Professional Documents
Culture Documents
akut seperti pada trauma atau kecurigaan akan stroke. Dokter junior kadang kesulitan membaca C T scan kepala. Anatomi otak yang komlpeks mungkin tidak dikenali menyebabkankesulitan dalam mengenali dan melokalisir lesi dengan baik. Pada artikel ini pada artikel ini kami mengulas mengenai anatomi otak normal, menjelaskan pendekatan sistematik dalam membaca scan, dan memberikan ilustrasi yang pentig dan lesi patologis paling sering ditemukan. Permintaan CT scan kepala. CT-scan tersedia pada sebagian besar rumah sakit namun merupakan pemeriksaan yang masih cukup mahal dan membawa dosis yang cukup tinggi terhadap radiasi terionisasi. Penggunaan CT-scan dipertimbangkan secara klinis (baik maupun buruk) yang akan mengarahkan diagnosis atau merubah menajemen pasien. The UK Royal College of
Radiologists mengerluarkan Panduan regular indikasi CT-scan kepala (kotak1), dan kebanyakan departemen readiologi menyarankan dokter untuk mendiskusikan casus equivocal dengan mereka secara langsung. CT-scan kepala biasanya dilakukan tanpa media kontras iodine kecuali jika terdapat kecurigaan adanya infeksi dan tumor.
Anatomy Otak
Otak ditutupi oleh tengkorak atau yang disebiut sebagai neurocranium, yang melindunginya dari cedera. Neurocranium terdiri dari tulang tengkorak yang tebal dan padat dibagian bawah dan tulang pipih yang membentuk ruang tengkorak dibagian atas. Disekeliling otak terdapat meningen yang menutupi otak, terdiri dari 3 lapisan : dari superficial kebagian profunda, dura mater, arachnoid mater, dan pia mater (gambar 1). Ruang diantara pia mater dan arachnoid disebut sebagai subarachnoid space, yang mengandung cairan cerebrospinal. Pia mater menutupi permukaan, dan arachnoid mater membentang melewati gyri (lekukan otak) membentuk ruangan yang berisi cariran cerebrospinal. Pada region tertentu pia mater dan arachnoid mater terpisah jauh, cisterns ini mengandung banyak struktur penting seperti pembuluh darah sirkulus Willis.
Gambar 4. berbagai potongan cross sectional dari otak dengan karakteristik bentuk tertentu
Saat menilai jaringan otak, ingatlah CT-scan menggunakan sinar X dan memiliki karakteristi yang sama dengan foto polos (plain radiographs). Hounsfield unit (HU) scale yang dinamakan berdasarkan Sir Godfrey Hounsfield yang membantu mengembangkan CT-scan, menjelaskan mengenai radiodensity(kepadatan secara radiologist) (kotak 2). Tulang, kalsifikasi dan kontras akan tampak hyperdense (berwarna putih). Udara, lemak dan cairan cerebrospinal akan tampak hypodense (berwarna hitam). Jaringan otak tampak keabu-abuan (isodense). Darah dapat membingungkan karena akan tampak bervariasi tergantung usianya: perdarahan akut akan tampak hyperdense, perdarahan subakut akan tampak isodense dan perdarahan kronik (beberapa minggu) tampak hypodense.
Kotak 2: Hounsfield unit (HU) scale (approximate values) untuk berbagai substansi
-1000 (tampak hitam pada pencitraan CT-scan)air -90lemak 0air/cairan 5 cairan cerebrospinal 30white matter 40 (tampak abu-abu pada pencitraan CT-scan)grey matter 50-70gumpalan darah akut >1000 (tampak putih pada pencitraan CT-scan)tulang
Lobus frontal dan temporal dari cerebrum dapat ditemukan dibagian anterior, dan batang otak dan cerebellum dibagian posterior.
Star (bintang)
Bentuk bintang dibentuk oleh suprasellar cistern, yang mengandung struktur-struktur penting seperti sirkulus Willis. uncus, bagian paling medial dari lobus temporal membentuk batas lateral dari suprasellar cistern pada potongan ini. Kenali bentuk dari ventrikel ke-empat yang membentuk lowercase n.
Coffee beans
Konveksitas (kecembungan ) cerebral membentuk coffee beans. Sulci (cekungan ) dan gyri (tonjolan) biasanya tampak, dan sulcus centralis dapat diidentifikasi. Pada pasien yang sudah tua, yang mengalami atrofi cerebral akibat usia, bahkan tampak sangat menonjol. Pada pasien yang lebih tua atau pada pasien yang mengalami peningkatan tekanan intracranial, mungkin tampak kabur.
