You are on page 1of 128

'"EH[,,1il1?

1"^
i ENTERI KEUANGAN

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA N O M O R 3 7/ P M K . 0 2| 2 A L 2


a

TENTANG STANDAR BIAYA TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang

bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 5 ayat (S) Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 tentang Pen5rusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Standar Biaya Tahun Anggaran 2Ol3 1. Peraturan Pemerintah Nomor 9A Tahun 2O1O tentang Penlrusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2O1O Nomor I52, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 57781; 2. Keputusan Presiden Nomor 56/P Tahun 2O1,O; MEMUTUSKAN:

Mengingat

Menetapkan

PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG STANDAR BIAYA TAHUN ANGGARAN 2013. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini, yang dimaksud dengan: 1. Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negaraf Lerrrbaga yang selanjutnya disingkat RKA-K/L, adalah dokumen rencana keuangan tahunan Kementerian NegaralLembaga yang disusun menurut Bagian Anggaran Kementerian Negara/Lembaga 2. Standar Biaya adalah satuan biaya yang ditetapkan baik berupa Standar Biaya Masukan maupun Standar Biaya Keluaran sebagai acuan perhitungan kebutuhan anggaran dalam RKA-K/L.
//

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

-2-

3 . Standar Biaya Masukan adalah satuan biaya berupa harga


satuan, tarif, dan indeks yang digunakan untuk menJrusun biaya komponen masukan kegiatan. 4 . Standar Biaya Keluaran adalah besaran biaya yang dibutuhkan untuk menghasilkan sebuah keluaran kegiatan yang merupakan akumulasi biaya komponen masukan kegiatan.

5 . Harga Satuan Biaya Masukan adalah nilai suatu barang


yang ditentukan pada waktu tertentu untuk biaya komponen masukan kegiatan. penghitungan

6 . Tarif

Biaya Masukan adalah nilai suatu jasa yang ditentukan pada waktu tertentu untuk penghitungan biaya komponen masukan kegiatan. biaya yang satuan adalah 7 . Indeks Biaya Masukan masukan gabungan beberapa barang/jasa merupakan untuk penghitungan biaya komponen masukan kegiatan.

8 . Indeks Biaya Keluaran adalah Standar Biaya Keluaran yang


menghasilkan satu volume keluaran kegiatan. 9 . Total Biaya Keluaran adalah Standar Biaya Keluaran yang menghasilkan total volume sebuah keluaran kegiatan. yang Mutlak Jawab Tanggung Pernyataan 1 0 . Surat pernyataan adalah SPTJM selanjutnya disingkat pertanggungjawaban Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran atas penggunaan jenis satuan biaya di luar Standar Biaya yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan.

Pasal 2 Standar Biaya Tahun Anggaran 2OI3 terdiri atas: a. Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2013; dan b. Standar Biaya Keluaran Tahun Anggaran 2OL3. BAB II STANDARBIAYA MASUKANTAHUNANGGARAN2013 Pasal 3 Anggaran' 2013 (1) Standar Biaya Masukan Tahun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a berfungsi sebagai acuan bagi'Kementerian Negara/Lembaga untuk menJrusun biaya koinponen masukan kegiatan dalam RKA-K/L berbasis kinerja Tahun Anggaran 2OL3.

r/

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

-3(21 Fungsi Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2OI3


.a

sebagai acuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan batas tertinggi yang besaran biayanya tidak dapat dilampaui dalam penJrusunan RKA-K/L Tahun Anggaran 2013.

(3) Dalam

rangka pelaksanaan anggaran, Standar Masukan Tahun Anggaran 2OI3 berfungsi sebagai : a. batas tertinggi; atau b. estimasi.

Biaya

(4) Fungsi Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2OI3 sebagai batas tertinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a merupakan besaran biaya yang tidak dapat dilampaui.

(5) Fungsi Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2Ol3


sebagai estimasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b merupakan besaran biaya yang dapat dilampaui disesuaikan dengan harga pasar dan ketersediaan alokasi prinsip ekonomis anggaran dengan memperhatikan pada ketentuan efisiensi, efektifitas, serta mengacu peraturan perundang-undangan. Pasal 4 ( 1 ) Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2Ol3 yang berfungsi sebagai batas tertinggi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) huruf a tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

(21Standar

Biaya Masukan Tahun Anggaran 2Ol3 berfungsi sebagai estimasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) huruf b tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Pasal 5

Selain Standar Biaya Masukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Menteri Keuangan dapat menyetujui Standar Biaya Masukan lainnya berdasarkan usulan dari Menteri/Pimpinan hal-hal antara lain Lembaga dengan mempertimbangkan sebagai berikut: a. kekhususan satuan biaya yarrg dimiliki Negara/Lembaga; oleh Kementerian tertentu;

b. tuntutan peningkatan kualitas pelayanan publik dan/atau c. daerah terpencil/daerah perbatasan/pulau terluar.

,/

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

-4BAB III STANDAR BIAYA KELUARAN TAHUN ANGGARAN 2013 Pasal 6

( 1 ) standar

2Ol3 Anggaran Tahun Keluaran Biaya berfungsi b sebagaimana iimaksud dalam Pasal 2 huruf sebagai acuan bagi Kementerian Negara/Lembaga untuk kegiatan dalam RKA-K/L biaya keluaran *"ttfrr"ttt berbasis kinerja Tahun Anggaran 2013. (21Kriteria keluaran kegiatan yang diusulkan menjadi Standar Anggaran 2OL3 sebagaimana Biaya Keluaran rahun dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut: a. merupakan keluaran kegiatan yang bersifat berulang; b. mempunyai jenis dan satuan yang jelas dan terukur; komponen/tahapan c. mempunyai pencapaian keluaran; yarrg jelas dalam

d. bukan merupakan keluaran kegiatan pengadaan sarana dan prasarana; dan e. bukan merupakan keluaran dari Komponen Kegiatan 001 dan Komponen Kegiatan 002.

(3) standar

Biaya Keluaran Tahun Anggaran 2Ot3 dapat berupa Indeks Biaya Keluaran atau Total Biaya Keluaran. Pasal 7

( 1 ) Dalam rangka perencanaan ar'lggarar:.' Standar Keluaran Tahun Anggaran 2}rc berfungsi sebagai : a. batas tertinggi dalam Anggaran 2Ol3; b. referensi untuk: penyusunan RKA-K/L

Biaya Tahun

1) penyusunan prakiraan .maju; dan/atau Kementerian 2) bahan penghitungaq pagu indikatif Negara/ Lembaga Tahun Anggaran 2OL4. (21Dalam rangka pelaksanaan anggaran, Standar Biaya Keluaran berfungsi sebagai estimasi yang merupakan perkiraan besaran biaya yang dapat dilampaui disesuaikan dengan harga pasar dan ketersediaan alokasi anggaran d,engan mengacu pada ketentuan peraturan perundangundangan.

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

-5Pasal 8

( 1 ) Kementerian

dan men5rusun Negara/ Lembaga mengusulkan Standar Biaya Keluaran Tahun Anggaran 2OL3 kepada Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Anggaran. Tahun pen5rusunan Standar Biaya Keluaran Anggaran 2013 sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kementerian Negar a f Lembaga menggunakan : a. Standar Biaya Masukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dan Pasal 5; dan/atau b. Satuan biaya lain yang tidak termasuk Standar Biaya Masukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dan Pasal 5 dengan mempertimbangkan kepatutan dan kewajaran harga satuan biaya dimaksud.

(21Dalam

(3) Satuan biaya lain sebagaimana dimaksud pada ayat (2)


huruf b dikecualikan terhadap satuan biaya fasilitas penghasilan dan menambah pegawai negeri. pegawai negerif non negaraf untuk pejabat

(41Penggunaan

satuan biaya lain sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disertai SPTJM yang ditandatangani oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran dengan dilampiri data pendukung yang dapat dipertanggungjawabkan. usulan Standar Biaya Keluaran Tahun Anggaran 2OL3 sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kementerian Keuangan c.q. Direktorat Jenderal Anggaran Standar Biaya penelaahan atas usulan melakukan Keluaran Tahun Anggaran 2013.

(s)Berdasarkan

(6) Tata cara penyusunan dan penelaahan Standar Biaya Keluaran Tahun Anggaran 2OL3 tercantum dalam Lampiran dari terpisahkan bagian tidak III yang merupakan Peraturan Menteri ini. Pasal 9 Standar Biaya Keluaran Tahun Anggaran 2OI3 diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan tersendiri.

^m. *\N. -./,t

wffirffi

*RW
-6BAB IV

ftlElffEnl lfl=UANt]AN lNDoNuslA HEPt't.Jl-ll(

KETENTUAN PENUTUP Pasal 10 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan' memerintahkan mengetahuinya, orang setiap Agar pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia'

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 9 Maret 2OL2 MENTERI KEUANGAN, ttd. AGUS D.W. MARTOWARDOJO Diundangkan di Jakarta pada tanggal9 Maret 2OL2 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA, ttd. AMIR SYAMSUDIN BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2OI2 NOMOR 287 Salinan sesuai dengan aslinya

ENTERIAN

ii

TENTANG STANDAR BIAYA TAHUN ANGGARAN 20T3

' LI KIND.NESIA ilBffi H*dfllwft .t97t0\Bl'PUB

LAMPIRAN I

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA STANDARBIAYA MASUKANTAHUN ANGGARAN 2Oi3 YANG BERFUNGSISEBAGAIBATASTERTINGGI

PENIINGGUNC .'AWAB PENGELOLA NEUAIVGAN r. 1. PEJABAT KUASA PENCGUNA ANGGARAN a. Nilai pagu dana s.d. Rpt0O juta b. Nilai pagu dana di atas RplO0juta s.d. Rp25Ojuta c. Nilai pagu dana di atas Rp25ojuta s.d. Rp5OOjuta d. Nilai pagu dana di atas RpSOO juta s.d. Rpl miliar e. Nilai pagu dana di atas Rpl miliar s.d. Rp2,5 miliar f. Nilai pagu dana di atas Rp2,5 miliar s.d. Rp5 miliar g. Nilai pagu dana di atas RpS miliar s.d. RplO miliar h. Nilai pagu dana di atas RplO miliar s.d. Rp25 miliar i. Nilai pagu dana di atas Rp25 miliar s.d. npSO mitia. j. Nilai pagu dana di atas RpS0 miliar s.d, RpTS miliar k. Nilai pagu dana di atas Rp75 miliar s.d. Rp1O0 miliar l. Nilai pagu dana di atas Rp100 miliar s.d. Rp250 miliar m. Nilai pagu dana di atas Rp250 miliar s.d. RpSOOmiliar n. Nilai pagu dana di atas Rp500 miliar s.d- Rp7S0 miliar o. Nilai pagu dana di atas Rp750 miliar s.d. Rpl triliun p. Nilai pagu dana di atas Rpl triliun I.2. PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN a. Nilai pagu dana s.d. RplOOjuta b. Nilai pagu dana di atas RplOOjuta s.d. Rp25Ojuta c. Nilai pagu dana di atas Rp2sojuta s.d. Rps0ojuta d. Nilai pagu dana di atas RpSOO juta s.d. Rpl miliar e. Nilai pagu dana di atas Rpl miliar s.d. Rp2,5 miliar f. Nilai pagu dana di atas Rp2,S miliar s.d. RpS miliar g. Nilai pagu dana di atas RpS miliar s.d. Rp10 miliar h. Nilai pagu dana di atas Rpl0 miliar s.d. Rp25 miliar i. Nilai pagu dana di atas Rp25 miliar s.d. Rp50 miliar j. Nilai pagu dana di atas Rp50 miliar s.d. Rp75 miliar k. Nilai pagu dana di atas RpZS miliar s.d. Rpl00 miliar L Nilai pagu dana di atas Rpl0O miliar s.d. Rp250 miliar m. Nilai pagu dana di'atas Rp250 miliar s.d. Rp5O0 miliar n. Nilai pagu dana di atas Rp50O miliar s.d. Rp750 miliar o. Nilai pagu dana di atas RpZS0 miliar s.d. Rpl triliun p. Nilai pagu dana di atas Rpl triliun PEJABAT PENGUJITAGIHAN &PENANDATANGAN SPM a. Nilai pagu dana s.d. RplOOjuta b. Nilai pagu dana di atas Rploojuta s.d. Rp250juta c. Nilai pagu dana di atas Rp25ojuta s.d. Rp5O0juta d. Nilai pagu dana di atas Rp50O juta s.d. Rpl miliar e. Nilai pagu dana di atas Rpl miliar s.d. Rp2,S miliar f. Nilai pagu dana di atas Rp2,5 miliar s.d. RpS miliar g. Nilai pagu dana di atas RpS miliar s.d. Rp10 miliar h. Nilai pagu dana di atas RplO miliar s.d. Rp25 miliar i. Nilai pagu dana di atas Rp2S miliar s.d. Rp50 miliar j. Nilai pagu dana di atas RpsO miliar s.d. RpZS miliar k. Nilai pagu dana di atas Rp75 miliar s.d. Rpl00 miliar l. Nilai pagu dana di atas RplO0 miliar s.d. Rp250 miliar m. Nilai pagu dana di atas Rp2S0 miliar s.d. Rp500 miliar n. Nilai pagu dana di atas RpSOOmiliar s.d. Rp750 miliar o. Nilai pagu dana di atas Rp750 miliar s.d. Rpl triliun Nilai pagu dana di atas Rpl

OB OB OB OB OB OB OB OB OB OB OB OB OB OB OB OB

Rp5O0.OO0 Rp61O.OOO Rp72O.0OO Rp83O.00O Rp970.0O0 Rp1.110.0OO Rp1.250.000 Rp1.58O.00O Rp1.9rO.O0O Rp2.250.0O0 Rp2.580.000 Rp3.O8O.0O0 Rp3.580.0O0 Rp4.08O.000 Rp4.58O.O0O Rps.58o.0O0

OB OB OB OB OB OB OB OB OB OB OB OB OB OB OB OB

Rp420.0O0 RpSr0.O0O Rp6l0.0O0 Rp7OO.0O0 Rp82o.O0O Rp930.0O0 Rp1.05O.00O Rp1.330.O0O Rp1.61O.0O0 Rpl.890.OO0 Rp2.170.o0o Rp2.590.0O0 Rp3.01o.O0O Rp3.430.000 Rp3.850.O00 Rp4.69O.O0O

I,3.

Rp400.O00 Rp48O.0O0 Rp57O.oOO Rp660.OOO Rp770.000 Rp88O.0OO Rp99O.O0O Rp1.250.000 Rp1.520.000 Rp1.78O.O0O Rp2.040.000 Rp2.44O.00O Rp2.830.OO0 Rps.23o.000 Rp3.620.00O

,/

MENTERIKEUANGAN INDONESIA REPUBLIK

t{o
lll

URAIAN

SATUAII (3)

BIAYA TA 2OI3

(21
1 . 4 . BENDAHARA PENGELUARAN a. Nilaipagudana s.d. Rpl0ojuta b. Nilai pagu dana di atas Rpl0Ojuta s.d. Rp25Ojuta c. Nilai pagu dana di atas Rp250 juta s.d. Rp500 juta d. Nilai pagu dana di atas Rp500 juta s.d. Rpl miliar e. Nilai pagu dana di atas Rpl miliar s.d. Rp2,5 miliar f. Nilai pagu dana di atas Rp2,5 miliar s.d. RpS miliar g. Nilai pagu dana di atas Rp5 miliar s.d. Rp10 miliar h. Nilai pagu dana di atas RplO miliar s.d. Rp25 miliar i. Nilai pagu dana di atas Rp25 miliar s.d. RpSOmiliar j. Nilai pagu dana di atas Rp50 miliar s.d. Rp75 miliar k. Nilai pagu dana di atas Rp75 miliar s.d. Rpl00 miliar l. Nilai pagu dana di atas RpIOO miliar s.d. Rp25Omiliar m. Nilai pagu dana di atas Rp250 miliar s.d. Rp5O0miliar n. Nilai pagu dana di atas Rp5O0 miliar s.d. Rp750 miliar o. Nilai pagu dana di atas Rp750 miliar s.d. Rpl triliun p. Nilai pagu dana di atas Rpl triliun 1 . 5 . STAF PENCELOLA/BENDAHARA PENGELUARANPEMBANTU/PETUGASPENGELOLA ADMINISTRASI BELANJA PEGAWAI (PPABP) a. Nilaipagudana s.d. Rpl0ojuta b. Nilai pagu dana di atas Rpl00juta s.d. Rp25Ojuta c. Nilai pagu dana di atas Rp250juta s.d. Rp500 juta d. Nilai pagu dana di atas Rp500 juta s.d. Rpl miliar e. Nilai pagu dana di atas Rpl miliar s.d. Rp2,5 miliar f. Nilai pagu dana di atas Rp2,5 miliar s.d. RpS miliar g. Nilai pagu dana di atas Rp5 miliar s.d. Rpl0 miliar h. Nilai pagu dana di atas Rp10 miliar s.d. Rp25 miliar i. Nilai pagu dana di atas Rp25 miliar s.d. Rp50 miliar j. Nilai pagu dana di atas RpsO miliar s.d. Rp75 miliar k. Nilai pagu dana di atas Rp75 miliar s.d. RptO0 miliar I. Nilai pagu dana di atas RplO0 miliar s.d. Rp25O miliar m. Nilai pagu dana di atas Rp250 miliar s.d. Rp500 miliar n. Nilai pagu dana di atas Rp500 miliar s.d. Rp750 miliar o. Nilai pagu dana di atas Rp750 miliar s.d. Rpl triliun p. Nilai pagu dana di atas Rpl triliun

(41

OB OB OB OB OB OB OB OB OB OB OB OB OB OB OB OB

Rp340.000 Rp420.0OO Rp500.000 Rp570.000 Rp670.000 Rp77O.00O Rp860.0OO Rpl.O90.O00 Rp1.32O.OO0 Rp1.550.000 Rp1.780.000 Rp2.120.000 Rp2.470.000 Rp2.81o.OO0 Rp3.160.000 Rp3.840.000

OB OB OB OB OB OB OB OB OB OB OB OB OB OB OB OB

Rp260.000 Rp310.000 Rp370.000 Rp430.000 Rp500.000 Rp570.000 Rp640.000 Rp810.000 Rp980.000 Rp1.150.000 Rp1.330.000 Rp1.580.000 Rp1.840.000 Rp2.090.000 Rp2.350.000 Rp2.860.000

HOIiIORARIIIM

PE.'ABAT/PANITIA

PENAADAAIiI

BARA$G/.'ASA

/I'MT

LAYAITAN

PEIVGADAAIT

luLPl 2. I. PEJABAT PENGADAANBARANG/JASA 2.2. PANITIA PENGADAANBARANG DAN JASA (KONSTRUKSI) a. Nilai pagu pengadaan sampai dengan RplOOjuta b. Nilai pagu pengadaan di atas Rpl00juta s.d. Rp2S0juta c. Nilai pagu pengadaan di atas Rp2sOjuta s.d. Rpsoojuta d. Nilai pagu pengadaan di atas Rp500 juta s.d. Rpl miliar e. Nilai pagu pengadaan di atas Rpl miliar s.d. Rp2,5 miliar f. Nilai pagu pengadaan di atas Rp2,5 miliar s.d. RpS miliar g. Nilai pagu pengadaan di atas Rps miliar s.d. RplO miliar h. Nilai pagu pengadaan di atas Rp10 miliar s.d. Rp2S miliar i. Nilai pagu pengadaan di atas Rp25 miliar s.d. RpS0 miliar j. Nilai pagu pengadaan di atas Rp50 miliar s.d. RpTS miliar k. Nilai pagu pengadaan di atas Rp75 miliar s.d. Rp100 miliar l. Nilai pagu pengadaan di atas Rpl00 miliar s.d. Rp2S0 miliar m. Nilai pagu pengadaan di atas Rp250 miliar s.d. RpS00 miliar n. Nilai pagu pengadaan di atas Rp50O miliar s.d. Rp7S0 miliar o. Nilai pagu pengadaan di atas Rp750 miliar s.d. Rpl triliun p. Nilai pagu pengadaan di atas Rpl triliun 2.3. PANITIAPENGADAANBARANG (NON KONSTRUKSD a. Nilai pagu pengadaan sampaidengan RplOOjuta b. Nilai pagu pengadaan di atas RplO0 juta s.d. Rp250 juta c. Nilai pagu pengadaan di atas Rp250juta s.d. RpSO0juta d. Nilai pagu pengadaan di atas RpSOO futa s.d. Rpl miliar OB Per Paket OP OP OP OP OP OP OP OP OP OP OP OP OP OP OP Rpsl0.0OO RpSl0.000 Rp680.0OO Rp850.000 Rp1.020.000 Rp1.270.000 Rp1.520.000 Rp1.78o.O0O Rp2.120.000 Rp2.450.000 Rp2.790.000 Rp3.130.000 Rp3.580.000 Rp4.030.000 Rp4.490.000 Rp4.940.000 RpS.560.000

Per Paket OP OP OP

Rp460.000 Rp6rO.00O Rp760.000 RDg2O-OOO

,/

KEUANGAN MENTERI INDONESIA REPUBLTK

ilo

URAIA.IT Nilai pagu pengadaan di Nilai pagu pengadaan di Nilai pagu pengadaan di Nilai pagu pengadaan di NiLai pagu pengadaan di Nilai pagu pengadaan di Nilai pagu pengadaan di Nilai pagu pengadaan di NiLaipagu pengadaan di Nilai pagu pengadaan di Nilai pagu pengadaan di Nilai pagu pengadaan di QI Rpl miliar s.d. Rp2,5 miliar Rp2,5 miliar s.d. RpS miliar Rp5 miliar s.d. Rp10 miliar Rp10 miliar s.d. Rp25 miliar Rp25 miliar s.d. Rp50 miliar Rp50 miliar s.d. Rp75 miliar Rp75 miliar s.d. RplOO miliar Rp10O miliar s.d. Rp250 miliar Rp25O miliar s.d. Rp50Omiliar Rp50O miliar s.d. Rp750 miliar Rp750 miliar s.d. Rpl triliun Rpl triliun

SATUI\IT (3) OP OP OP OP OP OP OP OP OP OP OP OP

BIAYA TA 2013

t1t
e. f. g. h. i. j. k. l. m. n. o. p. atas atas atas atas atas atas atas atas atas atas atas atas

(41
Rp1.140.000 Rpl.370.OO0 Rp1.600.000 Rpl.91O.OO0 Rp2.210.000 Rp2.520.000 Rp2.820.000 Rp3.230,0O0 Rp3.640.000 Rp4.O4O.OO0 Rp4.450.000 Rp5.010.000

2.4. PANITIA PENGADAANJASA (NON KONSTRUKSI)


juta Nilai pagu pengadaan jasa konsultansi s.d RpSO Nflai pagu pengadaan jasa konsultansi di atas Rp50 juta s.d. Rpl00 juta Nilaipagu pengadaan jasalainnya s.d. Rploojuta Nilai pagu pengadaan jasa konsultansi/jasa lainnya di atas Rp100 juta s.d. Rp250 iuta e. Nilai pagu pengadaan jasa konsultansi/jasa lainnya di atas Rp250 juta s.d. Rp500 juta f. Nilai pagu pengadaan jasa konsultansi/jasa lainnya di atas Rp5O0juta s.d. Rpl miliar g. Nilai pagu pengadaanjasa konsultansi/jasa lainnya di atas Rpl miliar s.d. Rp2,5 miliar h. Nilaipagupengadaanjasakonsultansi/jasalainnyadiatas Rp2,5miliars.d. RpS miliar i, Nilai pagu pengadaan jasa konsultansi/jasa lainnya di atas Rps miliar s.d. Rp10 miliar j. Nilai pagu pengadaan jasa konsultansi/jasa lainnya di atas Rp10 miliar s.d. Rp25 miliar k. Nilai pagu pengadaan jasa konsultansi/jasa lainnya di atas Rp25 miliar s.d. RpSOmiliar l. Nilai pagu pengadaan jasa konsultansi/jasa lainnya di atas RpSOmiliar s.d. Rp75 miliar m. Nilai pagu pengadaan jasa konsultansi/jasa lainnya di atas Rp75 miliar s.d. RplOO miliar n, Nilai pagu pengadaan jasa konsultansi/jasa lainnya di atas Rp100 miliar s.d Rp250 miliar o. Nilai pagu pengadaan jasa konsultansi/jasa lainnya di atas Rp250 miliar s.d Rp50O miliar p. Nilai pagu pengadaan jasa konsultansi/jasa lainnya di atas Rp500 miliar s.d Rp750 miliar q. Nilai pagu pengadaan jasa konsultansi/jasa lainnya di atas Rp750 miliar s.d Rpl triliun r. Nilai pagu pengadaanjasa konsultansi/jasa lainnya di atas Rpl triliun a. b. c. d. 3 HOITORARII'M PE.'A3AT/PAITITIA 3. I. PEIVTRIMA IIASIL PEIITRJAAN OB OP OP OP OP OP OP OP OP OP OP OP OP OP OP oP' OP Rp33O.0O0 Per Paket OP Per paket OP OP OP OP OP OP OP OP OP OP OP OP OP OP OP Rp450.000 Rp450.000 Rp45O.0O0 Rp48O.0O0 Rp60O.oO0

000 Rp72O.
000 Rp91O. Rpl .090.000 R p l .270.OOO Rp1.510.000 Rpl.750.OO0 Rp1.990.000 Rp2.230.000 Rp2.560.000 Rp2.880.000 Rps.200.000 Rp3.520.000 Rp3.960.000

PEJABAT PENERIMA HASIL PEKERJAAN/PENGADAANBAMNG/JASA

3.2, PANITIA PENERIMA HASIL PEKERJAAN/ PENGADAANBARANG/JASA a. Nilai pagu pekerjaan/pengadaan s.d. Rp100 juta b. Nilai pagu pekedaan/pengadaan di atas Rp100 juta s.d. Rp250 juta c. Nilai pagu peke{aanlpengadaan di atas Rp250 juta s.d. Rp500 juta d. Nilai pagu pekerjaan/pengadaan di atas Rpsoojuta s.d. Rpl miliar e. Nilai pagu pekerjaan/pengadaan di atas Rpl miliar s.d. Rp2,5 miliar f. Nilai pagu pekerjaan/pengadaan di atas Rp2,5 miliar s.d. Rp5 miliar g. Nilai pagu peke{aan/pengadaan di atas RpS miliar s.d. Rp10 miliar h. Nilai pagu pekedaan/pengadaan di atas Rpl0 miliar s.d. Rp25 miliar i. Nilai pagu pekerjaan/pengadaan di atas Rp25 rniliar s.d. Rp50 miliar j. Nilai pagu pekeq'aan/pengadaan di atas Rp50 miliar s.d. Rp75 miliar k. Nilai pagu pekerjaan/pengadaan di atas Rp75 miliar s.d. Rp100 miliar l. Nilai pagu pekerjaan/pengadaan di atas Rp100 miliar s.d. Rp250 miliar m. Nilai pagu pekerjaan/pengadaan di atas Rp250 miliar s.d. Rp500 miliar n. Nilai pagu pekerjaan/pengadaan di atas Rp500 miliar s.d. Rp750 miliar o. Nilai pagu pekedaan/pengadaan di atas Rp750 miliar s.d. Rpl triliun p Nilai pagu pekerjaan/pengadaan di atas Rpl triliun

Rp330.000 Rp420.000 Rp520.000 Rp62O.0O0 Rp77O.OO0 Rp9lO.OO0 Rp1.060.000 Rp1.260.000 Rp1.450.000 Rp1.650.000 Rp1.840.000 Rp2.100.000 Rp2.370.000 Rp2.630.000 Rp2.890.000 Rp3.250.O00

,/

KEUANGAN MENTERI TNDONESIA REPUBLIK

lto

URAIAIT

SATUAN

BIAYA TA 2013 (4)

IU
4 HONORARIUM PEI{CELOLA 4.I. PNBP

(21
ATASAN LANGSUNG BENDAHARA a. Nilaipagudana s.d. Rpl00juta b. Nilai pagu dana di atas Rp100 juta s.d. Rp250 juta c. Nilai pagu dana di atas Rp2sojuta s.d. RpsoOjuta d. Nilai pagu dana di atas Rp5O0juta s.d. Rpl miliar e. Nilai pagu dana di atas Rpl miliar s.d. Rp2,5 miliar f. Nilai pagu dana di atas Rp2,5 miliar s.d. Rp5 miliar g. Nilai pagu dana di atas RpS miliar s.d. Rp10 miliar h. Nilai pagu dana di atas RplO miliar s.d. Rp25 miliar i. Nilai pagu dana di atas Rp25 miliar s.d. Rp50 miliar j. Nilai pagu dana di atas Rp50 miliar s.d. Rp75 miliar k. Nilai pagu dana di atas Rp75 miliar s.d. Rpl00 miliar L Nilai pagu dana di atas Rp10O miliar s.d. Rp250 miliar m. Nilai pagu dana di atas Rp250 miliar s.d. Rp500 miliar n. Nilai pagu dana di atas Rp500 miliar s.d. Rp750 miliar o. Nilai pagu dana di atas Rp750 miliar s.d. Rpl triliun p. Nilai pagu dana di atas Rpl triliun

{3}

OB OB OB OB OB OB OB OB OB OB OB OB OB OB OB OB

Rp420.000 RpS10.0O0 Rp6l0.0o0 Rp7OO.000 Rp89o.0o0 Rp1.070.000 Rp1.260.000 Rp1.540.000 Rp1.820.000 Rp2.10O.000 Rp2.380.000 Rp2.760.000 Rp3.130.000 Rp3.500.000 Rp3.880.O00 Rp4.62O.000

4.2. BENDAHARA a. Nilaipagudana s.d. Rpl0ojuta b. Nilai pagu dana di atas Rp100juta s.d. Rp250juta c. Nilai pagu dana di atas Rp25Ojuta s-d. RpS00 juta d. Nilai pagu dana di atas Rp500 juta s.d. Rpl miliar e. Nilai pagu dana di atas Rpl miliar s.d. Rp2,5 miliar f. Nilai pagu dana di atas Rp2,5 miliar s.d. RpS miliar g. Nilai pagu dana di atas RpS miliar s.d. Rpl0 miliar h. Nilai pagu dana di atas Rp10 miliar s.d. Rp25 miliar i. Nilai pagu dana di atas Rp25 miliar s.d. Rp50 miliar j. Nilai pagu dana di atas Rp50 miliar s.d. RpZS miliar k. Nilai pagu dana di atas Rp75 miliar s.d. Rpl00 miliar L Nilai pagu dana di atas Rp100 miliar s.d. Rp2S0 miliar m. Nilai pagu dana di atas Rp25O miliar s.d. Rp5O0 miliar n. Nilai pagu dana di atas Rp500 miliar s.d. RpZSOmiliar o. Nilai pagu dana di atas Rp750 miliar s.d. Rpl triliun p. Nilai pagu dana di atas Rpl triliun 4.3. ANGGOTA a. Nilaipagudana s.d. RplOOjuta b. Nilai pagu dana di atas Rpl00juta s.d. Rp2sojuta c. Nilai pagu dana di atas Rp250 juta s.d. Rp500 juta d. Nilai pagu dana di atas Rp50ojuta s.d. Rpl rniliar e. Nilai pagu dana di atas Rpl miliar s.d. Rp2,S miliar f. Nilai pagu dana di atas Rp2,5 miliar s.d. RpS miliar g. Nilai pagu dana di atas RpS miliar s.d. RplO miliar h. Nilai pagu dana di atas Rpl0 miliar s.d. Rp25 miliar i. Nilai pagu dana di atas Rp25 miliar s.d. Rp50 miliar j. Nilai pagu dana di atas Rp50 miliar s.d. RpZS miliar k. Nilai pagu dana di atas Rp75 miliar s.d. Rpl00 miliar l. Nilai pagu dana di atas Rp100 miliar s.d. Rp2S0 miliar m. Nilai pagu dana di atas Rp2S0 miliar s.d. Rp5O0 miliar n. Nilai pagu dana di atas Rp500 miliar s.d. Rp750 miliar o. Nilai pagu dana di atas Rp7S0 miliar Ld. Rpl triliun p. Nilai pagu dana di atas Rpl triliun 5 IIOUORARIUM PENGPLOLA SISTEM AKUNTANSI INSTANSI 5.1 unitAkuntansiringkatKementerianNegara/tembaga(uApA/Barang) Dasar Keputusan Menteri a. Pengarah b. PenanggungJawab c. Koordinator d. Ketua/Wakil Ketua e. Anssota/Petusas

OB OB OB OB OB OB OB OB OB OB OB OB OB OB OB OB

Rp340.000 Rp420.000 Rp500.000 Rp570.o00 Rp730.000 Rp880.000 Rpl.030.oo0 Rp1,260.000 Rpr.490.000 Rp1.72O.000 Rp1.950.000 Rp2.260.000 Rp2.56O.0O0 Rp2.870.000 Rp3.170.O00 Rp3.79O.000

OB OB OB OB OB OB OB OB OB OB OB OB OB OB OB OB

Rp260.000 Rp3lO.0O0 Rp370.000 Rp430.000 Rp540.000 Rp66O.0O0 Rp770.000 Rp940.000 Rp1.1 10.000 Rp1.280.000 Rpl.450.OOO Rp1.680.000 Rpr.9ro.00O Rp2.140.000 Rp2.370.000 Rp2.820.000

yangditetapkanatas OB OB OB OB OB

Rp7O0.000 Rp600.000 Rp500.00O Rp400.000


Rn35O.OOO

'l/

KEUANGAN MENTERI INDONESIA REPUBLIK

Unit Akuntansi Tingkat Eselon I (UAp a. PenanggungJawab b. Koordinator c. Ketua/Wakil Ketua d. Anggota/petugas 5'3 unit Akuntansi Tingkat wilayah (uAPPA/Barang-wlyang ditetapkan atas Dasar sK Eselon I a. PenanggungJawab b. Koordinator c. Ketua/Wakil Ketua d. Anggota/Petugas 5'4 Unit Akuntansi ringkat Satuan Keq'a (uAKPA/Barang) yang ditetapkan atas Dasar sI( Eselon II atau unit Akuntansi pembantu pengguna Anggaran/Barar! wuy"t atau Koordinator Unit Akuntansi pembantu pengguna Anggaran WiL],al a. PenanggungJawab b. Koordinator c. Ketua/Wakil Ketua d. Anggota/Petugas PEI{GURUS/PENYIMPAN 6.1 6.2 Tingkat Pengguna Barang Tingkat Kuasa pengguna Barang PTNELITIAN/PEREKAYASAAN 7.1 Honorarium Kelebihan Jam penelitian/perekayasaan a. Peneliti/Perekayasa Utama b. Peneliti/perekayasa Madya c. Peneliti/perekayasa Muda d. Peneliti/Perekayasa pertama Honorarium penunjang penelitian/perekayasaan a. Pembantu peneliti/perekayasa b. Koordinator peneliti/ perekayasa c. Sekretariat peneliti/perekayasaan d. Pengolah Data e. Petugas Survey f. Pembantu Lapangan NARASUMBER SETIIIN/IR/ RAKOR/ SOSIALISASI/ DISEMINASI/ I.GD/ KEGIATAN 8.1 Narasumber/pembahas : a' Menteri/pejabat setingkat Menteri/pejabat Negara Lainnva/yang disetarakan b. Pejabat Eselon I/yang disetarakan c. Pejabat Eselon ll/yang disetarakan d. Pelabat Eselon ItI ke bawah/yang disetarakan Moderator SEJENIS BMN

5.2

OB OB OB OB OB OB OB OB

7.2

OJ OJ OJ OJ OJ OB OB Penelitian/ Perekayasaan Orang/Responden OH

8.2

OJ OJ OJ OJ OJ

IIOIIORARIT'M PANITIA SEMINAR/RAKOR/SOSIALISASI/DISEMINASI/FGD/KEGIATAN 9.1 PenanggungJawab 9.2 KetualWakil ketua 9.3 Sekretaris 9.4 Anggota PEIfYULUH I{ON PEGAWAI ITEGERI SLTA Sarjana Muda Sarjana Master (S2) KEBER.THAN, DAN 'RAI''BAKTT

IO.I 10.2 10.3 10.4

Rpr.90o.0o0
Rp2.5OO.O0O

Ho![oRARruM

SATPAM, PElfcEMuDI, ptrucAs ll.1 Satpam dan pengemudi I l'2 Petugas Kebersihan dan pramubakti
ROIIANIWAN TIM PILAKSAITA KEGIATAN

l3.l

Yang Ditetapkan Oleh presiden a, Pengarah b. PenanggungJawab c. Koordinator/Ketua d. Wakil Ketua e. Sekretaris f.

OB OB OB OB OB OB

Rp2.000.000

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

NO

URAIAIT

SATUAN

BIAYA TA 2013

tll

(21
13.2 Yang Ditetapkan oleh Menteri/Pejabat Setingkat Menteri a. Pengarah b. PenanggungJawab c. Ketua d. Wakil Ketua e. Sekretaris f. Anggota 13.3 Yang Ditetapkm Oleh Pejabat Eselon I a. Pengarah b. PenanggungJawab c. Ketua d. Wakil Ketua e. Sekretaris f. Anggoia 13.4 Yang Ditetapkan Oleh KPA a. Pengarah b, PenanggungJawab c. Ketua d. Wakil Ketua e. Sekretaris f. Anggota

(3)
OB OB OB OB OB OB OB OB OB OB OB OB OB OB OB OB OB OB

(41
Rp1.500.000 Rp1.2s0.000 Rp1.0o0.00o Rp850.0OO Rp750.000 Rp7s0.0OO Rp750.000 Rp7OO.00O Rp650.000 Rp600.000 Rp500.000 Rp500.000 Rp50o.o00 Rp450.000 Rp400.000 Rp350.0oo Rp300.000 Rp3Oo.00O

t4

ITONORARIT'M SEKRSTARIAT TIM PELAKSANA KTGIATAIT 14.1 Ketua/Wakil ketua 14.2 Anggota OB OB Oter Oter Oter Oter Oter Halaman Rp250.0OO Rp22O.O00 Rp4O0.00O Rp300.000 Rp250.000 Rp180.000 Rp15O.0O0 Rp100.000

l5

IIOITORARII'M TIM PEITYUSI'N.IUTJURNAL 15.1 PenanggungJawab 15.2 Redaktur 15.3 Penyunting/Editor 15.4 Desain Gralis & Fotografer 15.5 Sekretariat 15.6 Pembuat artikel

t6 IIONORARIT'M TIM PEIWI'SI'NAN BT'LETII/MAJALAII


16.1 16.2 16.3 16.4 16.5 16.6 PenanggungJawab Redaktur Penyunting/Editor Desain Gra{is & Fotografer Sekretariat Pembuat artikel Oter Oter Oter Oter Oter Halaman Rp400.000 Rp300.000 Rp250.000 Rpr80.OO0 Rpl5O.OO0 Rp100.000

t 7 IIOITORAnIUM TIM PEITGELOLA WEBSITD 17.1 PenanggungJawab 17.2 Redaktur 17.3 Editor 77.4 WebAdmin I7.5 Web Developer 17.6 Pembuat Artikel 17.7 Penerjemah
l8

OB OB OB OB OB Halaman 1500 karakter

Rp500.000 Rp450.OO0 Rp400.000 Rp350.000 Rp300.000 Rp100.000 Rp100.0OO

HONORARIIIM PEI{ANGGI'NG} JAWAB PENGELOLA KEUAI{GAIT PADA SATKDR YANG MEIYGELOL^6 AELAITJA PEGAWAI 18,1 ATASAN LANGSUNG PEMECANG KAS/KPA a. Nilai pagu dana s.d Rp25 miliar b. Nilai pagu dana di atas Rp25 miliar s.d. Rp50 miliar c. Nilai pagu dana di atas RpSOmiliar s.d. Rp10Omiliar d. Nilai pagu dana di atas Rp100 miliar s.d. Rp200 miliar e. Nilai pagu dana di atas Rp 200 miliar 18.2 PEMEGANG KAS/BENDAHARA a. Nilai pagu dana s.d Rp25 miliar b. Nilai pagu dana di atas Rp25 miliar s.d. Rp50 miliar c. Nilai pagu dana di atas Rp50 miliar s.d. RplOO miliar d. Nilai pagu dana di atas RplO0 miliar s.d. Rp200 miliar e. Nilai pasu dana di atas Ro2O0 miliar

OB OB OB OB OB OB OB OB OB oB.

