hasil dan proses yang telah dilakukan oleh pihak perancangan dan pengembangan produk dapat dilakukan dengan menjawab beberapa pertanyaan,seperti : 1. Apakah kita telah menanyakan pendapat semua kalangan customer yang penting pada target pasar kita? 2. Apakah kita memasukkan semua orang dalam perusahaan sebagai orang yang harus mengerti kebutuhan customer? 3. Dll.

You might also like