You are on page 1of 3

Ciri Pertanyaan Penelitian Yang Efektif

Written by Arief Furchan Wednesday, 24 June 2009 13:11

Article Index Ciri Pertanyaan Penelitian Yang Efektif Bagian Ke Dua All Pages Page 1 of 2 Salah satu hal yang menentukan diterima atau ditolaknya suatu proposal penelitian adalah pertanyaan penelitian. Banyak proposal penelitian yang ditolak hanya gara-gara pertanyaan penelitiannya lemah, terkesan remeh, dan tidak menarik. Sayang, bukan? Lalu, bagaimana cara membuat pertanyaan penelitian yang efektif? Itulah pertanyaan yang akan dijawab dalam artikel ini.

Pertanyaan penelitian adalah bagian terpenting dalam proposal penelitian Anda. Pertanyaan itu menentukan isi proposal, mengarahkan argumen dan penelitian Anda, serta membangkitkan minat pemeriksa proposal. Jika pertanyaan Anda tidak efektif, betapapun bagusnya isi selebihnya proposal itu, proposal tersebut mungkin tidak akan diterima oleh pemeriksa. Oleh karena itu, peneliti biasanya menyediakan lebih banyak waktu untuk mencari, mengkonseptualisasi, dan menyusun setiap kata dalam pertanyaan penelitian daripada waktu yang disediakan untuk bagian lain. Untuk menulis pertanyaan penelitian yang efektif, Anda perlu waktu yang cukup. Cobalah memikirkan apa yang membuat Anda tertarik pada topik tersebut. Apanya yang menarik

perhatian Anda? Dengarkan kata hati Anda dan mulailah merumuskan pertanyaan Anda dengan mengikuti minat Anda sendiri. Anda harus ingat bahwa Anda akan menghabiskan banyak waktu untuk meneliti dan menulis tentang hal itu. Jika di awal saja hal itu sudah tidak menarik bagi Anda, pasti pada akhirnya akan sangat sulit bagi Anda untuk menulis tentang itu. Berikutnya, lakukan penelitian secara ekstensif tentang topik Anda itu. Apa yang telah dikatakan orang tentang masalah itu? Bagaimana mereka telah melakukan penelitian mereka? Lubang-lubang, kontradiksi, atau kekurangan apa yang terlintas dalam fikiran Anda ketika Anda membaca hasil-hasil penelitian itu, berbicara dengan orang-orang, dan mengunjungi beberapa lokasi? Sesudah melakukan ini, Anda kemudian dapat mulai merumuskan pertanyaan itu. Ketika merumuskan ini, ingatlah bahwa suatu pertanyaan penelitian yang efektif itu harus menarik, relevan, jelas dan dapat diteliti. Pertanyaan penelitian itu harus menarik Pertanyaan penelitian harus dapat menarik perhatian pemeriksa dan membuatnya ingin membaca proposal tersebut. Yang juga penting, pertanyaan tersebut harus mudah diingat oleh pemeriksa sesudah membaca proposal Anda. Memang tidak ada satu cara untuk merumuskan pertanyaan yang menarik, akan tetapi ciri-ciri berikut umumnya terdapat dalam proposal yang berhasil.

Aktual. Pertanyaan yang menarik sering diambil dari masalah yang menjadi keprihatinan sosial atau teoritis pada saat itu. Misalnya, pertanyaan tentang krisis enerji, mutu pendidikan, kemiskinan, atau kerukunan antar umat beragama mungkin akan sangat menarik perhatian banyak orang di Indonesia. Oleh karena itu, pertanyaan mengenai halhal tersebut akan dipandang sangat relevan oleh pemeriksa. Adanya paradoks. Adanya paradoks juga sering menarik perhatian orang. Oleh karena itu, susunlah pertanyaan Anda di seputar paradoks yang provokatif. Misalnya, mengapa mutu pendidikan tetap rendah padahal anggaran pendidikan sudah dinaikkan menjadi 20% dari APBN? Atau mengapa konflik kekerasan antar kelompok masyarakat masih sering terjadi padahal slogan bangsa kita adalah bhineka Tunggal Ika? Banyak potensi jawaban terhadap pertanyaan ini, dan penelitian Anda mungkin akhirnya akan membantah penjelasan yang Anda harapkan sendiritetapi itu sendiri merupakan suatu penemuan. Paradoks seperti ini akan menarik perhatian pembaca ke proposal Anda dan menciptakan situasi di mana penelitian Anda akan mengisi suatu teka-teki yang provokatif serta memperjelas suatu pemahaman lebih luas yang amat diperlukan. Pendekatan yang berbeda. Suatu pertanyaan penelitian yang mendekati masalah lama dengan cara baru yang segar, atau mengusulkan suatu sudut analisis yang mengerjutkan terhadap suatu dilemma yang sulit, mungkin akan dianggap provokatif oleh pemeriksa. Ini bisa berupa metodologi baru, pendekatan konseptual baru, atau pengaitan dua bidang pengetahuan yang sebelumnya terpisah. Pendekatan yang inovatif ini menumbuhkan rasa percaya diri peneliti serta menjanjikan pemahaman dan wawasan baru pada pertanyaan lama dan sulit.

You might also like