Rp350.000 Rp460.000 Rp580.000 Rp690.000 Rp810.000 Rp250.000 Rp330.000 Rp4rO.O0O Rp490.000 Ro570.00O

1Ii
/

MENTEBI KEUANGAN REPUBLTK INDONESTA

NO flt

URAIAN

SATUAN

BIAYA TA 2013

(3)
a . Nilai pagu dana s.d Rp25 miliar b. Nilai pagu dana di atas Rp25

(41 Rp2OO.0o0 Rp27O.0o0 Rp340.000 Rp41O.O00 Rp470.OOO

c. Nilai pagu dana di atas Rp50 miliar s.d. RptOO miliar d . Nilai pagu dana di htas Rpl00 miliar s.d. Rp200 miliar e . Nilai pagu dana di atas Rp 200

miliar s.d. RpSOmiliar

miliar

OB OB OB OB OB

TIUM SIDANC/KOT{FERTNSI I I | I I I I | | | | | | llD&ArDe/IC;qIoNAL/MITLTILATERALI I l9.l Pengarah t9.2 penanggungJawab | | 19.3 Ketua/Wakil Ketua 19.4 Ketua Detegasi | 19.5 fim Asistensi | 19.6 Anggota Detegasi Rt | 19.7 Koordinator | 19.8 Ketua Bidang | | 19.9 Sekretaris panitia | tS.tO Anggota l9.l 1 Liasion offcer lt ol | 19.12 Stafpendukung |

INTDRIYASIOIVAL - KTM, SOM Orang/Hari Orang/Hari Orang/Hari Orang/Hari Orang/Hari Orang/Hari Orang/Hari Orang/Hari, Orang/Hari Orang/Hari Orang/Hari Orang/Hari BERSKALA INTERflASIONAL Orang/Hari Orang/Hari Orang/Hari Orang/Hari Orang/Hari Orang/Hari Orang/Hari Orang/Hari Orang/Hari Orang/Hari Orang/Hari Orang/Hari RpS50.oO0 RpSO0 Rp4 Rp450. Rp400.OOO

Rp65O.000 Rp60O.O00

Rpsso.000j Rpsso.o00l RpssO.O0ol Rps00.0001


Rp4OO.OO0

Rp400

tl
I

20 IHONORARIUM

WORKST,OPISEMINAR/SOSIALISASI/SARASEHAN

20.2 PenanegungJawab I 20.3 Ketua/Wakil Ketua | 20.4 Ketua Delegasi | 20.5 Tim Asistensi | 20.6 AnCCotaDelegasi RI | 20.7 Koordinator | 20.8 Ketua BidanS | 20.9 Selcetaris | Anggotapaniria 120.10 l2o.l7 Liasion Officer (LOl Stafpendukung 120.12 21 BIAYA NARASUMBER KEiEIATAN DI LUAR NEGERI ISATUAN 2l.l Narasumber Kelas A | 21.2 Narasumber Kelas B | 21.3 Narasumber Kelas C | I 22 D/rN HONORARTUM pEtryELEl\rccARA UJrAr{ lVAr{Asr | 22.1 Vakasi a. pendidikan Dasar I pemeriksaan hasil Uiian I b. pendidikan Menengah I pemeriksaan hasil Ujian I c. pendidikan Tinggi I tt Diploma Uillfit/N dan Strata I (St) I pemeriksaan hasil Ujian | "t I Ut pengujiTugas AkhirlSkripsi I Zl Strata 2 (S2) I 4 Pemeriksaan hasil Ujian | Ot penguji Tesis I I

I zo.r Pengarah

Rp250.000

Orang/Hari Orang/Hari Orang/Hari

)iswa/Mata Ujian iiswa/Mata Ujian

RpS.0OO Rp7.5O0

Mahasiswa/ Mata Ujian trang/Mahasiswa Mahasiswa/ Mata Ujian urangl Mahasiswa Mahasiswa/ Mata Ujian o rang/Mahasiswa

Rpl0.OO0 Rp150.000

Rp15.O0O Rp25O.OO0

at strata3 (s3)

I Of penguji Disertasi I 22.2 Honoraium penyelenggara Ujian | a. pendidikan Dasar I Penyusunan/pembuatan bahan Ujian | 1l ,l pengawas Ujian | b. pendidikan Menengah I

ul pemeriksaan hasit Ujian

Rp2O.OOO Rp350.000

Nrrskah/Pelqiaran OH ]

Rplso.000 Rp24O.0O0 Rpl9O.O00 Rp27O.0OO

il i::::.:::l-ll':mbuatan

bahan ujian

Nrtskah/Pela.iaran OH

ry

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

-8-

NO

URAIAIT I2l c. PendidikanTinggi 1) Diploma I/IIIIII/Man Strata I (Sr) a) Penyusunan/pembuatan bahan Ujian b) Pengawas Ujian 2) Strata 2 (S2) a) Penyusunan/pembuatan bahan Ujian b) Pengawas Ujian 3) Strata 3 (S3) a) Penyusunan/pembuatan bahan Ujian b) Pengawas Ujian

SATUAIT (3)

BIAYA TA 2013

t1l

(41

Naskah/Mata

Kuliah

Rp2sO.OO0 Rp290.0OO Rp260.000 Rp30O.OO0 Rp280.000 Rp300.OO0

OH Naskah/Mata Kuliah OH Naskah/Mata Kuliah OH

23 SaTUAN BIAYA UAJIG MAKAII PEGAWAI IIEGERI SIPE (PNSI 23.1 Golongan I dan II 23.2 Golongan III 23.3 Golongan IV 24 SATUAIT BIAYA UANG LEMBI'n' 24,I UANG LEMBUR a. Golongm I b. Golongan II c. Golongan III d. Golongan IV 24.2 UANG MAKAN LEMBUR a. Golongan I dan II b. Golongan III c, Golongan IV 2 5 SATUAT| BIAYA UANG SAKI' RAPAT DI DAIAM KAI{TOR DAII UAI'TC MAKAI| LEMBUR OJ OJ OJ OJ OH OH OH OK RplO.O00 Rpr3.O0O Rpl7.O00 Rp20.000

OH OH OH

Rp25.000 Rp27.000 Rp29.000

Rp25.000 Rp27.000 Rp29.000 Rp250.O0O

41,
/

KEUANGAN MENTERI INDONESIA REPUBLIK

-9 -

26

SATUAN BIAYA UANG HARIAN PER.IALANAN DINAS DALAM NEGERI

NO

PROVINSI

SATUAIY

BIAYA TA 2013

(1)
I

(2)
q.CEH

(3)
OH OH OH OH OH OH

(4) 360.O00
370.O00

2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

]UMATERA UTARA tIAU KEPULAUAN RIAU ]AMBI ]UMATERA BARAT ]UMATERA SELATAN .AMPUNG 3ENGKULU

360.000 370.000 370.000


360.OOO

9t_
OH OH OH OH OH OH OH OH OH OH OH OH OH OH OH OH OH OH OH OH OH OH OH OH OH OH

369:999
380.000 370.000 370.000 360.000 430.000 530.000 370.000 420.ooo
410.000 480.OOO

1 0 . 3ANGKA BELITUNG
11. 3ANTEN

12. JAWA BARAT 1 3 . ).K.I. JAKARTA


t4. IAWA TENGAH 1 5 . ).I. YOGYAKARTA 1 6 . JAWA TIMUR

t7. 3 A L I
1 8 . {USA TENGGARA BARAT 19. NUSA TENGGARATIMUR

440.000 420.000 370.000


360.O00

20. KALIMANTAN BARAT


2l (ALIMANTAN TENGAH
KALIMANTAN SELATAN

22.

370:999
430.O00 370.000 370.000 360.000 430.000 370.000
380.OOO

23. KALIMANTAN TIMUR 24. JULAWESI UTARA 25. iORONTALO


26. ]ULAWESI BARAT

27. ]ULAWESI SELATAN


24. SULAWESI TENGAH 29. SULAWESI TENGGARA 30. \4ALUKU 3 1 . MALUKU UTARA 32. P A P U A 33. PAPUA BARAT

360.O00 370.000
580.OOO 480.OOO

,/

KEUANGAN MENTERI INDONESIA REPUBLIK

SATUAN BIAYA SAKU PAKET

UANG IIARIAN PAI{ET FULLBOARD SERTA

TULLBOARD DI LUAR KOTA, DAN UANG WI.LDAYftIALFDAY DI DALAM KOTA rupiah)

No.

PROVINSI

1
T

(2)
ACEH SUMATERA UTARA RIAU KEPUI..A,UANRIAU
JAMBI

UAT{G HARIAN SATUAN FUUAOARD DI LUAR KOTA +l {3)


OH OH OH OH OH -oH OH OH -o iiOH OH OH OH OH OH OH OH OH OH OH OH OH OH OH OH OH OH OH OH -orOH OH OH 120.o00

UANG SAKU

FULLBOARD EULLDAY/ DI DALAIII HALTDAY DI KOTA DALAII KOTA

(51
100.000 110.O00

(61
85.000 95.000 85.000 9s.000 95.000

2.
?

30.o00

20.-ooo
30.000
130.OOO

ioo.ooo
r 10.000
110.000

4.
J.

6.- SUMATEM BARAT 7 . SUMATERA SELATAN 8. I-AMPUNG 9 . BENGKULU 1 0 . ]ANGI(A BELITUNG 1t. 3ANTEN ! 2 . IAWA BARAT 1 3 . D.K.I. JAKARTA t4. JAWA TENGAH 1 5 . D.I. YOGYAKARTA 1 6 . JAWA TIMUR 17. B A L I 1 6 . NUSA TENGGAM BAMT 1 9 . NUSA TENGGARA TIMUR 20. KALIMANTAN BARAT - --z L . rnirrvrnr.nArv-rpNcCA2 2 . KALIMANTAN SELATAN 23. KALIMANTAN TIMUR -'iq. SULAWESI UTARA 25. iORONTALO _26.._ ]ULAWESI BARAT 27. JUI.,AWESISELATAN 28. SULAWESI TENGAH

120.boo
120.O00

106.oob
100.000 110.000 110.OOO 110.000 r00.000 125.000 150.000 1 1 0 . 0 0 0 --115.000 15.OOO

Cs.ooo
85.000

130.000

95.000

reo.ooo
130.000 120.000 150.000 180.000 130.000
140.O00

sb.obo
95.000 8s.000
105.OOO

130.000 9s.000

tooobo
r00.000 115.000

r40.000 160.000 150.000 140.000 .s0.000

35.000 25.0d0 15.000 10.000

-*-

tos.ooo
100.000 95.000 85.O00 95.000 r05.000 95.000 95.000

bo.ooo
30.000 50.o00 30.000
30.000

ob.ooo
10.000 25.000 10.000 10.000 oo.000

30. MALUKU 3 1 . \4ALUKU UTARA 32. PAPUA -

_?e_ lv!4yPqr

20.000 50.000 30.000 30.o00

zs.ooo roti.obo

- -

85.000

ios.oiiri
95.000 95.000

io.ooo
30.000 200.000 - 160.000

110.000 1 1 0 . 0 0 0 -"--110.000 170.000 rg5.ooo

s.6.ooo95.000 140.000 r 15.OO0

3c.-PAPUA BARAT

^/

KEUANGAN MENTERI INDONESIA REPUBLTK

BIAYA PENGINAPAN PERTIAL/INAN DINAS DALAM ITEGIERI

ru
TARIF HOTEL lIO. PROVINSI SATUAN PA'ABAT NEGARA PF^'ABAT ESELON I/II (5)
| 3()R

PEJABAT ESELOIV IIt/coLoNGAlf

-rv
I

PF^'ABAT ESELOIY IVlcol,oNcaN UI

GOLONGAIT

rlrr
(8)

(21
{CEH SUMATERA UTARA

(3)
OH OH

(4) 4.420,OOO

(6)

(71

2 3
5

RIAU
JAMBI

l--?! *-oH BARAT --oH-

_Lq9q._0_0( _ q9,qqql____9_4!..q9q | 1.030.000 I 6_qq.9q! .__ _*_J1_u:.u-!lg | ___.Jl_O:qgg l- ibts.ooo __3.150.9_0_0_ 45O.0OO 7?o.QQ( 380.000 I -ess0eql-_zqq.qqq_ l---s3b"ood - oqq,Qg(__3110.o_qg 1.030.000 _1.Qgq_,qqq| 3zq.gqq -_. qqg,gg! _ l. __ _z9gp_o_0" 4.?1o__og_g_ r.oso.-ooo 800.ooc l- -i.boo.ooo 460.000| 336.000

lt--

l-

_q
-:-_
l3 14

LAMPUNG 9_ BENGKULU l 0 BANGKA BELITUNG


t'AN'I'EN JAWA BARAT

UAWA

T I'NIiATI

_ls_D.I. YOGYAKARTA
16_ _ 1 7. l 8 NUSA TENGGARA RAR 1 9 NUSA TENGGARA TIMUR 20 KALIMANTAN BARAT

2.400.000 1.030.o00 600.oooI ___3.?-5_0-.0_0q __1,1q9.0-q9 ._ . - 920.000 -_ _ ___45q.o_g! __!z_s.g_qq r.470.o00 __3,?.q_0_q0_9, 830.000 3go.ooo - lqo-qQg p,72o.Q-00 | 1.000.000 - _ .___ g.1g:0_0_g 400.000 _95._0:gg0 _ - __ | _-"oq,. .-_1,QF_o,g_09 _ lr4s-?.oqo__ _ _ 7sQ.qqq -__-.-4gq,pge l'_--.lsooob OH --itH -1,9?p.oog. ---1,?4q0-0p _ _ _ . . 6 _ Z 9 1 0 0_ g.. -_ .q2g.gg_o l-- 3se.ono __1.4q0_1q0! . 1:l.q2.qoq .. - .768.000 [-lbTooit . -.3e9:0gq -Zsa.obo OH -oH--_1:5l-q:-009_ .__l.8lp_.0_0_q .._-... . _l:229_:g0g_ l-.. _- gg1.g-0-9. _.-3..Q99.0J0 _1.9g2:90_0 _ -___Fsq.o.!g 360.000 _______q4q.og.q | oH-- _-q.q-qq,-00_0_ -o-H66r.000 -. l:g_.o_o:qgo +oo.ooo l-_ --47!,q99 ".
OH OH -oH t 4nn nnn

OH -oC* I r.rsz.ooo __q,99-0.-0-Qq I tisol,qoo _ 720.0,90 l$o0:g0q| _ . 580.000|

4.500.000l-

I _qel.qgc

oH'

-- iz+.ooi_.--9-q9.Q9q iio.ooi 510.O00

czg.ooc ._.-.__-2--8_g:O.-o.q_

_?LKALIMANTAN

TENGAH 3?- IKALTMANTAN _SELATAN ,___ . __ -_-23 IKALIMANTAN TIMUR

lsulAwEsr UrARA _?!_


25 GORONTALo

2.6*SULAWESI

BARAT

27 SULAWESI SELATAN
SULAW!;SI TENGAH

_9,.0q,0,q99 1.350.000 I OH __4.?.qq:o_o_o_ .-__1,1?q,qgq I -_-oH OH 4.ggQ.qQg_ 1:11910_00 I _ _ o H - _!-?qq.0!g __L11s-qqg I _ r.Qao.qqg.-_l.g,Lq,.ooo -_9-t1_ _1.?-6qgg_q. __!,99,0-,9q0,
I

29 SULAWESI TENGGARA 30 MALUKU

_x1_ \,r4_!q5v_ul4-RA
_32 PAPUA 33 PAF-u;-BARAf-=

l-- srgri.io ____ 41o,qgg l--4o8bbo -l}s."ooo .77o.poo * .sgo.o-qo_ _ 25q.000 . . - _qgQ,_o_oq . ---t5-o.q-qo. -_qfl,oq0 _ ___ -qqq,qqg ___?99'q0_q 91o..oqo _ -_i1q,q00_ ___.240.o-qg e!0.90q- -_1go_=o_gq _-_9!9:o-o*q OH 4.820.000 1.000.000 _.8r9.Q99 _.___49_q,oqq_ -- 371.000l OH -oii _,_-?.0qgjq0_0- LoJq.-ogq 3Co.ooo - s?10_0q ._, .4go:gqo i - --+io.ooo . _-Lqqp,goq 1.079._0_q0 _*.716.000 __..-_i!q.q-o_q I OH __q-09!.q_q-q 4t2.OOO .-1.9?9,qqo zao.ooo - !'89:q00 I * .--sgb.ooo - o OH H - __?j1l0_..00q 600.000 -.. L-q12.o00 I J2o.oog - - o r i - - _ ?,..qq_o.ggq 720.OOO .:1_1260.gqq iao-ooo I rc0.q00- - -e?o.ooo
OH 750.OO0
4 -qnn non

1.260.000

900.ooo

400.o00

KEUANGAN MENTERI INDONESIA REPUBLIK

-12-

29

SATUAN BIAYA UANG HARIAN

PERJALANAII

DINAS LUAR NEGERI da-lam US$

NO

NEGARA
GOL. A
(iIJL.l'

GOLONGAN
(i(,L. ()

GOL. D

AMDRIKA UTARA
I - Amerika Serikat 2 Kanada AMERIKA SELATAN Argentina Venezuela Brazil Chile

r) 527 447 473 404 417 368

_" _ 91q
307

395
464

Columbia Peru _8_ _ 9 Suriname 1 0 Ekuador AMERIKA TENGAH 1 1 Mexico L2 Kuba 1 3 Panama EROPA BARAT Austria 1 5 Belgia

436 415 386 383 398

277 323 347


316

242 287

24r
286 241 222
t21

29r
270 240 237

281 277 295 273

221
9.O7

2s2
242

241

429
4n6.

318
?n<

282

28r
27r
?17

414

307

_?61
272

_lq_Perancis

I 7 Rep. Federasi Jerman-1 8 Belanda 1 9 Swiss EROPA UTARA Denmark Pi"i.nal"


Norwegia
DWCLlla

504 466 5t2

453 419

4+3
463

464 4LL 416

509

_ ._____iff.
!21

318 282 382 282 272 322

28'1

___.

_ !91_
287 27t 321

_20 2L 22 23 24

_172
453 517

409 465

354 288 432

?7s _ _____._21r_.
313 286

Ker4jaan Ingsris
EROPA SELATAN

___.___!59587

_ 439 534
420

?1?__ _ __ ___q.11
431 ------33 352
286

25 Bqsnia Herzegovina
26 27
runanl

--_--_-_-'i6
483 457
444

29
rur LLtHal

+22 s20

473 379 472

334 353 287 242 372

24r
371

3 1 Serbia

_t?s
401

__ ?8?
361

?12
313

______.24_L 277

,/

MENTERI KEUANGAN INDONESIA REPUBLIK

dalam US$

NO

NEGARA
GOL. A
(i()L. 4

GOLONGAIT
B GOL. C

33 34 35 36 *33_ Rusia 38 Slovakia

EROPA TIMUR Bulsaria wzecn Hongaria Polandia Rumania

(s
367 390 320 331 3i3
31 c?c

GOL. D

426 421 407 416

_ 3q1
361 381 _ 512 387 382

293

_ _._ -q99_ _=___30q 197

277

39

Ilzra

_-- _ _sq6 +29


425

277

__l.0*6297
290

328

AFRIKA BARAT 40 Niseria 4 l 9srlgRal


AFRII(A TIMUR Ethiopia 43 Kenva
t,^ 44 I\f a r{ 45 L d t z a u l L i 46 Zimbabwe 47
rvrvzquut\.|u5

361

313 276

292 206

291

201

-_- _____9_1.? 334


296

257 276 244

__ __i.qq_

206 t82

19?

r67
196
141

285 319

_ ?7.2 244
263

_ _?q3-___ _ -___1_82
216 212 2t5 211

AFRII(A

SELATAN-

48 Namibia

1?
AFRIKA UTARA
y)*gl], _q_0*

300

247 25I

135

. -202
287 212 192

161 201

5 1 Mesir 52 53 Tunisia 54 Sudan OD Libya

-.- _

342 368

_ -_ _**L9?

342 308

308 273 251 247 282 254

2R6

190 191
186

_ !81_ 2ro
189

184
16.5

ASIA BARAT 56 \zerbaiia 58 59


lral<
nrrlanio

498 397 365


406

459 283 254

---__-- __1_q_ -- -- - -?-186 _ .


293 267
276 257 270 323

365 224 t97 . -257207 275

364 20t 196


186

2 2 ? ___=--zqg_
__ ____2_qq
196

6 n K,UWart ---

6 1 rJrDanon 62 Qatar _63 64 T\rrki 65 Pst. Arab Emirat

rlr

_99_

67 Saudi Adbi".esultanan Omq4

357 386 358 365 459 _ 353 391 359

_2Qq .__,_____196_ 2to 188


302 - t-97 215
301
l06

2tL
276
254

r97

207 185

/ /

.//

KEUANGAN MENTERI INDONESIA REPUBLIK

-L4(dalam US$) NO NEGARA


GOL. A

GOLONGAN
GOL. E Gc|l,. (J

(21
ASIA TIMUR 69 Rep.Rakyat Cina 70 Hongkong 7 l Iepqag 72 Korea Selatan 73 Korea Utara ASIA SELATAN 74 Mganistan

GOL. D
(6)

(3) 378 472 519 421 395

(4)

(5)

238
320 303 326 238

207
287 262 297 207

206
286 261 296 206

.tJ

385

Bangladesh 76 India

339
352 343 348 351

226 L96 263

77 Pakistan 78 Srilanka 79 ran ASIA TENGAH 80 Uzbekistan 8 1 Kazakhstan ASIA TENGGARA

203
20L 260

173 t67 242 182 t67 202

172 1,66 241 181 166 181

392 456

352 420

287

334 222
224 212

254 333

82 Philipina
83 84 85 86 87 88 89
Singapura Malaysia fhailand Myanmar Laos

Vietnam Brunei Darussalam 90 Kamboia 9 L limor Leste


ASIA PASIFIK

4L2 424 381 392 368 380 383 374 296 392

278 290 253 275 250 262 265 256 223 354

221
221, 211 201 L96 t96 t96 196 t96 796

2rI
197 202 204 197

r97
229
272 222 276 237 22I

92 93 94 95 96

Australia
Selandia Baru Kaledonia Baru Papua Nueini

Fiii

439 392 425 385 363

403 246 387

s53
329

27t 221 224 L92 t79

MENTERIKEUANGAN REPUBLIKINDONESIA

-15-

30

SATUAN BIAYA TrKET PER.'ALANAN DINAS PINDAH LUAR NEGpRT IONE WAYI
dalam

NO. (1) I 2 3 4
D

PERWAKILAN
QI

JAI(ARTA. Ekonomi

PERUIAKILAN Eksekutif AI

PERUIAKILAN - JAKARTA Ekonomi {6)


Bislis

Bisnis

(3)
1.150 3.490 1.400 3.490 3.490 1.060 3.330 3.450 2.430

(s)
2.320
t6.820

ftl
4.220 7.5rO 2.650 t.770 2.L60 3.670 2.660 4.670 3.660 3.800 1.240

Eksekutif (8)

Abu Dhabi A,buia Addis Ababa Alger


Amman

2.400
5.240

2.L30
4.550

5.330
7.900

3.080
3.520 4.O10 3.750 5.310 4.010 2.720 4.830 850 3.000

5.020
5.520

1.800
t.220
880

2.810
6.910 3.610 6.690

5.r20
5.410 7.590 5.500 5.640 7.430

6 7 8 9 10 11

Amsterdam Ankara Antananarivo


Astana Athena B.S Begawan

890 1.890

3.700
4.140 6.500 6.610 1.770

2.4{o
1.560 3.220

3.a20
680

r.o20
4.204 4.800

t 2 Baghdad 1 3 Baku T4 Bangkok


1 5 Beijing L 6 Beirut 1 7 Beograd 1 8 Berlin 1 9 Bern 20 Bogota 2l Brasilia 22 Bratislava 23 Brussel 24 Bucharest 2 5 Budapest 26 Buenos Aires 27 Oairo 28 Canberra 29 Cape Town 30 3aracas 3 1 Chicago 32 Colombo

2.600
2.400

920 2.600
2.400

1.060
1.160

2.470

r.920 r.220
3.720 2.550 5.960 1.980 4.O50 1.510

3.900 1.150 1.730 2.890 3.330


3.360 5.880

t.220
1.810 4.270 4.91O 7.300 8.330

550
630 890

3.000 3.900 730 1.010


3.100 2.570

4.200
4.800

1.600 1.530
7.860

t.370
1.180 4.730 3.310 3.200 4.810

3.020
5.660 7.770 6.820 8.040 6.500

9.130 6.330
12.OOO 8.910 11.440 11.O80 LO.220 8.780

4.620
9.440 5.050 4.830 4.350 4.340 9.890 1.860 2.490 5.160 6.680 3.260 t.690

7.sLO
9.990 10.040 5.010 7.840 7.470 9.110 5.310 3.420 5.370 10.520

4.so0
1.860 2.450 3.980 1.5i0

t.220
4.890

3.790 3.500
13.010 1.960 4.760 5.780 7.0,60 6.680 1.150

7.270 10.530
3.770 5.7tO

2.370 2.I30
3.990 3.060 3.240

9_.480 3.460
5.200 3.520

6.390
12.920 10.600 1.810

t.240

- s,999
2.L70

s8o

,/

KEUANGAN MENTERI INDONESIA REPUBLIK

lq4ralu

vuv

NO. 1

PERWAKILAN QI

JAI{ARTA.

PERWAKILAN

PERUIAKILAN - JAKARTA Ekonomi (6) Blsnis ffl Eksekutif (8) 10.180

Ekonomi

Bisnis

Eksekutif

33 Dakar 34 Damascus
35 36
Dar Es Salaam

(3) 5.460 3.170


7.460 3.780 1.140 3.820 1.530

(41
7.610

{s)
2r.7lo
4.t20
4.150 1.730

3.r20
7.930 3.390 1.430 4.930

3.990 2.420 2.330


3.440

9.270 3.030
2.610

4.420 3.060
3.260

37
38 39 40 4l

Darwin Davao Citv


Den Haag Dhaka

3.r70 5.100

- -1,9-so
7.080 5,920

1:.o29__ 1?e_9
2.790
1.660 1.500 1.190 1.570 2.LOO 2.600

r.620
8.860 2.230

Dili
Doha

42 43
44

45
46 47 48 49 50 51

Dubai Frankfurt Guangzhou Hamburg Hanoi Harare


Havana

3.690 2.140 2.I40 3.820


990 L.470

2.280 3.800 2.390


2.490 4.980 1.100 5.0i0 750

_399_
4.500
3.670 6.O70 1.390

2.730
1.890

3.560
1 . 11 0

6.150 1.630
5.650

7.2rO
3.050
7.180 7.100

2.2rO
920 2.840 3.500

1.340 5.520
3.500 2.530 590 980 3.030 3.940 2.490 1.450 450 2.360

r.220
4.050
5.600

3.O00 3.060 2.920 8.950 2.O40 9.580 1.300


5.170 7.100 8.800

5.240
5.600 4.930 750 1.410

52 53 Islamabad
54 55 56 57 58 59 60 61 62
Jeddah Jenewa

Helsinki Ho Chi Minh Hongkong Houston

7.r80 1.160
1.630 8.530 5.680 4.460

2:9ro
660 890

- * - 1,9-99
840

i.oro
2.L20
8.180

r .700
6.860 2.740 2.270 6.630 640 3.290 1.400 3.100 3.530 830 750 750

4.040

3.620

Johor Bahru Kaboul Karachi Khartoum


Kopenhagen

2.080 2.400
3.870 560 360

63
64 65 66 67 68 69

Kota Kinabalu Kuala Lumpur Kuching Kuwait Kyiv Lima Lisabon London Los Angeles

s30
2.060
1.240 3.290 1.190

z.rso 3.450 1.630 2.890 4.950 _ _ _ 7 . 0 6 9 ?..r7o. 510 720 610 1.430 4.380 2.930 2.980 - 1 . 1 9 0 2.+70 2.400 4.600 3.100 r.700 7.O20 4.9r0 370 1 . 0 5 0 880 sso eio 580 340 1 . 0 2 0 790 1.800 2.570 2.510 --z.oso a.soo 3.750 3.430 10.000 5.560
3.500 5.100 2.660

3.200 3.050
10.370 810 2.tLO 1.900 4.600 6.720 1.260 860 1.190

2.130
3.640

2.920
6.720 13.560

6.600
6.660

3.350 1.320

7,ar9
7.290
4.340

2.590 t.640 2.420

ro.220
9.010
7.210

4iio
3.690

,/

KEUANGAN MENTERI INDONESIA REPUBLIK

-17JAI(ARTA. PERUIAKILAN
Ekonoml QI

dalam U PERWAKILAN JAKARTA Ekonoml (6) Bisnis Eksekutif {8) 8.440

NO. (1)

PERWAKILAN

Bisnls {4) 4,860 3.070 t.240 6.300 5.230

Eksekutif

(3)

(sl
7.4LO 3.450 1.750 8.610 7.300 3.180 9.690 7.71O 2,350 3.580 6.L40

70
7l 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81

Madrid
Manama Manila Maputo

3.970
2.030 950 3.560 1.1 10

2.1,20
2.050 920 3.300 3.370

(71 4.420
2.050 L.200 4.520 6.O20 4.330

?'9-99
1.380
6.410 11 . 1 9 0

82 83
84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 g6 97 98 99

Marseille Melbourne Mexico City Moskow Mumbav Muscat Nairobi New Delhi New York Noumea Osaka Oslo Ottawa Panama Citv Paramaribo Paris
Penang

700
1.950 2.310 640 1.980

2.300 3.420
4.890 1.870 2.450

3.r 70
3.970 3.930. 7.120 2.060

6.230
LO.290 6.470

6.720
4.900 1.640 3 . 11 0

t.920 3.830
4.L90

3.270 650
1.700

4.000

r .870
3.020
6.890 2.O40 5.030 3.480 4.050

2.060

3.130
1.610 5.680

2.360
4.640 6.990 2.620 7.180

l:^l,n
2.480 2 3_102 730

1.920
9.260 5.460 4.670 8.500

3.t20
1.540 4 . 11 0 t.7IO

5.230 3.400
4.580 7.O24 7.740 11.990 5.940 600 3.980 1.900 6.340 4.580 4.350

3.320
4.820 4.O20

5.570
7.gtO 12.540 7.630 880 3.650

to.620
10.390

2.600 6.360
1.050 460 520 790 3.890 2.480 3.540 1.500 2.670

rr.760
3.290
640 1.100 1.130 4.350 3.500 4.250

Perth
Phnom Penh

to.440 2.670 600 2.360


L.320

L2.280
10.890 1.OOO 4.470 2.O70

1..r20
4.500 4.860 5.370

Port Moresbv Praha


Pretoria Pyongyang

3.330 2.t20
2.900 1.500 5.430 1.890

6.500
10.610 5.350

i.aoo
4.970 5.180 2.450

z.s0o
8.070 8.020 2.750

i.8-oo
8.260 2.380
3.750

2.300
11.970

Quito Rabat
Riyadh

4.320
2.690 1.440 1.240

__ _5:059 __-7.ee9. 13.030


3.490
9.690

Roma San Francisco _10_1 1"02 Sana'a 103 Santiago 104 Sarajevo 1 0 s Seoul 106 Singapura

ro0

3.370
2.660

2.340
6.600 4.060

3.060 8.040
4.590

5.340 4.130 3.910 9.630


7.630 2.31O 570

2.O20

3:110
1.510

J,8391.850 5.050 6.130

8.420 2.280
5.880 8.7LO 1.650 960

3.520
_3.700 860 t40

1.280
530

t.280

1.310
730

7ro

,/

KEUANGAN MENTERI REPUBLIK INDONESIA

-18U
NO. I L07 108 109 110 111 LL2 113 LL4 115 116 t17 118 119 120 12T 122 t23 t24 t25 PERWAKILAN JAI{ARTA. P9RWAKILAN Ekonomi f3) 1.930 Bisnis (4) 4.490 Eksekutif PERWAKILAN - JAKARTA Ekonomi (6) Bisnis Eksekutif (8) 7.460

(21
Sofia Songkhla
Stockholm

(s)
8.210

(71
4.930

r .740
700 1.810 1.590 3.510

700
2.180 2.250 1.840 740 600 2.200

800
4.860 3.380

t.204
6.970 5.410 2.680 3.970 1.160 4.OOO

800
5.280

t.204
8.460 3.670

Suva Sydney Tashkent lawau Teheran Tokyo Toronto oli

3.320
4.690 4.260 750 3.100

2.280
2.620 910 3.100 1.570

"

1.obo
370 2,200 1.580 1.990

6.200 -"t.dCo
1.000 4.000 2.520 5.810

t.o70
1.970

2.r40
7.270 4.800
4.890

2.580 1.2tO
t.670

VanCouver Vanimo Vatican Vientiane Warsawa Washington Wellington t26 Wina r 2 7 Windhoek t28 Yangoon L29 Za*reb

2.200
1.440 900 1.190 1.480 2.650

3.390 3.230 3.520 2.420 3.700


3.370 1.250 4,400 3.330 3.120 3.370 13.410 950 3.790

2.460
1.680 1.810

3.090 5.200
5.340 1.380 6.690 5.410 4.100 6.550

2.200
1.890

2.230 7.740 3.870 2.370 3.800 3.700


3.750 950 10.190 7.500 5.160

12.050 8.800
4.L90

5.200
4.480

t.t70
1.480

1.500
7.610

2.960
t.620 2.320 3.440 750 1.910

7.500
4.9LO 6.900 4.460 1.100 5.870

2.4tO
1.610 750 1.980

._e-.-6J9:
6.320 950 6.890

6.700
1.100 6.560

//

KEUANGAN MEN,TERI INDONESIA REPUBLIK

_19_

PENJELASAN STANDAR BIAYA MASUKAN TAHUN ANGGARAN 2013 YANG BERFUNGSI SEBAGAI BATAS TERTINGGI 1. Honorarium Penanggung Jawab Pengelola Keuangan

Pengelola Keuangan pada setiap satuan kerja, diberi honorarium berdasarkan besaran pagu yang dikelola untuk setiap DIPA, dengan ketentuan sebagai berikut: a. Dalam hal terdapat kegiatan lokasinya bedauhan dengan tempat kedudukan Bendahara Pengeluaran danfatau beban keda Bendahara Pengeluaran sangat berat, menteri/pimpinan lembaga atau pejabat yang diberi kuasa dapat mengangkat satu atau lebih Bendahara Pengeluaran pembantu guna kelancaran pelaksanaan kegiatan. Honorarium Bendahara Pengeluaran pembantu diberikan mengacu pada honorarium staf pengelola keuangan sesuai dengan dana yang dikelolanya. b. Untuk membantu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam pelaksanaan administrasi belanja pegawai di lingkungan satuan kerja, Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dapat menunjuk Petugas Pengelola Administrasi Belanja Pegawai (PPABP). Besaran honorarium PPABP diberikan mengacu pada honorarium staf pengelola keuangan sesuai dengan pagu belanja pegawai yang dikelolanya. c. Untuk KPA yang merangkap sebagai PPK, jumlah staf pengelola keuangan paling banyak 6 (enam) orang, termasuk PPABP. d. Untuk KPA yang dibantu oleh salah satu atau beberapa PPK, jumlah staf pengelola keuangan paling banyak 3 (tiga) orang termasuk PPABP. Jumlah staf pengelola keuangan untuk setiap PPK paling banyak 2 (dua) orang. e. Jumlah keseluruhan alokasi dana untuk honorarium pengelola keuangan dalam 1 (satu) tahun paling banyak 1O% (sepuluh persen) dari pagu yang dikelola. 2. Honorarium Pejabat/Panitia Pengadaan (ULP| Pengadaan Barangl JasalUnit Layanan

a. Honorarium Pejabat Pengadaan BaranglJasa Honorarium diberikan kepada pegawai negeri yang diangkat oleh Pengguna/Kuasa Pengguna Barang/Jasa melaksanakan untuk pemilihan penyedia barang/jasa penunjukan melalui langsung/pengadaan langsung paket pengadaan untuk barangl pekerjaan konstruksi/jasa lainnya yang bernilai paling tinggi 8p10o.00o.000,00 (seratus iuta rupiah) untuk paket pensadaan iasa

A',Sllsf,t\f;ts4i'?3ll -24
konsultasi yang bernilai paling tinggi Rp50.O0O.O0O,00(lima puluh juta rupiah). b. Honorarium Panitia Pengadaan Barang lJasaltJnit Layanan Pengadaan Honorarium diberikan kepada pegawai negeri yang diangkat oleh Pengguna/ Kuasa Pengguna Barang/Jasa menjadi Panitia Pengadaan Barang/Jasa untuk melaksanakan pemilihan penyedia barang/jasa. Anggota Panitia Pengadaan Barang/Jasa sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang. 3. Honorarium Pejabat/Panitia Penerima Hasil Pekerjaan oleh Honorarium diberikan kepada pegawai negeri yang ditunjuk melakukan Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran untuk penilaian terhadap hasil pekerjaan yang telah diselesaikan dan menerima penyerahan pekerjaan setelah seluruh hasil pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan kontrak. Honorarium Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan diberikan per bulan, sedangkan honorarium Panitia Penerima Hasil Pekerjaan diberikan per paket pekerjaan. 4. Honorarium Pengelola PNBP Honorarium diberikan kepada pegawai negeri yang diberi tugas untuk mengelola PNBP. Jumlah staf/anggota Pengelola PNBP paling banyak 5 (lima) orang. Jumlah alokasi dana untuk honorarium Pengelola PNBP dalam I (satu) tahun paling tinggi sebesar 10% (sepuluh persen) dari penerimaan PNBP setiap satuan kerja. 5. Honorarium Pengelola Sistem Akuntansi Instansi Honorarium diberikan kepada pegawai negeri yang diberi tugas melakukan pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga sesuai dengan unit akuntansi masingmasing, baik yang dikelola secara prosedur manual maupun terkomputerisasi. SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Akuntansi Barang Milik Negara (SABMN). Ketentuan mengenai jumlah pengelola SAI adalah sebagai berikut: a. Ditetapkan atas dasar keputusan menteri paling banyak 7 (tujuh) orang; b. Ditetapkan bukan atas dasar keputusan menteri paling banyak 6 (enam) orang. 6. Honorarium Pengurus/Penyimpan BMN

