You are on page 1of 16

FRAKTUR VERTEBRA LUMBAL

Fraktur vertebra lumbal adalah kerusakan pada tulang belakang berakibat trauma, biasanya terjadi pada orang dewasa laki-laki yang disebabkan oleh kecelakaan, jatuh, dan perilaku kekerasan.

1.

Trauma langsung merupakan utama yang seringmenyebabkan fraktur. Fraktur tersebut terjadi pada saatbenturan dengan benda keras. 2.Putaran dengan kekuatan yang berlebihan (hiperfleksi) padatulang akan dapat mengakibatkan dislokasi atau fraktur. 3.Kompresi atau tekanan pada tulang belakang akibat jatuh dariketinggian, kecelakaan lalu lintas dan sebagainya.

4.Gangguan spinal bawaan atau cacat sejak kecil atau kondisipatologis yang menimbulkan penyakit tulang ataumelemahnya tulang. 5.Postur Tubuh (obesitas atau kegemukan) dan Body Mekanikyang salah seperti mengangkat benda berat.

1.Perjalanan Penyakit

Kolumna vertebralis tersusun atas seperangkat sendi antarakorpus vertebra yang saling berdekatan. Diantaranya korpusvertebra mulai dari vertebra sevikalis kedua sampai vertebrasakralis terdapat discus intervertebralis. Discus-discus ini membentuk sendi fibrokartilago yang lentur antara korpuspulposus ditengah dan annulus fibrosus di sekelilingnya. Nucleuspulposus merupakan rongga

intervertebralis yang terdiri darilapisan tulang rawan dalam sifatnya semigelatin, mengandung berkasberkas serabut kolagen, sel sel jaringan penyambung dan sel-sel tulang rawan.

Zat-zat ini berfungsi sebagai peredam benturan antara korpusvertebra yang berdekatan, selain itu juga memainkan perananpenting dalam pertukaran cairan antara discus dan pembuluh-pembuluh kapiler.

Apabila kontuinitas tulang terputus, hal tersebut akan mempengaruhi berbagai bagian struktur yang ada di sekelilingnya seperti otot dan pembuluh darah. Akibat yangterjadi sangat tergantung pada berat ringannya fraktur, tipe, dan luas fraktur.

Pada umumnya terjadi edema pada jaringan lunak,terjadi perdarahan pada otot dan persendian, ada dislokasi atau pergeseran tulang, ruptur tendon, putus persyarafan, kerusakan pembuluh darah dan perubahan bentuk tulang dan deformitas

Bila terjadi patah tulang, maka sel sel tulang mati. Perdarahan biasanya terjadi disekitar tempat patah dan kedalaman jaringan lunak disekitar tulang tersebut dan biasanya juga mengalami kerusakan. Reaksi peradangan hebat timbul setelah fraktur.

2.Manifestasi Klinik 1).Nyeri terus menerus dan bertambah beratnya sampaifragmen tulang diimobilasi. Spasme otot yang menyertaifraktur yang merupakan bentuk bidai alamiah yang dirancanguntuk meminimalkan gerakan antar fragmen tulang. 2).Setelah terjadi fraktur, bagian bagian tak dapatdigunakan dan cenderung bergerak secara tidak alamiah.Pergeseran fragmen pada fraktur lengan atau tungkaimenyebabkan deformitas yang bisa diketahui denganekstermitas normal

3).Terjadi pemendekan tulang karena kontraksi otot yangmelekat di atas dan bawah tempat fraktur. 4).Saat ekstermitas diperiksa teraba adanya derik tulangdinamakan krepitus akibat gesekan antara fragmen satudengan yang lainnya. 5).Pembengkakan dan perubahan warna lokal pada kulityang terjadi sebagai akibat trauma dan perdarahan yangmengikuti fraktur.

3.Proses Penyembuhan Tulang a.Tahap Hematoma b.Tahap Poliferasi c.Tahap Formiasi Kalus atau Prakalus d.Tahap Osifikasi kalus, e.Tahap consolidasi

a.Usia klien b.Immobilisasi c.Tipe fraktur dan area fraktur d.Tipe tulang yang fraktur, tulang spongiosa lebih cepatsembuh dibandingkan dengan tulang kompak

e.Keadaan gizi klien f.Asupan darah dan hormon hormon pertumbuhan yangmemadai g.Latihan pembebanan berat badan untuk tulang panjang h.Komplikasi atau tidak misalnya infeksi biasa menyebabkanpenyembuhan lebih lama .i.Keganasan lokal, penyakit tulang metabolik dankortikosteroid

a. Pemberian anti obat antiinflamasi seperti ibuprofen atauprednisone b. Obat-obatan narkose mungkin diperlukan setelah fase akut c. Obat-obat relaksan untuk mengatasi spasme otot

You might also like