Pendekatan sistematis
Saat melaporkan hasil pencitraan pertama-tama haruslah mengkonfirmasi nama pasien, tanggal scan dan jenis pencitraan. Hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahan dalam hal-hal penting. Metode yang digunakan disini adalah bekerja dari bagian luar ke bagian dalam, memperhatikan perhatian terutama pada struktur anatomis.
Bone windows
Perangkat lunak (software) pencitraan di atur menjadi bone window (lihat kotak 4 untuk definisi dan gambar 6(A) untuk contoh bone window) untuk mengevaluasi adanya fraktur tengkorak (skull fractures).
Ventricular system
Yang terakhir, perhatikan sistem ventrikular. Perdarahan cenderung mengumpu dibagian tanduk occipita karena gaya gravitasi. Ventrike mungkin akan tampak keci, yang terjadi akibat peningkatan tekanan intrakranial atau tampak besar yang mungkin akibat dari hydrocephalus (lihat dibawah). Saat mendeskripsikan lesi patologis sangat penting untuk melaporkan karakteristik lesi tersebut (misalnya lokasi, ukuran, bentuk dan kepadatanya(densitas)) dan juga fitur tambahanya (seperti mass effect). Sebuah lesi dengan mass effect dapat mengaburkan/menghiangkan bentuk gyrus dan sucus dari struktur cerebrum sekitarnya. mass effect yang kuat dapat menyebabkan herniasi otak melewati kompartemen manapun di otak. Herniasi dari gyrus cingulata melewati falx cerebri (subfalcine herniation) seringkali di deskripsikan sebagai pergeseran garis tengah (midline shift) septum pellucidum. Herniasi Uncur dari lobus temporal melewati tentorium cerebelli (transtentorial herniation) menyebabkan tidak tampaknya struktur suprasellar cistern. Herniasi dari tonsil cerebelar melewati foramen magnum (tonsillar herniation) mengakibatkan adanya desakan dan kompresi batang otak bagian bawah, meskipun hal ini sulit untuk dikenali pada CT-scan.
Patologi
Trauma Skull fracture
Beberapa type dari fraktur tengkorak dapat terjadi: hal ini termasuk fraktur linear sederhana dari tulang pipih kubah tengkorak, dimana tulang yang patah bergeser kedalam dan fraktur dari bagian padat tengkorak dibagian dasarnya. Pada mata yang tidak terlatih, garis sutura dan kanal nutrisi sering disalah artikan sebagai fraktur. Fraktur biasanya asimetris dan kadang berhubungan dengan pembengkakan scalp dan udara intrakranial (tampak seperti noda hitam yang dalam). Opasitas dari sinus paranasal atau udara pada mastoid dapat mengindikasikan adanya fraktur. Gambar 6 menunjukan penekanan fraktur tengkorak dari tulang parietal kiri pada bone window (A) dan rekonstruksi (B). Perlu diperhatikan adanya hematoma scalp parietal dan udara intrakranial.
Gambar 6. CT scan dan rekonstruksi dari fraktur depresi tulang parietal kiri.
Acute extradural haematoma
Hematom extradural akut terjadi antara tengkorak dan duramater. Karena hematoma extradural akut terbentuk dari darah segar makan akan tampak sangat hyperdense. Sebagian besar terjadi akibat perdarahan dari arteri meninga media. Tekanan arteri yang tinggi memisahkan dura dari tengkorak., kecuali pada garis sutura, dimana dura menempel pada tulang, sehingga berbentuk biconvex. Gambar 7A menujukan extradural haematoma di sisi sebelah kanan
. Gambar 7. CT scan menunjukan perdarahan extra-axial haemorrhage. (A) hematoma extraduralpada sisi kanan. Perhatikan adanya perdarahan intraparenchymal multiple yang terkait (contusio), terutama pada lobus temporal and occipital. (B) haematoma subdural akut disisi kanan. (C) haematoma subdural Bilateral kronik . (D) perdarahan Subarachnoid.
Intracerebral haemorrhage
Perdarahan intraserebral Perdarahan intraserebral terjadi pada parenkim otak, dan menghasilkan gambaran hiperdensi (putih) pada jaringan otak. Gambar 8A menunjukkan perdarahan itraserebral akut pada sisi kiri yang dalam disekitar anglia basalis. Lokasi perdarahan ini khas untuk stroke hemoragik. Pada kasus ini tidak tampak berkaitan dengan efek massa dan tidak ada bukti pergeseran midline atau herniasi, meskipun hal ini dapat mungkin terjadi pada perdarahan intraserebral. Stoke iskemik Stroke iskemi akut dapat tidak terdeteksi pada ambaran radiologis hingga lebih dari 12 jam. Hilangnya lapisan substansia