Honorarium Pengurus/Penyimpan kepada BMN diberikan pejabat/pegawai di lingkungan pengguna barang dan kuasa pengguna barang yang melaksanakan tusas rutin selaku rus

KEUANGAN MENTERI INDONESIA REPUBLIK

-21

barang berdasarkan surat keputusan pengguna barang. Jumlah pejabat/pegawai yang dapat diberikan honorarium selaku pengums/penyimpan BMN paling banyak 4 (empat) orang pada tingkat pengguna barang dan 2 (dua) orang pada tingkat kuasa pengguna barang. 7. Honorarium Penelitian/Perekayasaan 7. 1 Honorarium Kelebihan Jam Penelitian/Perekayasaan Honorarium atas kelebihan jam kerja normal yang diberikan kepada fungsional peneliti/perekayasa yang terdiri dari Peneliti/Perekayasa Utama, Peneliti/Perekayasa Madya, Peneliti/Perekayasa Muda, dan Peneliti/Perekayasa Pertama yang diberi tugas berdasarkan surat perintah melakukan pejabat yang untuk dari berwenang penelitian/perekayasaan, paling banyak 4 (empat) jam sehari, dengan tidak diberikan uang lembur dan uang makan lembur. 7 .2 Honorarium Penunjang Penelitian/ Perekayasaan Honorarium yang diberikan kepada pegawai negeri/non pegawai negeri yang terdiri dari Pembantu Peneliti/Perekayasa, Koordinator Peneliti/Perekayasa, Sekretariat Peneliti/Perekayasaan, Pengolah Data, Petugas Survey, Pembantu Lapangan yang berdasarkan surat perintah pejabat yang berwenang diberi tugas untuk menunjang kegiatan penelitian/perekayasaan yang dilakukan oleh fungsional peneliti/perekayasa. Terhadap pembantu peneliti/perekayasa sebagaimana dimaksud pada huruf a yang berstatus pegawai negeri tidak diberikan uang lembur dan uang makan lembur. Catatan: Honorarium penelitianlperekayasaan diberikan secara selektif dengan mempertimbangkan prinsip efisiensi dan efektifitas. 8. Honorarium Narasumber Seminar/Rakor/Sosialisasi/Diseminasi/FGD /Kegiatan Sejenis Honorarium narasumber diberikan kepada pegawai negeri/non pegawai negeri yang memberikan informasi/pengetahuan kepada pegawai negeri lainnyal masyarakat. Honorarium ketentuan: narasumber pegawai negeri dapat diberikan dengan

a) berasal dari luar lingkup unit eselon I penyelen ggara; b) berasal dari lingkup unit eselon I penyelenggara sepanjang peserta yang menjadi sasaran utama kegiatan berasal dari luar lingkup unit eselon I penyele nggara I masyarakat. Dalam hal narasumber melakukan perjalanan dinas, narasumber dapat

KEUANGAN MENTERI REPUBLIK.INDONESIA

-22-

diberikan uang narasumber. 9.

harian

perjalanan

dinas

dan

honorarium

selaku FGD/

Honorarium Panitia Seminar/ Rakor/ Sosialisasi/ Diseminasi/ Kegiatan Sejenis

Honorarium dapat diberikan kepada pegawai negeri yar,g diberi tugas kegiatan panitia melaksanakan sebagai untuk seminar/rakor/sosialisasi/diseminasi/FGD/Kegiatan Sejenis sepanjang peserta yang menjadi sasaran utama kegiatan berasal dari luar lingkup unit eselon I penyelenggara I masyarakat. (sepuluh persen) dari jumlah peserta. Jumlah panitia maksimal lOo/o 1O. Honorarium Penyuluh Non Pegawai Negeri

Honorarium diberikan kepada non pegawai negeri yang ditunjuk untuk melakukan penyuluhan berdasarkan surat keputusan pejabat yarrg berwenang. 11. Honorarium Satpam, Pengemudi, Petugas Kebersihan dan Pramubakti Satuan biaya honorarium diperuntukkan bagi non pegawai negeri yang ditunjuk untuk melakukan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya, berdasarkan surat keputusan pejabat yang berwenang/kontrak kerja. Untuk satpam, pengemudi, petugas kebersihan dan pramubakti dengan melalui jasa pihak ketiga/diborongkan, alokasi honorarium dapat ditambah paling banyak sebesar 15% (lima belas persen) dari satuan biaya, besaran tersebut tidak termasuk seragam dan perlengkapan. L2. Honorarium Rohaniwan Honorarium yang diberikan kepada pegawai negeri/non pegawai negeri yang ditugaskan sebagai rohaniwan pada saat pengambilan sumpah jabatan. Honorarium sudah termasuk uang transport bagi rohaniwan. 13. Honorarium Tim Pelaksana Kegiatan Honorarium Tim Pelaksana Kegiatan dapat diberikan kepada pegawai negeri atau non pegawai yang diberi tugas untuk melaksanakan kegiatan Setingkat berdasarkan surat keputusan Presiden/Menteri/Pejabat Menteri/ Pejabat Eselon I/ KPA. Ketentuan pembentukan tim adalah sebagai berikut: a) mempunyai keluaran (outpuf)jelas dan terukur; b) bersifat koordinatif yang mengharuskan untuk mengikutsertakan eselon I lainnya; c) bersifat temporer, pelaksanaannya perlu diprioritaskan atau di luar jam kerja; wal meru s tertentu kePada atau

"/

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

negeri disamping tugas pokoknya sehari-hari; dan e) dilakukan secara selektif, efektif, dan efisien. Dalam hal tim telah terbentuk selama 3 (tiga) tahun berturut-turut, Kementerian Negara/Lembaga melakukan evaluasi terhadap urgensi dan efektifitas keberadaan tim untuk dipertimbangkan menjadi tugas dan fungsi suatu unit organisasi. 14. Honorarium Sekretariat Tim Pelaksana Kegiatan Honorarium diberikan kepada pegawai negeri f non pegawai negeri yang diberi tugas untuk melaksanakan kegiatan administratif yang berfungsi untuk menunjang kegiatan tim pelaksana kegiatan. Sekretariat hanya dapat dibentuk untuk menunjang tim pelaksana kegiatan yang ditetapkan oleh Presiden/ Menteri. Jumlah sekretariat tim pelaksana kegiatan paling banyak 7 (tujuh) orang. 15. Honorarium Tim Penyusunan Jurnal Honorarium Tim PenSrusunan Jurnal dapat diberikan kepada pegawai negeri yang diberi tugas untuk men5rusun dan menerbitkan jurnal berdasarkan surat keputusan pejabat yang berwenang. Unsur sekretariat adalah pembantu rlmum, pelaksana dan yang sejenis, dan tidak berupa struktur organisasi tersendiri. 16. Honorarium Tim Penyusunan Buletin/MaJalah Honorarium tim pen5rusunan buletin/majalah dapat diberikan kepada pegawai negeri yang diberi tugas untuk menJrusun dan menerbitkan buletin/majalah, berdasarkan surat keputusan pejabat yang berwenang. Majalah adalah terbitan berkala yang isinya berbagai liputan jurnalistik, pandangan tentang topik aktual yang patut diketahui pembaca. Buletin adalah media cetak berupa selebaran atau majalah berisi warta singkat atau pernyataan tertulis yang diterbitkan secara periodik yang ditujukan untuk lembaga atau kelompok profesi tertentu. 17. Honorarium Tim Pengelola Webslte Honorarium tim pengelola website dapat diberikan kepada pegawai negeri yang diberi tugas untuk mengelola uebsite, berdasarkan surat keputusan pejabat yang berwenang. Website yang dimaksud di sini adalah yang dikelola oleh unit eselon I/setara. 18. Honorarium Penanggung Jawab Pengelola Keuangan pada Satker yang Mengelola Belanja Pegawai Honorarium penanggung jawab pengelola keuangan pada satuan kerja yang khusus mengelola belanja pegawai dapat diberikan kepada pegawai negeri yang ditunjuk untuk melakukan pengelolaan belanja pegawai pada Kementerian Negara/Lembaga/Satuan Kerja sesuai surat keputusan pejabat yang berwenang.

v/

KEUANGAN MENTERI INDONESIA REPUBLIK

-24-

lg

Honorarium Sidang/ Konferensi Internasional-KTM, Regional/ Multilate ralf

SOM {Bilateral/

SOM internasional-KTM, sidang/konferensi Honorarium (bilateral/regional/ muliiiateral) dapat diberikan kepada pegawai negeri penyelenggara kegiatan sidang/konferensi yang dihadiri/pesertanya pejabat setingkat menteri atau senior offtcial berdasarkan surat keputusan pejabat berwenang. Jumlah hari (maksimum) pemberian honor: Konferensi Tingkat Menteri (KTM) Senior OJficiaIMeeting (SOM) Pegawai negeri penyelenggara perjalanan dinas. 20. Honorarium Internasional : 3 hari sebelum kegiatan + hari kegiatan + 2 hati setelah kegiatan. : 2 hari sebelum kegiatan + hari kegiatan + 2 hari setelah kegiatan. tidak diberi uang harian Berskala

kegiatan

Workshop/Seminar/Sosialisasi/Sarasehan

berskala Honorarium uorkshop/seminar/sosialisasi/sarasehan internasional dapat diberikan kepada pegawai negeri penyelenggara berskala kegiatan workshop/seminar/sosialisasi/sarasehan internasional, berdasarkan surat keputusan dari pejabat berwenang. Jumlah hari (maksimum) pemberian honor: t hari sebelum kegiatan + hari kegiatan + t hari setelah kegiatan. Hari pelaksanaan disesuaikan dengan lama pelaksanaan kegiatan. Pegawai negeri penyelenggara kegiatan tidak diberi uang harian perjalanan dinas. 21. Satuan Biaya Narasumber Kegiatan di Luar Negeri Satuan biaya yang diberikan kepada narasumber non pegawai negeri WNI yang untuk kegiatan workshoplseminar/sosialisasi/sarasehan diselenggarakan di luar negeri. yang pegawai negeri Narasumber Kelas A non : Narasumber disetarakan dengan menteri, ketua dan wakil ketua iembaga negara. Narasumber Kelas B yang pegawai negeri non : Narasumber disetarakan dengan duta besar luar biasa dan berkuasa penuh, duta besar yang menjabat kepala perwakilan, pegawai negeri Gol IV/C ke atas, perwira tinggi TNI/Polri, anggota lembaga negara.

v/

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESTA

-25-

Narasumber Kelas C

pegawai : Narasumber yang non negeri disetarakan dengan pegawai negeri Gol Ill/c

;it??Xl"1engan

rvlb dan perwira menengah

Biaya tiket dan penginapan untuk narasumber tersebut ditanggung oleh penyelenggara. 22. Yakasi dan Honorarium Penyelenggara Ujian

Vakasi merupakan uang imbalan bagi penguji atau pemeriksa kertas ujian pada pendidikan tingkat dasar, menengah, dan tinggi. Pada pendidikan tingkat dasar dan menengah, vakasi tidak diberikan untuk penyelenggaraan ujian yang bersifat latihan dan ujian lokal. Sedangkan untuk pendidikan tingkat tinggi, vakasi dapat diberikan untuk ujian masuk, ujian tengah semester, ujian akhir semester dan ujian akhir. penyelenggara ujian merupakan uang imbalan bagi Honorarium pen5rusun naskah dan pengawas ujian pada pendidikan tingkat dasar, menengah, dan tinggi. Satuan biaya pengawas ujian sudah termasuk uang transpor. 23. Satuan Biaya Uang Makan Pegawai Negeri Sipil (PNSI Uang makan diberikan kepada pegawai negeri sipil yang berdasarkan jumlah hari masuk kerja. dihitung

Besaran satuan biaya uang makan untuk Golongan III dan IV sudah memperhitungkan pajak penghasilan. 24. Satuan Biaya Uang Lembur dan Uang Makan Lembur a. Uang Lembur merupakan kompensasi bagi pegawai negeri yang melakukan kerja lembur berdasarkan surat perintah dari pejabat yang berwenang. b. Uang makan lembur diperuntukkan bagi semua golongan dan diberikan setelah bekerja lembur sekurang-kurangnya 2 (dua) jam secara berturut-turut dan diberikan maksimal 1(satu) kali per hari. c. Besaran satuan biaya uang makan lembur untuk Golongan III dan IV sudah memperhitungkan pajak penghasilan. 25. Satuan Biaya Uang Saku Rapat di Dalam Kantor Uang Saku Rapat di Dalam Kantor merupakan kompensasi bagi pegawai negeri/non pegawai negeri yang melakukan kegiatan rapat yang dilaksanakan di dalam kantor. Uang Saku Rapat di Dalam Kantor dapat dibayarkan sepanjang: a. rapat melibatkan eselon I lainnya b. dilaksanakan minimal 4 jam di luar jam kerja c. tidak diberikan uang lembur dan uang makan lembur d. dilenekapi de surat i oleh peiabat ne ditan

r/

". MENTER!KEUANGAN REPUBLIK.INDONESIA

-26-

setingkat eselon ll/kepala satuan kerja. e. surat tugas bagi peserta dari unit penyelenggara yang ditandatangani oleh pejabat setingkat eselon II/kepala satuan kerja; dan f. *rrt"i pernyataan pelaksanan kegiatan yang ditandatangani oleh penanggung jawab kegiatan (pejabat minimal setingkat eselon III/ kepala satuan kerja) Catatan : a. Uang Saku Rapat di Dalam Kantor dapat dibayarkan sepanjang 6 (enam) kriteria telah terpenuhi b. Dalam hal struktur organisasi pada Kementerian NegarafLernbaga paling tinggi eselon I, maka satuan biaya uang saku rapat di dalam kantor dapat diberikan untuk rapat yang melibatkan eselon II lainnya c. Satuan biaya uang saku rapat di dalam kantor belum termasuk konsumsi rapat.

26. Satuan Biaya Uang Harian PerJalanan Dinas Dalam Negeri


Uang Harian Perjalanan Dinas Dalam Negeri merupakan penggantian biaya keperluan sehari-hari pegawai negeri/non pegawai negeri dalam menjalankan perintah perjalanan dinas di dalam negeri yang dapat digunakan untuk uang makan, transpor lokal, dan uang saku. Selama melakukan perjalanan dinas, pejabat negara (ketua/wakil ketua dan anggota lembaga tinggi negara, menteri serta setingkat menteri), pejabat Eselon I dan pejabat Eselon II dapat diberi uang representasi per hari masing-masing sebesar Rp250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu dan rupiah), Rp.190.000,00 (seratus sembilan puluh ribu rupiah), Rp130.000,00 (seratus tiga puluh ribu rupiah). Kepada pejabat/pegawai yang ditugaskan untuk mengikuti pendidikan dinas di luar kedudukan dapat diberikan setinggi-tingginya 30% (tiga puluh persen) dari uang harian.

27. Satuan Biaya Uang Harian Paket Fullboard


Saku Paket Fullboard serta FulldaglHalfdag

di Luar Kota dan Uang di Dalam Kota

Uang harian paket fullboard di luar kota diberikan kepada peserta kegiatan rapatlpertemuan yang diselenggarakan di luar kantor kegiatan paket sebagaimana biaya dimaksud satuan dalam rapat/pertemuan paket fullboard di luar kota. Uang saku paket fullboard dan fultdag/halfday di dalam kota diberikan kepada peserta kegiatan rapatf pertemuan yang diselenggarakan di luar kantor sebagaimana dimaksud dalam satuan biaya paket kegiatan rapat/ pertemuan paket fullb oard dan fulldag / halfdag di dalam kota. Catatan: Dalam rangka perencanaan penganggaran, bagi peserta yang karena untuk faktor tambahan waktu transnortasi memerlukan

KEUANGAN MENTERI INDONESIA REPUBLIK

-27 -

berangkat/pulang diluar waktu pelaksanaan kegiatan dapat dialokasikan biaya penginapan dan uang harian perjalanan dinas sesuai ketentuan yang berlaku, untuk l(satu) hari sebelum dan/atau 1 (satu) hari sesudah pelaksanaan kegiatan. 24, Satuan Biaya Penginapan Perjalanan Dinas Dalam Negeri Satuan Biaya Penginapan Perjalanan Dinas Dalam Negeri merupakan satuan biaya yang digunakan untuk pengalokasian biaya penginapan dalam RKA-K/L sesuai dengan peruntukannya. Satuan biaya perjalanan dinas untuk perjalanan dinas yang dilaksanakan secara rombongan, kepada seluruh peserta dialokasikan biaya penginapan sesuai dengan tarif tertinggi peserta dalam rombongan berkenaan Dalam pelaksanaanrlya, mekanisme pertanggungjawaban disesuaikan dengan bukti pengeluaran yang sah. 29. Satuan Biaya Uang Harian Perjalanan Dinas Luar Negeri Satuan Biaya uang Perjalanan Dinas Luar Negeri merupakan penggantian biaya keperluan sehari-hari pegawai negerifnon pegawai Negeri dalam menjalankan perintah perjalanan dinas di luar negeri yang dapat digunakan untuk uang makan, transpor lokal, uang saku, dan uang pengmapan. Klasifikasi uang harian perjalanan dinas luar negeri adalah sebagai berikut: a. Golongan A menteri, ketua, wakil ketua dan anggota lembaga negara, duta besar luar biasa berkuasa penuh /kepala perwakilan dan pejabat negara lainnya yang setara, termasuk pimpinan lembaga pemerintah non kementerian dan pimpinan lembaga lain yang dibentuk peraturan perundangberdasarkan undangan dan pejabat eselon I. b. Golongan B duta besar, pegawai negeri sipil golongan lV /c ke atas, pejabat eselon II, perwira tinggi TNI/Polri, utusan khusus presiden (special enuog) dan pejabat lainnya yang setara. pegawai negeri sipil golongan IIIIc sampai dengan golongan IV/b dan perwira menengah TNI/Polri yang setara. pegawai negeri sipil dan anggota TNI/Polri selain yang dimaksud pada huruf b dan huruf c.

c. Golongan C

d. Golongan D

Besaran uang harian bagi negara akreditasi yang tidak tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri Keuangan ini, merujuk pada besaran uang harian negara dimana Perwakilan RI bersangkutan berkedudukan.

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

-28-

egawai Yang melaksanakan perjalanan dinls ke negara Uganda, besarannya merujuk pada uang harian negara Kenya. 30 Satuan Biaya Tiket Perjalanan Dinas Pindah Luar Negeri (one wag) Satuan Biaya Tiket Perjalanan Dinas Pindah Luar Negeri merupakan satuan biaya yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya p"*"*"1 udara perjalanan dinas pindah dan diberikan pembeliar, lit "i untuk satu kali jalan (one taagl. Satuan biaya tiket termasuk biaya asuransi, tidak termasuk airport tax serta biaya retribusi lainnya. Satuan biaya ini diberikan kepada pejabat negataf pegawai negeri dan keluarga yang sah berdasarkan surat keputusan pindah dari Kementerian Luar Neglri y.ng digunakan untuk meiaksanakan perintah pindah dari perwakilan RI di luar negeri atau sebaliknya. Klasifikasi Tiket Perjalanan Dinas Pindah Luar Negeri: 1) Klasifikasi Firsf diberikan untuk Golongan A; 2) Klasifikasi Business diberikan untuk Golongan B; atau 3) Klasifikasi Published diberikan untuk Golongan C dan D; Catatan: Yang dimaksud dengan keluarga yang sah adalah:
Undang-Undang ketentuan yang menurut sah a. isteri/suami Perkawinan; b. anak kandung, anak tiri, dan anak angkat yang sah menurut hukum yang berumur paling tinggi 25 (dua puluh lima) tahun pada waktu berangkat, belum pernah menikah, dan tidak mempunyai penghasilan sendiri; c. anak kandung, anak tiri, dan anak angkat yang sah menurut hukum yang berumur lebih dari 25 (dua puluh iima) tahun, yang menurut surat keterangan dokter mempunyai cacat yang menjadi sebab ia tidak dapat mempunyai penghasilan sendiri; atau d. anak kandung perempuan, anak tiri perempuan, dan anak angkat perempuan yang sah menurut hukum yang berumur lebih dari 25 (dua puluh lima) tahun yang tidak bersuami dan tidak mempunyai silan sendiri.

Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BIRO UMUM

IGUANGAN, MENTERI
ttd.
ENTERIAN

KEPA

AGUSD.W. MARTOWARDOIO

GIA NIP.

I."A,MPIRAN II

iBffi

-S

TEMANG 2013 BIAYATAHUNANGGARAN STANDAR

flP1{i{3b}'ruU1?IK

INDONESIA

.. MENTERT kruRrucRru nepuauk'rr.tooNEStA


STANDAR BIAYA MASUKAN TAHUN ANGGARAN 2013 YANG BERFUNGSI SEBAGAI ESTIMASI

BIAYA UANG TNANSPOR KECIATAN DALAII{ '(ABUPATEN/KOTA BIAYA KEPERLUAN SEIIARI.HARI PERKANTORAN DI DALAM NEGERI Memiliki sampai dengm 40 Pegawai Memiliki lebih dart 40 Pegawai BIAYA DIIILAT PIMPINAN/STRUKTURAL Diklat Pimpins Tk. ll Diklat Pimpins Tk, III Diklat Pimptne Tk. Iv

OK

I 10.000

2.1 2.2

Paket/Tahun OT

52.OO0.000 1.300.000 30.261.OOO 22.125.OOO 20.230.OOO 4.470.OOO 5.545.OOO 11.o00

3.1 3.2 3.3

Peserta/Angkatan Peserta/Angkatm Peserta/Angkatm

4.1 4.2

GolongilldsGotongilIt Golongm lll

Peserta/Angkatm Peserta/Angkatm OH

BIAYA MAKANAN PENAMBAII DAYA TAHAN TUBUH BIAYA KONSUMSI RAPAT 6. 1 RAPAT KOORDINASI TINGKAT MENTERI/ESELON I/SETAM a. Makm b. KudaDan {srock, RAPATBIASA a. Makm Aceh Sumatem Utda Riau Kepulaum Riau Jmbi Sumatera Bilat Sumatera Selatm Lmpung Bengkulu Bagka Belitung Banten Jawa Bdat DKI Jakdta Jawa Tengah Dl Yostaka$a Jawa Timur Bali NusaTenggila Btrat Nusa Tenggila Timur Kalimantm BaRt Ka.limantm Tengah Kalimstu Selatm Kalimmtm Timur Sulawesi Utila Gorontalo Sulawesi Btrat Sulawesi Selatm Sulawesi Tengah Sulawesi Tenggila Maiuku Maluku Uttra Papua Papua Barat b. Kudapan {snack) Aceh Sumatera Utsa Riau

ormg/Kali orms/Kali

9s.000 42.000

6.2

Orang/Kali Ormg/Kali Orang/Kali Orang/Kali Ormg/Ka.li Ormg/Kali O|ug/Kali Omg/Kali Offig/Kali Omg/Kali OHg/Kali Orang/Kali Orang/Kali Orilg/Kali Orsg/Kali Orsg/KaIi Ormg/Kali Orang/Kali Orsg/Kali Omg/Kali Ormg/Kali Ormg/Kali Ormg/Kali Orang/Ka.li Ormg/Kali Omg/Kali Ormg/Kali Ormg/Kali Ormg/Kali OranglKali Orilg/Kali Ormg/Kali Ormg/Kali

36.000 38.000 33.000 32.000 31.000 36.000 36.OOO 33.000 36.OO0 33.000 36.000 37.000 39.000 3 l.OOO 30.000 36.000 36.000 34.000 34,000 35.000 33.000 37.000 3s.000 36.000 35.000 37.O00 37.O00 33.O00 33.000 39.O00 45.000 50.000 45.000

Ormg/Kali Ormg/Kali

l2.oo0 10.000

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

(dalam

NO (i Kepulauan Riau Jambi Sumatera Barat Sumatera Selatan Lampung Bengkulu Bangka Belitung Banten Jawa Barat DKI Jakarta Jawa Tengah DI Yograkarta JawaTimur Bali Nusa Tenggara Barat Nusa TenggaraTimur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Gorontalo Sulawesi Barat Sulawesi Selatan Sulawesi Tengah Sulawesi Tenggara Maluku Maluku Utara Papua Papua Barat 7

URAIAN

SATUAN

(21

(3)
Orang/Kali Orang/Kali Orang/Kali Orang/Kali Orang/Kali Orang/Kali Orang/Kdi Orang/Kali Orang/Kali Orang/KaIi Orang/Ituli Orang/Kali Orang/Kali Orang/Kali Orc,nglKaJi Orang/Kali Orang/Kali Orang/Kali Orang/Kati Orang/Kali Orang/Kali Orarg/Kali Orang/KaJi Orang/Kali Orang/Kali Orang/Kali Orang/Kali Orang/KaIi Orang/Kali Orang/Kali

BIAYA TA 2013 (4)

rs.00o I

14.000 | 13.000 | 14.oo0 | 14.OOO I I r3.000| 14.000 l I 11.000 | 11.OO I O l 14.OO0 10.000 10.000 11.OO0 13.O00 14.000 17.000 13.000 11.000 11.O00 13.000 14.000 11.O00 12.O00 r 1.000 11.000 15.000 15.000 16.OOO 25.000 20.000

SATUAN BIAYA PENGADAAN BAIIAN MAKANAN 7.t Anggota TNI/POLRI Non Organik a. Operasi Pasukan termasuk creut kapeJ laut/terbang a.z r<ayonlr ..3 Rayon III b. Dikma TNI/Polri b.l Rayon I b.2 Rayon II b.3 Rayon III c. Operasi dan Latihan/Diklat Lainnya/Pra Tugas Operasi c.l RayonI ..2 Rayon II Rayon III ".3 d. Anggotayang sakit d.1 Rayon I d.2 Rayon II d.3 Rayon III e. Tahanan AnggotaTNl/Polri ..1 Rayon I ,.2 Rayon II ..3 Rayon III Narapidana/Tahanan a. Rayon I Drerah Khusus Rayon I b. RayonII Drerah Khusus Rayon II c. Rayon III Dterah Khusus Rayon III PasienRumah Sakit a. Rayon I b. Rayon II c. Ravon III

I
I |

*1 l"vo"J.

OH OH OH OH OH OH OH OH OH OH OH OH OH OH OH OH OH OH OH OH OH OH OH OH

42.OOO 45.000 51.000 34.O00 36.000 41.OOO 34.000 36.000 41.000 30.o00 32.000 36.000 25.000 27.OOO 30.000 14.000 18.000 15.OO0 19.000 17.000 22.OOO 30.000 32.000 36.000

I I I | I I I I I I | | I | 7.2 I I I I I I | 7.3 I I I

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

-3-

7.4

7.5

7.6

7.7

7 .8

7 .9

7.10

7.11

7.12

7.13

7.14

7.15

7.16

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) a. Rayon I b. Rayon II c. Rayon lll Keluarga Penjaga Menara Suar (PMS) a. Rayon I b. Rayon II c, Rayon III Petugas Pengamatan Laut a. Rayon I b. Rayon II c. Rayon III ABKCadangar padaKapal Negara a. Rayon I b. Rayon II c. Rayon III ABK Aktif pada Kapal Negara a. Rayon I b. Rayon II c. Rayon III Petugas Stasiun Radio Pantai (SROP) dan Vessel Trafrc Information a. Rayon I b. Rayon II c. Rayon III Petugas Bengkel dan Galangan Kapal Kenavigasian a. Rayon I b. Rayon II c. Rayon III Petugas Pabrik GasAga untuk Lampu Suar a. Rayon I b. Rayon II c. Rayon III Penjaga Menara Suar (PMS) a. Rayon I b. Rayon II c. Rayon III Kelompok Tenaga Kesehatair Kerja Pelayaran a. Rayon I b. Rayon II c. Rayon III RescueTeam a. Rayon I b. Rayon II c. Rayon III Malasiswa/Siswa Sipil a. Rayon I b. Rayon II c. Rayon III Mahasiswa Militer/Semi Militer a. Rayon I b. Rayon II c. Rayon III

OH OH OH OH OH OH OH OH OH

25.000 27.aOO 30.000 17.000 18.000 20.000 25.OOO 27.OOO 30.000 25.000 27.OOO 30.000 30.000 32.000 36.000

Seruice (VTIS)

OH OH OH OH OH OH OH OH OH

30.000 32.000 36.OOO 30.000 32.000 36.000 30.ooo 32.OOO 36.000 30.000 32.000 36.000 30.o00 32.OO0 36.000

OH OH OH OH OH OH OH OH OH OH

30.000 32.000 36.000 30.000 32.000 36.OO0 34.000 37.000 41.000 34.000

BIAYA KONSI'MSI TAHANAN BIAYA PEMELIHARAAN SARANA KANTOR 9.1 9.2 9.3 9.4 9.5 9.6 9.7 9.8 Inventaris Kantor Personal Komputer/Notebook Printer AC Split Genset lebih kecil dari 50 KVA Genset 75KYA Genset 10OKVA Genset 125 KVA

Pegawai/Tahun Unit/Tahun Unit/Tahun Unit/Tahun Unit/Tahun Unit/Tahun Unit/Tahun

59.000 s74.OOO 546.000 482.OOO 5.718.OOO 6.859.OO0 8.059.000 8.554.OO0

t\\\\\

,rN eR h^ 'r* -,,t/l/,

wffi@
KEUANGAN MENTERI INDONESIA REPUBLIK

-4-

(daIam

tYo
t

URAIAN

SATUAN (3) Unit/Tahun Unit/Tahun Unit/Tahun Unit/Tahun Unit/Tahun Unit/Tahun Unit/Tahun Unit/Tahun Unit/Tahun

BIAYATA 20L3
(4)

t2l
g.g 9.LO 9.11 9.72 9.13 9.L4 9.L5 9.16 9.17 Genset 15OKVA Genset 175 KVA Genset200 KVA Genset 250 KVA Genset275k{,IA Genset30O KVA Genset350 KVA Genset450 KVA Genset 5O0 KVA I I I I I I I I I
I

10.530.000 11.754.000 12.589.OO0 13.326.O00 I4.LA7.OOO 16.637.000 LA.225.OOO 20.343.000 25.226.OOO

1 0 SATUANBIAYATOGAHA(IMDANJAKSA
l0.l lO.2 10.3 70.4 TogaHakimAgung Toga Hakim Konstitusi Toga Hakim pada Pengadilan Negeri/Tinggi dan Pengadilan P4jak TogalaksapadaPengadilanNegeri/Tinggi

I I I I I I

Orang/Stel Orang/Stel Orang/Stel Orang/Stel Orang/Stel

5.100.000 5.100.000 800.000 800.o00 300.000

1 1 SATUANBTAYATOGAMAHASISWA ] L2 SATUAN BIAYA PENER.'EMAIIAN DAN PENGETIKAN


12.1 DariBahasa Asing ke Indonesia a. Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia b. Dari BahasaJepang c. Dari Bahasa Mandarin, Belanda d. Dari Bahasa Prancis, Jerman e. Dari Bahasa Asing Lainnya Dari Bahasa Indonesia ke Asing a. Bahasa Indonesia ke Bahasa Inggris b. Ke BahasaJepang c. Ke Bahasa Mandarin, Belanda d. Ke Bahasa Prancis, Jerman e. Ke Bahasa Asing Lainnya INVENTARIS LAMA DAN/ATAU PEMBELIAN II|VENTARIS

I
I

Halaman Halaman Halaman Halaman Halaman

Jadi Jadi Jadi Jadi Jadi

125.000 200.000 200.000 145.000 145.O00 125.000 200.000 200.000 145.000 145.000 1.340.000

12.2

Halaman Halamaa Halaman Halaman Halaman

Jadi Jadi Jadi Jadi Jadi

1 3 SATUAN BIAYA PENGGANTIAN


UNTUKPEGAWN BARU

Pegawai/Tahun

1 4 SATUAN BIAYA BANTUAN BEASISWA PROGRAM GELAR/NON.GELAR DALAM NEGERI 14.1 ProgramDiploma I, III, dan Diploma lV/Strata 1 a. Biaya Hidup dan Biaya Operasional - Diploma I dan Diploma III - Diploma IV dan Strata 1 b. Uang Buku dan Referensi per tahun - Diploma I - Diploma III - Diploma IV dan Strata 1 14.2 Program Strata 2/SP-1 dan Strata 3/SP-2 a. Biaya Hidup dan Biaya Operasional - Strata 2 dan Spesialis 1 - Strata 3 dan Spesialis2 b. Uang Buku dan Referensi per tahun - Strata 2 dan Spesialis 1 Strata 3 dan Spesialis 2

OT OT OT OT OT

15.000.000 16.000.o00 1.200.oo0 1.500.000 1.750.000 19.000.ooo 20.000.000 2.OO0.OO0 2.250.000 3.800.000 5.O00.000 1.500.oo0

I I i I I I I

OT OT
OT OT

1 5 ISATUAIT BIAYA SEWA MESIN FOTOKOPI | 15.1 Mesin FotokopiAnalog I f 5.Z tr,tesinFotokopi Drgftal 1 6 IHOIVORARIUM NARASUMBER KIIUSUSI IPAKAR/PRAKTISI/PEMBICARA

Bulan/Unit Bulan/Unit OJ

I I

sEMTNAR/RAKoR/sosrALIsAsr/DrsEMINAsr/FGD/TGGIATAN Iunrur KEGIATAN


ISE.'ENIS

,'v
I

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SATUAN BIAYA PEMELIHARAAIiI DAIiI OPERASIONAL KENDARAAN DINAS 17.1 Pejabat

ru

NO.

PROVINSI

SATUAI{

BIAYA TA 2013

(1)

(2)

(3)
Unit/Tahun Unit/Tahun Unit/Tahun Unit/Tahun

(4)

1 . PF^IABAT NEGARA 2 . PRIABAT ESELON I 3 . PRIABAT ESELON II

38.880.000 36.090.O00 29.430.O00


29.450.OOO

3.1 3.2 3.3 3.4

ACEH
SUMATERA UTARA RIAU KEPULAUAN RIAU

3,5 JAMBI 3 . 6 SUMATERA BARAT

Ulit/Tahun Unit/Tahun UnitlTahun


Unit/Tahun Unit/Tahun Unit/Tahun

3 . 7 SUMATERA SELATAN 3 . 8 LAMPUNG 3 . 9 BENGKULU 3 . 1 0BANGKA BELITUNG


3 . 11 B A N T E N

29:410.:090 29.380.000 29.430.000 29.450.000 29.430.000


29.430.OOO 29.430.OOO

_ UnitlTalun Unit/Tahun
Unit/Tahun Unit/Tahun Unit/Tahun Unit/Tahun Unit/Tahun Unit/Tahun Unit/Tahun Unit/Tahun Unit/Tahun Unit/Tahun

3 . 1 2JAWA BARAT 3 . 1 3D.K.I. JAKARTA


3 . 1 4 JAWA TENGAH 3 . 1 5 D.I. YOGYAKARTA 3 . 1 6 JAWA TIMUR

29.430.4OO 29.230.OOO 29.230.OOO 29.190.000


29.340.OOO

293_4_q:g_0_o
29.340.OO0 29.510.000 29._56_0-:,0_00 29.560.000
29.730.OOO

3 . r 7B A L ]
3 . 1 8 NUSA TENGGARA BARAT 3 . 1 9 NUSA TENGGARA TIMUR 3 . 2 0 KALIMANTAN BARAT 3 . 2 1 KALIMANTAN TENGAH

UnitlTahul
Unit/Tahun Unit/Tahun

29.840.000
29.750.OOO

3 . 2 2 KALIMANTAN SELATAN
3 . 2 3 KALIMANTAN TIMUR

29.800.000

3 . 2 4 SULAWESI UTARA
3 . 2 5 GORONTALO 3.26 SULAWESI BARAT

un!t/Tahg1
Unit/Tahun Un t/Tahun

2e:21q.-q9_9
29.800.000
29.4lO.OOC

3 . 2 7 SULAWESI SELATAN
3 . 2 8 SULAWESI TENGAH

3 . 2 9 SULAWESI TENGGARA 3 . 3 0 MALUKU 3 . 3 1 MALUKU UTARA 3.32 PAPUA 3 . 3 3 PAPUA BARAT

Un t/Tahun Un t/Tahun Un t/Tahun Unit/Tahu1_ Unit/Tahun Un t/Tahun Un t/Tahun

2e.41o.oqg
29.860.O00

29.880.000 30.010.000 29.930.O00 30.100.ooo 30.060.000

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

-6-

t7.2 Operasional
lalam

NO.

PROVINSI

RODA EMPAT

DOUBLE GARDAN (4)

RODA DUA

1) t. 2. 3. 4. 5.
6.

(21
ACEH SUMATERA UTARA RIAU KEPULAUAN RIAU JAMBI SUMATERA BARAT SUMATERA SELATAN LAMPUNG BENGKULU BANGKA BELITUNG BANTEN JAWA BARAT D.K.I. JAKARTA JAWA TENGAH D.I. YOGYAKARTA JAWA TIMUR BALI NUSA TENGGARA BARAT NUSA TENGGARA TIMUR KALIMANTAN BARAT KALIMANTAN TENGAH KALIMANTAN SELATAN KALIMANTAN TIMUR SULAWESI UTARA
GORONTALO

(3) 25.540.000

(s)
3.480.000 3.530.000 3.480.000 3.430.000

7. 8 9. 10 11 I2 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 27. 22. 23. 24 25. 26 27 28. 29 30 31 31 33

34.110.000 2s.570.O00 3 4 . 1 5 0 . 0 0 0 25.520.000 3 4 . 1 1 0 . 0 0 0 25.500.000 34.090.000 25.540.000 34 1 1 0 . 0 0 0 25.570.000 34 150.000 25.540.000 3 4 . 1 1 0 . 0 0 0 25.540.000 _ s ! 1lo:o9o 25.540.4O0 34 1 1 0 . 0 0 0 25.540.000 3 4 . 1 1 0 . 0 0 0 25.340.000 25.300.000

3:189.:oOO
3.530.000 3.480.000 3.480.000

3.480.000
3.480.000 3.380.000 3.380.0O0 3.380.000

93:920.009 _ es._31o.ggo
33.920.000 33.880.0O0 _ _ ?s..4501099341020-.000 25.450.000 34.020.000 25.450.000 34.020.000 25.630.O0O 34..L90.OOO 25.680.000 34.250.000 25.680.000 34.250.000

g:13_g:o_0_0
3.430.000 3.430.000

3:539j0_9_g 3.530.000
3.530.000

g.qqo.pqq 2q:199:ooo34:3?_9:qOO
26.290.OOO 34.490.OOO 3.630.000 3.580.000 26.200.OOO 34.410.000 216,24O.OOO34.450.000 ..3:sqO:O-oO 3.580.000 26.150.O00 34.370.000 3.630.OO0 26.240.OOO 34.450.OOO 25.520.000 94 1_10:000 3:190...0_0-0 25.520.000 34 1 1 0 . O O O 3.430.000 2 6 . 3 1 0 . 0 0 0 3 4 . 5 1 0 . 0 0 0 3.630.000 3.699,99q 26.330.OO0 34.530.000 3.730.000 26.470.OOO 34.650.000

SULAWESI BARAT SULAWESI SELATAN SULAWESI TENGAH

pur:jtwE_srrENGG{RA
MALUKU MALUKU UTARA PAPUA PAPUA BARAT
L7.3 Roda 6 & Boqt

26.380.000 34.570.000 3.730.000 3:8q0.000 26.560._000 34.730.000 26.570.OO0 34.690.0OO 3.780.000

No. (1)

Uraian

Satuan (3) Unit

Biaya TA 2013
(4)

(2) 1 Roda 6 2 . np{e 9_{!t}9gq lShanan Kejaksaan 3 . Speed Boat

V'i!
Unit

2 1 .11 0 . 0 0 0 39.250.0O0 17.960.000

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

L7.4 Operasional Patroli Jalan Raya (PJRI dalam ru PJR RODA EMPAT PJR RODA DUA (< 25O CCI PJR RODA DUA

NO.

PROVINSI

F 75Occl

(2) I 1 . ACEH 2 . SUMATERA UTARA 3. RIAU 4 . KEPULAUAN RIAU


5. 6 7 JAMBI SUMATERA BARAT SUMATERA SELATAN 8 . LAMPUNG 9 . BENGKULU 1 0 . BANGKA BELITUNG 11. BANTEN

(3)

(41

(s)

1 2 . JAWA BARAT
1 3 . D.K.I. JAKARTA L 4 . JAWA TENGAH 1 5 . P_,r_Y_OGIIKARTA 1 6 . JAWA TIMUR 17. BALI 1 8 . NUSA TENGGARA BARAT 1 9 . NUSA TENGGARA TIMUR 20. KALIMANTAN BARAT 2 t . KALIMANTAN TENGAH 2 2 . KALIMANTAN SELATAN

42.080.000 17.930.000 36.130.000 42.130.000 18.090.000 37.860.000 42..940:OOO 17.930.00"0 .3-q:13-q:gqq 4 1 . 9 9 0 . 0 0 0 17.770.OOO35.260.000 42.080.000 17.930.000 3 6 . 1 3 0 . 0 0 0 42.130.000 181090:909 37.860.000 42.O80.000 17.930.O00 36.130.000 42.080.000 17.930.000 36.130.000 12930:oo9 36.130.000 _ 1?10q0.ooo 42.080.000 17.930.000 36.130.000 oo0 34.400.000 41.650.000 T7,6T0 41.650.000 :17:61O:go0 3_1:1.0q.:oqo 41.550.000 1 7 . 6 1 0 . 0 0 0 34.400.000 41.890,000 1 7 . 7 7 0000 35.260.000
41.890.000 41.890.000 17.77A.OOO 9q'?qo.9o-q 77.770.OOO 35.260.000

42.280.OOO 18.090.000 37.860.000 !?.970.o90 19:0?01ooo37.860.000 42.370.OOO 18.090.0003 7 . 8 6 0 000 43.430.000 1 8 250.000 38.720.000 43570.0O0 18.420-OOO 39j59O:009 43.480.000 1 8 . 2 5 0 . 0 0 0 3 8 . 7 2 0 . 0 0 0

23. KALIMANTAN TIMUR 24. q_ql,4lyEs-l _urARA 2 5 . GORONTALO 2 6 . SULAWESI BARAT

43.580.000 43.390.000 43.580.000 42.040.000

18.250.000 38.720.000 18.25-0.000 _38:720:OO0 18.420.OOO 39.590.000 1 7 . 7 7 0oo0 35.260.000

?7

SULAWESI SELATAN 28 SULAWESI TENGAH 2 9 . SULAWESI TENGGARA

42.040.OOO L7.770.O0O 9-5.260:ooO 43.720.OOO 18.420.000 39.590.000 43.770.OOO 18.420 o00 39.590.000 44.060.OOO 18.7_40.000t0:1-s_o-:goo 43.870.000 18.740.000 40.450.000 44.250.00O 19.220.OOO 43.050.000 44.160.OO0 18.900.000 41.320.000

30. 31. 31. 33.

MALUKU
MALUKU UTARA PAPUA PAPUA BARAT

t-/

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SATUAN BIAYA PEMELIHARAAN

GEDUNG/BANGUNAN

DALAM NEGERI

ru
GEDUNG BERTINGKAT (4) GEDUNG TIDAI{ BERTINGI{AT HALAMAN GEDUNG/ BANGUNAN I{ANTOR

NO.
I

PROVINSI

Satuan

(21
SUMATERA UTARA
RIAU

1 . ACEH

(3) m'ltahun

2 3
A

qf lFh]1t
m'ltahun m'ltaltun

KEPULAUAN RIAU
JAMBI SUMATERA BARAT T,AMPUNG

157.000 146.000 165.000 173.000

(5) 92.000

(6) 10.000

83:90q
93.000 98.000

10,Qq-g
i0.000 10.000

c.

m:1!4s'
mtltahun

ls2.o0o
145.000 148.000 143.000 149.OOO 162.000
143.OO.C r44.OOC

86:9_0q
82.000 84.000

1-o-'90.9
10.000

6 8. 9
I1

7 . SUMATERA SELATAN BENGKULU


BANTEN

m'/tahun m'Ttahun
tn'/tahun -'ltahun

r0.00c

. .81:00_g 91.000
92.OOO

1O,_o!9
10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 13.00C 10.000 10.000 10.o00 10.000 13.000 13.000 13.000 14.000

i 0 . BANGKA BELITUNG t 2 JAWA BARAT 1 3 . D.K.I. JAKARTA


L 4 JAWA TENGAH

s:l!?l'el
m'ltahun m'ltahun

81.0o9___ _- i9-.00-9
82.000 87.000

nf ltanan
*'Ttahun
*'/tahun *'/tah,rrt m'ltahurt m'ltahut

1 5 . D.I. YOGYAKARTA
1 6 . JAWA TIMUR

153.00C r42.OOO A2.OOA


L42.OOO

- 8,0-:900 81.000
80.000

T7 BALI
18 NUSA TENGGARA BARAT BARAT

1 9 . NUSA TENGGARA TIMUR

-2o,.KALIMANTAN
21. 22 23 24 25. 27. 28. 29 30. 31

!r:1!sh\r'.
m'ltahun
m'/tahun

KALIMANTAN TENGAH KALIMANTAN SELATAN

145.000 148.000 165.000 164.000 171.000 156.000

82-:oo_9
84.000 96.000

.9J:0oo 97.000
87.000 95.000 87.000

KAL_IMANTAN TIV_UF
SULAWESI UTARA

m'?llqhql m'ltahun
*'/tahut

900 170
168.000 154.000 153.000 146.000 154.O00 157.000

eq:oqo _ 1q.oo0
_ 87.0-90 83.000
86.000

GORONTALO SULAWESI SELATAN


SULAWESI TENGAH SULAWESI TENGGARA MALUKU

BSF4r ?6. suLA-wESr

m'Ttahun m'Ttahun
m'7t"hurt

p'1-t+uq
m'ltahun m'ltahun

rai.ooo
188.000 357.000 243.OOO

99.00o
106.000 106.000

MALUKU UTARA 9l P A P U A 33 PAPUABARAT

m'Ttahun -27t"h""

203:0og
138.000

Lu

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK.INDONESIA

SATUAN BIAYA SEIIIA GEDUNG PERTEMUAN (per empat jamf dalam rupiah NO. (1) ACEH 2 . SUMATERA UTARA 3. RIAU 4 . KEPULAUAN RIAU 1. PROVINSI BIAYA TA 20L3

(21
_

{3)

6.800.o0o
1_1:000:0o_0 7.300.o00 7.700.000

5 . J_414E r_
SUMATERA BARAT SUMATERA SELATAN _q. LAMPUNG 9. BENGKULU 6. 7.

,q:_600:_oog
6.500.000 9.OOO.O00

1 0 . BANGKA BELITUNG
11. BANTEN

8.OOO:OOq6.600.0oo 7.300.000 6.500.000

1 2 . JAWA BARAT 1 3 . D.K.I. JAKARTA


L 4 . JAWA TENGAH 1 5 . D.I. YOGYAI(ARTA 1 6 . JAWA TIMUR L7. BALI 1 8 . NUSA TENGGARA BARAT 1 9 . NUSA TENGGARA TIMUR

17.200.ooo
17.500.000

1O:50_0:O9O 10.500.000 10.100.000 _ 15_:OOo:OOO 7.400.o00 7.400.000 7.000.000 7.500.000


7.OOO.OOO

20. 2L. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29.

KALIMANTAN BARAT KALIMANTAN TENGAH KALIMANTAN SELATAN

KA_LI\{4NT4N rr}lrlR
SULAWESI UTARA GORONTALO SULAWESI BARAT SULAWESI SELATAN SULAWESI TENGAH

7.700.ooo_ 11.500.000
7.100.000 7.200.000 10.500.000

p_u_LAwESr_ TENGGARA

7.200.ooo 7.209.ooo*
8.OOO.OOO 8.OO0.OOO 15.OOO.OO0 11.OOO.OOO

3 0 . MALUKU

3 1 . MALUKU UTARA 31. PAPUA 3 3 . PAPUA BARAT

MEN,TERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SATUAN BIAYA SEUIA KENDARAAN (per delapan jam)

ru
NO 1 1 . ACEH PROVINSI RODA 4 RODA 6 / BUS SEDANG RODA 6 / BUS BESAR

710.000 650.000 730.000 760.000 650.000 640.000 640.000 640.000 _. 650.000 7i0.000 649.000 650.000 650.000 640.000 650.000 640.OO0 730.000 730.000
740.OOO

1.900.000 1.lq00.00.0_ 2.000.000 2.000.000 1-800.000 1.700.000 1.800.000

3.400.000

2 3
4.

SUMATERA UTARA
RIAU

2.700.ooo
2.900.000 3.300.000 2.800.000

KEPULAUAN RIAU

5
'6

{ ly g_r_ _
SUMATERA BARAT
SUMATERA SELATAN

f.ioo.ooo
3.400.000 2.700.000 2.900.000 2.700.000

7
9.

B . LAMPUNG BENGKULU 1 0 . BANGKA BELITUNG


11.

_1-:7q910_q9 2.800.000 1.800.000


1.900.000

PA_NJP{_

L 2 . JAWA BARAT 1 3 . D.K.I. JAKARTA t4. JAWA TENGAH 1 5 . D.I. YOGYAKARTA 16. JAWA TIMUR

1.ZOO:090 1.900.000
1.800.000

2:boo:ooo
2.800.000 2.700.000

1,709,Q_qg
1.800.000 1.700.000 2.100.000 2.100.000

2.700.ooo
2.700.o00
2.800.000

17.B A L
1 8 . NUSA TENGGARA BARAT
L9. NUSA TENGGARA TIMUR

isoo.ooo
3.000.000 3.100.000 3.400.000 2.900.000 3.300.000

2.200.ooo

20. KALIMANTAN BARAT 2 L . KALIMANTAN TENGAH

.._. !20.ooo
760.000 650.000 750.000 740.OO0 680.000

1.e00.q90
2.400.000 1.800.000 2.000.000 1.900.000 1.800.000 -1.800.00_0 2.LOO.OO0 1.800.000 1:900.009 2.500.000 2.600.000

2 2 . KALIMANTAN SELATAN
23. KALIMANTAN TIMUR 24. SULAWESI UTARA 25. GORONTALO 2 6 . SULAWESI BARAT 2 7 . SULAWESI SELATAN 28. SULAWESI TENGAH 29. SULAWESI TENGGARA 30. MALUKU 3 1 . MALUKU UTARA 32. PAPUA 3 3 . PAPUA BARAT _

s.ioo.ooo
2.800.000 2.800.000

6s0.9_00 640.000
710.000 710.000 820.000 830.000 950.000 900.000

t.s-oo.ooo
2.900.000 2.900.000 3.500.000 3.600.000 4.500.000 3.900.000

9.s-00.099
3.000.000

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SATUAN BTAYA PENGADAAN KENDARAAN

OPERASIONAL

PN'ABAT
dalam

NO

PROVTNSI

SATUAN

BIAYA TA 2013 466.000.000 349.000.000 350.O00-000 348.000.000 347.000.o00 349.000.000 350.000.000 349.000.000 349.000.000 349.000.000 349.000.000

Peiabat Eselon I Peiabat Eselon II 2 1 . 2 . 1 q,CEH

2r.l

Unit Unit

21.2

2 t . 2 . 2 SUMATERA UTARA 2L.2.3 R I A U

_u"iI Unit
Unit

2 r . 2 . 4 KEPULAUAN RIAU 2r.2.5 JAMBI 2 t . 2 . 6 SUMATERA BARAT


21.2.7 SUMATERA SELATAN 2 I . 2 . 8 LAMPUNG 2 I . 2 . 9 BENGKULU 2L.2.LO BANGKA BELITUNG 2 I . 2 . L TB A N T E N 2 1 . 2 . L 2 'AWA BARAT 2 1 . 2 . 1 3 ).K.I, JAKARTA 2 t . 2 . 1 4 'AIil/A TENGAH 2 L 2 . 1 5 f .I. YOGYAKARTA 2 1 . 2 . 1 6 JAWA TIMUR

Ugrit Unit
Unit

Unit Unit Unit

_Unit Unit
Unit Unit Unit Unit _

340:900'09q 340.OOO.OOO
338.000.000 . 345.000,_099 345.000.000 345.000.000 353:00.0_.090 355.000.000 355.000.000
363.OOO.OO0 368.000.000

2L.2.r7 BALI 2 t . 2 . r 8NUSA TENGGARA BARAT


2 t . 2 . t 9 \USA TENGGARA TIMUR

-U1it, Unit
Unit
Unit Unit

2r.2.20KALIMANTAN

BARAT

2 1 . 2 . 2 L KALIMANTAN TENGAH 21.2.22 KALIMANTAN SELATAN 2 1 . 2 . 2 3 KALIMANTAN TIMUR 21.2.24 SULAWESI UTARA 2 L . 2 . 2 5 GORONTALO 21.2.26 SULAWESI BARAT 2 t . 2 . 2 7 SULAWESI SELATAN 2 t . 2 . 2 8 SULAWESI TENGAH 2 L . 2 . 2 9SULAWESI TENGGARA 2 L . 2 . 3 0MALUKU 2 t . 2 . 3 1 MALUKU UTARA 21.2.32 P A P U A 21.2.33 PAPUABARAT

Unit Unit Unit Unit

364.000.000 366.000.000 362.000.000 366.000.000 348.000.000 348.000.000 369.000.000 370.000.000 376.000.000 372.000.000

_ Il$r
Unit Unit

uti!
Unit Unit
-- -. Unit Unit

_.. 389:0.09.,q9_9
378.000.000

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

-12-

22

SATUAN BIAYA PENGADAAN KENDARAAN OPERASIONAL I(ANTOR DAN/ATAU

LAPANGAN RODA 4 (dalam ru

NO

PROVINSI

SATUAN

PICKW

MINIBVS

DOWLD GARDAN 418.000.000 420.000.000 418.000.000 417.000.000 418.000.000

ACEH

Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit
Unit

181.0O0.000 182.000.000 180.000.000 179.000.000 181.000.000 182.000.000 181.000.000 181.000.000 181.000.000 181.000.000 172.000.000 172.000.0o0 170.000.000

271.000.000
272.OOO.OOO

2 . SUMATERA UTARA 3. RIAU

270.000.000 269.000.000 271.000.000

+. KEPULAUAN RIAU
5. J A M B I 6. SUMATERA BARAT SUMATERA SELATAN 8. 9. .AMPUNG

272.OOO.OOO 420.000.000 418.000.000 271.000.000 271.000.000 271.000.000 271.000.000 262.000.000 262.O00.000 260.000.000 267.000.000 267.000.000 267.000.000 275.000.000 277.OOO.OOO 277.000.000 299.000.000 304.000.000 300.000.000 302.000.000
298.O00.OO0

418.000.000 418.000.000 418.000.000 409.000.000 409.000.00o 407.000.000 414.000.000 414.000.000 414.000.000 422.OOO.OOO 425.000.000 425.000.000 432.000.000 437.000.000 433.000.000 435.000.000 431.OO0.000 435.000.000
418.000.OOO 418.OOO.OOO

3ENGKULU

1 0 . 3ANGKA BELITUNG 11 3ANTEN 1 2 JAWA BARAT 1 3 . D.K.I. JAKARTA 1 4 . JAWA TENGAH 1 5 . D.I. YOGYAKARTA
1 6 . JAWA TIMUR

Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit


Unit

r77.000.00o
177.000.000 177.000.000 185.000.000 187.000.000 i87.000.000 201.000.000 206.000.000 202.OOA.000 204.000.000 200.o00.000 204.000.000 180.000.000 180.000.o00 207.000.000 208.000.000 214.000.000 210.000.000 218.000.000 216.000.000

17. B A L I 1 8 . NUSA TENGGARA BARAT


i 9 . NUSA TENGGARA TIMUR

20. KALIMANTAN BARAT

2 r . KALIMANTAN

TENGAH

2 2 . KALIMANTAN SELATAN 23. KALIMANTAN TIMUR 2 4 . SULAWESI UTARA 25. GORONTALO 2 6 . SULAWESI BARAT 27. SULAWESI SELATAN 28. SULAWESI TENGAH 29. SULAWESI TENGGARA 30. MALUKU 3 1 . MALUKU UTARA 32. P A P U A 3 3 . PAPUA BARAT
23 No. I
I

Unit Unit
Unit

Unit
Unit

302.000.000 270.000.000 270.000.000 s05.000.000 306.000.000 312.000.000 30B.000.000 316.000.000 314.000.000

Unit Unit Unit Unit Unit


Unit

438.000.000 439.000.000 445.000.000 441.000.000 449.000.000 447.000.000

Unit

SATUAN BIAYA PENGADAAN KENDARAAN OPERASTONAL BUS Uraian Satuan

BIAYA TA 2013

(21
Roda 6 dan/atau Bus Sedang

(3) Unit Unit

(+l
522.355.000 1.056.000.000

Roda 6 dan/atau Bus Besar

Vrl

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

-1324 SATUAN BIAYA PENGADAAN KENDARAAN RODA 2 OPERASIONAL I(ANTOR DAN/ATAU LAPANGAN

(dalam

NO

PROVINSI

SATUAN

OPERASIONAL KANTOR
t4l

LAPANGAN (51

12l
I .

t3t

V-ri!..
Unit Unit Unit RIAU KEPULAUAN RIAU

30.000.000 30.00q.0q0 29.000.00_0 3O.OOq.OOO 30.000.000

31.000.000

2 . SUMATERA UTARA 3
4

3 1 . O O O . O O O .. .33.099:-0_q0

31.000.000
30.00-oj_00--o-

5. J A M B I
6

u$t
Unit I-lfr_it Unit Unit

9yl4trERABARAI
SUMATERA SELATAN BENGKULU BANGKA BELITUNG

3l:qoq:qq-o 3 1 . O O O . O O O 33.oqg:qog
31.OOO.OOO 31.000.000 31.000.000

7:
9

8 . LAMPUNG

30.ooo.ooo
_3-0.000.000 q0.000.000 ?8:000.000 28.000.000 .-_ . ?8.000j00_0 29:OOO1OOO

19:

uqi!.Ufttl U-ltt . _ Unit Unit

3l:090.0-oo ?9_1q0_o_:0,0o
29.000.000 29.000.000 30.000.000

11. BANTEN t 2 . JAWA BARAT 1 3 . D.K.I. JAKARTA 1 4 . JAWA TENGAH 1 5 D.I. YOGYAKARTA 1 6 . JAWA TIMUR 17. BALI

. _ ?e.00q.09_q

unit_,_ _rt4!.
U-n!t . Unit

30.000.oo0

19:NUSA

_ 29.OOO.OOO _-9-0:9.qo.000_ 33.000.0o0 _ 3l:OOO:qqo . -__ 31-.:OOO.OO9 _3_1.000.000 33.000.000 -33j0q0:000 34.000.000 34.000.000 34.000.000

TENGGARA BARAT

L9. NUSA TENGG,ARATIMUR 20. KALIMANTAN BARAT 2 L . KALIMANTAN TENGAH 2 2 . KALIMANTAN SELATAN

u41
9ni! uri!
Unit Unit Unit Unit Unit _ _ tlnit Unit

_.,92.ooq:qoo -.___q9_:09q000 35.000.000


_ . _3-2:000.009 32.000.000

23. KALIMANTAN TIMUR


24. SULAWESI UTARA 25. GORONTALO 2 6 . SULAWESI BARAT 27. SULAWESI SELATAN 28. SULAWESI TENGAH 29. SULAWESI TENGGARA 30. MALUKU

32:000.q-o_o_ 34.000.000 _ 35.000.00O 33.000.000 . ___ 30.000.000 _ _29:900.000 ?.9:q90,.-ooo 30.000.000 35.OOO.OOO -, - - q3:gog:qoq q-s_..090:099 33.000.00{ __ 35.000.o00 _99.000_.qgo _ -_35.O00.000 3&000.000 36.000.000

9"it
Unit _ Unjt Unit Unit

3 1 . MALUKU UTARA
32.

36.000.000

lAlu{_

-9e-.-ooqpqo_
37.000.000

33. PAPUABARAT

KEUANGAN MENTERI TNDONESIA REPUBLIK

-L425 SATUAN BIAYA PENGADAAN PAKAIAN DINAS ISTEL}

ITO

PROVINSI

PAKAIAN KERJA DOKTER (3)


610.OOO

PAKAIAN DINAS PEGAWAI/ PERAWAT (4)

PAKAIAN SERAGAM MAHASISWA/I

PAI{AIAII KER.'A soPIR/ PTSURUH


(6)

PAKAIAN

KEzuA
SATPAM

(U
\CEFI

(2) SUMATERA UTARA

(s)
400.000 450.000

t7l
980.OO0 930.000 1.000.000

460.000 500.000 500.000

390.O00 440.000 440.O00

650.000 650.O00

3. R I A U
4 . I(EPULAUAN 5. J A M B I 6 . SUMATERA BARAT RIAU

4so.000
450.OO0 450.000

6qg:000 _ 6s0.o00
650.O00 650.000 600.000

sgo.qq_o
500.000 500.000 500.000
450.OOO

_ 110jp_o_o 44o.0oo
440.000 440.000 360.000 440.000

__ *914.499900.000 900.000 1.000.000 970.O00 900.000 1.000.000 800.000 780.000 1.200.000 800.000

450.000

SUMATERA SELATAN 8 . LAMPUNG

_ _15o.Q00
380.OOO

9 . BENGKULU l 0 BANGKA BELITUNG 1l BANTEN t 2 . JAWA BARAT 13 D.K.I. JAKARTA


l4
IJ,

6so.00o
530-OOO

500.000

450.000 4s0.000 380.OO0 350.000 530.O00 380.O00 360.000 400.000 400.000 450.000

6sq:q0o _ ,s00.09q
430.000
400.o00 590.000 450.000 410.000 _460:0_0.0 460.000 500.000 500.000 680.000 600.000 520.000
6 1 0 . O O O _*

44_0:qq_q360.000
340.000 520.O00 360.000

JAWA TENGAH

D.I. YOGYAKARTA JAWA TIMUR

3s0.000
390.000 390.O00 440.000 490.000 440.000 440.000 440.000 440.000

790.000
850.000 850.000 900.000 950.000 900.000 900.000 900.000 900.000 920.000 900.o00

lo,

L7 B A L I
1 8 . )IUSA TENGGARA BARAT

610.000 650.000 660.000


650_OOO

1 9 NUSA TDNGGARA TIMUR 20. KALIMANTAN BARAT 2 L KALIMANTAN 22 KALIMANTAN


TENGAH SELATAN

__-- ssq'.9-qg
500.000 500.000 500.000 500.000 460.000

s9q.q09
450.000 450.000 450.000

6so.000 6s0.000
650.000 610.O00 650.000 610.000 610.O00 610.O00 610.000 660.000 660.000 750.000 700.000

23

KAL]MANTAN TIMUR

4so.o00
400.000

24. ]UI.{WESI UTARA 25. GORONTALO 26. SULAWESI BARAT 27. ]ULAWESI SELATAN 24. ]ULAWESI TENGAH 29. ]ULAWESI TENGGARA 30. MALUKU 3 1 MALUKU UTARA 32 P A P U A 33. PAPUABARAT

s90.000 _149:9_0_0_ 390.O00


390.000 390.000 390.000 490.000 490.000 590.000 s40.000

___q9o:090_ 460.000
460.000 460.000 460.000 550.000 550.000 650.000 620.O00

1qg,qg-o
400.000 400.000

8so-ooo
910.000 850.000 850.000

_ .1O_O-:0-0_q 400.000
500.000 500.000 600.000 550.000

1.100.000
1.200.000 1.400.000 1.300.000

t"l

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

-1526 SATUAN BIAYA PAKET KEGIATAN RAPAT/PERTEMUAN 26.1 Menteri & Setingkat Menteri DI LUAR KANTOR

ru
NO. I I PROVINSI QI ACEH HALFDAY FULLDAY FULT,SOARD

2 3
4. 5 6 7 8 9

SUMATERA UTARA
RIAU KEPULAUAN RIAU JAMBI SUMATERA BARAT SUMATERA SELATAN LAMPUNG BENGKULU BANGKA BELITUNG BANTEN JAWA BARAT D K.I. JAKARTA JAWA TENGAH D I. YOGYAKARTA BALI NUSA TENGGARA BARAT NUSA TENGGARA TIMUR KALIMANTAN BARAT KALIMANTAN TENGAH KALIMANTAN SELATAN KALIMANTAN TIMUR SULAWESI UTARA GORONTALO SULAWES BARAT SULAWES SELATAN SULAWES TENGAH SULAWESI TENGGARA

(3) 260.000 270.000 260.000


260.OOO

el
435.000 540.000 350.000
420.OOO 370.OOO

(s)
1.032.000 1.350.000 930.000 930.O00

10.
l1

12. 13.
L4

260.000 260.000 260.000 - - 260.000 240:OOO 290.000 310.000 310.000 350.000

800.ooo
825.000 800.000 760.000

370.000 380.O00
372.OOO 350.OOO

800.ooo
930.O00 1.040.000 1.160.000 2.100.000 1.020.000 1.020.o00 1.300.000
1.870.OO0

350.OOO

41s.q00 432.000 500.oo0


305:O00_ 482.000 458.000 521.000 545.000 450.000
350.OOO

15. 1 6 . JAWA TIMUR


17

?sq.00o
275.OOO

18 t9.
20.

2L 22. 23 24 25. 26 27 28. 29. 30. 31 32 33

310.000 400.000 330.O00 250.000 220.OOO 200.000 220.OOO 300.000


240.OOO 240.OOO 240.OOO 240.OOO

350.000 350.000
450.OOO 425.OOO

240.000
240.OOO

400.000 400.000 400.ooo 400.000

1.025.000 960.000 930.000 930.000 930.000 930.OO0 1.116.000 910.000 910.000 1.240.000
910.OOO

400.ooo
450.000 450.O00 - 450.O00 450.000

930.000
910.OO0

MALUKU MALUKU UTARA


PAPUA PAPUA BARAT

310.000 310.000 300.o00 3i0.o00

910.000 1.120.000 910.000

MENTERIKEUANGAN INDONESIA REPUBLIK

- 16-

26.2

Pejabat Eselon I & II

dalam ru HALFDAY (3) 207.OOO 185.000 fULLDAY TULLBOEND

NO. {1}
I

PROVINSI

(21

&l

(s)
1.OO8.O00

A.CEH 2 . SUMATERA UTARA 3 RIAU 4 . KEPULAUAN RIAU 5. J A M B I 6 . SUMATERA BARAT 7 . SUMATERA SELATAN 8 . LAMPUNG 9 . BENGKULU 10. BANGKA BELITUNG 11 BANTE N L 2 , JAWA BARAT 1 3 . D.K.I. JAKARTA t4. JAWA TENGAH 1 5 . D.I. YOGYAKARTA 1 6 JAWA TIMUR t7 BALl 1 8 NUSA TENGGARA BARAT t9. NUSA TENGGARA TIMUR 20. KALIMANTAN BARAT 2 L KALIMANTAN TENGAH 22. KALIMANTAN SELATAN 23. KALIMANTAN TIMUR 24. SULAWESI UTARA 25. GORONTALO 26. SULAWESI BARAT 27 SUT.AWESISELATAN 28 SULAWESI TENGAH 29. SUT-A,WESI TENGGARA

400.ooo
300.000
280.000

800.000
640.000 690.OOO 740.000

190.000 200.000 190.000


170.000

210.000 180.000 190.000


287.OOO

290.000 280.000 235.000 337.000 280.000 280.000


390.000

820.000 645.000
725.OOO 770.OOO 744.OOO

280.000
274.OOO 280.000

340.000
408.000 400.000

820.000
760.000 740.000

188.000 245.000
250.000

280.000 405.000
344.000

350.000 324.000
230.000 165.000

490.000
420.OOO

350.O00
250.OOO

740.000 740.000 678.000 1.640.000 785.000 740.000


600.000

181.000 190.000
24t.OOO 200.000

335.000 335.000
401.000 340.000 270.OOO

720.OOO
978.OAO

190.000 210.000
190.000 190.000 210.000

320.000
355.000

750.000 790.000 830.000 690.000


1.000.000 810.000 675.000

320.000
379.000

30. MALUKU 3 1 MALUKU UTARA 32 P A P U A 33. PAPUA BARAT

230.000
262.OOO 270.OOO

340.000
456.000

230.000

336.000 340.000

815.000 730.000 840.000 700.000

LV

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

-L7-

26.3

PeJabat Eselon III Kebawah

NO. I I

PROVINSI

HALFDAY (3) i80.000 160.000 130.O00 140.000 183.000 145.000 165.000 135.000 144.000 210.000 170.O00 t62.OOO 230.000 130.000 175.000 200.000 230.000 240.000 185.000 157.000 176.000 175.000 200.000 150.000 157.000 _ 140.000 160.000
180.000

FULLDAY HI 300.o00
275.OOO

FULLBOARD

(21
ACEH

(s)
650.000 540.000 505.000 564.000
479.OOO

2 . SUMATERA UTARA 3. RIAU 4 . KEPULAUAN RIAU


5. 6. 8 JAMBI SUMATERA BARAT SUMATERA SELATAN LAMPUNG

185.000
240.OOO

256.000 220.OOO
228.OOO -208.000

445.000
494.OOO

9. 10 11 12, 13.

BENGKULU
BANGKA BELITUNG BANTEN JAWA BARAT

192.000
297.OOO

D.K.I. JAKARTA

L+ JAWA TENGAH
1 5 . D.I. YOGYAKARTA 1 6 . JAWA TIMUR L7 BALI 1 8 . NUSA TENGGARA BARAT L 9 NUSA TENGGARA TIMUR 20 KALIMANTAN BARAT 2 t . KALIMANTAN TENGAH 22 KALIMANTAN SELATAN 23 KALIMANTAN TIMUR 24. SULAWESI UTARA 25. GORONTALO 26 SULAWESI BARAT 27. SULAWESI SELATAN 28 SULAWESI TENGAH 29 SULAWESI TENGGARA

230.000 260.000 330.000 210.000 280.000 329.000 395.000 347.000 305.000 205.000 336.000 295.000 335.000 240.O00 235.000

640.000 705.000 534.000 570.000 645.000 630.000 540.000 540.000 530.000 1.000.000 605.000 480.000 433.000
576.O00

iab-.ooo
310.000 251.000
277.OOO

30. 31 32. 33.

MALUKU
MALUKU UTARA PAPUA PAPUA BARAT

168.000 132.000 132.000 162.000 205.000

288.O00 180.000
228.OOO

305.000

665.000 595.000 665.000 755.000 465.000 825.000 498.000 480.000 563.000 535.000 630.000 550.000

T'L

"

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 18-

DINAS DALAM NEGERI (PPI 27 SATUANBIAYA TIKET PESAWAT PERJALANAN


(dalam ru NO

KOTA ASAL

SATUAN BIAYA TIKET TUJUAN (3) AMBON BALIKPAPAN


BANDA ACEH BANDAR LAMPUNG BANJARMASIN BISNIS @l

(1) 1 2 3
4 5

el
JAKARTA JAKARTA
JAKARTA

JAKARTA
JAKARTA

13.285.000 7.4L2.OOO 7.519.000 2.407.OOO 5.252.000

EKONOMI (5) 7.081.000 3.797.OOO


4.492.OOO

7 B
9

JAKARTA JAKARTA
JAKARTA JAKARTA

BATAM BENGKULU BIAK


DENPASAR

4A67.Qqo 4.364.OOO
14.065.O00 5.305.000

1.583.00O 2.995.000 2.888.000

z.ozt.ooo
7.519.000 3.262.OOO 4.824.OOO 2.460.OOO 8.193.000 2.268.OOO
4.182.O00

10
11

T2
13
I4

JAKARTA JAKARTA JAKARTA JAKARTA


JAKARTA

GORONTALO
JAMBI

7.23r .OOO
4.065.000 14.568.000 4.107.000 7.658.000 9.413.000

15
I6

JAKARTA
JAKARTA JAKARTA

JAYAPURA JOGJAKARTA KENDAR] KUPANG


MAKASSAR MALANG

'

5.081.000
3.829.000 2.695.000 4.867.O4O 5.102.000 10.824.000 3.230.000 3.808.000 2.952.OOO 2.9B4.OOO 2.268.OOO 5 . 11 3 . 0 0 0 2.139.000 3.O16.000

r.44+.ooo
4.599.000 7.295.OOO

t7 1B
L9

JAKARTA
JAKARTA

MAMUJU
MANADO MANOKWARI

1.O.824.OOO

20
2I 22 23 24

JAKARTA JAKARTA
JAKARTA JAKARTA JAKARTA

MATARAM
MEDAN PADANG PALANGKARAYA PALEMBANG

25
26 27 28 29

JAKARTA JAKARTA JAKARTA


JAKARTA

t6.226.OOO 5.316.000 7.252.OOO 5.530.O00 4.984.000 -

s.86t.ooo

PALU
PANGKAL PINANG

_3q
31 32 33 34 35 36 37 3B 39

JAKARTA JAKARTA JAKARTA JAKARTA JAKARTA JAKARTA


AMBON

PEKANBARU PONTIANAK
SEMARANG

SOLO SURABAYA TERNATE


TIMIKA

AMBON AMBON AMBON


AMBON

DENPASAR JAYAPURA
KENDARI

MAKASSAR
MANOKWARI

9.348.000 3 . 4 t 2 000 5.583.000 4.353.000 3.861.000 3.861.000 5.466.000 10.001.000 13.830.000 8.O54.000 7.434.OOO 4.824.O4O 6.O22.OOO 5.177.000

2.7 Br .OOO
2.L82.OOO 2.342.OOO 2.674.OOO 6.664.000 7.487.44O 4 . 4 7 L 000 4.161.000 2.856.000

3.455.000
3.027.OOO

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

-19(dalam NO {1)

KOTA ASAL
QI

SATUAN BIAYA TIKET TUJUAN 3) PALU SORONG SURABAYA TERNATE BANDA ACEH BATAM DENPASAR JAYAPURA JOGJAKARTA
MAKASSAR MANADO MEDAN PADANG BISNIS @l EKONOMI

40
47

42 43 44 45 46 47 4B 49 50

AMBON AMBON AMBON


AMBON

6.140.000 3.637.000

4.o[z.ooo
L2.739.OOO 10.354.000

8.803.OO0

f5) 3.508.000 2.257.OOO 4.845.000


2.449.OOO

BALIKPAPAN BALIKPAPAN BALIKPAPAN BALIKPAPAN


BALIKPAPAN BALIKPAPAN BALIKPAPAN BALIKPAPAN BALIKPAPAN

6.749.000

ro.zcg.ooo
19.071.000 9._6q_9.O00 12.664.OOO t5.702.OOO
t2.493.OOO

..5:3_g.q:,o00 5.648.000
10.086.000 6.150.000 7.295.OOO _6,.14_0.000 5.369.OOO 4.749.OOO 5_:123..OO0 4.674.OOO 4.813.OO0 5.113.OO0 9.445.000 6.279.OOO

!,1+9,o99_

5l 52

to.g4z.ooo
9.445.000 10.996.O00 9.445.000 9.445.000
1O.BB91OO0 18.408.000

BALIKPAPAN 53 54 - B_ A_LIKP_APAN 55 BALIKPAPAN 56 BALIKPAPAN 57 BALIKPAPAN BALIKPAPAN 58 59 BANDA ACEH BANDA ACEH 60 61 BANDA ACEH 62 BANDA ACEH 63 BANDA ACEH 64 BANDAACEH 65 BANDA ACEH 66 BANDAACEH 67 BANDA ACEH
68 69

PALEMBANG TEKANBARU SEMARANG


SOLO

SURABAYA TIMIKA
DENPASAR

JAYAPURA JOGJAKARTA MAKASSAR


MANADO

PONTIANAK SEMARANG SOLO SURABAYA


TIMIKA BALIKPAPAN

70 7I 72 73
74

BANDA ACEH BANDAR LAMPUNG BANDAR LAMPUNG BANDAR LAMPUNG BANDAR LAMPUNG BANDAR LAMPUNG BANDAR LAMPUNG

10.835.00O 19.167.000 9.765.000 t2.760.OOO 15.798.O00 9.990.000 9.530.000 9.530.OO0 10.985.000 18.504.000 8.129.000 6.193.O00

to.7r7.ooo
5.380.O00 6 . 7 8 L000 7.926.000
5.B4O.OO0

5.305.000 5.444.000 5.744.OOO 10.076.O00


4.L29.OOO

BANDA ACEH
BANJARMASIN BATAM

a.zz,5.ooo
g0_0 5:B4q

4.760.000 3.412.000 3.316.000


7.487.OOO 3.647.OOO

BIAK
DENPASAR

1 4 . L L 9 oo0 6.236.OOO

7p_
76 77 78 79 BO B1 82 B3 B4

BANDARLAMPUNG
BANDAR LAMPUNG BANDAR LAMPUNG

JAYAPURA
JOGJAKARTA KENDARI

BANDARLAMPUNG BANDARLAMPUNG
BANDAR LAMPUNG

I\44.KASSAR MALANG
MANADO

BANDARLAMPUNG
BANDAR LAMPUNG BANDAR LAMPUNG

MATARAM
MEDAN

14.568.000 5.155.000 8.354.000 811_6_1.O0_0 5.594.000 11.199.00O 6.246.OOO


7.979.OOO

BANDAR LAMPUNG

PADANG PALANGKARAYA

6.439.000 5.947.O4O

8.097.000 2.760.OOO 4.4B2.OOO 4.161.000 3.134.000 5.305.O00 3.626.000 4.150.O00 3.380.000 3.401.000

L/

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

-20-

ru
NO 1

KOTA
ASAL

SATUAN BIAYA TIKET TUJUAN (3


PALEMBANG BISNIS EKONOMI

(21
BANDAR LAMPUNG BANDAR LAMPUNG BANDAR LAMPUNG

85 86 87 BB B9 90
9L

BANDARLAMPUNG
BANDAR LAMPUNG BANDAR LAMPUNG BANDAR LAMPUNG

PEKANBARU PONTIANAK SEMARANG


SOLO

AI 4.931.000 6.482.OOO 5.380.000 4.931.O00 6.386.000

4.sst,ooo

D.oes.ooo
2.824.OOO 3.i23.OO0
/.2}b5.UUU

2.760.OOO 3.433.000 3.220.OOO

SURABAYA
TIMIKA

ts.gos.ooo
"
6.289.OOO 5 . 6 2 6oo0

92 93 94 95
96

BANDUNG
BANDUNG BANDUNG BANDUNG BANDUNG BANDUNG

BATAM DENPASAR
JAKARTA JAMBI JOGJAKARTA PADANG

3.583.OOO

0oo ).,ooq
5.O06.000 3.369.000

3_29?:qqo_
1..476.000
2.94L.OOO

2.129.OOO
3.508.000

97 9B 99 100 101

o.Izg.ooo
4.385.000 . 4:99910_00_ 6.525.000 3.027.OOO 3.647.OOO 4.824.OOO
4.439.OOO

r02
103 104 105 106 t07 108

BANDUNG BANDUNG BANDUNG BANDUNG BANDUNG BANDUNG BANDUNG

PALEMBANG PANGKALPINANG PEKANBARU SEMARANG


SOLO

2.63i.000 2.738.OOO 3.701.000

1.957.000
2.268.AOO 2.856.000 2.663.OOO 6.O22.OOO 4.578.000 8.749.000

SURABAYA
TANJUNG PANDAN

BANJARMASIN BANJARMASIN BANJARMASIN BANJARMASIN roq BANJARMASIN 1 1 0 BANJARMASIN 1_11 BANJARMASIN

BANDA ACEH BATAM BIAK DENPA.SAR JAYAPURA


JOGJAKARTA

ro.792.OOO
8.407.000 16.686.000
8.792.OOO

ir.13s.ooo
7.723.OOO

492O:OOO 9.359.000
4.O22.OOO

T L 2 BANJARMASIN 1 1 3 BANJARMASIN

MEDAN PADANG
PALEMBANG

10:516:-00o_ 9.006.000
7.49B.OOO 9.049.000
7.498.OOO

5.412.000 4.642.OOO
4.O22.OOO

)ry
115
116

t!_7_ 118
i19

BANJARMASIN BANJARMASIN BANJARMASIN BANJARMASIN BANJARMASIN

PEKANBARU
SEMARANG SOLO

7.+sa.ooo
8.942.OOO

4.696.AOO 3.958.000
4.097.OOO

s_URABAYA
TIMIKA

4..-395._qq0_
8.717.000 5.936.000 4.B24.OOO 9.263.OOO 3.936.000 5.337.000 -o.4&.ioo 5.316.OOO 4.546.000 3.936.000
4.599.0OO

ro.iiz.ooo
i0.439.000 8.450.000

120
L2l

r22 r23 r24 BAiAM


125 )2Q r27 t28 BATAM BATAM BATAM
BATAM

BATAM BATAM BATAM BATAM BATAM

BANDA ACEH DENPASAR


JAYAPURA

to.zaz.ooo
7.370.000 10.375.000 13.413.000 10.193.000

JOGJAKARTA _ MAKAS_SAR MANADO MEDAN PADANG


PALEMBANG PEKANBARU

8. 53:Ooq 7.145.000
8.707.000 7.594.OOO

r29

BATAM

PONTIANAK

4.396.000

Ui -tl
,

MENTERIKEUANGAN INDONESIA REPUBLIK

-2r-

NO

KOTA
ASAL

am ru SATUAN BIAYA TIKET TUJUAN {3)


SEMARANG BISNIS EKONOMI

(1) e 1 3 0 BATAM 1 3 1 BATAM L32 BATAM 1 3 3 BATAM r34 BENGKULU 1 3 5 BIAK 1 3 6 BIAK L37 BIAK l 9 8 BIAK
139 I40 BIAK

wl
7.145.000 7.145.00O 8.600.000 16.1 19.OOO
2.899.OOO

SOLO SURABAYA TIMIKA


PALEMBANG BALIKPAPAN

BANDA ACEH BATAM


DENPASAR JAYAPURA JOGJAKARTA

1.8.622 oo0 1 8 . 7 i 8 ooo 16.333.000

16.72e.O9O 3.615.O00
15.648.O00

3.861.000 4.OOO.000 4.300.000 8.621.OOO 1.893.000 9.477 000 10.108.OOO 8.664.000 8.995.000
2.32L.OOO 8.10B.OOO

T4T

r42 r43

114
145

r46

t!7

t48

r49
150 151 L52 153 154 155 156 1,57 158 159 160 161 L62 163

BIAK BIAK BIAK BIAK BIAK BIAK BIAK BIAK BIAK DENPASAR DENPASAR
DENPASAR

MANADO
MEDAN

_.11,2,3110-oo
18.472.4OO

6.353.O00
9.498.O00

PADANG PALEMBANG PEKANBARU PONTIANAK SURABAYA TIMIKA JAYAPURA KUPANG


MAKASSAR

'

16.932.000 L5.424.OOO

io.gb6.ooo
15.873.000 1.2.782.OOO 5.808.000 11.680.000 5.091.OO0 4.r82.OOO 7.851.000

8.728.O00 8.108.000 8.781.000 8.568.000 7.081.OO0 3.444.OOO 6.845.000 2.952.OOO


2.631.OOO

DENPASAR
DENPASAR DENPASAR DENPASAR

MANADO MATARAM
MEDAN

4.278.OOO
1.390.OOO 5.658.OO0

14o:Q09_ 10.589.000
9.O49.OO0

PADANG
PALANGKARAYA PALEMBANG

DENPASAR
DENPASAR DENPASAR DENPASAR DENPASAR

PEKANBARU
PONTIANAK

JAMBI
JAMBI

TIMIKA BALIKPAPAN

BANJ_ARM_A_qr_N
DENPASAR JOGJAKARTA
KUPANG MAKASSAR MALANG

JAMBI
JAMBI JAMBI JAMBI

r64
165

r66

167 JAMBI i 6 8 JAMBI L69 JAMBI 170 JAMBI t71 JAMBI L 7 2 JAMBI 173 JAMBI 1 7 4 JAYAPURA

MANADO PALANGKARAYA
PONTIANAK - SEMARANG SOLO

8.557.O00 7.541.O00 9.O92.OOO 7-.-99O:O09 10.140.O00 7.733.OOO 7.690.000 7.733.OOO 6.653.000 11.434.000 9.659.000 7.091.O00 1.2.707.OOO " 6.B7B.OOO 614?F:OOO 6.42B.OOO 7.883.O00 13.274.OOO

4.888.000 4.909.000 4.27B.OOO


4.942.OOO

4.738.OO0 6.129.000 4.407.4OO 4.193.000 4.439.OOO 3.551.O00


6.O75.OOO 4.952.OOO

2.4+q.ooo

3.925.000 6.097.AOO 4.193.000


4.O11.OOO

SURABAYA JOGJAKARTA

3.476.OOO 3.615.O00 3.915.O00 7.690.000

Llt
I

MENTEBIKEUANGAN INDONESIA REPUBLIK

-22-

dalam ru NO I

KOTA
ASAL

SATUAN BIAYA TIKET TUJUAN (3)


MANADO MEDAN BISNIS EKONOMI

el
22.LO9.OOO 18.932.000 17.381._000 i5.873.000 17.435.000 16.322.OOO 3.615.000 3.861.000 6.525.000 10.536.000 9.519.000
7.969.OOO

L75
L76

JAYAPURA JAYAPURA t 7 7 JAYAPURA 178 JAYAPURA 179 JAYAPURA 1 8 0 JAYAPURA 1 8 1 JAYAPURA r82 JOGJAKARTA 1 8 3 JOGJAKARTA
184

(5) 11.263.000 10.097.o00

PADANG PALEMBANG PEKANBARU TIMIKA DENPASAR MAKASSAR

9.327.O00
B.717.OOO 9.380.000

P_9NTIAIIAK

e.1.7.7_.ooo_
2.289.OOO

2.48r .OOO

3.893.000

185
186 L87

JOGJAKARTA JOGJAKARTA JOGJAKARTA JOGJAKARTA

MANADO MEDAN PADANG PALEMBANG

si/22.obii
4.770.OOO

1BB 189 190 191


193 t94 195

r9_? KENDARI
KENDARI

JOGJAKARTA JOGJAKARTA JOGJAKARTA KENDARI KENDARI KENDARI KENDARI

PEKANBARU PONTTANAK TIMIKA BANDA ACEH


DENPASAR JOGJAKARTA PADANG PALEMBANG

6.460.000 B.O22.OOO

12.953.000 10.568.000 5.455.000 8.129.000 11.167.000

4.000.000 3.380.000 4.054.000 3.840.000 ---i.o3g.ooo


7.LO2.OOO

F_Ar4ryr

196 197 KENDARI 1 9 8 KENDARI 799 KENDARI 200 KENDARI 20L KENDARI 202 KUPANG 203 KUPANG 204 KUPANG 205 KUPANG 206 KUPANG

g.os9.o0o

PEKANBARU
SEMARANG SOLO

SURABAYA TIMIKA
JAYAPURA

JOGJAKARTA
MAKASSAR

MANADO SURABAYA

?97
208 209
2LO

MAKASSAR MAKASSAR MAKASSAR MAKASSAR

Br4K
JAYAPURA KENDARI MANADO
TIMIKA BALIKPAPAN

2tr
2L2 2L4

MAKASSAR
MALANG

?-r_3 MALANG
MALANG
MALANG MALANG MALANG MALANG

2t5

BA-NDAACPH BANJARMASIN BATAM

TQ

BI4II
JAYAPURA KENDARI

2L7

11.220.OOO 9.:q_59j9OO 9.659.O00 11.103.O00 18.633.000 14.386.000 7.348.000 7._q37:OOO 11 . 6 4 8 . 0 0 0 6.749.OOO 8.493:0_0q r0.193.O00 2.663.000 5.327:OO_qLr.723.OOO 10.108.O00 10.204.000 8.161.000 7 819.000 16.O87.O00 16.536.000

5.658.000 3.273.OOO 4.706.OO4 5.722.OOO 5.102.000 5.776.OOO 5.027.O00 5.166.000 5.466.000 9.798.OOO 8.108.000 4.182.000 4 . 3 1i . 0 0 0 6.140.000 3.722.OOO 4:931..0_0q 5.787.000 1.786.000 2.909.000 6.567.000 5.134.000 5.765.OOO 4.407.OOO 4.311.000 8.482.O00
9.O92.OOO

2TB 21,9 MALANG

ro.322.OOO
10 129.000

MAKASSAR

5.487.O00 5.166.000

I\\\\-

,N*.R h
e,i* -,////I

N-ffi-U
\W"r[iTg

KEUANGAN MENTERI INDONESIA REPUBLIK

W
-23-

dalam ru NO

KOTA
ASAL QI

SATUAN BI AYA TIKET

TUJUAN
(3)

BISNIS
I4l

EKONOMI

220 221 222 223 224

MALANG

MALANG
MALANG MALANG MALANG MALANG

MANADO MEDAN
PADANG PALANGKARAYA PALEMBANG

225
226 227 228 229 230 23L 232

PEKANBARU
TIMIKA

MALANG MANADO MANADO MANADO


MANADO MANADO

MEDAN
- PADANG PALEMBANG PEKANBARU

13.167.000 9.958.000 8_.11.8:000 7.915.OO0 6.899.000 8.461.000 15.873.000 15.552.000 14.012.000 12.504.000
14.O55.OO0 12.953.OOO 12.504.000 _

{5} 6.311.000 5.145.000 4.385.O00 4.407.OO4


3.765.OOO 4.439.OOO

8.461.000 7.316.000

g:p46.ogg s.926.000
6.599.OOO 6:396.QOO5.851.000

233
234 235 236 237

MANADO MANADO MANADO MANADO


MATARAM

-_PO_l!TTANAK SEMARANG SOLO SURABAYA


TIMiKA BALIKPAPAN - BANDA ACEH BANJARMASIN

-' -

12.504.000 9.937.000

5.990.000 5.262.OOO
8.995.O00

to.rs3.ooo
10.750.000 10.846.000 8.803.000 8.461.000 11.552.O00 13.092.000
4.4L7.OOO 4.71,7.OOO 8.7L7.OOO

238
239 240

MATARAM MATARAM MATARAM


MATARAM

BATAM BIAK

5.615.000 6.246.OOO 4.888.000 4.803.000


6.546.OO0

24r
242 243
244

MATARAM
MATARAM

;AYapuna-*
JOGJAKARTA MAKASSAR MANADO MEDAN PADANG PALEMBANG

7.327.OOO
2.78L.OOO

MATARAM MATARAM
MATARAM MATARAM MATARAM

245 246 247 248 249 250

10.600.000

9,0q0.-ooo 7.55r.000
9.102.000 8.OO1.000 3.829.000
3.466.0O0

MATARAM
MATARAM

PEKANBARU
PONTIANAK SURABAYA BANDA ACEH

2.909.OOO 4.738.000 5.637 oo0 4.867 ooo 4.246.OOO 4.909.000


4.706.OOO

MATARAM
MEDAN

25r
252 253 254 255 256 257 258 259 260 267 262 263 264

2.32t.OOO 2.193.0OO

MEDAN MEDAN
MEDAN MEDAN

MAKASSAR
PONTIANAK SEMARANG

MEDAN MEDAN PADANG


PADANG PADANG

SOLO SURABAYA TIMIKA MAKASSAR PONTIANAK


SEMARANG SOLO

12.574.OOO 9.733.000 9.2B4.OOO 9.2B4.OOO 10.739.000 18.258.000 LO.974.OOO 8.193.000


7.744.OOO

6.r72.OOO
5.230.000 4.696.OOO 4.835.O00 5.134.000 9 455.000 5.402.000 4.460.OOO
3.925.OOO

PADANG PADANG PADANG PALANGKARAYA

SURABAYA TIMIKA BANDA ACEH

7.744.OOO 9.199.000 16.718.000 10.546.000

4.065.OOO 4.364.000 8.685.000 6.O22.OOO

MENTERI KEUANGAN INDONESIA REPUBLIK

dalam rupial NO 1)

KOTA
ASAL

SATUAN BIAYA TIKET TUJUAN (3)


BATAM BISNIS

el
PALANGKARAYA

rcl
B.161.OOO

265 266 267 268 269 270

EKONOMI (5) 4.578.OOO

PALANGKARAYA PALANGKARAYA
PALANGKARAYA

PALANGKARAYA
PALANGKARAYA PALANGKARAYA

JOGJAKARTA MATARAM MEDAN PADANG


PALEMBANG

7.477.OOO 8.557.000 10.300.000 8.760.000 7.252.OOO

4.O22.OOO 4.888.000
5.412.000

4.642.OOO

27r
272 273 274 275 276
277

PALANGKARAYA PALANGKARAYA PALANGKARAYA PALEMBANG


PALEMBANG PALEMBANG

PEKANBARU SEMARANG SOLO SURABAYA BALIKPAPAN


MAKASSAR PONTIANAK SEMARANG

e.8os.oob
7.252.OOO

4.O22.OOO

+.os6.doo
3.94 t.QOU

7.?92.Qo9_
8.696.000 9.894.000 - - - - - 6 . O9.466.000 SS.OO0 6.236.000 6.236.OOO 15.210.000
4.268.O4O

4.086.O00 +.s85.OOO 5.220.{.]{.Ju 4.781.O00


3.840.O00

278 279 280 287 283


284

PALEMBANG PALEMBANG PALEMBANG


PALEMBANG PALU PALU PALU

232

SOLO SURABAYA TIMIKA


MAKASSAR POSO SORONG

z.ogo.ooo
1.957.O00 6.878.000 6.878.000 2.94L.OOO 9.038.000 7.091.000 6.739.000 6.O65.000 9.060.000 12.097.OOO
8.888.O00

3.305.000 3.444.OOO 8.076.O00


2.578.OOO r.423.U(JU

s.744.sioo

3.883.000
3.8E3.000

285 PALU 286 PALU 287 PANGKAL PINANG 2BB PANGKAL PINANG
289

SURABAYA
TOLI-TOLI

BALIKPAPAN
BANJARMASIN

290 29L 292 293 294 295 296

PANGKAL PANGKAL PANGKAL PANGKAL PANGKAL PANGKAL PANGKAL PANGKAL PANGKAL PANGKAL PANGKAL

PINANG PINANG PINANG PINANG PINANG PINANG PINANG PINANG PINANG PINANG PINANG

BATAM
JOGJAKARTA

MAKASSAR
MANADO MEDAN PADANG PALEMBANG

1.915.000 4.631.000 3 915.O00 3 818.000 3.262.OOO 4.663.000 5.808.000


4.653.OOO

PANGKALPINANG

29r
298 299

PEKANBARU PONTIANAK
SEMARANG SOLO SURABAYA

7.337.OOO 5.829.000 7.391.000 6.279.OOO 5.829.000 5.829.000


' - 7.284.O4O 8.2,47.OOO

300 301 302 303 304 305

PEKANBARU PEKANBARU PEKANBARU PEKANBARU


PEKANBARU PONTIANAK PONTIANAK

PONTIANAK SEMARANG SOLO SURABAYA


TIMIKA MAKASSAR SEMARANG

7.797.OOO 7.797.OOO 9.24L.OOO


1 6 . 7 7 1 oo0 9 915.000 6.685.0O0

3.883.O00 3.262.000 3.936.000 3.733.000 3.187.000 3.326.O00 3.626.OOO 4.514.000 3.979.000 4.118.000 4.4A7.OOO
B.739.OOO 5.241".OOO

999
307 308 309 310 311

PONTIANAK PONTIANAK
PONTIANAK SEMARANG

SOLO SURABAYA TIMIKA


MAKASSAR

6.685.000 8.140.000 1s.659.000


9.466.OOO

?\?
3i4 315 316

SOLO SURABAYA SURABAYA SURABAYA

3 1 3 SURABAYA

MAKASSAR DENPASAR JAYAPURA

.9.469:009 3.198.000 12.675.000

_!4AKASSAF TIMIKA

i r.2gi.obo

5.936.000

3.765.000 3.904.000 4.204.OOO 8.535.000 4.706.OOO 4.845.000 1.979.000 7.23|.OOO 3.433.000


6.589.OOO

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

-25-

2A SATUAN BIAYA TAKSI PEzuALANAN DIIVAS DALAM NEGERI

NO. (1)
1
I

PROVINSI QI ACEH

SATUAN {3) OK OK OK OK OK OK OK OK

BIAYA TA 2013 (41

90.oo0
82.OOO

3
4

5
6

SUMATERA UTARA RIAU KEPULAUAN RIAU JAMBI


SUMATERA SUMATERA BARAT SELATAN

70.000
91.000 60.000 125.000

90.ooo
110.O00

B 9 10 11 L2 13 L4 15 i6

LAMPUNG

BENGKULU
BANGKA BELITUNG BANTEN
JAWA BARAT D.K.I. JAKARTA

OK
OK OK OK OK

80.000

60.ooo
285.000 60.000 170.O00 50.000 70.000 125.O00

t7
18 19 20 27 22 23 24 25 26

JAWA TENGAH D.I. YOGYAKARTA JAWA TIMUR BALI NUSA TENGGARA BARAT NUSA TENGGARA TIMUR KALIMANTAN BARAT KALIMANTAN TENGAH
KALIMANTAN SELATAN

OK
OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK

100.000
48.O00 72.OOO 90.000

70.000
90.000 290.O00 110.O00 115.OO0 125.000 120.000 48.000 115.000 171.000 110.O00 315.000

KALIMANTAN TIMUR SULAWESI UTARA


GORONTALO

SULAWESI BARAT

27 SULAWESI SELATAN
28 SULAWESI TENGAH

29 SULAWESI TENGGARA
30 MALUKU 3 1 MALUKU UTARA 32 P A P U A 33 PAPUA BARAT

125.000

,/

KEUANGAN MENTERI INDONESIA REPUBLIK

-2629 SATUAN BIAYA TIKET PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI (PPI dalam U S$ BIAYA TAHUN 2OL3 NO
I

KOTA

(21
AMERII{A UTARA

Eksekutif (3)

Bisnis
4

Ekonomi
q

2 3
4

Chicago Houston Los Angeles

L2.47L

6.749

3.587

_1?.63sLl.L87

6.487 5.809
6.040 6.924 6.623 8.564 7.458 8.240

-9,s91
3.L78 3.753

New York

14.76r
1.2:266 t2.468 11.750 10.902 t4.428

5 6 7
8

_QtJqwa
San Fransisco foronto Vancouver Washington

- 1,089 2.77r
3.24t

9'2773.743

10 11

L2
13

t4
15 16

A_MERII{A SELATAN Bogota Brazilia Boenos Aires Caracas Paramaribo


Santiago de Chile

Quito AMERII{A TENGAH Mexico Citv


Havana Panama Citv

18.399 16.393 t3.237 L7.832 15.018 2! 874 L 7 325

g.426 11.518

i.ii
5.970 5.970 5.130 7.353
12.727

e_.1?4
10.399 9.494 16.269

_ ___ _8j900 '1,5'5-9?

I7 18 19

r7.822
L4.702

i.,eir
LL.223

3.966 7.335

23.29r

EROPA BARAT

20
2l

Vienna

Brussels

_ 10.520 10.713

4:!7-7 _ 5.994

___3.:357 3.870

,/

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

dalam U

NO
t

KOTA Eksekutif

BIAYA TAHUN 2OL3 Bisnis


4

Ekonomi
q

2l
Marseilles Paris Berlin Bern Bonn Hamburg
Geneva

22 23
24

3) 10.850

5.O74

3.541

- TOJ?4
LO.277

6,q8q
6.126 6.056

3.331
3.959 4.355 3.753 3.825 4.333 3.331

25
26

rI.478
10.945 7.464 8.166

5.:o-?q
6.031 5.370

27 28 29

Amsterdam EROPA UTARA Copglhagen Helsinski Stockholm


London

31 32
34

9q

93

9:696 10.023 9.9L7 10.980


9.856

1'e29
5.931 5.506 5.446 4.773

3.73A 3.681 3.433 4.153


4.O49

Oslo EROPA SELATAN

35 36 37 38 39 40 4l

Sarajevo Zagreb

Athens Lisbon
Madrid Rome Beograd

t7.778 I4.446 14.9TI 9.309 10.393 8.714

6.334

?.?5*6
4.746 4.767
41774 6.158

9.92r

6.033 2.794 8.041 3.383 3.631 3.851 5.350

Bratislava 43 Bucharest 44 Kiev 4s-- Moscow

42

PEqPAlI!4gR_
6.9gg

8.839 10.860 9.537

4.34t 4.982 6.O29 7.206

3.771. 4.L13

s.le3
5.143

,/

MENTERIKEUANGAN INDONESIA REPUBLIK

-28dalam U S$

BIAYA TAHUN 2OL3 NO


I

KOTA Eksekutif 2 Praque


Sofia Warsaw (3)

Bisnis
4

Ekonomi
5

46 47 48

8.484 7.473

6.748

6'1!9
5.052

ro.777
t2.900
10.281

3.451 3.6L2 3.447

+9
50

AFRII{A BARAT Dakkar Abuja

9.848 7.848

8.555 6.818

AFRII{A TIMUR 5 1 Addis Ababa Nairobi - _?2_* 53 Antananarive 54 Dar Es Salaam 55 H_etq{g AFRII{A SELATAN Windhoek
Cape Town Johannesburg

7.700 7.966 LI.779 8.947 11 11B

5.808 6.081 9.000 6.599

5.552 8.732

8.282
5.733 5.747

10:6_q0_
17.774 8.438 8.524

56 57 58

18.24r 14.94L
11.255

7.570 7.330 6.275

59 60 67

AFRII{A UTARA Algiers Cairo Khartoum


Rabbat

62
63
64

Tripoli T\rnisia

9.536 7.820 5.904 8.910 6.551 9.419

6.593

9.tr1
4.507

7.72r
4.975 4.958

5.770 4.O37 3.915 5.665 5.706 4.I75

Ly

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

-29 dalam

BIAYA TAHUN 2OI3 NO


I

KOTA Eksekutif 2 ASIA BARAT 3 Bisnis


4 Ekonomi

(s)
5.9=9 _2 4.148 6.43I 4.700 3.545 3.545

65
66

vteryrqe
Baghdad Amman

64oo5.433 7.56L

67 68 69

70
7I

72
73 74 75 76

Kuwait Beirut Doha Damascus Ankara Abu Dhabi


Sanaa Jeddah

6:77! 7.703
5.216 8.684 9.449 5.283 8.205 6.446 6.469 5.359

4.?73
4.490 3.639 5:390_ 6.643 4.976 5.878 3.785 5.156 3.510

3:110
3.730 2.745

_ 3.3?s
3.581 2.727 3.679

3.321
3.727 3.000

77_

Muscat giyadh

ASIA TENGAH _ 7 8 _ Tashkent 79 Astana


ASIA TIMUR

!3.617 13.66L

8:453 L2.O89

7.343 8.962

80
81

Beijing
Hongkong

2.595 3.O28

- -

z.f+o
2.633 2.675 I.999 2.966

82
83 84 85

_OS_ete__
To\yo

3:?o4
3.734

_ 2.9q9

Uqrryang
Seoul ASIA SELATAN

2.421 3.233

L.623 1.257 1.864 1.835 L.737 7.737

_qq_ Eebp_sl. __
87
Teheran

_ 6:3oJ
4.475

3.905 3.416

_9,298
2.920

MENTFRIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

-30dalam U

BIAYA TAHUN 2OT3


NO

KOTA Eksekutif Bisnis


(4

Ekonomi
(5

2
Colombo Dhaka Islamabad Karachi New Delhi

3 3 . 11 9 3.063 5.482

88 89 90 91

2.562 2:4L7 3.333

L.628

r.o92
2.501

4.226

3.633
2.OO9

2.327

92

ASIA TENGGARA
Baqdar Seri Bagawan Bangkok Davao Citv Hanoi _e_9-

93 94 95

L.628 2.344 2.757

1.833
L.677 1.195

Ho Chi Minh Johor Bahru Kota Kinabalu 1 0 0 Kuala Lumpur 1 0 1 Manila IA2 Penang 1 0 3 Pnom Penh

97 98 99

1 r!7 1 155 2.558 1.833 1.503 9tL

919 823 I.64L 1.656

r.235
525 694 585 1.150 545

r.894
1.158 2.453 918 2.202 997

r.427
659 I.6L4

766
1.981 673

r.627
403

to4
105 106

Singapore

Vientiane
Yangon ASIA PASIFIK

?Q74
I.468

2.O25 1.2T2

r.420
1.053

L07 108

Canberra Darwin

s.506
6.689

M_-elbqqryg 10_e___ " 1 1 0 Noumea


111 Perth

4.886 6.940

4.926 4.900 3:8_14

2.500 3.96+

5.9r7
1.801 7.398 4.237 2.740 4.687

- ?'8F8
3.780
1.525

5.77r _ _
8.252 4.629 3.318 6.561

J\2
113

_ f_o1!\{qrepby
Sydney

5.034
2.557

t14

Vanimo

__ll_s_wgtti[gJo_q_ _

2.380
3.413

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

-31 30
SATUAI{ BIAYA PTNYTLENGGARAAN PERWAKILAN RI DI LUAR NEGERI 3O.f ATKr Langganan Koran/Mqialah, Lampu, Pengamanan Sendiri, Kantong Jamuan

Diplomatik,

NO

KOTA

ATK

(or)
(3)

(21
AMERIKA UTARA
Ohicago

Langganan Koran/ Majalah (ekslempar/ bulanf (41

Lampu (buah)

Pengamanan Sendiri

(oBl
(6)

Kantong Diplomatik (kgl

.Iamuan (oHl (8)

(s)
18 18 18 T9

(71
94 94 94 99 106 94 106 106 94

1.270

37
37 37 39

2
a.

Houston
Los Angeles

r.220
7.270 t.270

2.521 2.52L
3.420 2.256 1.963

5
6 8 9

New York (termasuk KJRI New Yorkl Ottawa


San Fransisco loronto

89 89 89 94

1.307 r.270
I.307

42 37
42 42 37

20
18

100
89 100

Vancouver W3lhi11$on AMERII{A SELATAN

r.307
r.270

20 20
18

2.O3L 3.391
1.553 2.836

100
89

__19 _ Fogg!q
11

1.185

L2
13 T4 15 16
L7

Brazilia Boenos Aires

r.478
T,L7O 1.319 1.I70 L.L72 1.001 1.099

38 47
33 42 33 37 32 35

18 22 16

1.1s0
2.L95 )..768

96

153
84 l07 85 95 8l 89

Caracas

20
L6 18 15 17

Paramaribo Santiaso de Chile Quito


Lima

,1.899
1.150

91 113 79 101 80

r.777
1.150

90
77 85

r.262

18 i9

AMERIKA TENGATI Mexico Citv


Havana

1.220

r.220
1.038 _ .
1.985

35 35

L7

2.657

T6
I6

20

Panama Citv EROPA BARAT Vienna Brussels Marseilles Paris Berlin Bern Bonn Hamburg
Geneva Amsterdam

_ .3q
264 259 269 269 254 334 254 254

._

r.691 2.839

90 88 84

85 83 79

21 22

23 24 25
26

r.947 2.O22

.?.o??
1.910 2.509

22 22 23 23 22
28

-..?,779
3.I20

rs2
r29

2.373
3.O76 2.799 5.368

ry+t27
L66 127 166 L27

r34

103 101 105

105
99

27 28
29

130
99

" _L9_19
1.910

2?22
28 22

- 2.690 2.690
2.776

L?7 * _ 9 e

2.509
i0 1.9

30

334
254

130
99

2.690

KEUANGAN MENTERI INDONESIA REPUBLIK

-32alam

NO

KOTA

ATK

(or)
(3)

(1)

(21
BROPA UTARA
Jopenhagen

Langganan Koran/ Majalah (ekslempar/ bulan! (4)

Lampu (buah)

Pengamanan Sendiri

Kantong Dlplomatik

(oBl
(6)

(ke)
(71 232
2L3

Jamuan (oH) (8) 110 101 99

(s)
24

3t
32

Helsinski
Stockholm London

2.ILs r.947
1.910 1.966

28r
259 254 26L

3.341
. -2-:_585 3.978 3.749 3.978

33
34

35

Oslo EROPA SELATAN

2.340

3li
145 156 158 161 165 L77 151 177

22 22 22 26

209
2L5

ro2
L27

2F6
108

36
37 38

39 40
4L 42 43

Zaereb Athens Lisbon Madrid Rome

9.+rasvc

1.179 L.275

1.220 t.220 L.270

18 20 20

2.232
2.232 2.776 2.732

rt7
118 12I I23

84 90 91

_?o
2L

93
95

2.732
1.936

r.220
r.220

Eqo.ere4
Vatican EROPA TIMUR

r.220
1.220

22 t9 22

L32
113 86

to2
87

r.669
2.478

ro2
99 86

+ , + ' Bratislava
45 Bucharest

r.220
L.220

t7l 150

22
79 _ 79. 23 I9 .19 19 20

1.668 1.867

t9
47 48 49 50 51

Kig_y -_
Moscow

r:229 _ _ _ . _ ! 4 8 r.220 183

Praque
Sofia

Warsaw Budapest AFRIKA BARAT Dakkar

t.??o
L.220 r.220

L48 148 148 161

__ L.73.? 2.375 2.760 _ 2.082 2.O82


2.27L

110 96 95 L17 95

85
i06 85 85 85 93

95 95 103

52 53

n"huie AFRIKA TIMUR Addis Ababa


Nairobi {ntananarive

I.220 _L:22Q

r48
145

6 6

2.34r

2.?eF 2.o7o
7.773

161 158

55
55

53
54 55

2,9?e_
1.895 2.O29

r32
L23 732

sq
D/

Dql Es Qalaee Harare

r.962 2.096

_. 128
i36

5 5 5 5 5

r.967
_ 1.690 7.773

L43 t34 143

13e
148

40 35 35 40 35

ral rr' li

KEUANGAN MENTERI HEPUBLIK INDONESIA

33
alam

NO

KOTA

ATK

(orl
(3)

(1) 58 59

(21
AFRII{A SELATAN Windhoek

Langganan Koran/ Mqialah (ekslempar/ bulanf HI

Lampu (buah|

Pengamanan Sendiri

Kantong Diplomatik

(oBl
(6)

(kel
(71 t43

Jamuan (oHl

(s)
o c

t8)
40

2.O29
L.962 1.962 2.096

r32
L28 136

60
61

9sse-lqllr
Johannesburs Maputo AFRII{A UTARA Alsiers Cairo Khartoum Rabbat Iripoli
Iunisia

+?8

5 5

2.398 2.363 1.690


1.805

192
139 148

.1o
40 43

62

L.220
1.170

63
64 65 66 67

t.220

140 L47 151

6 6 7

r.220 r.220
1.220

138

r32
130

6 6 6

1.815 L.493 t.449 i.557 2.L51

139 140 150

40

35 40

r37
131

+o
40
40

r.2L2
1.244

r29
189

A,SIABARAT 68 69
Manama

1.170

4t2

51

70
7l 72

Saghdad Amman Kuwait Beirut


Doha

r.220
I.I7O L.T7O

42r
385
363 399 385 381 399 408 372 376 394 376 399 408

5
J

r.372 e?8
1..469 1.574

L9+
177 L67 183 177 t75 183

51
47 44 48 47 46

r.220
L.I2O 1..220

73
74 7S 76 77 78 79 80 B1

Damascus
Ankara

_9
5 5 5
c

1:515 1.575
2.547 1.250 L.464 1.534 t.469 t.I73 2.547

r.220
t.L70

4a
_ _- . . 4 9 45 46

Abu Dhabi
Sanaa Jeddah

t.L70 L.220

.]97
1.7L 173

Muscat
Riyadh

..-\.r70
1.220

82

Istanbul Dubai A.SIATENGAH

1.220
1.170

5 5 5 5 5

181 L73
183 t87

.19
46 48 49

i.250

83 84 85

lashkent

1.220

Astana Baku ASIA TIMUR

1.220 1.220

381 412 439

q
5 6

_ ._ ?.?41
1.150 1.035

2.244 1.150

46 46

1.035

+6
44 45 48 48

86 87 88 89

Beijing

1.220

I-longkong
Osaka

r.270
t.270
1.270

Tolcyo

_ 9 ! _ _ -Uglry-g4e 9 1 Seoul 92 Shanshai

r.229
1.270

r.220

346 346 379 379 365 361 346

6 6 6 6 6 6 6

2.233

?.167
2.055 3.450

47 47 51 51

r.324 2.524
2.233

le

__-. !7

49 47

46 44

KEUANGAN MENTERI INDONESIA REPUBLIK

-34Langganan Koran/ Majalah (ekslempar/ bulanf

NO

KOTA

ATK

(orl
(3)

Lampu (buahl

Pengamanan Sendiri

(oB)
(6)

Kantong Diplomatik (kg)

.Iamuan (oHl {8)

(1)

(21
ASIA SELATAN Kaboul
Ieheran Colombo Dhaka

(41 50
46 44 45 45 45 46 46

(sl
6 5 5 5

(71
t.945 1r3.8_0-. L.495 1.553

93
94 95 96

t.r20

r.229
L.170 1.170

65 60
57 58

89

82 78
79 79 79 81 81

97
98 99 100

Islamabad Karachi
New Delhi Mumbai

-.r._?29
r.220
1.170 1.170

5 5
5

4)4r
1.546 2.329 2.329

58 58
59 59

A,SIATEITGGARA 101

ro2
103 104 105 106 LO7 108 109 110 111 L12 113

Bandar Seri Bagawan Bangkok Davao Citv Hanoi

1.170 1.L70 1.t70

r.t70
I.i70 I.170 1.170 T.L7O 1.170 1.170 1.170

Ho Chi Minh Johor Bahru Kota Kinabalu Kuala Lumpur Manila

47 47 47 46 46

37 37
37 47

BgrenePnom Penh

1.,1?o*

37 _ _ . 39
49 47 46 47 37 37

5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4
J

1.350 1.480 942 ___1.L79 r.265 97L

75 75 75 73 65

83 83
83 B1 81 66 66 66

_-- 2:0-89 I,22I

60 60
60
't5

1.0s2
1.178 r.221
2.917

83
66 69 87

60
62 78 75 74 75

Singapore Vientiane

tt4

Yangon 1 1 5 Songkhla

L.220 t.220
i.170

5
J

2.362 981
1.480

5
4 4

83 82 83
66 66

_L!_6 Ett4i"e
IL7 Tawau ASIA PASIFIK 1 1 8 Canberra 1 1 9 Darwin L20 Melbourne L 2 t Noumea r22 Perth L23 Port Moresbv

L_l70 1.170

r.227 1.221 -

.90
60

1.2to
t.220

r.220
1.220

52 52 52
5()

6 6
o o

2,t59
2.568

2.9 8
2.463 2.568 642 3.160 642 1.840

t23 123 123


133

oo

92

- _22
100
92

1.220

52 52 50 52 48 49

L23

t24
t25

Sydney Valimo

L,??.O _ q 0 t.220
1.220

t26

_ L?7
t28

Wellineton Suva Dilli

L.220
1.134 1 .1 5 8

6 6 6 6

llq _82 t2s 92


118 89

L23
TL4 LL7

92
86 88

5 5

_ __. l.7lor.747

Y/

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

-35-

3o.2 Pemeliharaan, Pengadaan tnventaris Kantor, Pakaian Soplr/Satpam,

Sewa Kendaraan, dan Konsumsl Rapat

Pemeliharaan NO

KOTA

Kendaraan dinas

(Unit/
Tahunl

Gedung (m2ltahunf t+l

Halaman

Pengadaan Inventarls Kantor

l^"1
tahunl (51

(orl
(6)

Pakaian Soptr/ Satpam lstell

Sewa Kendaraan (harif

Sedan

Bus
t9l

Mobtl Boa

Konsumsl Rapat loKl

(21
AMERIKAUTARA Shicago 2 Houston 2 Ios Aneeles 4 New York _.5.- _ Sttawa 6 Jan Fransisco 7 loronto I Vancouver I iVaqhington $MERIKA SELATAN

t3l

{61

r0t
409

I rl
46 46
46

8.353
8.353 8.353

80 80
80

9 9 9

681

320

.9q1
681

9?9
320

a.793
9.408

8.353
9.408 9.408

9,9s.q -_9..5?e.
10.639 7.500 9.496 7.562 8.441

80 72 80 72 72 80

9
9 9 9 9 9

777 7.97 681


767 767

337 961 320


361 361

300 390 300 300


291 300

400
__400_ 400

409
409 431

400

48
5_l 46 51 5l
46

3s9400

_4_61 409
461 461 4rl9

29r
291

350
350 400

. - ._ 6 9 1
695 867 609

3:20

309

10
l1

EqC_ota
Brazilia Joenos Aires

63 63
A?

9 9 9 9 9 9

t2
1?

3:7 408
246

264

32s
250

3_50 350

t4
15 l6
lt

93IggqsParamaribo
Santiaeo de Chile

72
63

774
616 688 588 645

361
290

?e_1 qs9- _J9s ___


250
261 350

3s0

418 521 366

46

58 4l

52
41 46 39

370
4L3

324

350

Q-ttitgLima

7.2tO 7.973

63 63

-..279.
303

223 245

.9sq
384

3_q-3 387

43

8 l9

IMERII(A TENGATI Mexico Citv


Havana

8.001 7.825

72 72

20

P-egeEe-c-ry
EROPA BARAT Vienna

-.7'90-0
13.692 13.434

1?
80

9 9 9

652 638 609

307 300
247

275 275 232

392 383
350

392 383

44

43

.96q
427
806 837 437 790

_ 1.r
cl

2l

22 23

Brussels
Marseilles Paris Berlin Bern Bonn Hamburs
Seneva

72
80

?1
25

13.95r 13:9.q! t3.176


I7.309 -t3.176 73.176

qq
80 80 72 80 72

9 9 9
o 9

760 745 774

708 695

?74 _
731 960
t5L

_ _390 293 722 304 722 _ _394 287 642


895 68.2 642 895 642 377 287 247 377 247

608 596 619

50 52
52 49 64 49 49 64 49

6_r.:)_
585 764
c6J

26 27

2a
29

17.309
13
I to

Amsterdam OROPA UTARA


2l 1D

9 9 9 9 9

1.038
790 790 1.O38

7il
960 731

s-tis
764 585

790

l9PgI'hecq4
ielsinski Itockholm
L,ondon

t4.597 t3.434

33
34
3_q

13.776
13.563 16.t47

80 72 80
80 80

9
q

810 745

/rbb

9 9
9

731
753 896

Oslo EROPA SELATAN Saraievo Zagreb thens


Lisbon

695 682 702 835

_.918 293 300


300

.918
596 585 602 717

352 '242

806 79t 814 969

979

54 50 49

50 60

36
37

11 . 1 0 9 12.O13

3q_ 39
40

_.\?.t42
12.401

!_r
42 43

Madrid Rome Beograd Vatican

12.6s9
13.563

72 72 72 72 72
72

tt.626
13.563

72

I 9 9 9 9 9 9 9

616 667 674 688 702 753 645 753

302

4q3

326 330 337


344

262 26s 275


276 275 295

533
_ 539 550 562 516 602

667 721 729 744 760

41 45 45 46 50 43

q69
Jlo

2e9 _ 6 9 ?

at4
698 814

368

50

^/

KEUANGAN MENTERI INDONESIA REFUBLIK

-36Secta Kendaraan Pengadaan Halaman

Pemeliharaan NO

KOTA

Kendaraan dinas (Unlt/


Tahrrr I

Gedung lm2ltahunf

Kantor

l^tl tahunf 72 72 72 72 72 72 72 72 9
9 9 9
o

lorl
731 638 631

Pakalan Soplr/ Satpam lstell

lharil

Konsumsi
Rapat

Sedan

Bus

Mobll Box

loKl

44 45 46 47 48 49 50

}ROPATIMUR 3ratislava fucharest fiev vloscow


>raoue

3.t76
1.496

358

287

372
309

250
275

585 510

791
690 642 845 642 642

49 43

r.367
4.080 1.367

so5

+2
52 42 42 42
46

l8.l
OJI

_ 309 309
309

397
275 275

9?F
505
JUC

lofia ^/arsaw
}rdanesf

r.367
1.367

9 9

63r
688

309
337

5t

2.407

_27F 300

505 550

6a2
744

AFRIKA BARAT

s2
53

f)ekkar

\il.+z,j
12.234

\buia AFRII(A TIMUR \ddis Ababa


{airobi
{nfananerivc

72 72

9 9

ssc
346 315 294
JIJ

204 200

275
275

663 650

tcJ

150

43 42

53
54
J5

I 1.133 10.399 l l. l33

72
63
OJ

56 57

Dar Es Salaam Harare IFRIKA SELATAN Windhoek Cape Town Johannesburg Maputo AFRIKA UTARA

1O.766 I 1.s00

72 63

9 9 9 9 9

^_.;
32s
315

2s9 ?4-2 2s9


251

ztJ

-- . ?so.
250

7lo 663

770
663

8
7 8 8 8

7lo
686

304

275
250

264

733

7to 686 733

58 59 60 61

1.l33

t2

o.766 o.766
I 1.500

72 72 72

9 9 9 9

304
304 325

259 251 251

?68 25_t253 27t


" 244 236 234

275 275 275 294

350

7to
646 686

8
8 8 8

3s0
233
249

733

62 63
64
OJ

{!g!ers
Cairo Khartoum Rabbat
l nDoll

19.?99
10.889 Lt.623 70.644 10.154

66
OI

72 63 72 72 72

-?.
9
9

304 308 329

27s_ 250
zrc

. -9sq
300
350

50 4l 51

47

_?_
9 9

- :3ol
287 244

275
275

?7s

350 350
350

50 50
150

47 50 46
44

lunisia ASIA BARAT Manama

10.032

43

68

69 70 7l 72
73 74 75 76

]celqeq
{mman

11.2s6 I 1.s00 10.s22


9.910 0.889

72 72
OJ

Kuwait
Beirut Doha Damascus \nkara \bu Dhabi 3anaa
Jeddah

72

o.522 o.399
0.889 1.133

72.
72 72 63

77
7A 79

80
8l

Muscat Rivadh Istanbul


Dubai

o.154 o.277 o.766 o.277


0.889 l l33

7?
72 72 72 72

a2 a2
83 84

9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9

490

393

221
ZIJ

350

_s0-o
458 431 474 458 453 474 484 442

191
367 346 380
JO/

250
2tJ

9.9_q
300 350
285

275 225
275

3q0
350

1s0 50 25 50 50

33 34
3l

29

oo
50 50
50

_12=
31 3l

363

3_gg.._ 27t-275 389


354 359 376 359 2SO - .275

39_q350

147 469
447 474 444

2rl

275

300 .350 350 350


350

25 50 50 50
150 150

3qo
389

-.?71
275 250 250 250

32 33 30 30 32 30 32
33

350

ISIA TENGAH fashkent \stana

10.399

tt.256
11.990

rku
ISIA TIMUR lijing :{onskonp fsaka fokyo

63 63 63

acJ

;--^

363

300

6s
t25 t25

3l

9
9

490

393
419

_.. _F?2 _.?7r


371 407
407

300 300

33 35

U5 _-86
6t

- 9-,eol
9.905

r0.863
10.863

72 80 80
80

88

9 9 9 I

ssz
436
+5t)

44_7 441 484 444

397 400 436 436

309

309 339 339

20 20 22 22

,tl

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

-37 Pemeliharaan Sesa Kendataan

NO

KOTA

Kendaraan dlnas lUntt/ 1o.437

Gedung lm2ltahunf

Ilalaman

l^'l
tahunl
o

Pengadaan Pakalan Inventaris Soplr/ Satpam Kantor lstell lorl 391 4t9 414 397 397

lharil
Sedan

Konsumsi Rapat Mobil Box 326

Bus 4t9 4t4 397 397

loKl
2l 2l 20 20

89

Pyongyans

90
91

Seoul
Shanehai

r0.33r
9.905 9.905

72 80 72
72

92

Guanezhou ASIA SELATAN

I 9 9

387
37t 371

465 460 441 441

322 309
309

93
94 95

Kaboul
leheran

96
97 98 99 100

lolombo Dhaka Islamabad Karachi New Delhi Mumbay ISIATENGGARA

9.197 8.520 4.732 8.229 4.229 4.229 8.423


4.423

55

1?.
63 63 72 72 63 63

9 9 9

321

149

575

_..

29_7_
284

9
9 9 9 9

287
287 247 294 294

198 132 t34

s99
509
JIJ

885 420 743

2.767

.?..F63
2.446

792
792 792 8ll 811

2.475
2.475 2.475

28 26_ 24 25
ZJ

194
134

s."ls
515

137
137

527
527

2.534
2.534

25 25 25

r 0 1 regdql_$ell B_Aeey14! r02 3anokok


l03 104 l05 l06 t07 108 l09 110 111 Davao CiW Hanoi Ho Chi Minh Johor Bahru Kota Kinabalu Kuala Lumnur Vlanila
Penang

4.617 8.617 4.6t7 4.423

63 63
63 63 63
OJ

3q1
301
301 294 294

110
140 140

t99
539

g?-.e-.2.592
429
429

8.423 7.500
7.500

63

7.500
8.617 7.500 7.t64 9.O04

63
63 63

t12
113 4 l5 l6 17

Pnom Penh Jingapore


y'iengane {anson

9,6!7
8.520 4.617 7.500 7.500

)ongkhla

72 63 72 72 63
63

[gq'_q!s__,_
fawau TSIA PASIT'IK lanberra Darwin Melboume Noumea Perth Port Moresbv Svdnev Vanimo Wellington Suva Dilli

63

9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 I 9 9 9 9 9

s39

2.592 2.592

_ .!37 137
112 lt2

-9?7
527

8ll
811

2.-s33. 2.534
2.068 2.064 2.064 2.592
2.064 2.155

26 26 26 25 25
2l 2l 2l

240
240

430
430

662
662

240 301
240 250 314 301 297 301 240

tt2
140

430
539 430 444

662
429
662

__lt?

240

116 146 1 4 0 ._ 138 140 tt2, 112

690
467 --.429 420 829

s63
539 533 539

2.704 .-2.592 2.563 2.592


2.0'64 2.064

26 21 22 27 26 26 26
2l

4sg
430

99?.
662

21

ll8 l9

9.585 9.585

20 2l 22
23

9.s85
10.359

9.58s
9.t97 9.585 9.197 9.585 8.907 9.101

24
ZJ

72 72 72 72 72 72 72
72

-9 9

Cs+
334

9
9 9 9

- 22L :-.
JOI

334 321

9
9 9 I 9

334
321 334 311 318

600 156 600 56 56 ,.600 644 68 600 56 5 49 - - - . 65 0/ 0 56 575 49


5t)

sda
923 997 923

2.883
2.443 3 . 11 6 2.767

29 29

e?q . .2.9q3
2.443 2.883 2.767 2.443
2.679

29
31 29 2A 29 28 29 27 27

,_ 98s 923
923 923
Aq7

26 27 28

72 72 72

4s
4a

_gqo
557 569

476

2.737

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PENJELASAN STANDAR BIAYA MASUKAN TAHUN ANGGARAN 2OT3 YANG BERFUNGSI SEBAGAI BATAS ESTIMASI Satuan Biaya Uang Transpor Kegiatan dalam KabupatenlKota Uang transpor dapat diberikan kepada pegawai negeri atau non pegawai negeri yang melakukan kegiatan/pekerjaan di luar kantor yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas kantor/instansi yang bersifat insidentil dengan ketentuan masih dalam batas wilayah suatu kabupaten/kota. Batas wilayah kabupaten/kota di Provinsi DKI Jakarta meliputi kesatuan wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Jakarta Selatan. Uang transpor kegiatan dalam kabupatenlkota tidak dapat diberikan apabila perjalanannya menggunakan kendaraan dinas dan/ atau untuk perjalanan yang bersifat rutin. Uang transpor kegiatan dalam kabupatenlkota tidak dapat diberikan kepada pegawai negeri atau non pegawai negeri yang melakukan rapat dalam komplek perkantoran yang sama. Catatan : yang a. Terhadap perjalanan untuk kegiatan dalam kabupatenlkota jam (tidak pergi pulang memerlukan waktu tempuh melebihi 8 (delapan) termasuk waktu transit) dapat menggunakan mekanisme perjalanan dinas dalam negeri. b. Untuk yang mengharuskan kegiatan dalam kabupatenlkota menggunakan air maupun atau moda transportasi udara dan memerlukan biaya yang melebihi satuan biaya yang ditetapkan, dapat diberikan secara at cost. c. Dalam hal perjalanan dalam kota melebihi 8 (delapan) jam pergi pulang termasuk pelaksanaan kegiatannya maka dapat diberikan transpor dalam kota dan uang harian sebesar 75% (tujuh puluh lima persen) dari Satuan Biaya Uang Perjalanan Dinas Dalam Negeri kota berkenaan dan tidak diberikan penginapan. d. Biaya transportasi dalam kota untuk kegiatan rapat dan kegiatan lainnya yang sejenis dapat dibebankan pada anggaran unit penyelenggara kegiatan. Satuan Biaya Keperluan Sehari-hari Perkantoran di Dalam Negeri Satuan Biaya Keperluan Sehari-Hari Perkantoran Untuk Satker di Dalam Negeri merupakan satuan biaya yang dikaitkan dengan jumlah pegawai digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya keperluan sehari-hari perkantoran berupa barang habis pakai yang secara langsung menunjang penyelenggaraan operasional dan untuk memenuhi kebutuhan minimal agar suatu kantor dapat memberikan pelayanan secara optimal, terdiri dari alat tulis kantor (ATK), barang cetak, alat-alat rumah tangga, langganan surat kabar/berita wal. ialah. dan air minum

MENTERI KEUANGAN INDONESIA REPUBLIK

Satuan kerja yang memiliki pegawai sampai dengan 4O (empat puluh) orang, dapat mengalokasikan paling banyak Rp52.000.0O0,0O (lima puluh dua juta rupiah) per tahun. Sementara itu, satker yang memiliki pegawai lebih dari 40 (empat puluh) orang dapat mengalokasikan paling banyak sesuai dengan besaran satuan biaya dikalikan dengan jumlah pegawai. Satuan Biaya Diklat Pimpinan/Struktural Satuan Biaya Diklat Pimpinan/Struktural merupakan satuan biaya digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya diklat penjenjangan pejabatlpegawai yang akan/telah menduduki jabatan tertentu. Satuan ini sudah termasuk biaya observasi lapangan, namun belum termasuk perjalanan dinas peserta. Satuan Biaya Latihan Prajabatan Satuan Biaya Latihan Prajabatan merupakan satuan biaya yar:g digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya latihan prajabatan bagi calon pegawai negeri sebagai syarat untuk diangkat sebagai pegawai negeri. Satuan biaya ini sudah termasuk biaya observasi lapangan, namrln belum termasuk biaya perjalanan dinas peserta. Satuan Biaya Makanan Penambah Daya Tahan Tubuh Satuan Biaya Makanan Penambah Daya Tahan Ttrbuh merupakan satuan biaya yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya pengadaan makanan/minuman bagi pegawai negeri sebagai penambah daya tahan tubuh, diberikan kepada pegawai negeri yang jenis pekerjaannya dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan pegawai tersebut. 6 Satuan Biaya Konsumsi Rapat Satuan Biaya Konsumsi Rapat merupakan satuan biaya yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya pengadaan konsumsi makanan termasuk minuman dan kudapan untuk rapatlpertemuan baik untuk rapat koordinasi tingkat Menteri/Eselon l/setara maupun untuk rapat biasa yang diselenggarakan di kantor. Rapat koordinasi tingkat Menteri/Eselon I/setara adalah rapat koordinasi yang pesertanya adalah Menteri/Eselon I/Pejabat yang setara. Satuan Biaya Pengadaan Bahan Makanan Satuan Biaya Pengadaan Bahan Makanan merupakan satuan biaya yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya pengadaan bahan makanan, diberikan kepada anggota TNI/POLRI Non Organik, narapidanaf tahanan, pasien rumah sakit, penyandang masalah kesejahteraan sosial, keluarga penjaga menara suar, petugas pengamatan laut, ABK cadangan pada kapal negara, ABK aktif pada kapal negara, petugas SROP dan VTIS, petugas bengkel dan galangan kapal kenavigasian, petugas pabrik gas aga untuk
suar, penlaga menara menara

yang bagi biaya biaya

suar. suar.

kelomDoK kelomook

tenaga ten

kesehatan Kesenatan

keri Kefla

lv

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

-40-

pelayaran, resclte team, mahasiswa/siswa sipil, dan mahasiswa militer/semi militer. Satuan biaya pengadaan bahan makanan dibedakan menurut rayon sebagai berikut: Rayon I : DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yograkarta, Jawa Timur, Lampung. Rayon II : Aceh, Sumatera Utara, Bengkulu, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Jambi, Kepulauan Riau, Riau, Bangka Belitung, Bali, Kalimanatan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat. Rayon III : Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat. Daerah Khusus Rayon I, II, dan III untuk pengadaan bahan makanan narapidana/tahanan merupakan daerah-daerah yar'g terpencil danfata'u sulit dijangkau yang berada pada masing-masing rayon. Pengaturan daerah khusus untuk pengadaan bahan makanan narapidanaf tal:'anan pada masing-masing rayon mengacu pada peraturan Kementerian Hukum dan HAM. Satuan biaya pengadaan bahan makanan kenavigasian diberikan kepada: a. Keluarga Penjaga Menara Suar (PMS) adalah keluarga petugas penjaga menara yang ikut serta dalam bertugas menjaga menara suar. Satuan biaya pengadaan bahan makanan untuk keluarga penjaga menara suar diberikan kepada istri/suami dan anak (maksimal 2 anak) pegawai penjaga menara suar sepanjang keluarga dimaksud mengikuti penjaga menara suar melaksanakan tugas di lokasi pos menara suar. b. Petugas Pengamatan Laut adalah petugas yang melaksanakan survey hidrografi pada alur pelayaran serta melakukan evaluasi alur dan perlintasan serta memonitoring pelaksanaan Sarana Bantuan Navigasi Pelayaran (SBNP).Pihak III, Non Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. c. ABK Cadangan Kapal Negara adalah awak kapal negara kenavigasiaan yang siaga untuk ditempatkan pada kapal negara kenavigasian pada saat sandar dan bertolak serta bongkar muat. d. ABK Aktif Kapal Negara adalah awak kapal negara kenavigasian yang ditempatkan dan bekerja di kapal negara kenavigasian pada posisi tertentu pada saat berlayar. e. Petugas Stasiun Radio Pantai (SROP) dan Vessel Traffic Information Seruice (VTIS) adalah petugas yang mengoperasikan peralatan di Stasiun Radio Pantai (SROP) dan Vessel Traffic Information Seruice (VTIS) f. Petugas Bengkel dan Galangan Kapal Kenavigasian adalah petugas yang memperbaiki dan merawat sarana prasarana kenavigasian di bengkel navigasi dan memperbaiki serta merawat kapal negara kenavigasian di galangan navigasi. g. Petugas Pabrik Gas Aga untuk Lampu Suar adalah petugas yang bekerja di pabrik gas aga di Balai Teknologi Keselamatan Pelayaran (BTKP), gas disunakan sebasai bahan bakar baei lampu-lampu rnerl.ara suar.

MENTERI KEUANGAN BEPUBLIK INDONESIA

-4r-

h. Penjaga Menara Suar (PMS) adalah petugas yang menjaga dan merawat menara suar agar dapat berfungsi dengan baik. i. Kelompok Tenaga Kesehatan Kerja Pelayaran adalah petugas kesehatan yang bertugas memeriksa kondisi kesehatan para awak kapal pada saat pengurusan sertifikasi kepelautan. Satuan biaya pengadaan bahan makanan untuk mahasiswa/siswa kedinasan diberikan kepada mahasiswa/ siswa yang diasramakan, meliputi: a. mahasiswa/siswa sipil (seperti mahasiswa pada Sekolah Tinggi Perikanan, Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial, Akademi Migas); b. mahasiswa/siswa militer/semi militer (seperti mahasiswa Akademi TNI/AKPOL, mahasiswa Penerbangan, mahasiswa Institut Pemerintahan Dalam Negeri). Satuan Biaya Konsumsi Tahanan Satuan Biaya Konsumsi Tahanan merupakan satuan biaya yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya pengadaan paket makanan tahanan, diberikan untuk tahanan yang berada pada rumah tahanan kejaksaan, kepolisian, dan BNN. 9 Satuan Biaya Pemeliharaan Sarana Kantor Satuan Biaya untuk Pemeliharaan digunakan Sarana Kantor mempertahankan barang inventaris kantor (yang digunakan langsung oleh pegawai, khususnya meja dan kursi), Personal Computer/Notebook, Printer, AC Split, dan Genset agar berada dalam kondisi normal (beroperasi dengan baik). Untuk biaya pemeliharaan genset belum termasuk kebutuhan BBM.

1 0 Satuan Biaya Toga Hakim dan Jaksa Satuan Biaya Toga Hakim dan Jaksa merupakan satuan biaya yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya pengadaan toga bagi Hakim Agung pada Mahkamah Agung, Hakim Mahkamah Konstitusi pada Mahkamah Konsitusi, Hakim pada pengadilan negeriltinggi, dan Hakim Pengadilan Pqjak, serta Jaksa pada Kejaksaan Negeri/Tinggi. Satuan biaya tersebut tidak termasuk atribut/ perlengkapan. 1 1 Satuan Biaya Toga Mahasiswa Satuan Biaya Toga Mahasiswa merupakan satuan biaya yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya pengadaan toga bagi mahasiswa pada perguruan tinggi/akademi termasuk biaya sudah negeri. Satuan atribut/ perlengkapan.

L 2 Satuan Biaya Penerjemahan dan Pengetikan


Satuan Biaya Penerjemahan dan Pengetikan merupakan satuan biaya yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya penerjemahan dan pengetikan, dibayarkan kepada pihak/orang yang menerjemahkan naskah asli ke dalam bahasa yang diinginkan.

MENTERI KEUANGAN REFUBLIK INDONESIA

-42-

Pembelian 13 Satuan Biaya Penggantian Inventaris Lama dan/atau Inventaris untuk Pegawai Baru Satuan Biaya Penggantian Inventaris Lama danf atau Pembelian Inventaris Untuk Pegawai Baru merupakan satuan biaya yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya penggantian inventaris lama dan/atau pembelian inventaris bagi pegawai baru. Penggantian inventaris lama digunakan untuk penggantian meja dan kursi pegawai, pengalokasiannya maksimal IOo/o(sepuluh persen) dari jumlah pegawai dan minimal untuk 1(satu) pegawai, sedangkan pembelian inventaris bagi pegawai baru disesuaikan dengan kebutuhan. L4 Satuan Biaya Bantuan Beasiswa Program Gelar/Non gelar Dalam Negeri Satuan Biaya Bantuan Beasiswa Program Gelar/Non Gelar Dalam Negeri merupakan satuan biaya yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya bantuan mahasiswa program gelar/non gelar dalam negeri bagi pegawai negeri yang ditugaskan untuk melanjutkan pendidikan Diploma I, Diploma III, Diploma IV atau Strata 1 (satu), dan pendidikan pasca sarjana (Strata 2 (dua) atau Strata 3 (tiga)) yang terdiri dari biaya hidup dan biaya operasional, uang buku dan referensi per tahun. Biaya untuk pendidikan ditanggung oleh Pemerintah secara at cost sedangkan untuk biaya riset program dapat dialokasikan bantuan biaya riset sesuai kemampuan keuangan kementerian/lembaga masing-masing, yang dalam pengusulannya dilampiri dengan TOR, RAB, dan SPTJM. Khusus tenaga pengajar biasa pada perguruan tinggi yang ditugaskan mengikuti pendidikan fakultas pasca sarjana, besaran tunjangan tugas belajar merqiuk Keputusan Presiden Nomor 57 tahun 1986 tentang T\.rnjangan Belajar Bagi Tenaga Pengajar Biasa Pada Perguruan Tinggi Yang Ditugaskan Mengikuti Pendidikan Pada Fakultas Pasca Sarjana. 15 Satuan Biaya Sewa Mesin Fotokopi Satuan Biaya Sewa Mesin Fotokopi merupakan satuan biaya yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya sewa mesin fotokopi yang terdiri dari mesin fotokopi analog dan mesin fotokopi digital untuk menunjang pelaksanaan operasional kantor, sudah termasuk toner dan biaya perawatan. L 6 Honorarium Narasumber (Pakar/Praktisi/Pembicara Khususf untuk Kegiatan Seminar/ Rakor/ Sosialisasi/ Diseminasi/ FGD / Ke giatan Sejenis Honorarium Narasumber (Pakar/Praktisi/Pembicara Khusus) untuk Kegiatan Seminar/Rakor/Sosialisasi/Diseminasi/FGD/Kegiatan Sejenis merupakan satuan biaya yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya honorarium narasumber non pegawai negeri yang mempunyai keahlian tertentu/pengalaman dalam ilmu/bidang tertentu. l7 Satuan Biaya Pemeliharaan dan Operasional Kendaraan Dinas Satuan Biaya Pemeliharaan dan Operasional Kendaraan Dinas digunakan untuk mempertahankan kendaraan dinas a tetap dalam kondisi normal

vl/

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

-43-

dan siap pakai sesuai dengan peruntukannya termasuk biaya bahan bakar. Satuan biaya tersebut belum termasuk biaya pengurusan surat tanda nomor kendaraan (STNK). 1 8 Satuan Biaya Pemeliharaan Gedung/Bangunan Dalam Negeri Satuan biaya digunakan untuk pemeliharaan rutin gedung/bangunan dalam negeri dengan maksud rnenjagalmempertahankan gedung dan bangunan kantor di dalam negeri agar tetap dalam kondisi semula atau perbaikan dengan tingkat kerusakan kurang dari atau sama dengan 2Yo (d:ua persen), tidak termasuk untuk pemeliharaan gedung/bangunan dalam negeri yang memiliki spesifikasi khusus yang diatur berdasarkan ketentuan yang berlaku. Satuan biaya pemeliharaan gedung/bangunan dalam negeri dialokasikan untuk: a. Gedung/bangunan milik negara; b. Gedung/bangunan milik pihak lain (selain pemerintah pusat) yang disewa dan/atau dipinjam oleh pengguna barang dan dalam perjanjian diatur tentang adanya kewajiban bagi pengguna barang untuk melakukan pemeliharaan. L 9 Satuan Biaya Sewa Gedung Pertemuan (per empat jaml Satuan Biaya Sewa Gedung Pertemuan (per empat jam) merupakan satuan biaya yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya sewa gedung pertemuan untuk pelaksanaan kegiatan di luar kantor seperti rapat, pertemuan, sosialisasi, seleksi/ujian masuk pegawai dan kegiatan lain sejenis. Gedung pertemuan adalah gedung yang biasa digunakan untuk pertemuan dengan kapasitas lebih dari 3O0 (tiga ratus) orang, sudah termasuk sewa meja, kursi, sound system, dan fasilitas gedung pertemuan lainnya. 20 Satuan Biaya Sewa Kendaraan (per delapan jaml Satuan biaya sewa kendaraan (per delapan jam) merupakan satuan biaya yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya sewa kendaraan roda 4 (empat), roda 6 (enam)/bus sedang, dan roda 6 (enam)/bus besar untuk kegiatan yang sifatnya insidentil dan dilakukan secara selektif serta efisien. Satuan biaya sewa kendaraan sudah termasuk bahan bakar dan pengemudi. Untuk sewa kendaraan operasional kantor yang tidak bersifat insidentil atau untuk jangka waktu yang lama, baik dalam satuan bulanan atau untuk tahunan, satuan biayanya menggunakan harga pasar. Satuan biaya sewa kendaraan dapat diperuntukkan bagi Pejabat Negara (ketua/wakil ketua dan anggota lembaga negara, menteri serta setingkat menteri) yang melakukan perjalanan dinas dan memerlukan sewa kendaraan dan diberikan secara at cost. Catatan: Untuk sewa kendaraan selain kendaraan roda 4 (empat), roda 6 (enam)/bus dan roda 6 (enam)/bus besar, termasuk untuk moda transportasi

L/

KEUANGAN MENTERI INDONESIA REPUBLIK

antar pulau di wilayah Indonesia (misalnya: perahu, dan speed boat) dapat menggunakan biaya sewa sesuai harga pasar dan dilakukan secara selektif serta efisien.

2 L Satuan Biaya Pengadaan Kendaraan Operasional Pejabat


Satuan Biaya Pengadaan Kendaraan Operasional Pejabat merupakan satuan biaya yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya pengadaan kendaraan operasional pejabat eselon I dan eselon II.

22 Satuan

Biaya Pengadaan Kendaraan Operasional Kantor dan/atau Lapangan Roda 4 Satuan Biaya Pengadaan Kendaraan Operasional danf atau Lapangan Roda 4 merupakan satuan biaya yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya pengadaan kendaraan roda 4 (empat) operasional kantor dan/atau lapangan guna menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian Negara/Lembaga. Satuan Biaya Pengadaan Kendaraan Operasional Bus merupakan satuan biaya yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya pengadaan kendaraan operasional dan f atau angkutan antar jemput pegawai. Sepanjang diperlukan, dapat diberikan ongkos kirim untuk pengadaan kendaraan opersional bus , yang besarannya disesuaikan dengan harga pasar.

23 Satuan Biaya Pengadaan Kendaraan Operasional Bus

24 Satuan

Biaya Pengadaan Kendaraan Operasional Roda 2 {Duaf Operasional Kantor Dan/Atau Lapangan Satuan Biaya Pengadaan Kendaraan Operasional Roda 2 (Dua) Operasional Kantor dan/atau Lapangan merupakan satuan biaya yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya pengadaan kendaraan roda 2 (dua) termasuk trail yang digunakan untuk operasional kantor dan/atau lapangan guna menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi.

25 Satuan Biaya Pengadaan Pakaian Dinas (Stelf


Satuan Biaya Pengadaan Pakaian Dinas (Stel) merupakan satuan biaya yang digunakan untuk pi:rencanaan kebutuhan biaya pengadaan Pakaian Dinas termasuk ongkos jahit dan atributnya yang meliputi : a. Satuan Biaya Pakaian Dinas Dokter Satuan Biaya Pakaian Dinas Dokter diperuntukkan bagi dokter yang penyediaannya secara selektif, dan diberikan 1 (satu) potong jas per tahun. b. Satuan Biaya Pakaian Dinas Perawat Satuan Biaya Pakaian Dinas Perawat diperuntukkan bagi perawat yang penyediaannya secara selektif, dan diberikan paling banyak 2 (dua) stel pakaian per,tahun. c. Satuan Biaya Pakaian Dinas Pegawai Satuan Biaya Pakaian Dinas Pegawai diperuntukkan bagi pegawai yang penvediaannva secara selektif. dan diberikan paling banyak 2 (dua) stg!

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

-45-

per tahun dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Harus ada ketentuan yang ditetapkan oleh Presiden pada awal pembentukan satker mengenai kewajiban penggunaan pakaian dinas pegawai; 2) Dalam hal satker yang pada awal pembentukannya tidak terdapat ketentuan yang mewajibkan penggunaan pakaian dinas pegawai, biaya pakaian dinas pegawai dapat dialokasikan setelah memiliki ijin prinsip dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. d. Satuan Biaya Pakaian Seragam Mahasiswaf Taruna Satuan Biaya Pakaian Seragam MahasiswafTaruna diperuntukkan bagi mahasiswaf taruna pada pendidikan kedinasan di bawah Kementerian Negara/Lembaga yang tertentu penggunaan seragamnya telah mendapatkan ijin prinsip dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi yang penyediaannya dilakukan secara selektif, paling banyak 2 (dua) stel per tahun. e. Satuan Biaya Pakaian Kerja Sopir/Pesuruh Satuan Biaya Pakaian Kerja Sopir/Pesuruh diperuntukkan bagi sopir/pesuruh yang diangkat berdasarkan surat keputusan KPA, dan dapat diberikan paling banyak 2 (dua) stel per tahun. f. Satuan Biaya Pakaian Kerja Satpam Satuan Biaya Pakaian Kerja Satpam diperuntukkan bagi satpam, sudah termasuk perlengkapannya (sepatu, baju PDL, kopel, ikat pinggang, tali kurt dan peluit, kaos kaki, topi, kaos security dan atribut lainnya) dan dapat diberikan paling banyak 2 (dua) stel per tahun. 26 Satuan Biaya Paket Kegiatan Rapat/Pertemuan di Luar Kantor Satuan Biaya Paket Kegiatan Rapat/Pertemuan di Luar Kantor merupakan satuan biaya yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya kegiatan rapatf pertemuan yang diselenggarakan di luar kantor dalam rangka penyelesaian pekerjaan yang perlu dilakukan secara intensif. Kegiatan rapatlpertemuan di luar kantor dapat dilaksanakan sepanjang melibatkan eselon I lainnya. Satuan biaya paket kegiatan rapatfpertemuan di luar kantor menurut peserta kegiatan terbagi dalam 3 (tiga)jenis: a. Kegiatan rapatlpertemuan di Luar Kantor pejabat Menteri/Setingkat Menteri adalah kegiatan rapatlpertemuan yang dihadiri paling sedikit 1 (satu) orang pejabat Menteri/ Setingkat Menteri; b. Kegiatan rapatf pertemuan di Luar Kantor pejabat Eselon I/Eselon II yang dihadiri paling sedikit 1 (satu) pejabat Eselon l/Eselon II; c. Kegiatan rapatlpertemuan di Luar Kantor pejabat Eselon III yang dihadiri paling sedikit 1 (satu) pejabat Eselon III. Satuan biaya paket kegiatan rapatf pertemuan di Luar Kantor menurut lama penyelenggaraan terbagi dalam 3 (tiga)jenis: a. Paket Fullboard Satuan biaya paket fullboard disediakan untuk paket kegiatan rapat yang diselenggarakan di luar kantor sehari penuh dan bermalarnf rnenginap. Komponen naket m akomodasi 1 minuman selamat da

KEUANGAN MENTERI INDONESIA REPUBLIK

-46-

dan kudaPan 2 (dua) kali' ruang pertemuan dan fasilitasnya (termasuk screen projector, podium, fltp chart, uthite board, stand.ard. soind.' sgstem, mikropon, alat tulis, air mineral, dan permen). b . Paket Fulldag Satuan biaya paket fullday disediakan untuk kegiatan rapatlpertemuan yang dilakuka.t di l,.tu,t kantor minimal 8 (delapan) jam tanpa menginap' ko*pott"n paket mencakup minuman selamat datang, makan 1 (satu) kali, rehat kopi dan kudapan 2 (dua) kali, ruang pertemuan (termasuk screen projector, podium, flip chart, uthite board, standard sound sgstem, mikropon, alat tulis, air minezx ral, dan permen). Paket Halfdag paket kegiatan Satuan biaya paket hatfday disediakan untuk rapatlpertemuan-yang dilaliukan di luar kantor selama setengah sehari minimal 5 (lima) jam. Komponen biaya mencakup minuman selamat datang, makan 1 (satu) kali (siang), rehat kopi dan kudapan 1 (satu) kali, Ruang Pertemuan (termasuk screen projector, podium, flip charL uhite board., standard. sound. sgstem, mikropon, alat tulis, air mineral, dan permen). Catatan : a. Dalam hal rapat/pertemuan di luar kantor dilakukan secara bersamasama, hotel untuk seluruh pejabat negaraf pegawai dapat menggunakan hotel yang sama disesuaikan dengan kelas kamar hotel yang telah ditetapkan untuk setiap pejabat negaraf pegawai negeri. b. Akomodasi paketfullboard diatur sebagai berikut: : 1 (satu) kamar untuk 1 (satu) orang Pejabat Eselon II ke atas Pejabat Eselon III ke bawah = 1 (satu) kamar untuk 2 (dua) orang c. Kegiatan yang diselenggarakan secara futlboard dapat dilaksanakan, baik di dalam kota maupun di iuar kota 1) Kegiatan yang diselenggarakan di luar kota, alokasi pada RKA-K/L terdiri atas: biaya transportasi yang diberikan secara at cost, indeks paket pertemuan lfullboard), dan uang harian paket futlboard di luar kota (Lampiran I Nomor 27). 2) Pada kegiatan yang diselenggarakan di dalam kota, alokasi pada RKAK/L terdiri atas: indeks paket pertemuan (fuIlboard/fulldag/halfdad, uang saku dan biaya transportasi dalam kota. d. Besaran uang saku untuk kegiatan rapatlpertemuan di luar kantor, ditetapkan sebagaimana dalam Lampiran I Nomor 27 e. Kegiatan rapatlpertemuan luar kantor dalam rangka penyelesaian pekerjaan yang dilakukan secara intensif harus menggunakan indeks satuan biaya tersebut di atas. 27 Satuan Biaya Tiket Perjalanan Dinas Dalam Negeri (PP| Satuan biaya untuk pembelian tiket pesawat udara pulang pergi (PP) dari bandara keberanskatan suatu kota ke bandara kota tuiuan. Satuan bi

t- )/
/

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

-47 -

tiket termasuk biaya asuransi, tidak termasuk airport tax serta biaya retribusi lainnya. Dalam pelaksanaan anggaran, satuan biaya tiket perjalanan dinas dalam negeri menggunakan metode at cost (sesuai pengeluaran). Klasifikasi Tiket Perjalanan Dinas Dalam Negeri : a. Tarif Bisnis untuk Ketua/Wakil Ketua dan Anggota Lembaga Tinggi Negara, Wakil Menteri Gubernur, serta setingkat Menteri, Gubernur/Pejabat Negara Lainnya Yang Setara, dan Pejabat Eselon I. b. Tarif Ekonomi untuk Pejabat Negara Lainnya dan Pejabat Eselon IIlkebawah. 2a Satuan Biaya Taksi Perjalanan Dinas Dalam Negeri Satuan Biaya Taksi Perjalanan Dinas Dalam Negeri merupakan satuan biaya yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya tarif satu kali perjalanan menuju taksi dari kantor kedudukan tempat bandarafpelabuhan/terminal/stasiun keberangkatan atau dari bandara/ pelabuhan/terminal/stasiun kedatangan menuju tempat tujuan di kota bandara / pelabuhan/ terminal/ stasiun kedatangan dan sebaliknya. Catatan: a. Indeks tarif taksi di Provinsi Kalimantan Timur dihitung dari Bandara Sepinggan (Balikpapan) sampai dengan kota Samarinda. b. Contoh penghitungan alokasi biaya taksi: Seorang pejabat/pegawai negeri melakukan perjalanan dinas jabatan dari Jakarta ke Yogjakarta, maka alokasi biaya taksi sebagai berikut : a) Berangkat biaya taksi dari tempat kedudukan di Jakarta ke Bandara SoekarnoHatta biaya taksi dari Bandara Adi Sucipto (Yograkarta) ke tempat tujuan (hotel/penginapan/ kantor) di Yograkarta b) Kembali biaya taksi dari hotellpenginapan (Yoryakarta) ke Bandara Adi Sucipto biaya taksi dari Bandara Soekarno-Hatta ke tempat kedudukan (Jakarta) Satuan Biaya Tiket Perjalanan Dinas Luar Negeri (PPf Satuan Biaya Tiket Perjalanan Dinas Luar Negeri (PP) merupakan satuan biaya yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya pembelian tiket pesawat udara dari bandara di Jakarta ke berbagai bandara kota tujuan di luar negeri pulang pergi (PP). Satuan biaya tiket termasuk biaya asuransi, tidak termasuk airport tax serta biaya retribusi lainnya. Klasifikasi Tiket Perjalanan Dinas Luar Negeri : a. Tarif Eksekutif untuk perjalanan dinas Golongan A. b. Tarif Bisnis untuk perjalanan dinas Golongan B. c. Tarif Ekonomi untuk perjalanan dinas Golongan C dan Golongan D. Untuk perjalanan dinas Golongan C dan Golongan D yang lama ialanannya melebihi B (delanan) iam penerbansan {tidak termasuk waktu

29 .

KEUANGAN MENTERI INDONESIA REPUBLIK

-48-

transit), dapat menggunakan tarif bisnis. 30 Satuan Biaya Penyelenggaraan Penpakilan RI di Luar Negeri Satuan Biaya Penyelenggaraan Perwakilan RI di Luar Negeri merupakan satuan biaya yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya penyelenggaraan operasional perwakilan RI di luar negeri, berupa: a. ATK, merupakan satuan biaya yang digunakan untuk membiayai pengadaan kebutuhan alat tulis (misal: kertas, ballpoinf, dan amplop) yang alokasinya dikaitkan dengan jumlah pegawai. b. Langganan Koran/Majalah, merupakan satuan biaya yang digunakan untuk membiayai pengadaan media cetak. c. Lampu, merupakan satuan biaya yang digunakan untuk membiayai pengadaan penerangan di dalam gedung dan halaman kantor perwakilan d. Pengamanan Sendiri, merupakan satuan bia5ra yang digunakan untuk membiayai tenaga kerja yang ditunjuk untuk melakukan kegiatan pengamanan di kantor perwakilan dan wisma. e. Kantong Diplomatik, merupakan satuan biaya yang digunakan untuk membiayai pengiriman dokumen diplomatik. f. Jamuan, merupakan satuan biaya yang digunakan untuk membiayai kegiatan jamuan tamu diplomatik yang dilaksanakan di luar kantor g. Pemeliharaan Kendaraan, merupakan satuan biaya yang digunakan untuk mempertahankan kendaraan dinas Perwakilan RI di luar negeri agar tetap dalam kondisi siap pakai sesuai dengan peruntukannya, termasuk biaya bahan bakar. Untuk negara yang mempunyai 4 (empat) musim, satuan biaya tersebut sudah termasuk biaya penggantian ban salju. Dalam hal terdapat peraturan dari negara setempat yang mewajibkan asuransi kendaraan, biaya asuransi kendaraan dapat dialokasikan sesuai kebutuhan riil dan dilengkapi dengan data dukung yarrg dapat dipertanggungj awabkan. h. Pemeliharaan Gedung/Bangunan Duta/Konsul, Kantor/Wisma merupakan satuan biaya yang digunakan untuk pemeliharaan rutin gedung/bangunan perwakilan RI di luar negeri dengan maksud untuk menjaga/mempertahankan gedung dan bangunan kantor perwakilan RI di luar negeri agar tetap dalam kondisi semula atau perbaikan dengan tingkat kerusakan kurang dari atau sama dengan 2%o (dua persen). Satuan biaya pemeliharaan gedung/Bangunan Kantor/Wisma Duta/Konsul di luar negeri dialokasikan untuk: 1) Gedung/bangunan milik negara; 2) Gedung/bangunan milik pihak lain (selain Pemerintah Republik Indonesia) yang disewa dan /atau dipinjam oleh pengguna barang dan dalam perjanjian diatur tentang adanya kewajiban bagi pengguna barang untuk melakukan pemeliharaan. i. Pemeliharaan Halaman, merupakan satuan biaya yang digunakan untuk pemeliharaan rutin halaman gedung/bangunan perwakilan RI di luar

u/

KEUANGAN MENTERI INDONESIA REPUBLIK

-49-

Untuk perwakilan RI di negara yang mempunyai 4 (empat) musim dapat dialokasikan biaya pemeliharaan tambahan diluar gedung untuk fasilitas umum apabila ada ketentuan pemeliharaan dari negara yang bersangkutan sesuai dengan kebutuhan riil dan dilengkapi oleh data dukung yang dapat dipertanggungjawabkan. j. Pengadaan Inventaris, merupakan satuan biaya yang digunakan untuk membiayai pengadaan meja dan kursi pegawai pada perwakilan RI di luar negeri. pengalokasiannya maksimal lOo/o (sepuluh persen) dari jumlah pegawai (home staffl dan minimal untuk 1 (satu) pegawai, sedangkan pembelian inventaris bagi pegawai baru disesuaikan dengan kebutuhan. k. Pakaian Sopir/Satpam, merupakan satuan biaya yang digunakan untuk membiayai pengadaan pakaian dinas harian sopir/satpam pada perwakilan RI di luar negeri. 1. Sewa Kendaraan Sedan, Bus, dan Box, merupakan satuan biaya yang digunakan untuk membiayai kebutuhan biaya sewa kendaraan sedan, bus dengan kapasitas 32 (tiga puluh dua) Penumpang selama 8 (delapan) jam, dan mobil box untuk kegiatan yang sifatnya insidentil dan dilakukan secara selektif serta efisien. Satuan biaya sewa tersebut sudah termasuk biaya bahan bakar dan pengemudi. m. Konsumsi Rapat, merupakan satuan biaya yang digunakan untuk membiayai kebutuhan biaya pengadaan konsumsi rapat biasa yang diselenggarakan di kantor, dimana di dalamnya sudah termasuk makan dan kudapan. Catatan Umum: 1) Satuan biaya yang terdapat dalam PMK ini sudah termasuk pajak. 2) Satuan Biaya Diklat Pimpinan Struktural dan Diklat Prajabatan mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2009 Tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Lembaga Administrasi Negara. 3) Untuk Satuan Biaya Pemeliharaarl dan Operasional Kendaraan Dinas, Pemeliharaan Sarana Kantor, Penggantian Inventaris Lama dan/atau Pembelian Inventaris Untuk Pegawai Baru, Pengadaan Kendaraan Operasional Bus, Sewa Mesin Fotokopi, Pemeliharaan Gedung/Bangunan Dalam Negeri, Sewa Kendaraan, Pengadaan Kendaraan Roda 2 (dua) dan Operasional Kantor dan/atau Lapangan, Pengadaan Operasional Kantor Dan/Atau Lapangan (Roda 4), dan Pengadaan Pakaian Dinas Dan/Atau Kerja, pada beberapa kabupaten diberikan toleransi pengusulan satuan biaya melebihi PMK Standar Biaya sebagai berikut : Provinsi Provinsi

dari Satuan Aceh dari Satuan Sumut

biava biava

L/

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

-50-

Nias Selatan

dari Satuan biava Provinsi Sumbar dari Satuan biava Provinsi Sulut
dari Satuan Papua Puncak Java biaya Provinsi

dari Satuan biaya Provinsi Papua Barat Pengertian Istilah: a. OJ Orang/Jam b. OH Orang/Hari c. OB Orang/Bulan d. OT Orang/Tahun e. OP Orang/Paket f. OK Orang/Kegiatan g. OR Orang/Responden h. Oter Orans/Terbitan

Salinan sesuai dengan aslinya

MENTERI I(EUANGA\T,
ttd.

AGUSD.W. MARTOWARDOJO

G NIP. 1

Lli
/

LAMPIRAN III PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG STANDAR BIAYA TAHUN ANGCARAN 2013

NoMoR 37 lPYIK.OZ / 2OI2

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

TATA CARA PENYUSUNAN DAN PENELAAHAN STANDARBIAYA KELUARANTAHUN ANGGARAN 2013 A. Penyusunan dan Peng4juan Usulan Standar Biaya Keluaran (SBK) Langkah-langkah yang dilakukan oleh Kementerian Negara/Lembaga dalam pen5rusunan SBK adalah sebagai berikut: 1. mengindentifikasi dan mencermati keluaran kegiatan mengacu pada kriteriakriteria SBK; 2. menentukan keluaran yang akan diusulkan menjadi SBK; 3. membuat Kerangka Acuan Kegiatan (KAK)/ Term of Reference (TOR) sesuai dengan Format 1. Kernenterian Negara/Lembaga tidak perlu melampirkan KAK/TOR untuk usulan SBK yang pernah ditetapkan pada tahun anggaran 2012, sedangkan usulan SBK yang berasal dari keluaran kegiatan yang telah ada pada RKA-K/L tahun anggaran 2OL2 namun belum ditetapkan menjadi SBK dapat melampirkan KAK/TOR sebelumnya untuk keluaran kegiatan yang sama; 4. menentukan komponen/tahapan yang benar-benar mempunyai keterkaitan dan kesesuaian dalam pencapaian keluaran kegiatan: a. secara tlmum, tahapan dalam pencapaian suatu output adalah sebagaimana fungsi manajemen yaitu; perencanaan, pelaksanaan, pelaporan dan evaluasi; b. penentuan komponen/tahapan dalam penyusunan SBK sebagaimana pada poin a harus dijelaskan/dijabarkan dalam setiap tahapannya baik pada perencanaan, pelaksanaan, pelaporan maupun evaluasi. 5. menentukan komponen/tahapan sebagaimana dimaksud dalam angka 4 sebagai biaya utama atau biaya pendukung: a. biaya utama adalah komponen biaya yang berpengaruh terhadap volume suatu output; b. biaya pendukung adalah komponen biaya yang tidak berpengaruh secara langsung terhadap volume output. 6. menentukan SBK yang diusulkan sebagai total biaya keluaran atau indeks biaya keluaran; 7. membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB); RAB disusun sesuai dengan Format 2 untuk SBK sebagai Total Biaya Keluaran atau Format 3 untuk SBK sebagai Indeks Biaya Keluaran dengan eara memasukkan yang rincian dibutuhkan tiap alokasi anggaran komponen/tahapan yang berisi biaya masukan dengan mengacu pada Standar Biaya Masukan TA 2OL3 dan data pendukung lainnya yang dapat dipertanggungjawabkan, misalnya: harga barang, jasa, dan bangunan yang dikeluarkan Pemerintah Daerah. Pen5rusunan RAB dilakukan dengan menggunakan Aplikasi SBK dengan tetap memperhatikan penggunaan Akun sesuai Bagan Akun Standar.

4/'t-

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

-2catatan: a) Dalam hal Kementerian Negara/Lembaga telah melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan keluaran kegiatan yang akan diusulkan SBK, maka hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan keluaran kegiatan dimaksud digunakan dalam penentuan tahapan maupun pen5rusunan RAB SBK. b) Dalam hal pen5rusunan RAB SBK terdapat jenis biaya-biaya yar:g digunakan di luar Standar Biaya yang telah ditetapkan/disetujui oleh Menteri Keuangan, maka harus dilengkapi dengan Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) seperti dalam Format 8 dan data pendukung yang dapat dipertanggungj awabkan. c) Contoh Pen5rusunanSBK, TOR, dan RAB seperti pada Contoh 1 dan Contoh 2. B. menyimpan (backup)data usulan SBK; 9. membuat rekapitulasi usulan SBK sesuaiFormat 4; 10. menandatangani rekapitulasi usulan SBK dan mengajukan usulan SBK kepada Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Anggaran melalui Sekretaris Jenderal/Sekretaris Kementerian Negara/Sekretaris Utama atau pejabat lain yang berwenang dilengkapi: a) KAK/ToR; b) RAB; c) data pendukung (backup data)Aplikasi SBK; danf atau d) data pendukung lainnya yang diperlukan. B . Waktu Pengajuan SBK Usulan SBK tahun anggaran 2013 diajukan Kementerian Negara/Lembaga kepada Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Anggaran paling lambat minggu kedua bulan April 2AI2. C . Langkah-Langkah Penelaahan Usulan SBK Penelaahan SBK merupakan kegiatan meneliti dan menilai keluaran kegiatan yang diusulkan menjadi SBK, menilai komponen/tahapan yang digunakan dalam pencapaian keluaran, dan rincian pembiayaannya dengan memperhatikan kewajaran komponen/tahapan dan biaya yang digunakan dengan memegang prinsip efisiensi dan efektifitas. Langkah-langkah penelaahan SBK adalah sebagai berikut: 1. Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) dalam hal ini Direktorat Anggaran lln/Il bersama Kementerian Negara/Lembaga melaksanakan penelaahan usulan SBK dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. mengunggah (upload)ftIe backup data usulan SBK ke seruer; b. meneliti dan menilai usulan keluaran kesesuaian kriteria SBK yang ditetapkan; kegiatan dengan cara menilai

c. meneliti dan menilai komponenltahapan yang digunakan dalam pencapaian keluaran kegiatan dengan cara memeriksa keterkaitan, kesesuaian, dan kewajaran komponen/tahapan dengan keluaran kegiatan; d. meneliti dan menilai penerapan biaya, kewajaran alokasi anggaran, dan penerapan Bagan Akun Standar dengan cara memeriksa:

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA -3-

1) kesesuaian penerapan biaya utama dan biaya pendukung; 2l kesesuaian jenis dan besaran biaya yang tidak terdapat dalam Standar Biaya Masukan dengan data pendukungnya; 3) kewajaran alokasi anggaran yang diusulkan dengan memperhatikan komponen/tahapan yang digunakan serta volume yang akan dicapai; 4l penggunaan akun sesuai Bagan Akun Standar. Catatan: Apabila DJA dalam hal ini Direktorat Anggaran I/Illlil telah melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan keluaran kegiatan yang akan diusulkan SBK, maka hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan keluaran kegiatan dimaksud digunakan dalam penelaahan usulan SBK dimaksud. 2. Direktorat Anggaran Il[lm bersama Kementerian NegarafLembaga terkait menyepakati hasil penelaahan dan dituangkan dalam catatan penelaahan sesuai Format 5 (SBK sebagai Total Biaya Keluaran) dan Format 6 (SBK sebagai Indeks Biaya Keluaran); 3. Direktorat Anggaran I/Illm mengunggah (upload) data hasil penelaahan usulan SBK ke seruer, meneliti, mengoreksi hasil penelaahan usulan SBK sebagaimana pada angka 2 dan rriembuat rekapitulasi persetujuan usulan SBK sesuai Format 7; 4. Direktorat Anggaran lll!fi menyampaikan rekapitulasi usulan SBK yang sudah disetujui sebagimana pada angka 3 kepada Direktur Sistem Penganggaran,paling lambat minggu pertama bulan Mei 2OI2; 5. Direktorat Sistem Penganggaran melaksanakan kompilasi usulan SBK dan membuat konsep Peraturan Menteri Keuangan tentang Standar Biaya Keluaran (SBK) dan menyampaikannya kepada Direktur Jenderal Anggaran; 6. Direktur Jenderal Anggaran meneliti konsep Peraturan Menteri Keuangan tentang Standar Biaya Keiuaran (SBK) beserta lampirannya dan memaraf rancangan Peraturan Menteri Keuangan tentang SBK serta menyampaikannya kepada Menteri Keuangan untuk mendapat penetapan.

D . Dokumen Hasil Penelaahan SBK


Dokumen hasil penelaahan SBK terdiri dari: 1. Catatan penelaahan SBK, yang mencakup: a. uraian SBK; b. besaran SBK yang ditetapkan; c. penempatan akun; d. catatan; e. tandatangan petugas penelaah dari Kementerian Negara/Lembaga dan Ditjen Anggarant f. tandatangan Pejabat setingkat Eselon III Kementerian NegarafLembaga dan Kepala Subdirektorat Anggaran l/il|m. 2. Rekapitulasi Persetujuan SBK Rekapitulasi Kementerian SBK merupakan tiap-tiap daftar SBK Negara/Lembaga yang telah ditelaah dan disetujui Direktur AnggaranIlillUI.

KEUANGAN MENTERI INDONESIA REPUBLIK -4-

Format

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN Kementerian Negara/ Lembaga Unit Eselon I Program Hasil Unit Eselon Il/Satker Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Satuan Ukur dan Jenis Keluaran Volume
(l)

(21 (3)
(4)

(s)
(6)

(71 (B) (e)

A.

Latar Belakang 1. Dasar Hukum T\.rgasFungsi/Kebijakan (to) 2. Gambaran UmuP (i1)

B. C.

Penerima ![anfaaf (12) Strategi Pencapaian Keluaran 1. Metode Pelaksanaan(13) 2.Tahapan dan Waktu Pelaksanaan (1a)

D . Waktu Pencapaian Keluar2n (1s) E. Biaya Yang Diperlukan (to) Penanggung jawab
(L7l

(. r.8 ) NIP.................

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

-5-

PETUNJUKPENGISIAN KAI{/TOR KAK/TOR merupakan. gambaran umum dan penjelasan mengenai keluaran kegiatan yang akan dicapai sesuai dengan tugas dan fungsi Kementerian Negara/Lembaga yang memuat latar belakang, penerima manfaat, strategi pencapaian, waktu pencapaian, dan biaya yang diperlukan, No (1) (2) (3) (4) Diisi nama unit eselonI.
Disi nama program sesuai hasil restrukturisasi program. Diisi dengan hasil yang akan dicapai dalam program.

Uraian
Diisi nama Kementerian Negara/Lembaga.

(s)
(6)

Diisi nama unit eselonII Diisi nama kegiatan. kegiatan sesuai hasil restrukturisasi

(71 Diisi uraian indikator kinerja kegiatan.


(8) Diisi nama satuan ukur dan jenis keluaran kegiatan. Diisi jumlah volume keluaran kegiatan. Volume yang dihasilkan bersifat kuantitatif yang terukur. Contoh: 5 peraturan PMI(, 200 orang peserta, 33 laporan LHP.

(e)

( 1 0 ) Diisi dengan dasar hukum tugas fungsi dan/atau ketentuan yang terkait langsung dengan kegiatan yang akan dilaksanakan. ( 11 ) Diisi gambaran umum mengenai keluaran kegiatan dan
volumenya yang akan dilaksanakan dan dicapai.

( 1 2 ) Diisi dengan penerima manfaat baik internal dan f atau


eksternal Kementerian Negara f Lembaga. Contoh : pegawai, petani, siswa.

( 1 3 ) Diisi dengan cara pelaksanaannya


atau swakelola.

berupa

kontraktual

(14) Diisi dengan komp onenf tahapan yang digunakan dalam pencapaian keluaran kegiatan, termasuk jadwal waktu (time table) pelaksanaan dan keterangan sifat komponenf tahapan tersebut termasuk biaya utama atau biaya penunjang.

(1s)

Diisi dengan kurun waktu pencapaian pelaksanaan. alokasi dana yang keluaran kegiatan. RAB yang merupakan rincian dalam pencapaian diperlukan

( 1 6 ) Diisi dengan lampiran

MENTEBI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

(r7)

Diisi dengan nama penanggung jawab kegiatan (Eselon II I KepaIa satker vertikal). ( 1 8 ) Diisi dengan NIP penanggung jawab kegiatan.

ln
lo
lFl

t\]

z p)
H H

Al
o

z o
a) o -l
H

z
H

?frF*iL,fi1n HeHsI H[il


5x
; H

<cDFXC!C'dCX

It IF'
lrt It\)

EF.
H P

FJ

r, o
o !D $

iv)a

;G

0q 0a
N

9x
H

ooo
p
P P P V J ^

x x
,^t3

{
*J F) F) *l F)
N @

i\ L'J

oj
P9(DP

dX

A l H

p u,.e. 6' Dr*

EH L x oo

fq i
P

oi
J r'J0) 5F P) aJ

x P g"
Fl

i,

t s g'

t.

FX! * , w-)f6-\
vd H dPHF Hi

Hoc qp)

0q g)

O0)
HK PP

oop) It 5p w5

z A)
H

D @

z
H
H

kti

"J

o o A) F)
E:

m
p,

FF

U
,l p) p

5-e5!9

z z
5ro
N6'

-)
oq F)

AJ

H<

o
H

z
-r,-

i0< !lm : z u!

o
+
d!D

u,
F? 0)

i".x zm

U, di It

7iK

8 S zz
m o a>
Ez

P@6{Oq+ON o--@ e H

.a Cs)
@

'5

{ Fi rr 6'
tr Hk

cffuo

X X X G

T N (/t

cr p

X o
d
N

o
H

tr
N

F
0q F)

KEUANGAN MENTERI INDONESIA REPUBLIK

-8PETUNJUK PENGISIANRINCIANANGGARANBIAYA SBK SEBAGAI TOTAL BIAYA KELUARAN rincian RAB SBK sekurang-kurangnya memuat komponen/tahapan, komponen biaya, volume, satuan ukur, biaya satuan ukur dari suatu keluaran kegiatan seperti honorarium yang terkait dengan keluaran, bahan, jasa profesi, perjalanan, jumlah volume dan jumlah biaya keluaran kegiatan.
No

Uraian
Diisi tahun anggaran berkenaan. Diisi nama Kementerian Negaraf Lernbaga.

(1)

(21
(3)
(4)

Diisi nama unit eselonI


Disi nam a pr o gr am hasil re strukturisasi pro gram. Diisi dengan hasil yang akan dicapai dalam program.

(s)
(6) (7)
(8)

Diisi nama unit eselon II Diisi nama kegiatan hasil restrukturisasi kegiatan' Diisi uraian indikator kinerja kegiatan. Diisi nama satuan ukur dan jenis keluaran kegiatan. Diisi volume keluaran kegiatan
Diisi dengan nama sub keluaran ada (optional). pembentuk keluaran kegiatan jika

(e)
(10) (11)

(r2)

Diisi dengan nama komponen/tahapan yang digunakan dalam pencapaian keluaran kegiatan. Contoh: survey, kajian, u-torkshop, sosialisasi. Penomoran/kode komponen/tahapan diisi dengan menggunakan angka yang dimulai dengan 011, misalnya: 0i 1 Komponen A OI2 KomponenB dst ...... Diisi dengan memberikan tanda check lfsf (V) untuk komponen yang termasuk biaya utama
Diisi dengan memberikan tanda check lisf (V) untuk termasuk biaya pendukung komponen yang

(13) (14)

(1s)
(16) (17) (18)

Diisi dengan nama sub komponen yang digunakan dalam tahaPantahapan yang pencapaian keluaran kegiatan, jika ada (oPtional).

Diisi dengan akun yang digunakan sesuai dengan Bagan Akun Standar (BAS).
Diisi dengan uraian detil-detil yang digunakan.

Diisi jumlah keluaran (lcuantitatifl suatu kegiatan.


| ^,

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

( 1 e ) Diisi nama satuan ukur masing-masing uraian detil yang digunakan.


(20) Diisi biaya satuan ukur (biaya masukan) yang berpedoman pada SBM. Dalam hal biaya satuan ukur tidak terdapat dalam SBM dapat yang dapat lainnya menggunakan data dukung dipertan ggungj awabkan.
Diisi jumlah biaya yaitu perkalian dari nomor (L7) dan nomor (19).

(2rl
(22]'

Diisi informasi tambahan berkaitan kondisi bagaimana suatu usulan SBK.


Diisi dengan alokasi keluaran kesiatan. anggaran yang diperlukan dalam pencapaian

(231
(24)

Diisi dengan nama penanggung jawab kegiatan.


Diisi dengan NIP penanggungjawab kegiatan. Diisi nama dan NIP pejabat eselon IV dan pelaksana dari Kementerian Negara/Lembaga. Diisi tanggal penyelesaian penelaahan.

(2s)
{26\

(27) (28]'

(2e)
(30) (31)

Diisi tanda tangan pejabat eselon IV dan pelaksana dari Kementerian Negara/Lembaga. Diisi nama dan NIP pejabat eselon IV dan pelaksana dari Ditjen Anggaran.
Diisi tanggal penyelesaian penelaahan.

Diisi tanda tangan pejabat eselon IV dan pelaksana dari Ditjen Anggaran.

IEJ lo
l4

F) p

z
A)

SI?F'FSFryST
3

o
o 'Jl

\)
zl <l l U Io l o Fll >lo a

FFFH-*Tf; 6 1 F e s E1E s*
qr

t3 lAt
lr+ lo)

z 'g
Fl

o I' n tri

0) o
da oq A)

FI t'l al *l
F1

F I

> xo tf
o
P

f,E' o-9 flt 7*

5r: E

Ft

HF.
Z I P

I tul rql E >l <l >1 >l >l F:l

* HE6 ;i i+ ..
gr9

il#'
6'9 7p)
KOC H!) p)

"J p E

tr\ 3
P A) p

s)
H

X .P or'

iD

3 d

FI cl
>l
NI >l zl

A'. A) E a

o P. n a F]
I

:]

uc
A) 5

A)
5

t\)

A)

z 'U
*i a) oq oc

o
H j

o o p) pr.

F o + w Y !)

>
r1

z z
t{l
H

't

A) A)
d

z
=w i$ 6' ilq 6A)
r

2.<
ttt m LJ

!D'

(ne
0)

* a; ?68 ' o>


zz
mO @>

e ri r-I

u,
o

A) K p)

u;z

E9s3OO3cE

+ dD,
tq

Fix

oq d H

o\

qF) nlJ '5

,a

{ ,is 6'
c r EH pk

cSw

e.
t9 o o

o ?4

e
A)

p
x

X o
fr o

o
gq

KEUANGAN MENTERI INDONESIA REPUBLIK - il-

PETUNJUK PENGISIAN RINCIANANGGARANBIAYA SBK SEBAGAI INDEKS BIAYA KELUARAN RAB SBK sekurang-kurangnya memuat komponenf tahapan, rincian komponen biaya, volume, satuan ukur, biaya satuan ukur dari suatu keluaran kegiatan seperti honorarium yang terkait dengan keluaran, bahan, jasa profesi, perjalanan, jumlah volume dan indeks biaya keluaran. No (1) Uraian
Diisi tahun anggaran berkenaan. Diisi nama Kementerian Negara/Lembaga.

(21
(3) (4)

Diisi nama unit eselon I Diisi nama program hasil restrukturisasi program. Diisi hasil dari program. Diisi nama unit eselon II. Diisi nama kegiatan hasil restrukturisasi kegiatan.
Diisi nama keluaran kegiatan.

(s)
(6)

(71
(8)

(e)
(10) (11)

Diisi jumlah volume satuan ukur yang dihitung. Contoh: 2.000 siswa. Diisi dengan nama komponen/tahapan yang digunakan dalam pencapaian keluaran kegiatan. Contoh: survei, kajian, uorkshop, sosialisasi. Penomoran/kode komponen/tahapan diisi dengan menggunakan angka yang dimulai dengan 0 L L, misalnya: 011 KomponenA OL2 Komponen B dst...... Diisi dengan memberikan tanda ctrcck list (V) untuk komponen yang termasuk biava utama. Diisi dengan memberikan tanda check lfsf (V) untuk komponen yang termasuk biaya pendukung. Diisi penjabaran dari komponenf tahapan pelaksanaan kegiatan, terdiri dari akun dan detil akun yang diperlukan. Diisi volume satuan detil akun. Diisi satuan ukur detil akun, Contohnya: orangljarn,orangfhart, orang/bulan, kegiatan, peserta, m2, km, orang. Diisi biaya satuan ukur (biaya masukan) yang berpedoman pada SBM. Dalam hal biaya satuan ukur tidak terdapat dalam SBM dapat yang dapat menggunakan lainnya data dukung dip ertan ggun gjawabkan.

(12)
(13) (14)

(1s)
(16)

(r7)

KEUANGAN MENTEBI INDONESIA REPUBLIK

(18)

Diisi jumlah biaya yaitu perkalian dari nomor (14) dan nomor (16).
Diisi keterangan, mencakup situasi dan kondisi bagaimana kegiatan dapat dilaksanakan. suatu

(1e)
(20) (2Ll (22)
(23) (24)

Diisi jumlah total biaya seluruh komponenf tahapan. Diisi jumlah volume satuan ukur yang dihitung. Contoh: 2.0OO siswa. @gian dari total biaya dibagi volume.
Diisi nama pejabat penanggungjawab kegiatan. Diisi NIP pejabat penanggungjawab kegiatan. Diisi nama dan NIP pejabat Kementerian Negara/ Lembaga. eselon IV dan pelaksana dari

(2s)
(261

Diisi tanggal penyelesaian penelaahan. Diisi tanda tangan pejabat Kementerian Negar a I Lembaga. eselon

(271
(28)

IV

dan

pelaksana

dari

Diisi nama dan NIP pejabat eselon IV dan pelaksana dari Ditjen Anggaran. Diisi tanggal penyelesaian penelaahan.

(2e)
(30)

Diisi tanda tangan pejabat eselon IV dan pelaksana dari Ditjen Anggaran.

KEUANGAN MENTERI INDONESI,q REPUBT.IK


- _tJ -

Format 4
Lampiran Nomor Tanggal REKAPITULASI USULAN SBI( Kementerian Ne gara / Lernb aga
:......... ....... (4)

Surat
. '

(l)

(2) (31

Tahun A Unit Eselon I, SBK

SBK Total Biaya Keluaran

SBK Indeks Biaya Keluaran

sBI( A

(1r)

SBK Total Biava l(eluaran

SBK Indeks Biaya Keluaran

KEUANGAN MENTERI INDONESIA REPUBLIK

-L4-

PETUNJUK PENGISIANREKAPITULASIUSULAN SBK


No

Uraian Diisi nama surat usulan SBK. Diisi nomor surat usulan SBK. Disi tanggal surat usulan SBK.
Diisi nama anggaran. Kementerian Negara/Lembaga dan kode bagian

(1)

(2J
(3) (4)

(s)
(6) (7) (8)

Diisi tahun anggaran berkenaan. Diisi nama unit eselon I dan kode unit eselon I

Diisi SBK Total Biaya Keluaran yang diusulkan. Diisi jumlah volume keluaran kegiatan yang diusulkan. Diisi total alokasi anggaran yang diperlukan dalam pencapaian keluaran kegiatan.
Diisi tambahan informasi yang diperlukan berkaitan dengan usulan SBK. Contoh: pelatihan 30 orang peserta dilaksanakan dalam waktu lima hari.

(e)
(10)

(11)

Diisi SBK Indeks Biaya Keluaran yang diusulkan. Diisi dengan angka 1 (satu). Diisi besaran besaran dana diusulkan. indeks biaya keluaran yang yang

(r2)
(13) (14)

Diisi tambahan informasi yang diperlukan berkaitan dengan usulan SBK. Contoh: pelatihan 30 orang peserta dilaksanakan dalam waktu lima hari. Diisi nama jabatan penanda tangan rekapitulasi usulan SBK. Diisi nama pejabat penanda tangan rekapitulasi usulan SBK. Diisi NIP pejabatpenandatangar- rekapitulasi usulan SBK. Catatan Dalam hal rekapitulasi usulan SBK berjumlah lebih dari 1 halaman, Nomor (15), (16), dan (17) berada di halaman terakhir rekapitulasi SBK, dan masing-masing lembar dibubuhi paraf pejabat yang bertanggungjawab.

(15)
(16)

(r7)

,/t

KEUANGAN MENTERI INDONESIA REPUBLIK

-15-

Format 5
CATATAN PENELAAHAN USULAN SBK SEBAGAI TOTAL BIAYA I(ELUARAN . . . . . . . . .(.u T A H U NA N G G A R A N : .......
Kementerian Negara / Lernbaga Unit Eselon I Program Hasil Unit Eselon II Kegiatan Indikator Kinerj a Kegiatan Satuan Ukur dan Jenis Keluaran Volume Hasil Penelaahan :
(21
(4) (5) (6)

(81 (e) (101

SBK
(lu

Volume
(t2l

Total Biaya Keluaran


(13)

Keterangan
(i4l

daLam ruDnl No

AKUN
(15) (16)

Usulan
(17)

Hasil Penelaahan

1.

2.
3. 4. Jumiah Catatari:
(2sl
(18)

(le)

Ditelaah Oleh: Penelaah K / L Nama/NIP


1 . . . .. . .. . . . . . 1 2 1 1

Penelaah DJA Tanda Tangan


123l

Tanggal
..1221

Nama/NIP
1. ............1241

Tanggal
. . (2s)

Tanda Tangan
..126l,

2.

2.

Disetujui Oleh: Penelaah K I L Nama/NIP


..(271

Penelaah DJA TandaTangan


. (291.

Tanggal
. (28)

Nama/NIP
(301

Tanggal
(311

Tanda Tangan
(321

KEUANGAN MENTEBI INDONESTA REPUBLIK

-16-

PETUNJUK PENGISIAN CATATAN PENELAAHAN USULAN SBK SEBAGAI TOTAL BIAYA KELUARAN

No (1)

Uraian Diisi tahun anggaran berkenaan


Diisi nama Kementerian Negaraf Lembaga. Dt*ffi

(21
(3)
(4)

Disi nama program hasil restrukturisasi program.


Diisi dengan hasil yang akan dicapai dalam program. Diisi nama unit eselon II

(s)
(6)

(7) (8)

Diisi nama kegiatan hasil restrukturisasi kegiatan. Mator


Dtt* ""ttt" *t""n

kinerja kegiatan.
ukur dan jenis keluaran kegiatan.

(e)
(10) ( 11 )

Diisi volume keluaran kegiatan. Contoh: 5 peraturan PMK, 2OOotangpeserta, 33 laporan LHP' Diisi nama SBK.
Diisi volume keluaran kegiatan. Contoh: 5 peraturan PMK, 200 orang peserta, 33 laporan LHP'

(t2)
(13) (14)

Diisi total biava keluaran. Diisi tambahan informasi yang diperlukan berkaitan dengan usulan SBK. Diisi kode dan uraian AKUN yang digunakan. Diisi jumlah biaya yang diusulkan untuk tiap AKUN. Diisi jumlah biaya yang disetujui untuk tiap AKUN. Diisi jumlah keseluruhan biaya yang diusulkan. Diisi jumlah keseluruhan biaya yang disetujui. Diisi hal-hal khusus/rekomendasi terkait proses penelaahan SBK. Diisi nama dan NIP pejabat eselon IV dan pelaksana dari Kementerian Negara I Lembaga.
Diisi tanggal penyelesaian penelaahan. Diisi tanda tangan pejabat Kementerian Ne gar a I Lembaga. eselon

(1s)
(16) (17) (18)

(1e)
(20) (21)
(22)

(231 (24r,
(25)

IV

dan

pelaksana

dari

Diisi nama dan NIP pejabat eselon IV dan pelaksana Anggaran @elesaian penelaahan.

dari Ditjen

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

No

Uraian
Diisi tanda tangan pejabat eselon IV dan pelaksana Anggaran. Diisi nama dan NIP pejabat eselon III yang penelaahan dari Kementerian Negar a I Lembaga. Diisi tanggal persetujuan hasil penelaahan. Diisi tanda tangan pejabat eselon III yang peneiaahan dari Kementerian Negaraf Lembaga. Diisi nama dan NIP pejabat eselon III yang penelaahan dari Ditjen Anggaran. menyetujui menyetujui hasil hasil dari Ditjen hasil

(26)
(27) (28l'

menyetujui

(2el
(30) (31) (321'

Diisi tanggal persetujuan hasil penelaahan.


Diisi tanda tangan pejabat eselon III penelaahan dari Ditjen Anggaran. yang menyetujui hasil

KEUANGAN MENTERI INDONESIA REPUBLIK

-18-

Format 6
CATATAN PENELAAHAN USULAN SBK SEBAGAI INDEKS BIAYA KELUARAN (l) : TAHUN ANGGARAN Kementerian Negara/ Lembaga Unit Eselon I Program Hasil Unit Eselon II Kegiatan Indikator Kinerj a I{egiatan Satuan Ukur dan Jenis Keluaran Volume
Hasil Penelaahan :
(21
(3) (41 (51 (6) (71 (81 (e) (10)

SBK
(l l)

Volume
{r2l

Total Biaya Keluaran


(131

Keterangan
(14)

dalam No ].
(1s)

AKUN
(16)

Usulan
(171

Hasil Penelaahan

2.
Jumlah Catatan:
l20l
(18)

(1e)

Ditelaah Oleh: Penelaah K I L Nama/NIP


T (21)

Penelaah DJA Tanda Tangan


. . (23)
I

Tanggal
l22l

Nama/NIP
124l

Tanggal
(2s)

Tanda Tangan
..|.261

2.

2.

Disetujui Oleh: Penelaah K / L Nama/NIP


l27l

Penelaah DJA Tanda Tangan


.l2el

Tanggal
, (28l-

Nama/NIP
. . (30)

Tanggal
(3U

Tanda Tangan
(32)

KEUANGAN MENTEBI INDONESIA REPUBLTK

PETUNJUK PENGISIANCATATANPENELAAHAN USULAN SBI{ SEBAGAI INDEI(S BIAYA I{ELUARAN No (1) Uraian
Diisi tahun anggaran berkenaan Diisi nama anggaran Kementerian Negara/Lembaga dan kode bagian

(21
(3)

Diisi nama unit eselon I

(41

Disi nama program hasil restrukturisasi program.


Diisi nama hasil dari program. Diisi nama unit eselon II. Diisi nama kegiatan restrukturisasi kegiatan.

(s)
(6)

(7',| (8)

Diisi nama indikator kinerja kegiatan. Diisi satuan ukur dan jenis keluaran kegiatan. Diisi satuan ukur dan jenis keluaran yang diusulkan menjadi SBK. Diisi satuan SBK yang disetujui. Diisi indeks SBK yang disetujui. Diisi tambahan informasi yang diperlukan berkaitan dengan usulan SBK. Contoh: audit investigasi dilaksanakan dalam waktu lima hari. Diisi kode dan uraian akun. Diisi jumlah biaya yang diusulkan untuk tiap akun. Diisi jumlah keseluruhan biaya yang diusulkan. Diisi jumlah biaya yang disetujui untuk tiap akun. Diisi jumlah keseluruhan biaya yang disetujui. Diisi tentang penelaahan. hal-hal khusus yang terkait dengan proses

(e)
(10) ( 11 )

(r2)
(13)

(14)

(1s)
(16)

(r7l
(18)

(1e)
(20) (2Ll (22)
(23)

Diisi nama pejabat eselon III dari Kementerian NegaralLembaga.


Diisi nama dan NIP pejabat Kementerian Negar a / Lembaga. Diisi tanda tangan pejabat Kementerian Negar a f Lemb aga. eselon IV dan pelaksana dari

Diisi tanggal penyelesaian penelaahan.


eselon IV dan pelaksana dart

(24)

Diisi nama dan NIP pejabat eselon IV dan pelaksana Anggaran. Diisi tanggal penyelesaian penelaahan.

dari Ditjen

(2s)

KEUANGAN MENTERI INDONESIA REPUBLIK

No

Uraian
Diisi tanda Anggaran. tangan pejabat eselon IV dan pelaksana dari Ditjen hasil

(261
(27l, (28)

Diisi nama dan NIP pejabat eselon III yang penelaahan dari l(ementerian Negar a f Lem,baga. Diisi tanggal persetujuan hasil penelaahan.

menyetujui

(2el
(30) (31)

pejabat eselon III yang mg.t penelaahan dari Kementerian Negara/Lembaga.


Diisi nama dan NIP pejabat eselon III yang penelaahan dari Ditjen Anggaran. Diisi tanggal persetujuan hasil penelaahan. Diisi tanda tangan pejabat eselon penelaahan dari Ditjen Anggaran. III yang

menYetujui menyetujui

hasil hasil

(321

menyetujui

hasil

KEUANGAN MENTERI INDONESIA NEPUELIX - zL -

Format 7
Lampiran Nota Dinas Nomor Tanggal REI(APITULASI USULAN SBK YANG DISETUJUI
Kementerian negara/lembaga :
(5)

(r) (21 (31

Tahun Anggaran

No

1
I

Unit Eselon I .SBK 2


Eselon J (61 SBK Total Biava Keluaran sBK A t7l

Volume 3

Besaran

Keterangan

A
I

(8)

(e)

(10)

2
3

SBK B SBK C . dst

B I 2 3

SBK Indeks Biaya Keluaran (11) sBK A SBK B SBK C . dst

(12)

(13)

(14)

II A 1 2 3

Eselon I
SBK Total Biava I(eluaran

SBI{ A SBK B SBK C . dst

B 1 2

SBK Indeks Biaya Keluaran SBK A SBK B SBK C .. dst

(1s)
(16)

(18)

lrTl

(le) (20)

KEUANGAN MENTERI INDONESIA REFUBLIK

22-

PETUNJUK PENGISIAN REKAPITULASIUSULAN SBK YANG DISETUJUI No (1) Minas Dtt=t t""gg"l Diisi nomor nota dinas. dinas. ""t" Diisi nama Kementerian Negara/Lembaga anggaran.
Diisi tahun anggaran berkenaan. dan

Uraian persetujuan SBK.

{2)
(3)
(4)

kode bagian

(s)
(6)

Dtt"t

(71
(8)

Dtt"t SBK T"t"l


@me

""*"

""tt "selon

I dan kode eselon I.

keluaran kegiatan yang disetujui'


anggaran yang diperlukan dalam pencapaian

(e)
(10)

Diisi total alokasi keluaran kegiatan.

informasi yang diperlukan berkaitan dengan SBK Dtt"t t*"b"h"" Total Biaya Keluaran. contoh: pelatihan 30 orang peserta dilaksanakan dalam waktu lima hari. ffi Biaya Keluaran Yang disetujui. indeks biaya keluaran yang yang
Diisi dengan angka 1 (satu).

(11)

(r2l
(13)
(14)

Diisi besaran besaran dana disetujui

(1s)
(16)

informasi yang diperlukan berkaitan dengan SBK Dti"i tr*b"h"" indeks biaya keluaran yang disetujui. contoh: pelatihan 3o orang peserta dilaksanakan dalam waktu lima hari. Eselon II Kementerian Negara/Lembaga Dffi Pengusul. Eselon II Kementerian Negara/Lembaga @at Dit-t NIP P"l"b.t Eselon II Kementerian Negara/Lembaga' Diisi nama Jabatan Eselon II DJA (Direktur Anggaran Ilillml'

(r7l
(18)

(1e) Diisi Nama Direktur AnggaranIlIJlnl


(20) Mr Anggaranrlrllrrl
Catatan Dalam hal rekapitulasi usulan SBK yang disetujui berjumlah telift dari satu halaman, nomor (15), (16), (I71, (18), (19) dan (20) d.iletakkan pada halaman terakhir dan masing-masing lembar dibubuhi paraf pej abat yang bertanggung jawab.

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

-23'

Format 8 SURAT PERNYATAANTANGGUNG JAWAB MUTLAI{ . . . . . . .( .1 ) NOMOR:......


(21 (3) (4)
tc,

Kode dan Nama Satuan Kerja Kode dan Nama Kegiatan Nama usulan SBK Tahun Anggaran

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya selaku Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran, satuan menyatakan bahwa saya bertanggung jawab penuh atas oleh

penggunaan Menteri atas.

biaya di luar standar biaya yang ditetapkan/disetujui Standar Biaya Keluaran

Keuangan dalam penyusunan

(SBK) tersebut di

Penghitungan

satuan biaya tersebut telah dilakukan

secara professional,

efisien, efektif, dan disertai data dukung yang dapat dipertanggungjawabkan. Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

(6)

Pengguna/ Kuasa Pengguna Anggaran


(71

MENTEHI KEUANGAN BEPUBLIK INDONESIA

-24-

TANGGUNG JAWAB MUTLAK PETUNJUK PENGISIAN SURAT PERNYATAAN


No Uraian M

(1)

(21
(3)
ffimakegiatan.

(41

Diisi nama usulan SBK. Diisi tahun anggaran berkenaan.


Diisi tempat, tanggal, bulan dan tahun. nama Diisi Anggaran. pejabat Pengguna Anggaran/I(uasa Pengguna

(s)
(6)

(71
(8)

Diisi NIP/ NRP.

FI

X
o 6
H

6'q
qs o{ aa

o d p
F

iD x

u s UC
!)

gQl

>,H bhi
po
n

-0 .fr
N. r a
@

a ag gq co
oli d= oJ.

n0 o o

H0q NP

ko DP.

0q 0) f! 5

F-'t

F
r{/

F
|ord ooo

t rtss g.'t E p r:4 . o9d


Fiold

"d n

L 5S @p.F
zg I

a
trj

a
'd
t-

e
(1
\i

t{

H=
at
rv==

9
Z
e

.'-Fd
o^x
vL

--

3ZZ
z
H

,z

r!
tH

L-J

u
w

z
X

CONTOH 1 SBK SEBAGAI TOTAL BIAYA

PENYUSUNANSBK KEBIJAKAN BIDANG KELEMBAGAAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIKINDONESIA Kementerian NegaraI Lembaga Unit Eselon I Program Hasil Unit Eselon II/ Satker Kegiatan Indikator Kinerj a Kegiatan Satuan Ukur/ Jenis Keluaran Volume Mahkamah Agung - RI Badan Urusan Administrasi Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan T\rgas Teknis LainnYa Mahkamah Tersedianya dukungan manajemen dan tugas dalam penyelenggaranya fungsi peradilan Biro Perencanaan dan Organisasi dan Perencanaan Pen5rusunan Pelaksanaan Mahkamah Anggaran serta Penataan Organisasi Agung Kelembagaan Bidang Kebijakan Tersusunnya Mahkamah Agung RI Rekomendasi / Kebijakan Bidang Kelembagaan 5 (lima)

Langkah-Langkah Pen5rusunan SBK sebagai berikut: 1. Mengindentifikasi dan menentukan keluaran yang akan diusulkan menjadi SBK. Dalam Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan T\rgas Teknis Lainnya, kegiatan Agung mempunyai Badan Urusan Administrasi Mahkamah Pelaksanaan Pen5rusunan Perencanaan dan Anggaran serta Penataan Organisasi Mahkamah Agung dengan keluaran berupa 5 (lima) Rekomendasi Kebijakan Bidang Kelembagaan Mahkamah Agung. 2. Mencermati keluaran kegiatan "Rekomendasi Kebijakan Bidang Kelembagaan Mahkamah Agung" dan diambil kesimpulan bahwa keluaran tersebut bersifat berulang dari tahun ke tahun. 3. Menentukan komponen/tahapan dalam pencapaian keluaran Rekomendasi Kebijakan Bidang Kelembagaan Mahkamah Agung serta menentukan sifat biaya dalam komponen/ tahapan sebagai berikut: Keluaran dan Tahapan Rekomendasi Kebijakan Bidang Kelembagaan Mahkamah Asune
a. b.

Sifat Biava

Pengelolaan data usulan peningkatan kelas pengadilan Pelaksanaan peninjauan lokasi pengadilan yang akan ditinekatkan Pelaporan hasil peninjauan untuk dijadikan rekomendasi

Biaya Utama Biaya Utama Biaya Utama

c.

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

-27 -

d.

Persiapan bahan-bahan yang berhubungan organisasi dan tata keria

dengan

Biaya Pendukung Biava Pendukuns Biaya Pendukung Biava Pendukune Biaya Pendukung Biaya Pendukung Biaya Utama Biaya Utama Biaya Utama

e . Penelahaan dan pengkaiian organisasi pengadilan f. Pelaporan hasil penelahaan dan pengkajian untuk meniadi rekomendasi
Persiapan bahan-bahan ketatalaksanaan Penelahaan dan pengkaj ian ketatalaksanaan peradilan

s,.
h.
I

Pelaporan hasil penelahaan dan pengkajian untuk diiadikan rekomendasi Pengelolaan data usulan pembentukan pensadilan

k. Pelaksanaan peninjauan lokasi pengadilan yang akan


dibentuk

t. Pelaporan peniniauan untuk diiadikan rekomendasi


4 . Membuat

Rincian Anggaran Biaya (RAB) Rekomendasi Kebijakan Bidang Kelembagaan MA dengan cara memasukkan rincian alokasi anggaran yang dibutuhkan untuk tiap-tiap tahapan yang berisi biaya masukan dengan mengacu pada SBM dan yang data pendukung lainnya dapat dipertanggungjawabkan ke Biaya dalam Aplikasi Standar dengan memperhatikan penggunaan akun sesuai Bagan Akun Standar. Selanjutnya menjumlahkan alokasi anggaran dari masing-masing tahapan keluaran tersebut sebagai berikut: a. Pengelola data usulan peningkatan kelas pengadilan Pelaksanaan peninjauan lokasi pengadilan yang akan 1_ ' D. Rp D* Kp
'_ RP Rp Rp n_ K --rD Rp Rp '_ t(P Rp p..P Rp n___r(Pxxx'xxx

xxx
xxx

r:r:-__r__.1--. olungKatKan ^ . Pelaporan hasil peninjauan untuk dijadikan c reKomenqasr bahan-bahan yang berhubungan dengan d. T:::f:, organisasi dan tata kerja e. Penelahaan dan pengkajian organisasi pengadilan Pelaporan hasil penelahaan dan pengkajian untuk L Q ' i I .. ". menjadi rekomendasi g. Persiapan bahan-bahan ketatalaksanaan h. Penelahaan dan pengkajian ketatalaksanaan peradilan Pelaporan hasil penelahaan dan pengkajian untuk r' " di.ladikan rekomlnd.asi j. Pengelolaan data usulan pembentukan pengadilan yang 1- Pelaksanaan peninjauan lokasi pengadilan I r - akan QK' dibentuk l. Pelaporan peninjauan untuk dijadikan rekomendasi Total Biaya Keluaran Rekomendasi Kebijakan Bidang Kelembagaan MA

xxx xxx xxx )o(x xxx xxx xxx xxx )c(x :orx

r^/

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

-28Dengan demikian SBK yang d"iusulkan untLrk mendapat penetapan adalah:

Uraian Bidang Kebijakan Rekomendasi RI Agung Mahkamah Kelembagaan

Volume 5

Satuan

Biava

Rekomendasi Rpxxx.xxx

5 . Menyimp an (backup) d,ata SBK Rekomendasi Kebijakan Bidang Kelembagaan MA. 6 . Membuat rekapitulasi usulan SBK. 7 . Menandatangani gsulan dan rekapitulasi usulan SBK, untuk selanjutnya diajukan olJh fepala Bad.an Urusan Aclministrasi Mahkamah Agung kepada Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Anggaran, dilengkapi dengan KAK/TOR, Ree, data pindukung lainnya serta data pendukung (baclatp data) Aplikasi SBK.

Itl

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

_29 _

CONTOH KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE Kementerian Negara I Lembaga Unit Eselon I Program Hasil Unit Eselon II/ Satker Kegiatan Mahkamah Agung - RI Badan Urusan Administrasi Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Tersedianya dukungan manajemen dan tugas dalam penyelenggaranya fungsi peradilan Biro Perencanaan dan Organisasi dan Perencanaan Pen5rusunan Pelaksanaan Mahkamah Anggaran serta Penataan Organisasi Agung Kelembagaan Bidang Kebijakan Tersusunnya Mahkamah Agung RI Rekomendasi / Kebijakan Bidang Kelembagaan 5 (lima)

Indikator Kineda Kegiatan Satuan Ukur/ Jenis Keluaran Volume

A. Latar Belakang Dasar hukum untuk melaksanakan kegiatan ini adalah Keputusan Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor MA/SEK/07 lIIll2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretaris Mahkamah Agung RI, Pasal 368 menyatakan bahwa Biro Perencanaan dan Organisasi mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan pembinaan penJrusunan rencana dan program, anggaran, penataan organisasi dan tata laksana serta evaluasi dan pelaporan di lingkungan Mahkamah Agung dan Pengadilan di semua lingkungan Peradilan. Untuk penataan organisasi dan tata laksana ditegaskan pada Pasal 383 yaitu Bagian Organisasi dan Tata Laksana mempunyai tugas melaksanakan penataan dan evaluasi organisasi serta pen)rusunan pembakuan sarana kerja, prosedur dan sistem administrasi serta ketatalaksanaan.

B . Gambaran Umum
Bagian Organisasi dan Tata Laksana melaksanakan penataan organisasi dan tata laksana berdasarkan ketentuan-ketentuan yang berlaku atas kebijakan yang telah ditetapkan oleh atasan dan pimpinan di Mahkamah Agung meliputi peningkatan kelas, review organisasi dan pembakuan ketata laksanaan serta pembentukan pengadilan. Dalam rangka pencapaian hai tersebut diatas perlu dilaksanakan kegiatankegiatan di tahun yang akan datang ini : a).Pelaksanakan peningkatan kelas pengadilan sebanyak 6 lokasi berdasarkan atas usulan yang masuk dan telah memenuhi persyaratan kriteria dan kaslifikasi sesuai dengan Peraturan Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor 01 Tahun 2008 tentang Kriteria Klasifikasi Pengadilan Tingkat Pertama adalah 1) Peradilan Umum : ' Pengadilan Negeri dan Pengadilan Agama Kisaran, r Pengadilan Negeri Pandeglang, q/

REPUBLTK')"r.J:"'^

MENTERI KEUANGAN

, Pengadilan Negeri Rangkas Bitung, . beberapa Pengadilan Negeri di wilayah hukum semarang 2) Peradilan Agama : ' Pengadilan agama Muara Bulian ' Pengadilan Agama Kalianda dan Gunung Sugih ' Pengadilan Negeri dan Pengadilan Agama Depok b).Review Organisasi dilaksanakan untuk menyesuaikan struktur organisasi yar-Lgaaa ai Mahkamah Agung RI dengan Pengadilan di + lingkungan peradilan yang dipertegas oleTrUidang-Uttd.ttg No. 49 T-ahun 2OO9,Undang51 Undang No. SO tafrun tentang eera"dilan Agama, Undang-Undang No' Tahun 2OO9tentang Peradilan Tata Usaha Negara' c).Pembakuan Ketatalaksanaan diiaksanakan dengan melakukan pembakuan baru dalam standar proses prosed.ur dalam kinerja di Mahkamah Agung sesuai dengan tuntutan Reformasi Birokrasi dalam terwujudnya lembe'ga penegak hukum yang transparan, akuntabel dan berkualitas serta memihak pada kebenaran dan keadilan masyarakat d).Pelaksanaan pembentukan pengadilan baru di 4 lokasi, diharapkan pelayanan hukum dapat diperluas kesempatan ni.asyarakat *"*p"iot"ft sehingga pada b.i<hirnya tercapainya sasaran program yaitu terwujudnya lembaga penegak hukum yang transparan, akuntabel dan berkualitas serta memih.-ab pada kebenaran dan keadilan masyarakat. Pengadilan yang akan dibentuk adalah ' Pengadilan Tinggr Agama Kepulauan Riau . Pengadilan Tinggi Agama Denpasar ' Pengadilan Tinggi Agama Sulawesi Barat ' Pengadilan Tinggi Agama Irian Barat C. Penerima Manfaat Penerima manfaat dari kegiatan yang akan dilaksanakan adalah 1. Terlaksananya peningkatan kelas pada pengadilan sesuai dengan klasifikasi pengadilan di daerah 2. Terlaksananya pembentukan pengadilan baru di daerah yang mengalami pemekaran wilayah kabupaten/ kota. 3. Terciptanya Organisasi dan Tata Keda baru di lingkungan Peradilan yang berada dibawah Mahkamah Agung 4. Terciptanya pembakuan barridalam standar proses prosedur dalam kinerja di lingku;grn Vl"fttamah Agung dan Badan Peradilan dibawahnya. D. Strategi Pencapaian Keluaran 1. Metode Pelaksanaan Metode pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan secara swakelola, yaitu, dengan L"ru- *.t datangi lokasi yJng telah ditentukan untuk pelaksanaan kegiatan peningkatan kelas pengadGn dan pembentukan pengadilan dan dengan melibatkan ri"ngadakan plt gt 4i"tt dan evaluasi dengan "".u, t<epada para apararur p"ru.iil"n dlbagian tertentu dalam kegiatan review organisasi dan pembakuan ketatalaksanaan.

MENTERI KEUANGAN REFUBLIK INDONESIA

-31 -

2. Ta}:rap dan Waktu Pelaksanaan


a)

Peningkatan Kelas Pengadilan Pada kegiatan peningkatan kelas peradilan dilakukan berdasarkan berkas ke usulan peningkatan kelas yang bersangkutan yang dikirimkan dan Perencanaan Mahkamah Agung yang ditujukan kepada Biro Organisasi Badan Urusan Administrasi kemudian di himpun di Bagian Organisasi dan Tata Laksana. Dari banyaknya usulan peningkatan kelas tersebut di Bagian Organisasi dan Tatalaksana dilakukan: 1) Pengelolaan data dari invetarisir surat usulan yang masuk hingga membentuk tim peninjau ke lokasi yang sudah ditetapkan. 2) Pelaksanaan dari peninjauan lokasi yang sudah ditetapkan. 3) Pelaporan dari lokasi yang sudah dilakukan peninjauan, kemudian dilakukan penghimpunan sehingga menjadi 2 rekomedasi sesuai dengan jenis peradilannya untuk disampaikan kepada pimpinan untuk ditindaklanjuti ke instansi terkait.

b) Reuieu Organisasi Pada kegiatan review organisasi kegiatan yang dilakukan berdasarkan organisasi dan tata kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan yang berlaku di masing-masing lingkungan peradiian untuk disesuaikan dengan organisasi dan tata kerja yang berlaku di Mahkamah Agung Pusat. Urutan kegiatan yang dilakukan antara lain : 1) Persiapan bahan-bahan yang menyangkut organisasi dan tata kerja yang berlaku di masing-masing lingkungan peradilan. 2) Melakukan penelaahan dan pengkajian dari bahan yang disediakan serta bahan-bahan pendukung lainnya. Pada tahap ini mengundang pejabat-pejabat terkait pada 4 lingkungan peradilan. 3) Pelaporan dilakukan berdasarkan penghimpunan sehingga menjadi L rekomedasi untuk disampaikan kepada pimpinan untuk ditindaklanjuti ke instansi terkait.
c) Pembakuan Tata Laksana

--

Pada kegiatan Pembakuan Tata Laksana yang dilakukan pengkajian dan penelaahan atas pedoman yang berlaku dengan pedoman yang telah ditetapkan dengan peraturan yang belaku dari instansi lain. Urutan kegiatan yang dilakukan antara lai4 1,)Persiapan bahan-bahan yang berhubungan dengan ketatalaksanaan 2) Melakukan peneiaanan-dtrn -pengkajian dari bahan yang disediakan serta bahan-bahan pendukung lainnya. 1 =---====- 3) Pelaporan dilakukan berdasarkan penghimpunan sehingga menjadi rekomedasi untuk disampaikan kepadapimpinan untuk ditindaklanjuti \k"-irrstansi terkait. d) Pembentukan Pengadilan Pada kegiatan pembentukan pengddilan--dilakukan berdasarkan berkas usulan pembentukan pengadilan yang dikirimkan.kg Mahkamah Agung yang ditujukan kepada Biro Perencanaan dan OrganiS-asi Bqdan Urusan Administrasi kemudian di himpun di Bagian Organisasi---clan--Tata Laksana. Dari banyaknya usulan pembentukan pengadilan tersebut di Bagian Organisasi dan Tataiaksana dilakukan:

MENTERI KEUANGAN BEPUBLIK ]NDONESIA

masuk hingga 1) Pengeiolaan d.ata dari invetarisir surat usulan yang membentrrk tim peninjau ke lokasi yang sudah ditetapkan' lokasi Y?'g sudah ditetapkan. -'*"; 2) Pelaksanaan dari peninjauan su{ah- dilikukan peninjauan' kemudian 3) pelaporan dari loka-t sehingga menjadi 1 rekomedasi sesuai dilakukan penghimp,,"u'" pimpinan untuk dengan jenis perad,ilannya untuk Jisampaikan kepada ditindaklanjuti ke instansi terkait' E. Kurun Waktu Pencapaian Keluaran terus menerus Keluaran kegiatan y"ttg terdiri dari 5 rekomendasi harus dicapai setiap tahun anggaran. F. Biaya Yang Dibutuhkan Agung Pelaksanaan kegiatan untuk Kebijakan Bidang Kelembagaan Mahkamah - RI berjumlah Rp***.""*, sebagaimana RAB terlampir' Demikian Kerangka Acuan Kerja dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Penanggung Jawab

NIP. .

ttl/

oFDX

<cDFi

xc
oB

:c
b)

'dcx
:BO

(tl

!o t\) ( ts H H n 0q N) i)o H
g-

'd'd

FgF w.*' A. o?FE tsr'r tsPS tr,:R oPf F?(r) E@=


cx eP
g ["x FH. p.S 0)u. 5P

"E oqF r '


5P Z o qq
p '\

H B ,9)
i5

g P Ed irr
o
l-{

Ol

UH

otr

hr

0)

p
d1 d n1

c X o-Q
.rJ /tJ 0)

p q9.

iJ 0) $h

FF
ho pp

w p
Ft

(l)

d.E
P il UH
N

6ts.
Ep
nt
H

F o PP

5'
F ct
}U

p
H

nr '(J

ts z *
,J

n
H

p
H P H

p P Fd

o
FJ P

n s)
g)

o Fl

0q

A) p
tJ

i\

PA) Eli oC') !'F) oE 5F) rnP

np xia

b rW FI

A)
H

< i'PH

HP 0)n

p f'
P

n o p

(l)

EflgHF[re*giH
:dFTEFE E'FFF<
P g.d>pH >oEFF P x [t > cD o c
P < ljlm
LJ

ld

irr 6'

Qru
H

HX o
a
H H

$H.FI F EFfi H HS 6 ii: a


L Ep 5 Bn

:z

o +

Hcu p
a'l

q. I .!, fiK HE. fi o. $

a iE H tu
>c IiH. F E
P.HH

<p zfr (J) oc


t;z

! cm I i X-

' 2.> mc)


CD>

G!)

r<

ijP tJ rq

FH 5H.rP
p.PPh' PP.ta
Hphjp

8 H

w;

[ti
#B 6 B

il X

X X X

H> offi

X X X X

t
X X { X

nP
^.ar

E -6' fH + B fi H
H $

'5

:F
P}JH

sd

gIPq)

f F:

ti
X X X X

il

cffuo

5 F.q ''H A,
ci F
H H

0c

E 1 5 irY6-F) EH ffi$ 6StsK'


; l,.J0)P
tqSq

Fi B

r.|

gH

1
X X X X
ct X ..1

!)
p

Er
P P

ij')

a
hi

a*

o F.t 0) F oq D)
H

o r-+

(--

+
(.tI
HH

(^)
CJI N

N) (Jl N)
H

t\) t\)

Yo"
- e ats. (to

t\)
H

td'd ia o. ^tD

>'u
Fl b)
HA aA)
H.H HP Pnl

Fg

vrd
HO 5H
HP PH

t\)
H H

t rgE o0)o
HHH PPY

P.c4 DF]
4H

V) r+

to -o 0i ilo

*B$
Fp

F)E -. p
Fl

w o
ltr. w n1
Ft
H
}J H

fpi!c oa )
F

FR ots
HH

'U o
13
Ft
H

6.

n
H H

o
Ltr.
H

i7r ll
H.

(h

E o Ed n )c o
H
H H

\-,, 0)

fi
Fl

5 xH
(aH

ti

@t
n1

o H
tJ 11_

)v

r+

$
H

0qtr
'^lH
H H

o
P

p
$ H

15.

g U' o r+ rf tfP D AIFd '\


i)

il. d 0) p)
0l F{

pl
k P

tr' Eg o.P
UP

p a F.
l.i H

H G

td
H

tr o
H H .P

r+ a
(l

U
Fl

E
!)
P H

FJ CJ.

uc

0q

o H
H

tr
!l rl

z
H I

A) A) a) Al
H

p)
;J

o Fl p)
a
H

.J. CD DPl

EH D)-< rt s? lvp x0q gEU t cr d


H

9) H

o o a oq X p
H

a 0c o rd

p -.
!) H
P H I

o F, o c+
n
H

sl
F

F) F)
H

p
H tJ

U) P{
H
H

t'
F) (t tu o x
n

a .+ fi
F'

a) o Uc.
F, f

o.
o p)

FO

rt

o
P H

r.l FI d:

p t'r)
H

Fl

0q

tr
v) p a

o H
gq !)

gq
H

'\ p a)
H

p
H

p g
n
H

p
H

oc
p
!D
H

A)

g
F)
P

0q

X o
d1

,Y
H

o A) v,

p)
H

p)
ts

gq

Pm< g
Pni r-]g xzm oc o> zz rn 6) u>>

OJ

>z

X X
X

X X X

X X X

il
X X

X X X

X X X

X X X

N X X

X X X

X X X

X X X

X
X X

X X X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X
X

il
X X
X

X X

X X X

X X X

X X X

H
X X X X

X X X

X X X

X X X

X X
X

X X X

X X X

X X X

H X

X X X X

X X X X

H @

'-l (Jl

a\

(Jl Ctl N) N)
H

FU'g oo
;,.1 P
F ! p

t\)
tv
H h-l

p.F
D i-J 11 F ) !)
H

ru o (/)
Fl

ul

N) N)
H

KP
(y H q.H

uv
PA FF1 F' n1 HH

p
H

o H P o p p p
H

o o HH
n.i

A )p) 4H
P ira lv H P.

p
H

rJ
H

(.^J

oo
-,t. 4 vt

p
H

g g ct) r : + i'6
r

tu o H

i! P. 5 n) -0
H

D H

,ts.
p p
E
It

o F)
H

uJ
H

w p)
P

F)H
-P

t+

o Fl
t+ nl

onr

p td p
d

Fl

nt H

a-O

u.

oF)
ia(D 01

p
Fl H

a+

h-t

a n
r.l

w o o)
H

6.

|J|u,. 'rJ E-i

LA,

lD
H H

e.
H

tIJ

m 0) H
!) H
6

DP h.o

w
H

o 'd tt

p
f|l

p
H P

r+

o Ft

0q o H

FX
'H

6 9-'hr
n1 H

F) H

s)
F) H
P

* {
JC

o 0c
H

id
H

oc
H H

z
H P

o H

a o 11
Ft

e.
|.!

F) H
gq
Fl

r+

o
r+ P

rt p)
o
c+

c'.
p
H

p (tt
,J

; o
H

p)
H P

pl -

gq

o I A) v) o H p)
F)
H H

F) p n (/)

0q
H

A)
H H H

p
H (h

p
H P

A)

p a p
H P

(l)

0q

p) o o
H

e.
p
H
H ,J

p) n a p
H

gq p
H

r-l

!l
F

r<
-t t\

F)
H

ol

2.=
lll m

ts4
= I ttl n

x= z m (fc

9t mo
>L

9,1

X X X

X X X

HX X
X X X X

X
X X

X X X

X X X

il X
X X

il X
X X

X X X

X X X

X X X

t
X X X

X X

X X

X X

X X

X X

H
X X X

X X

il

x X

H
X

X X X

X X
X X

X X

H X

t il X X

X X X

X X X
X

il X

X X

X X X X

N) N)
HH

t\)

N)

6,,o1 E5
;iHP PH

N)
H

>'!
H! aA

vn

4.1

n i.: Ol irr \J 0)

ol N N)

td

N)

o 0q p 0) H
^tf

(rl t\)
ts N)
lJ

HH v^-

(/l

N)

g
l/\H
p

t\) (n
r+

f-'1

'U
H

ptsu (no
F. li H !=.

o rl (.
H H

Frl

*b
I+

gq

gs
LJ

o H
ff

A) H g ,5. o! p
H

w PH p. nc= o a) A) a+ H p)
UFt

'U o o 0) F.t HH

{x

xa, FE

w o
$

D o) HK
iF)

rl
H P

ts:

X o
Fl a+

nL
oiAA

r+

P
n1 'lJ

a
f.t

w
p
H

7i o' H
H

ar
H

15.

L '* UM
pn

U pl
F

d.

P
H

F*i

tr
t'
nt

F)

5F
m '(J

td
Ft H

p
f1 @

5 ap{
H
H

d. Frl 9) H

F) td
H H d 4

p a
7.

Ed o
r.ts.
$ l{

Hr
UH OaHti Yts) l:.(D

n E Fr H

s)
w a) H
F)
H P

.+ (a
|.i

,1.

U
p
ts!

F) o H

o o (+

a X 'o
H. P

p) i + o nlH
@

iJ-

ra

--

0q g
. e 'o
H H

z
H

FO

o H
H

tr
.1

l4Y F) p
H

I
{
0g Fl

F) Ft

/\

'\
H

0a p H

o H t) orq p
..!.

Pi o n1 q
g) p
H

- rd o p Ft
H

pr
'rJ

o H
lJ r.!-

s) a
H

F] p) a p
H

hd

F) H

|i g)
H H

o H

0q.

'i a)

p)
F)

r. p
H H

a.
p)
iJ

o 0q p
H

oq

H P

.+
'l

A)

pl

l< um :z L --l
qrd

xzm oc o> zz mo CD> ,;z

r-tr

X X X

t t X X
X X

X X X

X X X

X X X

X X
X

X H X X X

X X X

X X X

X X
X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X

X X

H
X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X X

X X X

X X X

X X X

x X

X X X

X X X

Rt
X
X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X

X X X X

X
X X X

X X X X

X X X X

t\)

t-l

z
H P

r+ (u
ol

F)

Fi
-'l

z 'd
H

Ul N)

-l
Fl

N)

*l
grl gq F)
H P

o H
nl

t tEd

Eid 'Oo o iiFA

td o p
H

HS6
ts:! !l-LJ

15.

ii
L'J

H Fil
H ;i.

d ^

w 9l
iJ

r
-l
H

t-

m
p

c z

n
H (h

F) H
td

p)
FI

.(J

o
i
H

o H
0q p) p
H

0) H 0q F)
lJ

p)

c/q
I H

r)

t\)

z
m
H

pl orq
iJ

tr p

z
td

td

rl p
H

o H o
!)

T < um
L
I

0q

0c A)
!D

wm
n

vz --.1

r-l F)
H

x -x zm oc c)> 7z
ilt

g p .l F) H 0c
F) H

i)

@> ;,2

!/

il il X

r
z
p
"d o
F

X X

X X X

X
X X

ot H

0q
H

0c
X X X

nl

o oq FI -

X X

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

-38-

PENYUSUNANSBKINSTITUSIPEMERINTAHDAN NON PEMERINTAH YANG MEMILIKI PEMAHAMANTEKNIS SEKTORAL DALAM KERJA SAMA EKONOMI ASEAN Kementerian Negara f Lernbaga Unit Eselon I Program Unit Eselon II/ Satker Kegiatan Indikator Kinerj a Kegiatan Luar Negeri Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN Peningkatan Hubungan dan Politik Luar NegeriMelalui Kerja Sama AS{AN Diiktorat Kerja Sama Ekonomi ASEAN Kerja Sama ASEAN Bidang Ekonomi Pemerintah dan Non.lumtafr Institusi Pemahaman Pemerintah yang Memiliki Teknis Sektoral dalam Kela Sama Ekonomi ASEAN Institusi Pemerintah dan Non-Pemerintah Nondan Pemerintah Institusi 24 Pemerintah

Keluaran Volume dan Satuan Ukur

Langkah-Langkah Pen5rusunan SBK sebagai berikut: diusulkan 1. Mengidentifikasi dan menentukan keluaran kegiatan yang akan Negeri men3aai SBK, Dalam program Peningkatan Hubungan dan Politik Luar Bidang Uelalui Kerja Sama ASEAN terdapat kegiatan Kerja Sama ASEAN Ekonomi. dan 2. Menentukan satuan ukur keluaran kegiatan adalah Institusi Pemerintah Non-Pemerintah; serta 3. Menentukan komponen/tahapan dalam pencapaian keluaran kegiatan menentukan sifat fi"yr dalarn-komponen/tahapan sebagai berikut:
No

Sub Keluaran dan TahaPan-TahaPan ASEAN Perencanaan

Sifat Biaya Biava Pendukung Biava Utama Biava Pendukung Biava Pendukung Biava Pendukung Biava Utama Biava Pendukung Biava Pendukung

1 . -*"**-tt""a)

b) Pelaksanaan c) Evaluasi d) Pelaporan

2 . WorksLtop Illeqal Loqqinq in ASEAN


a)

Perencanaan

b) Pelaksanaan c) Evaluasi
d) Pelaporan

KEUANGAN MENTERI INDONESIA REPUBLIK

-39-

4. Membuat Kerangka Acuan Keluaran (KAK); 5. Membuat Rincian Anggaran Biaya (RAB) keluaran kegiatan dengan cara memasukkan (input/ rincian alokaii anggaran yang dibutuhkan untuk tiap-tiap tahapan yang berisi biaya masukan dengan mengacu pada SBM dan data pendukung lainnya yang dapat dipertanggungiawabkan ke dalam Aplikasi Standar Biaya dengan memperhatikan penggunaan akun sesuai Bagan Akun Standar. Selanjutnya menjumlahkan seluruh alokasi anggaran pada masingmasing komponen/tahapan dan menentukan volume yang menjadi penentu indeks satuan sebagai berikut:
Total Biava Rp1.6O3.OO8.OOO

Jumlah Institusi Indeks Biava per institusi = Total Biava dibaei

24 Institusi Rp66.792.OOO

Dengan demikian SBK yang diusulkan untuk mendapat penetapan adalah:

Jenis

Satuan Institusi

Biaya

Institusi Pemerintah dan Non-Pemerintah yang Memiliki Pemahaman Teknis Sektoral dalam Kerja Sama Ekonomi ASEAN

Rp66.792.000

6 . Menentukan indeks satuan Institusi Pemerintah dan Non-Pemerintah yang Memiliki Pemahaman Teknis Sektoral dalam Kerja Sama Ekonomi ASEAN misalnya Rp66.7 92.000 per institusi; 7 . Menyimp an (backup) data SBK; 8 . Membuat rekapitulasi usulan SBK; 9 . Menandatangani usulan dan rekapitulasi usulan SBK untuk selanjutnya diajukan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri kepada Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Anggaran, dilengkapi dengan RAB, data pendukung lainnya serta data pendukung (baclatp data)Aplikasi Standar Biaya.

N)

ts
U)
H P. e

z
.J 0) F) tJ tD
H

H $ fl$v-8r,fl o. 5 HFg "Eq


S
iJ

S F FFSFryFF f tt &ei*'il.8i H
g ,r -*

h B
H,

o
!) (Jl N)

.f Ul N
.1.

h' U) s)
iJ

a
N

al'

t\)
H

N) t\) D) A
H H

Hp v)
a
H . H P

* 5

d r^

tE -z

cW.H>
ti9iD tri$H
I H P

'-[ FF

$ il
0q A)

o r+

o
H

w tr o o pl
F)
H

o p
a
H

-s

Iq

a\

p)
w D

E. s)
H

a H

F)
H

o 5 . 0) H
nl
H H

z
N

p)
FJ

p
H

tH H .u. p

o 9) H
P

:g a Fs $ E rsrs aeB + * [ ff l $ [r g g q B. i$ HI F$
'_Fe s-;q ?74-,"'

t
H

f iglFrFFq t E.E'P.H O " Z E9 ' H g


FrniFScupE{F
5 9

rd
(D
H H

FH Fc. f F8.FFs p.6,cl.F F p.n:

0) p)

i PF'"$EH $'B ff ?o iH oh't." s Ea$ F{i m el? H r.


*zui'F 3

ryH HHgHBEBEF: "

9uu
PO)

natFE'EgFg EE$E H Eio


H

I= !lm :1
r !gm L_tr XI

FX
q
H

5 6E '
cn> ,z

lTt 0)

E F
F.

KB -;S
ni
I

r.g

9.> mO

< g (l0)
tsF

HEd k c0) r< '.J


0)

E Pi ;

p orq

pc F" F'
.Hs) p) cD PB

g' A' p H
l"_

n.8.
rnP
B P p>

rc

iJ

5. ts '.r Fl
'6 F
d H

Fi

X X X

X X X X X X

T EH F Hg t=
J

o-E

X X

X X X X

,-*
hl (-P

Frtr

X X X X

X X X X

X X X X

cKcu 'itr6'
tr kq

tl

ci

tr

FI 9) H

X X X X

X X X X X

X X X X

X X X X

X X X X X X

fi

x \

a
a -t

o r

q-

o
H H

Frl

A
td

OJ

N)

(.t)

o
d

FJ
p
(tl
6. (J) a+

\J o

cr o'

.u
@ r+

a
4
H

Ul (tl P ul w N) v) N) r-l p FJ (/) t\) t\) t\) a+


H

Ol N) N) H \o N)
H

t\)

v) A) H D) 0) H
v

ul N ln Ul t\) H

-.1 >i.

o }{
H

rrl p
H

(Jl Ul I w \) B N)

ul ul
H

N) N) o

n1

t\)
a

r a.
F

N) N) N
ts
P

w o 0)

w d o o
F) A) 5 H p) FJ w w
n1 Ft
H

\o
Fil

8,. p

F{

o w p) o z . p)
H

o
oi H

w o
H

a a
N

\o
fTl

w H

v) r+

N) N)
H

\o w w o o p) s) P t. p) F) Fri Ed
H H

N ts

\o
w o

0)

ft

n1

t0
a) a) H

D
H

5. w F) A) Ft w
F] )q

F)
H

t0

9) g)

n)
F) H

o
H

w o o A) F) H . Es) p t w A) Fl g) p H
H H H

E, p w p
Ft nl
H

Ft
H

F) Ft' $ H
P

)c

z
t)

z
P a-\

p
H P

a
ffj

n
H

FD H
H

z
/1 U Ft

n
H

z
o Fl p
a
H H.

z
U

tH P tJ

p
(h

p
U)

Fl

p
@ H

o A) v)
P

!)

p. tH H P

t' p
H

s)
tp)
H H P

!D

0) t'
!) H. P H H

P H P

P P

F)

A)

p)

AF
t.= P S x=
zm
a> Fz

9"= rnO

X X X

X X X

il

X X X X

R H
X X X X

X X X X

X X X X X X

X X X X X X

X X X

X X

X X X X

X X

X X X X

X X X X

X X X x

X X

X X X X

il X
x

X X X X

X X X X

X X X X

X X X X

X X X X

X X X X

X X X X X

il
H
X X X X

X X X X

X X H X
X

X X X X X

fr

X X X X X

X X X X X X

il

X X X X X

X x X X X X X X X X X X X X

X X X X

X X X X X X X

X X X X

X X X X X

X X

il

r+

o A)
L.,,

z
L,,,

-l

(1 l-1

H
t'.i

a TE

ts rE

Ctt

t\)
N)

F K
n H f1
H \.J

n
L.-,

w o
n\
H

*l pl
p p
H

d.

"J p)
0q F) H

tz

t> IZ

z
d .P
F-i

z
*< :z u{
ttT

!!m

a
FJ p

x=
zm (fC

rv r

p'
rtAI

m6) @>

o> zz

,;z

*l oq p,
H P

IJ

RK
hz vt4
A-H P,-r!

!l

Fl
.i

?FA

E oz o
FZ U

Fi
\'

o H
p

0q
H

0c e oq
p

o o

I
lD oP{ o
t!

b' o (r)

@ N)
;a

.^ o 00 .^ o

0q F) -

You might also like